S
DENGAN DIAGNOSA MEDIS HEMAPTOE, TB PARU DAN
BRONCHOPNEUMONI DI RUANG BOUGENVILLE 2
RSUD KABUPATEN CIAMIS
Oleh :
a. Identitas Klien
Nama : TN.k
Umur : 58 tahun
Status : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam
No Medrek : 4786XXX
Nama : Ny.U
Umur : 55 tahun
2|Askep Individu
c. Riwayat Penyakit
1) Keluhan Utama
September 2020 jam 10.00 klien mengeluh batuk darah, sesak. Sesak
Klien pertama batuk darah pukul 08.00 sebanyak 2 gelas. Dan terakhir
batuk darah pukul 10.00 sebanyak ½ gelas. Selain itu klien mengeluh
lemas.
dll.
3|Askep Individu
d. Genogram
Tn.
S
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Perempuan meninggal
e. Data Psikologis
1) Status Emosional
4|Askep Individu
2) Konsep Diri
3) Ideal Diri
4) Cara Berkomunikasi
f. Data Sosial
penyakitnya.
g. Data Spiritual
5|Askep Individu
e. Porsi makan 1 porsi 1 porsi
f. Makanan yang menimbulkan alergi Tidak ada Tidak ada
g. Makanan yang disukai Semua suka Semua suka
2. Cairan
a. Intake
Oral
Jenis Air putih Air putih
Jumlah ±8 gelas ±8 gelas
Bantuan total/sebagian Tanpa bantuan Bantuan sebagian
3. Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1x 1x
Konsistensi Lembek Lembek
Warna Kuning Kuning
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Bantuan total/sebagin Tanpa bantuan Tanpa bantuan
b. BAK
Frekuensi ±4 kali/hari ±4 kali/hari
Konsistensi Cair Cair
Warna Kuning Kuning
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Bantuan total/sebagin Tanpa bantuan Bantuan sebagian
4. Istirahat tidur
a. Lama tidur 7 jam 6 jam
b. Kesulitan memulai tidur Tidak Tidak
c. Gangguan tidur Tidak Tidak
d. Kebiasaan sebelum tidur Tidak Tidak
5. Personal hygiene
a. Mandi 2x 1x
b. Gosok gigi 2x 1x
c. Cuci rambut 3x seminggu Belum
d. Gunting kuku 1x seminggu Belum
e. Ganti pakaian 2x 2x
6. Aktivitas
a. Mobilisasi fisik Baik Baik
b. Olah raga Tidak Tidak
c. Rekreasi Kadang-kadang Tidak
6|Askep Individu
i. Pemeriksaan Fisik
2) Tanda vital
T : 160/90 mmHg
P : 73 x/menit
R : 28 x/menit
S : 360C
SPO2 : 95%
3) Kesadaran
4) Berat badan : 49 kg
6) Sistem Pernafasan :
a) Inspeksi :
Hidung : ada pernafasan cuping hidung, tidak ada lesi, tidak ada
7|Askep Individu
c) Palpasi
Hidung : tidak ada nyeri tekan atau nyeri lepas, tidak teraba massa,
tidak ada nyeri tekan pada area sinus maksilaris dan sinus frontalis
fremitus sama kiri dan kanan, tidak ada yang tertinggal atau
menurun
d) Perkusi
7) Sistem Kardiovaskuler
a) Inspeksi : tidak ada cyanosis, tidak ada clubing finger, tidak ada
oedema
d) Auskultasi : suara jantung S1-S2 normal lub dup, tidak ada suara
tambahan.
8) Sistem Persyarfan
8|Askep Individu
Fungsi penciuman klien baik masih dapat membedakan bau kayu putih dan
kopi.
bantu
arah
d) Nervus IV Troklearis
e) Nervus V Trigeminus
Klien dapat membuka dan menutup mulut dengan spontan, batuk diserti
darah dari mulut, dapat mengunyah makanan dengan baik, pergerakan otot
rahang. Reflek kornea baik klien dapat mengedip saat diberi rangsang.
f) Nervus VI Abdusen
Tidak ada strabismus, gerakan bola mata dapat bergerak ke segala arah,
9|Askep Individu
g) Nervus VII Fasialis
Klien dapat menggerakan kepala dan bahu. Klien dapat memberi tahanan
pada bahu
Lidah simetris, tidak ada stomatitis, tidak ada atrofi, lidah dapat digerakan
9) Sistem Pencernaan
Warna kulit sawo matang, turgor kulit lembab, CRT <2 detik,
konjungtiva anemis, tidak ada luka, tidak ada cyanosis, selaput mokosa
lembab
10 | A s k e p I n d i v i d u
11) Sistem Endokrin
Klien tampak lemah, aktivitas menurun, tidak ada deformitas, tidak ada nyeri
tekan atau nyeri lepas, tidak ada atrofi, tidak ada oedema, mobilitas fisik baik,
kekuatan otot :
5 5
5 5
BAK ±5 kali perhari, tidak terpasang kateter, alat genitalia tidak terkaji.
