SKRIPSI
Oleh :
VIVI NOVIANTI
NIM : 181012114201090
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Maha Esa yang
Kualitas Hidup Pasien Stroke Di Ruang Rawat Inap Neurologi Rumah Sakit
Skripsi ini disusun dengan maksud memenuhi tugas akhir sebagai salah
menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah
sulit bagi penulis untuk menyelesaikan Skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimaksih terutama kepada Yth Ibu Ns. Elfira Husna, M. Kep
selaku pembimbing yang telah memberikan arahan dan masukan sehingga penulis
1. Ibu Dr. Hj. Evi susanti, S.S.T, M. Biomed selaku Rektor IKes Prima
Nusantara Bukittinggi
2. Bapak Ns. Fauzi Ashra, S.Kep, M.Kep, selaku wakil Rektor satu Prima
Nusantara Bukittingi
selaku penguji I
4. Ibu Ns. Rima Berlian Putri, M. Kep. Sp. Kom selaku dekan fakultas
6. Ibu Ns. Vera Kurnia, M. Kep selaku dosen kordinator skripsi program
sebagai penguji II
7. Para staf dosen yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu-persatu
ini
penelitian ini
11. Orang tua tercinta, kakak adik beserta keluarga yang telah memberikan
12. Para sahabat yang telah sama-sama berjuang dalam suka duka
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi perbaikan Skripsi ini dimasa yang akan datang.
kesehatan.
(Penulis)
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................6
C. Tujuan Penelitian....................................................................6
D. Manfaat Penelitian..................................................................7
E. Ruang Lingkup Penelitian......................................................8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Stroke
1. Pengertian Stroke……………………………………. 9
2. Etiologi………………………………………………. 10
3. Klasifikasi Stroke……………………………………. 11
4. Patofisiologi…………………………………………. 13
5. Manifestasi Klinis…………………………………… 14
6. Pemeriksaan Diagnostik…………………………….. 16
7. Penatalaksanaan …………………………………….. 17
8. Dampak Stroke Bagi Pasien …………………………18
B. Family Caregiver
1. Pengertian.…………………………………………… 20
2. Jenis Caregiver………………………………………. 21
3. Fungsi Caregiver……………………………………..21
4. Tugas Family Caregiver ……………………………..22
C. Kualitas Hidup
1. Pengertian.…………………………………………… 22
2. Komponen Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup.…...24
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup ... 25
iii
BAB III Kerangka Konsep
A. Kerangka Konsep.................................................................29
B. Defenisi Operasional............................................................30
C. Hipotesa................................................................................30
BAB VI Pembahasan
A. Analisa Univariat..............................................................43
B. Analisa Bivariat................................................................46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR SKEMA
v
DAFTAR TABEL
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nomor dua yang menyebabkan kematian hampir di seluruh dunia dan nomor tiga
penyebab utama disabilitas (Johnson, Onuma, Owolabi, & Sachdev, 2016). Selain
itu juga stroke menjadi penyakit nomor lima di Amerika Serikat yang
(Hasan & Rufaidah, 2017). Hal ini disebabkan oleh hemiplegia atau kelumpuhan
yang membuat penderita tidak bisa menggerakan anggota tubuh yang terkena
gerakan tubuh. Selain itu penderita stroke mengalami afasia atau kesulitan dalam
berbahasa (Sitorus & Herawati, 2017). Segala keterbatasan yang dialami oleh
penerimaan diri, depresi, serta kecemasan (Sumbogo, Sulisno, & Darwati, 2018).
Gejala stroke yang muncul dapat bersifat fisik, psikologis, atau perilaku.
Gejala fisik paling khas adalah kelemahan anggota gerak sampai kelumpuhan,
hilangnya sensasi di wajah, bibir tidak simetris, kesulitan berbicara atau pelo
1
2
muntah dan hilangnya penglihatan di satu sisi atau dapat terjadi kebutaan. Salah
riwayat stroke dalam keluarga (faktor keturunan) dan migren (sakit kepala
perilaku disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat seperti
makanan cepat saji. Faktor perilaku lainnya adalah kurangnya aktifitas gerak/ olah
raga dan obesitas. Salah satu pemicunya juga adalah susasana hati yang tidak
nyaman seperti sering marah tanpa alasan yang jelas. (Feigin, 2010).
