Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

M
DENGAN DIAGNOSA MEDIS BRONCHOPNEUMONIA
DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KABUPATEN CIAMIS

Disusun Untuk Kenaikan Golongan dan Jabatan Fungsional


Pegawai Negeri Sipil

Oleh :

SOLIHIN RAMDANI, S.KEP., NERS


NIP : 19870506201101101

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KABUPATEN CIAMIS
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.M


DENGAN DIAGNOSA MEDIS BRONCHOPNEUMONIA
DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KABUPATEN CIAMIS

Disusun Untuk Kenaikan Golongan dan Jabatan Fungsional


Pegawai Negeri Sipil

Oleh :

SOLIHIN RAMDANI, S.KEP., NERS


NIP : 19870506201101101

Ciamis, Oktober 2022

Mengetahui,

Kepala Ruangan Bougenville 2

Suryani, AM.Kep
19660717 199003 2009
1. PENGKAJIAN

a. Identitas Klien

Nama : TN.M

Umur : 61 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Status : Menikah

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Buruh

Agama : Islam

No Medrek : 376XXX

Tanggal masuk : 13 April 2022

Tanggal pengkajian : 13 April 2022

Diagnosa medis : Broncopneumonia

Alamat : Ciamis

b. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny.I

Umur : 39 tahun

Alamat : Ciamis

Hubungan dengan klien : Anak

4
c. Riwayat Penyakit

1) Keluhan Utama

Saat datang ke IGD klien mengeluh sesak

2) Riwayat Penyakit Sekarang

Klien datang ke IGD RSUD Ciamis tanggal 13 April 2022 jam 12.00

dengan keluhan sesak. Kemudian dipindahkan ke ruang bougenville 2

pada tanggal 13 April 2022 jam 13.00. Pada saat pengkajian 13 April 2022

jam 13.00 klien mengeluh sesak sudah 2 hari batuk dirasakan sudah 1

minggu dahak sulit keluar.

3) Riwayat Penyakit Dahulu

Klien tidak memiliki riwayat penyakit TB paru sebelumnya.

4) Riwayat Penyakit Keluarga

Klien tidak memiliki riwayat penyakit keluarga seperti asma, diabetes, dll.

d. Genogram

Tn.
Keterangan : M

= Laki-laki

= Perempuan

5
Tn.
M = Tn.M klien yang dikaji

= Laki laki meninggal

= Perempuan meninggal

e. Data Psikologis

1) Status Emosional

Status emosional klien baik dapat mengendalikan emosinya. Saat

dilakukan pengkajian klien tampak tenang.

2) Konsep Diri

Klien mengatakan menyukai seluruh anggota tubuhnya walaupun sekarang

sedang sakit. Klien mengatakan bahwa anggota tubuhnya merupakan

pemberian dari Alloh SWT yang patut disyukuri.

3) Ideal Diri

Harapan klien terhadap penyakitnya klien ingin cepat sembuh dan cepat

pulang ingin melakukan aktivitas seperti biasanya.

4) Cara Berkomunikasi

Klien dapat berkomunikasi dengan baik secara verbal

f. Data Sosial

Hubungan klien dengan perawat, keluarga, dan lingkungan sekitarnya baik.

Klien kooperatif dalam dalam proses keperawatan dan pengobatan

penyakitnya.

6
g. Data Spiritual

Klien percaya terhadap adanya sehat-sakit, klien percaya bahwa penyakitnya

itu kan sembuh. Walaupun sedang sakit klien dapat menjalankan sholat 5

waktu.

h. Activity Daily Living

No Kebutuhan Sebelum Sakit Setelah Sakit


1. Nutrisi
a. BB/TB 62 kg / 160 cm 62 kg / 160 cm
b. Diet Nasi N.TKTP
c. Kemampuan
 Mengunyah Baik Baik
 Menelan Baik Baik
 Bantuan total/sebagian Tanpa bantuan Bantuan sebagian
d. Frekuensi makan 2-3 kali 3 kali
e. Porsi makan 1 porsi 1 porsi
f. Makanan yang menimbulkan alergi Tidak ada Tidak ada
g. Makanan yang disukai Semua suka Semua suka
2. Cairan
a. Intake
 Oral
 Jenis Air putih Air putih
 Jumlah ±8 gelas ±8 gelas
 Bantuan total/sebagian Tanpa bantuan Bantuan sebagian

