Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

PENGUKURAN GULA DARAH SEWAKTU (GDS)

Disusun Oleh :

ARUMINGTYAS PAWESTRI
NIM. P27220020235

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI NERS
2020
Lampiran 4

FORMAT LAPORAN
ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Nama Mahasiswa : Arumingtyas P Kode Kasus : Hipoglikemia


Semester :1 Mata Kuliah : KMB
Kelas : Ners A Tanggal : 16/11/2020

Jenis Tindakan : Pengukuran Gula Darah Sewaktu (GDS)

A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan kepala pusing, badan lemes dan merasa capek

B. Diagnosa Medis
Hipoglikemia

C. Diagnosa Keperawatan
Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan hipoglikemia

D. Data Yang Mendukung Diagnosa Keperawatan


 DS:
Pasien mengatakan kepalanya pusing, badan lemes, merasa capek dan
sering terbangun saat tidur
 DO:
K/u lemah, pasien tampak berkeringat. Kesadaran Compos Mentis, GCS
E4V5M6.
Pemeriksaan TTV:
TD : 160/90 mmHg, N : 100x/mnt, RR : 20x/mnt, S : 37 oC
GD saat masuk rs 40 mg/dL.
Pasien terpasang infus dextrose 10%

E. Dasar Pemikiran Tindakan


Hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah merupakan keadaan
dimana kadar glukosa darah berada di bawah normal, yang dapat terjadi
karena ketidakseimbangan antara makanan yang dimakan, aktivitas fisik
dan obat-obatan yang digunakan. Hipoglikemia pada Tn.B ditandai dengan
gejala klinis antara lain penderita merasa pusing, lemas, gemetar. Pasien
mengalami pandangan menjadi kabur dan gelap, berkeringat dingin, detak
jantung meningkat dan sampai hilang kesadaran atau pingsan. Tes gula
darah adalah prosedur pemeriksaan kadar gula (glukosa) dalam darah. tes
gula darah juga diperlukan untuk mengendalikan dan mencegah komplikasi
bagi pengidap diabetes.Kadar gula dalam darah diatur oleh hormon
bernama insulin. Namun pada penderita diabetes, insulin yang dihasilkan
oleh tubuh tidak cukup atau tidak bekerja dengan baik. Jadi, pengukuran
gula darah sewaktu sangat penting guna untuk menegakkan suatu
diagnosa dan perencanaan tindakan selanjutnya

F. Prinsip Tindakan Keperawatan


Pengertian Pemeriksaan gula darah yang dilakukan untuk mengetahui
status gula darah klien melalui gula darah kapiler
Tujuan Mengetahui kadar gula darah pasien : gula darah puasa,
gula darah 2 jam PP atau gula darah sewaktu
Indikasi 1. DM tipe 1
2. DM tipe 2
Kontra indikasi
Persiapan 1. Pastikan identitas klien
pasien 2. Kaji kondisi klien dan KGD terakhir
3. Beritahu dan jelaskan pada klien atau
keluarganya tindakan yg dilakukan
4. Jaga privacy klien
5. Posisi klien : duduk, tidur
Persiapan alat 1. Alat periksa gula darah digital (glukotest, gluko
M, Gluko-DR, dll)
2. Gluko test strip
3. Lanset dan alat pendorongnya (lancing device)
4. Swab alcohol 70 %
5. Sarung tangan
6. Bengkok/ tempat sampah
7. Lembar hasil periksa dan alat tulis

