Anda di halaman 1dari 18

LOGBOOK

KEPERAWATAN MATERNITAS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S
DENGAN CYSTOMA OVARII DI RUANG SERUNI

Disusun Oleh :

ARUMINGTYAS PAWESTRI
NIM. P27220020235

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI NERS
2020
Lampiran 1

FORMAT LOGBOOK
PRAKTIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Aktivitas 1.
Ringkasan kasus

Ny.S berumur 47 tahun MRS pada tanggal 11-1-2021 di ruang Seruni.


Pasien mengatakan merasa nyeri pada perut kanan bawah saat sedang
bekerja 3 bulan yang lalu. Tidak menstruasi selama 3 bulan. Pasien
merasa ada benjolan di perut bawahnya dan mengatakan perutnya
terasa sebah. Pasien mengatakan tidak menggunakan KB apapun.
Pasien memeriksakan ke poliklinik RSUD dr.Darsono Pacitan dan melalui
pemeriksaan USG diketahui bahwa pasien menderita penyakit Cystoma
Ovarii. Dilakukan operasi kistektomi pada tanggal 12-1-2021. Pengkajian
dilakukan pada tanggal 12-1-2021 post operasi kistektomi.

Aktivitas 2.
Gambarkan dalam bentuk skema Clinical Pathway Kasus !
Aktivitas 3.
Identifikasi Dan Tuliskan Fokus Data Yang Didapat Dari Pengkajian !

DATA FOKUS
Post Op
DS :
Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi
Pengkajian nyeri : P : luka insisi post kistektomi, Q : tertusuk, R : perut bawah, S :
5 nyeri sedang, T : terus menerus
DO :
K/u lemah, kesadaran compos mentis, GCS E4V5M6. G0P1A0.
Hasil pemeriksaan fisik :
- Inspeksi :
Pada perut bawah terdapat balutan luka insisi dengan lebar ± 20 x 10 cm.
Keadaan luka jahitan bersih, tidak terdapat pus. Balutan luka tidak tampak
merembes
- Palpasi :
Terdapat nyeri tekan pada perut bawah terutama pada luka
- Perkusi :
Suara paru sonor
- Auskultasi
Terdengar suara napas vesikuler
Pengukuran tanda vital :
TD : 100/60 mmHg, N: 80x/mt, RR: 20x/mnt, S: 36,6°C.
Pasien terpasang infus RL 20 tpm, kateter dengan produksi urin 700 cc.
Diagnosa medis : Cystoma Ovarii

Aktivitas 4.
Identifikasi jenis pemeriksaan diagnostik (Laboratorium / USG / Rontgen, dll) dan
data tambahan yang diperlukan untuk melengkapi data pengkajian di atas !

 Pemerikasaan Laboratorium
Tanggal pemeriksaan : 04-01-2021 pukul 13.19
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN

HEMATOLOGI
Hemoglobin (HGB) 12.4 g/dL 11.7 – 15.5
Eritrosit (RBC) 4.17 10^3/μL 3.80 – 5.20
Leukosit (WBC) 7.77 10^3/μL 3.60 – 11.00
Hematokrit 36.1 % 35.0 – 47.0
Trombosit (PLT) 373 10^3/μL 150 – 440
MCV 86.6 fL 80 – 100
MCH 29.7 Pg 26 – 34
MCHC 34.3 g/dL 32 – 36
RDW-SD 44.5 fL 37.0 - 54.0
RDW-CV 14 % 10 - 20
PDW 9.9 fL 8.0 - 18.0
MPV 9.4 fL 6.8 - 10.6
P-LCR 19.8 % 13.0 - 43.0
PCT 0.350 % 0.200 - 0.500
Hitung Jenis
 Eosinofil 2.6 % 2.0 – 4.0
 Basofil 0.9 % 0.0 – 1.0
 Neutrofil 66.9 % 20.0 – 70.0
 Limfosit 23.2 % 25.0 – 40.0
 Monosit 6.4 % 2.0 – 8.0
 Eosinofil Absolute 0.20 10^3/μL
 Basofil Absolute 0.07 10^3/μL
 Neutrofil Absolute 5.20 10^3/μL
 Limfosit Absolute 1.80 10^3/μL
 Monosit Absolute 0.50 10^3/μL 0.16 – 1
KIMIA KLINIK
9 U/L 0 - 40
SGPT (ALT)
BUN 11
Creatinin 0.77 mg/dL 0.67 – 1.17
Ureum 23.0 mg/dL 16.6 – 48.5
SGOT (AST) 17 U/L 0 - 41

