OLEH:
(...........................................) (...........................................)
? ? ? ? ? ? ? ?
54
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
= : Dengan penyakit yang sama
X : Meninggal
: Tinggal serumah
Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Pasien sebelum sakit melakukan kegiatan
sehari-harinya seperti biasa sebagai IRT
b. Keadaan sejak sakit/sakit saat ini : Pasien saat ini masih terbaring lemah
dengan wajah tampak memar serta pasien masih mengeluh nyeri pada
luka post op hari ke 2
1. Data Objektif
Observasi
Kebersihan Rambut : Bersih, tidak ada lesi
Kulit : Lembab
Kebersihan kulit : Bersih, tidak berdaki
Hygiene Rongga Mulut : terdapat karies
Kebersihan Genetalia : Bersih
Kebersihan Anus : Bersih
Tanda / Scar vaksinasi : BCG Cacar
Kesimpulan : pasien saat ini tidak memiliki masalah kesehatan yang lainnya
dan personal hygine pasien baik
ABDOMEN
Inspeksi : Bentuk : simetris Bayangan vena Benjolan massa
Auskultasi : Peristaltik : 10 ×/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
Tanda Nyeri Umum : Tidak ada
Massa : Tidak ada
Hidrasi Kulit : Tidak ada
Nyeri Tekan : R. Epigastrium Titik Mc Burney
R. Supra Pubik R. iliaaca
HEPAR : Normal (Tidak ada suara redup saat perkusi)
LIEN : Normal
c. Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium : 6/12/2021
Pemeriksaan Lab Hasil Nilai Normal Ket.
HB 12,5 g/dL 12,0 – 16,0 uL Normal
RBC 4,38 uL 4000 – 6000 uL Normal
WBC 10,8 uL 4000 – 10000 uL Normal
RDW 12,9 % 10,0 – 17,0 % Normal
MCHC 34,28G/dl 32,0-37,0/dl Normal
SGOT 59 iu < 38 U/L Normal
SGPT 43 iu < 41 U/L Normal
LENGAN TUNGKAI
√
Atrofi Otot Negatif Positif
Rentang gerak
Mati sendi : tidak ada
Kaku Sendi : Tidak ada
Uji Kekuatan Otot : 5 5
5 5
Refleks fisiologi
Refleks patologi : Babinski
Kiri √ Negatif Positif
Kanan Negatif Positif
Clubbing jari – jari : Negatif √ Positif
COLUMNA VERTEBRATALIS
Inspeksi : Kelainan bentuk : Tidak ada
Palpasi : Nyeri tekan √ Negatif Positif
N VIII Romberg Tes √ Negatif Positif
Kaku Kuduk : -
Pemeriksaan Diagnostik :
Laboratorium : -
Terapi : -
Kesimpulan : Tidak Ada Masalah
2. Data Objektif
a. Observasi
Ekspresi wajah mengantuk √ Negatif Positif
Banyak menguap √ Negatif Positif
Palpebrae inferior bermata gelap √ Negatif Positif
b. Terapi : Tidak ada
DO :
1. Nampak terpasang verban pada area post op ( tulang rahang )
2. Nampak Pasien terpasang keteter urin
3. Post Operasi hari ke 2
4. Nampak wajah pasien bengkak dan memar
5. HB : 12,5 g/dl
6. WBC : 10,8 mmᶟ
7. TD : 130/90 mmHg
8. HR : 80 ×/ menit
9. RR : 20×/ menit
10. Suhu : 36,5 ̊c
11. Urine Output 1300 cc
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
Saraf Sekitar
pembedahan terpotong
Rasa nyeri
Resiko Infeksi
3. DS : Ansietas Fraktur mandibula
1. Saat sakit pasien merasa sedih dan
khawatir terhadap kondisinya setelah Kurang Pengetahuan
kecelakaan
2. Pasien mengatakan khawatir tidak Kecemasan
bisa beraktivitas seperti biasa lagi
DO :
1. Pasien nampak gelisah
2. Pasien nampak sering melamun
3. TD : 130/90 mmHg
4. N : 80 ×/ menit
5. P : 20 ×/ menit
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Nama / Umur : Ny N/ 54 tahun
Ruang/ Kamar : Lontara 5( Mata dan kulit ) kamar 5 bed 2
No. Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077)
2. Resiko infeksi berhubungan dengan efek tindakan invasif (D. 0142)
3. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional (D.0080)
PERENCANAAN KEPERAWATAN
No. Diagnosis Keperawatan SLKI SIKI
1. (D.0077) Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan (1.08238) Manajemen Nyeri :
berhubungan dengan asuhan keperawatan 3 × 24 Observasi
agen pencedera jam diharapkan pasien dapat 1. Identifikasi lokasi,
fisiologis menunjukkan (L.08066) karakteristik, durasi,
DS : Tingkat nyeri menurun frekuensi, kualitas,
1. PQRST : dengan kriteria hasil : intensitas nyeri
P : Nyeri terasa saat 1. Keluhan nyeri dari 2. Identifikasi skala nyeri
pasien bergerak sedang menjadi 3. Identifikasi respons nyeri
sedikit menurun non verbal
Q : Nyeri yang dirasakan 4. Identifikasi factor yang
nyeri tumpul memperberat dan
R : Nyeri di rasakan pada meringkan nyeri
area tulang Terapeutik
rahang,dada,dan 5. Berikan teknik
bahu nonfarmakologi untuk
S : Skala nyeri 5 ( NRS ) mengurangi nyeri
Edukasi