kematian akibat stroke sebesar 51% di seluruh dunia disebabkan oleh tekanan darah
tinggi. Selain itu, diperkirakan sebesar 16% kematian stroke disebabkan tingginya
kadarglukosa darah dalam tubuh. Di dunia penyakit stroke meningkat seiring dengan
setelah penyakit jantung dan kanker. Diperkirakan ada 700.000 kasus stroke di
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018 prevalensi Stroke 10,9
permil. Kasus stroke tertinggi yang terdiagnosis tenaga kesehatan adalah usia 75
tahun keatas (43,1%) dan terendah pada kelompok usia 15-24 tahun yaitu sebesar
0,2%. Prevalensi stroke berdasarkan jenis kelamin lebih banyak laki-laki (7,1%) 2
persentase 10,6% dengan jumlah penderita stroke 35.108 orang (Profil Dinas
3
stroke tahun 2019, terdapat penderita penyakit stroke iskemik 273 orang dan pada
tahun 2020 dari bulan Januari sampai dengan Maret senyak 38 orang dan angka
kejadian stroke hemoragik dan iskemik pada bulan April sampai Juni mencapai
Menurut Fayers & Machin (2014) kualitas hidup adalah sehat fisik, mental dan
sosial yang terlepas dari penyakit. Kualitas hidup dalam bidang kesehatan seperti
pasien yang menderita stroke bertujuan untuk mengembalikan fungsi fisik dan
dengan stroke cenderung mengalami penurunan fungsi dan perubahan peran fisik,
fisik sangat erat hubunganya dengan ketergantungan ADL (Activity Daily Living)
menjadi tujuh kategori yang berkaitan dengan gejala fisik. Gejala fisik tersebut di
orang lain, hingga sepenuhnya bergantung pada orang lain. kecatatan akibat stroke
pengobatan dan perawatan pasien stroke tidak dapat lepas dari bantuan dan
bahwa caregiver adalah sumber dukungan utama individu dengan stroke dan
merupakan orang pertama yang merespon perubahan status pasien selama fase
perjalanan penyakitnya.
yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang di
rawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran atau penyalur
(Effendy N, 2012). Ketidak mampuan fisik, emosi dan kehidupan sosial penderita
pengaruh yang besar terhadap kualitas hidup terkait kesehatan pada penderita
Hasil dari penelitian Liza (2013) di dapatkan hasil bahwa stroke dapat
stroke baik dalam aspek mengenal masalah kesehatan pasien, membuat keputusan
fasilitas kesehatan. Hasil penelitian Nanda dkk (2014) dengan judul pengalaman
keluarga sebagai caregiver dalam merawat pasien stroke di rumah hasil penelitian
5
dengan kualitas hidup pasien pasca stroke hasil penelitian didapatkan sebagian
besar penderita pasca stroke mendapat dukungan keluarga kategori baik dan lebih
dari separuh kualitas hidup penderita pasca stroke dalam kategori cukup. Menurut
semangat untuk sembuh dan kurang sabar untuk merawat pasien stroke dan
keluarga juga jarang untuk mengantarkan pasien untuk berobat ke puskesmas atau
rumah sakit. Faktor lain juga didapatkan oleh peneliti dimana kurangnya
caregiver terhadap pasien stroke, sehingga sering pasien terabaikan dirumah dan
perawatan dan pemulihan pasien pasca stroke setelah pulang dari rumah sakit, hal
itu dapat dilihat dari banyaknya pasien pasca stroke yang dirawat kembali.
6
Sehingga kualitas hidup pasien stroke menjadi tidak baik. Maka dari itu
Pasien Stroke Di Ruang Rawat Inap Neurologi Rumah Sakit Umum Daerah
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah “apakah ada Hubungan Perilaku Caregiver Dengan Kualitas
Hidup Pasien Stroke Di Ruang Rawat Inap Neurologi Rumah Sakit Umum
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Tahun 2020.
Inap Neurologi Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Sikaping Tahun 2020.
