Oleh
Arumbi (191FK01015)
Tingkat : 1B
1
2
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
Nyeri pada luka operasi
2) Riwayat kesehatan sekarang
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 26 juni pukul 14.15 wib
klien menyatakan nyeri pada luka operasi seperti diremas remas dengan
skala nyeri 6 dari (0-10) nyeri terus menerus terasa dibagian perut pada
saat bergerak sehingga sulit untuk beraktivitas dan adl dibantu.
a. Status nyeri
Skala Intensitas Numerik
√
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2. Pola eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1x sehari Belum pernah
Konsistensi Padat Belum pernah
Warna Kuning kecoklatan -
Bau Khas feses -
4
b. BAK
Frekuensi 5x sehari 3x sehari
Warna Khas urine Khas urine
Bau Khas urine Khas urine
Cara Mandiri Dibantu
3. Pola istirahat tidur
a. Tidur siang 1 jam sehari 1 jam sehari
b. Tidur malam 6-8 jam sehari 6-8 jam sehari
c. Kualitas tidur Nyenyak Nyenyak
4. Personal hygiene
a. Mandi 2x sehari -
b. Gosok gigi 2x sehari 1x sehari
c. Cuci rambut 3x seminggu -
d. Ganti baju 2x sehari 1x sehari
e. Cara Mandiri Dibantu
h. Tingkat kecemasan
c. Pemeriksaa fisik
1) Keadaan umum
Kesan umum : Klien tampak lemah
Kesadaran : Composmentis, yaitu
kesadaran normal,
sadar sepenuhnya,
dapat menjawab
semua pertanyaan.
GCS : Eye = 4 ( membuka
Secara spontan )
Verbal = 5 (orientasi
Baik )
Motorik=6 (melakukan
perintah dengan baik)
Keluhan yang dirasakan : nyeri pada luka operasi
Bentuk badan : Sedang
BB :-
TB :-
b) Palpasi
Tekanan bola mata : dapat kembali kesemu
-la setelah ditekan
6) Telinga
a) Inspeksi
Bentuk : bulat
Ukuran : normal
Warna : sawo matang
Kesimetrisan : simetris antara kiri dan kanan
Daun telinga : simetris antara kiri dan kanan
Lesi : tidak ada lesi
Peradangan : tidak ada peradangan
Penumpukan serumen : tidak ada penumpukan serumen
Membran timpani : tidak ada perdarahan
b) Palpasi
Kartilago : terdapat kartilago
Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
c) Uji ketajaman pendengaran
Tes bisik : normal
Dengan arloji : normal
Uji weber : seimbang
Uji rinne : hantaran tulang sama dengan udara
Uji swabach : sama
7) Hidung
a) Inspeksi
Bagian luar : simetris dan terlihat
bersih
Bagian dalam : perdarahan (-), kotoran (-),
Pembengkakan (-)
10
b) Palpasi
Kartilago : terdapat kartilago
Fungsi penciuman : normal, dapat mencium bau
8) Mulut
a) Bibir
Warna : merah muda
Tekstur : lembut
Kelembapan : lembab
Kebersihan : tidak tampak kotoran
Kesimetrisan : simetris
b) Gigi
Warna : putih
Jumlah : tidak terkaji
Carices : tidak terkaji
Kebersihan : tidak tampak kotoran
c) Lidah
Warna : merah muda
Kebersihan : tidak tampak kotoran
9) Leher
a) Inspeksi
Bentuk : simetris antara bahu kanan
dan bahu kiri
Warna kulit : sawo matang
Peradangan : tidak ada peradangan
Jaringan parut : tidak ada jaringan parut
Bengkak tidak ada bengkak
Kelenjar tiroid : pembesaran (-)
Vena jugularis : pembesaran (-)
b) Palpasi
Pembesaran kelenjar limfe : pembesaran (-)
11
b) Palpasi
Palpasi hepar
Nyeri tekan : (-)
Pembesaran : (-)
Perabaan : (-)
Tepi hepar : (-)
Palpasi lien : tidak ada nyeri tekan (-)
Palpasi apendiks
Nyeri tekan : (+)
Nyeri lepas : (+)
Palpasi ginjal
Nyeri tekan : (-)
Pembesaran : (-)
c) Perkusi : timpani
d) Auskultasi : bising usus 10 x/menit
14) Pemeriksaan genetalia : tidak terkaji
15) Pemeriksaan anus : tidak terkaji
16) ekstremitas
a) Atas
Pada daerah tangan tidak ada luka atau lecet, tidak ada
perdarahan aktif, ROM bebas/normal.
b) Bawah
Pada daerah kaki tidak ada luka, tidak ada perdarahan aktif, kaki
kanan dapat bergerak tetapi terbatas karena adanya nyeri luka
operasi di perut kanan bawah.
