Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

Z
DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULUSKELETAL
POST OREF AKIBAT FRAKTUR TERBUKA

Di susun oleh :

Muhammad Reza Ikhsan


(P2.06.20.1.18.063)
Kelas 2-B Keperawatan

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. Z
DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULUSKELETAL
POST OREF AKIBAT FRAKTUR TERBUKA

I. PENGKAJIAN
a. BIODATA
i. Identitas Pasien
Nama : Tn. Z
Umur : 50 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jalan Pagendingan, Cisayong
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
No.Register : 786543
Diagnosa medis : Post OREF akibat fraktur terbuka derajat III
Tanggal masuk : 04-03-2020
Tanggal pengkajian : 14-05-2020
ii. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny. N
Umur : 45 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Hub. Dengan pasien : Istri
Alamat : Jalan Pagendingan, Cisayong

b. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT


Saat masuk RS pada hari selasa tanggal 04-03-2020 pasien menabrak mobil dan
mengakibatkan fraktur terbuka derajat III di 1/3 medial femur dextra. Pasien lalu di
larikan ke IGD dan dibawa ke ruang OK untuk dilakukan operasi

c. KELUHAN UTAMA SAAT PENGKAJIAN


Tn. Z belum sadar penuh, ada reaksi mual muntah, tekanan darah 120/98 mmHg, nadi
98 kali/menit, nafas 20 kali permenit, suhu 36 derajat celcius, mendapat drip ketorolac
30 mg dalam NaCl 500 ml, akral teraba dingin. Terpasang catheter berisi 350 cc sejak
2 jam yang lalu. Bising usus belum ada, Pasien belum dapat dikaji secara verbal lebih
dalam mengenai keluhan lainnya karena pasien belum sadar penuh.
d. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Tn. Z belum sadar penuh, ada reaksi mual muntah, tekanan darah 120/98 mmHg, nadi 98
kali/menit, nafas 20 kali permenit, suhu 36 derajat celcius, mendapat drip ketorolac 30
mg dalam NaCl 500 ml, akral teraba dingin. Terpasang catheter berisi 350 cc sejak 2 jam
yang lalu. Bising usus belum ada, Pasien belum dapat dikaji secara verbal lebih dalam
mengenai keluhan lainnya karena pasien belum sadar penuh.

e. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


Keluarga pasien mengatakan belum pernah dirawat di RS sebelumnya, dan pasien juga
belum pernah mengidap penyakit lainnya

f. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Keluarga pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami kecelakaan
seperti pasien ataupun penyakit menular lainnya yang bisa diturunkan

g. DATA BIOLOGIS
i. Penampilan Umum
Pasien belum sadar penuh, ada reaksi mual muntah
Tekanan darah 120/98 mmHg,
Nadi 98 kali/menit,
Nafas 20 kali permenit,
Suhu 36 derajat celcius,
Mendapat drip ketorolac 30 mg dalam NaCl 500 ml,
Akral teraba dingin.
Terpasang catheter berisi 350 cc sejak 2 jam yang lalu

ii. Activity Dailly Living

1. Nutrisi:
a. Makan DI RUMAH DI RUMAH SAKIT
- Jenis menu Nasi, sayur, tempe, tahu Bubur, sayur
- Frekuensi 3x sehari 3x sehari
- Porsi 1 porsi ½ porsi
- Pantangan Tidak ada Mual muntah
- keluhan Tidak ada Mual muntah
b. Minum
- Jenis minuman Air Putih, the Air putih
- Frekuensi 7-8 gelas 5-6 gelas
- Jumlah 1400-1600cc 1000-1200cc
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- Keluhan Tidak ada Tidak ada
2. Istirahat dan tidur
a. Malam
- berapa jam 7-8 jam 5-8 jam
b. Siang
- berapa jam 2-3 jam 3-4 jam
3. Eliminasi
a. BAK
- Frekuensi 6-7x/hari Terpasang kateter
- Jumlah 1200cc 1000cc
- Warna Kurang jernih Kuning jernih
- Bau Khas amoniak Khas amoniak
- kesulitan Tidak ada
b. BAB
- Frekuensi 2x sehari
- konsistensi Padat Lembek
- Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
- Bau Khas feses Khas feses
- kesulitan Tidak ada
4. Personal Hygiene
a. Mandi
- Frekuensi 2x/hari Di washlap 1x/hari
- gosok gigi 2x/hari
b. Berpakaian
- Ganti pakaian 3x/hari 1x/hari
5. Mobilitas dan aktivitas
- Aktivitas Bekerja Tidur dan istirahat
- Kesulitan DIbantu keluarga

iii. Data hasil pemeriksaan fisik


a. Sistem Persyarafan
1) Status Mental
2) Tingkat kesadaran
3) Refleks-refleks
4) Nerveus Cranial
b. Sistem Pernafasan
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
c. Sistem Pencernaan
1) Inspeksi
2) Auskultasi
3) Perkusi
4) Palpasi
d. Sistem Cardiovasculer
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
e. Sistem Integumen
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
f. Sistem Musculoskeletal
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi

g. Sistem Genitourinaria
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi

iv. DATA PSIKOSOSIAL SPIRITUAL


a. Psikososial
1. Non verbal
2. Verbal
3. Status Emosi
4. Konsep diri
5. Interaksi sosial
6. Pola koping
b. Spiritual
v. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium
Jenis Hasil Satuan Nilai Normal Interpretasi
Pemeriksaan
Hematologi
Hemoglobin 10 g/dl 12 - 16 Normal
Hematokrit 30 % 35-45 Normal
Leukosit 11.000 /mm3 5000 – 10.000 Normal
Trombosit 257.000 /mm3 150.000 – 350.000 Normal