7
stroke di Ruang Rawat Inap Neurologi Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk
D. Manfaat penelitian
1. Bagi peneliti
2. Bagi responden
melihat dari aspek yang berbeda dan sebagai informasi awal bagi peneliti
Kualitas Hidup Pasien Stroke Di Ruang Rawat Inap Neurologi Rumah Sakit
dengan kualitas hidup ini dilakukan karna kurangnya dorongan dan motivasi yang
dengan desain korelasi dengan pendekatan cross sectional data diolah dengan
stroke. penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober di Ruang Rawat Inap
Neurologi Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Sikaping tahun 2020. Sampel
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Stroke
1. Pengertian Stroke
pecahnya pembuluh darah di otak sehingga pasokan oksigen dan zat makanan
iskemik adalah stroke akibat infark otak sehingga aliran darah ke jaringan
2. Etiologi
a. Usia
9
10
b. Jenis kelamin: pada wanita premonophous lebih rendah, tapi pada wanita
d. Faktor turunan
a. Perilaku
1) Merokok
berlebihan
3) Alkoholik
4) Obat-obatan terlarang
5) Kurang gerak
b. Fisiologis
1) Hipertensi
2) DM
4) Gangguan ginjal
5) 0besitas
3. Klasifikasi Stroke
a. Stroke Hemoragik
atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat. kesadaran klien
dalam ruang subarachnoid, yaitu ruang sempit antara permukaan otak dan
pecahnya pembuluh darah di otak darah akan menengani otak. Darah yang
membawa oksigen dan nutrisi tidak sampai ke organ atau sel otak padahal
neurologis yang akut dan disebabkan oleh pendarahan primer substansi otak
yang terjadi secara spontan bukan karena trauma terapi disebabkan oleh
terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari.
sampai beberapa jam saja. gejala yang timbul akan hilang dengan
(Muttaqin, 2011).
4. Patofisiologi
pusat yang terjadi ketika suplai darah nornal ke otak terhenti. Patologiini
menyebabkan kelemahan pada satu atau empat alat gerak, selain itu juga pada
arteri vetebra basilaris akan mempengaruhi fungsi dari otot facial (oral
fasial/oral tidak terkontrol maka akan terjadi kehilangan dari fungsi tonus otot
berbicara (disatria).
5. Manifestasi Klinis
a. Kehilangan motorik
1) Hemiplegis, hemiparesis.
3) Kehilangan komunikasi
4) Disartria
5) Difagia
6) Afagia
7) Afraksia
b. Gangguan konseptual
dan auditori.
komperhensi.
sama.
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan radiologi
b. Pemeriksaan laboratorium
sendiri.
17
7. Penatalaksanaan
aneurisme.
dan embolisasi
berikut :
membantu pernafasan.
mungkin pasien harus dirubah posisi tiap 2 jam dan dilakukan latihan-
Penatalaksanaan Keperawatan
a. Posisi kepala dan badan 15-30 derajat. Posisi miring apabila muntah dan
d. Bedrest.
berlebih.
(Muttaqin, 2018)
a. Dampak fisik
secara langsung dan biasanya pasien menyadari bahwa mereka tidak bisa
b. Dampak psikologis
dan lain-lain.
c. Dampak sosial
bekerja kembali seperti sedia kala dan sosialisasinya juga dapat terhambat.
B. Family Caregiver
1. Pengertian
20
bebagai bantuan untuk, orang tua atau dewasa dengan kondisi kronis atau
family caregiver adalah istri, pasangan, anak atau orang lain yang relative
menyediakan berbagai bantuan pada orang yang sudah tua atau pada orang
dan sering kali dukungan keuangan dari orang lain yang tidak mampu untuk
harafiah dan konkret, percaya pada sebuah informasi, spesifik faktual yang
tulus pada kesejahteraan orang lain. Mereka terampil dalam memahami sudut
pandang orang lain. Mereka serius pada tanggung jawab mereka, melihat apa
21
2. Jenis Caregiver
a. Caregiver Formal
b. Caregiver Informal
3. Fungsi Caregiver
diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu akan tidak berarti dan
(Harmoko, 2012)
C. Kualitas Hidup
kronik sebagai cara untuk menilai dampak dari terapi pada pasien.
mereka di dalam kehidupan, dalam konteks budaya dan system nilai dimana
mereka hidup dalam kaitannya dengan tujuan individu, harapan, standar serta
yang dapat dilakukan setiap hari, seperti berjalan dan menaiki anak
tangga.
ketika melakukan aktifitas sehari-hari dirumah dan ketika jauh dari rumah
f. Vitality/ Vitality
g. Kesehatan Mental
25
ketenangan batin.
individu mengalami sakit secara fisik maka dapat merusak mental dan
jiwa individu.
