Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL JURNAL REVIEW

INSTRUMEN IRINGAN DASAR PIANO

Disusun oleh : Sindy Bregina Perangin-angin


NIM : 2191142005
DOSEN PENGAMPU :Octaviana Tobing,S.Pd.,M.pd.
Mata Kuliah : Instrumen Iringan Dasar Piano

PRODI PENDIDIKAN MUSIK


JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, sebab
telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada saya, sehingga mampu
menyelesaikan tugas “CRITICAL JURNAL REVIEW” . Tugas ini dibuat untuk memenuhi
salah satu mata kuliah saya yaitu “Instrumen Iringan Dasar Piano”.

Tugas critical jurnal review ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan kita semua . Saya menyadari bahwa tugas critical jurnal review ini masih jauh
dari kesempurnaan, apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya
mohon maaf karna sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman saya masih terbatas , karna
keterbatasan ilmu dan pemahaman saya yang belum seberapa.

Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas critical jurnal
review ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya khususnya. Atas perhatian nya saya
mengucapkan terima kasih .

Medan,November 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................. ..........2

DAFTAR ISI................................................................................ ..........3

BAB I PENDAHULUAN............................................................ ...........4


A. Resionalisasi Pentingnya CJR....................................................................4
B. Tujuan Penulisan CJR................................................................................4
C. Manfaat CJR...............................................................................................5

BAB II ISI................................................................................... ...........6


A. Identitas Jurnal............................................................. .........6-15
B. Ringkasan Jurnal.......................................................... .........6-15
C. Kelemahan dan Kelebihan Jurnal...........................................6-15
BAB III PENTUP....................................................................... ..........16
A. Kesimpulan.........................................................................16
B. Saran............................................................................ ..........16
DAFTAR PUSTAKA................................................................. ..........17

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meringkas sebuah jurnal atau mereview sebuah jurnal ( Critical Jurnal Review)
merupakan sebuah hal untuk menemukan ide ataupun memberikan penilaian terhadap isi
sebuah jurnal untuk menguji ataupun menilai kebenaran isi, kemuktahiran sebuah isi
jurnal, dan melatih sebuah penulis untuk menjadi hal yang lebih baik lagi kedepannya
apabila penulis ingin menjadi seseorang yang ahli dalam menyusun sebuah jurnal.

Tujuan dalam melakukan sebuah Critial Jurnal Review, yaitu :

 Menemukan inti sari ataupun ide gagasan dari dalam sebuah jurnal tersebut.
 Meringkas isi buku untuk mempermudah pembaca untuk memahami intisari ilmu.
Yang disampaikan oleh penulis. Menemukan kelebihan dan memberi saran
kekurangan sebuah jurnal.
 Menyimpulkan isi pembahasan dalam jurnal tersebut.
Manfaat melakukan Critical Jurnal Review bagi mahasiswa, yaitu :
 Mahasiswa dapat melatih diri secara mandiri untuk memahami ringkasan ilmu isi
jurnal tersebut.
 Mahasiswa dapat menilai kelebihan ataupun kekurangan isi jurnal tersebut agar
menjadi penulis yang lebih baik lagi kedepannya.
 Mahasiswa secara mandiri dapat menyimpulkan dan memberi saran mengenai
kekurangan jurnal tersebut.
 Mahasiswa secara langsung dapat memahami cara menjadi penulis buku yang baik.
B.Tujuan
Mengkritik Jurnal (critical journal review) ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu
yang bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui
kelebihan dan kekurangan suatu jurnal, menjadi bahan pertimbangan, dan juga
menyelesaikan salah satu tugas individu mata kuliah Instrumen Iringan Dasar Piano di
Universitas Negeri Medan.

4
C.Manfaat
Adapun manfaat pembuatan Critical Jurnal Review mata kuliah Profesi Pendidikan
ini sendiri yaitu :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut.


