Dosen Pembimbing:
Santy Sanusi, S.Kep., Ners, M.Kep
Disusun Oleh:
Kelompok 1
2019/2020
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG
Kelompok : 1 (Satu)
5. Fauziah Agustiningrum
ANALISIS KASUS KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
I. KASUS
A. Triase
penanganan medis segera, dan pasien mana yang dapat dengan aman menunggu.
pasien yang memang gawat darurat, dan kondisi yang berisiko gawat darurat.
Prosedur triase :
warna:
mengancam jiwa yang kemungkinan besar dapat hidup bila ditolong segera.
c) Kategori hijau: prioritas ketiga (area observasi) Pasien degan cedera minimal,
d) Kategori hitam: prioritas nol Pasien meninggal atau cedera fatal yang jelas
Amerika Serikat. Sistem ESI berstandar pada perawat dengan pelatihan triase
secara spesifik. Pasien yang masuk digolongkan dalam ESI 1 sampai ESI 5
sesuasi dengan kondisi pasien. Apabila ada pasien baru datang ke unit gawat
darurat, maka petugas triase akan melakukan dua tahap penilaian, tahap pertama
adalah menentukan keadaan awal pasien apakah berbahaya atau tidak. Triase ESI
intervensi penyelamatan jiwa segera? Bila ya, maka pasien masuk dalam ESI 1.
Bila tidak, ajukan pertanyaan kedua: apakah pasien tidak bisa menunggu (karena
resiko tinggi, perubahan kesadaran akut, atau nyeri hebat)? Bila jawabannya ya,
maka pasien masuk dalam ESI 2. Bila tidak, pikirkan pertanyaan ketiga: berapa
sumber daya yang akan diperlukan pasien (pemeriksaan penunjang)? Bila tidak
ada, maka pasien masuk kategori ESI 5. Bila ada satu sumber daya yang
Bila lebih dari satu sumber daya yang diperlukan (misal: pemeriksaan
Laboratorium dan foto polos thorax), maka pasien masuk kategori ESI 3.
Keempat, khusus pada ESI 3, ukurlah tanda vital. Jika pasien terdapat kelainan
pada tanda-tanda vital, maka pasien masuk ESI 2, jika tidak, pasien masuk ESI 3.
Frekuensi
Skor Klasifikasi Respon Klinis Tindakan
Monitoring
0 Sangat Rendah Dilakukan monitoring Melanjutkan monitoring Min 12 jam
1-4 Rendah Harus segera dievaluasi Perawat mengassesmen Min 4-6 jam
oleh perawat terdaftar yang perawat/ meningkatkan
kompeten harus frekuensi monitoring
memutuskan apakah
perubahan frekuensi
pamentauan klinis atau
wajib eskalasi perawatan
klinis
5-6 Sedang Harus segera melakukan Perawat berkolaborasi Min 1 jam
tinjauan mendesak oleh dengan tim/ pemberian
klinisi yang terampil dengan assesmen kegawatan/
kompetensi dalam penilaian meningkatkan perawatan
penyakit akut di bangsal dengan fasilitas monitor yang
biasanya oleh dokter atau lengkap.
perawat dengan
mempertimbangkan apakah
eskalasi perawatan ke tim
perawatan kritis diperlukan
(yaitu tim penjangkauan
perawatan kritis)
≥7 Tinggi Harus segera memberikan Berkolaborasi dengan tim Bad set
penilaian darurat secara medis/ pemberian assesmen monitor/ every
klinis oleh tim kegawatan/ pindah ruang time
penjangkauan/ critical care ICU
outreach dengan kompetensi
penanganan pasien kritis
dan biasanya terjadi transfer
pasien ke area perawatan
dengan alat bantu
D. Fisiologis Sistem Respirasi (pernapasan)
1. Mekanisme Pernapasan
Pernapasan pada manusia berlangsung dengan cara mengubah tekanan udara
di dalam paru-paru. Perubahan tekanan ini menyebabkan udara dapat keluar dan
masuk dari dan ke dalam paru-paru yang disebut bernapas. Proses bernapas pada
manusia melalui 2 (dua) tahap :
- Pernafasan Dada
- Pernafasan Perut
fase inspirasi
diafragma berkontraksi,dari posisi melengkung menjadi datar,paru-
parumengembang.akibatnya,tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil
dibandingkan tekanan udara luar,sehingga udara masuk.
fase ekspirasi
otot diafragma berelaksasi ,posisi dari mendatar melengkung kembali,paru-
paru mengempis.akibatnya,tekanan udara di paru-paru lebih besar dibandingkan
tekanan udara luar,sehingga udara keluar dari paru.