Aktivitas 5.
Tuliskan Analisis Data !
No Masalah
Data Fokus Etiologi
. Keperawatan
1. DS : Nyeri akut b/d luka Cystoma Ovarii
Pasien mengatakan nyeri insisi post
pada luka operasi kistektomi Pembedahan
(Kistektomi)
P : luka insisi post kistektomi
Q : tertusuk
Terputusnya
R : perut bawah
kontinuitas jaringan
S : 5 nyeri sedang
T : terus menerus
Nyeri akut
DO :
K/u lemah, GCS E4V5M6 kes.
compos mentis. TTV:
TD : 100/60 mmHg, N: 80x/mt,
RR: 20x/mnt, S: 36,6°C
Tampak balutan luka operasi
pada perut bawah pasien
2. DS : Kerusakan Cystoma Ovarii
Pasien mengatakan terdapat integritas jaringan
luka bekas operasi pada perut b/d luka insisi post Tindakan
pembedahan
bawah kistektomi
DO :
Luka insisi
Tampak luka operasi di perut
bawah dengan panjang ± 10
Kerusakan integritas
cm. Keadaan luka kemerahan, jaringan
tidak terdapat pus. Suhu :
36,6oC
3. DS : Resiko infeksi b/d Cystoma Ovarii
Pasien mengatakan terdapat balutan luka post
luka bekas operasi pada perut kistektomi Luka Insisi
bawah
DO : POE bakteri
Terdapat balutan luka ± 20 x
10 cm. Balutan luka tampak Resiko infeksi
bersih. Obs. tanda infeksi :
Kalor (-), dolor (+), rubor (+),
tumor (-), fungsiolesa (-).
Tidak terdapat pus.

Aktivitas 6.
Tuliskan Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas !

1. Nyeri akut b/d luka insisi post kistektomi


2. Kerusakan integritas jaringan b/d luka insisi post kistektomi

Aktivitas 7.
Tuliskan Rencana Tindakan Keperawatan !

