Anda di halaman 1dari 36

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan :


Aff infus
Nama klien : Tn. “I”
Diagnosa medis : Abdominal Pain
2. Diagnosa keperawatan :
- Nyeri akut
3. Prinsip-prinsip tindakan rasional :

No Prinsip-prinsip tindakan Rasional

TAHAP ORIENTASI

1. Melakukan pengkajian dan membaca mengenai status Mengetahui kondisi terbaru pasien sebelum
pasien memberikan tindakan pelepasan infus

Persiapan Alat: Memastikan alat lengkap dan tidak


tertinggal sebelum ke lingkungan pasien
- Baki beserta alas
- Gunting
- verban
- Plester/Hipafix
- Swab alcohol
- Bengkok
- Handcoen
- Plastik sampah
2. Mengucapkan salam teraupetik kepada pasien Menciptakan bina hubungan saling percaya
agar memudahkan dalam melakukan
tindakan pelepasan
Infus
3. Menjaga keamanan privasi pasien Meningkatkan keamanan identitas
pasien terkait pelaksanaan tindakan
berlangsung
4. Menjelaskan tujuan & prosedur yg akan dilakukan Pasien dan keluarga dapat memahami
terhadap pasien & keluarga proses pelaksanaan serta bisa melatih
keluarga yang dirawat setelah pulang dari
rumah sakit.

TAHAP KERJA

5. Atur posisi pasien agar rileks tanpa adanya beban Membuat pasien kooperatif pada
saat proses pelepasan infus
fisik

7. Mencuci tangan dan menggunakan APD Melindungi diri petugas maupun


diri pasien
8. mengklem pengatur tetesan Mencegah perembesan cairan infus saat
berlangsungnya pelepasan
9. melepaskan plester secara perlahan, gunakan kapas Meningkatkan kemudahan dan
alkohol untuk memudahkan melepas plester percepatan saat pelepasan berlangusng

10. Petugas menekan tempat penusukan jarum dengan kapas Mencegah perembesan darah saat
alkohol dengan tangan non dominan, lalu tarik abocath berlangsungnya pelepasan infus
pelan-pelan dengan tangan dominan
11. Membuka dan memasukan abocath beserta selang dan Menjaga kebersihan, kerapian dan
botol infus ke dalam tempat sampah mencegah penyebaran infeksi yang
tidak diharapkan
12. Menekan kapas alkohol dengan plester Mencegah terjadinya risiko infeksi dari
lingkungan luar

TAHAP TERMINASI

13. Mengatur posisi pasien beserta rapikan alat dan Menjaga kenyamanan pasien
berpamitan
14. Melepaskan sarung tangan dan mencuci Mencegah risiko infeksi dan
tangan menegakan APD petugas
15 Dokumentasi Rekam Medis pasien Mencatat tindakan yang telah
dilakukan sebagai tanda bukti

4. Bahaya yang mungkin terjadi akibat Tindakan tersebut dan cara pencegahannya :
 Darah mengalir terus dari vena dari area penusukan
Pencegahan : Menekan area penusukan dengan kapas alcohol sampai darah tidak
keluar lagi
 Nyeri yang dirasakan pasien data melepas plester atau kanul
Pencegahan : Berhati-hati dalam melepaskan kanul dan plester

5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan :


Melepaskan infus bertujuan agar tidak timbulnya reaksi alergi dan nyeri, emboli udara,
mencegah merembesnya cairan keluar akibat perekat infus yang sudah mulai longgar dan
mencegah tromboflebitis atau bengkak pada pembuluh vena. Tindakan melepaskan infus
juga dilakukan jika kebutuhan pasien sudah terpenuhi dan sesuai instruksi dokter

6. Hasil yang didapat dan maknanya :


Hasil : kanul intravena (infus) sudah dilepas
Maknanya :
1. Pasien merasa nyaman
2. Pasien tidak merasa nyeri
3. Berkurangnya resiko infeksi

7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi


masalah/diagnose tersebut (mandiri dan kalaborasi) :
- Berikan pendidikan kesehatan
- Berikan keperluan Pasien seperti resep, sisa obat dan kartu kontrol ke poli
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Melakukan Skintest
Nama klien : Ny. “N”
Diagnosa medis : Ganglion
Diagnosa keperawatan :
- Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Nyeri
2. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :

