Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.

Y DENGAN GANGGUAN PADA


SISTEM KARDIOVASKULAR DI RUANGAN CEMPAKA RSUD MAJALAYA
(Untuk Memuhi Tugas Mata Kuliah PKKD)
Dosen Pembimbing :
Dede Nur Azim M.Kep

Disusun :
FATIMAH AZAHRA
(211FK01056)

PRODI STUDI D III KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tn. Y Dengan
Gangguan Sistem Jantung di Ruang Cempaka RSUD Majalaya

A. Pengkajian

1. Pengumpulan Data

a. Identitas Klien

Nama : Tn. Y

Umur/ttl : 41 Tahun. Mekarlaksana, 04 April 1981

Jenis kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : Karyawan

Status Pernikahan : Menikah

Suku/Bangsa : Sunda/Indonesi

Tanggal Masuk : 15 Agustus 2022

Tanggal Pengkajian : 16 Agustus 2022

Tanggal Operasi :-

No. Medrec : 0000415512742 (MR. 597273)

Diagnosa Medis : STEMI

Alamat : Lio Madur RT/RW : 07/01, Mekarlaksana,

Ciparay
b. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Erik Santosa

Umur : 35 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : Karyawan

Agama : Islam

Hubungan dengan klien : Saudara Ipar

Alamat : Kp. Lio Madur RT/RW : 07/01,


Mekarlaksana,

Ciparay

c. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat Kesehatan Sekarang

Pasien mengeluh badan terasa lemah, sesak napas, nyeri dada bagian
kiri

a) Keluhan Utama Saat Dikaji

Pasien mengeluh badan terasa lemah dan sesak napas sehari sebelum
MRS. Pasien dibawa keluarga ke IGD RSUD Majalalaya pada
tanggal

14 Agustus 2022. Saat tiba di ruang IGD pasien segera diberikan


penanganan. Selanjutnya pasien di pindahkan ke ruang cempaka
untuk perawatan intensif. Saat di ruang cempaka pasien diberikan
therapy infuse NaCl 0,9% 20 tpm, drip amiodarone 600mg/10 jam,
1jam sebelum drip amiodarone habis minum amiodarone 3x200mg,
terpasang oksigen nasalkanul. Saat dikaji pasien mengatakan badan
terasa lemah, sesak napas, nyeri dada bagian kiri. Pasien mengatakan
nyeri dada bertambah saat batuk dan berkurang saat pasien istirahat.
2) Riwayat Kesehatan Dahulu

Pasien mengatakan ada riwayat darah tinggi dan pernah dirawat


sebelumnya dengan keluhan dan penyakit yang sama.

3) Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat


penyakit yang sama

d. Pola aktivitas sehari-hari

Meliputi pola ADL antara kondisi sehat dan sakit, didentifikasi hal hal yang
memperburuk kondisi klien saat ini dari aspek ADL. Meliputi:

No Jenis Aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit

1 2 3 4

1 Nutrisi
a. Makan
- Frekuensi 3x sehari 3x sehari

- Jenis Nasi, lauk pauk Bubur, lauk pauk

- Porsi Habis Habis

- Keluhan - Perut begah dan mual

- Pantangan Tidak boleh makan daging Tidak boleh makan daging

b. Minum
- Frekuensi 8x250 cc 6x250 cc

- Jumlah 2000 cc < 1500 cc

- Jenis Air putih, Teh dan kopi Air putih


- Pantangan - -

2 Eliminasi
a. BAB
- Frekuensi 1x sehari !x sehari

- Konsistensi Padat Padat

- Warna Kuing Feses Kuning feses

- Keluhan - -

b. BAK
- Frekuensi 4x sehari 2x sehari

- Jumlah 600 cc 300 cc

- Warna Kuning khas urine Kuning khas urine

- Keluhan - -

3 Istirahat Tidur
- Siang 1 jam 30 menit

- Malam 8 jam 6 jam

- Keluhan - Susah tidur

4 Personal Hygiene
- Mandi 2x sehari 1x sehari
- Gosok gigi 3x sehari 1x sehari

- Keramas 1x/2hari Belum pernah

- Gunting kuku 1x seminggu 1x seminggu

5 Aktivitas
Pasien bekerja sebagai Pasien berbaring dan
karyawan pabrik aktivitas dibantu oleh
keluarga

e. Pemeriksaan Fisik

a) Keadaan Umum

Kesadaran : GCS:15 E:4 M:6 V:5

Penampilan : Pasien terlihat sakit sedang

a) Pemeriksaan Tanda-tanda Vital

Tekanan darah : 130/90 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Respirasi : 20 x/menit

