Oleh:
AULIA ANGGREINI
2022086026025
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2022
DAFTAR ISI................................................................Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
A. Deskripsikan Kasus...........................................Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
B. Hasil Pengkajian Fisik.......................................Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
C. Diangnosa Keperawatan....................................Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
D. Tindakan Keperawatan Yang Dilakukan...........Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
E. Tujuan Tindakan................................................Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
F. Prosedur Dan Rasional Tindakan......................Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
G. Prinsip tindakan Yang Wajib Dilakukan (Must To Do).......Kesalahan! Bookmark tidak
ditentukan.
H. Analisa Dan Refleksi Tindakan Yang Telah Dilakukan.......Kesalahan! Bookmark tidak
ditentukan.
I. Kesenjangan Teori Dan Praktik.........................Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA...................................................Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
Hari : Kamis, 22 September 2022
A. Deskripsikan Kasus
Identitas Pasien :Tn. P
Usia : 40 Tahun
Diagnosa Medis : Weakness General, Syok Hipovolemik, CFD grade 4.
Alasan Masuk Rumah Sakit : Klien datang dengan muntah sejak 1 hari, tidak bisa
makan, mencret
Keluhan saat ini : nyeri uluh hati, terasa panas di dada, tidak nafsu makan
Riwayat Kesehatan :-
C. Diangnosa Keperawatan
Resiko Ketidakseimbangan Elektrolit
D. Tindakan Keperawatan Yang Dilakukan
Pengambilan darah vena
E. Tujuan Tindakan
Mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk
melakukan pemeriksaan
Untuk mendapatkan specimen darah vena tanpa antikoagula yang memenuhi
persyarat untuk pemeriksaan kimia klinik dan imunoserologi
Untuk menganalisis kandungan komponen darah, seperti sel darah merah, sel
darah putih, leukosit dan trombosit
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik edisi 1 cetakan III (Revisi) . Jakarta : DPP PPNI
Delaune, S, C & Ladner, P, K. (2002), Fundamentals of Nursing : Standard & Practice.2nd
edition. United Tated of America: Thomson Delmar Learning.
Potter, P.A. & A.G. Perry. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep, proses, dan
praktik. (Edisi 4 volume 2). Alih bahasa: Renata Komalas ari, dkk. Jakarta: EGC.
Kurianti, A., & Handiyani, H. (2005). Buku panduan keterampilan
dasarprofesikeperawatan.Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
REFLEKSI TINDAKAN
“PROSEDUR MEDIKASI (INJEKSI INTRAVENA)”
Oleh:
AULIA ANGGREINI
2022086026025
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2022
DAFTAR ISI
J. Deskripsi Kasus
Identitas Pasien :Tn. M
Usia : 66 Tahun
Diagnosa Medis : DM tipe 2, Hipoglikemia
Alasan Masuk Rumah Sakit : Klien datang dengan penurunan kesadaran kurang
lebih 2 jam
Keluhan saat ini : tidak bisa makan dan minum .
Riwayat Kesehatan : DM
N. Tujuan Tindakan
Untuk memberikan obat yang di programkan melalui pembuluh darah vena dan agar
penyerapan obat lebih cepat.
O. Prosedur dan Rasional Tindakan
1. Mencuci tangan
Rasional: mengurangi penyebaran mikroorganisme
2. Menciptakan situasi lingkungan yang nyaman
Rasional: memberikan rasa nyaman kepada klien dan keluarga
3. Menampilkan sikap perawat yang ramah dan sopan
Rasional: Sikap ramah perawat akan membuat klien merasa akrab dan dekat
dalam hubungan interpersonal dengan perawat, sehingga klien bebas
mengungkapkan keluhannya.
4. Mengidentifikasi klien
Rasional: Identifikasi klien merupakan sasaran utama dalam konsep patient safety
yang harus dipenuhi oleh perawat.
5. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
Rasional: Dapat membangun/ membina hubungan antara perawat dan klien
6. Menjelaskan tujuan dan tindakan, kesediaan klien dan mengontrak waktu
Rasional: Membantu klien mengetahui tindakan yang akan dilakukan dan
kenyamanan klien.
7. Mengatur posisi klien senyaman mungkin sesuai kondisi klien.
Rasional: Pengaturan posisi nyaman berguna untuk memberikan rasa nyaman
dan aman kepada klien.
Tidak terdapat kesenjangan teori dan praktik. Prosedur pemberian obat melalui selang infus
sesuai dengan SOP.