j. Data Penunjang
1) Laboratorium
TANGGAL 21-09-2020
11 | A s k e p I n d i v i d u
TANGGAL 22-09-2020
2) Rontgen Thorax
TANGGAL 21-9-2020
Cor tampak besar. Tampak infiltrat diparu kanan dan sedikit di kiri bawah
k. Terapi
Oksigen 3 lpm
Methylprednison 2 x 1 FL
Lasal syr 3 x 1 c
Codein 2 x 10 mg
Amlodipin 5 mg 0-0-1
Kalnex 2 x 500 mg
Concor 1 x 2,5 mg
Pulna 1 x 1
Fluconazol 1 x 960 mg
Rifampicin 450 mg 1 x 1
Omz 1 x 1
12 | A s k e p I n d i v i d u
2. Analisa Data
Batuk
Hemaptoe
Batuk
Hemaptoe
13 | A s k e p I n d i v i d u
Gangguan perfusi jaringan perifer
3. Diagnosa Keperawatan
terjadi pada respiratori bronkial atau alveoli ditandai dengan batuk dan
hemaptoe
dengan Hb = 7,5
14 | A s k e p I n d i v i d u
4. Intervensi
15 | A s k e p I n d i v i d u
berhubungan dengan Respiratory status: airway patency Airway management
ekspansi paru menurun Vital sign status 1. Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw trust bila perlu
ditandai dengan RR Kriteria hasil : 2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
28x/menit Mendemonstrasikan batuk efektif 3. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
dan suara nafas yang bersih, tidak 4. Pasang mayo bila perlu
ada sianosis dan dyspnea (mampu 5. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
mengeluarkan sputum, mampu 6. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
bernafas dengan mudah, tidak ada 7. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
pursede lips) 8. Lakukan suction pada mayo
Menunjukan jalan nafas yang paten 9. Berikan bronkodilator bila perlu
(klien tidak merasa tercekik, irama 10. Berikan pelembab udara dengan kasa basah nacl lembab
nafas, frekuensi pernafasan dalam 11. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
rentang normal, tidak ada suara 12. Monitor respirasi dan status O2
nafas abnormal)
Tanda-tanda vital dalam rentang Terapi oksigen
normal (tekanan darah, nadi, 1. Bersihkan mulut, hidung dan sekret trakea
pernafasan) 2. Pertahankan jalan nafas yang paten
3. Atur peralatan oksigenasi
4. Monitor aliran oksigen
5. Pertahankan posisi pasien
6. Observasi adanya tanda-tanda hipoventilasi
7. Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksifenasi
Vital sign monitoring
1. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
2. Catat adanya fluktuasi tekanan darah
3. Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, berdiri
4. Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
5. Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas
6. Monitor kualitas dari nadi
7. Monitor frekuensi dan irama pernafasan
3 Gangguan perfusi NOC : 1. Kaji faktor penyebab gangguan perfusi jaringan perifer
jaringan perifer HB dalam rentang normal 2. Kaji sirkulasi perifer secara komprehensif nadi perifer, edema, CRT,
berhubungan dengan sianosis
hemaptoe ditandai Kriteria hasil : perfusi jaringan adekuat, 3. Kaji kadar hemoglobin klien
16 | A s k e p I n d i v i d u
dengan Hb = 7,5 nilai hemoglobin dalam batas normal, 4. Anjurkan klien untuk membatasi aktivitas
tidak ada tanda-tanda sianosis, CRT <3 5. Kolaborasi dalam pemeriksaan elektrolit dan darah lengkap
detik, Akral hangat 6. Kolaborasi dalam pemberian program transfusi darah
17 | A s k e p I n d i v i d u
4. Implementasi
18 | A s k e p I n d i v i d u
2. Pola nafas tidak efektif 21 September S : klien mengatakan sesak
berhubungan dengan 2020 Airway management berkurang
ekspansi paru menurun 10.00 1. Mengauskultasi suara nafas, mencatat adanya suara O : K/U lemah, klien tampak
ditandai dengan RR tambahan tenang, RR 28x/menit,
28x/menit 10.05 Hasil : suara paru tambahan masih ada wheezing dan whezzing dan ronchi masih
terdengar
roncji
10.07 A : masalah belum teratasi
2. Mengatur intake untuk cairan mengoptimalkan P : lanjutkan intervensi
keseimbangan
Hasil : cairan intravena NaCl 0,9% 16 tpm
3. Memonitor respirasi dan status O2 Nama & paraf
Hasil : RR 28 x/menit dihentikan
10.10
