Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

SYOK KARDIOGENIK

Disusun oleh :
 VIKA PUSPITA SARI PK 115 017 039
 MUKDIANTO MAHADJU PK 115 017 025
 YUL NUTRICIA PK 115 017 040

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA PALU


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN 2019/2020
A. DATA FOKUS
Data Subyektif Data Obyektif
- anak klien mengatakan ayahnya tiba-tiba - TTV :
sesak TD :90/80 mmHg
- anak klien mengatakan ayahnya pucat dan N : 110 x/menit
tangannya dingin R : 28 x/menit
S : 35.6oC
- klien terlihat lemah dan pucat
- klien terlihat cemas dan gelisah
- CRT >2 detik
- Nadi cepat dan lemah
- Konjungtiva anemis
- akral dingin

B. DIAGNOSA
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan gangguan pertukaran gas
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan gangguan
aliran darah sekunder akibat gangguan vaskuler

C. ANALISA DATA
No Data Fokus Etiologi Masalah
1 Ds : Anak klien mengatakan Disfungsi ventrikel kiri Ketidakefektifan pola nafas
ayahnya sesak ↓
Do : Syok kardiogenik
- TTV : ↓
TD :90/80 mmHg Penurunan curah jantung
N : 110 x/menit ↓
R : 28 x/menit Darah ke pulmonal ↓
- Klien terlihat cemas dan ↓
gelisah Kerusakan pertukaran gas
- Nadi cepat dan lemah
2 Ds :anak klien mengatakan Disfungsi ventrikel kiri Ketidakefektifan perfusi
ayahnya pucat dan ↓ jaringan perifer
tangannya dingin Syok kardiogenik
Do : ↓
- Suhu 35.6oC Penurunan curah jantung
- Klien terlihat lemah dan ↓
pucat Nutrisi & O2 ke jaringan ↓
- CRT >2 detik
- Konjungtiva anemis
- Akral dingin

D. INTERVENSI
Tujuan & Kriteria
No Dx Keperawatan Intervensi Rasional
Hasil
1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Posisikan klien untuk 1. Untuk membuka
pola nafas tindakan keperawatan memaksimalkan jalan nafas
Ditandai selama 1 x 3 jam ventilasi
dengan: diharapkan pola nafas 2. Monitor TD, nadi dan 2. Untuk
Ds : Anak klien menjadi efektif. RR mengetahui
mengatakan Dengan criteria hasil : dengan cepat
ayahnya sesak - Tidak ada dispnea penyimpangan
Do : - Frekuensi dari keadaan
- TTV : pernafasan dalam normal
TD:90/80 batas normal 3. Kolaborasi dengan 3. Untuk membantu
mmHg - TTV dalam batas berikan tambahan memenuhi kadar
N:110x/menit normal oksigen dengan kanula oksigen dalam
R : 28x/menit atau masker sesuai tubuh
- Klien terlihat indikasi
cemas dan 4. Ajarkan teknik relaksasi 4. Membantu
gelisah mengurangi sesak
- Nadi cepat 5. Anjurkan klien untuk 5. Membantu
dan lemah istirahat mengurang beban
kerja jantung
2 Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Monitor TD, nadi, suhu 1. Untuk
perfusi jaringan tindakan keperawatan dan RR mengetahui
perifer selama 1 x 3 jam, dengan cepat
Ditandai diharapkan perfusi penyimpangan
dengan: jaringan kembali dari keadaan
Ds : anak klien efektif. Dengan normal
mengatakan kriteria hasil : 2. Observasi pucat, 2. Vasokontriksi
ayahnya pucat - Tidak terdapat sianosis, belang, kulit sistemik
dan tangannya sianosis dingin, atau lembab. diakibatkan
dingin - Berkomunikasi Catat kekuatan nadi karena penurunan
Do : dengan jelas sesuai perifer. curah jantung
- Suhu 35.6oC kemampuan mungkin
- Klien terlihat - CRT <2 detik dibuktikan oleh
lemah dan penurunan
pucat perfusi kulit dan
- CRT >2 penurunan nadi.
detik 3. Perfusi cerebral
- Konjungtiva 3. Observasi perubahan secara langsung
anemis tiba-tiba atau gangguan b.d curah jantung
- Akral dingin mental kontinyu seperti dan dipengaruhi
cemas, bingung, letargi, oleh elektrolit,
pingsan. Hypoxia ,
ataupun enboli
sistemik.
4. Pantau pernafasan, catat 4. Pompa jantung
kerja pernafasan gagal dapat
mencetuskan
distress
pernafasan.
5. Kolaborasi pemberian
5. Membantu
cairan IV
mengatasi
kekurangan
cairan dan
memperbaiki
sirkulasi