2. Memahami referensi dan wawasan mengenai mata kuliah Instrumen
Iringan Dasar Piano.

5
BAB II
ISI
ABSTRAK JURNAL 1

Latar belakang: Gigi impaksi merupakan gigi yang gagal erupsi secara utuh pada posisi
yang seharusnya. Odontektomi merupakan tindakan pengangkatan gigi impaksi.
Kecemasan sangat umum dialami oleh pasien saat kunjungan pasien ke dokter gigi.
Penatalaksanaan kecemasan sendiri dapat dengan cara farmakologis dan non
farmakologis. Musik merupakan salah satu metode non-farmakologis untuk memicu
relaksasi yang aman, murah, dan efektif. Dengan demikian dilakukan penelitian
mengenai pengaruh pemberian musik klasik Mozart terhadap tingkat kecemasan pasien
odontekomi.
Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian musik klasik Mozart terhadap tingkat
kecemasan pasien odontektomi.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis dengan non-
randomized post test only control group design. Subjek sebanyak 32 dan dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu kontrol dan perlakuan. Subjek diberi informed consent, mengisi data
identitas subjek, pada kelompok perlakuan mengisi Zung Self-rating Anxiety Scale
setelah mendengarkan musik klasik Mozart selama tindakan odontektomi berlangsung
sedangkan pada kelompok kontrol tanpa mendengarkan musik. Analisis statistik
menggunakan uji Saphiro Wilk.
Hasil: Terdapat penurunan tingkat kecemasan pada kelompok perlakuan yang
mendengarkan musik klasik Mozart, sedangkan kelompok kontrol tidak. Uji beda t tidak
berpasangan antar kelompok menunjukan adanya perbedaan bermakna (p < 0,001).
Simpulan: Terdapat pengaruh secara bermakna, tingkat kecemasan menurun pada
kelompok perlakuan yang mendengarkan musik klasik Mozart.
Kata kunci: Kecemasan, odontektomi, musik klasik Mozart

A. Identitas Jurnal

Review Jurnal 1

Judul PENGARUH PEMBERIAN MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP


TINGKAT KECEMASAN PASIEN ODONTEKTOMI

Jurnal 1Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas


Kedokteran, Universitas Diponegoro 2Staf Pengajar Bagian Ilmu Penyakit
Gigi dan Mulut, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro 3Staf Pengajar
Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
JL. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp. 02476928010
Download http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/medico

6
ISSN 2540-8844
Tahun Volume 6, Nomor 1, Januari 2017
Penulis Shahumi Anun Petronawati, Gunawan Wibisono, Natalia Dewi Wardani
Reviewer Sindy Bregina Perangin-angin
Tanggal 01 November 2019

B. Hasil Review

Tujuan Penelitian Mengetahui pengaruh pemberian musik klasik Mozart terhadap tingkat
kecemasan pasien odontektomi.
Subjek Penelitian Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007 dan 2013,
persentase penduduk yang mempunyai masalah gigi dan mulut
meningkat dari 23,2% menjadi 25,9% dan dari penduduk yang
mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut, yang mendapat
perawatan medis gigi meningkat dari 29,7% di tahun 2007 menjadi
31,1% pada tahun 2013.1 Gigi impaksi merupakan satu dari beberapa
masalah gigi yang sering dikeluhkan. Gigi impaksi merupakan gigi
yang gagal erupsi secara utuh pada posisi yang seharusnya. Hal ini
biasa terjadi karena tidak tersedianya ruangan yang cukup pada rahang
untuk gigi tumbuh dan angulasi yang tidak benar dari gigi tersebut.2
Odontektomi merupakan tindakan pengangkatan gigi impaksi. Secara
umum pencabutan gigi impaksi sebaiknya dilakukan pada waktu masih
muda yaitu pasien sebelum 25-26 tahun. Tindakan Ini merupakan
tindakan preventif, yaitu pencegahan terhadap terjadinya patologi yang
berasal dari folikel dan infeksi erupsi yang lambat dan sering tidak
sempurna.3 Kecemasan sangat umum dialami oleh pasien saat
kunjungan pasien ke dokter gigi. Prosedur tindakan dokter gigi yang
dapat menimbulkan kecemasan pada pasien antara lain adalah
pencabutan gigi, anastesi, tindakan pengeboran dan pemolisan.4
Penatalaksanaan kecemasan sendiri dapat dengan cara farmakologis
dan non farmakologis. Benzodiazepin merupakan pilihan terapi jangka

