Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN Ny. N DENGAN FRAKTUR MANDIBULA


DI RUANG LONTARA 5 BELAKANG ( MATA DAN KULIT)
RS WAHIDIN SUDIRHUSODO MAKASSAR

OLEH:

ULFAH MUTHMAINNAH DERIYANTI


21.04.041

PRESEPTOR LAHAN PRESEPTOR INSTITUSI

(...........................................) (...........................................)

YAYASAN PERAWAT SELAWESI SELATAN


STIKES PANAKUKANG MAKASSAR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2021/2022
Nama mahasiswa yang mengkaji : Ulfah muthmainnah NIM : 2104041
Ruangan : Lontara 5 Tanggal Pengkajian : 27/12/2021
Kamar : 5/2 Waktu Pengkajian : 10.00
Tanggal masuk RS : 23/12/2021 Auto Anamnese

Allow Anamnese
I. IDENTITAS
A. KLIEN
Nama inisial : Ny “N”
Tempat/tanggal lahir (Umur) : Banjarmasin, 27 oktober 1967
Jenis Kelamin : perempuan
Status perkawinan : Sudah Menikah
Jumlah anak :4
Agama/Suku : Islam
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Pangkep
B. Penanggung jawab pasien
Nama : Nn. W
Alamat : jl Sahabat UNHAS
Hubungan dengan pasien : Anak
II. DATA MEDIK
A. Dikirim oleh : √ UGD Dokter Praktek
B. Diagnosa medik
saat masuk : fraktur mandibula
saat pengkajian : fraktur mandibula

III. KEADAAN UMUM


A. KEADAAN SAKIT : Klien tampak sakit berbaring lemah
Penggunaan alat medik : Terpasang infus,keteter
B. KELUHAN UTAMA : Pasien datang karna kecelakaan tunggal dan
menyebabkan patah pada tulang rahang serta wajah pasien tampak memar
dan saat ini pasien masih mengeluh nyeri pada luka Post op hari ke 2, nyeri
pada wajah dan dada dengan skala nyeri 5 ( Nyeri sedang ) , terpasang
Keteter.
C. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran :
Kualitatif : Compos mentis Somnolen Koma

Apatis Soprocoma
Kuantitatif : 15
SKALA COMA GLASGOW : RESPON MOTORIK : 6
RESPON BICARA : 6
REPON MEMBUKA MATA : 4
Kesimpulan
Tremor : Positif √ Negatif
2. Tekanan darah : 130/90 mmHg
3. Suhu : 36,5 ̊c
4. Nadi : 80 ×/menit
5. Pernafasan : 20 ×/menit
Irama : √ Teratur Kusmaul Cheyne – Stokes
Jenis : Perut Dada
D. PENGUKURAN
Lingkar lengan atas : - Cm Tinggi badan :147 Cm
Lipat kulit Triceps : - Cm Berat badan : 48 Kg
Indeks Massa Tubuh (IMT) : 22,2 (Normal )
E. GENOGRAM
? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ?

54

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
= : Dengan penyakit yang sama
X : Meninggal
: Tinggal serumah

IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN – PEMELIHARAAN KESEHATAN
Riwayat penyakit yang pernah dialami : Tidak ada
Riwayat kesehatan sekarang : patah pada tulang rahang dan masih mengeluh
nyeri pada luka Post op hari ke 4 dengan skala nyeri 4 ( Nyeri sedang )

Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Pasien sebelum sakit melakukan kegiatan
sehari-harinya seperti biasa sebagai IRT
b. Keadaan sejak sakit/sakit saat ini : Pasien saat ini masih terbaring lemah
dengan wajah tampak memar serta pasien masih mengeluh nyeri pada
luka post op hari ke 2
1. Data Objektif
Observasi
Kebersihan Rambut : Bersih, tidak ada lesi
Kulit : Lembab
Kebersihan kulit : Bersih, tidak berdaki
Hygiene Rongga Mulut : terdapat karies
Kebersihan Genetalia : Bersih
Kebersihan Anus : Bersih
Tanda / Scar vaksinasi : BCG Cacar
Kesimpulan : pasien saat ini tidak memiliki masalah kesehatan yang lainnya
dan personal hygine pasien baik

