PENDAHULUAN
1
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu definisi palpitasi
2. Untuk mengetahui apa klasifikasi pada palpitasi
3. Untuk mengetahui apa etiologi dari palpitasi
4. Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi dari palpitasi
5. Untuk mengetahui bagaimana WOC dari palpitasi
6. Untuk mengetahui apa manifestasi klinis dari penyakit palpitasi
7. Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan pada penyakit palpitasi
8. Untuk mengetahui apa pemeriksaan penunjang dari penyakit palpitasi
9. Untuk mengetahui apa saja komplikasi yang terjadi pada penyakit palpitasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Palpitasi adalah perasaan (sensasi) yang tidak menyenangkan yang
disebabkan oleh denyut jantung yang tidak teratur. Beberapa orang dengan
palpitasi (jantung berdebar), tidak menderita penyakit jantung atau kelainan
irama jantung (abnormal) dan penyebab jantung berdebarnya tidak diketahui.
(Rosiawati.I,2010)
Palpitasi adalah suatu kondisi detak jantung yang tidak normal, jantung
berdetak lebih cepat atau lebih lambat dari pada detak normalnya atau berdetak
tidak teratur. Biasanya hal ini dapat langsung dirasakan penderitanya atau
dipastika melalui pemeriksaan medis. Efek samping palpitasi adalah perasaan
yang gelisa, tidak bisa konsentra, tidak nyaman. (Sudoyo, 2007)
Palpitasi adalah kondisi berdebar debar dengan denyut jantung cepat atau
tidak beraturan.Palpitasi bisa jadi gejala awal serangan jantung,atau sekedar
pertanda kecemasan,atau hiper atau hipertiroidisme,penyakit yang berhubungan
dengan otot jantung seperti hipertrofi kardio miopati,serta asma,emfisema,akibat
operasi di dada,bisa pula disebabkan ketidak seimbangan eleektrolit dari
magnesium,potasium,dan kalsium.
2.2 KLASIFIKASI
Pada kondisi normal, jantung manusia berdetak 60-100 kali per menit.
Palpitasi jantung adalah kondisi dimana jantung tidak berdetak dengan
kecepatan normal karena alasan tertentu. (Sudoyo, 2007)
Berikut adalah klasifikasi palpitasi jantung:
1. Takikardi (Tachycardia): Denyut jantung lebih dari 100 kali per menit.
2. Bradikardi (Bradycardia): Denyut jantung kurang dari 60 kali per menit.
3. Fibrilasi: Jantung berdetak cepat, kontraksi otot jantung yang tidak sinkron.
4. Aritmia: detak jantung tidak teratur.
Palpitasi jantung sangat umum terjadi dan dapat dialami oleh siapapun dan
dari kalangan usia manapun.Namun kondisi ini biasanya lebih sering terjadi
pada usia paruh baya.
3
Umumnya, palpitasi jantung bukanlah suatu kondisi yang sangat
serius.Tapi, tidak berarti palpitasi jantung bisa diabaikan begitu saja.Pada
beberapa kasus, palpitasi jantung menjadi gejala adanya gangguan serius pada
jantung
2.3 ETIOLOGI
Penyebab palpitasi jantung berbeda antara satu orang dengan yang
lainnya.Perubahan lingkungan yang mendadak bisa menyebabkan fungsi
jantung menjadi abnormal, sehingga memicu terjadinya palpitasi jantung.
(Lynda Juall. 2006)
Berikut adalah faktor eksternal yang bisa memicu palpitasi jantung:
1. Stres
2. Kecemasan
3. Rasa takut
4. Olahraga berat
5. Alkohol
6. Kafein
7. Obat-obatan
8. Pil diet
9. Nikotin
10. Kokain
11. Ganja
Namun palpitasi jantung juga dapat disebabkan karena adanya masalah atau
fungsi abnormal dari organ tubuh tertentu.
Berikut adalah penyebab internal palpitasi jantung:
1. Penyakit jantung
2. Ketidakseimbangan hormon
3. Rendahnya tingkat oksigen dalam darah
4. Anemia
5. Ketidakseimbangan elektrolit
6. Cacat katup jantung
7. Hiperventilasi
8. Tekanan darah
4
2.4 PATOFISIOLOGI
Kebanyakan orang yang mengalami penyakit jantung. Sebagian kecil
palpitasi disebabkan oleh gangguan irama jantung, fibrilasi atrial yaitu gangguan
irama jantung yang menyebabkan kedua sisi serambi jantung adalah salah satu
masalah jantung yang menyebabkan palptasi. Kondisi yang disebut takikardia
atrium proksimal juga menyebabkan jantung berdenyut kencang. Hal ini terkait
dengan gangguan konduksi listrik antar bilik jantung yang berlagsung selama
beberapa detik atau menit sebelum kembli normal. Maslah jantung lain seperti
kebocoran katub, penyakit jantung koroner dan lain-lain juga dapat
menyebabkan palpitasi. Anemia menyebabkan otot jantung kekurangan pasokan
oksigen. Palpitasi jantung setelah makan merupakan kondisi yang sering dialami
banyak orang. Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengkonsumsi makanan
setelah lama tidak makan atau berpuasa dalam jangka waktu lama. Peningkatan
kadar gula darah yang cepat dan mendadak merupaka salah satu penyebab
utama palpitasi jantung.