Suhu : 34,4 C

BB : 62 kg
TB : 168 cm

IMT : 21,96

LILA : 23,5cm

b) Pemeriksaan Fisik Persistem

(1) Sistem Pernafasan

Hidung simetris, terdapat sesak napas tanpa aktivitas, irama napas


tidak teratur, kedalaman napas dangkal, tidak ada reflek batuk, bentuk
dada simetris terdapat nyeri dibagian kiri. Bunyi napas ronchi,
creakles.

(2) Sistem Cardiovaskuler

Konjungtiva merah muda tidak anemis, irama jantung tidak teratur,


denyut kuat. Perkusi terdengar lesi.

(3) Sistem Pencernaan

Bibir tampak simetris, mukosa bibir tampak pucat dan kering, gigi
bersih, jumlah gigi 32, tidak terdapat karies, lidah bersih dapat
menelan, perkusi terdengar dullnes, tidak terdapat lesi atau hemoroid.

(4) Sistem Genitourinaria

Tidak ada lesi, tidak terdapat benjolan, warna urine pasien kuning khas
urine, saat BAK tidak ada keluhan, BAK pasien 4x/hari dan BAB
pasien 1x/hari dengan konsitensi normal dan tidak ada keluhan

(5) Sistem Endokrin

Dibagian endokrin pasien tidak terdapat pembesaran tyroid, tidak

terdapat pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada peningkatan

glikemia, tidak terdapat luka, dan tidak terdapat nyeri tekan atau

benjolan.

(6) Sistem Persyarafan

(a) Test fungsi cerebral

Status neuropsikologis dan kemampuan kognitif pasien baik


(b) Test fungsi meningeal ( kernig sign, brudzinski,laseque)

Fungsi meningeal riwayat penyakit meninlien normal, karena tidak

terdapat Riwayat penyakit meningitis

(c) Test fungsi Nervus Cranialis I-XII

Tidak terdapat stroke , cedera otak traumatic dan tumor intracnial


pada pasien

(7) Sistem Integumen

Tidak terdapat pembesaran tyroid, tidak terdapat pembesaran

eksrosiasir, tidak terdapat psotiasis, tidak terdapat pruritus, dan tidak

terdapat ulfikoria

(8) Sistem Muskuloskeletal

(a) Ekstremitas Atas

Kekuatan fleksi dan ekstensi otot lengan bawah. Kekuatan adduksi

dan abduksi otot lengan. Kekuatan fleksi dan ekstensi pergelangan

tangan. Kekuatan fleksi dan ekstensi sendi metacarpal tidak ada

keluhan.

(b) Ektermitas Bawah

Kekuatan fleksi dan ekstensi otot paha. Kekuatan adduksi dan

abduksi otot tungkai. Kekuatan fleksi dan ekstensi persendian lutut.

Kekuatan dorsofleksi dan plantarfleksi otot-otot kaki tidak ada

keluhan.

(9) Sistem Penglihatan

Bentuk kedua mata klien simetris kanan dan kiri, konjungtiva anemis,

sklera ikterik, refleks pupil klien isokor, da fungsi penglihatan klien

baik, tanpa menggunaka alat bantu kacamata, serta tidak terdapat nyeri.

(10) Wicara dan THT


Pada saat berkomunikasi bicara klien sangat jelas, notasi kata klien

jelas, dapat berbicara dengan baik, bentuk kedua telinga klien simetris,

tidak ada serumen, fungsi pendengaran klien baik, ts rinne (+), tes

webber (+), tidak terdapat nyeri tekan, dan bentuk hidung klien simetris,

tidak ada lesi, tidak ada nyeri, serta tidak ada pembesaran kelenjar

tyroid, dan fungsi menelanklien baik, dan tidak ada nyeri.

