N DENGAN DIAGNOSA
HIPERTENSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan
Gerontik
Dosen Pembimbing: Nandang Jamiat S.Kep., M.Kep., Sp.Kom
2. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi dan waktu : Tidak menentu
Kebiasaan BAK malam hari : Tidak sering
b. BAB
Frekuensi dan waktu : 2 hari satu kali
Konsistensi : Padat
Keluhan yang berhubungan dengan BAB : -
Pengalaman memakai Laxatif/Pencahar : Tidak pernah
3. Personal Higiene
a. Mandi
Frekuennsi dan waktu mandi : 2x sehari, pagi dan sore
Pemakaian sabun (ya/tidak) : Ya
b. Oral Higiene
Frekuensi dan waktu gosok gigi : 2x sehari, pagi dan sore
Menggunakan pasta gigi : Ya
c. Cuci Rambut
Frekuensi : 2 hari satu kali
Penggunaan shampo (ya/tidak) : Ya
d. Kuku dan Tangan
Frekuensi gunting kuku : Jika panjang
Kebiasaan mencuci tangan : Memakai sabun
Dengan sabun
C. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat Ini
a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir
Klien mengatakan nyeri kepala ketika mengalami sulit tidur pada malam hari,
nyeri dirasakan dengan skala 5, nyeri yang dirasakan klien seperti ditusuk-
tusuk jarum, nyeri hilang timbul terutama jika klien mengalami kelelahan.
Klien tidak pernah tidur siang karena menjaga warung. Klien juga merasakan
nyeri pada kaki terutama lutut, terkadang kakinya merasa kaku.
c. Faktor Pencetus
Dari pola hidup karena merokok, dan juga riwayat klien yang pernah terjatuh
beberapa tahun yang lalu.
f. Upaya mengatasi :
Pergi ke RS/klinik pengobatan/dokter praktek
Pergi ke Bidan/perawat
Mengkonsumsi obat-obatan sendiri (ya)
Mengkonsumsi obat-obatan tradisional
Lain-lain :
b. BB/TB :
BB sebelumnya 50 kg, TB 155 cm
BB saat ini 45 kg, TB 155 cm
IMT = 18,7 (BB ideal)
c. Rambut :
Distribusi rambut halus, bersih, rambut sebagian sudah beruban, rambut sudah
mulai tipis.
d. Mata :
Pupil mengecil ketika diberi sinar, klien menggunakan kacamata plus,
konjungtiva anemis.
e. Telinga : Telinga terlihat bersih, tidak ada benjolan, pendengaran baik, kedua
telinga simetris, tidak ada cairan yang keluar
f. Mulut, gigi dan bibir : Bibir terlihat lembab, jumlah gigi berkurang, tidak
terdapat caries gigi.
g. Dada :
Tidak terdapat nyeri tekan, suara jantung normal, tidak ada kebiruan pada
bagian dada.
h. Abdomen :
Abdomen simetris, warna abdomen tidak ada hiperpigmentasi, tidak ada luka
di abdomen.
i. Kulit :
Kulit sedikit kering, crt < 2 dtk, turgor kulit normal, suhu 36,5 OC, kulit
terlihat keriput.
j. Ekstrimitas atas :
Kekuatan otot kanan 5 kiri 5, tidak ada deformitas, tidak terdapat edema, tidak
terdapat nyeri tekan pada bagian lutut, tidak ada masa.
k. Ekstrimitas bawah :
Kekuatan otot kanan 3 kiri 3, tidak ada deformitas, tidak terdapat edema,
terdapat nyeri tekan, tidak ada masa
Analisis Hasil
Skor : < 25 : tidak ada masalah kesehatan kronis s/d masalah kesehatan kronis ringan
Skor : 26-50 : masalah kesehatan kronis sedang
Skor > 51 : masalah kesehatan kronis berat
2. FUNGSI KOGNITIF
Pengkajian fungsi kognitif dilakukan dalam rangka mengkaji kemampuan klien berdasarkan
daya orientasi terhadap waktu, orang, tempat, serta daya ingat.
Petunjuk : isilah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan respons klien
Analisis hasil :
Skore benar : 8-10 : tidak ada gangguan
Skore benar : 0-7 : ada gangguan
Kesimpulan : Setelah pengkajian didapatkan hasil dengan skore 8, dapat disimpulkan fungsi
kognitif pada klien tidak terdapat gangguan.
3. STATUS FUNGSIONAL
Pengkajian status fungsional didasarkan pada kemandirian klien dalam menjalankan aktivitas
kehidupan sehari hari. Kemandirian berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan
orang lain. Pengkajian ini didasarkan pada kondisi actual klien dan bukan pada kemampuan,
artinya jika klien menolak untuk melakukan suatu fungsi, dianggap sebagai tidak melakukan
fungsi meskipun ia sebenarnya mampu.
Analisis hasil :
Point : 13-17 : mandiri
Point : 0-12 : ketergantungan
Kesimpulan : Setelah pengkajian didapatkan hasil dengan skore 15, dapat klien berada
dalam kategori ketergantungan.
