Anda di halaman 1dari 8

PERCAKAPAN

Perawat : Aslamu’alaikum.
Ibu : Waalaikumsallam.
Perawat : Ibu, masih ingat dengan kami kan?
Perkenalkan bu, ini pembimbing kami Ibu Yenni yang akan
membimbing kami selama proses ini nanti.
Ibu : Iya bu (mendengarkan).
Perawat : Jadi begini bu, sesuai dengan waktu yang telah kita sepakati
kemaren, kita ada kontrak waktu ya bu lebih kurang 45 menit. Jadi
tujuan kami datang kesini adalah untuk mendiskusikan tentang
masalah yang Ibu rasakan saat ini, khususnya masalah kesehatan
kesehatan dan perkembangan anak Ibu.
Bagaimana ibu, apakah Ibu bersedia?
Tempatnya disini saja ya bu?
Ibu : Iya saya bersedia.
Perawat : Bagaimana keadaan Ibu saat ini, apakah sehat?
Ibu : Alhamdulillah, saya merasa sehat saat ini.
Perawat : Syukurlah bu.
Jadi apa yang Ibu keluhkan saat ini tentang masalah kesehatan
keluarga dan perkembangan anak Ibu?
Ibu : Iya bu, jadi begini saya mempunyai seorang anak laki-laki yang baru
berumur 2 tahun, jadi saya agak merasa repot dengan mengasuh dan
medididik anak saya, apalagi anak saya suka rewel dan saya dulunya
sewaktu belum menikah saya suka dimanja oleh orang tua saya. Jadi
saya agak kurang tau bagaimana cara mendidik anak yang baik dan
benar. Apalagi sewaktu anak saya rewel saya suka memarahinya dan
memukulnya agar dia tidak rewel lagi.
Perawat : Baiklah Ibu, dapat kami tanggapi permasalahan yang Ibu rasakan
sekarang ini yaitu Ibu kesulitan dengan cara mendidik anak Ibu yang
baik dan benar, bukankah begitu bu?
Ibu : Iya bu.
Perawat : Jadi sebelum kita masuk kepada pokok pembahasan tentang
permasalahan yang Ibu rasakan, saya terlebih dahulu menanyakan
kepada Ibu, apakah Ibu tahu atau pernah mendengar tentang

1
perkembangan keluarga child bearing atau nama lainnya keluarga
yang baru menikah dan mempunyai anak pertama berusia 0 – 30
bulan?
Ibu : Tidak pernah bu.
Perawat : Baiklah bu, saya akan menjelaskan sedikit tentang perkembangan
keluarga child bearing adalah keluarga dengan waktu transisi fisik
dan psikologis bagi ibu dan seluruh keluarga dari saat Keluarga
menantikan kelahiran yang dimulai dari kehamilan sampai kelahiran
anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan
(2 tahun 6 bulan).
Nah, untuk lebih jelasnya Ibu boleh lihat pada infokus ini dan
leaflet yang kami berikan tadi.
Bagaimana Ibu, apakah Ibu bisa memahaminya?
Ibu : Iya saya bisa memahaminya.
Perawat : Atau ada yang ingin Ibu tanyakan kepada saya?
Ibu : Tidak bu.
Perawat : Baiklah, sebelum kita melanjutkan kepada tahap berikutnya, bisakah
Ibu mengulanginya kembali tentang perkembangan keluarga child
bearing yang saya jelaskan tadi?
Ibu : Bisa bu, keluarga child bearing adalah keluarga dengan waktu
transisi fisik dan psikologis bagi ibu dan seluruh keluarga dari saat
Keluarga menantikan kelahiran yang dimulai dari kehamilan sampai
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia
30 bulan (2 tahun,6 bulan).
Bukan begitu bu?
Perawat : Bagus sekali bu, Ibu bisa mengulanginya dengan baik dan benar.
Nah, selanjutnya kita masuk kepada tahapan berikutnya yaitu
tentang tugas tahap perkembangan keluarga child bearing.
Apakah Ibu tahu?
Ibu : Tidak bu.
Perawat : Jadi begini bu, ada 10 tugas perkembangan keluarga diantaranya
yaitu :
1. Membentuk keluarga muda yang bahagia
2. Persiapan menjadi orang tua dan merawat bayi dan tugas baru
3. Membagi peran dan tanggung jawab
4. Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan

2
5. Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah
yang menyenangkan
6. Mempersiapkan biaya atau dana untuk anak
7. Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi
8. Mengadakan kebiasaan dan mendidik anak berdasarkan agama
secara rutin
9. Beradaptasi pada pola hubunga seksual dan mempertahankan
hubungan yang memuaskan
10. Mensosialisasikan anak dengan lingkungan keluarga besar
masing-masing pasangan dan memperluas persahabatan dengan
keluarga besar/teman.
Jadi Ibu bisa melihatnya pada LCD dan leaflet yang kami berikan
tadi atau bila perlu Ibu bisa mencatatnya.
Ibu : Iya bu (sambil mencatat).
Perawat : Apakah ada yang ingin Ibu tanyakan kepada saya?
Ibu : Ada bu, membagi pada nomor 3 bu, yaitu membagi peran dan
tanggung jawab itu bu, kira-kira seperti apa itu bu?
Perawat : Jadi begini bu, setelah Ibu menikah dengan Bapak, nah disini ada
pembagian peran dan tanggung jawab sebagai suami dan istri. Peran
suami misalnya adalah membimbing dan menasehati istri dan anak-
anaknya, tanggung jawab suami adalah menafkahi istri dan anak-
anaknya sampai anaknya bekerja dan bekeluarga nantinya.
Sedangkan peran istri adalah mendidik anak dan tanggung jawabnya
adalah melayani suami anak-anaknya seperti memasak, mencuci dan
lain-lainnya.
Bagaimana, Ibu bisa memahaminya?
Ibu : Iya bu, saya merasa faham.
Perawat : Atau ada lagi yang ingin Ibu tanyakan?
Ibu : Tidak bu.
Perawat : Nah sekarang apakah Ibu bisa mengulanginya lagi tentang 10 tugas
perkembangan keluarga yang saya sebutkan tadi?
Ibu : Bisa bu (Ibu sambil membacakan hasil yang ia catat tadi)
Bukan begitu bu?
Perawat : Bagus sekali bu, Ibu bisa mengulanginya dengan baik dan benar.
Nah, selanjutnya kita masuk kepada tahapan berikutnya yaitu
tentang persiapan keluarga menjadi orang tua yang baik dan benar.

3
Apakah Ibu tahu persiapan-persiapan apa saja yang harus keluarga
siaplan untuk menjadi orang tua yang baik dan benar?
Ibu : Ya, saya harus siap mental untuk menerima anggota baru di
keluarga, kemudian saya juga harus siap menghadapi tugas sebagai
ibu yang semakin berat dan otomatis waktu istirahat saya akan
semakin berkurang.
Perawat : Bagus bu, berarti Ibu sudah mulai mengetahui bagaimana persiapan
untuk menjadi orang tua yang baik dan benar.
Untuk lebih jelasnya saya akan menerangkan sedikit ya bu, ada 5
point harus dipersiapkan oleh orang tua untuk menjadi orang tua
yang baik diantaranya yaitu :
1. Beradaptasi terhadap perubahan stuktur karena adanya anggota
keluarga baru yaitu bayi, dengan kehadiran seorang bayi maka
sistem dalam keluarga akan berubah serta pola pikir keluarga
harus dikembangkan.
2. Kesiapan psikologis dan mental dalam menghadapi tugas berat
menjadi orang tua
3. Bertanggung jawab dan memberikan kasih sayang, kehangatan
kepada keluarga dan anak, juga dalam hal sandang, papan, pangan
serta kesehatan anggota keluarga yang dipikirkan masak-masak
sebelumnya.
4. Siap menghadapi perubahan yang terjadi baik perubahan bentuk
tubuh, rutinitas keseharian, pola tidur, pola makan, kesempatan
bertemu teman dan lain-lain
5. Mengawasi pertumbuhan dan perilaku anak
Perawat : Apakah Ibu faham?
Ibu : Iya saya faham bu. ( sambil mencatat ).
Perawat : Apakah ada yang ingin Ibu tanyakan kepada saya?
Ibu : Tidak bu.
Perawat : Nah kalau tidak ada yang ingin Ibu tanyakan lagi, bisakah Ibu
mengulanginya lagi tentang tugas yang harus dipersiapkan oleh orang
tua untuk menjadi orang tua yang baik seperti yang saya jelaskan
tadi?
Ibu : Bisa bu (Ibu sambil membacakan hasil yang ia catat tadi)
Bukan begitu bu?
Perawat : Bagus sekali bu, Ibu bisa mengulanginya dengan baik dan benar.

4
Nah, selanjutnya kita masuk kepada tahapan berikutnya yaitu
Apakah Ibu tahu tentang perkembangan anak yang berusia 2 tahun?
Ibu : Kurang tahu bu, soalnya saya baru menjadi seorang Ibu dan ini kan

baru anak yang pertama.

Perawat : Baiklah bu akan saya jelaskan bagaimana tahap perkembangan anak

berusia 2 tahun, diantaranya yaitu :

1. Menikmati belajar ketrampilan baru

2. Belajar ketrampilan bahasa dengan cepat. Kalimat yang

digunakan sudah semakin lengkap.