2. Radiologi
3. Therafi
Nama Obat Jenis Cara Pemberian
NaCl 0,9 % 500 ml 2000 ml/24 jam IV cath
Ceftriaxon 2x1gr Drip
Ketocrolac 2x1(30) IV
Ranitidine 2x1(50) IV

II. ANALISA DATA


DATA KEMUNGKINAN MASALAH
ETIOLOGI
DS : Fraktur
- Hambatan Mobilitas Fisik

DS : Perubahan Fragmen tulang,


-Aktivitas pasien dibantu Kerusakan pada jaringan
oleh keluarga
-Pasien tampak lemah
-Pasien nampak belum Perdarahan local
sadar sepenuhnya

Hematoma pada daerah


fraktur

Aliran darah pada distal


berkurang atau terhambat
Warna jaringan pucat

Gangguan sistem
muskuloskeletal

Gangguan fungsi organ distal

Hambatan mobilitas fisik

DS Fraktur Kerusakan Integritas


- Jaringan

DO Fraktur terbuka, ujung tulang


-Terlihat ada luka jahitan menembus otot tulang
di 1/3 medial femur dextra
-Tampak ada kerusakan
jaringan Adanya luka
-Luka tampak basah

Kerusakan integritas Jaringan


III. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
1. Hambatan mobillitas fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal
2. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan fraktur terbuka

IV. RENCANA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA PERENCANAAN PELAKSANAAN EVALUASI


KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1 Hambatan Setelah dilakukan 1. Latihan ROM 1. Supaya tidak 1. Melatih S : Pasien belum
mobillitas fisik tindakan keperawatan pasif kaku ROM pasif bisa menyatakan
berhubungan selama 2x24 jam 2. Pengaturan posisi 2. Meningkatkan R: secara verbal
dengan gangguan dihaharapkan nyaman pergerakan Melakukanya karena belum
musculoskeletal pergerakan pasien 3. Instruksikan dan agar tetapi tidak sadar
meningkat dengan pasien dan pasien nyaman maksimal sepenuhnya
DS : kriteria hasil : keluarga 3. Agar latihan 2. Mengatur
- melakukan ROM rutin posisi O : Pasien
1. Gerakan pergerakan ROM untuk nyaman Nampak
DS : ekstremitas pasif mempercepat R: Terlentang kesulitan
-Aktivitas pasien kanan gerakan kaki dengan dua menggerakan
dibantu oleh meningkat bantal ekstremitas
keluarga 2. Pasien dapat 3. Menginstruk bawah
-Pasien tampak bergerak dengan Sikan untuk
lemah mudah melakukan A : Masalah
-Pasien nampak 3. Gerakan sendi pergerakan belum teratasi
belum sadar ekstremitas R: Keluarga
sepenuhnya kanan siap P : Intervensi
meningkat melakukan dilanjutkan
untuk pasien

2 Kerusakan Setelah dilakukan Perawatan luka 1. Agar tidak 1. Membersihka S : Pasien belum
integritas jaringan tindakan keperawatan 1. Bersihkan dengan infeksi n luka bisa menyatakan
berhubungan selama 2x24 jam normal saline 2. Agar pasien dengan secara verbal
dengan fraktur dihaharapkan jaringan atau pembersih merasa normal saline karena belum
terbuka kulit pasien mulai yang tidak nyaman atau sadar
kering dengan kriteria beracun 3. Agar pasien pemberih sepenuhnya
hasil : 2. Berikan balutan tidak terkena yang tidak
1. Integritas yang sesuai mikroorganism beracun O : Masih
jaringan mulai dengan jenis luka e dan tidak R: tampak ada luka
kering 3. Pertahankan terjadi infeksi Perawatan dibagian paha
2. Penyembuhan teknik balutan luka dengan kanan
luka cepat steril ketika cairan NaCl
3. Pelaksanaan melakukan 2. Memberikan A : Masalah
perawatan luka perawatan luka balutan belum teratasi
yang diresepkan dengan tepat dengan
sesuai P : Lanjutkan
3. Mempertaha intervensi
nkan teknik
balutan steril
ketika
melakukan
perawatan
luka dengan
tepat
R:
Memasang
sarung
tangan steril
dan alat
perluk steril

Anda mungkin juga menyukai