Pemberian Inhalasi Nebulizer 2. Identitas Klien : - Nama Klien : Tn. P - Diagnosa Medis : Community Aquired Pneumonia - Tanggal dilakukan : 27 November 2018 - Diagnosa Keperawatan : Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan banyaknya secret/mucus 3. Tujuan Tindakan : Mengencerkan mucus/secret agar mudah dikeluarkan pada saat batuk efektif staupun dengan cara di suction dan melonggarkan jalan nafas. 4. Prinsip dan Rasional Tindakan :
NO. Prinsip-prinsip Rasional Tindakan
1. Persipakan alat yang diperlukan dalam Dengan menyiapkan alat alat dengan pemberian nebulizer benar maka dapat mempermudah dalam pemberian nebulizer 2. Melakukan verifikasi program Memastikan kembali tindakan yang pengobatan pasien diberikan sesuai dengan program pengobatan pasien 3. Mencuci tangan Mengurangi penularan mikroorganisme 4. Mengindentifikasi pasien dan Mencegah terjadinya salah pasien dan menjelaskan maksud dan tujuan tindakan mengurangi rasa cemas 5. Atur posisi pasien senyaman mungkin Posisi yang membuat kedaan pasien rileks 6. Dekatkan alat didekat pasien Mempermudah dalam melakukan tindakan 7. Jaga privasi pasien Agar pasien merasa dihargai 8. Masukkan obat kedalam masker sesuai Memberikan efek terapi obat oada dengan program terapi pasien 9. Hubungkan nebulizer dengan sumber Untuk menyalakn alat nebulizer listrik 10. Pasangkan masker pada pasien untuk Uap yang keluar merupakan obat yang menghirup uap yang dihasilkan nebulizer perlu dihirup pasien dan nafas panjang 11. Setelah obat yang diberikan habis, Tindakan pemberian nebulizer matikan nebulizer dihentikan 12. Rapikan pasien kembali Agar pasien merasa nyaman kembali 13. Melakukan evaluasi tindakan Mengetahui perasaan pasien setelah diberikan nebulizer 14. Membereskan alat dan merapikan pasien Menjaga kebersihan tempat tidur pasien 15. Berpamitan dengan pasien dan keluarga Menjaga komunikasiyang baik dengan pasien pasien dan keluarga 16. Mencuci tangan Mencegah penyebaran mikroorganisme 17. Melakukan dokumentasi Mencatat tanggal, hari, jam, dan tindakan yang telah dilakukan kepada pasien dan untuk menentukan intervensi selanjutnya.
5. Analisa Tindakan yang dilakukan :
Tindakan yang dilakukan telah sesuai dengan SOP pemberian inhalasi nebulizer. Namun, pada saat menjelaskan maksud dari tujuan tindakan dan mengevaluasi tindakan untuk menanyakan bagaiman perasaan pasien setelah melakukan pemberian nebulizer pasien tidak merespon dengan baik dikarenakan kondisi pasien yang tidak sepenuhnya sadar. 6. Evidence Based Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 Maret 2016 pukul 08.00 WIB di bangsal Edelweiss RSUD Pandan Arang Boyolali dengan pasien Anak A usia 19 bulan, anak kedua dari 2 bersaudara, alamat Sopaten Boyolali, Agama Islam, anak belum bersekolah, nomor rekam medik 1051330. Penanggung jawab Nyonya M, usia 28 tahun, pekerjaan ibu rumah tangga, agama islam, suku jawa, alamat Sopaten Boyolali, hubungan dengan pasien adalah ibu. Datang ke RSUD Pandan Arang Boyolali dengan keluhan utama sesak napas.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi
kasus yang dilakukan di RSUD Pandan Arang Boyolali Bangsal Edelwis. Data dikumpulkan dari hasil observasi pada pasien, wawancara dengan pasien dan ibu pasien, selain itu pengumpulan data juga dilakukan dengan cara melihat buku status pasien, rekam medik, dan catatan laboratorium. Studi kasus ini pertama kali dilakukan dengan cara melakukan pengkajian untuk mendapatkan data-data pasien secara menyeluruh. Kemudian menentukan masalah yang terjadi pada pasien, menentukan tindakan keperawatan dan melakukan implementasi keperawatan yang sesuai dengan masalah yang muncul serta melakukan evaluasi dari implementasi yang dilakukan.
Diagnosa keperawatan yang muncul adalah 1) ketidakefektifan kebersihan jalan
napas berhubungan dengan penumpukan sputum dijalan napas. 2) ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan penumpukan sputum dijalan napas. 3) nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia. Dari ketiga diagnosa yang muncul penulis memprioritaskan pada satu diagnosa yaitu ketidakefektifan kebersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan sputum dijalan napas. Diagnosa ini dipilih karena masalah penumpukan sputum dapat mengganggu pemenuhan suplai oksigen kedalam tubuh. Pemenuhan Kebutuhan oksigen merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan manusia dimana kebutuhan ini merupkan kebutuhan fisiologis dasar yang berfungsi untuk kelangsungan hidup sel dan jaringan serta metabolism tubuh.
Penanganan kasus pada pasien pneumonia dengan masalah utama gangguan
kebersihan jalan napas akibat adanya penumpukan sputum memerluka penanganan segera agar jalan napas dapat kembali efektif dan suplai oksigen yang masuk ke tubuh dapat terpenuhi. Salah satu tindakan yang dapat digunakan adalah fisioterapi dada, selain melakukan terapi perawat juga melakukan edukasi terhadap keluarga agar keluarga paham dan dapat menerapkannya secara mandiri serta berkolaborasi dengan dengan dokter dalam pemberian inhalasi nebulizer (SARI, 2016).
SARI, D. P. (2016). UPAYA MEMPERTAHANKAN KEBERSIHAN JALAN NAPAS. eprints.ums.ac.id , 1 -17.