E. IMPLEMENTASI & EVALUASI

No. Evaluasi
Tgl, jam Implementasi Tgl, jam
Dx
1 3 maret 1. Memposisikan klien untuk 3 maret S : anak klien mengatakan
2020. memaksimalkan ventilasi 2020. ayahnya sudah tidak terlalu
11.15 Hasil : memposisikan klien 14.00 sesak
semifowler O : - TTV : TD 110/70, N :
2. Memonitor TD, nadi, dan RR 82x/menit, RR : 21x/menit.
Hasil : - Klien tidak
TD : 90/80 mmhg A : masalah teratasi sebagian
N : 110x/menit P : intervensi dilanjutkan
RR : 28x/menit
3. Berkolaborasi dengan berikan
tambahan oksigen dengan kanula
atau masker sesuai indikasi
Hasil : klien diberikan terapi
oksigen 3 L/menit
4. Mengajarkan teknik relaksasi.
Hasil : klien mengerti dan
mengikuti seperti yang diajarkan
5. Menganjurkan klien untuk
istirahat
Hasil : klien mengikuti anjuran
beristirahat
2 3 maret 1. Memonitor TD, nadi, suhu dan 3 maret S : Klien mengatakan sudah
2020. RR 2020. tidak merasa lemas
11.30 Hasil : 14.15 O : -TTV : TD 110/70, N :
TD : 90/80 mmhg 82x/menit, RR : 21x/menit, S :
N : 110x/menit 36oC.
RR : 28x/menit - Klien terlihat tenang
S : 35.6oC - Tidak ada sianosis, akral
2. Mengobservasi pucat, sianosis, hangat
belang, kulit dingin, atau lembab. - CRT <2 detik
Catat kekuatan nadi perifer. - Terpasang RL/IV 20 tpm
Hasil : klien terlihat pucat, akral A : masalah teratasi
dingin. N : 110x/menit P : intervensi dilanjutkan
3. Mengobservasi perubahan tiba-
tiba atau gangguan mental
kontinyu seperti cemas, bingung,
letargi, pingsan.
Hasil : klien terlihat gelisah dan
cemas
4. Kolaborasi pemberian cairan IV
Hasil : klien diberikan cairan
RL/IV 20 tpm

Dx 1 : Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan


dengan gangguan aliran darah sekunder akibat gangguan
Intervensi Primer
vaskuler
1. Pantau pernafasan, catat kerja pernafasan
Dx 1 : Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan gangguan
pertukaran gas
Intervensi Sekunder
1. Posisikan klien untuk memaksimalkan ventilasi
2. Monitor TD, nadi dan RR
Dx 2: Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan
dengan gangguan aliran darah sekunder akibat gangguan
vaskuler
1. Monitor TD, nadi, suhu dan RR
2. Kolaborasi pemberian cairan IV
3. Observasi perubahan tiba-tiba atau gangguan mental kontinyu
seperti cemas, bingung, letargi, pingsan.
Dx 2 : Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan gangguan
pertukaran gas
Intervensi Tersier
1. Ajarkan teknik relaksasi
2. Anjurkan klien untuk istirahat

Anda mungkin juga menyukai