Nyeri akut b/d Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri


luka insisi post Tujuan : Setelah Observasi
kistektomi dilakukan tindakan 1. Identifikasi lokasi,
keperawatan 2x5 jam karakteristik, durasi, frekuensi,
diharapkan tingkat kualitas, intensitas nyeri
nyeri menurun 2. Identifikasi skala
Kriteria Hasil : nyeri
1. Kemampuan 3. Identifikasi respon
menuntaskan nyeri non verbal
aktivitas meningkat 4. Identifikasi faktor
2. Keluhan nyeri yang memperberat dan
menurun memperingan nyeri
3. Meringis menurun 5. Identifikasi
4. Sikap protektif pengetahuan dan keyakinan
menurun tentang nyeri
5. Gelisah tidur 6. Identifikasi pengaruh
menurun budaya terhadap respon nyeri
6. Menarik diri 7. Identifikasi pengaruh
menurun nyeri pada kualitas hidup
7. Berfokus pada diri 8. Monitor keberhasilan
sendiri menurun terapi komplementer yang
8. Diaforesis menurun sudah diberikan
9. Perasaan depresi 9. Monitor efek samping
(tertekan) menurun penggunaan analgetik
10. Perasaan takut Terapeutik
mengalami cedera 1. Berikan teknik
berulang menurun nonfarmakologis untuk
11. Anoreksia menurun mengurangi rasa nyeri (mis.
12. Ketegangan otot TENS, hypnosis, akupresur,
menurun terapi musik, biofeedback,
13. Pupil dilatasi terapi pijat, aroma terapi,
menurun teknik imajinasi terbimbing,
14. Muntah menurun kompres hangat/dingin, terapi
15. Mual menurun bermain)
16. Frekuensi nadi 2. Control lingkungan yang
membaik memperberat rasa nyeri (mis.
17. Pola napas Suhu ruangan, pencahayaan,
membaik kebisingan)
18. Tekanan darah 3. Fasilitasi istirahat dan tidur
membaik 4. Pertimbangkan jenis dan
19. Proses berpikir sumber nyeri dalam pemilihan
membaik strategi meredakan nyeri
20. Fokus membaik Edukasi
21. Fungsi berkemih 1. Jelaskan penyebab, periode,
membaik dan pemicu nyeri
22. Perilaku membaik 2. Jelaskan strategi meredakan
23. Nafsu makan nyeri
membaik 3. Anjurkan memonitor nyeri
24. Pola tidur membaik secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Kerusakan Integritas kulit dan Perawatan Integritas Kulit
integritas jaringan Observasi
jaringan b/d luka Tujuan : Setelah 1. Identifikasi penyebab
insisi post dilakukan tindakan gangguan integritas kulit (mis.
operasi keperawatan 1x5 jam Perubahan sirkulasi,
kistektomi diharapkan intergritas perubahan status nutrisi,
kulit dan jaringan peneurunan kelembaban, suhu
meningkat lingkungan ekstrem, penurunan
Kriteria Hasil : mobilitas)
1. Elastisitas Terapeutik
meningkat 1. Ubah posisi setiap 2 jam jika
2. Hidrasi meningkat tirah baring
3. Perfusi jaringan 2. Lakukan pemijatan pada area
meningkat penonjolan tulang, jika perlu
4. Kerusakan jaringan 3. Bersihkan perineal dengan air
menurun hangat, terutama selama
5. Kerusakan lapisan periode diare
kulit menurun 4. Gunakan produk berbahan
6. Nyeri menurun petrolium  atau minyak pada
7. Perdarahan kulit kering
menurun 5. Gunakan produk berbahan
8. Kemerahan ringan/alami dan hipoalergik
menurun pada kulit sensitif
9. Hematoma menurun 6. Hindari produk berbahan dasar
10. Pigmentasi alkohol pada kulit kering
abnormal menurun Edukasi
