Dosen Pengampu:
Dra. Yarmani, M.Kes
Disusun Oleh :
Kelompok 2
1) Dilla Saabira Roza (A1H020015)
2) Annisa Pramadanita (A1H020020
3) Riko Setiawan (A1H020001)
4) Akbar Hidayat (A1H020003)
5) Edi Kurniawan (A1H020016)
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya. Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
C. Tujuan.............................................................................................................................
A. Kesimpulan ................................................................................................................
Tindakan Pertolongan
Balutlah bagian bahu yang cedera itu dengan plester. Seyogianya antara bagian yang
cedera dengan pembalut itu diberi bantalan kain lunak atau spons karet busa.
Pembetulan ini dilakukan selama dua hari
Sesudah dua hari, boleh dilakukan pemijitan dengan terapi panas.
a) Luka Lecet
Luka lecet adalah terkelupasnya permukaan kulit akibat pergeseran dengan benda
yang keras dan kasar, tingkat pertolongannya;
Bersihkan luka dengan air dan obat antiseptik
Tutup luka dengan kasa steril yang kering, dan plester atau balut
Kirim ke rumah sakit untuk mendapatkan suntikan anti tetanus
Balutan diganti setiap hari sekali sampai luka sembuh
Luka lecet yang kecil cukup dicuci dengan air dan diolesi mercurochrom
atau larutan betadine, dan apabila perlu diplester dengan tensoplast.
b) Luka Memar
Luka memar adalah luka yang ditimbulkan oleh pukulan benda tumpul, yang
mengakibatkan terjadinya kerusakan pada jaringan di bawah kulit, tanpa ada kerusakan
yang berarti di permukaan kulit, memar ditandai dengan pembengkakan dan kulit yang
membiru.
c) Tindak Pertolongan
Jaringan kulit yang memar dikompres dengan es atau air dingin, dan kalau perlu
diberi balutan penekan, Dengan menggunakan salep lasonil. perbengkakan pada memnar
akan dapat susut.
d) Luka Iris
Luka Iris adalah luka yang ditimbulkan oleh goresan atau irisan benda bertepi tajam.
Luka ini umumnya dangkal, sebaliknya luka iris ini ditandai dengan bentuk luka yang
memanjang, dengan tepi luka berupa garis lurus. Jaringan kulit di sekitar luka tidak
mengalami kerusakan. Luka iris yang pendek dan dangkal dapat ditolong dengan
menggunakan plester berobat. Sedangkan luka iris yang panjang dan dalam, memerlukan
jahitan.
e) Luka Robek
Luka robek adalah luka yang terbuka yang ditimbulkan oleh goresan benda yang
tidak terlalu tajam, tetapi luka berupa garis yang tidak teratur. dan jaringan kulit di sekitar
luka ikut mengalami kerusakan.
Tindak Pertolongan
Luka robek pada umumnya memerlukan jahitan. Tindakan pertolongan pertama
yang bisa dilakukan ialah melakukan distrifeksi, kemudian menutupnya dengan kasa
steril dan bawa penderita itu ke rumah sakit, untuk memperoleh antibiotika dan anti
tetanus.
E. Tindak Pertolongan pada kasus Tenggelam
Cabang olahraga renang merupakan suatu yang sangat menyenangkan. Dengan renang
seseorang akan bertambah sehat dan segar, alat-alat tambah kuat, fungsi pernapasan
bertambah baik, dan rasa percaya diri semakin kuat. olahraga air, renangpun sangat
mengandung resiko. Lebih-lebih bila orang mengabaikan petunjuk renang yang baik dan
benar. Akhirnya banyak ditemukan kecelakaan kecelakaan di kolam renang. Risiko
kecelakaan tidak hanya dialami oleh orang yang belum mahir berenang. Perenang yang amat
mahir sekalipun, dapat mengalami kecelakaan sewaktu berenang,
Berikut ini merupakan petunjuk sederhana untuk keamanan di kolam renang
Jangan berenang di tempat yang sudah diberi larangan.
