KMB

1. MACAM PENYAKIT DM
 DM TIPE 1 (TERGANTUNG PADA INSULIN)
Kerusakan Sel Beta
 DM TIPE 2 (TIDAK TERGANTUNG PADA INSULIN)
Disebabkan Gangguan Sekresi Insulin

2. KERACUNAN
1. ALKOHOL
Upayakan muntah
Beri kopi hitam
2. LUMINAL (OBAT TIDUR)
Upayakan muntah
Beri minum air hangat
3. ASPIRIN
Upayakan muntah
Beri vit. K bila ada perdarahan
4. ARSEN (RACUN TIKUS)
Upayakan muntah
Beri minum air hangat
Bawa ke RS
5. JENGKOL
Minum air putih banyak
Berikan obat penghilang sakit
6. KERACUNAN GAS
Upayakan mendapatkan udara segar
Upayakan mendapatkan oksigen murni
Bantu pernafasan sampai adekuat
7. BENSIN, MINYAK TANAH
Jangan lakukan muntah buatan
Beri minum air hangat

3. PENYAKIT KULIT
 DERMATITIS
Inflamasi Kulit Yang Berupa Eritema
 PEDIKULOSIS
Infeksi Kulit / Rambut Akibat Kutu
 PSIORIASIS
Penyakit Kulit Berupa Pergantian Kulit Terlalu Cepat
 SCABIES
Penyakit Kulit Menular Disebabkan Oleh Tungau Yang Membuat Terowongan Pada
Kulit
 PIODERMA
Penyakit Kulit Oleh Kuman

4. DERAJAT EDEMA / PITTING EDEMA

 DERAJAT I : Kedalamannya 1- 3 Mm Dengan Waktu Kembali 3 Detik
 DERAJAT II : Kedalamannya 3-5 Mm Dengan Waktu Kembali 5 Detik
 DERAJAT III : Kedalamannya 5-7 Mm Dengan Waktu Kembali 7 Detik
 DERAJAT IV : Kedalamannya 7 Mm Dengan Waktu Kembali 7 Detik

By : Amy
5. IMUNOGLOBULIN
 IgM
Berfungsi Sebagai Reseptor Permukaan Sel B Untuk Tempat Antigen Melekat
 IgG
Paling Banyak Dalam Darah, Satu-Satunya Antibodi Yang Mampu Melewati
Plasenta
 IgE
Mediator Antibodi Untuk Respon Alergi (Demam, Asma, Dll)
 IgA
Ditemukan Dalam Sekresi Mukosa Saluran Cerna, Nafas, Genitourinaria, Susu Dan
Air Mata
 IgD
Penanda Aktivasi Sel B

6. NEUROTRANSMITTER
 DOPAMINE (Gerakan, Perhatian, Emosi)
 SEROTONIN (Mood, Lapar, Tidur)
 NEROPINEPHRINE / ADRENALIN (Waspada)
 ACETYLCHOLINE (Otot, Belajar, Ingatan)
 ENDORPHINS (Menghilangkan Nyeri, Meningkatkan Mood)

7. IMT = BB / (TB/100)2
<18 = Kurus Sekali
18 – 19,9 = Kurus
20 -25 = IDEAL
25 – 30 = Overweight
>30 = Obesitas

8. IMT = LILA / LILA Normal x 100%

OBESITAS = > 120 %
OVERWEIGHT = 110 – 120 %
NORMAL = 90 – 110 %
UNDERWEIGHT = < 90 %

9. BALANCE CAIRAN = INTAKE – (OUTPUT + IWL)

10. IWL = 15 cc x BB x Jumlah Jam Shift per 24 JAM

11. TRANFUSI
HB Normal – HB Sekarang x BB x Jenis darah (PRC / WBC)
PRC = 3
WBC = 6

12. INFUS
MACRO = Jumlah Cairan x 20
Lama Infus x 60
LAMA INFUS = Jumlah Cairan x 20
Tetes/Menit x 60

By : Amy
 MICRO = Jumlah Cairan x 60
Lama Infus x 60
LAMA INFUS = Jumlah Cairan x 60
Tetes/Menit x 60

13. GFR / CCT

(140 – UMUR) x BB
(72 x Kreatinin Serum)

14. PJK
1. ANGINA PEKTORIS STABIL
2. SKA
 ANGINA PEKTORIS NON STABIL
 NON ST ELEVASI MI
 ST ELEVASI MI

15. NYERI DADA

A. KARDIAK
 ISKEMIK
- ANGINA PEKTORIS STABIL
- ANGINA PEKTORIS NON STABIL
- INFARK MIOKARD AKUT (IMA)
 NON ISKEMIK
- PERIKARDITIS
- DISEKSI AORTA
- PROLAPS KATUB MITRAL
B. NON KARDIAK
- PNEUMOTHORAKS
- PLEURITIS
- GASTRITIS
- MUSKULOSKELETAL
- EMBOLI PARU
16. SKA
Penyakit Yang Dikarakteristikkan Dengan Adanya Akumulasi Plak Di Dalam Arteri
Koroner, Plak Secara Progresif Membesar, Menebal Dan Membuat Perkapuran Sehingga
Menyebabkan Lumen Arteri Menyempit, Akan Mengakibatkan Penurunan Aliran Darah
Koroner Dan Ketidakadekuatan Suplai Oksigen Ke Otot Jantung.
 EKG : ST DEPRESI, T INVERSI, ST ELEVASI sesaat