B. KAJIAN NUTRISI METABOLIK


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien makan 3× sehari dengan
porsi habis, minum ± 1 liter
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit pasien hanya minum susu
2. Data Objektif
a. Observasi : Minuman di habiskan yang diberi oleh gizi,
b. Pemeriksaan fisik
Keadaan rambut : Bersih
Hidrasi kulit : Baik, lembab
Konjungtiva : warna pink
Sclera : warna putih
Hidung : Bersih, tidak ada sumbatan
Rongga Mulut : terdapat karang gigi
Kemampuan mengunyah keras : tidak mampu mengunyah
Lidah : Baik, berwarna merah muda Tonsil : Baik
Pharing : Baik Laring : Baik
Kelenjar getah bening : Normal Kelenjar tiroid : Normal

ABDOMEN
Inspeksi : Bentuk : simetris Bayangan vena Benjolan massa
Auskultasi : Peristaltik : 10 ×/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
Tanda Nyeri Umum : Tidak ada
Massa : Tidak ada
Hidrasi Kulit : Tidak ada
Nyeri Tekan : R. Epigastrium Titik Mc Burney
R. Supra Pubik R. iliaaca
HEPAR : Normal (Tidak ada suara redup saat perkusi)
LIEN : Normal

c. Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium : 6/12/2021
Pemeriksaan Lab Hasil Nilai Normal Ket.
HB 12,5 g/dL 12,0 – 16,0 uL Normal
RBC 4,38 uL 4000 – 6000 uL Normal
WBC 10,8 uL 4000 – 10000 uL Normal
RDW 12,9 % 10,0 – 17,0 % Normal
MCHC 34,28G/dl 32,0-37,0/dl Normal
SGOT 59 iu < 38 U/L Normal
SGPT 43 iu < 41 U/L Normal

C. KAJIAN POLA ELIMINASI


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien BAK : 3-2 kali sehari dan
BAB 1 hari sekali
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit BAK (Terpasang Kateter) dan
belum pernah BAB selama selesai oprasi
2. Data Objektif
a. Observasi : Pasien terpasang kateter urin
b. Pemeriksaan Fisik :
Peristaltik usus : 10 ×/menit
Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium : 25/12/2021
Pemeriksaa Hasil Nilai normal Keterangan
Lab
Kreatinin 1,0 mg L = ,1,3 P = 1,1 mg/dL Normal
c. Terapi : -
Kesimpulan : pola eliminasi pasien baik
D. KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit semua aktivitas dilakukan
secara mandiri
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit pasien tidak mampu melakukan
semua aktivitas karna merasa nyeri pada wajah dan juga pola
eliminasi dibantu dengan keteter.
2. Data Objektif
a. Observasi :
Aktivitas Harian
Makan : 2 Ket :
Mandi : 2 0 : Mandiri
Berpakaian : 2 1 : Bantu dengan alat
Kerapian : Baik 2 : Bantu Orang
Buang Air Besar : 1 3 : Bantu alat dan orang
Buang Air Kecil : 1 4 : Bantuan penuh
Mobilisasi ditempat tidur : 2
Ambulasi : 2
Postur Tubuh : Tegak
Anggota gerak yang cacat : -
Gaya Jalan : -
Fixasi : Tidak ada
Traceostomi : Tidak ada
b. Pemeriksaan Fisik :
Perfusi pembuluh darah kapiler :

LENGAN TUNGKAI


Atrofi Otot Negatif Positif
Rentang gerak
Mati sendi : tidak ada
Kaku Sendi : Tidak ada
Uji Kekuatan Otot : 5 5
5 5
Refleks fisiologi
Refleks patologi : Babinski
Kiri √ Negatif Positif
Kanan Negatif Positif
Clubbing jari – jari : Negatif √ Positif

COLUMNA VERTEBRATALIS
Inspeksi : Kelainan bentuk : Tidak ada
Palpasi : Nyeri tekan √ Negatif Positif
N VIII Romberg Tes √ Negatif Positif
Kaku Kuduk : -
Pemeriksaan Diagnostik :
Laboratorium : -
Terapi : -
Kesimpulan : Tidak Ada Masalah