Jangan berenang seorang diri pada malam hari.
Jangan berpacu kecepatan berenang sehabis makan.
Jangan menyelam dan berenang di air yang sangat dingin, karena kejutan yang
ditimbulkan oleh air dingin dapat mengakibatkan kejang-kejang pada otot
Jangan lupa pemanasan terlebih dahulu sebelum berenang.
Tenggelam adalah kecelakan yang sering terjadi, maka orang tenggelam pernapasannya
dapat berhenti karena kemasukan air.
Tindakan Pertolongan
Langkah pertolongan yang harus dilakukan adalah memberi pernapasan buatan
pada korban. Pernapasan buatan dari mulut ke mulut harus segera dikerjakan begitu korban
kepalanya ke luar dari air. Kalau perlu tidak usah menunggu sampai seluruh tubuh korban
diangkat dari air kolam.
Langkah kedua adalah meraba denyut nadi pada leher korban. Bilamana terhenti,
maka segeralah melakukan melakukan tindakan pemijitan jantung sebagai berikut:
Seperti juga pada pernapasan buatan, upaya pemulihan denyut jantung harus
dikerjakan dalam waktu 4 menit sesudah denyut terasa terhenti. Pertolongan pemijatan
jantung juga harus disertai dengan pemberian nafas buatan dari mulut ke mulut. Karena itu,
penolong harus terdiri dua orang. yang satu melakukan pernapasan buatan yang satu
melakukan pemijitan jantung.
Korban dibaringkan terlentang di atas alas atau lantai yang keras (pinggiran kolam).
Untuk memudahkan jalannya nafas, maka kepala korban harus didorong menengadah.
Jongkok atau berdirilah disamping korban. Dan carilah ujung tulang dada korban.
Letakkanlah pangkal telapak tangan Anda di atas tulang dada, dekatke ujung
bawahnya. Kemudian letakkan pangkal telapak tangan Anda yang satunya di atas
tangan yang pertama tadi.
Tekanlah tulang dada korban tegak lurus ke bawah. Penekanan dilakukan sejauh
kurang lebih 3 cm, lalu kendorkan lagi. Tindakan semacam ini dilakukan terus-
menerus dengan kecepatan 60-80 kali per menit. Penekanan bukan dengan jari,
melainkan dengan pangkal telapak tangan.
Sementara Anda melakukan pemijatan jantung, suruhlah pembantu Anda tetap
melakukan pernapasan buatan.
Setiap tiga menit, periksalah si korban sudah "hidup" atau belum. Keberhasilan usaha
Anda akan ditandai dengan menciutnya manik mata (pupil): korban, nafas korban
mulat berfungsi kembali, dan nadi korban teraba kembali
Bila selama 30 menit korban tidak menunjukkan tanda-tanda "hidup", berarti usaha
yang Anda lakukan itu tidak dapat menyelamatkan jiwa si korban. Karena itu, yang
paling baik adalah sejak saat mulai memijit. Anda sudah menghubungi dokter.
Sehingga penanganan dengan peralatan medis yang lebih akurat dapat menolong jiwa
si korban (tidak terlambat).
2. Perisiwa Kecelakaan di Lingkungan Rumah dan Sekolah
A. Tindak Pertolongan pada Kasus Keracunan
Sadar atau tidak, di rumah kita sebenarnya tersimpan bermacam-macam racun. Seperti
semir sepatu, tinta, cat, obat pembunuh serangga, zat. penggelantang, dan lain-lain. Satu
sumber kesulitan lain yang dapat menimbulkan keracunan adalah tersimpannya obat-obatan
yang sudah kadaluarsa. Atau obat-obatan yang sudah tidak memiliki label yang jelas. Kadang-
kadang kita dihadapkan pula dengan kasus-kasus keracunan makanan. Memang ada beberapa
jenis makanan yang dapat mengakibatkan terjadinya keracunan.