T: Nyeri dirasakan 6. Ajarkan teknik
hilang timbul norfarmakalogi pada
pasien untuk mengurangi
DO : nyeri seperti tehknik
1. Pasien Nampak nafas dalam
gelisah Kolaborasi
2. TTV : 7. Kolaborasi pemberian
TD : 130/90 mm analgesik
S : 36,5 ̊c
N : 80 ×/ menit
P : 20 ×/ menit
2. (D. 0142) Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan (1.14539) Pencegahan Infeksi
Faktor Risiko : keperawatan selama 3 × 24 Observasi
1. Nampak Pasien jam diharapkan (L.09097) 1. Monitor tanda dan gejala
terpasang verban Tingkat infeksi menurun infeksi local dan
pada area tulang dengan kriteria hasil: sistematik
rahang dan alis a. Tidak bengkak dari Terapeutik
2. Post Operasi cukup menurun menjadi 2. Batasi jumlah pengunjung
hari ke 1 menurun
3. Bagian wajah 3. Berikan perawatan luka
tampak bengkak diarea yang terdapat lesi
dan memar 4. Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan
pasien
5. Pertahankan teknik
aseptic pada pasien
berisiko tinggi
Edukasi
6. - Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
7. Ajarkan untuk miring
kanan dan miring kiri
untuk mencegah luka
decubitus
Kolaborasi
8. Kolaborasi pemberian
antibiotik
3. (D.0080) Ansietas Setelah dilakukan tindakan (1.09314) Reduksi Ansietas :
berhubungan dengan asuhan keperawatan 1 × 24 Observasi
krisis situasional jam diharapkan pasien dapat 4. Identifikasi tingkat
DS : menunjukkan (L.09093) ansietas
1. Saat sakit pasien Tingkat ansietas menurun 5. Monitor tanda-tanda
merasa sedih dan dengan kriteria hasil : ansietas
khawatir terhadap a. Verbalisasi khawatir Terapeutik
kondisinya setelah akibat kondisi yang 6. Ciptakan suasana
kecelakaan dihadapi dari cukup terapeutik
3. Pasien juga khwatir menurun menjadi 7. Temani pasien untuk
tidak dapat menurun mengurangi kecemasan,
beraktivitas seperti jika memungkinkan
biasa lagi 8. Pahami situasi yang
DO : membuat ansietas,
- Pasien nampak gelisah dengarkan dengan penuh
2. TD : 130/90 mmHg perhatian
3. N : 80×/ menit 9. Gunakan pendekatan
4. P : 20 ×/ menit yang tenang dan
meyakinkan
Edukasi
10. Anjurkan keluarga untuk
tetap bersama pasien
11. Anjurkan
mengungkapkan perasaan
dan persepsi
12. Latih teknik relaksasi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama / Umur : Ny N/ 54 tahun
Ruang/ Kamar : Lontara 5( Mata dan kulit ) kamar 5 bed 2
Waktu : 27 desember 2021
No. Diagnosis Waktu Implementasi
1. (D.0077) 14. 20 1. Kaji Nyeri
Nyeri Akut Hasil :
berhubungan P : Nyeri terasa saat pasien bergerak sedikit
dengan agen Q : Nyeri yang dirasakan nyeri tumpul
pencedera R : Nyeri di rasakan pada area tulang
fisiologis rahang,wajah dan bahu.
S : Skala nyeri 5 ( sedang )
T: Nyeri dirasakan hilang timbul
14.25 2. Ajarkan Teknik relaksasi nafas dalam
Hasil : pasien sudah tau tehknik nafas dalam
15.00 dan Nyeri berkurang dengan skala 2
3. Kolaborasi pemeberian analgesic
a. Keterolac 30 mg/intra vena/ 8 jam
Hasil : Nyeri berkurang
2. (D. 0142) 14.40 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
Resiko infeksi dengan pasien dan lingkungan pasien
Hasil : Sudah mencuci tangan sebelum
menyentuh pasien
15.05 2. -Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Hasil : Keluarga pasien tau cara mencuci
tangan
7.00 - Anjurkan pasien miring kanan dan miring
kiri untuk mencegah luka decubitus
Hasil : pasien sudah melakukan miring kanan
dan miring kiri dibantu oleh keluarga
3. Kolaborasi pemberian antibiotic
a. Antibiotik : Ceftriaxone (1 gr/ Intravena/12
jam)
b. Peradangan : Methylprednizolone (12,5 mg/
intravena/ 8 jam)
3. (D.0080) 14.00 1. Identifikasi tingkat ansietas
Ansietas
berhubungan
dengan krisis Hasil : Pasien cemas terhadap kondisi dengan
situasional 15.30 keadaan kecelakaannya dan kondisinya setelah
operasi
2. Pahami situasi yang membuat ansietas,
dengarkan dengan penuh perhatian
15.30 Hasil : focus dengan keluh kesah pasien dan
keluh kesah keluarga
3. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
15.30 Hasil : Pasien mengungkapkan rasa
kekhawatirannya
4. Anjurkan keluargan untuk tetap bersama
pasien
Hasil :Orang tua dan saudara-saudanya
15.30 bergantian berjaga untuk mendampingi pasien
5. Berikan dukungan psikologis kepada pasien
dan keluarga, Hasil : Pasien berusaha tabah
dan saat atas musibah yang dialami dan selalu
berdoa untuk kesembuhannya
EVALUASI