11. Jaringan parut 1. Anjurkan menggunakan
menurun pelembab (mis. Lotin, serum)
12. Nekrosis menurun 2. Anjurkan minum air yang cukup
13. Abrasi kornea 3. Anjurkan meningkatkan asupan
menurun nutrisi
14. Suhu kulit membaik 4. Anjurkan meningkat asupan
15. Sensasi membaik buah dan saur
16. Tekstur membaik 5. Anjurkan menghindari terpapar
17. Pertumbuhan suhu ektrime
rambur membaik 6. Anjurkan menggunakan tabir
surya SPF minimal 30 saat
berada diluar rumah
Perawatan Luka (I.14564 )
Observasi
1. Monitor karakteristik luka (mis:
drainase,warna,ukuran,bau)
2. Monitor tanda –tanda infeksi
Terapeutik
1. Lepaskan balutan dan plester
secara perlahan
2. Cukur rambut di sekitar daerah
luka, jika perlu
3. Bersihkan dengan cairan NACL
atau pembersih non
toksik,sesuai kebutuhan
4. Bersihkan jaringan nekrotik
5. Berika salep yang sesuai di
kulit /lesi, jika perlu
6. Pasang balutan sesuai jenis
luka
7. Pertahan kan teknik seteril
saaat perawatan luka
8. Ganti balutan sesuai jumlah
eksudat dan drainase
9. Jadwalkan perubahan posisi
setiap dua jam atau sesuai
kondisi pasien
10. Berika diet dengan kalori 30-35
kkal/kgBB/hari dan protein1,25-
1,5 g/kgBB/hari
11. Berikan suplemen vitamin dan
mineral (mis vitamin A,vitamin
C,Zinc,Asam amino),sesuai
indikasi
12. Berikan terapi TENS (Stimulasi
syaraf transkutaneous), jika
perlu
Edukasi
1. Jelaskan tandan dan gejala
infeksi
2. Anjurkan
mengonsumsi makan tinggi
kalium dan protein
3. Ajarkan prosedur
perawatan luka secara mandiri
Kolaborasi
1. Kolaborasi prosedur
debridement (mis: enzimatik
biologis mekanis, autolotik),
jika perlu
2. Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
Resiko infeksi Tingkat Infeksi Pencegahan Infeksi
b/d balutan luka Tujuan: Setelah Observasi
post kistektomi dilakukan tindakan 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
keperawatan 2x5 jam lokal dan sistemik
diharapkan tingkat Terapeutik
infeksi menurun 1. Batasi jumlah
Kriteria Hasil : pengunjung
1. Kebersihan tangan 2. Berikan
meningkat perawatan kulit pada area
2. Kebersihan badan edema
meningkat 3. Cuci tangan
3. Nafsu makan sebelum dan sesudah kontak
meningkat dengan pasien dan lingkungan
4. Demam menurun pasien
5. Kemerahan 4. Pertahankan
menurun teknik aseptik pada pasien
6. Nyeri menurun berisiko tinggi
7. Bengkak menurun Edukasi
8. Vesikel menurun 1. Jelaskan tanda dan gejala
9. Cairan berbau busuk infeksi
menurun 2. Ajarkan cara mencuci tangan
10. Sputum berwarna dengan benar
hijau menurun 3. Ajarkan etika batuk
11. Drainase purulen 4. Ajarkan cara memeriksa kondisi
menurun luka atau luka operasi
12. Piuna menurun 5. Anjurkan meningkatkan asupan
13. Periode malaise nutrisi
menurun 6. Anjurkan meningkatkan asupan
14. Periode menggigil cairan
menurun Kolaborasi
15. Letargi menurun 1. Kolaborasi pemberian
16. Gangguan kognitif imunisasi, jika perlu
menurun
17. Kadar sel darah
putih membaik
18. Kultur darah
membaik
19. Kultur urine
membaik
20. Kultur sputum
membaik
21. Kultur area luka
membaik
22. Kultur feses
membaik
23. Kadar sel darah
putih membaik
Aktivitas 8.
Tuliskan Implementasi Tindakan Keperawatan !

