Orientasi
Perawat: Assalamu`alaikum ibu,
Perawat 1: Kenalkan saya perawat …, dan ini perawat ......kami yang bertugas untuk merawat
bapak. Berhubung karena bapak memutuskan untuk memilih perawatan di rumah, dan tidak di
rumah sakit. Jadi hari ini kami berkunjung untuk memeriksa keadaan bapak.
Fase Kerja
Perawat masuk
Perawat 1 : assalamualaikum bapak yanto, perkenalkan saya perawat ....., dan ini teman saya
perawat ....., kembali lagi, kami perawat yang bertugas merawat bapak, hari ini kami datang ke sini
untuk memeriksa keadaan bapak.
Pasien : (diam)
Perawat 2 :baik bapak, jadi boleh bolehkah kami memeriksa keadaan bapak sekarang pak ? kira
kira waktunya sekitar 15 menit bapak.
pasien : (diam)
Fase aktif
Perawat 1: saya mulai periksa ya pak, akhir akhir ini apakah ada keluhan nyeri bapak ?
Pasien : (diam)
Perawat 1 : ibu, jadi terdengar suara dari perut bapak, suara yang tidak seperti biasanya ibu.
Perawat 1 : untuk memastikan kami akan menunggu sebentar, kemudian akan memeriksa kembali
ya buk.
Fase transisi
Perawat 1 : jadi didapatkan priode abnea 13 detik, bising usus tidak terdengar, sirkulasi darah
meningkat, dan oksigen di otak menurun dan mati otak
Perawat 1 : untuk saat ini belum sus, kita harus menunggu lagi untuk memastikan sus.
Perawat 1 : mohon maaf bapak ini kita ubah posisinya ya pak, agar bapak lebih nyaman
(lalu perawat mereposisi kan ke samping dan memberikan bantal ke bantal serta berikan sentuhan
teurapeutik ketika resag dan agitasi)
Perawat 2 : ibu, jadi ada beberapa data yang kami dapatkan yaitu suara usus, peningkatan darah,
dan oksigen menurun di otak bapak ibu, jadi untuk memastikan keadaan bapak kami akan
memeriksa kembali setelah ini ibu.
Perawat 1 : baiklah ini saya berikan obat, nah obat ini mengandung morfin 5b, jadi ibu harus
berhati hati dan hanya boleh ibu berikan apabila sangat diperlukan ya bu, misalnya seperti bapak
mengerang seperti tadi.
Perawat 1 : jadi hasilnya didapatkan hr : 130 kali/menit, rr 8 kali/menit, apnea 20 kali sus.
Perawat 1: bapak kita ubah posisi lagi ya pak, (kemudian sentuh pasien dengan teurapeutik)
Perawat 1: bapak sudah berjuang dengan sangat baik dalam menghadapi penyakit ini pak..
(pada saat sakaratul maut izinkan keluarga untuk mentaqilkan pasien apa bila islam...
Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien tidak memberikan respon apapun,nadi tidak teraba,
pernapasan dan detak jantung terhenti, ternyata pasien sudah meninggal. kemudian catat waktu
kematian).
Perawat 1: ibu mohon maaf setelah saya periksa bapak tidak merespon apapun, nadi bapak tidak
teraba, pernapasannya dan detak jantung bapak sudah berhenti, mohon maaf ibu kami sudah
mencoba yang terbaik untuk membantu bapak, tetapi Allah berkehendak lain, mungkin Allah
lebih menyanyangi bapak. Sekali lagi kami mohon maaf.
Anak: apakah tidak ada hal lain yang bisa dilakukan ners untuk membantu ayah saya?
Perawat 2: sebenarnya pada sebelumnya bapak sudah pernah melakukan kemoterapi, tetapi
respon terhadap terapi tidak baik dan bapak tidak mampu mentoleransi efek dari kemoterapi.
Akhirnya bapak memutuskan untuk menghentikan kemoterapi 2 bulan yang lalu. Lalu bapak
ingin melanjutkan dengan terapi radiasi, akan tetapi respon imun dan kekebalan tubuh bapak
sangat rendah serta berisiko tinggi apabila dilakukan terapi ini dan keadaan bapak tidak
memungkinkan untuk dilakukan terapi ini.
Keluarga menangis
Perawat 2 : nah jadi ibu , ini jenazahnya bisa segera kita laksanakan fardlu kifayah atau
bagaimana ibu? Mau saya bantu memandikan atau ada pihak keluarga yang bersedia?
Keluarga: biar keluarga saja, tetapi kami juga mohon bantuan ners.
Fase Terminasi
Kemudian dilakukan proses fardlu kiyafah, dan pasien sudah selesai
Perawat 1 : baiklah ibu, mohon maaf ini almarhum bapak kan sudah selesai kita makamkan,
apakah ada yang ingin ibu sampaikan?
Anak: saya sangat sedih ners, saya baru aja pulang dari luar kota tetapi ternyata ayah sudah
tidak ada, saya menyesal, saya tidak bisa melihat ayah saya lagi, saya belum membalas jasa
ayah saya (sambil menangis).
Perawat 1 : (perawat berempati sambil mengelus punggung anak) saya mengerti apa yang ibu
rasakan, saya tau bagaimana kehilangan orang yang disayang, tetapi semua ini adalah kehendak
Allah SWT, Allah lebih menyayangi ayah ibu, yang bisa kita lakukan sekarang adalah berdoa,
karena doa anak yang sholeh pasti sampai untuk orang tuanya.
Anak: Kalau saja saya dahuliu sering mengunjungi ayah, pasti saya tidak akan sesedih ini, pasti
saya masih bisa berbakti kepada ayah. Kenapa ini harus tejadi? (sambil menangis dan marah)
Perawat 2 : sebaiknya ibu jangan terlalu berlarut larut dalam kesedihan, kasihan suami dan
anak anak ibu, mereka juga pasti akan semakin sedih, mereka juga membutuhkan kasih sayang
dari ibu. Mari sekarang kita doakan ayah ibu supaya almarhum berada di sisi terbaik, semoga
Allah menerima amal ibadah ayah ibu, aamiin.