Laporan Kasus
Asuhan Keperawatan Pada Tn. Y dengan Gangguan Sistem Perkemihan : Gagal Ginjal
kronik di Ruang Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka
Diajukan untuk untuk memeuhi tugas Laporan Kasus pada PKK KMB I
Nim : 191FK01013
Tingkat : 2A
Laki-laki, usia 45 tahun datang dengan keluhan kaki dan tangannya yang bengkak sejak 5
bulan SMRS.Keluhan disertai oleh penurunan frekuensi berkemih dan terdapat luka koreng
pada kaki kanannya. Klien mengatakan kaki dan tangannya terasa dingin dan mempunyai
riwayat diabetes mellitus selama 10 tahun dan pertama didalam keluarganya. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/90 mmHg, konjungtiva anemis, perut cembung. Dari
pemeriksaan Lab didapatkan Hb: 7,7 gr/dl, Trombisit : 286000/nl, leukosit 5700/mm3 GDS:
260 mg/dl, Ureum: 242 mg/dl, Creatinine: 15,97 mg/dl.. Terapi yang diberikan yaitu tirah
baring, pembatasan cairan 1L/hari, pembatasan protein 0,9 g/kgbb/hr, diet rendah garam 2-3
gr/hr, debridement luka, ,PRC 200CC untuk hemodialisa. Pasien terpasang infus 100 cc,
Captopril 2x 12,5 mg, Furosemid Injeksi/ 8 Jam, asam folat 2 x 1 mg dan Glimepiride 1 x 2
mg.
A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama : Tn. Y
Umur/ttl : 45 thn
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Pernikahan : Sudah menikah
Suku/Bangsa : Sunda / indonesia
Tanggal Masuk : 25 januari 2021 07.00
Tanggal Pengkajian : 25 januari 2021 Jam 13.00
Tanggal Operasi :-
No. Medrec : 0025458
Diagnosa Medis : Gagal ginjal kronik
Alamat : Kp. Sindang sari desa.ciluluk rt.02 rw.06
kab.bandung
2
Umur : 40 thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan :SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Hubungan dengan klien : Istri
Alamat : Kp. Sindang sari desa.ciluluk rt.02 rw.06
kab.bandung
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit
Klien mengeluh kaki dan tangannya yang bengkak sejak 5 bulan
SMRS.Keluhan disertai oleh penurunan frekuensi berkemih dan
terdapat luka koreng pada kaki kanannya.
b) Keluhan Utama Saat Di kaji
P : klien mengalami bengkak karena adanya edema
Q : Saat di palpasi klien merasakan nyeri tekan
R : : Klien mengatakan kaki dan tangannya bengkak
S : Skala nyeri 3
T :Klien merasakan nyeri saat kakinya dipalpasi
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan mempunyai riwayat diabetes mellitusselama 10 tahun
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan mempunyai riwayat diabetes mellitus dan pertama
didalam keluarganya.
d. Pola aktivitas sehari-hari
Meliputi pola ADL antara kondisi sehat dan sakit, didentifikasi hal hal yang
memperburuk kondisi klien saat ini dari aspek ADL. Meliputi:
4
- Keluhan sulit tidur dan kadang sering Masalah pola tidur pasien
terbangun di malam hari. teratasi sebagian
4 Personal Hygiene
- Mandi 1x dalam Sehari 2x dalam Sehari
e. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
Kesadaran : Komposmentis
Penampilan : pasien terlihat lemas
5
b) Pemeriksaan Fisik Persistem ( disusun berdasar tehnik pemeriksaan fisik
inpeksi, palpasi, perkusi,auskultasi) kecuali di sistem pencernaan Inpeksi,
auskultasi, palpasi perkusi.
a. Abdomen
Saat diInspeksi perut klien terlihat pembesaran , perut
cembung, kebersihan umbilikus. Selanjutnya saat di
palpasi Tidak ditemukan nyeri tekan,saat diperkusi 4
kuadran (timpani,hipertimpani, pekak).dan
selanjutnya saat diasukultasi 4 kuadran (peristaltik
usus diukur dalam 1 menit, bising usus).