Diagnosa Waktu Implementasi


1 08.00 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
12/1/2021 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Hasil : P : luka insisi post kistektomi, Q : tertusuk, R :
perut bawah, S : 5 nyeri sedang, T : terus menerus
08.02 2. Identifikasi respon nyeri non verbal
Hasil : pasien tampak kesakitan
08.05 3. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Hasil : memberikan teknik relaksasi napas dalam
08.10 4. Fasilitasi istirahat dan tidur
Hasil : menyarankan pasien untuk bedrest
08.12 5. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Hasil : menjelaskan kepada pasien bahwa nyeri
berasal dari luka insisi post operasi kistektomi
08.15 6. Jelaskan strategi meredakan nyeri
Hasil : menjelaskan kepada pasien penanganan nyeri
bisa dengan obat ataupun relaksasi
08.03 7. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Hasil : mengajarkan pasien relaksasi napas dalam
11.00 8. Kolaborasi pemberian analgetik
Hasil : pasien mendapatkan terapi ketorolac 30 mg / 8
jam
1 08.00 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
13/1/2021 kualitas, intensitas nyeri
Hasil : P : luka insisi post kistektomi, Q : tertusuk, R :
perut bawah, S : 3 nyeri ringan, T : terus menerus
08.02 2. Identifikasi respon nyeri non verbal
Hasil : pasien tampak lebih tenang
08.05 3. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Hasil : memberikan relaksasi napas dalam
08.10 4. Fasilitasi istirahat dan tidur
Hasil : menyarankan pasien untuk istirahat cukup
08.12 5. Jelaskan strategi meredakan nyeri
Hasil : menjelaskan kepada pasien penanganan nyeri
bisa dengan obat ataupun relaksasi
08.15 6. Kolaborasi pemberian analgetik
Hasil : pasien mendapatkan terapi 30 mg / 8 jam
1 08.00 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
2/12/2020 kualitas, intensitas nyeri
Hasil : P : luka selulitis, Q : seperti tertusuk, R : kaki
kanan, S : 2 nyeri ringan, T : terus menerus
08.02 2. Identifikasi respon nyeri non verbal
Hasil : pasien tampak lebih tenang
08.05 3. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Hasil : memberikan relaksasi napas dalam
08.10 4. Fasilitasi istirahat dan tidur
Hasil : menyarankan pasien untuk istirahat cukup
08.12 5. Jelaskan strategi meredakan nyeri
Hasil : menjelaskan kepada pasien penanganan nyeri
bisa dengan obat ataupun relaksasi
08.15 6. Kolaborasi pemberian analgetik
Hasil : pasien mendapatkan terapi ketorolac 30 mg / 8
jam
2 08.30 1. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
12/1/2021 Hasil : adanya luka insisi post operasi kistektomi di
perut bawah
08. 35 2. Ubah posisi setiap 2 jam
Hasil : menganjurkan pasien untuk miring kanan kiri /
mengubah posisi
08.40 3. Anjurkan minum air yang cukup
Hasil : menganjurkan pasien minum air putih yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan cairan pasien
4. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
08.50 Hasil : menganjurkan pasien untuk makan makanan
tinggi protein untuk mempercepat penyembuhan luka
Perawatan Luka
1. Monitor karakteristik luka
08.55 Hasil : luka jahitan kemerahan, tidak berbau, tidak ada
pus
2. Monitor tanda-tanda infeksi
09.00 Hasil : dolor (+), kalor (-), rubor (+), tumor (-),
fungsiolesa (-)
3. Melepaskan balutan dan plester secara perlahan
4. Membersihkan dengan cairan NaCl
5. Membersihkan jaringan nekrotik
09.05 6. Memberikan povidone iodine pada kassa
7. Memasang balutan sesuai jenis luka
8. Mempertahankan teknik aseptik saat
perawatan luka
09.10 9. Kolaborasi pemberian antibiotik
Hasil : pasien mendapatkan terapi cefotaxim 1 gr / 24
jam
2 08.30 1. Ubah posisi setiap 2 jam
13/1/2021 Hasil : menganjurkan pasien untuk miring kanan kiri /
mengubah posisi
08. 35 2. Anjurkan minum air yang cukup
Hasil : menganjurkan pasien minum air putih yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan cairan pasien
08.40 3. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Hasil : menganjurkan pasien untuk makan makanan
tinggi protein untuk mempercepat penyembuhan luka
Perawatan Luka
08.50 1. Monitor karakteristik luka
Hasil : luka jahitan kemerahan berkurang, tidak
berbau, tidak ada pus
08.55 2. Monitor tanda-tanda infeksi
Hasil : dolor (+), kalor (-), rubor (+), tumor (-),
fungsiolesa (-)
3. Melepaskan balutan dan plester secara perlahan
09.00 4. Membersihkan dengan cairan NaCl
5. Membersihkan jaringan nekrotik
6. Memberikan povidone iodine pada kassa
7. Memasang balutan sesuai jenis luka
09.05 8. Mempertahankan teknik aseptik saat
perawatan luka
09.10 9. Kolaborasi pemberian antibiotik
Hasil : pasien mendapatkan terapi cefotaxim 1 gr / 24
jam
3 08.30 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
12/1/2021 dan sistemik
Hasil : obs. tanda infeksi luka : dolor (+), kalor (-),
08. 35 rubor (+), tumor (-), fungsiolesa (-)
2. Batasi jumlah pengunjung
Hasil : menganjurkan pasien untuk membatasi
08.40 pengunjung yg menjenguk
3. Berikan perawatan kulit pada area luka
08.50 Hasil : dilakukan perawatan luka
4. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan pasien
09.00 Hasil : mencuci tangan 5 momen
5. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Hasil : menjelaskan kepada pasien adanya infeksi
09.10 pada luka
6. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Hasil : mengajarkan pasien dan keluarga mencuci
09.15 tangan
7. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Hasil : menganjurkan pasien mengkonsumsi makanan
09.18 tinggi protein untuk mempercepat penyembuhan luka
8. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Hasil : menganjurkan pasien untuk mencukupi
kebutuhan cairan
3 08.30 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
13/1/2021 Hasil : obs. tanda infeksi luka : dolor (+), kalor (-),
rubor (+), tumor (-), fungsiolesa (-)
2. Batasi jumlah pengunjung
08. 35 Hasil : menganjurkan pasien untuk membatasi
pengunjung yg menjenguk
3. Berikan perawatan kulit pada area edema
08.40 Hasil : dilakukan perawatan luka
4. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
08.50 pasien dan lingkungan pasien
Hasil : mencuci tangan 5 momen
5. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
09.00 Hasil : menganjurkan pasien mengkonsumsi makanan
tinggi protein untuk mempercepat penyembuhan luka
6. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
09.10 Hasil : menganjurkan pasien untuk mencukupi
kebutuhan cairan

Aktivitas 9.
Tuliskan Analisis Tindakan Kolaburatif !