7
pendek untuk kecemasan. Terapi non farmakologis dapat dengan cara
psikoterapi yaitu distraksi atau pengalihan perhatian dan relaksasi.5
Musik dikenal melalui penelitian sebagai fasilitas perangsang relaksasi
non farmako yang aman, murah, dan efektif. Musik juga memiliki
peran signifikan dalam merawat pasien dengan kecemasan.6 Musik
yang efektif mengatasi kecemasan yakni musik yang memiliki alunan
melodi dan struktur yang tepat seperti musik klasik.
Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan adalah :

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental klinis, dengan


pendekatan Nonrandomized Post Test Only Control Group Design
dengan cara hasil analisis kelompok kontrol dan perlakuan setelah
diberi tindakan. Penelitian ini telah dilaksanakan di Rumah Sakit
Nasional Diponegoro dan klinik gigi jejaringnya pada bulan Februari-
Juni 2016. Subjek peneliti adalah Pasien Odontektomi yang berusia
antara 18-50 tahun, sehat secara fisik dan mental, tidak memiliki
gangguan pendengaran, tidak mendapat anestesi umum, tidak
menggunakan obat anti-depresan, anti-psikotik, atau anti-ansietas, dan
bersedia berpartisipasi dalam penelitian dengan menandatangani
informed consent. Besar sampel yang dutuhkan 32 pasien odontektomi
yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 16 kelompok kontrol dan 16
kelompok perlakuan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah musik
klasik mozart Symphony No.40 in G minor, K. 550. Variabel terikat
penelitian ini adalah tingkat kecemasan. Data yang dikumpulkan adalah
data primer yang diperoleh dari pengisian kuisioner oleh responden,
yaitu kuesioner Zung Self-Rating Anxiety Scale untuk mengetahui
tingkat kecemasan. Data tersebut diuji normalitasnya dengan uji
Saphiro-Wilk, karena diperoleh distribusi tidak normal, dilakukan
transformasi menggunakan transformasi Log10, setelah distribusi data
normal maka dilakukan uji t tidak berpasangan untuk menganalisis
perbedaan antar kelompok.

HASIL Penelitian ini telah dilakukan pada pasien odontektomi yang

8
telah memenuhi kriteria inklusi. Cara pemilihan sampel adalah
consecutive sampling..
Sumber Data :
Sumber data yang terdapat pada jurnal ini adalah dengan menggunakan
data sekunder
Metode Pengumpulan Data :
Jurnal penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dalam
menggunakan data. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu, yang bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
monumental dari seseorang.

Metode Analisis Data :


Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis isi (content
analysis).

Langkah Penelitian 1. Persipan penelitian


2. Melakukan studi
3. Melakukan dokumentasi dalam mengumpulkan data
4. Menganalisis data
5. Membuat artikel/jurnal hasil penelitian
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini dapat mendukung atas teori yang dikemukakan.
Tingkat kecemasan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan
didapatkan uji hipotesis bermakna p <0,001 ( p < 0,05). Pemberian
musik klasik Mozart pada kelompok perlakuan didapatkan tingkat
kecemasan lebih rendah dibanding kelompok kontrol. Hasil penelitian
ini juga dapat mendukung penelitian Herlye Tangkere, dengan
mendengarkan musik Mozart terdapat penurunan kecemasan yang
signifikan pada pasien yang belum pernah melakukan ekstraksi gigi.
Penelitian ini masih memiliki keterbatasan atau kelemahan. Kelemahan
pada penelitian ini adalah faktor-faktor risiko yang dapat memicu
terjadinya kecemasan seperti usia, jenis kelamin tingkat pendidikan,
tempat tinggal, konsumsi obat-obatan atau alkohol, pengalaman
perawatan gigi, penyakit yang diderita pasien, penumpukan stress, dan

