Anda di halaman 1dari 7

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UPH

PROFESI NERS KEPERAWATAN DASAR PROFESI (KDP)


Judul: Analisa Sintesa Tindakan Pengambilan Darah Vena untuk Pemeriksaan Albumin

AST ke - 4
Nama Mahasiswa/NIM : Natan Sigit Sayogya
Nama Pasien/Usia : Tn. N.S (30Thn)
No. Rekam Medis : 05-16-48
Tanggal Masuk : 25 Oktober 2018
Tanggal dan Jam Tindakan : 30 Oktober 2018/ 10.00 WITA
Diagnosa Medis : APP dengan Ileus paralitik post appendectomy

No Kriteria Nilai
1 Diagnosa Keperawatan (PE): /10
Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi
2 Data Subjekif: /10
Pasien mengatakan nyeri diarea bekas operasi di bagian perut bawah kanan.
- P = Pasien mengatakan nyeri dibekas bekas operasi di bagian perut bawah kanan.
- Q = Pasien mengatakan nyeri seperti tersayat.
- R = Pasien mengatakan nyeri tidak menyebar
- S = Skala nyeri A/I 4/2
- T = Pasien mengatakan nyeri muncul ketika hendak beraktivitas seperti bergerak atau berjalan ke kamarmandi.
Pasien mengatakan perut terasa kembung.
3 Data Objektif: /10
Pasien terlihat sedikit pergerakan
Pasien terlihat lemas
Pasien terlihat meringis saat ditekan di sekitar area luka
Di area sekitar luka tampak kemerahan.
Pemeriksaan Fisik
- TD 110/70 mmHg, HR: 81x/Menit, RR= 20x/ Menit, Suhu : 36,6 °C
- GCS 15 (E4M6V5) EWS=0
Pemeriksaan Penunjang
- USG: Pembesaran appendik impending perforasi disertai dengan ileus obstruktif
- Laboratorium 26/10/2018: Hb=15,8 Na= 136 Kalium 3,43 Klorida: 102,0
Terapi obat:
- Ceftriaxone 1gr/iv/BD
- Ketorolac 30 mg/iv/TDS
- Ranitidine 50 mg/iv/BD
4 Langkah-langkah Tindakan Keperawatan yang dilakukan: /10
a. Kontrak waktu
- Melakukan kontrak waktu dengan pasien akan mengambil darah vena ditangan pasien.
- Menjelaskan kepada pasien tentang tujuan pengambilan darah
b. Persiapan alat
- Syiringe 3cc
- Handscoon
- Torniquet
- Alcohol swab
- Plastik Kuning
- Plester
- Tabung warna Merah
c. Persiapan pasien
- Double cek dengan perawat penanggung jawab.
- Menjelaskan kembali kepada pasien tentang tujuan pengambilan darah
- Menutup sampiran
d. Pelaksanaan Tindakan
- Mengucapkan salam teraupetik
- Menjelaskan langkah-langkah tindakan
- Mencuci tangan
- Memakai handscorn bersih
- Meminta pasien meluruskan lengannya, pilih tangan yang banyak melakukan aktivitas.
- Meminta pasien untuk mengepalkan tangan.
- Memasangkan torniquet kira-kira 10 cm diatas lipatan siku.
- Memilih bagian vena mediana cubiti atau cephalica. Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi
vena. Vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastic dan memiliki dinding tebal. jika vena tidak teraba,
lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5 menit pada daerah lengan.
- Membersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol 70% dan biarkan kering, dengan
catatan kulit yang sudah dibersihkan jang dipegang lagi.
- Menusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas dengan sudut 30-45 derajat dari kulit.
Jika jarum telah masuk ke dalam vena, akan terlihat darah masuk kedalam semprit (flash).
- Mengisi siringe sebanyak 3 cc darah
- Meminta pasien membuka kepalan tangannya.
- Meletakkan alcohl swab di tempat suntikan dan segera melepaskan dan tarik jarum. Menekan alcohol swab
beberapa saat kemudian plester.
- Merapikan alat dan pasien.
- Mencuci tangan.
e. Evaluasi
- Mengevaluasi respon pasien.

