DISUSUN OLEH :
ULFAH MUTHMAINNAH DERIYANTI
21.04.041
CI LAHAN CI INSTITUSI
(...........................................) (...........................................)
I. IDENTITAS
A. KLIEN
Nama inisial : Tn.U
Tanggal lahir : 21 Agustus 1949
Usia : 72 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Status perkawinan : menikah
Jumlah anak :4
Agama/Suku : Islam
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan :Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : pensiunan
Alamat : Jl. Borong-borong
Penanggung jawab pasien
Nama : Tn. Y
Alamat : Jl. Lagarutu
Hubungan dengan pasien : Anak Kandung
II. DATA MEDIK
A. Dikirim oleh : UGD
B. Diagnosa medis : Coronary Artery Disease
X X X x
x x x
? x x 72 ? ? ? ? ?
? = ? =
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
= : Penyakit yang sama
X : Meninggal
? : tidak diketahui umurnya
IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN – PEMELIHARAAN KESEHATAN
Riwayat penyakit yang pernah dialami : Pasien memiliki riwayat Hipertensi
dan Diabetes Melitus tipe 2.
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Pasien sebelum sakit melakukan kegiatan
sehari-harinya seperti biasa
b. Keadaan sejak sakit/sakit saat ini : Pasien sejak sakit merasa
kondisinya yang mudah lelah jika banyak melakukan aktifitas
2. Data Objektif
Observasi
Kebersihan Rambut : Rambut berwarna hitam, putih, bersih
Kulit : Kulit Kuning langsat
Kebersihan kulit : Bersih
Hygiene Rongga Mulut : Bersih
Kebersihan Genetalia : Tidak dikaji
ABDOMEN
Inspeksi : Bentuk simetris
Auskultasi : Peristaltik usus 10 ×/ menit
Palpasi : Tidak Ada nyeri tekan pada kuadran kanan atas, tidak ada
massa
Hidrasi Kulit: tampak normal
HEPAR : Normal (Tidak ada suara redup saat perkusi)
LIEN : Normal
Acites : Negatif
Lingkar perut : 86 cm
Kulit : Lembab, bersih, tidak kering, keriput, tidak ada luka
Spider Nevi : Negatif
Uremic Fros : Negatif
Edema : Negatif
Ichterik : Negatif
Tanda Radang : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Kesimpulan : Tidak terdapat masalah
c. Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium (9/1/2022)
Pemeriksaan Lab Hasil Nilai Normal Ket.
HB 11,9 g/dL 12,0 – 16,0 uL Anemia
RBC 4130 uL 4000 – 6000 uL Normal
PLT 279.000 uL 150.000 – 400.000 uL Normal
WBC 7.400 uL 4000 – 10.000 uL Normal
LYM 27,6 % 20 - 40 % Normal
PT 10,9 detik 10 – 14 detik Normal
A PTT 25,2 detik 22,0 – 30,0 detik Normal
SGOT 22 iu < 38 U/L Normal
SGPT 10 iu < 41 U/L Normal
GDS 251 g/dL 140 mg/dL hipergikemik
d. Obat - obatan :
c. Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium (9/1/2022)
Pemeriksaa Lab Hasil Nilai normal Keterangan
Ureum 36 10 - 50 mg/dL Normal
Kreatinin 1,11 L = ,1,3 P = 1,1 mg/dL Normal
Natrium 131 130 – 145 mmol/l Normal
Kalium 2,7 2,5 – 5,1 mmol/l Normal
d. Obat : -
3. Data Objektif
a. Observasi : Nampak aktivitas pasien di bantu oleh anak
Aktivitas Harian
Makan : 0 Ket :
Mandi : 0 0 : Mandiri
Berpakaian : 0 1 : Bantu dengan alat
Kerapian : 0 2 : Bantu Orang
Buang Air Besar : 0 3 : Bantu alat dan orang
Buang Air Kecil : 0 4 : Bantuan penuh
Mobilisasi ditempat tidur : 0
Ambulasi : 0
Postur Tubuh : Tegak
Anggota gerak yang cacat : Tidak ada
Gaya Jalan : agak bungkuk
Fixasi : Tidak ada
Traceostomi : Tidak ada
JANTUNG
Inspeksi : Ictus Cordis tidak nampak
Klien menggunakan alat pacu jantung : Tidak ada
Palpasi : Ictus Cordis teraba pada ICS V
Perkusi : Redup
Auskultasi : Bunyi jantung 1, bunyi jantung 2 Reguler/normal
Bunyi jantung III Irama gallop : Negatif
Mur – Mur : Negatif
HR : 65 ×/menit
Bruit Aorta : Negatif
A. Renalis : Negatif
A. Femoralis : Negatif
LENGAN TUNGAKAI
Atrofi Otot : Negatif
Rentang gerak : Tidak ada mati sendi dan kaku sendi
Uji Kekuatan Otot :
5 5
5 5
COLUMNA VERTEBRATALIS
Inspeksi : tidak ada kelainan bentuk
Palpasi : Strustur tulang belakang normal
c. Pemeriksaan Diagnostik
1) Pemeriksaan EKG (06/1/2022)
Hasil :
1. Sinus Rhytme
2. HR = 63 ×/menit
3. Reguler
4. Normo axis
5. Gel P = 0,6 second
6. QRS = 0,12 second
7. PR Intervel = 0,20 second
8. Rr’ = V1-V3
2) Echo Bedside (6/1/2022)
Hasil :
1. Mildly abnormal LU systolic fuction EF 46 %
2. Normal RV systolic fuction, TAPSE 2,04 cm
3. Mild to moderate Aorta Stenosis
4. Mild MR – Concentric LV H
5. Mild TR – segmental hypokinetic
Kesimpulan : insent restenosis LCx dan RCA coronary artery 3 vessels
disease + left main disease.