17. INFARK MIOKARD AKUT

Suatu iskemia miokard yang ditandai dengan penurunan saturasi oksigen, yang
disebabkan oleh penurunan mendadak aliran darah akibat adanya trombus pada
pembuluh darah yang melalui pembuluh darah koroner.
 3 TANDA DAN GEJALA UTAMA PASIEN IMA ADALAH Nyeri Dada Seperti
Ditekan / Dihimpit Yang Tidak Hilang Dengan Istirahat, Abnormalitas Gambaran
Ekg (St Elevasi, St Depresi, Adanya Q Patologis) Dan Tanda Yang Terakhir Adalah
Meningkatnya Enzim Jantung.
 Pasien Tidak Boleh Di Kompresi (RJP), Bila Ada ST Depresi Dilakukan Ventilasi,
Jika Penanganan Baik, Maka Tidak Akan Terjadi SKA, Jika Tidak Baik Maka Hasil
EKG Akan Terjadi ST Elevasi Dan T Invertil

By : Amy
18. ANGINA PEKTORIS
Nyeri Seperti Ditusuk-Tusuk Dan Menjalar, Yang Disebabkan Oleh Perkumpulan Lemak
Yang Menempel Di Dinding Pembuluh Darah Menyebabkan Iskemik (Penyumbatan)

19. POSISI
A. DORSAL RECUMBENT (POSISI MELAHIRKAN)
TUJUAN : Pemeriksaan Genetalia, Proses Persalinan
B. GENU PEKTORAL (MENUNGGING)
TUJUAN : Pemeriksaan Rectum Dan Sigmoid, Membantu Merubah Letak Kepala
Janin Pada Bayi Sungsang
C. LITOTOMI (POSISI TELENTANG, KAKI DIANGKAT KE PERUT)
TUJUAN : Pemeriksaan Genetalia, Proses Persalinan, Memasang Alat Kontrasepsi
D. SEMI FOWLER (150 - 450) FOWLER (450 - 900)
TUJUAN : Meningkatkan Dorongan Pada Diafragma Sehingga Meningkatknya
Ekspansi Dada Dan Ventilasi Paru Sehingga Mengurangi Sesak Napas
E. SIM (KIRI, KANAN)
TUJUAN : Kenyamanan Dan Mempermudah Tindakan Pemeriksaan Rectum /
Pemberian Huknah / Obat-Obatan Melalui Anus
F. SUPINE
TUJUAN : Untuk Pasien Operasi, Tindakan CPR
G. TREDELENBURG (KEPALA RENDAH DARI KAKI)
TUJUAN : Melancarkan Peredaran Darah Ke Otak, Pasien Shock, Pasien Yang
Dipasang Skintraksi Pada Kaki

20. INJEKSI
1. IC (INTRA CUTAN)
SUDUT : 50 - 150
LOKASI : Dibawah Epidermis, Lengan Bawah Bagian Dalam & Punggung Bagian
Atas
TUJUAN : Untuk Mantoux Test (Tes Alergi)
2. IM (INTRA MUSCULAR)
SUDUT 900
LOKASI : Gluteus Maksimus (1/3 Sias) & Deltoid
3. IV (INTRA VENA)
LOKASI : Vena Brachialis, Vena Radialis
4. SC (SUB CUTAN)
SUDUT : 450
LOKASI : Bagian Luar Lengan Atas, Anterior Paha, Abdomen (Batas Bawah Kosta
s/d Krista Iliaka)

21. KLASIFIKASI LUKA BERDASARKAN KEDALAMAN DAN LUAS LUKA

1. STADIUM 1 : Luka Superfisial (Epidermis)
2. STADIUM 2 : Partial Thickness (Epidermis & Atas Dermis)
3. STADIUM 3 : Full Thickness (Epidermis, Dermis, Fasia, Tidak Mengenai Otot)
4. STADIUM 4 : Full Thickness (Sampai Otot, Tendon, Tulang)

22. TBC = Dilakukan Foto Thorax Kemudian Cek BTA

23. BUNYI NAFAS

 CRACKLES = Seperti Gesekan, Saat Inspirasi
EX : Pulmonary Edema
 RONCHI = Seperti Ngorok, Saat Ekspirasi

By : Amy
  VESIKULER / BRONCHIAL / BRONCHOVESIKULAR = Bunyi Normal
 WHEEZING / MENGI = Seperti Bersiul, Saat Inspirasi Dan Ekspirasi, Ex : Asma,
Bronkitis, Pulmonary Edema