3. Sering bertanya tentang: apa, siapa, dimana

4. Senang bermain dengan teman sebaya

5. Senang bermain peran “pura-pura seolah-olah”: bermain jualan

pasar, jadi guru, jadi astronot, dll

6. Sulit untuk diajak berbagi, “pelit”

7. Kemampuan kontrol gerakan tangan dan jari-jemari makin

meningkat

8. Kontrol otot untuk kebiasaan buang air telah lebih baik

9. Bertindak lebih mandiri

Ibu : (Ibu mendengarkan).

Perawat : Bagaimana Ibu, apakah Ibu faham apa yang saya jelaskan tadi?

Ibu : Iya bu, saya merasa faham.

Perawat : Atau apakah ada yang akan Ibu tanyakan kepada saya?

I bu : Tidak bu.

Perawat : Nah kalau tidak ada yang ingin Ibu tanyakan lagi, bisakah Ibu

mengulanginya lagi tentang tahap perkembangan anak berusia 2

tahun seperti yang sudah saya jelaskan tadi ?

Ibu : Bisa bu, (ibu hanya bisa menjawab 4 dari 9 tahapan ).

5
Perawat : Bagus sekali ibu, berarti ibu sudah mulai paham tentang tahap

perkembangan anak yang berusia 2 tahun ya bu. Nah, sekarang kita

masuk ke masalah tugas perkembangan keluarga child bearing.

Apakah ibu tahu bagaimana masalah tugas perkembangan keluarga

child bearing ?

Ibu : Ya, masalahnya mungkin akan sering terjadi

perselisihan/pertengkaran dengan suami, kemudian suami akan

merasa di abaikan dan juga akan merasa kesulitan dalam merawat

anak.

Perawat :Benar sekali Ibu, berarti Ibu sudah mulai tahu tentang masalah

tugas perkembangan keluarga child bearing. Nah, untuk lebih

jelasnya lagi saya akan menjelaskan secara lengkap ya bu, masalah

tugas perkembangan keluarga itu ada 5, diantaranya :

1. Kesulitan dalam merawat anak

2. Suami merasa diabaikan

3. Terdapat peningkatan perselisihan

4. Interupsi dalam jdwal yang terus menerus

5. Kehidupan sosial dan seksual akan terganggu

Baiklah Bu, apakah ada yang ingin ibu tanyakan tentang tahap yang

sudah saya jelaskan tadi ?

Ibu : Tidak Bu, saya sudah mengerti.

Perawat : Nah baiklah bu, sekarang kita lanjutkan ke tahap berikutnya bu,

yaitu tentang masalah yang terjadi terhadap tugas keluarga yang

belum terpenuhi pada keluarga child bearing. Nah, menurut ibu

sendiri apakah ada masalah yang terjadi terhadap tugas keluarga

yang belum terpenuhi pada keluarga child bearing ini ?

6
Ibu : Kalau dalam tugas keluarga yang belum terpenuhi itu pasti ada

masalah bu, contohnya saja saya sangat merasa kesulitan dalam

merawat anak, melakukan pekerjaan rumah, ditambah lagi anak saya

sangat rewel, otomatis biaya perawatan dan kebutuhan anak itu akan

semakin meningkat, sedangkan bantuan biaya tambahan pun dari

keluarga saya tidak ada sama sekali bu.

Perawat : Oo begitu bu, jadi dapat saya simpulkan disini yaitu terdapatnya

perasaan ketidak adekuat menjadi orang tua baru, kurangnya

batuan dari keluarga, kesulitan dalam merawat anak dengan

melakukan pekerjaan rumah apa lagi anak sedang rewel,

meningkatnya biaya perawatan dan kebutuhan anak, kehidupan social

sedikit terganggu.

Ibu : Iya bu.

Perawat : Baiklah bu, dari pembicaraan tadi, bagaimanakah persaan ibu

tentang diskusi ini ?

Ibu : Perasaan saya senang bu, dan pengetahuan saya juga bertambah.

Perawat : Syukurlah kalau begitu bu, dari penjelasan saya tadi, bisakah ibu

mengulangi apa yang saya sampaikan tadi ?

Ibu : (Mengulanginya)

Perawat : Bagus bu, ternyata ibu sudah bisa mengulanginya. Baiklah bu,

diskusi kita hari ini cukup sampai disini sesuai dengan kesepakatan

waktu kita tadi bu, besok bisakah kita bertemu lagi untuk

membicarakan masalah keperawatan keluarga selanjutnya bu dan

dimanakah tempat yang bagus bagi ibu?

7
Ibu : Besok, gimana hari kamis saja pukul 9, saya ada waktu, datang saja

nanti kesini ya bu.

Perawat : Baiklah bu, hari kamis jam 9 saya datang kesini lagi untuk

membahas masalah keperawatan keluarga selanjutnya. Kalau saya

ada salah, saya mohon maaf bu. Assalamualaikum wrwb.

Ibu : W. salam wrwb.

Anda mungkin juga menyukai