d. Obat – obatan
No. Nama Dosis Rute Waktu Kegunaan
1. ISDN 5 mg Oral 24 jam Mengandung nitroglycerin
(isosorbide yang bersifat vasodilator
dinitrat) (melebarkan pembuluh
darah) pada pasien angina
pectoris
2. Nitrokaf R 2,5 mg Oral 12 jam Bekerja dengan vasodilator
agar aliran darah mengalir
lebih lancar ke otot jantung
3. Clopodogrel 75 mg Oral 24 jam Obat anti agregasi platelet
(trombosit) dan
menghambat pembentukan
trombus
4. Bisoprolol 5 mg Oral 24 jam Obat anti hipertensi
golongan Beta-Blocker
kardioselektif untuk
menghambat kerja system
saraf simpatis pada jantung
dengan menghambat
reseptor Beta-Adregergik
jantung
B. ANALISA DATA
N DATA MASALAH ETIOLOGI
O
1. Ds : Stress
1. Pasien mengatakan
nyeri pada dada tembus Stimulan nervus vagus
kebelakang
2. PQRST
Refleks entrik dinding
P : Pasien mengatakan lambung
setelah minum obat
isosorbit dinitrate nyeri Meningkat hormone
dada berkurang gastrin
Q : Nyeri tumpul
R : dada seblah kanan Stimulan sel parietal
S : Skala 3 (NRS)
T : Nyeri Hilang timbul
Nyeri Akut Nyeri
Do :
1. Pasien nampak meringis
saat nyeri dada muncul
2. Vital Sign :
TD : 151/72
N : 65x /mnt
S : 36,1℃
P : 18 x/mnt
lemah
3. Pasien nampak Integritas membran sel
pucat berubah
4. Mildly
abnormal LU Resiko Penurunan
curah jantung Komtraktilitas menurun
systolic fuction
EF 46 % Resiko penurunan
curah jantung
5. Pasien
mengatakan
sejak sakit
mudah lelah
C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Nama / Umur : Tn U/ 72 tahun
Ruang/ Kamar : PJT lantai 5, Kamar 510 bed 3
No. Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Kurang kontrol tidur
3. Resiko penurunan curah jantung
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Nama / Umur : Tn U/72 tahun
Ruang / Kamar : PJT / Kamar 510 bed 3
Diagnosis Keperawatan Tujuan/Hasil Yang Diharapkan Rencana Tindakan
Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan asuhan I.08238 Manajemen nyeri
dengan agen pencedera keperawatan 2x24 jam maka Observasi
fisiologis diharapkan L.08066 Tingkat 1) Identifikasi lokasi,karakeristik, durasi, frekuensi,
nyeri menurun dengan kriteria kualitas, intensitas nyeri
hasil: 2) Identifikasi faktor yang memperberat nyeri dan
1. Keluhan nyeri dari cukup memperingan nyeri
meningkat menjadi cukup Terapeutik
menurun 3) Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
2. Meringis dari cukup meningkat nyeri (misalnya terapi musik, pijat, aromaterapi)
menjadi cukup menurun 4) Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri (Misalnya
3. Kesulitan tidur dari cukup suhu ruangan, kebisingan, pencahayaan)
memburuk menjadi cukup 5) Jelaskan strategi meredakan nyeri
membaik Edukasi
4. Nafsu makan dari cukup 6) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
memburuk menjadi cukup Kolaborasi
membaik. 7) Kolaborasi pemberian analgetik jika perlu
Gangguan Pola tidur Setelah dilakukan tindakan asuhan (1.05174) Dukungan Tidur :
berhubungan dengan keperawatan 3 × 24 jam Observasi
kurang konrol tidur diharapkan pasien dapat 1. Identifikasi Pola Tidur
menunjukkan (L.05045) Pola 2. Identifikasi factor pengganggu tidur
Tidur membaik dengan kriteria Terapeutik
hasil : 3. Modifikasi lingkungan
1. Keluhan kesulitan tidur dari 4. Lakukan prosedur meningkatkan kenyamanan
cukup menurun menjadi sedang Edukasi
2. Keluhan sering terjaga dari 5. Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
cukup menurun menjadi 6. Ajarkan relaksasi otot autogenic atau cara
sedang nonfarmakologi lainnya
3. Kemampuan beraktivitas dari
cukup menurun menjadi
sedang
Resiko penurunan curah Setelah dilakukan asuhan (1.02075) Perawatan Jantung
jantung keperawatan selama 2 x 24 jam Observasi
diharapkan (L.02008) Curah 1. Identifikasi tanda gejala primer penurunan curah
Jantung meningkat dengan jantung (dispnea, kelelahan, edema, ortopnea, )
criteria hasil : 2. Idetifikasi tanda dan gejala sekunder penurunan curah
1. Pucat dari sedang menjadi jantung (peningkatan BBN, hepatomegali, ronchi,
cukup menurun distensi vena jugularis, batuk, kulit pucat)
2. Ejection fraction (EF) dari 3. Monitor tekanan darah
sedang menjadi cukup 4. Monitor intake dan output cairan
meningkat 5. Monitor saturasi oksigen
3. Tekanan darah dari sedang 6. Monitor EKG
menjadi cukup membaik 7. Periksa tekanan darah sebelum pemberian obat (mis.
