ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN AKIBAT ESRD
DI RUANG PERAWATAN DAHLIA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAJALAYA
A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
1) Biodata Klien
a. Biodata
Nama : ny s
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku bangsa : Sunda/Indonesia
Tgl. masuk perawatan : 14-11-2020
Tgl. pengkajian : 15-11-2020
Alamat : Kp.leles rt 02/13
1
Mekarsari ciparay
No. medrek : 557625
Diagnosa medis : ESRD
2
Pada hari rabu tanggal 11-11-2020, klien mengeluh badan terasa lemas, cepat lelah, muka bengkak dan sembab,
mual-muntah dan perasaan perih pada perut setiap kali diisi makanan. Keluhan semakin bertambah sehingga pada
hari jumat tanggal 13-05-2004 klien dibawa ke dokter dan dianjurkan untuk memeriksakan darah.
Setelah ada hasil, klien dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Majalaya, di UGD klien diperiksa dan langsung
dilakukan haemodialisa dan dirawat di Ruang Perawatan Ruang Dahlia Rsud Majalaya, Keluhan Saat Dikaji
Klien mengeluh mual muntah dan perasaan perih pada perutnya. Keluhan bertambah bila klien memasukan
makanan dan minuman secara spontan makanan dan minuman itu keluar kembali.
Keluhan berkurang bila perutnya diberi kompres hangat dan miring ke salah satu sisi, perasaan perih pada daerah
perut bagian atas menyebar ke seluruh bagian perut (bagian bawah).
Keluhan ini dirasakan setiap klien mau memasukan makanan/minuman. Keluhan dirasakan sangat mengganggu
sehingga klien tidak bisa memenuhi kebutuhan biologisnya.
3
Menurut pengakuan klien dan saudaranya (kaka dan adik), dalam keluarganya tidak ada yang sakit seperti klien, tidak
mempunyai penyakit menular dan penyakit keturunan, misalnya : DM, hipertensi, penyakit jantung, asthma dan lain-
lain.
2 Eliminasi
a. BAB Frekuensi : 1 kali sehari Frekuensi : 1 kali sehari
Konsistensi : lembek Konsistensi : lembek
4
Warna : kuning Warna : kuning
b. BAK Frekuensi : 4 kali/hari + 2 kali sehari
250 cc Warna : kuning keruh
Warna : kuning pekat Bau : khas
Bau : bau amoniak Urin selama 24 jam + 300
cc
5 Personal Hygiene
a. Mandi Frekuensi : 3 kali sehari, Frekuensi : 2 kali sehari,
mandi guyur dilap/diseka
5
warna rambut hitam belum keramas, warna
rambut hitam
4) Pemeriksaan Fisik
a. Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, keadaan bersih, sekret (-), eillia (+), pelt (-), septum nasal ditengah, polip (-) mukosa hidung
merah muda, pergerakan dada simetris, pengembangan paru baik, vokal pomitus kiri dan kanan sama, frekuensi nafas
24 x/menit, bunyi nafas vesikuler, tidak ada suara tambahan.
b. Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva oucat, edema palpebra (+) + 2mm, JVP tidak mengingkat, PMI teraba pada apex tidak mneyebar + 1 mm.
Jantung tidak membesar, tekanan darah 150/110 mmHg, denyut jantung 88 x/menit reguler dan murni, edema
ekstremitas atas dan bawah tidak ada clubbing finger (-), CRT lebih 3 detik, akral teraba dingin, ekstremitas cianosis,
mukalembab, moon faces (+)
c. Sistem Pencernaan
Warna bibir pucat dan kering serta belah-belah, mukosa mulut lembab, jumlah gigi lengkap, pembesaran tonsil (-),
uvula di tengah bergerak bekas pendarahan gusi (-), kemampuan mengunyah dan menelan baik, klien merasa
6
tenggorokan kering dan panas, kelenjar getah bening (-), bentuk abdomen datar, BU 11/menit ireguler, bunyi abdomen
timpani, pada palpasi hepar dan lien tidak teraba, BAB 1 kali sehari, konsistensi lembek, BB sekarang 55 kg, sebelum
sakit BB 60 kg, TB 150 cm, keluhan saat ini terasa mual dan perasaan perih di mulut, anorexia dan badan lemah,
palpasi pada daerah punggung terasa sakit (skala 2 dari 0-5), perut daerah simpisis pubis terasa panas.