24. FREKUENSI, SIFAT DAN IRAMA PERNAFASAN

 APNEU = Henti Nafas
 BIOT = Pernafasan Cepat Dan Dalam Dan Terhenti
 BRADIPNEU = Pernafasan Lambat
 CHEYNE STOKES = Pernafasan Kadang-Kadang Apnoe, Frekuensi Nafas
Dibawah 20x/Menit
 EUPNEU = Irama Dan Kecepatan Nafas Normal
 KUSMAUL = Pernafasan Cepat Dan Dalam Tanpa Henti
 TAKIPNEU = Peningkatan Kecepatan Pernafasan

25. TEKNIK PURSED LIP BREATHING

 Mengatur posisi klien sambil duduk
 Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di dada dan perut
 Minta pasien untuk menarik napas melalui hidung dan tahan selama 2 detik
 Minta pasien menghembuskan napas melalui bibir yang dirapatkan seperti bersiul
secara perlahan

26. ACHLASIA = Pelebaran Esofagus

27. ADHESI = Menempel
28. AGENESIS = Tidak Terbentuk
29. AKHONDROPLASIA = Gangguan Pematangan Tulang Rawan
30. ANENCEFALI = Tidak Ada Tulang Tengkorak
31. ANOSMI = Tidak Dapat Mencium Sama Sekali
32. CLUB FOOT = Otot–Otot Kaki Tidak Sama Panjang, Kaki Jatuh Ke Depan
33. CRANIUM BIFIDA = Gangguan Pada Penutupan Tengkorak Kepala
34. DIAFORESIS = Berkeringat Banyak
35. DILATASI = Pelebaran
36. DISPLASIA = Pertumbuhan Sel Yang Salah
37. DYSURIA = Sakit Saat Berkemih
38. EFUSI = Cairan Hasil Difusi Osmosis, Bisa Infeksi Bisa Tidak
39. EMETROPI = Mata Normal
40. EMFISEMA = Cairan Yang Berlebihan / Infeksius
41. ENDOPHTHALMUS = Celah Mata Sempit
42. ENURESIS = Ngompol
43. EPISPADIA = Uretra Bermuara Pada Bagian Atas Penis
44. EPULIS = Gusi Berdarah
45. EXOPHTHALMUS = Bola Mata Menonjol
46. FEKAL IMPLIKASI = Feses Mengendap Di Dalam Rectum
47. FIMOSIS = Penyempitan / Perlengketan Kulup Penis Sehingga Kepala Penis Tidak Bisa
Terbuka Sepenuhnya
48. FURUNKULOSIS = Bisul
49. GASTROSCHISIS = Gangguan Penutupan Abdomen
50. HIPERMETROPI = rabun dekat. Di belakang retina, cembung
51. HIPERPLASIA = Pertambahan Jumlah Sel
52. HIPOPLASIA PARU = Paru Kecil
53. HIPOSMI = Daya Cium Kurang

By : Amy
54. HIPOSPADIA = Uretra Bermuara Pada Bagian Bawah Penis
55. IMPETIGO = Lepuhan Kecil Yang Berisi Nanah
56. INKONTINENSIA URIN = Ketidaksanggupan Sementara / Permanen Mengontrol
Keluarnya Urin
57. LABIOPALATOSCHISIS = Suatu Saluran Abnormal Yang Melewati Langit-Langit
Mulut Dan Menuju Saluran Udara Ke Hidung
58. LABIOSCHISIS = Bibir Sumbing
59. METAPLASIA = Perubahan Bentuk Sel
60. MIOPI = Rabun Jauh Di Depan Retina, Cekung
61. MITOSIS = Pembelahan Sel
62. MORULA = Proses Pembelhan Sel Yang Terakhir
63. NISTAGMUS = Mata Juling
64. NOCTURIA = Miksi Yang Sering Pada Malam Hari
65. NORMOSMI = Daya Cium Baik
66. OLYGURI = Urin Sedikit
67. OMPHALOCELE = Tidak Terbentuk Otot Kulit Pelindung Abdomen
68. PALATOSCHISIS = Langit-Langit Sumbing
69. PARADOKSAL = Pernapasan Tertinggal Karena Adanya Fraktur / Fail Chest
70. PARAFIMOSIS = Kelainan Pada Kulup Penis, Bisa Ditarik Namun Tidak Bisa
Dikembalikan Ke Posisi Semula
71. POLIDAKTILI = Jari–Jari Lebih Dari 5
72. POLYURI = Produksi Urin Melebihi Normal (> 1500 mL)
73. PRESBIOPI = Gabungan Rabun Dekat Dengan Jauh
74. PRURITUS NOKTUMA = Gatal Malam Har
75. PTOSIS = Kelopak Mata Jatuh
76. PYOTHORAKS = Lanjutan Dari Emfisema, Berisi Pus
77. RESIDU URIN = Volume Urin Yang Tersisa Setelah Berkemih
78. RETENSI URIN = Penumpukan Urin Di Dalam Kandung Kemih / Urin Tertahan
79. SINDAKTIL = Jari–Jari Bersatu
80. SINKOPE = Pingsan
81. SPINA BIFIDA = Gangguan Pada Penutupan Medulla Spinalis
82. STENOSIS = Pembesaran
83. TALIPES = Kaki Bengkok Ke Dalam
84. URGENCY = Perasaan Seseorang Untuk Berkemih Yang Sangat Kuat

By : Amy