2. Jenis Respirasi
a. Respirasi internal
Mencakup reaksi reaksi metabolik intra sel yang menggunakan O2 dan
menghasilkan CO2 sewaktu oksidasi molekul untuk menghasilkan energi (ATP)
dari makanan.
Respirasi eksternal
Adalah pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang terjadi antara udara
dalam gelembung paru-paru dengan darah dalam kapiler.
3. Ventilasi Paru
Ventilasi selama inspirasi udara mengalir dari atmospir ke alveoli sebaliknya
selama ekspirasi udara yang mauk kedalam alveoli mempunyai suhu dan
kelembaban atmosper. Ventilasi dibagi menjadi dua :
- Ventilasi pulmonari yaitu tidak dikalikan dengan jumlah pernafasan permenit
= 500x12=6000ml/menit.
- Ventilasi alveoli yaitu (volume tidal dead space) dikalikan jumlah pernafasan
permenit = (500-150)X12=4200ml/menit
-
Udara masuk dan keluar dari paru-paru, cairan dalam bentuk gas atau cair
mengalir dari satu tempat ke tempat lainnya. Adanya tekanan gradient
menyebabkan cairan akan berpindah dari tempat bertekanan tinggi ke tekanan
rendah, udara tidak memasuki dan tidak meninggalkan paru-paru. Mekanisme
yang menyebabkan tekanan gradien antara udara atmosfer dan udara alveolar.
c. Transport oksigen
Sekitar 97 % oksigen dalam darah dibawa eritrosit yang telah berkaitan
dengan hemoglobin ( Hb), 3% oksigen sisanya larut dalam plasma
1) Setiap molekul dalam kempat molekul besi dalam hemoglobin berikatan
dengan satu molekul oksigen untuk membentuk oksi hemoglobin ( HbO2)
berwarna merah tua. Ikatannya ini tidak kuat dan referesible. Hemeglobin
tereduksi (Hhb) berwarna merah kebiruan.
2) Kapasitas oksigen adalah volume maksimum oksigen yang dapat berikatan
dengan ejumlah hemoglobin dalam darah.
- Setiap sel darah merah mengandung 280 juta molekul hemoglobin.
Setiap gram hemoglobin dapat mengikat 1,34 ml oksigen
- 100ml darah rata-rata mengandung 15 gr hemoglobin untuk maksimum
20ml O2/100ml darah atau (15 X 1,34). Konsentrasi hemoglobin ini
biasanya dinyatakan sebagai preentase volume dan merupakan jumlah
yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
3) Kejenuhan O2 darah adalah rasio antara volume O2 aktual yang terikat pada
hemoglobin dan kapasitas O2
4) Afinitas hemoglobin terhadap O2.
Hemoglobin dipengaruhi oleh pH, temperature, dan konsentrasi.
- Hemoglobin dan pH peningkatan PCO2 darah atau peningkatan asiditas
darah (penurunan pH darah dan peningkatan konsentrasi ion hydrogen).
Melemahkan ikatan antara O2 dan hemoglobin terhadap PCO 2
manapun.
- Hemoglobin dan temperature.
Peningkatan temperature yang terjadi dalambisinitas sel-sel yang
E. Pulmonalis Embolis
1. Definisi
luas, mulai dari suatu gambaran klinis yang asimptomatik sampai keadaan
henti jantung yang tiba-tiba (sudden cardiac death). Emboli paru adalah
penyumbatan pada pembuluh darah di paru-paru. Penyumbatan biasanya
disebabkan oleh gumpalan darah yang awalnya terbentuk dibagian tubuh lain,
terutama kaki.
tanda gejala yang beragam, dari keadaan yang asimptomatik hingga keadaan
pada populasi adalah 23 per 100,000 penduduk dengan angka kematian 15%
emboli udara, emboli lemak, cairan amnion, fragmen tumor, dan sepsis masih
mungkin terjadi.
belum)
di file bu eva)