3. Eliminasi
a. BAB
 Frekuensi 1x 1x
 Konsistensi Lembek Lembek
 Warna Kuning Kuning
 Keluhan Tidak ada Tidak ada
 Bantuan total/sebagin Tanpa bantuan Tanpa bantuan
b. BAK
 Frekuensi ±4 kali/hari ±4 kali/hari
 Konsistensi Cair Cair
 Warna Kuning Kuning
 Keluhan Tidak ada Tidak ada
 Bantuan total/sebagin Tanpa bantuan Bantuan sebagian

4. Istirahat tidur
a. Lama tidur 7 jam 6 jam
b. Kesulitan memulai tidur Tidak Tidak
c. Gangguan tidur Tidak Tidak
d. Kebiasaan sebelum tidur Tidak Tidak
5. Personal hygiene
a. Mandi 2x 1x
b. Gosok gigi 2x 1x

7
c. Cuci rambut 3x seminggu Belum
d. Gunting kuku 1x seminggu Belum
e. Ganti pakaian 2x 2x
6. Aktivitas
a. Mobilisasi fisik Baik Baik
b. Olah raga Tidak Tidak
c. Rekreasi Kadang-kadang Tidak

i. Pemeriksaan Fisik

1) Keadaan umum : lemah

2) Tanda vital

 T : 130/90 mmHg

 P : 67x/menit

 R : 28 x/menit

 S : 360C

 SPO2 : 97%

3) Kesadaran

 Kuantitatif : compos mentis

 Kualitatif :E=4 V=5 M= 6

4) Berat badan : 62 kg

5) Tinggi badan : 160 cm

6) Sistem Pernafasan :

a) Inspeksi :

 Hidung : ada pernafasan cuping hidung, tidak ada lesi, tidak ada

perdarahan, tidak ada sekret, septum tampak simetris, tampak

menggunakan otot bantu pernafasan

8
 Trachea : bentuk trachea normal, tidak ada deviasi

 Dada : bentuk dada simetris kiri dan kanan, RR 28 x/menit

b) Auskultasi : terdapat ronchi dan wheezing

c) Palpasi

 Hidung : tidak ada nyeri tekan atau nyeri lepas, tidak teraba massa,

tidak ada nyeri tekan pada area sinus maksilaris dan sinus frontalis

 Dada : Pergerakan dinding dada simetris kiri dan kanan, taktil

fremitus sama kiri dan kanan, tidak ada yang tertinggal atau menurun

d) Perkusi

Bunyi paru : dulness diatas jantung, sonor diatas jaringan paru

Batas paru : intercosta ke 4

7) Sistem Kardiovaskuler

a) Inspeksi : tidak ada cyanosis, tidak ada clubing finger, tidak ada

oedema

b) Palpasi : nadi 67x/menit, irama reguler, suhu akral dingin

c) Perkusi : batas jantung intercosta 5-6, tidak ada pembesaran jantung,

bunyi dullnes pada jantung

d) Auskultasi : suara jantung S1-S2 normal lub dup, tidak ada suara

tambahan.

8) Sistem Persyarfan

Kesadaran : compos mentis

Fungsi memori : baik, tidak ada disorientasi

Kemampuan bahasa: baik

9
a) Nervus I Olfaktorius (Penciuman)

Fungsi penciuman klien baik masih dapat membedakan bau kayu putih

dan kopi.

b) Nervus II Optikus (Penglihatan)