a. Usia
dibandingkan dengan pasien yang berusia lebih muda. Pasien berusia 18-
b. Jenis Kelamin
26
dimana kualitas hidup laki-laki cenderung lebih baik dari pada kualitas
hidup perempuan.
c. Pendidikan
d. Status Pernikahan
menikah memiliki kualitas hidup yang lebih tinggi daripada individu yang
yang sudah menikah memiliki kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan
dengan yang belum menikah atau yang sudah bercerai. Kualitas hidup
27
yang baik pada laki-laki dan wanita yang sudah menikah karena adanya
e. Keteraturan Berobat
tentang penyakit stroke seperti akibat dari penyakit jika tidak minum obat
tekanan darah. stroke adalah cedera vaskular akut pada otak. disebabkan
pecahnya pembuluh darah dan sumbatan oleh bekuan darah (Feigin, 2014)
28
Skema 2.1
Kerangka Teori
Stroke serangan berulang Faktor Resiko Yang Tidak Faktor Resiko Yang Dapat
adalah faktor yang tidak dapat Dapat Diubah : Diubah :
diubah seperti usia, jenis a. Umur a. Hipertensi
kelamin, ras, keturunan dan b. Jenis Kelamin b. Penyakit Jantung
faktor yang dapat diubah c. Ras atau suku c. Diabetes
seperti merokok aktifitas d. Riwayat stroke d. Atherosclerosis
fisik/olahraga, kepatuhan e. Obesitas
kontrol, diabetes melitus, f. Konsumsi rokok
konsumsi alkohol, diit. bila g. Konsumsi alkohol
faktor resiko ini ditanggulangi
dengan baik, maka
kemungkinan terjadi stroke
berulang dapat dikurangi atau
ditangguhkan. semakin banyak
faktor resiko yang dimiliki
semakin besar pula
kemungkinan untuk terjadinya
stroke berulang
Dikutip dari Sukmarini (2009), Kreitler & Ben (2014), Permata (2015), Feigin
(2010), dan Melly (2018).
29
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Skema 3.1
Kerangka Konsep
dengan kualitas hidup pada pasien stroke Di Ruang Rawat Inap Neurologi Lubuk
Sikaping Tahun 2020. Adapun yang menjadi variabel independen adalah perilaku
29
30
B. Defenisi Operasional
Tabel 3.1
Defenisi Operasional
C. Hipotesa
stroke di Ruang Rawat Inap Neurologi di Rumah Sakit Lubuk Sikaping Tahun
2020.
32
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
rancangan Cross Sectional yaitu jenis yang menekan waktu pengukuran atau
observasi data variabel dependen dan independen hanya satu kali pada suatu saat
(Nursalam, 2014).
2020.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien stroke yang masuk bulan April
2. Sampel
33
Sampel adalah sebagian kecil yang diambil dari keseluruhan objek yang
penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah dengan cara Accidental
Sampling yaitu dengan pengambilan responden yang kebetulan ada atau tersedia
N
n=
1 + N (d)2
Keterangan :
n = besar sampel
N = besar populasi
N
n=
1+ N (d)2
42
n=
1 + 42 (0,05)2
n= 42 = 38
1,105
3. Teknik Sampling
sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 38 orang pasien Stroke
adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang
subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat
a. Kriteria Inklusi :
1) Pasien stroke yang baru terkena stroke awal dan stroke berulang
b. Kriteria Eksklusi
terhadap proses (fakta atau kenyataan hidup), yang baik sehingga data yang
35
(Nursalam, 2014).
a. Tahap persiapan
b. Tahap Pelaksanaan
penelitian
memberikan persetujuan
untuk melengkapinya.
SPSS/komputerisasi.
2. Instrumen
penelitian ini adalah kuesioner. Skala yang digunakan pada kuesioner ini
yaitu Likert Scale pada dampak perilaku caregiver dan Skala WHOQOL pada
E. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data atau kesimpulan fakta yang dikumpulkan secara
ini adalah data yang diambil dari subjek penelitian yang diukur sesudah
pemberian kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang terdapat pada ruangan Neurologi RSUD
penelitian ini.
37
F. Etika Peneltitian
1. Informed consent
pasien.
2. Anonimity
alat ukur, dan peneliti hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data
kerahasiaan responden.
3. Confidentiality
1. Editing
sampel dan jawaban yang diberikan responden apa sudah terisi semua atau
belum.