f. Data Psikologis

a) Status Emosi

Emosi pasien tampak stabil

b) Pola Koping

Sebelum sakit : Pasien selalu menghabiskan waktunya bekerja

Selama sakit : Selama sakit dilakukan perawatan pasien selalu

didampingi oleh keluarganya dan tidak mau ditinggal sendirian

c) Gaya Komunikasi

Pasien menggunakan Bahasa Indonesia dan mampu berkomunikasi dengan


baik

Konsep diri

(1) Gambaran diri

Pasien mengatakan bahwa bersyukur dengan apa yang ada ditubuhnya

(2) Ideal diri

Pasien ingin cepat sembuh

(3) Harga diri

Pasien mengatakan bahwa tidak merasa malu atau minder dengan


kondisinya saat ini

(4) Peran

Pasien mengatakan beliau seorang suami dan sudah menikah


(5) Identitas diri

Pasien mengatakan beliau merupakan seorang laki-laki berusia 41


tahun

g. Data Sosial

Pasien sangat dekat dengan keluarganya terutama dengan istrinya, pasien juga
ramah erhadap perawat dan selalu kooperatif jika diajak komunikasi

h. Data Spiritual

Pasien yakin bahwa ini adalah cobaan bagi dirinya dan keluarga sehingga
klien

harus selalu berdoa pada Allah SWT

i. Data Penunjang

Tanggal Jenis Pemeriksaan Nilai Hasil


Normal
Pemeriksaan
16 Agustus 2022 Hemoglobin 2 13 g/dl 1 53 U/L
16 Agustus 2022 Leukosit < 10.500 11.900
16 Agustus 2022 PVC < 4.7 4.6
16 Agustus 2022 Eritosit < 5,6 4,8
16 Agustus 2022 Trombosit < 450.000 217.000
16 Agustus 2022 Glukosa Darah < 200 137
Sewaktu
16 Agustus 2022 Ureum < 39 19
16 Agustus 2022 Kreatinin < 1,4 1.1
16 Agustus 2022 Natrium < 145 140
16 Agustus 2022 Kalium < 5,1 3.6
16 Agustus 2022 Troponin - Positive
16 Agustus 2022 Antigen - Negative

j. Program dan rencana Pengobatan

No Tanggal Pengkajian Nama Obat Dosis Obat Cara Pengobatan


.

1. 18 Agustus 2022 Nacl 500cc/menit Infuse

2. 18 Agustus 2022 Omeprazole 2x40mg Injeksi

3. 18 Agustus 2022 Furosemide 1x40mg Oral

4. 18 Agustus 2022 Drip Farbion 5mg 1 Jam Injeksi

5. 18 Agustus 2022 Aspilet 1mg Oral

6. 18 Agustus 2022 Brilinta 2x90mg Oral

7. 18 Agustus 2022 Arixtra 5mg Injeksi

2. Analisa Data

No Data Interprestasi Masalah

1 2 3 4

1. DS : Pasien mengatakan Penurunan ekspansi paru-paru Pola napas


sesak efektif

DO : Sesak
TTV ↓
TD : 118/79 mmHg Pola Napas Tidak efektif
N : 98x/menit

R : 25x/menit

S : 36,5 C

Spo2 : 96

2. DS : Pasien mengatakan Iritasi Pleura Nyeri


nyeri dada ↓
DO : Pasien terlihat Terangsangnya saraf intra thorax
meringis dengan skala

