Anda di halaman 1dari 9

Nama Kelompok:

1. Alfiana Tirta Ningrum : Ahli Gizi


2. Daniele Cagar : Dokter
3. Wahyu artyningsih : Ny. B
4. Yulione Vicky: Nur
5. Catrine DyanE : Perawat A
6. Elinda Miftahurrohma : Ani
7. Nuri Anisa F : Perawat B

NASKAH HOMECARE

Pada suatu hari Ny B seorang lansia yang menderita stroke telah 7 hari dirawat di rumah
sakit semenjak kondisinya memburuk dan tidak mau makan, Ny B adalah penderita stroke yang
sudah lama bed rest karena kondisi fisiknya yang lemah, setelah 15 hari dirawat kini kondisinya
sudah membaik, sudah mau makan walaupun sedikit, namun perawat menemukan adanya luka
pada punggung bagian bawah terdapat luka terbuka yang sudah lama karena kurangnya
mobilisasi. Setelah dirawat, dokter pun menyarankan kepada keluarga untuk melakukan
perawatan di rumah kepada Ny B untuk merawat lukanya dan perbaikan status nutrisi serta
rentang mobilisasi fisiknya.

Dokter: “Ibu, ini Ny. B sudah boleh pulang ya, tetapi akan lebih baik jika dirumah dilakukan
terapi keperawatan untuk menyembuhkan luka dan mencegah terjadinya luka baru dan dilakukan
latihan gerak untuk rehabilitasi agar otot-otot Ny B tidak kaku, agar kondisinya segera membaik
walaupun dirawat dirumah”:

Ani: “Oh begitu ya dokter, lalu bagaimana cara mendapatkan perawatan di rumah karena kami
keluarganya tidak mengerti tentang cara merawat sakitnya Ibu?”
Dokter: “kebetulan saya ada kontak yang bisa dihubungi, jika ibu berkenan, ibu bisa
menghubungi nomer yang tertera di atas, itu kontak jasa pelayanan keperawatan di rumah Bu,
yang bisa ibu hubungi jika ibu membutuhkan pelayanan keperawatan. Nanti ibu telfon saja”

Ani: “baik dokter terimakasih informasinya”

Kemudian Ibu Ani membawa Ny B pulang ke rumah dengan keluarganya.. setibanya


dirumah…

Ani : “Nur, aku tadi kan sebelum pulang ke ruang dokter, terus dokter menyarankan agar Ibu itu
diberikan terapi keprawatan, dirawat dirumah gitu lo Nur. Terus aku tadi dikasih ini, nomernya
disuruh menghubungi kalau mau, menurutmu bagaimana?”

Nur: “oh iya bener itu mbak.. tapi bagaimana ya dengan biayanya, apa tidak apa-apa ya mbak?”

Ani : “kalau menurut mbak sih sepertinya biaya perawatan di rumah itu lebih murah daripada
dirawat di RS Nur, ya kita tanya dulu saja lah”

Nur : “iya kalau begitu mbak hubungi sekarang saja mbak”

Ibu Ani menghubungi nomer telepon jasa pelayanan Home care..

Perawat A: “selamat pagi, dengan Mandiri Home Care ada yang bisa dibantu?”

Ani: “Selamat pagi, saya Ani keluarga pasien Ny B pasien Dokter Daniel, kami disarankan
menghubungi nomer ini untuk mendapatkan jasa layanan keperawatan di rumah untuk ibu saya.”

Perawat A : “oh. Begitu, iya Ibu, kami akan konfirmasi terlebih dahulu ke dokter Daniel untuk
mengetahui kondisi Ny B dan secara keseleruhan ya Bu, setelah itu kira-kira kapan kami bisa
datang untuk menyusun kontrak waktu Bu?”

Ani: “ya terserah mbak saja, kalau bisa secepatnya. Alamat saya ada di jl besar ijen no 75 G
Malang ya mbak, silakan datang saja”

Perawat A: “baik kalau begitu kami akan usahakan secepatnya Bu, terimakasih”

Setelah itu perawat A menghubungi dokter daniel untuk meminta riwayat masalah kesehatan Ny
B dan mempelajari riwayat kesehatan Ny B. setelah itu perawat A selaku manager kasus
menyusun pra rencana asuhan yang akan diberikan, siapa saja yang akan diberikan tugas untuk
melakukan perawatan.

Perawat A : “permisi dokter, mengenai perawatan yang akan diberikan pada Ny B bolehkah saya
meminta catatan riwayat kesehatannya?”