2. Coding
terdiri atas beberapa kategori yang merupakan kegiatan merubah data dari
bentuk huruf menjadi bentuk angka atau bilangan. Hal ini dilakukan untuk
memudahkan pada saat analisis data dan mempercepat proses entry data
3. Entry
4. Cleaning
5. Scoring
Teknik memberikan skor atau nilai pada kuesioner motivasi kerja perawat
6. Tabulating
mudah dapat dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis
H. Analisa Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
apabila p > 0,05, maka Ho diterima, yang berarti tidak ada hubungan yang
BAB V
HASIL PENELITIAN
Rumah Sakit Umum Daerah lubuk Sikaping terletak di tempat yang mudah
dijangkau dari berbagai arah yaitu dijalan Jendral Sudirman no. 33 Lubuksikaping
didepan kantor Bupati Pasaman. Rumah sakit ini milik pemerintah dengan tipe C.
lokasi penelitian diambil di Ruang rawat inap neurologi yang berada dibelakang
aula RSUD. Ruangan ini memiliki kelas 1, 2, dan 3 dan dikepalai oleh seorang
Karu.
Visi RSUD Lubuk Sikaping adalah menjadi Rumah Sakit yang dipercaya
dan murah senyum serta dapat memberikan informasi yang sesuai kebutuhan
rumah sakit dengan pengelolaan administrasi yang cepat, akurat dan sesuai
standar, mengembangkan potensi, kompetensi, etos dan budaya kerja SDM rumah
sakit yang selalu siap menghadapi perubahan, dan menyediakan lingkungan kerja
39
40
B. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
tabel distribusi frekuensi dan presentase. Pada penelitian ini analisa univariat
hidup pasien stroke yang akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi.
a. Perilaku Caregiver
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Perilaku Caregiver terhadap Pasien Stroke
di Ruang Rawat Inap Neurologi RSUD Lubuksikaping Tahun
2020
Baik 26 68,42 %
Jumlah 38 100
lebih banyak didapatkan perilaku Caregiver keluarga yang baik dari pada
b. Kualitas Hidup
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Kualitas Hidup Pasien Stroke di Ruang Rawat
Inap Neurologi RSUD Lubuksikaping Tahun 2020
Baik 13 34,22 %
Jumlah 38 100
Berdasarkan table 5.2 didapatkan bahwa dari 38 orang responden
2. Analisa Bivariat
antara satu sama lainnya. Pada penelitian ini, analisa bivariat dilakukan untuk
stroke.
Tabel 5.3
Hubungan Perilaku Caregiver dengan Kualitas Hidup Pasien Stroke di
Ruang Rawat Inap Neurologi RSUD Lubuksikaping Tahun 2020
N % % n %
orang memiliki perilaku caregiver yang kurang baik dan 19 orang memiliki
kurang baik berpeluang sebesar 4.250 kali untuk menunjukkan kualitas hidup
baik.
43
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Analisa Univariat
1. Perilaku Caregiver
banyak didapatkan perilaku Caregiver keluarga yang baik dari pada kurang
baik sebanyak 68,42%. Berdasarkan teori Kerr & Smith (2016), Keluarga
dukungan emosional dan fisik dari informal caregiver yang biasanya adalah
anggota keluarga.
sakit,dan memberikan berbagai bantuan untuk, orang tua atau dewasa dengan
kondisi kronis atau cacat dalam hal ini adalah pasien stroke (Family
pengobatan pasien tidak terlepas dari bantuan dan dukungan yang diberikan
oleh keluarga. Kondisi ini akan meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri
pasien sehingga mampu menunjukkan kualitas hidup yang lebih baik. Begitu
pula sebaliknya jika perilaku caregiver kurang baik, maka akan pasien pasca
karena merasa sendiri dan menjadi beban keluarga dan semua itu adalah tanda
lingkungan.
