M
DENGAN DIAGNOSA MEDIS BRONCHOPNEUMONIA
DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KABUPATEN CIAMIS
Oleh :
Oleh :
Mengetahui,
Suryani, AM.Kep
19660717 199003 2009
1. PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Nama : TN.M
Umur : 61 tahun
Status : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam
No Medrek : 376XXX
Alamat : Ciamis
Nama : Ny.I
Umur : 39 tahun
Alamat : Ciamis
4
c. Riwayat Penyakit
1) Keluhan Utama
Klien datang ke IGD RSUD Ciamis tanggal 13 April 2022 jam 12.00
pada tanggal 13 April 2022 jam 13.00. Pada saat pengkajian 13 April 2022
jam 13.00 klien mengeluh sesak sudah 2 hari batuk dirasakan sudah 1
Klien tidak memiliki riwayat penyakit keluarga seperti asma, diabetes, dll.
d. Genogram
Tn.
Keterangan : M
= Laki-laki
= Perempuan
5
Tn.
M = Tn.M klien yang dikaji
= Perempuan meninggal
e. Data Psikologis
1) Status Emosional
2) Konsep Diri
3) Ideal Diri
Harapan klien terhadap penyakitnya klien ingin cepat sembuh dan cepat
4) Cara Berkomunikasi
f. Data Sosial
penyakitnya.
6
g. Data Spiritual
itu kan sembuh. Walaupun sedang sakit klien dapat menjalankan sholat 5
waktu.
3. Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1x 1x
Konsistensi Lembek Lembek
Warna Kuning Kuning
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Bantuan total/sebagin Tanpa bantuan Tanpa bantuan
b. BAK
Frekuensi ±4 kali/hari ±4 kali/hari
Konsistensi Cair Cair
Warna Kuning Kuning
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Bantuan total/sebagin Tanpa bantuan Bantuan sebagian
4. Istirahat tidur
a. Lama tidur 7 jam 6 jam
b. Kesulitan memulai tidur Tidak Tidak
c. Gangguan tidur Tidak Tidak
d. Kebiasaan sebelum tidur Tidak Tidak
5. Personal hygiene
a. Mandi 2x 1x
b. Gosok gigi 2x 1x
7
c. Cuci rambut 3x seminggu Belum
d. Gunting kuku 1x seminggu Belum
e. Ganti pakaian 2x 2x
6. Aktivitas
a. Mobilisasi fisik Baik Baik
b. Olah raga Tidak Tidak
c. Rekreasi Kadang-kadang Tidak
i. Pemeriksaan Fisik
2) Tanda vital
T : 130/90 mmHg
P : 67x/menit
R : 28 x/menit
S : 360C
SPO2 : 97%
3) Kesadaran
4) Berat badan : 62 kg
6) Sistem Pernafasan :
a) Inspeksi :
Hidung : ada pernafasan cuping hidung, tidak ada lesi, tidak ada
8
Trachea : bentuk trachea normal, tidak ada deviasi
c) Palpasi
Hidung : tidak ada nyeri tekan atau nyeri lepas, tidak teraba massa,
tidak ada nyeri tekan pada area sinus maksilaris dan sinus frontalis
fremitus sama kiri dan kanan, tidak ada yang tertinggal atau menurun
d) Perkusi
7) Sistem Kardiovaskuler
a) Inspeksi : tidak ada cyanosis, tidak ada clubing finger, tidak ada
oedema
d) Auskultasi : suara jantung S1-S2 normal lub dup, tidak ada suara
tambahan.