d. Sistem Persyarapan
Kesadaran kompos mentis, nyeri kepala kadang-kadang, GCS : 15, orientasi terhadap orang, waktu, dan tempat baik,
fungsi nerveus kranial tidak ada kelainan.
e. Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan getah bening, tidak ada poliuria, polipipsi, polipagia, klien tidak mempunyai
penyakit endokrin.
f. Sistem Genitourinaria
Ginjal tidak teraba, bunyi arteri renalis tidak terdengar, nyeri palpasi (-), benjolan (-), tidak terpasang polycatheter,
urine keluar lanear, output urine + 300 cc/24 jam, frekuensi 3 kali, warna urine kuning keruh, blas terasa kosong, intake
minum + 300 cc
g. Sistem Integumen
Keadaan kulit bersih, suhu badan 36,5OC, warna kulit kehitam-hitaman, ruam (-), kulit kering, tidak ada lecet/lesi,
kedua ekstremitas dingin, klien mengeluh gatal pada kulit tetapi kalau habis di hemodialisa gatal hilang.
h. Sistem Muskuloskeletal
Bentuk dan pergerakan simetris, ROM terbatas, tangan kanan terpasang infus DS% 20 gtt/menit, kekuatan otot :
7
5 5
5 5
5) DATA PSIKOLOGIS
a. Status Emosi : Emosi klien terlihat stabil
b. Kecemasan : Klien berusaha tenang dan menghilangkan rasa cemasnya tetapi kadang nampak termenung, klien
mengatakan bingung dengan penyakitnya karena disarankan cuci darah terus.
c. Pola Koping : Klien seorang perempuan yang harus tegar menerima kenyataan sakitnya, klien anak ke dua yang
dekat dengan kakanya, bila ada permasalahan klien selalu minta pendapat kepada kakaknya.
d. Gaya Komunikasi : Klien berbicara dengan pelan namun jelas dan rileks, sesekali diselingi dengan canda gurau, klien
dapat berkomunikasi 2 bahasa, bahsa Sunda/daerah dan bahasa Nasional/Indonesia.
e. Konsep Diri
Gambaran Diri : Klien mengatakan dirinya tidak berbeda dengan orang lain, saat ini sedang sakit dan berharap
segera sembuh
Harga Diri : Klien merasa dihargai sebagai seseorang yang dirawat dan merasakan kepuasan dan ketenangan di
dalam perawatannya
Peran : Klien seorang anak dari 3 bersaudara, klien anak ke 2 yang harus menjaga adiknya dan saat ini
klien tidak dapat melakukan peran dan aktivitasnya.
Ideal Diri : Klien berharap ia sembuh dari sakitnya dan kembali berkumpul dengan keluarganya serta
menjalankan tugas dan perannya.
8
Idedtitas Diri : Klien adalah seorang perempuan
7) Data Penunjang
a. Program Pengobatan
Therapi yang diberikan pada tanggal 24-05-2004 peroral
Infus D5% 500cc/24 jam
Omeprazole 2x 40mg
Furosemide 3x2 amp
Amlodipine 1x80
Micardis 1x1
9
b. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Hasil pemeriksaan darah tanggal 13-11-2020
JENIS NILAI
NO HASIL
PEMERIKSAAN NORMAL
1 Ureum 98 (meningkat) 15-50 mg/dl
2 Kreatinin 6,70 (meningkat) 0,6-1,1 mg/dl
3 Natrium 141 (menurun) 135-145 mEg/l
4 Kalium 4.3 (meningkat) 3,6-5,5 mEg/l
JENIS NILAI
NO HASIL
PEMERIKSAAN NORMAL
1 Hemoglobin 6,8 (menurun) 13-18
2 Leukosit 6.300 3.800-10.600
3 Hematokrit 20(menurun) 40-52
4 Trombosit 174.000 150-440
5 Ureum 137 (meningkat) 15-50
6 Kreatinin 14,14 (meningkat) 96-1,1
10
7 Natrium 128 (menurun) 135-145
8 Kalium 3,9 3,6-5,5
9 PA arteri 7,351 7,35-7,45
10 PCP2 arteri 20,6 35-48
2. Analisa Data
11
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 2 3 4
1 Ds : - Klien mengeluh mual- Penurunan fungsi ginjal Gangguan
muntah dan perasaan pemenuhan