2. Kepala
Saat diinspeksi muka simetris, kulit kepala ada lesi.
Selanutnya saat Palpasi kepala tidak ada pembengkakan,
massa, dan nyeri tekan, akar rambut kuat.
3.Hidung
4.Telinga
Saat di Inspeksi Bentuk telinga dan letak telinga
simetris, warna sawo matag,dan tidak ada lesi. Lalu
kartilago telinga untuk mengetahui jaringan lunak,
tulang telinga tidak ada nyeri .
4. Leher
Saat diInspeksi bentuk leher klien simetris, warna kulit
sawo matang, tidak ada pembengkakan,
tidak ada jaringan parut atau massa.Lalu
7
saat dipalpaasi tidak ada kelenjar
limfa/kelenjar getah bening, kelenjar tiroid.
(8)Sistem Muskuloskeletal
(a) Ekstremitas Atas
Saat diInspeksi terdapat tangan klien terlihat
bengkak, ada nya lesi , adanya massa lalu pada
saat dipalpasi adanya tonus otot, kekuatan otot
klien berkurang, terdapat CRT >3dtk
(9)Sistem Penglihatan
b. Data Psikologis
a) Status Emosi
Pasien tenang saat mengetahui keadaan penyakitnya
b) Pola Koping
Pasien mengalami gagal ginjal kronik menerima atas penyakit yang
dideritanya
c) Gaya Komunikasi
8
Pasien memiliki komunikasi yang baik dengan orang lain,
pendengaran dan penglihatan baik, dan tidak menggunakan alat
bantu.
d) Konsep diri
Biasanya pasien dengan Gagal Ginjal Kronik tidak mengalami
gangguan konsep diri.
f) Data Sosial
Klien memiliki komunikasi yang baik dengan keluarga,
perawat, dokter, dan lingkungan sekitar.
c. Data Spiritual
Biasanya pasien dengan Gagal Ginjal Kronik tidak mengalami
gangguan dalam pola nilai dan keyakinan.
d. Data Penunjang
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan
5. Hemodialisa
2. Analisa Data
Melakukan interprestasi data data senjang dengan tinjauan patofisiologi
GGK Gangguan
3. peredaran darah
DS : Sekresi eritropoitis
berhubungan
- Klien Produksi HB turun dengan
mengatakan kaki Ketidakefektifan
Oksihemoglobin turun
dan tangannya perfusi jaringan
terasa dingin Perubahan warna kulit (pucat),
DO : edema, CRT >3dtk
3. Diagnosa Keperawatan
11
Diagnosa keperawatan disusun dalam format PES (problem, etiologi, simtomp or
sign). Daftar diagnosa keperawatan disusun berdasarkan prioritas masalah
B. PERENCANAAN
NO Diagnosa INTERVENSI
cairan kerjasama
pasien dan
keluarga dalam
pembatasan
cairan.
- Kenyamanan
13
pasien
meningkatkan
e. Bantu pasien dalam
kepatuhan
menghadapi
terhadap
ketidaknyamanan
pembatasan
akibat pembatasan
diet
cairan
- Hygiene oral
mengurangi
kekeringan
f. Tingkatkan dan
membrane
dorong htgiene oral
mukosa mulut.
dengan sering
2. Gangguan Setelah a. Inspeksi kulit - Mengetahui
terhadap perubahan
integritas kulit dilakukan adanya
warna, turgor dan
berhubungan tindakan perhatikan adanya sirkulasi atau
kemerahan, ekimosis,
dengan keperawatan kerusakan
purpura.
akumulasi dalam waktu yang dapat
toksik dalam 2x24jam menimbulkan
kulit dan gangguan pembentukan
gangguan integritas dekubitus atau
turgor kulit kulit klien infeksi.
edema normal - Mendeteksi
b.Pantau masukan
dengan cairan dan hidrasi kulit adanya
dan membran mukosa.
kriteria hasil dehidrasi atau
keadaan hidrasi
umum klien berlebihan
baik, luka yang
pada kaki mempengaruhi
kanan klien sirkulasi dan
membaik. integritas
jaringan pada
tingkat seluler.