Fungsi penglihatan klien baik, klien membaca tanpa menggunakan alat

bantu

c) Nervus III Okulomotorius

 Pupil : isokor, reflek pupil mengecil saat diberi rangsang cahaya

 Gerakan bola mata : klien dapat menggerakan bola mata ke segala

arah

 Kelopak mata : klien dapat menutup dan membuka kelopak mata

dengan spontan, tidak ada massa pada kelopak mata

d) Nervus IV Troklearis

Strabismus tidak terjadi

e) Nervus V Trigeminus

Klien dapat membuka dan menutup mulut dengan spontan, dapat

mengunyah makanan dengan baik, pergerakan otot masaster dan

temporalis saat mengunyah simetris, tidak ada deviasi rahang. Reflek

kornea baik klien dapat mengedip saat diberi rangsang.

f) Nervus VI Abdusen

Tidak ada strabismus, gerakan bola mata dapat bergerak ke segala arah,

reflek pupil terhadap cahaya miosis

10
g) Nervus VII Fasialis

Bentuk muka simetris, dapat mengerutkan dahi, dapat mengangkat alis,

fungsi pengecapan baik

h) Nervus VIII Auditorius

Fungsi pendengaran klien baik.

i) Nervus IX dan X Glasofaringeus dan Vagus

Fungsi menelan baik, tidak ada disfagia, suara klien normal

j) Nervus XI Aksesori Spinal

Klien dapat menggerakan kepala dan bahu. Klien dapat memberi tahanan

pada bahu

k) Nervus XII Hipoglosus

Lidah simetris, tidak ada stomatitis, tidak ada atrofi, lidah dapat

digerakan

9) Sistem Pencernaan

a) Inspeksi : tidak ada acites

b) Auskultasi : bisisng usus 6x/menit

c) Perkusi : tympani pada lambung

d) Palpasi : tidak ada nyeri tekan ataupun nyeri lepas

10) Sistem Integumen

Warna kulit sawo matang, turgor kulit kering, CRT <2 detik, konjungtiva

tidak anemis, tidak ada luka, tidak ada cyanosis, selaput mokosa lembab

11
11) Sistem Endokrin

Rambut terdistribusi normal merata, keringat dalam batas normal, tidak ada

polidipsi, polipagi dan poliuri

12) Sistem Muskuloskeletal

Klien tampak lemah, aktivitas menurun, tidak ada deformitas, tidak ada nyeri

tekan atau nyeri lepas, tidak ada atrofi, tidak ada oedema, mobilitas fisik baik,

kekuatan otot : 5

13) Sistem Genitourinaria

BAK ±5 kali perhari, tidak terpasang kateter, alat genitalia tidak terkaji.

j. Data Penunjang

1) Laboratorium

TANGGAL 13 April 2022

Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Satuan Nilai Normal


HEMATOLOGY
Hemoglobin 13,5 g/dl P : 12 – 16 ; L: 14 -18
Hematokrit 41,4 % P : 35-45 ; L: 40-50
Leukosit 16,4 10/3 ul 5,0 – 10,0
Trombosit 311 10/3 ul 150 – 450
KIMIA DARAH
Ureum 16 mg/dL 10-50
Kreatinin 1,18 mg/dL P : 0,5 – 0,9 L : 0,5 – 1
Gula darah sewaktu 135 mg/dL 70-200
(rapid)

2) Rontgen Thorax

TANGGAL 13 April 2022

Kesimpulan : bronchopnemonia sinistra

k. Terapi

12
Oksigen 3 lpm

Infus futrolit 16 tpm

Hyson 2x100 mg

Levofloxacin 1x750mg

Nebu lasalcom/ 6 jam

Ambroxol syr 3 x 1c

Nucral syr 3x1c

2. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

1. DS: bakteri stapylococus aureus dan Ketidakefektifan pola


Klien mengeluh sesak sudah 2 haemofilus influenza nafas
hari, sesak memberat dari pagi
pukul 05.00 infeksi saluran nafas bawah