E. KAJIAN POLA AKTIVITAS


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Saat sebelum sakit semua aktivitas dilakukan
mandiri
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit semua aktivitas dibantu keluarga

2. Data Objektif
a. Observasi
Ekspresi wajah mengantuk √ Negatif Positif
Banyak menguap √ Negatif Positif
Palpebrae inferior bermata gelap √ Negatif Positif
b. Terapi : Tidak ada

F. KAJIAN POLA PERSEPSI KOGNITIF


a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit anakanya mengatakan pasien
mampu untuk berkomunikasi dengan baik dan berorientasi dengan baik
dengan teman-temannya.
b. Keadaan sejak sakit : selama sakit anaknya mengatakan pasien tidak
mampu untuk berkomunikasi dengan baik karna sulit untuk membuka
mulut,namun mengerti apa yang dibicarakan oleh orang lain serta dapat
berespon dan berorientasi dengan baik dengan teman-temannya.
a. Pemeriksaan fisik
Penglihatan :
Cornea : Normal
Visus : 6/6
Pupil : Isokor (2,5 mm/ 2,5 mm)
Lensa mata : Normal
Pendengaran
Pina : Normal
Capalis : Normal
Membran Timpani : Normal
Test pendengaran : Berfungsi dengan baik
Pengenalan rasa posisi pada gerakan lengan atas dan tungkai
Test Romberg : Baik
c. Pemeriksaan diagnostic
Laboratorium : -
d. Terapi
1) Pembedahan:
2) Nama Operasi :
Waktu Operasi :
Durasi :
3) Obat – Obatan
No. Nama Obat Dosis Rute Waktu Kegunaan
1. Ceftriaxon 1 gr Intra vena 7.00 Antibiotik
2. Ranitidine 1 mg Intra vena 7.00 Mengurangi kadar
asam lambung
3. Ketorolac 30 mg Intra vena 7.00 Analgesik
4. Methylprednizolone 12,5 mg Intra vena 8 jam Peradangan
5. Asam Tranexamat 500 mg Intra vena 8 jam Pendarahan

G. KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien selalu merasa senang
b. Keadaan sejak sakit : Sejak sakit pasien merasa kurang semangat
karna tidak bisa beraktivitas seperyi biasa lagi
2. Data Objektif
a. Observasi
Kontak mata : Baik
Rentang perhatian : Fokus
Suara dan tata bicara : Baik
Postur tubuh : Baik
b. Pemeriksaan fisik
Kelainan bawaan nyata
Kelainan Protese : Tidak ada
Hidung Payudara Lengan Tungkai

H. KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN SESAMA


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien selalu berbaur dengan
tetangga dan selalu kumpul keluarga
b. Keadaan sejak sakit : Sejak sakit pasien tidak melihat suami dan
keluarga, serta tidak bisa bersilaturahmi dengan teman-teman
2. Data Objektif
a. Observasi : Pasien sering menelfon suami dan keluarga

I. KAJIAN POLA REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : tidak ada masalah
b. Keadaan sejak sakit :-
2. Data Objektif
a. Observasi : Hubungan dengan suami harmonis
b. Pemeriksaan fisik : Bersih
c. Pemeriksaan diagnostic
Laboratorium : -
c. Terapi : Tidak ada
J. KAJIAN MEKANISME KOPING DAN STRESS
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien jarang stress dan
setiap ada masalah selalu diselesaikan sendiri ataupun bersama anak
dan keluarga
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit pasien merasa kurang bersemangat
karna tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasa
2. Data Objektif
a. Observasi : Selalu ada anak dan keluarga mendampingi
b. Pemeriksaan fisik
Tekanan darah : 130/90 mmHg
HR : 80×/ menit
Kulit : Keringat Dingin Basah H √ Hangat
c. Terapi : Selalu memberikan dukungan moril B
:
K. KAJIAN POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN 1
1. Data Subjektif 1
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien selalu
, taat pada
agamanya 1
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit pasien selalu taat pada
g agamanya
2. Data Objektif /
a. Observasi : Pasien selalu sholat dan berdoa untuk kesembuhannya
d
L
R
B
C
:
4
,
7
m
m