No Prinsip tindakan Rasional


1 Tahap prainteraksi : Memastikan pasien dan terapi yang akan
1. Mengecek program terapi diberikan sudah benar
2. Mempersiapkan diri Mempermudah dalam melakukan tindakan

2 Tahap orientasi 1. Mengetahui kondisi terbaru pasien sebelum


1. Melakukan pengkajian dan membaca memberikan tindakan
mengenai status pasien 2. Menciptakan bina hubungan saling percaya agar
2. Mengucapkan salam teraupetik kepada memudahkan dalam melakukan tindakan
pasien 3. Meningkatkan keamanan identitas pasien terkait
3. Menjaga keamanan privasi pasien pelaksanaan tindakan berlangsung
4. Menjelaskan tujuan & prosedur yg akan 4. Pasien dan keluarga dapat memahami proses
dilakukan terhadap pasien & keluarga pelaksanaan serta bisa melatih keluarga yang
dirawat setelah pulang dari rumah sakit.
5.
3 Tahap kerja
Mencuci tangan
1. Menganjurkan / membimbing miring 1. Merangsang perpindahan udara dalam usus
kanan 2. Merangsang perpindahan udara dalam usus
2. Menganjurkan / membimbing miring kiri 3. Memaksimalkan pengembangan dada
3. Memposisikan terlentang 4. Memaksimalkan
4. Meninggikan kepala ( bisa dengan bantal ) 5. pengembangan dada
5. Memposisikan duduk semi fowler 6. Merangsang peristaltik, Menyiapkan klien
6. Mengatur posisi kaki berjuntai di tepi untuk persiapan mobilisasi berjalan
tempat tidur

4 Tahapterminasi 1. Mengetahui perasaan pasien setelah dilakukan


1. Evaluasi pasien tindakan
2. Berpamitan pada pasien 2. Menerapkan komunikasi terapeutik
3. Mencuci tangan.

5. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya
Bahaya yang mungkin muncul :
 Rasa nyeri yang menyebar kemungkinan perforasi.
 Infeksi luka
 Perdarahan
 Paralitik ileus
Pencegagannya :
 hentikan tindakan jika terjadi nyeri berat
 Pastikan luka post op dalam keadaan baik agar tidak terjadi perdarahan

6. Hasil dan maknannya


Hasil :
Ambulasi berhasil dilakukan
Maknannya :
Ambulasi merupakan metode yang paling baik untuk merangsang peristaltik dan
menggerakkan udara sehingga dapat terbuang. Latihan miring ke kanan dan kiri
dilakukan untuk menggerakkan udara dari kiri ke kanan guna mencegah penumpukkan
yang bisa berakibat distensi abdomen serta merangsang peristaltik usus
7. Tindakan keperawatan mandiri dan kolaboratif
Tindakan Keperawatan :
 Kaji respon klien : keluhan nyeri, ekspresi wajah
 Monitor TTV
 Monitor tanda-tanda peradangan, infeksi atau iritasi pada area tusukan.
 Pendidikan kesehatan
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Pemasangan EKG
Nama klien : Ny. “R”
Diagnosa medis : Cardiomegaly
2. Diagnosa keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :
a. Bersih
Rasional : Mencuci tangan dan menggunakan handscoone sebelum melakukan tindakan
ke pasien
b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar
Rasional : Ketetpatan tindakan mempengaruhi hasil rekam jantung
c. Menggunakan EKG 12 Lead
Rasional : Untuk merekam aktivitas kelistrikan pada jantung
d. Memberikan posisi nyaman pada klien
Rasional : Agar pasien rleks dalam pemberian tindakan
e. Memberikan sandapan dengan benar dan diberi jelly
Rasional : Ketepatan pemasangan sandapan memberikan hasil yang benar
f. Klien jangan menyentuh benda yang dapat menimbulkan medan listrik
Rasional : Mempengaruhi hasil perekangan jantung
g. Klien tenang, tidak batuk, tidak gelisah
Rasional : Gerakan tambahan mempengaruhi interpretasi EKG
h. Persiapan setting alat EKG
Rasional : Untuk mengetahui aktivitas kelistrikan pada jantung
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tndakan tersebut dan cara pencgahannya :
Jika pemasangan EKG tidak tepat dan benar, akan mendapatkan hasil interpretasi rekam
jantung yang slah dalam menegakkan diagnosa.
Pencegahan : Jika hasil rekam jantung salah maka harus di cek kembali setiap sandapan dan
menyingkirkan bahan logam dan bahan lain yang dapat menimbulkan energi listrik.
5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan :
Menentukan apakah ada kelainan seperti gangguan irama jantung, pembesaran atrium dan
ventrikel, iskemik atau nfark pada otot jantung.
6. Hasil yang didapat dan maknanya :
Dapat menentukan diagnosa medis pasien
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah /
diagnosa tersebut (mandiri atau kolaborasi) :
a. Tirah baring / bedrest dalam posisi supinasi
b. Observasi TTV
c. Kolaborasi pemberian terapi oksigen
d. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi
Pemasangan EKG dapat dilakukan secara mandiri. Akan tetapi untuk interpretai / membaca
hasil EKG masih banyak perlu belajar lagi.
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Injeksi IV
Nama klien : Ny. “H”
Diagnosa medis : Abdominal Pain
Diagnosa keperawatan :
- Kekurangan volume cairan
- Nyeri akut
2. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :

No Prinsip tindakan Rasional


1 Tahap prainteraksi : 1. Memastikan pasien dan terapi yang
3. Mengecek program terapi akan diberikan sudah benar
4. Menyiapkan alat 2. Mempermudah dalam melakukan
tindakan

2 Tahap orientasi 6. Menerapkan komunikasi terapeutik


1. Memberi salam, perkenalkan diri 7. Memberikan informasi kepada pasein
dan mengenai tindakan yang akan
menanyakan nama pasien dilakukan
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur 8. Menghargai hak pasien
tindakan
3. Menanyakan persetujuan pasien
3 Tahap kerja 1. Mengurangi penyebaran bakteri dan
1. Mencuci tangan penularan penyakit
2. Siapkan obat sesuai dengan 6 benar 2. Memastikan pasien dan terapi sudah
3. Memeriksa kelancaran tetesan benar
infuse sebelum obat dimasukan 3. Memastikan cairan lancar dan tidak
4. Memastikan tidak ada udara dalam tersumbat
spuit 4. Menghindari terjadinya emboli udara
5. Mematikan atau mengklem infuse 5. agar obat dapat langsung masuk ke
6. Disenfeksi daerah atau karet yang
akan dilakukan penusukan dengan vena tidak naik keselang infus
kapas alcohol diatasnya
7. Lakukan penyuntikan dengan 6. membersihkan area yang akan
mamasukan jarum spuit hingga dilakukan penusukan
menembus bagian tengah dan 7. memberikan obat kepada pasien
memasukan obat secara perlaha- 8. pemberian obat sudah selesai
lahan kedalam selang intervena 9. mengalirkan cairan sesuai dengan
8. Mencabut jarum dari selang infuse program terapi
9. Buka klem dan hitung tetesan sesuai
dengan program terapi.
4 Tahapterminasi 3. Mengetahui perasaan pasien setelah
4. Evaluasi pasien dilakukan tindakan
5. Berpamitan pada 4. Menerapkan komunikasi terapeutik
pasien 5. Mengurangi penyeban bakteri dan
6. Mencuci tangan. penularan penyakit

3. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya
Bahaya:
- Pasien alergi terhadap obat (misalnya mengigil, urticaria, shock, collaps dan lain-
lain)
- Pada bekas suntikan dapat terjadi apses, nekroseatau hematoma 
- Dapat menimbulkan kelumpuhan

Pencegagannya:

- Sebelum melakukan pemberian obat injeksi pastikan obat di tes dulu dengan
skintes/penyuntiakn di bawah kulit agar diketahui apakah obat yang mau dimasukan
cocok atau tidak dengan pasein
- Melakukan disinfeksi sebelum melakukan menusukan melalui selang infuse
- Memasukan obat secara perlahan-lahan supaya tidak terjadi pembengkakan pada
tangan pasien .
4. Hasil dan maknannya
Hasil :
- Obat sudah dimasukan melalui intravena
Maknannya :
- Tidak terjadi alergi dan pembengkaan pada tangan pasien
5. Tindakan keperawatan mandiri dan kolaboratif
- Mandiri : lakukan kompres pada area yang bengkak
- Kolaboratif : kolaboratif dengan dokter jika obat yang dimasukan tidak cocok dengan
pasien.
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Pemberian Terapi obat melalui Nebulizer
Nama klien : Tn. “K”
Diagnosa medis : Tumor Paru
Diagnosa keperawatan :
- Pola nafas tidak Efektif berhubungan dengan penurunan volume paru
2. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :
1. Prinsip -prinsip Tindakan dan rasional :
Prinsip tindakannya yaitu bersih
Tahap Orientasi :
 Persiapkan alat yang diperlukan dalam pemberian nebulizer
R: dengan menyiapkan alat dengan benar maka dapat mempermudah dalam pemberian
nebulizer  
 Melakukan verifikasi program pengobatan pasien
R: memastikan kembali tindakan yang diberikan sesuai dengan program pengobatan
pasien
 Mencuci tangan
R: mengurangi penularan mikroorganisme
 Mengidentifikasi pasien dan menjelaskan maksud dan tujuan tindakan
R: mencegah terjadinya salah pasien dan mengurangi rasa cemas
 Atur posisi pasien senyaman mungkin
R: posisi nyaman membuat keadaan pasien rileks
 Dekatkan alat didekat pasien
R: mempermudah dalam melakukan tindakan
 Jaga privasi pasien
R: agar pasien merasa dihargai

Tahap Kerja :

 Masukkan obat kedalam masker sesuai dengan program terapi yaitu Otsu Sodium
chloride 3% 5 cc
R: memberikan efek terapi obat pada pasien untuk mengencerkan dahak
 Hubungkan nebulizer dengan sumber listrik
R: untuk menyalakan alat nebulizer
 Pasangkan masker pada pasien dan atur tekanan pada alat nebulizer
R: pemberian nebulizer
 Instruksikan pasien untuk menghirup uap yang dihasilkan nebulizer dan nafas panjang
R: uap yang keluar merupakan bentuk obat yang perlu dihirup pasien
 Setelah obat yang diberikan telah habis, matikan nebulizer
R: tindakan pemberian nebulizer dihentikan
 Rapikan pasien kembali
R: agar pasien merasa nyaman kembali

Tahap Terminasi :

 Evaluasi respon klien (Menanyakan kepada klien bagaimana pak/bu setelah dipasang
selang nasal kanul apakah sesak berkurang dan secret tidak susah dikeluarkan lagi
R : Melihat kondisi pasien setelah pemberian tindakan
 Mengucapkan salam saat mengakiri pertemuan dengan klien
R : Menerapkan nilai Islami
 Cuci tangan
R : Mencegah transmisi mikroorganisme

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


a. Perlakukan klien secara hati-hati
b. Saat awal tindakan klien perlu didampingi sampai terlihat tenang.
c. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pengobatan khususnya pada klien yang
menggunakan bronkodilator
3. Bahaya yang mungkin terjadi akibat Tindakan tersebut dan cara pencegahannya :
Bahaya yang dapat terjadi :
 terapi nebulizer memiliki resiko mual, muntah, bronkospasme
 Pemberian dosis tinggi dari beta angonis akan menyebabkan efek yang tidak baik
pada sistem sekunder penyerapan dari obat tersebut, hipokalemia dan atrial atau
ventricular disritmia dapat ditemukan pada pasien dengan kelebihan dosis.
 Spasme bronkus atau iritasi pada saluran pernafasan

Cara Pencegahannya :
 Perlu adanya pemantauan perkembangan/perubahan yang terjadi pada  pasien