DO: penurunan komplain paru


Ada pernafasan cuping hidung
 T : 130/90 mmHg suplai O2 menurun
 P : 67 x/menit
 R : 28 x/menit hiperventilasi
 S : 360C
 Spo2: 97% dyspnea

retraksi dada

Suplai oksigen tidakadekuat keseluruh


tubuh

Hipoksia

Sesak

Ketidakefektifan pola nafas


2. DS : bakteri stapylococus aureus dan Bersihan jalan nafas
Klien mengatakan sesak disertai haemofilus influenza tidak efektif
batuk
saluran pernafasan atas
DO:
Klien tampak batuk disertai bakteri berlebih di broncus
dahak yang sulit keluar
Terdengar suara wheezing dan proses inflamasi
ronchi
Penumpukan sputum pada saluran

13
nafas

Bersihan jalan nafas tidak efektif


3. Diagnosa Keperawatan

1) Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan suplai oksigen tidak

adekuat keseluruh tubuh ditandai dengan RR 28x/menit.

2) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan

produksi sputum ditandai dengan terdapat bunyi ronchi dan wheezing.

14
4. Intervensi

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI


HASIL
1 Ketidakefektifan pola nafas NOC : NIC:
berhubungan dengan suplai  Respiratory status: airway Airway management
oksigen tidakadekuat patency 1. Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw trust bila
keseluruh tubuh ditandai  Vital sign status perlu
dengan RR 28x/menit. Kriteria hasil : 2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
 Mendemonstrasikan batuk 3. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas
efektif dan suara nafas yang buatan
bersih, tidak ada sianosis dan 4. Pasang mayo bila perlu
dyspnea (mampu 5. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
mengeluarkan sputum, mampu 6. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
bernafas dengan mudah, tidak 7. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
ada pursede lips) 8. Lakukan suction pada mayo
 Menunjukan jalan nafas yang 9. Berikan bronkodilator bila perlu
paten (klien tidak merasa 10.Berikan pelembab udara dengan kasa basah nacl lembab
tercekik, irama nafas, 11.Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
frekuensi pernafasan dalam 12.Monitor respirasi dan status O2
rentang normal, tidak ada
suara nafas abnormal) Terapi oksigen
 Tanda-tanda vital dalam 1. Bersihkan mulut, hidung dan sekret trakea
rentang normal (tekanan darah, 2. Pertahankan jalan nafas yang paten
nadi, pernafasan) 3. Atur peralatan oksigenasi
4. Monitor aliran oksigen
5. Pertahankan posisi pasien
6. Observasi adanya tanda-tanda hipoventilasi
7. Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksifenasi

Vital sign monitoring

15
1. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
2. Catat adanya fluktuasi tekanan darah
3. Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, berdiri
4. Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
5. Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah
aktivitas
6. Monitor kualitas dari nadi
7. Monitor frekuensi dan irama pernafasan
2 Bersihan jalan nafas tidak NOC: Airway Suction
efektif berhubungan dengan  Respiratory status: airway 1. Pastikan kebutuhan oral atau tracheal suctioning
peningkatan produksi patency, aspiration control 2. Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning
sputum ditandai dengan  3. Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning
terdapat bunyi ronchi dan Kriteria hasil : 4. Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan
wheezing.  Mendemonstrasikan batuk 5. Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi
efektif dan suara nafas yang suction nasotracheal
bersih, tidak ada sianosis dan 6. Gunakan alat yang steril setiap melakukan tindakan
dyspneu (mampu 7. Anjurkan pasien untuk istirahat dan nafas dalam setelah
mengeluarkan sputum, mampu kateter dikeluarkan dari nasotracheal
bernafas dengan mudah, tidak 8. Monitor status oksigen pasien
ada pursed lips) 9. Ajarkan keluarga bagaimana menggunakan suction
 Menunjukan jalan nafas yang 10. Hentikan suction dan berikan oksigen apabila pasien
paten (klien tidak merasa menunjukan bradikardi, peningkatan SPO2 dll.
tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan dalam Airway management
rentang normal, tidak ada 1. Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw trust bila
suaranafas abnormal) perlu
 Mampu mengidentifikasikan 2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
dan mencegah faktor yang 3. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas
dapat menghambat jalan nafas buatan
4. Pasang mayo bila perlu
5. Lakukan fisioterapi dada jika perlu