19 | A s k e p I n d i v i d u
12.25 Hasil : nadi 73x/menit, CRT <2 detik, tidak ada sianosis A: masalah belum teratasi
3. Mengkaji kadar hemoglobin klien P: lanjutkan intervensi
10.05 Hasil : Hb 7,5
4. Menganjurkan klien untuk membatasi aktivitas Nama & paraf
12.25 Hasil : klien bedrest
5. Berkolaborasi dalam pemeriksaan elektrolit dan darah
lengkap
13.00 Hasil : hasil elektrolit dalam batas normal, terdapat Nina Mulyati., S.Kep., Ners
penurunan Hb 7,5
6. Berkolaborasi dalam pemberian program transfusi darah
Hasil : transfusi darah PRC diberikan 250 cc golongan
darah A
20 | A s k e p I n d i v i d u
3. Catatan Perkembangan
21 | A s k e p I n d i v i d u
Nebu combiven / 8 jam, Levofloxacin inf 750 mg 1 x 1
Lasal syr 3 x 1 c, Codein 2 x 10 mg, Kalnex 2 x 500 mg
E : masalah belum teratasi
R : Lanjutkan intervensi
2. Pola nafas tidak 22 September 09.00 – 14.00 S : klien mengatakan sesak berkurang
efektif berhubungan 2020 O : K/U lemah, klien tampak tenang, RR 22x/menit, whezzing
dengan ekspansi dan ronchi masih terdengar
paru menurun A : masalah belum teratasi Nina Mulyati., S.Kep.,
ditandai dengan RR P : lanjutkan intervensi Ners
28x/menit I:
Airway management
1. Mengauskultasi suara nafas, mencatat adanya suara
tambahan
Hasil : suara paru tambahan masih ada wheezing dan
roncji
2. Mengatur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan
Hasil : cairan intravena NaCl 0,9% 16 tpm
3. Memonitor respirasi dan status O2
Hasil : RR 22 x/menit dihentikan
22 | A s k e p I n d i v i d u
6. Memonitor frekuensi dan irama pernafasan
Hasil : pernafasan normal dengan frekuensi 22 x/menit
E : masalah belum teratasi
R : Lanjutkan intervensi
3. Gangguan perfusi 22 September 09.00 – 14.00 S: klien mengatakan lemas
jaringan perifer 2020 O : klien tampak lemah, Hb 7,5, konjungtiva anemis transfusi
berhubungan dengan PRC masuk 1 labu
hemaptoe ditandai A: masalah belum teratasi Nina Mulyati., S.Kep.,
dengan Hb = 7,5 P: lanjutkan intervensi Ners
I:
1. Mengkaji faktor penyebab gangguan perfusi jaringan
perifer
Hasil : faktor penyebabnya adalah hemaptoe dengan
pengeluaran darah banyak
2. Mengkaji sirkulasi perifer secara komprehensif nadi
perifer, edema, CRT, sianosis
Hasil : nadi 79x/menit, CRT <2 detik, tidak ada sianosis
3. Mengkaji kadar hemoglobin klien
Hasil : Hb 7,5
4. Menganjurkan klien untuk membatasi aktivitas
Hasil : klien bedrest
5. Berkolaborasi dalam pemeriksaan elektrolit dan darah
lengkap
Hasil : setelah darah masuk 2 labu dokter menganjurkan
untuk periksa DL
6. Berkolaborasi dalam pemberian program transfusi darah
Hasil : transfusi darah PRC labu ke2 diberikan 250 cc
golongan darah A
E : konjungtiva anemis
Masalah belum teratasi
R : lanjutkan intervensi
23 | A s k e p I n d i v i d u
4. Catatan Perkembangan
2. Pola nafas tidak 22 September 09.00 – 14.00 S : klien mengatakan sesak berkurang
efektif berhubungan 2020 O : K/U lemah, klien tampak tenang, RR 20x/menit, whezzing
dengan ekspansi dan ronchi masih terdengar
paru menurun A : masalah belum teratasi Nina Mulyati., S.Kep.,
ditandai dengan RR P : lanjutkan intervensi Ners
28x/menit I:
24 | A s k e p I n d i v i d u
Airway management
1. Mengauskultasi suara nafas, mencatat adanya suara
tambahan
Hasil : suara paru tambahan masih ada wheezing dan
ronchi
2. Mengatur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan
Hasil : cairan intravena NaCl 0,9% 16 tpm
3. Memonitor respirasi dan status O2
Hasil : RR 20 x/menit dihentikan
25 | A s k e p I n d i v i d u
1. Mengkaji sirkulasi perifer secara komprehensif nadi
perifer, edema, CRT, sianosis
Hasil : nadi 73x/menit, CRT <2 detik, tidak ada sianosis
2. Mengkaji kadar hemoglobin klien
Hasil : Hb 9
3. Menganjurkan klien untuk membatasi aktivitas
Hasil : klien bedrest
4. Berkolaborasi dalam pemeriksaan elektrolit dan darah
lengkap
Hasil : periksa DL dilakukan, Hb 9
E : konjungtiva an anemis, Hb 9
Masalah teratasi
R : hentikan intervensi
26 | A s k e p I n d i v i d u