5
2.5 WOC
Palpitasi
MK : Resiko
MK : Resiko perfusi Pingsan ketidakseimbangan
serebral tidak efektif cairan dan elektrolit
MK : Perfusi jaringan
serebral tidak efektif Pasien merasa cemas
Terjadi perubahan
tekanan pada jantung dan bingung
Nyeri dada
MK : Defisit
pengetahuan
MK : Nyeri akut
6
2.6 MANIFESTASI KLINIS
Gejala-gejala palpitasi
1. Sesak nafas
2. Pusing
3. Lelah secara tiba-tiba
4. Detak jantung yang abnormal
5. Nyeri dada
6. Pingsan
2.7 PENATALAKSANAAN
Berikut adalah pengobatan yang dapat membantu mengatasi takikardi
(Mansjoer, 2000)
1. Kenali gejala dan faktor risiko agar dapat mencari bantuan medis sesegera
mungkin
2. Kurangi stress dengan terapi relaksasi, seperti yoga, deep breathing
3. Hindari asupan tembakau, kafein
4. Jangan merokok
5. Berolahraga secara rutin
6. Jaga pola makan dengan baik
7. Jaga tekanan darah dan kolesterol
7
2.9 KOMPLIKASI
1. Pingsan
2. Cardiac Arrest (henti jantung)
3. Stroke
4. Gagal Jantung
8
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Studi kasus :
Pada tanggal 29 April 2019 Tn. G datang ke IGD RS AFIYAMA Kediri dengan
keluhan dadanya terasa berdebar-debar, muncul keringat dingin, merasa lemah.
Keluhan tersebut dirasakan setelah beraktivitas. Keluarga pasien mengatakan Tn. G
sempat pingsan sebentar di rumah namun dalam 5 menit kembali sudah sadar. Akhirnya
Tn. G dibawa kerumah sakit, dari hasil pengkajian TD : 140/100 N: 110 x/menit S: 37
C RR: 24 x/menit.
3.1 Pengkajian
RS AFIYAMA KEDIRI P3
TRIAGE
No. RM 6 3 5 0 3 1
9
lemas. sesak napas. Kemudian oleh keluarga
dibawa ke RS karena tidak tahu
penyakit yang dialami Tn. G
10
Fungsi pendengaran & telinga Obstetric & Ginekologi
v Normal Gravid abortus
Nyeri ___ka/___ki ___________________
Drainase ___ka/___ki Perdarahan pervagina Ya Tidak
Tinnitus ___ka/___ki Vaginal discharge Ya Tidak
Lain-lain : Kontrasepsi : _________________
Menstruasi terakhir :___________
Fungsi penglihatan Lain-lain :
v Normal
Kabur
Lain-lain :
Deficit kronis
Buta Amputasi AV Shunt Ka/Ki
Tuli Paralisis Mastectomy
Lain-lain:
Diagram Kode diagram Pemeriksaan Diagnostik
A : Abrasi Jam :
Bu : Burn Tidak ada USG
C : Contusio Darah lengkap X
E : Eritema Ray
L : Laserasi BUN
P : Ptekie MRI
Pu : Pressure ulcer Enzim jantung CT
R : Rash scan
S : Scar Elektrolit
ST : Stoma Lain-lain
U : Ulcer Glukosa
O : other (tato, Tes fungsi hati
amputasi,
Gas darah arteri
perubahan
Alcohol dalam darah
warna)
HIV serologi
EKG
Monitor jantung
Oksmetri nadi
Tes kehamilan
Urinalisis
Diagnosa Tindakan Evaluasi Diagnosa Tindakan Evaluasi
Medis Keperawatan
MEDIKASI PROSEDUR
Orofaringeal airway Terapi nasogastrik
Nasofaringeal airway Kateter urin
Intubasi ETT Kateter vena sentral (CVP)
v Terapi oksigen Perawatan Ob/Gyn
Terapi nebulizer Perawtan orthopedic
CPR Terapi trombolitik
IV fluid Perawatan luka
DC shock Lain-lain :
Jam keluar IGD :____________________
Tindak lanjut :
KRS
11
v MRS
Pulang paksa/Menolak tindakan
Meninggal
Kematian tanggal : / / , jam :
Sebab kematian : …………………….
Otoposi : Ya Tidak
Operasi
Pindah ke ruang ………………………
Lain-lain…………………….
(……………….….) ( …………..………..)