16
6. Kieluarkan sekret dengan batuk atau suction
7. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
8. Lakukan suction pada mayo
9. Berikan bronkodilator bila perlu
10. Berikan pelembab udara dengan kasabasah nacl lembab
11. Atur intake cairan untuk mengoptimalkan keseimbangan
12. Monitor respirasi dan status O2

17
4. Implementasi

No Diagnosa Tanggal Waktu Implementasi Evaluasi


1. Ketidakefektifan pola 13 April 2022 Airway management Jam 14.00
nafas berhubungan 10.00 1. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan S : klien mengatakan sesak masih
dengan suplai oksigen ventilasi ada
tidak adekuat keseluruh 10.05 Hasil : posisi klien semi fowler O : klien tampak lemah, klien
tubuh ditandai dengan tampak sesak R: 26x/menit
2. Mengidentifikasi pasien perlunya pemasangan alat
RR 28x/menit. A : masalah belum teratasi
jalan nafas buatan P : Lanjutkan intervensi Airway
Hasil : klien tidak memerlukan pemasangan alat management
10.07 jalan nafas buatan
3. Melakukan fisioterapi dada jika perlu
10.10 Hasil : fisioterapi dada dilakukan
4. Mengeluarkan sekret dengan batuk Nama & paraf
Hasil : klien tampak sulit mengeluarkan sekret
10.15
5. Mengauskultasi suara nafas, mencatat adanya
10.17 suara tambahan Solihin Ramdani, S.Kep., Ners
Hasil : terdapat weezing dan ronchi
10.20 6. Mengatur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan
Hasil : cairan intravena RL diberikan 16 tpm
10.20
7. Memonitor respirasi dan status O2
Hasil : RR 28 x/menit dan O2 diberikan 2-3 lpm
per nasal kanul

Terapi oksigen
10.21 1. Mempertahankan jalan nafas yang paten

18
10.22 Hasil : tidak ada sumbatan jalan nafas
2. Mengatur peralatan oksigenasi
10.24 Hasil : o2 diberikan 2-3 Lpm per nasal kanul
3. Memonitor aliran oksigen
Hasil : aliran oksigen baik klien tampak nyaman
10.25 menggunakan oksigen di ukuran 3 lpm
4. Mempertahankan posisi pasien
10.26 Hasil: posisi klien semi fowler
5. Mengobservasi adanya tanda-tanda hipoventilasi
12.27 Hasil : tidak ada tanda-tanda hipoventilsi
6. Memonitor adanya kecemasan pasien terhadap
oksigenasi
Hasil : klien tampak rileks dan nyaman
10.30 menggunakan O2

Vital sign monitoring


1. Memonitor TD, nadi, suhu, dan RR
Hasil :
 T : 130/90 mmHg
 P : 67 x/menit
10.27  R : 28 x/menit
 S : 360C
 Spo2: 90%
2. Mencatat adanya fluktuasi tekanan darah
10.27 Hasil : tekanan darah dalam batas normal
3. Memonitor VS saat pasien berbaring, duduk,
berdiri
10.27 Hasil : saat dilakukan pengukuran vital sign klien
dalam kondisi semi fowler

19
4. Memonitor kualitas dari nadi
10.30 Hasil : kualitas nadi baik 67 x/menit, irama
reguler
5. Memonitor frekuensi dan irama pernafasan
10.35 Hasil : pernafasan cepat dan dangkal dengan
frekuensi 28 x/menit
6. Memberi terapi inhalasi
Hasil : terapi inhalasi lasalcom diberikan