Dokter : “oh iya,, ini ya suster,begini, ny B ini dengan riwayatnya stroke yang ternyata sudah
lama tirah baring memerlukan perawatan untuk luka decubitus pada punggung bawah sekitar
bokong dan tumitnya, dan juga membutuhkan latihan mobilitas fisik untuk menghindari
kekakuan. Terakhir opname dengan status nutrisi kurang karena pasien tidak mau makan.

Perawat A: “Baik dokter terimakasih atas informasinya”

Setelah itu perawat A mengunjungi rumah Ny A.

Perawat A: “Assalamualaikum, permisi Ibu, benar ini kediaman Ibu Ani? Saya perawat dari
Mandiri Homecare.

Ibu Ani: “benar.. mari mbak silakan masuk..”

Di ruang tamu, perawat mulai dengan memperkenalkan diri dan mulai bertanya-tanya
mengenai masalah kesehatan Ny B kepada ibu Ani.”

Perawat A: “saya perawat A bu dari jasa pelayanan keperawatan mandiri home care saya yang
akan bertanggung jawab dalam proses keperawatan kepada Ny B,”

Ibu Ani: “oh iya mbak, saya Ani, saya anak pertama Ny B, ini adik saya Nur”

Perawat A : “ ohh iya, jadi selama ini ibu yang merawat Ny B sendiri Bu?

Ani: “ya iya mbak, sejak sakitnya sampai sekarang ya kami berdua ini yang gantian merawat”

Nur : “iya mbak, kalau saya biasanya tiap sore karena pagi saya harus kerja”

Perawat A: “sudah berapa lama mbak ibu sakit? Kalau mbak sendiri tau Ibu nya mbak ini sakit
apa?
Nur: “sudah lama mbak, sudah hampir 8 bulan, sering bolak-balik masuk RS karena tidak mau
makan, kata dokter stroke mbak, iya kan mbak An?”

Ani: “iya mbak Ibu saya itu kena stroke karena tekanan darahnya tinggi, biasanya saja 160/90 itu
normalnya loh mbak”

Perawat A: “ pemicunya apa mbak? Apa ada riwayat keturunan?”

Ani : “tidak mbak, nenek dan kakek saya tidak ada yang terkena darah tinggi, sewaktu belum
sakit ibu saya itu sering suka makan yang bersantan begitu loo mbak”

Perawat A: “begitu ya Bu, boleh saya lihat kondisi Ny B?”

Kemudian keluarga mengenalkan perawat A kepada Ny B. setelah itu perawat A


menentukan kontrak waktu dengan keluarga untuk perawatan Ny B serta biaya perawatan selama
menjalani perawatan. (improved)

Perawat A: “begini bu, berdasarkan rekomendasi dari dokter dan apa yang telah saya lihat
dengan kondisi Ny B, Ny B membutuhkan perawatan luka, program diet yang tepat untuk
menunjang kesembuhannya dan rehabilitasi agar bisa pulih kembali. Maka, kira-kira dibutuhkan
waktu sekitar 4 minggu untuk perawatannya, ini daftar biayanya bu.”

Ani : “oh iya mbak saya setuju”

Nur: “Nanti bagaimana dengan sistem pembayarannya ya mbak?”


perawat A: “nanti pembayarannya dilakukan setiap satu minggu perawatan saja Bu dengan
langsung bisa melalui saya”

Ani : “jadi satu minggu 4 kali kunjungan ya mbak?”

Perawat A : “benar Bu, untuk jadwal perawatan bisa menyusul, nanti akan ada juga perawat dari
tim kami yang akan merawat Ny B khususnya latihan gerakan fisik. Bagaimana bu apakah sudah
jelas? Kalau sudah jelas ibu bisa tanda tangan kontrak waktunya Bu?

Ani : “baiklah mbak”

Perawat A : “baik jika begitu besok saya akan mulai perawatan bu, sekitar pukul 09.00 pagi ya?
Nur : “iya mbak silakan datang, kakak saya pagi selalu dirumah”

Perawat A: “baik kalau begitu bu, saya pamit dulu. Assalamualaikum”

Ani Nur : “Waalaikumsalam”

Keesokan harinya, Perawat A datang kerumah Ny. B untuk melakukan perawatan


pertama

Perawat A : “Selamat pagi bu..

Ani : “ Pagi mbak, silahkan masuk…

Perawat A : “Mbak saya boleh langsung ke Ny. B?’

Ani : “Iya mbak silahkan …

Perawat A: “Selamat pagi ibuk.. saya Perawat A yang kemarin datang.. Bagaimana kondisinya
hari ini Bu..