responden lebih dari separoh atau 62.1 % memiliki perilaku caregiver yang
baik dan yang kurang baik sebanyak 37.9.Sejalan dengan penelitian terdahulu
45
yang telah dilakukan oleh Khamida & Prasojo (2017) dengan judul
dimana pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa sebagian besar (63,8%)
Jadi menurut asumsi peneliti bahwa perhatian pada caregiver ini penting
karena keberhasilan pengobatan dan perawatan pasien stroke tidak lepas dari
dukungan utama individu dengan stroke dan merupakan orang pertama yang
2. Kualitas Hidup
posisi mereka dalam kehidupan yang dilihat dari konteks budaya dan sistem
standar, dan hal-hal lain yang menjadi perhatian individu. Pada dasarnya
terdapat tiga hal yang berperan menentukan kualitas hidup yaitu mobilitas,
rasa nyeri dan kejiwaan, depresi atau ansietas. Ketiga faktor tersebut dapat
adalah dari penelitian keadaan umum (KU) responden didapatkan hasil 69%
kualitas hidup sangat baik, ringkasan fisik mental (RFM) didapatkan hasil
48% kualitas hidup agak lebih baik dibanding dari 1 tahun yang lalu, fungsi
fisik (FF) yang didapatkan hasil 56% kualitas hidup sangat terbatas, peran
46
fisik (PF) yang didapatkan hasil sebanyak 59% dan peran emosi (PE) yang
didapatkan hasil 85%, fungsi sosial (FS) didapatkan hasil 40% kualitas hidup
59% kualitas hidup tidak nyeri dan pada vitalitas (V) yang didapatkan hasil
sebanyak 43% kualitas hidup setiap waktu. Maka dari penelitian ini
didapatkan hasil dari penelitian yang paling dominan adalah peran emosi
keluarga untuk menjalankan perilaku yang sehat dan positif yang selalu
B. Analisa Bivariat
sebanyak 26 (68,4 %) yang memiliki kualitas hidup yang baik, dimana 7 orang
memiliki perilaku caregiver yang kurang baik dan 19 orang memiliki perilaku
caregiver yang baik. Berdasarkan hasil analisis statistik didapatkan nilai p = 0,029
artinya terdapat hubungan antara perilaku caregiver dengan kualitas hidup pasien
stroke.
memberikan pengaruh yang besar terhadap kualitas hidup terkait kesehatan pada
mempengaruhi kualitas hidup pasien, maka dari itu keluarga sebagai kerabat
dalam BAB dan BAK, memberikan semangat dan dukungan, perawatan kulit,
minum obat tepat waktu, menyediakan diit yang tepat, dan mengantarkan untuk
kontrol ke RS.
yang menjadi caregiver memiliki beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam
merasakan frustasi akibat kondisi salah satu anggota keluarganya yang tidak
kunjung sembuh, serta tidak tahu cara merawat penderita stroke yang baik.
Selain itu masalah demografis yang juga berkontribusi bagi peningkatan masalah
hanya bagi pasien, tetapi juga untuk caregiver. Untuk membuat caregiver
bahan ajar cara merawat pasien selama di rumah sakit, di mana keterampilan dan
berpusat pada keluarga daripada pendekatan berpusat pada pasien lebih disukai.
mengatasi beberapa situasi pengasuhan yang membuat stres. Perawat tidak hanya
harus mengajar caregiver untuk memenuhi kebutuhan penderita stroke tetapi juga
perubahan yang terjadi dalam kehidupan caregiver. Hal ini jelas bahwa keluarga
memiliki tanggung jawab yang besar dan pengaruh pada kesejahteraan relatif
pasien stroke (Chapman, 2011). Oleh karena itu, salah satu implikasi untuk review
ini adalah untuk menghargai pengalaman dan kebutuhan caregiver pasien stroke.
(51.2%) dengan perilaku caregiver baik menunjukkan kualitas hidup yang baik
dan hanya 20.0% responden dengan perilaku caregiver kurang baik yang
didapatkan nilai p = 0.024 dan OR = 4.200 artinya ada hubungan antara perilaku
caregiver dengan kualitas hidup pasien stroke dan responden dengan perilaku
caregiver baik berpeluang sebanyak 4.200 kali untuk menunjukkan kualitas hidup
Jadi peneliti berasumsi bahwa pasien pasca stroke yang bergantung pada
besar terhadap kualitas hidup terkait kesehatan pada pasien stroke. bentuk
terhadap psikologis pasien, jika perilaku caregiver keluarga baik maka pasien
akan merasa masih disayangi dan diperhatikan oleh keluarga. Kondisi ini akan
meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri pasien sehingga mampu
menunjukkan kualitas hidup yang lebih baik. Begitu pula sebaliknya jika perilaku
caregiver kurang baik, maka akan pasien pasca stroke cenderung merasa dirinya
tak berharga, frustasi, kesulitan dalam hubungan sosial dan semua itu adalah tanda
BAB VII
A. Kesimpulan
tahun 2020 bahwa dari 38 orang responden lebih banyak didapatkan perilaku
Caregiver keluarga yang baik dari pada kurang baik sebanyak 68,42%.