- Jaringan
14
c.Inspeksi area tubuh edema lebih
terhadap edema. cenderung
rusak atau
robek
- Menurunkan
tekanan pada
edema,
meningkatkan
peninggian
aliran balik
d.Ubah posisi dengan statis vena
sering menggerakkan sebagai
klien dengan perlahan, pembentukan
beri bantalan pada edema.
tonjolan tulang. - Menurunkan
iritasi dermal
dan resiko
kerusakan
kulit.
- Menurunkan
resiko cedera
dermal.
e.Pertahankan linen
kering, dan selidiki
keluhan gatal.
f.Pertahankan kuku
pendek
15
atau system keperawatan - Warna kulit
limfatik dalam waktu b. Bantu pasien untuk sekitar luka
tidak pucat/
berhubungan 2x24jam menggunakan alas
sianosis
dengan gangguan kaki yang - Kulit sekitar
ketidakefektifan sistem memfasilitasi pasien luka teraba
hangat
perfusi jaringan peredaran untuk berjalan dan
- Odema dan luka
perifer darah atau mencegah cedera tidak
sistem c. Ajarkan pasien bertambah
limfatik klien untuk melakukan parah
- Tanda- tanda
normal mobilisasi
vital dalam
dengan d. Ajarkan rentang normal
kriteria hasil tentangfactor yang (RR, Nadi, dan
Suhu)
meningkatkan aliran
CRT >3dtk
darah
dan warna
kulit klien
normal.
16
450/24
18,7
- Balance cairan
Masuk :
Air minum : 1000 cc
Furosemid injeksi : 60 cc
PRC : 200 cc
Infus : 100cc
Sub total : 1360 cc
Keluar:
Air metabolism yang
keluar : 250 cc
Balance cairan :
Masuk : 1360 cc – 250 cc
= 1110 cc
Jadi balance cairan Tn. Y
selama 24 jam adalah 1110
cc
17
Kriteria hasil :
Oral :
- Obat captopril : TD klien
menurun
- Asam folat : HB klien
normal
- Glimpiride : kadar gula
klien normal
Intavena :
- Furosemide : Cairan tubuh
klien simbang
- PRC 200CC : terapi
hemodialisa
b. Makanan
Kriteria hasil :
- gula darah klien normal
d.jelaskan pada pasien dan keluarga
tentamg pembatasan cairan
Kriteria hasil :
- Keluarga klien sudah
memahami tentang
pembatasan cairan
18
f. Tingkatkan dan dorong htgiene
oral dengan sering
Kriteria hasil :
- Mulut klien bersih
Kriteria hasil
Kriteria hasil :
19
Kriteria hasil :
Kriteria hasil :
20
RR : 16-24 x/mnt
N : 60-100 x/mnt
S : 36-37,5°C
D. EVALUASI SUMATIF
Evaluasi terdiri dari evaluasi sumatif dan formatif
a. Evaluasi formatif dituliskan sebagai hasil dari suatu tindakan yang dicatat dalam
format implementasi
b. Evaluasi sumatif berupa pemecahan masalh diagnosa keperawatam dalam bentuk
catatan perkembangan (SOAPIER) yang dibuat bila :
1. Kerangka waktu di tujuan tercapai
2. Diagnosa tercapai sebelum waktu di tujuan
3. Terjadi perburukan kondisi
4. Muncul masalah baru
Tangan
21
2020 dengan O : turgor kulit klien membaik
akumulasi
A : Masalah teratasi sebagian
toksik dalam
kulit dan P : Intervensi dilanjutkan
gangguan
turgor kulit
edema
22