Ny B : “mengangguk ngangguk”

Perawat A : “Bu saya mau lihat lukanya ya.. Saya bantu miring yaa bu bersama mbak Ani..

(kemudian Ny. B miring)

Setelah perawat memiringkan nyonya B , perawat melakukan pengkajian terhadap luka


nyonya B, perawat melakukan pengkajian mulai dari daerah luka yang terkena decubitus ,
melihat adanya kemerahan, mengkaji adanya eksudat , ukuran luka , serta ada tidaknya infeksi,
stadium dari nyeri tekan , dan nyeri pada luka.

Perawat A : “ O iya bu ternyata lukanya itu sudah baik , tinggal dilakukan perawatan luka yang

berkelanjutan , untuk penyembuhan luka.”

Ani : “ Oh… begitu ya mbak .”

Perawat akhirnya menyusun intervensi untuk membantu klien pulih dari luka
dekubitusnya. Kemudian perawat melakukan implementasi perawatan luka pada klien.
Perawat A : “ Ibu , ini saya sudah melakukan perawatan luka pada Ny.B . Jadi , ini caranya
luka dibersihkan dahulu dengan menggunakan cairan NS atau bisa juga dengan
air mengalir. Kemudian dioleskan salep , ini sementara saya bantu , tapi , tolong
Ny.B sering dimiringkan posisinya ke kanan atau ke kiri agar luka nya bisa segera
mengering , dan untuk menghindari tekanan pada luka.”

Ani : “ Oh … baik mbak akan saya usahakan saya lakukan .”

Perawat A : “ bu , untuk hari ini saya sudah melakukan perawatan luka , dan akan saya

observasi lagi. Besok saya akan kembali lagi ya bu , untuk mengajarkan diet
yang baik untuk kondisi Ny.B bersama dengan rekan ahli gizi saya.”

Keesokan harinya perawat melakukan konsultasi dengan ahli gizi terkait dengan diet yang harus
diberikan pada Ny.B .

Perawat A : “ Mbak , ini dari homecare mandiri , begini mbak saya mau menanyakan tentang
diet apa yang harus diberikan pada pasien saya yang menderita stroke , itu apa
saja ya ? ”

Ahli gizi : “ Oh , begini mbak untuk pasien stroke diit yang harus diberikan adalah diit
TKTP , contohnya seperti mengonsumsi telur , susu , daging tanpa lemak , nasi
merah , susu rendak lemak . seperti itu mbak diimbangi dengan makanan selingan
, dan konsumsi air putih dan imbangi dengan melakukan gerakan yang ringan.”

Perawat A : “ Oh , jadi seperti itu ya mbak , baik mbak terimakasih atas infonya ya.”

Ahli gizi : “ baik mbak sama – sama.”

Setelah perawat berkonsultasi dengan ahli gizi, keesokan harinya perawat memberikan
konseling pada pasien terkait dengan diit yang diberikan.

Perawat A : “ Selamat pagi bu .”

Ani : “ Selamat pagi mbak , mari silakan masuk.”


Perawat A : “ Bu , pagi ini saya akan memberikan konseling terkait dengan pemberian diit
untuk Ny.B . Jadi setelah saya berkonsultasi dengan ahli gizi, diit yang harus diberikan adalah
diit TKTP dan rendah garam dan rendah lemak, contohnya seperti mengonsumsi telur , susu ,
daging tanpa lemak , nasi merah , susu rendak lemak . seperti itu mbak diimbangi dengan
makanan selingan , dan konsumsi air putih dan imbangi dengan melakukan gerakan yang
ringan.”

Ani : baik mbak saya mengerti.

Perawat A: “Jadi besok silakan ibu mulai memasak makanan yang tinggi protein ya Bu, tidak
harus yang mahal telur juga mengandung protein, yan penting rendah garam agar tekanan darah
Ny. B tetap stabil, begitu ya Bu”

Ani : “iya mbak besok saya usahakan”

Kemudian seperti biasa, perawat A melakukan observasi dan perawatan luka.

Seiring berjalannya waktu, luka dicubitus yang diderita Ny. B sudah membaik. Kemudian
rencana selanjutnya adalah melakukan terapi mobilisasi atau ROM untuk mencegah kekakuan
otot dan melatih rentang mobilisasi pada Ny. B serta mencegah timbulnya luka decubitus.

Perawat A : Bu, ini luka nya Ny. B sudah membaik, jadi sudah bisa dirawat sendiri oleh ibu.
Jadi program selanjtnya adalah program latihan bergerak untuk mencegah adanya kekakuan otot
dan melatih keadaan fisik Ny. B dapat pulih kembali. Besok saya sudah tidak bertugas merawat
luka lagui, tapi digantikan teman saya untuk latihan gerakannya.