9
kepribadian pasien belum dianalisis hubungannya terhadap tingkat
kecemasan, sehingga belum diketahui apakah variabel-variabel tersebut
menjadi variabel perancu atau tidak.
Kekuatan Kekuatan yang dimiliki oleh jurnal tersebut adalah mungkin sulit jika
Penelitian terus-menerus lagu klasik tersebut di dengar. Mungkin, sebagian
merasa bosan. Dan musik ini ternyata memiliki keunggulan yang
banyak.
Kelemahan Pada bagian penulisan hasil penelitian dan pembahasan, menurut saya
Penelitian materi yang ditulis pada bagian pembahan kurang mendalam. Selain
itu, penulis menggunakan bahasa yang susah dimengerti dan dipahami.
Maka itu, penulis lebih memperbanyak koleksi kosa kata supaya
kalimat yang ditulis lebih menarik dibaca dan dipahami
Kesimpulan Pada penelitian ini tingkat kecemasan antara kelompok kontrol dan
kelompok perlakuan terdapat perbedaan dimana skor kecemasan
kelompok perlakuan lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol.
Rerata skor kecemasan pasien odontektomi kelompok perlakuan 30,0
termasuk dalam kategori normal, sedangkan pada kelompok kontrol
memiliki rerata skor kecemasan 49,3 dan termasuk dalam kategori
cemas ringan sampai sedang.

ABSTRAK JURNAL 2

Abstrak
Terapi ritme adalah sebuah terapi untuk penderita stroke dengan cara menggerakan anggota tubuh
menyesuaikan dengan irama / ritme musik, pada awalanya dikembangkan oleh Ronnie Gardiner
seorang drummer jazz asal U.S.A yang kemudian pada awal 2008 sekolah musik Gilang Ramadhan
Studio Band (GRSB) mengembangkannya dengan diterapkan pada alat musik seperti drum dan
keyboard sehingga menjadi terobosan baru di dunia pembelajaran drum dan keyaboard. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan derajat kepercayaan
triangulasi, yang meliputi triangulasi sumber, triangulasi metode, dan triangulasi data. Teknik
analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang meliputi: reduksi data, sajian data,
dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan terapi ritme (Rhythm
Therapy) untuk anak autis (autism) pada pembelajaran piano-keyboard di Gilang Ramadhan Studio
Band (GRSB) di Tegal ditekankan pada pemberian materi ritme yang lebih intensif dengan tujuan
untuk menciptakan kesembuhan dengan menggunakan 9 program pembelajaran. Faktor pendukung
dalam penerapan terapi ritme terbagi menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor penghambat ada
pada guru yang kesulitan dalam menyampaikan materi.

10
B,Jurnal KEDUA

Review Jurnal 2

Judul
PENERAPAN TERAPI RITME (RHYTYM THERAPY) UNTUK PENDERITA AUTIS
(AUTISM) PADA PEMBELAJARAN PIANO-KEYBOARD DI GILANG RAMADHAN
STUDIO BAND (GRSB) TEGAL
Jurnal
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah.
Download

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsm
ISSN 2301-4091
Tahun Volume 2, 4 Februari 2015
Penulis
Irfan Nurani
Reviewer Sindy Bregina Perangin-angin
Tanggal 1 November 2019

B. Hasil Review

Tujuan Penelitian Mengetahui pengaruh penerapan terapi ritme untuk penderita autis.
Subjek Penelitian Rythym Therapy telah dikembangkan oleh Ronnie Gardiner,
seorang Jazz Drummer yang berasal dari USA dikenal sebagai “The
Rhytym Doctor” bermukim dan melakukan eksperimen di
Skandinavia selama lebih dari 30 Tahun. Sejak tahun 1989,
Gardiner telah berhasil melakukan penyembuhan dengan metode
Rhythm Therapy terutama bagi penderita Stroke. Penderita stroke
dapat berbicara lebih lancar, mengembalikan daya ingat,
konsentrasi lebih baik dan dapat lebih mandiri. Namun diatas
segalanya, korban stroke mendapatkan kembali keyakinan kendali
kehidupannya.
Sekitar tahun 2008 salah satu sekolah musik terkemuka di

11
Indonesia yaitu Gilang Ramadhan Studio Drum (GRSD) di Jakarta
yang sekarang sudah berubah nama menjadi Gilang Ramadhan
Studio Band (GRSB) telah mengadopsi dan mengelola Rhythm
Therapy dibimbing oleh Paula Candra MMT, MT-BC seorang ahli
Music Therapy / Neuroscience lulusan Florida State University, USA.
Rhythm Therapy telah dikembangkan oleh GRSB dengan
menerapknya pada instrumen music