perih pada perutnya gangguan fungsi nefron kebutuhan
asupan nutrisi
Do : - Konjungtiva pucat Penurunan sekresi
- Tidak mampu membuang sisa-sisa
- metabolisme
-
Iritasu saluran cerna
Sekresi asam meningkat
Mual dan anorexia
Asupan nutrisi kurang
12
dari cairan tubular distal Oedema
khas/amoniak
- Penurunan volume urine Ekskresi sisa-sisa
- metabolisme
- Urine menjadi pekat terganggu
- Gangguan pengeluaran
- sisa metabolisme
B. Perencanaan
DIAGNOSA INTERVENSI
NO
KEPERAWATAN TUJUAN TINDAKAN RASIONAL
13
1 Gangguan keseimbangan cairan Tupan : Cairan dan 1. Observasi intake dan output 1. Untuk mengetahui
elektrolit berhubungan dengan elektrolit terpenuhi pasien selama 24 jam balance
osmolaritas cairan 2. Berikan cairan sesuai 2. Menghindari dari
Tupen : Setelah dilakukan dengan program pengobatan dehidrasi/keseimbangan
perawatan 3 hari kebutuhan intake sesuaikan dengan output cairan
cairan dam elektrolit 3. Kolaborasi pemeriksaan 3. Mengetahui
terpenuhi dengan kriteria : ureum dan kreatinin, elektrolit peningkatan atas
Intake dan output cairan penurunan ureum
seimbang kreatinin
Hasil ureum dan
kreatinin mendekati
normal
2 Gangguan pemenuhan Tupan : Kebutuhan nutrisi 1. Berikan makanan tinggi 1. Untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi berhubungan klien terpenuhi karbohidrat, rendah protein dan kebutuhan kalori dan
dengan anorexia dan mual natrium mencegah pemecahan
Tupen : Dalam wakti 3 hari protein
rasa mual berkurang/hilang 2. Sajikan makanan dalam 2. Mengurangi
dengan kriteria : porsi sedikit tapi sering dalam kapasitas lambung
Nafsu makan keadaan hangat sehingga lambung tidak
meningkat penuh dan mengurangi
3. Timbang pasien tiap hari mual
3. Mengetahui
4. Jauhkan makanan yang kelebhan cairan/intake
memberi perasaan tidak enak 4. Mengurangi stimulus
dipandang mual
5. Kolaborasi untuk pemberian
vitamin/yang mengandung zat 5. Membantu
besi meningkatkan produksi
14
6. Berikan minum hangat/teh eritroprotein
manis 6. Tidak menimbulkan
7. Kolaborasi pemberian anti mual
emetik 7. Mengurangi ambang
mual
3 Gangguan perfusi jaringan Tupan : Diharapkan 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Merefleksikan efek
berhubungann dengan kondisi pasien akan stabil dan pendarahan setiap 2 jam dari enemia dan respon
penurunan suplai O2 ke jaringan secara hemodinamik sekali kardiak tentang
karena HB menurun kebutuhn O2
Tupen : Dalam waktu 3 2. Merangsang
hari tidak terjadi 2. Atur posisi klien senyaman peningkatan sirkulasi
pendarahan dan adanya mungkin dan berikan selimut dan kehangatan
peningkatan erithoprotein 3. Mengurang resiko
yang ditandai dengan : 3. fasilitasi klien alat-alat yang pendarahan atau
P mudah digunakan dan lunak pembekuan hematom
endarahan baru tidak ada (sikat gigi tyang berbulu) 4. Mengurangi resiko
H 4. Gunakan jarum yang kecil pendarahan/pembekuan
B mendekati nilai saat mengambil darah dan hematom dan
normal aplikasi penekanan setelah memberikan rasa
pengambilan darah nyaman
5. Mengoreksi gejala
5. Kolaborasi pemberian obat anemi berhubungan
dengan defisit nutrisi
6. Memenuhi
6. Berikan diet tinggi kebutuhan kalori
karbohidrat, rendah protein dan mencegah pemecahan
natrium protein
7. Mengurangi
15
7. Aktivitas dibatasi pengeluaran energi
16
C. Implementasi
1 10.20