Ani : baik mbak

Keesokan harinya, perawat B mengunjungi rumah Ny. B

Perawat B : Selamat Pagi, Ibu..

Ani : Selamat Pagi mbak, silahkan masuk

Perawat B : Perkenalkan saya perawat B yang bertugas pada pagi hari ini, disini akan
mengajarkan teknik mobilisasi bertujuan untuk mencegah terjadinya luka baru karena Ny.B
kurang sekali beraktifitas dan teknik ini dilakukan sebagai rehabilitasi agar otot-otot Ny. B tidak
mengalami kekakuan. Nanti ibu saya ajarkan bagaimana tekniknya agar bisa dilakukan sendiri
tanpa bantuan perawat.

Ani : Baik mbak.

Perawat B : selamat pagi bu, bagaimana kabarnya hari ini? Sudah mulai membaik?

Ny. B : mengangguk angguk

Perawat B : baik bu, perkenalkan saya perawat B akan membantu ibu melakukan teknik
mobilisasi guna untuk mencegah timbulnya luka discubitus baru serta mencegah kekakuan pada
otot-otot ibu. Apakah ibu bersedia?

Ny. B : iya

Perawat B : Ibu ani mohon diperhatikan dengan baik ya.

Ibu Ani : iya mbak.

(perawat B mengajarkan tindakan mobilisasi) .

Perawat B : Terapi ini dilakukan untuk satu minggu kedepan. Diharapkan ibu dapat
melakukan nya dengan mandiri untuk waktu-waktu berikutnya.

Ibu Ani : baik mbak, terima kasih

Seiring berjalannya waktu, Ibu Ani dapat melakukan teknik mobilisasi dengan mandiri
tanpa dibantu oleh perawat. Dengan begitu tugas perawat B dalam tindakan mobilisasi sudah
berakhir

Perawat B : Baik Bu, ibu kan sudah bisa melakukan tindakan mobilisasi pada Ny. B. dengan
mandiri. Dan Alhamdulillah Ny. B sudah mau diajak beraktifitas. Sudah saat nya saya izin untuk
mengakhiri tugas saya. Terimakasih atas kerja sama nya ibu. Nanti kalau ada apa-apa, bisa
hubungi kami.

Ibu Ani : terimakasih ya mbak.


Kemudian setelah perawat B selesai melakukan tindakan terapi mobilisasi dan mengajari
keluarga sampai keluarga dapat melakukan secara mandiri, perawat A sebagai menejer kasus
melakukan fase terminasi

Perawat A : Selamat Pagi, bu.

Ani : selamat pagi mbak, mari silahkan masuk.

Perawat A : Bagaimana keadaan Ny. B, Apakah sudah membaik?

Ani : Alhamdulillah mbak, sudah membaik.

Perawat A : Setelah kita melakukan semua tindakan keperawatan sesuai dengan kesepakatan
kita. Bahwasannya, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan bersama bahwa tindakan kami untuk
merawat luka decusbitus dan melatih gerak agar otot-otot tidak mengalami kekakuan serta
mencegah timbulnya luka decusbitus baru. Jadi setelah dilakukan terapi sesuai kontrak selama
ini, alhadmulillah semua tujuan yang telah ditetapkan selama ini dapat tercapai. Untuk
selanjutnya, Ibu Ani dan keluarga diharapkan untuk melatih secara mandiri apa yang telah
diajarkan oleh perawat jika tidak dilakukan maka akan beresiko timbul luka seperti luka yang
lalu. Maka ibu Ani harus telaten dan sabar merawat Ny. B.

Ibu Ani : iya mbak, doakan saja. Saya akan melakuak apa yang telah dianjarkan oleh
perawat. Terimakasih selama ini, sudah merawat ibu saya.

Perawat A : iya bu, saya doakan semoga Ny. B cepat sembuh dari sakitnya. Saya izin pamit
pulang dahulu. Nanti jika terjadi apa-apa atau ibu membutuhkan bantuan kami, silahkan
menghubungi nomer yang sudah kami berikan. Assalamualaikum

Setelah itu, perawat A mendokumentasikan seluruh hasil kunjungan dari awal perawatan minggu
pertama sampai minggu terakhir termasuk yang dilakukan oleh perawat yang lain mencakup
perkembangan Ny. B. setelah itu, perawat A menyimpan catatan keperawatan hasil kunjungan di
ruangan home care mandiri.

Anda mungkin juga menyukai