Cara bekerja Tahap Orientasi


1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
(kesukaanya)
2. Perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat
3. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada
klien/keluarga
Tahap Kerja
1. Berikan kesempatan klien bertanya atau melakukan
sesuatu sebelum kegiatan dilakukan
2. Menanyakan keluhan utama klien
3. Jaga privacy klien
4. Memulai dengan cara yang baik
5. Atur posisi yang nyaman bagi klien
6. Gunakan sarung tangan bersih
7. Siapkan alat yang akan digunakan di dekat anda.
Pasang atau masukkan reagen strip ke dalam alat
8. Pilih jari yang akan ditusuk (bisa jari tengah/jari manis)
9. Lakukan desinfeksi pada ujung jari yang akan ditusuk
dengan alkohol 70 %
10. Tusuk jari ujung jari di bagian tepi dengan lanset
11. Bila darah yang keluar sedikit, biarkan tangan
tergantung ke bawah dan urut jari tersebut beberapa
kali kearah ujung jari.
12. Kenakan tetes darah pada reagen strip
13. Tunggu beberapa saat, dan anda akan melihat berapa
nilai kadar glukosa anda.
14. Tulislah hasil pada lembar kerja.
15. Bandingkan dengan nilai ambang darah kapiler.
16. Posisikan klien dalam posisi yang nyaman
17. Lepas sarung tangan dan buang ke tempat sampah
18. Cuci tangan
Hasil 1. Evaluasi respon klien
2. Berikan reinforcement positif
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan
selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan dengan baik
Dokumentasi 1. Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam
pelaksanaan
2. Catat hasil tindakan (respon subjektif dan objektif) di
dalam catatan
3. Dokumentasikan tindakan dalam bentuk SOAP

G. Analisis Tindakan
Pasien mengalami hipoglikemia
Gula darah mengalami penurunan ( <60 mg/dL )

pemeriksaan gula darah sewaktu untuk mengetahui


kadar gula darah dalam tubuh

H. Bahaya Dilakukannya Tindakan


Terkadang sering terjadi kesalahan penetapan kadar glukosa yang
bervariasi, tergantung pada laboratorium, dan metode yang digunakan.
Kerusakan alat (glukotest) dapat menurunkan keakuratan pemeriksaan gula
darah sehingga hal ini tidak dapat untuk menegakan suatu diagnosa, maka
dari itu cek alat dulu sebelum melakukan pengukuran gula darah. Apabila
terjadi kesalahan dalam mengukur GDS, maka dapat menyebabkan
kesalahan pemberian terapi.

I. Tindakan Keperawatan Lain Yang Dilakukan


Observasi:
 Identifikasi tanda gejala hipoglikemia
 Identifikasi penyebab hipoglikemia
Terapeutik:
 Berikan karbohidrat sederhana
 Berikan glukagon, jika perlu
 Pertahankan kepatenan jalan nafas
 Pertahankan akses iv, jika perlu
Edukasi
 Anjurkan membawa karbohidrat setiap saat
 Anjurkan monitor kadar glukosa darah
 Ajarkan pengelolaan hipoglikemi
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian dextrose, jika perlu

J. Hasil Yang Didapatkan Setelah Dilakukan Tindakan


S : Pasien mengatakan pusing berkurang, badan sudah tidak lemes
O:` K/u cukup, kesadaran compos mentis, GCS E4V5M6. Pasien tampak
berkeringat. Pemeriksaan TTV :
TD : 160/90 mmHg,
N : 80x/mnt,
RR : 20x/mnt,
S : 37 oC
Terpasang infus dextrose 10% 20 tpm. Pengukuran kadar gula darah :
132 mg/dL
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi

K. Evaluasi Diri
Saat melakukan tindakan, waktu pengambilan GDS biasanya kurang atau
lebih dari waktu yang ditetapkan, dikarenakan perawat biasanya juga
mengambil sampel GDS pasien lain. Jika ada kekurangan atau kerusakan
alat (pen lanset) perawat melakukan penusukan secara manual sehingga
kedalaman penusukan tidak dapat diatur. Hal ini dapat membuat pasien
kurang nyaman dan lebih nyeri saat ditusuk.

L. Daftar Pustaka / Referensi


Bagian Patologi Klinik. 2018. Buku Panduan Kerja Keterampilan
Pemeriksaan Glukosa Darah. Makassar: UNHAS.
Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik. 2010. Pedoman Praktik
Laboratorium Kesehatan yang Benar. Jakarta: Depkes RI.
Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular. 2008. Pedoman
Pengendalian Diabetes Melitus dan Penyakit Tidak Menular. Jakarta:
Depkes RI
Maisaroh. 2016. Asuhan Keperawatan Ketidakseimbangan Nutrisi Pada
Pasien Ulkus Diabetik Di Majapahit Wound Care Cantre Mojokerto.
Poltekkes Majapahit Mojokerto
Nurarif dan Kusuma. 2013. Aplikasi NANDA NIC NOC. Yogyakarta: Media

Anda mungkin juga menyukai