Anda di halaman 1dari 11

BUMI DAN ALAM SEMESTA

(ILMU ALAMIAH DASAR)

DOSEN PENGAMPU : Dra,Masdiana Sinambela,M.Si.

OLEH:

AGAPE PRIMA SINUKABAN ( 2192442008)

SARIMA FITRIANI MANIK ( 2191142013)

EKLESIA DORA SORMIN ( 2191142011)

MICHAEL WIRA NAPITUPULU ( 2193342026)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MUSIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur senantiasa kita panjatkan kepadaTUHAN yang maha
esa, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul Bumi dan Alam Semesta Penulisan makalah ini
adalah tugas individu yang harus diselesaikan oleh masing-masing mahasiswa
sebagai tugas akhir untuk matakuliah Materi IPA II.

Tujuannya adalah untuk lebih memahami tentang proses terbentuknya alam


semesta ini. Dalam menyelesaikan tugas ini tentunya penulis juga menemukan
setiap hambatan dalam penyelesaiannya. Dengan keyakinan dan bantuan semua
pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumbangan pemikiran bagi semua pihak.

04 OKTOBER 2020

KELOMPOK 3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Jagad raya atau dalam kehidupan sehari-hari biasa disebut alam semesta
merupakan sebuah tempat segenap benda-benda langit yang meliputi bintang,
planet, satelit dan benda-benda langit lainnya berada. Alam semesta ini proses
terbentuknya masih menyimpan misteri bagi setiap orang termasuk para
ilmuwan. Banyak teori yang diungkapkan oleh para ilmuwan tentang asal muasal
alam semesta. Dari beberapa teori tentang terbentuknya alam semesta ada tiga
teori yang terkenal yaitu teori jagad raya mengembang, teori ledakan besar dan
teori keadaan tetap.

Namun dari tiga teori tersebut, teori yang paling terkenal adalah teori ledakan
besar (big bang). Begitu pula dengan bumi yang merupakan satu dari milyaran
benda langit memiliki teori tentang asal muasalnya. Bumi telah terbentuk 4,6
milyar tahu yang lalu. Akan tetapi, bentuk permukaan bumi selalu mengalami
perubahan. Baik secara perlahan maupun secara cepat. Bumi dengan segala isi
dan bentuknya merupakan salah satu planet anggota tata surya yang beredar
mengelilingi Matahari. Karena bumi merupakan bagian dari tata surya, sejarah
terbentuknya dan perkembangannya berhubungan dengan sejarah terbentuknya
tata surya. Selanjutnya akan dibahas lebih dalam mengenai Bumi dan Alam
Semesta.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disimpulkan rumusan masalah
untuk makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan alam semesta, galaksi dan tata surya?
2. Bagaimana proses pembentukan alam semesta, galaksi, dan tata surya?
3. Bagaimana bumi sebagai planet?
4. Bagaimana struktur bumi?
5. Bagaimana proses pembentukan benua dan samudra? 
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Alam Semesta, Galaksi, dan Tata Surya

1.      Alam Semesta 

  Gagasan yang umum di abad 19 adalah bahwa alam semesta merupakan kumpulan
materi berukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya. Selain
meletakkan dasar berpijak bagi paham materialis, pandangan ini menolak keberadtakan bahwa
alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir.
Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan
yang mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi. Berakar pada kebudayaan Yunani
Kuno, dan mendapat penerimaan yang meluas di abad 19, sistem berpikir ini menjadi terkenal
dalam bentuk paham Materialisme dialektika Karl Marx.