Racun adalah sesuatu yang meskipun dalam jumlah yang kecil, bilamana masuk ke
dalam tubuh dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh sehingga mengganggu kesehatan,
bahkan dapat membawa kematian. Karena itu pertolongan terhadap keracunan yang
ditimbulkan oleh apapun, haruslah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Pertolongan keliru
atau secara berlebihan justru mendatangkan bahaya baru.
Langkah-langkah pokok yang penting dalam menghadapi keracunan adalah:
1. Menentukan racun yang telah mengenai korban. Kita bisa melihatnya dari botol
bekasnya. Selanjutnya, pertolongan akan bergantung pada jenis racun yang mengenai
korban itu.
2. Membersihkan saluran nafas korban dari kotoran, lendir atau muntah.
3. Apabila racun tidak dapat dikenali, sementara berikan norit atau larutan arang batok
kelapa di dalam air.
4. Hindari pemberian nafas buatan dari mulut ke mulut. Kalau memang pernafasan buatan
diperlukan, berikan cara nafas buatan lainnya.
Untuk membantu pertolongan pada kasus keracunan bisa digunakan beberapa zat/obat
yang dapat digunakan untuk menolong keracunan.
a. Obat-obat pelunak racun. Seperti: putih telur 60-100 cc, susu, larutan tepung kanji atau
beras, mentega, norit atau bubuk arang batok kelapa, minyak tumbuh-tumbuhan, dan
parafin cair.
b. Pelawan keracunan basa keras. Seperti : cuka dapur 100-200 cc, air jeruk, larutan encer
asam chlorida 100-200 cc.
c. Pelawan keracunan asam keras. Seperti: larutan encer soda kue dalam air, pecahan
tembok dilarutkan dalam air, larutan sabun dalam air, dan larutan kalsium hidroksida 200
cc.
d. Zat perangsang muntah. Seperti : garam dapur, 1-2 sendok makan dalam segelas air
Racun yang masuk ke dalam tubuh seseorang, menurut cara masuknya dapat dibedakan
dalam empat macam cara yaitu:
Racun yang masuk melalui perjalanan napas
Racun yang masuk melalui luka
Racun yang masuk melalui perjalanan makanan
Racun yang masuk melalui kulit.
Melalui Perjalanan Pernafasan
Racun yang melalui perjalanan nafas berupa gas, Korban akan mengalami keracunan
karena menghirup gas tersebut. Adapun tanda-tanda orang yang terkena gas beracun adalah:
Banyak mengeluarkan air mata
Banyak mengeluarkan air liur
Batuk-batuk
Sakit kepala
Perasaan lemas dan kram
Warna muka memerah (keracunan gas karbon monooksida)
Pingsan
Tindak Pertolongan
Mula-mula si penolong harus hati-hati dan waspada agar dia sendiri tidak terkena gas
beracun itu. Bawalah si korban ke tempat yang bebas dari gas, tidurkan terlentang dan
selimuti. Bila si korban pingsan, pertolongan yang diberikan adalah sebagaimana pertolongan
yang diberikan pada orang yang pingsan. Bila si korban mati suri, tolonglah dengan
pernapasan buatan. Namun hindarilah pernapasan dari mulut ke mulut. Selanjutnya bawalah
korban ke rumah sakit.
a) Melalui Luka
Bila hal ini terjadi, maka tindak pertolongan yang diberikan adalah sebagai berikut :
Keluarkan sedikit darah dari luka penderita
Tetesi luka dengan jodium tinctur
Bersihkan luka tersebut dengan kapas yang sudah diberi desinfektans
Selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan suntikan
b) Melalui Perjalanan Makanan
Pada kasus beracun ini, biasanya korban menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut:
Penderita atau korban akan merasakan sakit, rasa terbakar pada selaput lendir mulut,
kerongkongan, dan lambung.
Korban mengalami pembengkakan selaput lendir, pernbengkakan selaput lendir
kerongkongan dapat menyumbat jalannya pernafasan.
