Disusun oleh :
HERSARI JAUHARIN SUKMA
1421002871
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. K
Umur : 56 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Diagnosa Medis : Stroke Non Hemoragic
2. Analisa Data
No. Tanggal Data Problem Etiologi
1. 31-05-2022
DS: DS : Hambatan
Pola nafas tidak
- Keluarga pasien mengatakan pasien efektif upaya nafas
sesak setelah jatuh dari pohon
- Keluarga pasien mengatakan pasien
saat di rumah mengeluh nyeri kepala
- Keluarga pasien mengatakan pasien
tiba-tiba jatuh dan tidak sadar
DO :
- Pola nafas pasien tampak ireguler
- Pasien nampak pucat
- TTV
TD : 174/111 mmHg
N : 123x/menit
S : 38,40C
RR : 25x/menit
SPO2 : 96%
2 31-05-2022
DS: DS : Keluarga mengatakan pasien tiba- Gangguan perfusi jaringan
Hipertensi
tiba jatuh dari kamar mandi dan tidak serebral tidak efektif
sadar
DO :
- Kesadaran pasien apatis
- GCS: 12
- TTV
TD : 174/111 mmHg
N : 123x/menit
S : 38,40C
RR : 25x/menit
SPO2 : 96%
3. Diagnosa Keperawatan
a. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas
b. Gangguan perfusi jaringan serebral tidak efektif berhubungan dengan hipertensi
4. Tindakan keperawatan
- Pemasangan infus RL 20 tpm
- Pemberian Obat injeksi IV Ceftriaxone 1 ampul, Ranitidine 1
ampul dan injeksi IV
5. Dasar Pemikiran
Persiapan pasien.
Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
Posisi pasien tidur terlentang.
Cek program terapi cairan pasien.
c. Tahap Orientasi
d. Tahap Kerja
Cuci tangan.
Bebaskan lengan klien dari lengan baju.
Letakkan perlak dibawah lengan pasien.
Hubungkan cairan infuse dengan selang infuse sehingga
tidak ada udara di dalamnya kencangkan klem sampai
infuse tidak menetes dan pertahankan kesterilannya sampai
pemasangan pada tangan disiapkan.
Letakkan tourniquit 5-15 cm diatas tempat tusukan.
Kencangkan torniquet.
Anjurkan klien untuk mengepalkan tangannya palpasi dan
pastikan tekanan yang akan ditusuk.
Disinfektan menggunakan kapas alkohol, arah melingkar
dari dalam keluar lokasi tusukan.
Gunakan ibu jari untuk menekan jaringan dan vena 5 cm
dibawah tusukan.
Pegang abocath 30 derajat pada vena yang akan ditusuk,
setelah pasti masuk lalu tusuk perlahan dengan pasti.
Rendahkan posisi abocath tarik jarum dan dorong masuk
selang IV.
Tekan dengan jari ujung selang IV untuk mencegah
keluarnya darah.
Buka klem infuse sampai sampai cairan mengalir lancar.
Tutup degan kasa.
Fiksasi menggunakan hypafix.
Atur tetesan infuse sesuai ketentua, pasang stiker yang
sudah diberi tanggal.
e. Tahap Terminasi
Evaluasi tindakan.
Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya.
Akhiri kegiatan dan bereskan alat.
Cuci tangan.
Dokumentasi (Tanggal, jam dan nama terang dan, respon
pasien terhadap prosedur).
Bila dalam pemasangan IV cateter salah bisa melukai pasien, vena menjadi
pecah atau membiru, cairan tidak bisa masuk melalui vena, bisa terjadi
infeksi jika IV cateter tidak steril. Akan terjadi flebitis/pembengkakan jika
terlalu lama di tancapkan. Maka berhati-hati dan cermat dalam memasang
IV cateter sesuai dengan prosedur karena juga bisa mengakibatkan hal-hal
seperti hematoma, infiltrasi, tromboflebitis/bengkak (inflasi pada
pembuluh vena), emboli udara, perdarahan, dan reaksi alergi.
Hasil yang didapat dari tindakan ini adalah bahwa pasien dapat memenuhi
kebutuhan cairan dan elektrolit melalui botol infuse. Seringnya dalam
keadaan sakit pola makan seseorang berubah menjadi tidak nafsu makan
maupun minum. Padahal salah satu hal yang penting dalam mencapai
kesembuhan dari penyakit adalah factor nutrisi. Oleh karena itu untuk
mendapatkan tunjangan nutrisi yang selalu dipertahankan stabil dan
adekuat perlu dipasang infuse supaya pasien tidak dehidrasi dan tidak
terjadi kekurangan volume cairan
10. DAFTAR PUSTAKA
Muchtar, Amrizal. (2017). Pemasangan infus. Diakses pada 17 Mei 2022 dari
:https://www.pemasanganinfus.ac.id