Jenis terapi Dosis Kegunaan

Infus RL 20 tpm Cairan infus ini digunakan untuk


menggantikan cairan tubuh yang hilang,
mengoreksi ketidakseimbangan elektrolit,
dan menjaga tubuh agar tetap terhidrasi
dengan baik
Injeksi Ketorolac 30 mg / 8 Ketorolac adalah obat untuk meredakan
jam nyeri dan peradangan. Obat ini sering
digunakan setelah operasi atau prosedur
medis yang bisa menyebabkan nyeri.
Injeksi Cefotaxim 1 gr / 24 jam Cefotaxim adalah salah satu obat antibiotik
sefalosporin yang berfungsi untuk
membunuh bakteri penyebab infeksi

Aktivitas 10.
Tuliskan Evaluasi Keperawatan (Indikator Keberhasilan Asuhan) !

Diagnosa Waktu Evaluasi


Nyeri akut b/d 12/1/2021 S:
luka insisi post 12.00 Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas
kistektomi operasi
P : luka insisi post kistektomi
Q : nyeri seperti ditusuk
R : perut bawah
S : 5 (nyeri sedang)
T : terus menerus
O:
K/u lemah, GCS E4V5M6 kes. compos
mentis, pasien tampak kesakitan. TTV:
TD : 100/60 mmHg, N: 80x/mt, RR:
20x/mnt, S: 36,6°C. Tampak balutan luka
operasi pada perut bawah pasien
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi : manajemen nyeri
13/1/2021 S:
12.00 Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas
operasi berkurang
P : luka insisi post kistektomi
Q : nyeri seperti ditusuk
R : perut bawah
S : 3 (nyeri ringan)
T : terus menerus
O:
K/u cukup, GCS E4V5M6 kes. compos
mentis, pasien tampak lebih tenang. TTV:
TD : 120/80 mmHg, N : 80x/mnt, RR :
20x/mnt, S : 37 oC
Tampak balutan luka operasi pada perut
bawah pasien

A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi
Kerusakan 12/1/2021 S:
integritas jaringan 12.00 Pasien mengatakan terdapat luka jahitan
b/d luka insisi post bekas operasi di perut bawah
operasi kistektomi O:
Tampak ada jahitan luka operasi di perut
bawah ± 10 cm. Keadaan luka jahitan
kemerahan, tidak terdapat pus, tidak
berbau. Suhu : 36,6oC
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi : perawatan integritas
kulit
1/12/2020 S:
12.00 Pasien mengatakan terdapat luka jahitan
bekas operasi di perut bawah
O:
Tampak ada jahitan luka operasi di perut
bawah ± 10 cm. Keadaan luka jahitan
kemerahan berkurang, tidak terdapat pus,
tidak berbau. Suhu : 37,3 oC
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi
Resiko infeksi b/d 30/11/2020 S :
balutan luka post 12.00 Pasien mengatakan terdapat luka bekas
kistektomi operasi pada perut bawah
O:
Terdapat luka ± 20 x 10 cm. Balutan luka
tampak bersih. Obs. tanda infeksi: Kalor (-),
dolor (+), rubor (+), tumor (-), fungsiolesa
(-). Tidak terdapat pus. Suhu : 36,6 oC
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
1/12/2020 S:
12.00 Pasien mengatakan terdapat luka bekas
operasi pada perut bawah
O:
Terdapat luka ± 20 x 10 cm. Balutan luka
tampak bersih. Obs. tanda infeksi: Kalor (-),
dolor (+), rubor (+) berkurang, tumor (-),
fungsiolesa (-). Tidak terdapat pus. Suhu :
37,3 oC
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Hentikan intervensi

Aktivitas 11.
Tuliskan Evaluasi Diri Anda Setelah Melakukan Asuhan Keperawatan Pada
Kasus Ini!

Hambatan menyelesaikan asuhan keperawatan ini adalah dalam pemilihan


terapi non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri pasien

Nama Mahasiswa Nama Pembimbing Nama Pembimbing


Catatan Pembimbing
Arumingtyas Pawestri:
NIM NIP NIP

P27220020235

Tanda Tanda Tanda


Tangan Tangan Tangan
Tanggal 16/1/21 Tanggal 16/1/21 Tanggal 16/1/21

Anda mungkin juga menyukai