B. Saran
1. Bagi Responden
meningkat.
2. Bagi Peneliti
51
banyak.
Hasil penelitian ini dapat menambah literature dan tinjauan juga dapat
bahan ajar tentang terapi non farmakologis pada pasien stroke untuk
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 vol 2.
Jakarta : EGC
Fayers & Machin. 2014. Rencana Asuhan Keperawatan Pasien Stroke. Jakarta :
EGC
Feigin. 2010. Dasar-Dasar Terapi dan Rehabilitasi. Jakarta : PT. Buana Ilmu
Populer
Kerr & Smith. 2016. Quality Of Life In Children . New York: Johnwiley N Sons.
Liza. 2013. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Stroke Iskemik. Analisis Praktek
Residensi Keperawatan : FK UI
Hasan & Rufaidah. 2017. Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Strategi
Coping Pada Penderita Stroke RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Jurnal.
Volume 2 No. I
Indrawati dkk. 2016. Care Your Self Stroke Cegah dan Obati Sendiri. Jakarta :
Penebar Swadaya
53
Kreitler & Ben. 2014. Quality Of Life In Children . New York: Johnwiley N Sons
Medical Record RSUD Lubuk Sikaping. 2020. Data Pasien stroke 2019-2020.
Pasaman
Sedoyo dkk. 2016. Ilmu Ajar Penyakit Dalam. Jakarta : Departemen Ilmu
Penyakit Dalam
Sumbogo, Sulisno, & Darwati. 2018. Komunikasi dan Depresi Pada Pasien
Afasia Motorik. Jurnal Padjajaran. Volume I
Tanggal :
No. Responden
2. Berilah tanda (√) pada jawaban yang dianggap tepat dan benar.
4. Jika ada pertanyaan yang diragukan atau tidak dimengerti silakan tanya
kepada peneliti.
B. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Usia :
4. Pendidikan :
5. Status perkawinan :
2
C. Variabel Penelitian
(Melisasri, 2019)
D. Variabel Penelitian
Keadaan Umum
2. Dibanding 1 tahun yang lalu, bagaimana kondisi kesehatan anda saat ini ?
menjadi terbatas atau terganggu karena kondisi kesehatan anda saat ini ?
No Pernyataan Ya Tidak
.
4a Mengurangi jumlah waktu yang anda (1) (2)
gunakan untuk bekerja atau aktifitas
lain
4b Hanya dapat mengerjakan pekerjaan (1) (2)
lebih sedikit dari yang anda inginkan
4c Mengalami keterbatasan dalam jenis (1) (2)
pekerjaan atau jenis aktifitas lainnya
4d Mengalami kesulitan dalam (1) (2)
melakukan pekerjaan atau aktifitas
lainnya (misalnya memerlukan usaha
yang sangat besar dalam
melakukannya)
perasaan atau emosi (seperti perasaan tertekan atau cemas). (PE) Peran
Emosi.
No Pernyataan Ya Tidak
5a Mengurangi jumlah waktu yang anda (1) (2)
gunakan untuk bekerja atau aktifitas
lain
5b Hanya dapat mengerjakan pekerjaan (1) (2)
lebih sedikit dari yang anda inginkan
5c Tidak bekerja atau melakukan (1) (2)
aktifitas sebaik/seteliti biasanya
(Melisasri,2019)
7. Seberapa berat rasa nyeri ditubuh (seperti pegal-pegal, ngilu, dll) yang
9. Bagaimana perasaan anda dan bagaimana hal tersebut anda rasakan selama
4 minggu terakhir ini. Untuk setiap pertanyaan, harap berikan satu jawaban
yang paling mendekati dengan perasaan yang anda rasakan dan seberapa
sosial.
11. Betul atau salah pertanyaan-pertanyaan berikut ini untuk anda ? (KU)
Keadaan Umum.
baik sekali
(Melisasri, 2019)
Kepada Yth,
Responden penelitian
Di tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi
Ilmu Keperawatan Institut Kesehatan Prima Nusantara akan mengadakan
penelitian :
NIM : 181012114201090
Peneliti
Vivi Novian
MASTER TABEL
2