nyeri 5 (skala 0-10) Nyeri

3. DS : Pasien mengatakan Drainase thorax Resiko


tidak nyaman dengan trauma

pemasangan kateter
Pemasangan kateter thorax
thorax

DO : Pasien terlihat
bergerak tidak nyaman Ketidaknyamanan

Resiko Trauma

3. Diagnosa Keperawatan

N Diagnosa Tanggal Nama Tanda


O Ditemukan
Keperawatan Perawat Tangan

1 DS : Perubahan pola napas 16 Agustus Fatimah


berhubungan dengan infark 2022 Azahra
ditandai dengan sesak

DO : Pasien mengatakan sesak

2. DS : Nyeri berhubungan dengan 16 Agustus Fatimah


iskemia dan infark jaringan 2022 Azahra
miokard ditandai dengan nyeri
dada

DO : Pasien mengatakan nyeri


dada

3. DS : Gangguan kenyamanan 16 Agustus Fatimah


berhubungan dengan pemasanga 2022 Azahra
kateter torax

DO : Pasien mengatakan tidak


nyaman dengan aktivitasnya
B. PERENCANAAN

NO Diagnosa INTERVENSI

Keperawatan TUJUAN TINDAKAN RASIONAL

1. Diagnosa 1 Setelah dilakukan Identifikasi Untuk pemahaman


intervensi selama 3x24 etiologi/ faktor penyebab kolaps paru
jam diharapkan pasien pencetus, contoh perlu untuk
menunjukan pola nafas kolaps spontan, pemasangan selang
yang efektif trauma, dada yang tepat dan
keganasan, memilih tindakan
Dengan kriteria hasil :
infeksi, terapeutik.
Pasien menunjukan
komplikasi
tidak adanya gangguan
status pernafasan ventilasi mekanik.
Untuk pegawasan
Pernafasan pasien
distres pernapasan dan
menunjukan kecepatan
dan irama pernafasan Evaluasi fungsi perubahan pada tanda
dalam batas normal pernapasan, catat vital dapat terjadi
Tidak ada pernafasan
kecepatan sebagai akibat stres
cuping hidung
pernapasan fisiologis dan nyeri
serak,dispnea, atau dapat
dan perubahan menunjukkan
tanda vital. terjadinya syok
sehubungan dengan

hipoksia/perdarahan.
Ajarkan napas
dalam latih
individu bernapas Untuk
perlahan dan mengoptimalkan
efektif fungsi paru sesuai
dengan kemampuan
aktivitas individu
Berikan oksigen
tambahan melalui
kanula/masker Untuk meningkatkan
sesuai indikasi. inspirasi maksimal,
meningkatkan ekspansi
paru dan ventilasi pada
Konsultasi
sisi yang tak sakit.
dengan ahli terapi
pengobatan dan
dokter jika terjadi Untuk menurunkan
gagal bernapas kerja napas
dalam proses
pengobatan
Untuk meningkatkan
penghilangan distres
respirasi dan sianosis
sehubungan dengan
hipoksemia.

Ahli terapi pernapasan


adalah spesialis dalam
perawatan pernapasan
dan biasanya dilakukan
sesuai dengan hasil
pemeriksaan fungsi
paru dan fasilitas
pengobatan yg ada.

2. Diagnosa 2 Setelah dilakukan Kaji Untuk mengetahui


intervensi selama 3x24 perkembangan tingkat nyeri yang
jam diharapkan nyeri nyeri. dialami.
klien dapat berkurang
Dengan kriteria hasil :
Keluhan nyeri Ajarkan pasien Untuk meningkatkan
berkurang Wajah klien teknik relaksasi, inspirasi maksimal,
terlihat lebih tenang. Beri posisi yang meningkatkan ekspansi
nyaman dan nafas paru, ventilasi pada sisi
Skala nyeri menurun
dalam. yang tak sakit dan
kenyamanan klien .

Kolaborasi
dengan dokter Untik menggunakan
untuk pemberian agen-agen farmakologi
ntuk mengurangi rasa
sakit.

3. Diagnosa 3 Setelah dilakukan Kaji dengan Untuk mendapat


intervensi selama 2x24 pasien nformasi tentang
jam diharapkan tidak tujuan/fungsi unit bagaiman system
terjadi trauma atau drainase dada, bekerja memberikan
henti nafas dengan catat gambaran keyakinan,
kriteria hasil keamanan menurunkan ansietas
pasien.

Memperbaiki/ Amankan unit


menghindari drainage pada Untuk
lingkungan dan tempat tidur mempertahankan
bahaya. fisik. pasien atau pada posisi duduk tinggi dan
sangkutan/tempat menurunkan risiko
tertentu pada area kecelakaan jatuh/unit
Mengenal
dengan lalu lintas pecah
kebutuhan /mencari
rendah
bantuan untuk
mencegah komplikasi Untuk menurunkan
Anjurkan pasien resiko obstruksi
untuk drainase/terlepasnya
menghindari selang
brbaring/menarik
selang. Untuk menghindari
pneumotorakdapat
terulang/memburuk,
Observasi tanda
karena mempengaruhi
distress
fungsi pernapasan dan
pernapasan bila
memerlukan intervensi
kateter thorax
darurat
lepas/dicabut