Analisa hasil :
Terganggu nilai 1
Normal nilai 0
Kesimpulan : Setelah pengkajian didapatkan hasil dengan skore 30, klien mengalami depresi
berat
Aspek 4 3 2 1 Nilai
pasien
Usia >80 70-79
Status mental Konfusi Konfusi atau 1
Intermiten disorientasi
atau setiap waktu
disorientasi
Eliminasi Mandiri dan Memerlukan Kateter 4
tidak bantuan menetap
menderita atau ostomi
inkontinensia
Riwayat Riwayat jatuh Telah jatuh 2
tiga kali atau 1 sampai 2 x
lebih
Tingkat aktivitas Tirah baring Turun dari Bisa ke 1
tempat tidur km.mandi
dengan
bantuan
Gaya berjalan dan Berdiri atau Hipotensi Gaya 1
keseimbangan berjalan ortostatik berjalan
dengan spastik atau
keseimbangan tertatih
yang buruk
Obat-obatan* Tiga jenis atau 2 jenis obat- 1 1
lebih obat- obatan Jenis obat-
obatan obatan
Jumlah skor 10
Interpretasi :
0 sampai 4 = resiko rendah
5 sampai 10 = resiko sedang
11 sampai 24 = resiko tinggi
Kesimpulan : Setelah pengkajian didapatkan hasil dengan skore 10, dapat disimpulkan
resiko jatuh termasuk ke dalam resiko sedang.
ANALISA DATA :
Tahanan perifer
meningkat
Peningkatan tekanan
darah
Turbulensi
Eritrosist bergumpal
Edema serebral
Peningkatan TIK
Nyeri
2 Data Subjektif : Faktor predisposisi : Gangguan mobilitas
- Klien mengatakan Gaya hidup merokok, fisik
nyeri kaki terutama hipertensi
pada lutut
- Klien mengatakan
pernah terjatuh Kerusakan vaskular
beberapa tahun yang pembuluh darah
lalu
Peningkatan tekanan
darah
Suplai O2 berkurang ke
otak
Sesak napas
Ansietas
Disfungsi N XI
(Assesorius)
Gangguan mobilitas
fisik
Nursing Care Plan (NCP)
1. Nyeri akut Setelah dilakukan perawatan 1. Lakukan pengkajian nyeri 1. Mengetahui tingkat nyeri untuk
selama 1x5 jam diharapkan komprehensif yang meliputi memudahkan intervensi selanjutnya
nyeri akut pada klien dapat lokasi, karakteristik, durasi, 2. Mengalihkan rasa nyeri dan
teratasi dengan kriteria hasil : frekuensi, kualitas, intensitas, meningkatkan rasa kontrol nyeri
1. Nyeri yang dilaporkan atau beratnya nyeri dan faktor 3. Mencegah fluktuasa dan
berkurang dari (skala 0 pencetus. menghilangkan rasa nyeri
dari 4) 2. Ajarkan pasien melakukan 4. Dengan istirahat atau tidur yang
2. Nyeri dapat terkontrol distraksi nyeri seperti cukup memungkinkan dapat
relaksasi nafas dalam. menurunkan intensitas nyeri
3. Kolaborasi pemberian 5. Bertujuan untuk mengurangi skala
analgetik nyeri
4. Dukung istirahat/tidur yang 6. Untuk menurunkan rasa nyeri pada
adekuat untuk membantu klien
menurunkan nyeri.
5. Gali bersama pasien faktor-
faktor yang dapat
menurunkan nyeri
6. Berikan terapi SEFT
(Spiritual Emotional Freedom
Technique)
2. Gangguan Setelah dilakukan perawatan 1. Observasi tanda dan gejala 1. Untuk mengetahui tanda dan gejala
mobilitas selama 1x5 jam diharapkan penurunan mobilitas sendi, dan mobilitas sendi
fisik klien dapat mobilisasi dengan kehilangan ketahanan
2. Membantu dalam mengantisipasi dan
baik, dengan kriteria hasil : 2. Kaji kemampuan dalam
merencanakan intervensi selanjutnya
1. Kekuatan otot menimgkat peningkatan mobilitas fisik pada
(dari skala 3 menjadi 5) seluruh ekstremitas 3. Hambatan biasanya terjadi akibat adanya
3. Kaji kemampuan dan hambatan nyeri apabila menggerakan ekstremitas
motoric pada seluruh ekstremitas
4. Untuk mencegah komplikasi akibat
4. Fasilitasi pasien dalam
imobilitas.
pemenuhan mobilisasi
5. Lakukan latihan rom pada 5. Latihan ROM yang optimal dapat
ekstremitas. menurunkan atrofi otot, perbaikan sirkulasi
perifer dan mencegah kontraktur pada
estremitas. Lakukan secara bertahap sesuai
dengan tingkat toleransi individu
Pathway
Faktor predisposisi :
Gaya hidup merokok, hipertensi. umur, jenis kelamin
Spasme
Sistemik Koroner arteriole
Respon RAA
Tahanan perifer Aliran darah lambat
Pembuluh darah
Sesak napas Eritrosit bergumpal Retensi Na Afterload Nyeri dada Resiko tinggi
injury
Ansietas Cairan plasma Penurunan
Edema
hilang curah jantung
Disfungsi N XI
Kelebihan volume
(Assesorius) Edema serebral
cairan