2.      Galaksi
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri
atasbintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang
hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang
dikenal dengan materi gelap.
Galaksi yang sering kita dengar adalah Bimasakti atau milky way. Kalau kita cermati
agak aneh nama milky way tersebut karena dari benda angkasa luar diumpamakan dengan susu.
Namun dari keanehan tersebut terdapat keunikan, yakni bintang bertebaran di langit pada malam
hari seperti susu yang tercecer di langit. Galaksi kita berbentuk spiral, dapat kita samakan dengan
lingkaran obat nyamuk jika  dilihat dari atas dan seperti gasing bila dilihat dari samping. Galaksi
kita tidak sebundar lingkaran namun berbentuk elips. Hal ini dibuktikan dengan ukannya yang
memiliki panjang sekitar 100 tahun cahaya dan lebar 10 tahun cahaya dan tata surya kita berada
30 tahun cahaya dari pusat galaksi.
Galaksi merupakan sekumpulan bintang, planet, gas, dan debu yang kesemuanya itu
membentuk suatu komponen yang cukup besar sehingga dapat diamati dengan cukup mudah di
tengah maha luasnya alam semesta. Galaksi terkecil mengandung beberapa juta bintang,
sedangkan yang terbesar bisa jadi menampung sebanyak satu triliun bintang.

3.      Tata Surya
Tata surya terdiri dari matahari, Sembilan planet dan berbagai benda langit seperti satelit,
komet, dan asteroid. Tata surya tak lebih hanyalah gugusan kecil dari benda-benda langit dan
satu bintang. Tata surya adalah bagian kecil dari galaksi.
Kita kenal dengan sembilan planet mungkin ketika sekolah dasar, dari sebilan planet
tersebut terbagi dua bagian yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet yang
dekat dengan matahari yang terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan Yupiter,
Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto –yang sekarang tereliminasi– termasuk planet luar.

Teori Terbentuknya Alam Semesta

1.      Teori Dentuman atau Teori Ledakan


Teori Dentuman menyatakan bahwa ada suatu massa yang sangat besar yang terdapat di
jagad raya dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti, massa
tersebut akhirnya meledak dengan hebatnya. Massa yang meledak kemudian berserakan dan
mengembang dengan sangat cepat serta menjauhi pusat ledakan atau inti ledakan. Setelah
berjuta-juta tahun massa yang berserakan membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis
yang relatif lebih kecil dari massa semula. Kelompok-kelompok tersebut akhirnya menjadi
galaksi yang bergerak menjauhi titik intinya. Teori ini didukung oleh adanya kenyataan bahwa
galaksi-galaksi tersebut selalu bergerak menjauhi intinya.
2.      Teori Bing Bang
Teori Big Bang dikembangkan oleh George Lemarie. Menurut teori ini pada mulanya
alam semesta berupa sebuah primeval atom yang berisi materi dalam keadaan yang sangat padat.
Suatu ketika atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar ke ruang alam semesta. Timbul
dua gaya saling bertentangan yang satu disebut gaya gravitasi dan yang lainnya dinamakan gaya
kosmis. Dari kedua gaya tersebut gaya kosmis lebih dominan sehingga alam semesta masih akan
ekspansi terus-menerus.
3.      Teori Creatio Continua
Teori Creatio Continua dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Teori ini
menyatakan bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada
dan akan tetap ada atau dengan kata lain alam semesta tidak pernah bermula dan tidak akan
berakhir. Pada setiap saat ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Partikel-partikel
tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasad-
jasad alam semesta. Partikel yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap,
sehinggamengakibatkan jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam
semesta. Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritis pada 10 milyar tahun lagi. Dalam
waktu 10 milyar tahun, akan dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut teori ini 90% materi alam
semesta adalah hidrogen dan hidrogenin, kemudian akan terbentuk helium dan zat-zat lainnya.
4.      Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori ini berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu massa ekspansi dan
massa kontraksi. Diduga siklus ini berlangsung dalam jangka waktu 30.000 juta tahun. Pada
masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut didukung
oleh adanya tenaga-tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan
membentuk berbagai unsur lain yang kompleks.
Pada masa kontraksi terjadi galaksi dan bintang-bintang yang terbentuk meredup
sehingga unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan menimbulkan tenaga berupa panas yang
sangat tinggi. Teori ekspansi dan kontraksi menguatkan asumsi bahwa partikel-partikel yang ada
pada saat ini berasal dari partikel-partikel yang ada pada zaman dahulu.