DO : Palpitasi
dingin
TD : 140/100 mmHg
S : 37 0 C
N : 110x/m
12
RR : 24x/m
Keluarga pasien
mengatakan px sempat Palpitasi
DO : Mata berkunang-
13
Memompa lebih
Do :
Pasien tampak bertanya Palpitasi
dengan penyakitnya
Pasien tampak cemas dan bingung
kebingungan
Pasien tampak cemas tidak tahu tentang
proses penyakit
3.3 Diagnosa
a. Gangguan irama jantung b.d perubahan frekuensi atau irama konduksi elektrikal
b. Resiko perfusi jaringan serebral tidak efektif b.d penurunan suplai O2 ke otak
3.4 Intervensi
14
batas normal : 3. Kolaborasi masukan 3. Memenuhi
TD : 100/70- cairan IV kebutuhan cairan
120/80 mmHg
S : 36-37,5 C 4. Berikan diet tanpa garam
4. Natrium
N : 60-100x/m
meningkatkan kerja
RR : 16-24x/m
jantung
2. Irama jantung
normal
3. Dada tidak
berdebar
2 Setelah dilakukan 1. Monitor vital sign 1. Memantau
tindakan perubahan irama
keperawatan nadi
selama 1 x 24 jam
pasien tidak 2. Monitor GCS 2. Mengetahui tingkat
merasa pusing kesadaran pasien
dengan kriteria
hasil : 3. Monitor tingkat orientasi 3. Mengetahui
1. TTV dalam pemahaman situasi
batas normal pasien
2. Pasien tidak
merasa pusing 4. Kolaborasi pemberian 4. Memberikan
3. Pasien dalam cairan IV masukan cairan
keadaan sadar pasien
penuh GCS
456 5. Monitoring fungsi 5. Mengetahui
4. Pasien dapat neorologi kemampuan pasien
beraktifitas
3 Setelah dilakukan 1. Berikan penilaian 1. Untuk mengetahui
tindakan tentang pengetahuan seberapa
keperawatan pasien dan keluarga pengetahuan pasien
selama 1 x 24 jam
pasien paham 2. Jelaskan patofisiologi 2. Agar pasien
dengan dari penyakit mengerti tentang
15
penyakitnya penyakit tersebut
dengan kriteria
hasil :
3. Gambarkan tanda dan 3. Agar pasien lebih
1.Pasien dan
gejala yang muncul waspada terhadap
keluarga
mengenai penyakit tanda dan gejala
menyatakan
yang muncul
pemahaman
tentang
4. Sediakan informasi pada 4. Pasien dapat
penyakitnya
pasien tentang kondisi mengetahui
2. Pasien dan
pasien pekembangan
keluarga mengerti
kesehatannya
dengan prognosis
dan pengobtsn
prnyakit
3. Perawat
mampu
menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan oleh
perawat
1.5 Implementasi
No IMPLEMENTASI TTD
Dx
1 1. Pantau frekunesi jatung dan irama
2. Pantau data lab jantung, GDA dan
elektrolit
3. Kolaborasi masukan cairan IV
4. Berikan diet tanpa garam
2 1.
3 1. Untuk mengetahui seberapa pengetahuan
pasien
2. Agar pasien mengerti tentang penyakit
16
tersebut
3. Agar pasien lebih waspada terhadap tanda
dan gejala yang muncul
4. Pasien dapat mengetahui pekembangan
kesehatannya
1.6 Evaluasi
No EVALUASI TTD
1 S:
Pasien mengatakan dadanya mulai tidak
berdebar
Pasien mengatakan masih merasa
pusing
Pasien masih mengatakan lemas
Pasien mengatakan mengerti dengan
penyakitnya
Pasien tidak bingung lagi dengan
penyakitnya
O:
Pasien tampak lemas
Pasien tampak sudah tidak berkeringat
Pasien tampak tidak lagi kebingungan
TD : 130/90 mmHg
S : 37 0 C
N : 90x/m
RR : 24x/m
GDA : 110
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi dx 1 dan 2
17
BAB IV
PENUTUP
18
4.1 Kesimpulan
Palpitasi adalah gejala didefinisikan sebagai kesadaran akan adanya
detak jantung dandigambarkan oleh pasien sebagai sensasi tidak menyenangkan
dari pulsasi atau gerakan di dadadan / atau daerah sekitarnya. Adanya kesadaran
ini menyebabkan individu fokus pada detak jantung mereka, sifat detak jantung,
baik dari segi dirasakan 'forcefulness' nya dan laju (European Heart Rhythm
Association). Perasaan berdebar, denyut jantung yang cepat, atau tak beratur
yang bersifat subjektif.
4.2 Saran
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi
makalah ini, agar penulis dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan
pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito-Moyet, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 10 alih
bahasa, Yasmin, Asih, Jakarta: EGC.
Mansjoer, Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Ed. 3 Jilid I. Jakarta: Media
Aesculapius.
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 Alih Bahasa H. Y. Kuncara, Andry
Hartono, Monica Ester, Yasmin Asih, Jakarta : EGC
20