P
L
T
:
4
7
KLASIFIKASI DATA
DS :
1. Klien mengatakan nyeri pada area post op ( mandibula )
2. Klien mengatakan nyeri pada area wajah
3. Klien mengatakan nyeri pada dada dan bahu
4. Skala nyeri 5 (nyeri sedang )
5. Pasien mengatakan nyeri meningkat pada saat mulut dibuka, dan saat menyentuh
daerah sekitar wajah
6. Saat sakit pasien merasa sedih dan khawatir terhadap kondisinya setelah
kecelakaan

DO :
1. Nampak terpasang verban pada area post op ( tulang rahang )
2. Nampak Pasien terpasang keteter urin
3. Post Operasi hari ke 2
4. Nampak wajah pasien bengkak dan memar
5. HB : 12,5 g/dl
6. WBC : 10,8 mmᶟ
7. TD : 130/90 mmHg
8. HR : 80 ×/ menit
9. RR : 20×/ menit
10. Suhu : 36,5 ̊c
11. Urine Output 1300 cc
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH ETIOLOGI

1. DS : Nyeri Akut Fraktur mandibula


1. PQRST : ↓
P : Nyeri terasa saat pasien bergerak Poliferal /
sedikit Akstraosseous
Q : Nyeri yang dirasakan nyeri ↓
tumpul Mengilfiltrasi jaringan
R : Nyeri di rasakan pada luka post ↓
op Eksisi lokal
S : Skala nyeri 5 ( NRS ) ↓
T: Nyeri dirasakan hilang timbul Menekan ujung saraf
DO : simpatik
1. TTV : ↓
TD : 130/90 mmHg Respon Nyeri
S : 36,5 ̊c
N : 80 ×/ menit Nyeri Akut
P : 20 ×/ menit
2. DS : Faktor resiko Resiko Fraktur
infeksi
DO :
- Terdapat luka post op ( hari Oprasi
kedua) di bagian tulang
rahang Integritas kulit
terputus