C. PELAKSANAAN DAN EVALUASI FORMATIF

JAM DP Tindakan Nama danTanda

Tanggal Tangan

16/08/20 14.15 1 Mengindentifikasi etiologi/factor pencetus,


22 contoh, kolaps spontan, trauma,
keganasan, infeksi, komplikasi ventilasi
Fatimah Azahra
mekanik dan cara mengatasinya

A : Masalah terasi

B : Hentikan intervensi

Hasil :

Pasien menunjukan tidak adanya gangguan


status pernapasan

16/08/20 16.30 1 Mengevaluasi fungsi pernapasan, serak,


22 dispnea dan perubahan tanda tanda vital

A : Masalah terasi Fatimah Azahra


B : Hentikan intervensi

Hasil :

S : Pasien mengatakan sudah tidak sesak


napas

O : Pasien menunjukkan pernapasanya


dalam kecepatan dan irama yang normal

16/08/20 19.00 1 Mengajarkan latihan bernapas perlahan


22 dan efektif

A : Masalah terasi Fatimah Azahra


B : Hentikan intervensi

Hasil :

S : Pasien mengatakan pernapasannya


lebih rileks

O : Pasien mampu melakukan pola napas


efektif

16/08/20 19.15 1 Memberikan oksigen tambahan melalui


22 kanula/masker sesuai indikasi

A : Masalah terasi Fatimah Azahra


B : Hentikan intervensi

Hasil :

Tidak ada pernapasan cuping hidung

18/08/20 14.15 2 Mengkaji perkembangan nyeri pasien


22 A : Masalah terasi

B : Hentikan intervensi Fatimah Azahra

Hasil :

Pasien mengetahui tingkat nyeri yang


dialami

18/08/20 19.30 2 Mengajarkan pasien teknik relaksasi dan


22 beri posisi yang nyaman dan nafas dalam

A : Masalah terasi Fatimah Azahra


B : Hentikan intervensi

Hasil :

Meningkatnya inspirasi maksimal,


ekspansi paru, ventilasi pada sisi yang
tidak sakit dan pasien terasa nyaman

18/08/20 20.00 2 Mengkomunikasikan dengan dokter untuk


22 pemberian obat pada pasien

A : Masalah terasi Fatimah Azahra


B : Hentikan intervensi

Hasil :

Rasa sakit pasien mengurang

19/08/20 14.15 3 Kaji dengan pasien tujuan/fungsi unit


22 drainase dada, catat gambaran keamanan

A : Masalah terasi Fatimah Azahra


B : Hentikan intervensi

Hasil :

Ansietas pasien berkurang

15.00 3 Mengamankan unit drainage pada tempat


tidur pasien atau pada sangkutan/tempat
tertentu pada area dengan lalu lintas
Fatimah Azahra
rendah

A : Masalah terasi

B : Hentikan intervensi

Hasil :

Tidak ada kecelakaan jatuh/unit pecah


15.15 3 Menganjurkan pasien untuk menghindari
berbaring/menarik selang

A : Masalah terasi Fatimah Azahra


B : Hentikan intervensi

Hasil :

Tidak terjadi resiko obstruksi


drainase/terlepasnya selang

16.00 3 Mengobservasi tanda disress pernapasan


bila kateter thorax lepas/tercabut

A : Masalah terasi Fatimah Azahra


B : Hentikan intervensi

Hasil :

Tidak terjadi pengulangan/memburuknya


pneumotorak

D. EVALUASI SUMATIF

Tanggal DP Evaluasi Sumatif Nama danTanda

Tangan

16/08/2 1 Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam


022 Dengan hasil :

S : Pasien menunjukan tidak adanya gangguan status Fatimah Azahra

pernafasan.

O : Pernafasan pasien terlihat kecepatan dan irama


pernafasan dalam batas normal dan tidak ada pernafasan
cuping hidung
17/08/2 2 Setelah dilakukan intervensi selama 1x24 jam
022 Dengan hasil :

S : Paeien mengatakan nyeri berkurang Fatimah Azahra

O : Wajah pasien terlihat lebih tenang skala nyeri


menurun

19/08/2 3 Setelah dilakukan intervensi selama 2x24 jam


022 Dengan hasil :

S : Pasien bisa memperbaiki/menghindari lingkungan dan Fatimah Azahra


bahaya fisik.

O : Pasien mengenal kebutuhan /mencari bantuan untuk


mencegah komplikasi

Anda mungkin juga menyukai