Tindak Pertolongan
Bersihkan mulat penderita dari sisa-sisa racun dengan air yang bersin. Apabila penderita
dalam keadaan sadar, berilah minum 1/2 liter air atau susu untuk melemaskan daya racun
yang telah termakan. Usahakan agar penderita dapat muntah dengan jalan memberi obat atau
zat perangsang muntah. Namun muntah tidak boleh dirangsang pada kasus keracunan bensin,
minyak tanah, asam dan basa keras, serta apabila penderita dalam tidak sadar. Bila racun lebih
dari setengah jam termakan, jangan coba-coba merangsang si korban untuk muntah. Sebab
dikhawatirkan bahwa racun tersebut sudah bekerja dan merusak selaput lendir yang
menyebabkan dinding lambung menjadi lemah, atau menjadi robek. Maka jalan yang terbaik
dalarn menghadapi ini adalah dengan memberikan Norit sebanyak 50 gram ke dalam segelas
air yang matang. Selanjutnya bawa si korban ke rumah sakit
c) Melalui Kulit
Racun mudah terserap ke dalam pembuluh darah melalui kulit dalam keadaan panas,
sehingga pembuluh darah dalam kulit melebar.
Tindak Pertolongan
Kulit yang terkena racun diguyur dengan air mengalir. Sewaktu mengguyur kulit yang
terkena, pakaian harus dilepaskan terlebih dahulu. Apabila sudah terjadi shock, si korban harus
segera dibawa ke rumah sakit.
Beberapa kasus keracunan makanan, banyak terjadi di Indonesia. Dibawah ini akan
diuraikan beberapa tindakan pertolongan yang harus dilakukan untuk menolong korban
keracunan Jamur, keracunan jengkol, keracunan singkong.
a) Keracunan Jamur
Munculnya gejala keracunan bisa tampak pada seseorang dalam jarak beberapa menit
sampai dua jam setelah memakan jamur yang beracun. Gejala-gejala itu ditandai dengan: sakit
perut yang hebat, muntah, mencret, haus, berkeringat banyak, kekacauan mental, dan
pingsang.
Tindakan Pertolongan
Rangsanglah penderita untuk bisa muntah, dan bilaslah lambungnya dengan larutan encer
kalium permangat satu gram dalam dua liter air matang. Atau dengan putih telur dicampur
dengan susu. Jika terdapat gangguan pernafasan, maka berilah pernapasar buatan. Selanjutnya si
korban dikirim ke rumah sakit.
b) Keracunan Jengkol
Pada dasarnya, keracunan Jengkol terjadi sebagai akibat terbentuknya kristal asam Jengkol
dalam saluran kencing. Sedangkan timbulnya keracunan itu dipengaruhi oleh: Jumlah yang
dimakan cara penghidangan dan dicampurnya dengan makanan penyerta yang lainnya.
Di bawah ini merupakan petunjuk agar kadar asam Jengkol dalam makanan yang
dihidangkan berkurang,
Jengkol ditanam sebelum dimasak.
Hendaknya dibakar atau dibuat keripik.
Makanan penyerta yang masam rasanya, akan mempercepat proses terbentuknya kristal
asam jengkol dalam saluran kencing, karena itu hindarkan memakan makanan rasanya masam
sebagai penyerta makanan Jengkol.
Orang yang keracunan jengkol menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut: sakit pinggang
yang disertai dengan sakit perut, nyeri sewaktu kencing, kristal-kristal asam jengkol yang
berwarna putih akan nampak keluar bersama air kencing orang yang mengalami keracunan
Jengkol, kadang-kadang disertai dengan darah. Nafas, mulut dan air kencing penderita berbau
jengkol. Jika penderita mengalami keracunan yang berat, air kencingnya sulit ke luar (hanya
sedikit),bahkan tidak dapat sama sekali.