2.2 Teori bentuknya alam semesta ,galaksi,tata surya ada empat yaitu :

1.Teori ledakan besar

Teori ledakan besar atau yang biasa dikenal dengan teori big bang adalah teori yang paling
populer dan banyak diyakini kebenarannya hingga saat ini. Teori ini pertama kali diusulkan oleh
kosmolog asal Belgia Abbe Georges Lemaitre pada tahun 1927. Lemaitre juga dianggap orang
pertama yang mencetuskan teori bahwa alam semesta terus mengembang.

Teori ini menjelaskan bahwa alam semesta berasal dari sesuatu yang super padat dan panas
yang kemudian meledak dan mengembang sekitar 13,75 miliar tahun yang lalu hingga menjadi
alam semesta seperti sekarang ini.

           

2. Teori Keadaan Tetap


Teori keadaan tetap diusulkan oleh H. Bondi, T. Gold, dan F. Hoyle dari Universitas Cambridge
pada tahun 1948. Menurut mereka alam semesta ini tidak ada awal dan akhirnya, alam
semesta selalu terlihat sama seperti sekarang. Teori ini menganggap bahwa alam semesta
tidak terhingga luas serta usianya.

Sempat populer di awal abad ke-20, kini teori tersebut banyak menerima penolakan dari para
fisikawan, bukti yang di anggap mematahkan teori keadaan tetap adalah radiasi latar
gelombang mikrokosmis yang didapatkan dari teori ledakan besar.

3.teori kabut

Teori kabut yang dikenal juga dengan teori nebula ini pertama kali diusulkan oleh Emanuel
Swedenborg pada tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775.

Secara umum teori ini menjelaskan terbentuknya tata surya dari sebuah  bola kabut gas
raksasa, kemudian terdapat beberapa materi yang terlepas ke sekitar bola gas tadi. Sementara
itu, bola gas utama masih berukuran besar dan panas menjadi matahari dan materi yang
terlepas menjadi padat dan dingin membentuk planet.

4. Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan pada tahun tahun 1930-an oleh seorang astronom inggris R. A. Lyttleton.
Dalam teori ini dijelaskan bahwa mula-mula ada matahari kembar yang saling mengelilingi.
Kemudian salah satu matahari tersebut ditabrak oleh bintang yang sedang melintas lalu hancur
menjadi materi yang lebih kecil, namun tetap mengitari matahari yang masih utuh. Lama-
kelamaan materi tadi menjadi sebuah planet.

2.3 Bumi sebagai planet

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam tata surya. Diperkirakan usia bumi mencapai 4,6 milyar
tahun. Jarak antara bumi dengan matahari adalah 149,6 juta kilometer. Bumi mempunyai lapisan udara
(atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindungi pemukaan bumi dari angin
matahari, sinar ultra violet, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga
ketinggian sekitar 700 kiiometer. Lapisan udara ini di bagi menjadi Troposfer, Straposfer, Mesosfer,
Termosfer, dan eksosfer.
 Lapisan oxon setinggi 50 kilometer berada di lapisan straposfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar
ultraviolet. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 0C hingga 50 OC bergantung pada iklim
setempat. Bumi mempunyai masa seberat 59.760 milyar ton dengan luas permukaan 510 juta kilometer
persegi.
            Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi bumi di ukur sebagai 10 N kg-1
dijadikan unit ukuran garvitasi planet lain,dengan gravitasi bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai satelit
alami yaitu bulan. 70,8% bumi diliputi air. Udara bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap
air, karbon dioksida dan gas lain.
 Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan, berbeda dibandingkan gas raksasa
seperti Jupiter. Bumi memiliki kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat dan
rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet yang memiliki lempeng tektonik yang aktif.