Saraf Sekitar
pembedahan terpotong

Rasa nyeri

Resiko Infeksi
3. DS : Ansietas Fraktur mandibula
1. Saat sakit pasien merasa sedih dan
khawatir terhadap kondisinya setelah Kurang Pengetahuan
kecelakaan
2. Pasien mengatakan khawatir tidak Kecemasan
bisa beraktivitas seperti biasa lagi
DO :
1. Pasien nampak gelisah
2. Pasien nampak sering melamun
3. TD : 130/90 mmHg
4. N : 80 ×/ menit
5. P : 20 ×/ menit
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Nama / Umur : Ny N/ 54 tahun
Ruang/ Kamar : Lontara 5( Mata dan kulit ) kamar 5 bed 2
No. Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077)
2. Resiko infeksi berhubungan dengan efek tindakan invasif (D. 0142)
3. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional (D.0080)
PERENCANAAN KEPERAWATAN
No. Diagnosis Keperawatan SLKI SIKI
1. (D.0077) Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan (1.08238) Manajemen Nyeri :
berhubungan dengan asuhan keperawatan 3 × 24 Observasi
agen pencedera jam diharapkan pasien dapat 1. Identifikasi lokasi,
fisiologis menunjukkan (L.08066) karakteristik, durasi,
DS : Tingkat nyeri menurun frekuensi, kualitas,
1. PQRST : dengan kriteria hasil : intensitas nyeri
P : Nyeri terasa saat 1. Keluhan nyeri dari 2. Identifikasi skala nyeri
pasien bergerak sedang menjadi 3. Identifikasi respons nyeri
sedikit menurun non verbal
Q : Nyeri yang dirasakan 4. Identifikasi factor yang
nyeri tumpul memperberat dan
R : Nyeri di rasakan pada meringkan nyeri
area tulang Terapeutik
rahang,dada,dan 5. Berikan teknik
bahu nonfarmakologi untuk
S : Skala nyeri 5 ( NRS ) mengurangi nyeri
Edukasi
T: Nyeri dirasakan 6. Ajarkan teknik
hilang timbul norfarmakalogi pada
pasien untuk mengurangi
DO : nyeri seperti tehknik
1. Pasien Nampak nafas dalam
gelisah Kolaborasi
2. TTV : 7. Kolaborasi pemberian
TD : 130/90 mm analgesik
S : 36,5 ̊c
N : 80 ×/ menit
P : 20 ×/ menit
2. (D. 0142) Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan (1.14539) Pencegahan Infeksi
Faktor Risiko : keperawatan selama 3 × 24 Observasi
1. Nampak Pasien jam diharapkan (L.09097) 1. Monitor tanda dan gejala
terpasang verban Tingkat infeksi menurun infeksi local dan
pada area tulang dengan kriteria hasil: sistematik
rahang dan alis a. Tidak bengkak dari Terapeutik
2. Post Operasi cukup menurun menjadi 2. Batasi jumlah pengunjung
hari ke 1 menurun
3. Bagian wajah 3. Berikan perawatan luka
tampak bengkak diarea yang terdapat lesi
dan memar 4. Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan
pasien
5. Pertahankan teknik
aseptic pada pasien
berisiko tinggi
Edukasi
6. - Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
7. Ajarkan untuk miring
kanan dan miring kiri
untuk mencegah luka
decubitus
Kolaborasi
8. Kolaborasi pemberian
antibiotik
3. (D.0080) Ansietas Setelah dilakukan tindakan (1.09314) Reduksi Ansietas :
berhubungan dengan asuhan keperawatan 1 × 24 Observasi
krisis situasional jam diharapkan pasien dapat 4. Identifikasi tingkat
DS : menunjukkan (L.09093) ansietas
1. Saat sakit pasien Tingkat ansietas menurun 5. Monitor tanda-tanda
merasa sedih dan dengan kriteria hasil : ansietas
khawatir terhadap a. Verbalisasi khawatir Terapeutik
kondisinya setelah akibat kondisi yang 6. Ciptakan suasana
kecelakaan dihadapi dari cukup terapeutik
3. Pasien juga khwatir menurun menjadi 7. Temani pasien untuk
tidak dapat menurun mengurangi kecemasan,
beraktivitas seperti jika memungkinkan
biasa lagi 8. Pahami situasi yang
DO : membuat ansietas,
- Pasien nampak gelisah dengarkan dengan penuh
2. TD : 130/90 mmHg perhatian
3. N : 80×/ menit 9. Gunakan pendekatan
4. P : 20 ×/ menit yang tenang dan
meyakinkan
Edukasi
10. Anjurkan keluarga untuk
tetap bersama pasien
11. Anjurkan
mengungkapkan perasaan
dan persepsi
12. Latih teknik relaksasi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama / Umur : Ny N/ 54 tahun
Ruang/ Kamar : Lontara 5( Mata dan kulit ) kamar 5 bed 2
Waktu : 27 desember 2021
No. Diagnosis Waktu Implementasi
1. (D.0077) 14. 20 1. Kaji Nyeri
Nyeri Akut Hasil :
berhubungan P : Nyeri terasa saat pasien bergerak sedikit
dengan agen Q : Nyeri yang dirasakan nyeri tumpul
pencedera R : Nyeri di rasakan pada area tulang
fisiologis rahang,wajah dan bahu.
S : Skala nyeri 5 ( sedang )
T: Nyeri dirasakan hilang timbul
14.25 2. Ajarkan Teknik relaksasi nafas dalam
Hasil : pasien sudah tau tehknik nafas dalam
15.00 dan Nyeri berkurang dengan skala 2
3. Kolaborasi pemeberian analgesic
a. Keterolac 30 mg/intra vena/ 8 jam
Hasil : Nyeri berkurang
2. (D. 0142) 14.40 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
Resiko infeksi dengan pasien dan lingkungan pasien
Hasil : Sudah mencuci tangan sebelum
menyentuh pasien
15.05 2. -Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Hasil : Keluarga pasien tau cara mencuci
tangan
7.00 - Anjurkan pasien miring kanan dan miring
kiri untuk mencegah luka decubitus
Hasil : pasien sudah melakukan miring kanan
dan miring kiri dibantu oleh keluarga
3. Kolaborasi pemberian antibiotic
a. Antibiotik : Ceftriaxone (1 gr/ Intravena/12
jam)
b. Peradangan : Methylprednizolone (12,5 mg/
intravena/ 8 jam)
3. (D.0080) 14.00 1. Identifikasi tingkat ansietas
Ansietas
berhubungan
dengan krisis Hasil : Pasien cemas terhadap kondisi dengan
situasional 15.30 keadaan kecelakaannya dan kondisinya setelah
operasi
2. Pahami situasi yang membuat ansietas,
dengarkan dengan penuh perhatian
15.30 Hasil : focus dengan keluh kesah pasien dan
keluh kesah keluarga
3. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
15.30 Hasil : Pasien mengungkapkan rasa
kekhawatirannya
4. Anjurkan keluargan untuk tetap bersama
pasien
Hasil :Orang tua dan saudara-saudanya
15.30 bergantian berjaga untuk mendampingi pasien
5. Berikan dukungan psikologis kepada pasien
dan keluarga, Hasil : Pasien berusaha tabah
dan saat atas musibah yang dialami dan selalu
berdoa untuk kesembuhannya
EVALUASI