20
No Diagnosa Tanggal Waktu Implementasi Evaluasi
2. Bersihan jalan nafas 13 April 2022 Airway management Jam 14.00
tidak efektif 1. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan S : klien mengatakan batuk kering,
berhubungan dengan 10.00 ventilasi dahak dapat keluar setelah di nebu
peningkatan produksi Hasil : posisi klien semi fowler O : klien tampak lemah, klien
sputum ditandai dengan 10.05 tampak batuk, sesak R: 26x/menit,
2. Mengidentifikasi pasien perlunya pemasangan
terdapat bunyi ronchi wheezing dan ronchi masih ada
dan wheezing. alat jalan nafas buatan A : masalah belum teratasi
Hasil : klien tidak memerlukan pemasangan alat P : Lanjutkan intervensi Airway
jalan nafas buatan management
10.07 3. Melakukan fisioterapi dada jika perlu
Hasil : fisioterapi dada dilakukan
10.10 4. Mengeluarkan sekret dengan batuk
Nama & paraf
Hasil : klien tampak sulit mengeluarkan sekret
10.15 5. Mengauskultasi suara nafas, mencatat adanya
suara tambahan
10.17 Hasil : terdapat atelektasis pada paru kanan Solihin Ramdani, S.Kep., Ners
6. Mengatur intake untuk cairan mengoptimalkan
10.20 keseimbangan
Hasil : cairan intravena RL diberikan 16 tpm
7. Memonitor respirasi dan status O2
10.20
Hasil : RR 28 x/menit dan O2 diberikan 2-3 lpm
per nasal kanul

21
3. Catatan Perkembangan

No Diagnosa Tanggal Waktu Perkembangan Nama & Paraf


1. 2. Ketidakefektifan pola 14 April 2022 09.00 - 14.00 S : klien mengatakan sesak berkurang
nafas berhubungan O : K/U lemah, klien tampak tenang, RR
dengan suplai oksigen 24x/menit, whezzing dan ronchi masih
tidakadekuat keseluruh terdengar
tubuh ditandai dengan A : masalah belum teratasi Solihin Ramdani, S.Kep.,
RR 28x/menit. P : lanjutkan intervensi Ners
I:
Airway management
1. Mengauskultasi suara nafas, mencatat
adanya suara tambahan
Hasil : suara paru tambahan masih ada
wheezing dan roncji
2. Mengatur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan
Hasil : cairan intravena D5% diberikan 20
tpm
3. Memonitor respirasi dan status O2
Hasil : RR 26 x/menit dihentikan
4. Memberi terapi inhalasi
Hasil : terapi nebu combiven diberikan /8
jam
Vital sign monitoring
1. Memonitor TD, nadi, suhu, dan RR
Hasil :
5. T : 130/90 mmHg
6. P : 80 x/menit

22
7. R : 24 x/menit
8. S : 360C
9. SPO2 : 93%
2. Mencatat adanya fluktuasi tekanan darah
Hasil : tekanan darah dalam batas normal
3. Memonitor frekuensi dan irama pernafasan
Hasil : pernafasan normal dengan frekuensi
24 x/menit
E : masalah belum teratasi
R : Lanjutkan intervensi Airway management

3. 4. Bersihan jalan nafas 13 April 2022 09.00 – 14.00 S : klien mengatakan batuk berkurang, dahak
tidak efektif dapat keluar
berhubungan dengan O : K/U lemah, klien tampak batuk berkurang
peningkatan produksi A : masalah belum teratasi
sputum ditandai dengan P : lanjutkan intervensi
terdapat bunyi ronchi I: Solihin Ramdani, S.Kep.,
dan wheezing. Airway management Ners
1. Memposisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
Hasil : posisi klien semi fowler
2. Melakukan fisioterapi dada jika perlu
Hasil : fisioterapi dada dilakukan
3. Mengeluarkan sekret dengan batuk
Hasil : klien tampak sulit mengeluarkan
sekret
4. Mengauskultasi suara nafas, mencatat
adanya suara tambahan

23
Hasil : terdapat ronchi dan wheezing
5. Mengatur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan
Hasil : cairan intravena RL diberikan 16
tpm
6. Memonitor respirasi dan status O2
Hasil : RR 24 x/menit dan O2 diberikan
2-3 lpm per nasal kanul
E : masalah teratasi
R : Hentikan intervensi

Mengetahui
Kepala Ruangan Bougenville 2

Suryani, AM.Kep
19660717 199003 2009

24

Anda mungkin juga menyukai