5 5
4 5 Keterangan :
1. : tidak dapat begerak
14
2. : dapat bergerak
3. : digerakan hanya bagian tangan
4. : dapat bergerak tetapi terbatas
5. : dapat bergerak
17) Pemeriksaan muskuloskeletal
Inspeksi
Sisi otot kanan kiri : simetris
Deformitas : (-)
Fraktur : (-)
Lokasi fraktur :-
Jenis fraktur :-
Kebersihan : bersih
Palpasi
Edema : (-)
Lingkar lengan : normal
18) Pemeriksaan neurologis
a) Memeriksa tanda tanda rangsangan otak
Peningkatan suhu tubuh : (+)
Nyeri kepala : (-)
Kaku kuduk : (-)
Mual muntah : (-)
Kejang : (-)
Penurunan kesadaran : (-)
b) Memeriksa nervus kranial
Nervus I olfactorius : normal
Nervus II opticus : normal
Nervus III ocumulatorius : normal
Nervus IV throclearis : normal
Nervus V trigeminus: : normal
Cabang mandibularis : normal
15
2. Reflek pathologis
Bila dijumpai ada kelumpuhan ekstrimitas, pada kasus kasus
tertentu
16
2. Therapy obat
Therapy obat
No Jenis obat Dosis Cara Golongan Fungsi
pemberian obat
1. Keterolac 2x30 IV tidak NSAID Keterolac digunakan
mg langsung untuk mengatasi nyeri
sedang hingga nyeri
berat untuk sementara
2. Cefotaxim 3x1 IV tidak Antibiotik Cepotaxim digunakan
langsung untuk mengobati
berbagai macam infeksi
bakteri.
3. Ringer 20 tpm IV Cairan Ringer Laktat adalah
Laktat elektrolit larutan steril yang
( RL ) digunakan sebagai
penambah cairan dan
eletrolit tubuh untuk
mengembalikan
keseimbangannya.
18
B. Analisa data
Tabel 3.4
Analisa data
No Symptom Etiologi Problem
- Adanya luka
operasi panjang 8 merangsang thalamus dan
cm dan 2 cm di konteks serebri
perut kanan
bawah
Nyeri
19
Infeksi
C. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut sehubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur operasi)
yang ditandai dengan :
Ds:
Klien mengeluh nyeri pada luka operasi seperti di remas remas dan nyeri
terasa terus menerus saat bergerak.
Do:
Klien tampak meringis kesakitan dengan skala nyeri 6 dari (0-10)
Terdapat luka operasi sepanjang 8 cm dengan lebar 2 cm diperut
kanan bawah.
b. Risiko infeksi sehubungan dengan efek prosedur invasif ditandai dengan :
Ds:
Klien mengeluh nyeri pada luka operasi
Do:
Terdapat luka operasi sepanjang 8 cm dengan lebar 2 cm diperut
kanan bawah dan luka masih basah
Suhu klien : 37,60©
D. Intervesi Keperawatan
2. Risiko infeksi sehubungan Setelah dilakukan intervensi 1. Pemantauan tanda tanda 1. Dengan dilakukannya pemantauan
dengan efek prosedur selama 1x 24 jam tingkat vital tanda tanda vital dapat mengetahui
invasif infeksi menurun dan kontrol perkembangan klien.
risiko meningkat. Dengan 2. Monitor karakteristik luka 2. Dengan memonitor tanda tanda infeksi
kriteria hasil : dapat mengetahui apakah ada tanda
1. Demam :5 gejala infeksi pada luka operasi.
2. Nyeri :5 3. Pertahankan teknik steril 3. Dengan mempertahankan teknik steril
3. Kultur area luka :4 saat perawatan luka saat perawatan luka dapat mencegah
4. Kemampuan :4 terjadinya infeksi.
mengindentifikasi faktor 4. Jelaskan tanda gejala 4. Dengan menjelaskan tanda gejala
risiko infeksi infeksi dapat menambah pengetahuan
klien.
5. Kolaborasi pemberian
5. Dengan memberikan obat antibiotik
antibiotik :cefotaxim 3x1
dapat mengurangi infeksi pada luka
23
3. Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan intervensi 1. Identifikasi adanya nyeri 1. Dengan mengidentifikasi adanya nyeri
sehubungan dengan nyeri selama 1x 24 jam mobilitas atau keluhan fisik lainnya atau keluhan fisik lainnya dapat
fisik meningkat. Dengan mengetahui telak nyeri atau keluhan
kriteria hasil : fisik lainnya.
1. Rentang gerak (ROM) : 4 2. Fasilitasi melakukan 2. Dengan memfasilitasi melakukan
2. Nyeri :5 pergerakan pergerakan dapat membantu
3. Kelemahan fisik :4 memudahkan klien untuk bergerak.
3. Ajarkan mobilisasi 3. Dengan mengajarkan mobilisasi
sederhana yang harus sederhana dapat membantu klien untuk
dilakukan bergerak
24
2. Risiko infeksi sehubungan 26 juli hari 1. Memantau tanda tanda vital klien S : Klien masih mengeluh nyeri
dengan efek tindakan invasif minggu pukul T : 120/90 Mmhg O : - luka masih basah dan kemerahan
15.30 wib P : 80x/menit - Suhu : 36,5©
R : 19x/menit A : Masalah belum teratasi
S : 36,5© P : Lanjutkan intervensi
1) Monitor tanda tanda infeksi
2. Melakukan monitoring 2) Pertahankan teknik steril saat
karakteristik luka perawatan luka
3. Melakukan perawatan luka 3) Ajarkan cara mencuci tangan
dengan mempertahankan teknik dengan benar
steril 4) Berikan obat antibiotik
4. Menjelaskan tanda gejala infeksi
5. Memberikan obat antibiotik :
cefotaxim
: Gangguan mobilitas fisik 26 juli hari 1. Melakukan identifikasi adanya S : klien masih mengeluh nyeri saat
sehubungan dengan nyeri minggu pukul nyeri atau keluhan fisik lainnya. bergerak
16.00 wib 2. Memfasilitasi melakukan O : - klien tampak berhati hati saat
pergerakan bergerak
3. Mengajarkan mobilisasi - Adl dibantu keluarga
26