Metode Penelitian Metode Penelitian


Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan
derajat kepercayaan triangulasi, yang meliputi triangulasi sumber,
triangulasi metode, dan triangulasi data. Teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik analisis interaktif yang meliputi reduksi
data, sajian data, dan penarikan kesimpulan

HASIL Penelitian ini telah dilakukan pada pasien odontektomi yang


telah memenuhi kriteria inklusi. Cara pemilihan sampel adalah
consecutive sampling..
Sumber Data :
Sumber data yang terdapat pada jurnal ini adalah dengan menggunakan
data sekunder
Metode Pengumpulan Data :
Jurnal penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dalam
menggunakan data. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu, yang bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
monumental dari seseorang.

Metode Analisis Data :


Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis isi (content
analysis).

12
Langkah Penelitian 1. Persiapan penelitian
2. Melakukan studi
3. Melakukan dokumentasi dalam mengumpulkan data
4. Menganalisis data
5. Membuat artikel/jurnal hasil penelitian
Hasil Penelitian Penelitian ini membahas tentang bagaimana penerapan terapi
ritme (rhythm therapy) untuk anak penderita autis pada
pembelajaran piano-keyboard. Berdasarkan teori tentang
pembelajaran ada beberapa komponen yang berpengaruh dalam
pencapaian hasil pembelajaran antara lain tujuan, siswa, guru,
sarana prasarana.
Tujuan dari terapi ritme (rhythm therapy) dalam penelitian ini jelas
untuk membantu siswa berkebutuhan khusus untuk mencapai
apakah variabel-variabel tersebut. kesembuhan. Ada juga beberapa
permasalahan yang dapat ditangani dengan terapi ritme antara lain
masalah emosi, masalah perilaku, Delayed Development, Autism
Spectrum, Asperger Syndrom, Cerebral Palsy, Learning Difficulties,
ADHD, dan bahkan Stroke.
Siswa dalam penelitian ini adalah Otto Arief Sudibyo Halim berusia
20 tahun penderita cerebral palsy yang mengambil kelas Groove
Rhythm Private dengan instrumen piano.
Guru / Instruktur dalam penelitian ini adalah Roy Mardiansyah
yang menjabat sebagai Branch Manager sekaligus Head Instructor
di GRSB Tegal, berlatar belakang Drum Instructor dan Keyboard
Instructor.
Media yang digunakan dalam proses penerapan terapi ritme
(rhytym therapy) untuk penderita autis (autism) pada
pembelajaran piano-keyboard di Gilang Ramadhan Studio Band
(Grsb) adalah waktu dan alat belajar. Proses pelaksanaan
penerapan terapi ritme (rhytym therapy) untuk penderita autis
(autism) pada pembelajaran piano-keyboard di Gilang Ramadhan
Studio Band (Grsb) Tegal dilaksanakan pada hari kamis pukul
16.00 WIB dan pada hari jumat pukul 15:00 dikasanakan di Gilang
Ramadhan Studio Band (Grsb) Tegal, terkadang juga dirumah
siswa, bergantung kepada keinginan siswa untuk memilih tempt
berlangsungnya pembelajar , sedangkan alat belajar yang
digunakan adalah menggunakan alat musik keyboard Yamaha DGX
640 USB atau menggunakan Digital Piano Yamaha YDP 142.
Pada penelitian ini salah satu materi lagu yang digunakan pada
penerapan terapi ritme (Rhythm Therapy) adalah lagu anak-anak
yang berjudul pelangi-pelangi karya AT Mahmud.
Penerapan terapi ritme (rhythm therapy) untuk anak penderita
autis pada pembelajaran piano-keyboard di Gilang Ramadhan
Studio Band (GRSB) Tegal menggunakan 9 program pembelajaran
antara lain :
Click Track and Time Feel
Dasar Time Feel dibutuhkan oleh setiap pemusik. Setiap sesi Groove