Tindak Pertolongan
Penderita atau si korban diberi minum air soda sebanyak-banyaknya. Obat-obatan
penghilang rasa sakit dapat pula diberikan untuk mengurangi rasa sakit si korban. Pada
keracunan yang berat, korban harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan
khusus.
c) Keracunan Singkong
Singkong bisa mengakibatkan terjadinya keracunan karena dalam singkong terdapat
syanida atau senyawa asam biru. Terdapat jenis tanaman singkong yang mengandung syanida
dalam kadar yang cukup tinggi. Singkong jenis ini, biasanya ditaman orang sebagai pagar
kebun. Bisa dibentuk orang yang memakan singkong jenis ini, akan memperoleh risiko
keracunan.
Gejala-gejala keracunan singkong bisa tampak beberapa menit kemudian setelah orang itu
makan singkong beracun. Dalam dosis yang tinggi, racun singkong bisa mematikan Gejala-
gejala keracunan singkong adalah sebagai berikut: Sakit kepala, muntah, mencret, sesak nafas,
mulut berbusa, mata melotot, pingsan dan kejang-kejang.
Tindak Pertolongan
Usahakan agar si korban bisa muntah. Berikan larutan 2-3 grain Natrium tiosulfat dalam
segelas air untuk diminum. Jangan lupa diberikan pula usaha pernapasan buatan. Selimuti
penderita dan kirim ke dokter atau rumah sakit. Selama dalam perjalanan, usahakan
pertolongan harus tetap diberikan.
d) Keracunan Alkohol
Alkohol terdapat dalam minuman keras, wiski, anggur, bir, adalah contoh- contoh
minuman yang mengandung alkohol. Orang yang keracunan alcohol bisa berakibat yang
membahayakan. Pada keracunan spiritus, orang bisa buta mendadak, kematianpun bisa terjadi
sebagai akibat kelumpuhan pernafasan pada orang yang keracunan alkohol.
Tindak Pertolongan
Usahakan agar si korban bisa muntah. Bilaslah lambung dengan larutan soda kue 1 (satu)
sendok teh dalam segelas air, setiap satu jam. Kopi pekat biasa diminumkan atau dimasukkan
lewat dubur. Bantuan pernafasan buatan, dan selimuti tubuh penderita.
e) Keracunan Bensin/Minyak Tanah
Orang keracunan Bensin/minyak tanah, akan memperoleh risiko yang berbahaya. Apabila
terhirup paru-paru dapat menimbulkan peradangan dan pembengkakan paru-paru,
Tindak Pertolongan
Korban segera diberi minum obat pelunak racun. Seperti: susu putih telur 60-100 cc,
larutan tepung kanji atau beras, atau norit. Dan jangan berusaha merangsang si korban untuk
muntah. Pernapasan buatan diberikan, kalau perlu dengan tambahan zat asam (oksigen), kirim si
korban ke rumah sakit.
f) Keracunan Detergen
Orang yang keracunan detergen akan menunjukkan tanda/gejala: Sakit perut, mencret, dan
muntah-muntah. Keracunan hebat akan tampak bila detergen yang termakan jumlahnya cukup
banyak.
Tindak Pertolongan
Korban diberi minum obat pelunak racun seperti: susu, atau norit.
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil adalah:
1. Kelompok 2 menyadari bahwa materi yang diberikan sangat berarti dengan memberikan
pengetahuan dan pemahaman tentang cidera atau kecelakaan dan cara pertolongan yang
sering dialami sehari-hari.
2. Kelompok 2 telah mengerti dan memahami hal hal yang harus dilakukan untuk
melakukan cidera atau kecelakaan dan cara pertolongan sehari-hari.
3. Kelompok 2 berharap telah mampu memberikan informasi kepada orang lain tentang hal-
hal yang harus dilakukan pada saat cidera atau kecelakaan dan cara pertolongan sehari-
hari.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2017. First Aid, Pertolongan Pertama Sebelum ke Dokter, GMedia, Yogyakarta
Mutmainnah, M., Sarifah, S., & Etno, E. Sosialisasi pertolongan pertama pada kecelakaan sehari-
hari. In Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat (Vol. 2018, No. 9).
Nurachma, Elly. 2000. Buku Saku Prosedur Keperawatan Medical Bedah. Jakarta.