Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

VULVA HYGIENE

Disusun Oleh :

ARUMINGTYAS PAWESTRI
NIM. P27220020235

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI NERS
2020
Lampiran 4

FORMAT LAPORAN
ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Nama Mahasiswa : Arumingtyas P Kode Kasus : Post Partum


Spontan
Semester :1 Mata Kuliah : Maternitas
Kelas : Ners A Tanggal : 18/1/2021

Jenis Tindakan : Vulva Hygiene

A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan telah melahirkan anak ke-2
B. Diagnosa Medis
Post Partum Spontan dengan Kala I Lama
C. Diagnosa Keperawatan
Resiko infeksi b/d genetalia kotor post perdarahan persalinan
D. Data Yang Mendukung Diagnosa Keperawatan
DS : -
DO :
Perineum tidak terdapat jahitan luka episiotomy, rubor (+) dolor (-), kalor (-),
tumor (-), fungsiolesa (-). Lochea rubra, bau dalam batas normal. Genetalia
tampak masih ada sisa darah, S : 37,2°C
E. Dasar Pemikiran Tindakan
Post partum adalah masa pulih kembali seperti pra hamil yang di mulai
setelah partus selesai sampai kelahiran plasenta dan berakhir ketika organ
kandungan pulih kembali seperti semula. Post partum pada Ny.K dapat
terjadi resiko infeksi, karena genetalia tampak kotor masih ada sisa darah
post perdarahan persalinan. Oleh sebab itu, diperlukan suatu tindakan
keperawatan vulva hygiene untuk mencegah terjadinya infeksi. Vulva
hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien
wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri.
F. Prinsip Tindakan Keperawatan
Tujuan:
a. Pengeluaran sekresi perineal (lochea, vaginal discharge)
b. Untuk pencegahan dan meringankan infeksi
c. Untuk membersihkan vagina dan daerah sekitar perineal
d. Memberikan rasa nyaman
Indikasi Vulva Hygiene:
1) Pasien post partum
2) Pasien post partum dengan episiotomy
3) Dilakukan prosedur tersebut sehari minimal 2 kali/sesudah BAB bila
perlu
Prosedur Kerja:
1) Menjelaskan prosedur pada klien
2) Dekatkan peralatan dekat pasien
3) Menyiapkan lingkungan pasien (menutup pintu dan jendela,
memasang srem bila perlu)
4) Menyiapkan pasien dalam posisi dorsal recumbent
5) Memasang selimut mandi dengan posisi ujung dikaitkan pada kaki
6) Melepaskan pakaian bawah pasien
7) Memasang perlak bawah, pengalas dan pot
8) Cuci tangan
9) Memakai handschoen bersih
10) Cari dan raba daerah TFU, massage dari atas ke bawah secara
perlahan dan anjurkan tarik nafas panjang
11) Vulva diguyur dengan air hangat bersih
12) Bersihkan dengan kapas NaCl 0,9%:
a) Bagian sekitar genetalia
b) Labia mayora
c) Labia minora
d) Vestibulum
e) Perineum
f) Anus
13) Dilakukan satu kali usapan dari atas ke bawah kemudian ganti sampai
bersih dan kapas kita buang dalam plastik disposable
14) Untuk jahitan perineum/ post episiotomy
a) Pakai handschoen steril
b) Tekan dengan depers sampai dengan tidak keluar pus secara
perlahan
c) Bersihkan dengan kapas NaCl seperti diatas
d) Beri betadine/ obat lain dengan lidi watten
15) Keringkan daerah sekitar dengan tissue atau kassa kapas
16) Kenakan pembalut bersama pakaian dalam klien
17) Rapikan pasien
18) Handschoen dilepas, pasien dirapikan sesuai kenyamanan
19) Rapikan alat
20) Cuci tangan
G. Analisis Tindakan
Post Partum

Perdarahan Post Partum

Terdapat sisa darah pada area genetalia

Tanda infeksi :
Kalor (-), dolor (-), rubor (+), tumor (-), fungsiolesa (-)

Dilakukan Vulva Hygiene

H. Bahaya Dilakukannya Tindakan


• Infeksi
Vulva Hygiene yang tidak memperhatikan teknik aseptik dapat memicu
perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi
pada perineum. Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat
pada saluran kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat
berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung kemih maupun
infeksi pada jalan lahir

I. Tindakan Keperawatan Lain Yang Dilakukan


Observasi
1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Terapeutik
1. Batasi jumlah pengunjung
2. Berikan perawatan kulit pada area edema
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
4. Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
3. Ajarkan etika batuk
4. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
5. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
6. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
J. Hasil Yang Didapatkan Setelah Dilakukan Tindakan
S:-
O : Perineum : tidak terdapat jahitan luka episiotomy, rubor (+) dolor (-),
kalor (-), tumor (-), fungsiolesa (-). Lochea rubra, bau dalam batas normal.
Genetalia tampak bersih. Telah dilakukan vulva hygiene dengan povidone
iodine 10 % dan mengganti pembalut pasien dengan yang baru. S : 36,8°C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Hentikan intervensi
K. Evaluasi Diri
Dalam melakukan tindakan Vulva Hygiene ada beberapa langkah dalam
SOP yang tidak dilakukan
L. Daftar Pustaka / Referensi
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu kebidananan Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI

Anda mungkin juga menyukai