13
Class, siswa wajib merasakan tempo Click Track dalam pemanasan
sebelum memulai bermain dengan musik/lagu
Groove Class
Groove Class adalah sistem pembelajaran yang paling penting dari
program studi GRRT (Gilang Ramadhan Rhythm Therapy), karena
di dalam kelas ini siswa mencerap, mengenal dan mengembangkan
rasa atau „feel’ bermain alat musik. Di samping itu juga dengan
variasi penerapan repertoar yang terpilih, akan melengkapi
wawasan pengetahuan musik untuk dapat menjadi pemain musik
yang menguasai berbagai corak musik secara keseluruhan.
Rhythm and Movement
Siswa GRRT mengembangkan sistem motorik tubuh dengan
pelatihan gerakan-gerakan anggota tubuh diiringi musik. Pelatihan
ini sangat efektif bagi siswa-siswa yang memiliki ADHD (attention
deficiet hyperactive disorder) atau untuk kontrol motorik.
Set-up Position
Sebelum melangkah pada teknik bermain yang sesungguhnya,
siswa diberikan pengetahuan tentang setting alat musik, baik itu
merakitnya, mengaktifkannya dan mematikannya jika alat musik
itu elektrik dan postur tubuh saat memainkan alat musik.
Fingering
Teknik dasar penerapan bermain piano dimulai dengan koordinasi
antara tangan kanan dan tangan kiri, kemudian lebih lanjut lagi
dengan koordinasi sepuluh jari dengan berbagai variasi cara
menekan tuts piano. Penguasaan variasi teknik „fingering’ ini dapat
dilakukan

Kelebihan Jurnal tersebut singkat, namun data yang diberikan


Penelitian cukup jelas dipahami oleh pembaca.Baik dari segi tulisan dan bentuk isi
jurnal.
Kelemahan Pada bagian penulisan hasil penelitian dan pembahasan, menurut saya
Penelitian materi yang ditulis pada bagian pembahan kurang mendalam. Selain
itu, penulis menggunakan bahasa yang susah dimengerti dan dipahami.
Maka itu, penulis lebih memperbanyak koleksi kosa kata supaya
kalimat yang ditulis lebih menarik dibaca dan dipahami.
Kesimpulan Pada penelitian ini tingkat kepentingan ritme ini diliputi
oleh .faktor internal meliputi (a) Siswa, dimana siswa memiliki
motivasi untuk mau diterapi; (b) guru, dengan kemampuan
mengajar dan pengetahuannya tentang musik terutama alat musik

14
keyboar;, dan (c) sarana prasarana, seperti halnya media
pembelajaran yang tidak menyulitkan siswa dan ruang
pembelajaran yang nyaman untuk kegiatan belajar mengajar.
Sedangkan faktor eksternal yang mendukung meliputi (a) GRSB
Tegal, memiliki kurikulum Gilang Ramadhan Rhythm Therapy
(GRRT) , fasilitas-fasilitas yang baik; dan (b) keluarga yang
memfasilitasi siswa dengan alat musik dirumah serta memotivasi
siswa seperti halnya mengantar, menemani selama pembelajaran,
dan memantau perkembangan anaknya.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kedua jurnal tersebut, dapat disimpulkan bahwa Terdapat pengaruh secara
bermakna, tingkat kecemasan menurun pada kelompok perlakuan yang mendengarkan
musik klasik Mozart.Dan penelitian jurnal kedua ini tingkat kepentingan ritme ini
diliputi oleh .faktor internal meliputi Siswa, dimana siswa memiliki motivasi untuk mau
diterapi; guru, dengan kemampuan mengajar dan pengetahuannya tentang musik
terutama alat musik keyboar;, dan prasarana, seperti halnya media pembelajaran yang
tidak menyulitkan siswa dan ruang pembelajaran yang nyaman untuk kegiatan belajar
mengajar.

Saran

Kedua Jurnal ini sangat bermanfaat bagi setiap pembaca.Karena didalamnya


terdapat banyak manfaat dari musik.Saran saya,kedepannya agar setiap jurnal ini bisa
lebih jelas memaparkan isi nya.Dan lebih menggunakan sistematika yang baik dan
benar.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsm

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/medico

17
18

Anda mungkin juga menyukai