8) Sistem Persyarfan
9
a) Nervus I Olfaktorius (Penciuman)
Fungsi penciuman klien baik masih dapat membedakan bau kayu putih
dan kopi.
bantu
arah
d) Nervus IV Troklearis
e) Nervus V Trigeminus
f) Nervus VI Abdusen
Tidak ada strabismus, gerakan bola mata dapat bergerak ke segala arah,
10
g) Nervus VII Fasialis
Klien dapat menggerakan kepala dan bahu. Klien dapat memberi tahanan
pada bahu
Lidah simetris, tidak ada stomatitis, tidak ada atrofi, lidah dapat
digerakan
9) Sistem Pencernaan
Warna kulit sawo matang, turgor kulit kering, CRT <2 detik, konjungtiva
tidak anemis, tidak ada luka, tidak ada cyanosis, selaput mokosa lembab
11
11) Sistem Endokrin
Rambut terdistribusi normal merata, keringat dalam batas normal, tidak ada
Klien tampak lemah, aktivitas menurun, tidak ada deformitas, tidak ada nyeri
tekan atau nyeri lepas, tidak ada atrofi, tidak ada oedema, mobilitas fisik baik,
kekuatan otot : 5
BAK ±5 kali perhari, tidak terpasang kateter, alat genitalia tidak terkaji.
j. Data Penunjang
1) Laboratorium
2) Rontgen Thorax
k. Terapi
12
Oksigen 3 lpm
Hyson 2x100 mg
Levofloxacin 1x750mg
Ambroxol syr 3 x 1c
2. Analisa Data
retraksi dada
Hipoksia
Sesak
13
nafas
14
4. Intervensi
15
1. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
2. Catat adanya fluktuasi tekanan darah
3. Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, berdiri
4. Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
5. Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah
aktivitas
6. Monitor kualitas dari nadi
7. Monitor frekuensi dan irama pernafasan
2 Bersihan jalan nafas tidak NOC: Airway Suction
efektif berhubungan dengan Respiratory status: airway 1. Pastikan kebutuhan oral atau tracheal suctioning
peningkatan produksi patency, aspiration control 2. Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning
sputum ditandai dengan 3. Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning
terdapat bunyi ronchi dan Kriteria hasil : 4. Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan
wheezing. Mendemonstrasikan batuk 5. Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi
efektif dan suara nafas yang suction nasotracheal
bersih, tidak ada sianosis dan 6. Gunakan alat yang steril setiap melakukan tindakan
dyspneu (mampu 7. Anjurkan pasien untuk istirahat dan nafas dalam setelah
mengeluarkan sputum, mampu kateter dikeluarkan dari nasotracheal
bernafas dengan mudah, tidak 8. Monitor status oksigen pasien
ada pursed lips) 9. Ajarkan keluarga bagaimana menggunakan suction
Menunjukan jalan nafas yang 10. Hentikan suction dan berikan oksigen apabila pasien
paten (klien tidak merasa menunjukan bradikardi, peningkatan SPO2 dll.
tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan dalam Airway management
rentang normal, tidak ada 1. Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw trust bila
suaranafas abnormal) perlu
Mampu mengidentifikasikan 2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
dan mencegah faktor yang 3. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas
dapat menghambat jalan nafas buatan
4. Pasang mayo bila perlu
5. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
16
6. Kieluarkan sekret dengan batuk atau suction
7. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
8. Lakukan suction pada mayo
9. Berikan bronkodilator bila perlu
10. Berikan pelembab udara dengan kasabasah nacl lembab
11. Atur intake cairan untuk mengoptimalkan keseimbangan
12. Monitor respirasi dan status O2
17
4. Implementasi
Terapi oksigen