Hari/Tanggal : Selasa/29 Desember 2021


No. Tanggal Diagnosis Evaluasi
Keperawatan
1. 29/12/2021 (D.0077) Nyeri S : Pasien mengeluh nyeri
06.05 Akut O:
berhubungan a. Keadaan umum baik
dengan agen b. Kesadaran Compomentis
pencedera c. Skala Nyeri 3 (NRS)
fisiologis A : Nyeri belum teratasi
P:
a. Kaji nyeri
b. Observasi vital sign
c. Kolaborasi pemberian obat
5. 29/12/2021 (D. 0142) Resiko S:-
10.00 infeksi O : Pembengkakan pada area wajah
A : Resiko Infeksi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
a. Pertahankan teknik aseptic
b. Cuci tangan sebelum menyentuh pasien
c. Kolaborasi pemberian obat antibiotik
3. 29/12/2021 (D.0080) S : Pasien berusaha tabah dan saat atas musibah yang
22.42 Ansietas dialami dan selalu berdoa untuk kesembuhannya
berhubungan dan meminta untuk selalu didampingi oleh
dengan krisis keluarga
situasional O : Pasien nampak melamun, pasien selalu meminta
untuk orang tua selalu mendampinginya
A : Masalah teratasi
P : Selalu memberi dukungan kepada pasien
Hari/Tanggal : jumat/31 Desember 2021
No. Tanggal Diagnosis Evaluasi
Keperawatan
1. 30/12/2021 (D.0077) Nyeri S : Pasien mengeluh nyeri
06.30 Akut O:
berhubungan d. Keadaan umum baik
dengan agen e. Kesadaran Compomentis
pencedera f. Skala Nyeri 1 (NRS)
fisiologis A : Nyeri teratasi
P : pertahankan intervensi
d. Kaji nyeri
e. Observasi vital sign
f. Kolaborasi pemberian obat
5. 29/12/2021 (D. 0142) Resiko S:-
10.00 infeksi O : Pembengkakan pada area wajah sudah mulai
berkurang
A : Resiko teratsi
P : pertahankan intervensi
d. Pertahankan teknik aseptic
e. Cuci tangan sebelum menyentuh pasien
f. Kolaborasi pemberian obat antibiotik
3. 29/12/2021 (D.0080) S : Pasien berusaha tabah dan saat atas musibah yang
22.42 Ansietas dialami dan selalu berdoa untuk kesembuhannya
berhubungan dan meminta untuk selalu didampingi oleh
dengan krisis keluarga
situasional O : Pasien nampak melamun, pasien selalu meminta
untuk orang tua selalu mendampinginya
A : Masalah teratasi
P : Selalu memberi dukungan kepada pasien

Anda mungkin juga menyukai