5 Dasar Pemikiran: /15


Albumin merupakan protein terbanyak dalam plasma darah mencapai kadar 60%. Manfaatnya untuk membantu
jaringan sel baru. Albumin digunakan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah atau rusak.
Albumin juga berperan mengikat obat-obatan serta logam berat yang tidak mudah larut dalam darah. Kadar albumin
di darah manusia direkomendasikan normal oleh paramedis bila kandungannya antara 3,5-5,5 g/dl (Sumarno, 2012).

Tindakan yang saya lakukan adalah mengambil darah vena untuk pemeriksaan albumin karena pasien post
appendectomy dengan pengecekan albumin berguna untuk menentukan tidakan selanjutkan ke pasien. Albumin
digunakan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah atau rusak (Sumarno, 2012).

6 Prinsip Tindakan: /5
Aseptik
7 Analisa Tindakan Keperawatan: /15
Pengambilan darah vena merupakan suatu cara pengambilan darah vena yang diambil dari pembuluh darah vena
untuk mendapatkan sample darah yang baik dan representatif dengan menggunakan tabung vacutainer. Pengambilan
darah vena yang saya lakukan sudah sesuai dengan teori (Rakhman & Khodijah, 2014).
Pada pengambilan darah vena (venipuncture) umumnya diambil dari vena median cubital, pada anterior lengan
(sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan permukaan kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf besar
(Nurismi, 2015)
Tujuan pengambilan darah vena ialah untuk mendapatkan spesimen darah vena dengan menggunakan tabung
warna Merah. Tabung merah berisi reagent clot activator yang akan mempercepat pembekuan darah. Umumnya
digunakan untuk kimia darah, serologi dan bank darah (Ulya, 2016)

8 Bahaya yang dapat terjadi? (Komponen Bahaya dan Pencegahan) /10


Bahaya:
Menurut Rakhman & Khodijah 2014
- Alergi terhadap antiseptik dan plester
- Dapat terjadi pendarahan
- Hematoma
- Nyeri
- Petechiae
- Kerusakan Vena
Pencegahan:
- Jika terjadi hematoma pada lokasi penusukan dapat dilakukan kompres dan kompres dapat mengurangi nyer
- Untuk mencegah terjadinya pendarahan tutup bekas penusukan dan tekan ringan beberapa menit dengan
alcohol swab lalu plester.
- Hindari penusukan 2 kali.
9 Hasil yang didapat: /5
S : Pasien mengatakan tidak terlalu sakit di area penusukan.
Pasien mengatakan sudah sering ditusuk untuk pengambilan darah.
O : Pasien tampak tenang
TD 123/70 mmHg, HR: 92x/Menit, RR= 20x/ Menit,
Tidak terlihat kemerahan di lokasi penusukan
Tidak terlihat pembengkakan di area penusukan.
A : Nyeri belum teratasi di area post operasi. . Skala nyeri A/I 4/2
P : Intervensi dilanjutkan, observasi tanda-tanda vital pasien.

10 Evaluasi Diri: /5
Kelebihan : Saya dapat melakukan dengan satu kali penusukan dan melakukan dengan mandiri tidak ditemani lagi.
Kelemahan : Saya masih belum hafal jenis-jenis tabung yang sesuai untuk pemeriksaan darah.

/5
11 Daftar Pustaka:

Nanda (2012). Diagnosa Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Buku Kedokteran: EGC.

Nurismi, Wahda. (2015). Pengambilan Darah vena dan darah kapiler. Retived from 2 November 2018 from
https://edoc.tips/download/laporan-praktikum-hematologi--5_pdf

Rakhman, A. & Khodijah., (2014). Buku Panduan Praktek Laboratorium: Keterampilan dasar dalam keperawatan II.
Yogyakarta : Deepublish/publisher.

Sumarno (2012). Albumin Ikan Gabus dan Kesehatan. Jurnal Ilmiah Agri Btos, Volume 10 No 1. Retrived 2 November
from https://jurnal.unars.ac.id/artikel/2013-03-13-96-5.%20ALBUMIN%20MARNO.docx
Ulya, Faizatul. (2016). Flebotomi Sederhana. Retrived 2 November 2018 from
http://uli150815.mahasiswa.unimus.ac.id/wp-content/uploads/sites/385/2016/05/TUGAS-1.pdf
Nilai 100

Preseptor

Anda mungkin juga menyukai