2. Diagnosa keperawatan :
Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan keluarga anak
mengatakan “badan terasa panas”. Keadaan umum tampak lemah, dan TTV: Temp =
38,9oC, Pulse = 177x/menit, Resp = 65x/menit.
1
c. Tahap Orientasi
Cuci tangan sebelum ke anak/pasien.
Berikan salam, cek nama dan nomor RM.
Perkenalkan diri, jelaskan prosedur dan tujuan tindakan.
Berikan kesempatan untuk bertanya.
d. Tahap Kerja
Cuci tangan.
Bebaskan lengan klien dari lengan baju.
Letakkan perlak dibawah lengan anak.
Hubungkan cairan infus dengan selang infuss sehingga tidak ada udara
didalamnya kencangkan klem sampai infus tidak menetes dan pertahankan
kesterilannya sampai pemasangan pada tangan disiapkan.
Letakkan tourniquit 5-15 cm diatas tempat tusukan.
Kencangkan torniquet.
Disinfektan menggunakan kapas alkohol, arah melingkar dari dalam keluar lokasi
tusukan.
Gunakan ibu jari untuk menekan jaringan dan vena 5 cm dibawah tusukan.
Pegang abocath 30 derajat pada vena yang akan ditusuk, setelah pasti masuk lalu
tusuk perlahan dengan pasti.
Rendahkan posisi abocath tarik jarum dan dorong masuk selang IV.
Tekan dengan jari ujung selang IV untuk mencegah keluarnya darah.
Buka klem infus sampai sampai cairan mengalir lancar.
Tutup degan kasa.
Tambahkan spalak
Fiksasi menggunakan hypafix.
Atur tetesan infus sesuai ketentuan, pasang stiker yang sudah diberi tanggal.
e. Tahap Terminasi
Evaluasi tindakan.
Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya.
Akhiri kegiatan dan bereskan alat.
Cuci tangan.
Dokumentasi (Tanggal, jam dan nama terang dan, respon pasien terhadap
prosedur).
2
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahannya :
Bila dalam pemasangan IV cateter (infus) salah bisa melukai anak, vena menjadi
pecah atau membiru, cairan tidak bisa masuk melalui vena, bisa terjadi infeksi jika IV
cateter tidak steril. Akan terjadi flebitis/pembengkakan jika terlalu lama di tancapkan.
Maka berhati-hati dan cermat dalam memasang IV cateter sesuai dengan prosedur karena
juga bisa mengakibatkan hal-hal seperti hematoma, infiltrasi, tromboflebitis/bengkak
(inflasi pada pembuluh vena), emboli udara, perdarahan, dan reaksi alergi.