10.21 1. Mempertahankan jalan nafas yang paten
18
10.22 Hasil : tidak ada sumbatan jalan nafas
2. Mengatur peralatan oksigenasi
10.24 Hasil : o2 diberikan 2-3 Lpm per nasal kanul
3. Memonitor aliran oksigen
Hasil : aliran oksigen baik klien tampak nyaman
10.25 menggunakan oksigen di ukuran 3 lpm
4. Mempertahankan posisi pasien
10.26 Hasil: posisi klien semi fowler
5. Mengobservasi adanya tanda-tanda hipoventilasi
12.27 Hasil : tidak ada tanda-tanda hipoventilsi
6. Memonitor adanya kecemasan pasien terhadap
oksigenasi
Hasil : klien tampak rileks dan nyaman
10.30 menggunakan O2
19
4. Memonitor kualitas dari nadi
10.30 Hasil : kualitas nadi baik 67 x/menit, irama
reguler
5. Memonitor frekuensi dan irama pernafasan
10.35 Hasil : pernafasan cepat dan dangkal dengan
frekuensi 28 x/menit
6. Memberi terapi inhalasi
Hasil : terapi inhalasi lasalcom diberikan
20
No Diagnosa Tanggal Waktu Implementasi Evaluasi
2. Bersihan jalan nafas 13 April 2022 Airway management Jam 14.00
tidak efektif 1. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan S : klien mengatakan batuk kering,
berhubungan dengan 10.00 ventilasi dahak dapat keluar setelah di nebu
peningkatan produksi Hasil : posisi klien semi fowler O : klien tampak lemah, klien
sputum ditandai dengan 10.05 tampak batuk, sesak R: 26x/menit,
2. Mengidentifikasi pasien perlunya pemasangan
terdapat bunyi ronchi wheezing dan ronchi masih ada
dan wheezing. alat jalan nafas buatan A : masalah belum teratasi
Hasil : klien tidak memerlukan pemasangan alat P : Lanjutkan intervensi Airway
jalan nafas buatan management
10.07 3. Melakukan fisioterapi dada jika perlu
Hasil : fisioterapi dada dilakukan
10.10 4. Mengeluarkan sekret dengan batuk
Nama & paraf
Hasil : klien tampak sulit mengeluarkan sekret
10.15 5. Mengauskultasi suara nafas, mencatat adanya
suara tambahan
10.17 Hasil : terdapat atelektasis pada paru kanan Solihin Ramdani, S.Kep., Ners
6. Mengatur intake untuk cairan mengoptimalkan
10.20 keseimbangan
Hasil : cairan intravena RL diberikan 16 tpm
7. Memonitor respirasi dan status O2
10.20
Hasil : RR 28 x/menit dan O2 diberikan 2-3 lpm
per nasal kanul
21
3. Catatan Perkembangan
22
7. R : 24 x/menit
8. S : 360C
9. SPO2 : 93%
2. Mencatat adanya fluktuasi tekanan darah
Hasil : tekanan darah dalam batas normal
3. Memonitor frekuensi dan irama pernafasan
Hasil : pernafasan normal dengan frekuensi
24 x/menit
E : masalah belum teratasi
R : Lanjutkan intervensi Airway management
3. 4. Bersihan jalan nafas 13 April 2022 09.00 – 14.00 S : klien mengatakan batuk berkurang, dahak
tidak efektif dapat keluar
berhubungan dengan O : K/U lemah, klien tampak batuk berkurang
peningkatan produksi A : masalah belum teratasi
sputum ditandai dengan P : lanjutkan intervensi
terdapat bunyi ronchi I: Solihin Ramdani, S.Kep.,
dan wheezing. Airway management Ners
1. Memposisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
Hasil : posisi klien semi fowler
2. Melakukan fisioterapi dada jika perlu
Hasil : fisioterapi dada dilakukan
3. Mengeluarkan sekret dengan batuk
Hasil : klien tampak sulit mengeluarkan
sekret
4. Mengauskultasi suara nafas, mencatat
adanya suara tambahan
23
Hasil : terdapat ronchi dan wheezing
5. Mengatur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan
Hasil : cairan intravena RL diberikan 16
tpm
6. Memonitor respirasi dan status O2
Hasil : RR 24 x/menit dan O2 diberikan
2-3 lpm per nasal kanul
E : masalah teratasi
R : Hentikan intervensi
Mengetahui
Kepala Ruangan Bougenville 2
Suryani, AM.Kep
19660717 199003 2009
24