2.4 Struktur bumi ada tiga yaitu

Kerak
Kerak Bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra
dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5–10 km sedangkan kerak
benua mempunyai ketebalan sekitar 20–70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah
batuan basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak
sepadat batuan basalt. Kerak Bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer
dengan ketebalan total kurang lebih 80 km. Temperatur kerak meningkat seiring kedalamannya.
Pada batas terbawahnya temperatur kerak menyentuh angka 1.100 C. Kerak dan bagian
mantel yang relatif padat membentuk lapisan litosfer. Karena konveksi pada mantel bagian atas
dan astenosfer, litosfer dipecah menjadi lempeng tektonik yang bergerak. Temperatur
meningkat 30 0C setiap km, namun gradien panas bumi akan semakin rendah pada lapisan
kerak yang lebih dalam. Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (O)
(46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%),
Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
Mantel
Selubung bumi atau yang biasa disebut mantel bumi ini merupakan lapisan yang menyelubungi
inti bumi dan merupakan bagian terbesar dari bagian bumi sekitar 83.2 persen dari volume dan
67.8 persen dari keseluruhan masa bumi. Terdiri dari material yang berfasa cair, sering pula
selubung bumi disebut sebagai lapisan astenosfer. Pada lapisan ini tempat terjadinya
pergerakan-pergerakan lempeng-lempeng yang disebabkan oleh gaya konveksi atau energi
dari panas bumi. Pergerakan tersebut sangat mempengaruhi bentuk muka bumi. ketebalann
selubung ini berkisar 2.883 km. Densitasnya berkisar dari 5.7 gr/cc dekat dengan inti dan 3.3
gr/cc didekat kerak bumi. Pada wilayah selubung bagian atas akan mulai terbentuk intrusi
magma yang diakibatkan oleh batuan yang menyusup dan meleleh.
Inti
Inti bumi terletak mulai kedalaman sekitar 2900 km dari dasar kerak bumi sampai ke pusat
bumi. Inti bumi dapat dipisahkan menjadi inti bumi bagian luar dan inti bumi bagian dalam.
Batas antara selubung bumi dan inti bumi ditandai dengan penurunan kecepatan gelombang P
secara drastis dan gelombang S yang tidak diteruskan. Keadaan ini disebabkan karena
meningkatnya berat jenis material penyusun inti bumi dan perubahan sifat meterialnya dari yang
bersifat padat menjadi bersifat cair. Meningkatnya berat jenis disebabkan karena perubahan
dari material silikat yang menusun selubung bumi menjadi material campuran logam yang kaya
akan besi (Fe) di inti bumi. Perubahan sifat material menjadi cairan disebabkan karena turunnya
titik lebur material yang mengandung besi dibandingkan material yang kaya silikat. Itulah
sebabnya material yang menyusun inti bumi bagian luar berupa cairan yang kaya logam Fe.
Sebaliknya semakin bertambahnya tekanan ke bagian yang semakin dalam akan
mengakibatkankan naiknya titik lebur material logsm. Hal ini menyebabkan material yang
menyusun inti bumi bagian dalam merupakan material logam yang bersifat padat. Komposisi
material penyusun inti bumi diketahui dengan perkiraan bahwa unsur besi merupakan unsur
yang banyak dijumpai pada kerak batuan penyusun kerak bumi. Dengan meningkatnya berat
jenis pada batuan yang makin dalam letaknya, maka kadar besi juga akan semakin meningkat,
sehingga pada selubung bumi mempunyai kemungkinan mengadung kadar besi yang lebih
besar daripada kerak bumi. Berat jenis inti bumi bagian luar yang disusun oleh material kaya
besi yang cair sama dengan berat jenis berat jenis besi dalam keadaan cair. Karena inti bumi
bagian dalam disusun oleh material kaya besi yang padat, maka batas antara inti bumi bagian
luar dengan inti bumi bagian dalam mempunyai temperatur sama dengan titik lebur besi pada
tekanan ditempat tersebut. Selain itu, komposisi penyusun inti bumi juga diketahui dengan
mendasarkan pada komposisi meteorit yang dijumpai mengandung logam besi dan nikel
sebanyak sekitar 7% sampai 8%. Sehingga diperkirakan material logam penyusun inti bumi
adalah unsur besi dan nikel.