beta blocker)
Terapeutik
8. Posisikan pasien semi fowler
9. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stress
10. Berikan dukungan emosional dan spiritual
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama / Umur : Tn U/ 72 tahun
Ruang/ Kamar : Kamar 510/3 , Pjt lantai 5
Hari/Tanggal : Senin/ 10 Januari 2022
No Diagnosis Waktu Pelaksanaan Keperawatan Dan Hasil Waktu Evaluasi
1. Nyeri akut 13.25 1. Identifikasi lokasi,karakeristik, durasi, frekuensi, 13.35 S: Pasien mengatakan nyeri pada
berhubunga kualitas, intensitas nyeri dada
n dengan Hasil : O : Pasien nampak lemas, tampak
agen P : Pasien mengatakan setelah minum obat meringis
pencedera isosorbit dinitrate ( sublingual ) nyeri pada dada Vital sign :
fisiologis berkurang TD : 151/72 mmHg
Q : Nyeri tumpul N : 65 × / menit
R : dada seblah kanan P : 20 × / menit
S : Skala 3 (NRS) S: 36, 6 ̊c
T : Hilang timbul A : Masalah belum teratasi
13.30 2. Identifikasi faktor yang memperberat nyeri dan P : Lanjutkan Intervensi
memperingan nyeri
Hasil : Nyeri dirasakan setelah batuk
13.00 3. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (misalnya teknik distraksi
Hasil : Nyeri berkurang apabila pasien bercerita
dengan orang lain
4. Kolaborasi pemberian analgetik (Isosorbide
dinitrat (ISDN)/ 24 jam)
13.31
2. Gangguan 13.33 1. Identifikasi Pola Tidur 14.32 S : Pasien mengatakan pada malam
pola tidur Hasil : Pada malam hari pasien terbangun dan hari tidurnya terganggu karena
berhubunga siang hari sesekali tidur ±30 menit batuk
n dengan 13.35 2. Identifikasi factor pengganggu tidur O : Pasien nampak lemas
kurang Hasil : sering batuk pada malam hari A : Masalah belum teratasi
kontrol tidur 3. Lakukan prosedur meningkatkan kenyamanan P : Lanjutkan Intervensi
14.30 Hasil : Posisi fowler, suhu 28 ̊c, tidak ribut
07.00
2. Gangguan 07.00 1. Identifikasi Pola Tidur 12.32 S : Pasien mengatakan tidur pada
pola tidur Hasil : Pada malam hari tidur pasien mulai bagus malam hari mulai membaik
berhubunga dan siang hari tidur ± 2 jam O : Pasien nampak lebih segar
n dengan 07.02 2. Identifikasi factor pengganggu tidur A : Masalah belum teratasi
kurang Hasil : Frekuensi BAK pada malam hari 3 kali P : Lanjutkan Intervensi
kontrol tidur 12.30 3. Lakukan prosedur meningkatkan kenyamanan
Hasil : Posisi fowler, suhu 28 ̊c
3. Resiko 11.50 1. Monitor tekanan darah 15.15 S : -
penurunan Hasil : 137/61 mmHg O : Pasien tampak pucat, Vital sign :
curah jantung 11.55 2. Monitor intake dan output cairan TD : 137/61 mmHg
Hasil : N : 64 × / menit
Intake : Makan 1/3 porsi, Minum ± 500 ml, P : 18 × / menit
Cairan infus Nacl 0,9% 500 ml S: 36, 5 ̊c
Output : BAK 3 kali A : Masalah belum teratasi
11.50 3. Monitor saturasi oksigen P : Lanjutkan Intervensi
Hasil : SaO2 95 % Monitor EKG
4. Periksa tekanan darah sebelum pemberian obat
(mis. beta blocker)
Hasil : Obat beta blocker : Bisoprolol 5 mg/ oral/
24 jam
15.00 5. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stress
Hasil : Teknik Distraksi dengan bercerita tentang
hal menyenangkan
15.15 6. Berikan dukungan emosional dan spiritual
Hasil : Pasien mengatakan sudah rencana tuhan
terhadap kondisi pasien dan semoga bisa menjadi
penggugur dosa