2.5 Proses pembentukan samudra dan benua


Benua dan samudra terbentuk melalui proses yang sangat panjang. Dahulu bentuk benua dan
samudra tidak seperti sekarang ini. Setelah melalui proses yang panjang maka terbentuklah
benua seperti pada saat in Bagaimanakah benua dan samudra terbentuk? Ada seorang ilmuwan
asal Jerman yang bernama Alfred Wagener yang mengemukakan teori tentang pembentukan
benua. Menurut Alfred Wagener, sebelum zaman Carbon (+ - 300 juta tahun yang lalu), semua
benua yang ada sekarang ini tergabung menjadi satu yang disebut Benua Pangea. Benua
Pangea kemudian terpecah menjadi dua benua, yaitu Benua Laurasia (di bagian utara) dan
Benua Gondwana (di bagian selatan). Proses pecahnya benua Pangea ini terjadi sekitar 135 juta
tahun lalu. Selanjutnya Benua Laurasia bagian barat bergerak ke utara menjauhi benua
Gondwana yang akhirnya membentuk benua Benua Amerika Utara. Sedangkan Benua
Gondwana di selatan terpecah menjadi beberapa benua, yaitu sebagai berikut.

1) Bagian barat bergeser tents ke arah barat menjadi Benua Amerika Selatan.
2) Bagian timur bergerak ke timur menjadi Benua Afrika.
3) Bagian yang lebih kecil di bagian timur terus bergerak ke arah timur laut dan menjadi India.
4) Satu bagian lagi terpecah menjadi dua, yaitu bagian timur terus begerak kearah timur laut,
dan pecahan bagian barat terus bergerak ke arah selatan.

Perkembangan selanjutnya, Amerika Utara bergabung menjadi satu dengan Amerika Selatan,
Eurasia menjadi Benua Eropa dan Benua Asia. Bagian paling selatan yang bergerak ke selatan
menjadi benua Antartika dan bagian dan bagian selatan yang bergerak ke timur laut menjadi
Benua Australia.

Teori Wagener disebut juga Teori Pergeseran Benua. Teori ini didasarkan pada fakta-fakta
sebagai berikut.
a. Lekukan atau bentuk pantai di Afrika Timur, Amerika Utara, dan Amerika Selatan dengan
pantai barat Eropa dan Afrika hampir sama.
b. Daratan Tanah Hijau (Greenland) menjauh dan Eropa sejauh +- 36 centimeter setiap tahun.
c. Tanah di Amerika Selatan, Afrika, India, Australia dan Antartika menunjukkan persamaan
sifat.
d. Pulau Madagaskar dalam gerakannya ke arah barat terhambat oleh Afrika.

Posisi Benua dan Samudra

Dengan cara membaca peta dunia atau globe, kalian dapat menjelajahi benua. Pada peta dunia
kalian akan melihat simbol warna seperti warna hijau, cokiat, kuning, putih dan biru. Benua-
benua yang ada di dunia terdiri atas 6 benua dengan 1 benua tidak dthuni secara permanen.
Benua-benua tersebut mempunyai luas yang berbeda.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat adalah bahwa keseluruhan alam semsta, beserta dimensi materi dan
waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang terjadi dalam sekejab.
Peristiwa ini, yang dikenal dengan “Big Bang”, membentuk keseluruhan alam semesta sekitar
13,7 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaaan sebagai hasil dari ledakan satu
titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya
penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai alam semesta dan bagaimana alam
semesta muncul menjadi ada. Sebelum Big Bang, tidak ada yang disebut sebagi materi. Dari
kondisi ketiadaan, di mana materi,energi,bahkan waktu belum ada dan yang hanya mampu
diartikan secara metafisik, terciptalah materi,energy, dan waktu.

DAFTAR PUSAKA
Wadiyatmoko, K.2004.Geografi SMA.Jakarta:Erlangga

Perkin, Otho E, et al.1981.Work-a Text in Earth Science,edisi revisi.New York:Globe Book


Company, Inc

Google.http:/google.bumi dan alam semesta.diakses 18 Oktober 2011

http:/id.wikipedia.alam semesta dan tata surya. diakses 18 Oktober 2011

http://payyiedha.blogspot.com/2010/11/makalah-bumi-dalam-alam-semesta.html. diakses 18
Oktober 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya diakses 18 Oktober 2011

Anda mungkin juga menyukai