4. Tujuan tindakan tersebut dilakukan :


Tujuan tindakan nebulizer yaitu:
a) Mengobati peradangan saluran pernafasan bagian atas
b) menghilangkan sesak selaput lendir saluran nafas bagian atas sehingga lendir menjadi
encer dan mudah keluar
c) menjaga selaput lendir dalam keadaan lembab
d) melegakan pernafasan
e) mengurangi pembekakan selaput lendir
f) mencegah pengeringan selaput lendir
g) mengendurkan otot dan penyembuhan batuk
h) menghilangkan gatal pada kerongkongan

5. Hasil yang didapat dan maknanya :


a) Pasien mengatakan sudah lega, sesak berkurang
b) Pasien gelisah saat di berikan terapi nebulizer, namun gelisah hilang setelah terapi
nebulizer selesai dilakukan
c) Sekret masih ada, batuk (+)
d) RR = 24 x/ menit

6. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi


masalah/diagnose tersebut (mandiri dan kalaborasi) :
 Observasi tanda-tanda vital
 Pertahankan posisi semi fowler untuk memaksimalkan ventilasi
 Latihan napas adalam dan batuk efektif dan minum air hangat
 Keluarkan secret dengan mudah
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Pemasangan Oksigen
Nama klien : Tn. “A”
Diagnosa medis : Tumor Paru
Diagnosa keperawatan :
- Ketidakefektifan Perfusi jaringan serebral
- Ketidakefektifanpola napas
- Kerusakan komunikasi verbal
- Resiko Aspirasi
2. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :

No Prinsip tindakan Rasional


1 Mengucapkan salam, menjelaskan Bentuk komunikasi terapeutik.
tujuan, manfaat serta meminta
persetujuan kepada keluarga pasien
2 Menjelaskan tujuan proses Melakukan inform confenst terhadap klien
pemberian oksigenasi pada keluarga
pasien
3 Dekatkan alat-alat di dekat pasien Mempermudah melakukan tindakan
4 Perawat mencuci tangan Mengurangi penularan mikroorganisme
5 Pasang manometer pada tabung Menyambungkan manometer pada tabung
oksigen oksigen untuk pemasangan oksigen
6 Pasang flowmeter dan pastikan Alat yang melekat ke oksigen, yang mengatu
alirannya mati terlebih dahulu rjumlah oksigen yang dihasilkan
7 Pasang botol humidifier Humidifier fungsinya Melembabkan
membasahi oksigen sebelum bergerak melalui
hidung ke paru-paru sehingga mencegah
mengeringnya membrane mukosa saluran
pernafasan
8 Sambung selang oksigenasi dengan Pemasangan antara nasal kanul dan oksigen
humidifier.
9 Buka aliran flowmeter untuk Mengecek aliran oksigen tetap lancar atau
mengecek aliran oksigen tersumbat
10 Aturaliran oksigen sesuai indikasi pemberian nasal kanul 2-6 liter
11 Pasang alat terapi oksigen (nasal Memasang di area hidung
kanul) pada pasien
12 Amati respon pasien mencegah agar tidak bertambah sesak
13 Pasang plester untuk fiksasi Mencegah agar nasal kanul tidakmudah lepas
14 Rapikanpasien dan alat-alat Menjaga kebersihan tempat tidur klien

3. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya
a) Kesalahan dalam prosedur pemberian oksigenasi
Pencegahannya: dengan melakukan tindakkan sesuai standar operasional prosedur dan
rajin membaca status pasien dan intruksi dokter.
b) Nasal kanul digunakan bergantian
Pencegahannya: dengan menggunakan 1 nasal kanul untuk satu pasien saja mencegah
infeksi nosocomial.
4. Hasil yang di dapat dan maknanya :
Hasil :
DS :
- Pasien mengatakan merasa sesaknya berkurang
- Pasaien mengatakn merasa nyaman saat bernafas
DO :
- Pola nafas tampak baik
- Tanda-tanda Vital dalam keadaan normal
Makna :
- Untuk membantu pernafasan dan memenuhi kebutuhan pasokan oksigen di dalam
tubuh

5. Tindakan keperawatan mandiri dan kolaboratif


Tindakan Keperawatan :
- Observasi TTV
- Pertahankan tirah baring dan berika posisi semifowler
- Pantau saturasi oksigen
Tindakan Kolaborasi :
- Pemeriksaan EKG
- Pemereiksaan BGA
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Pemasangan Infus
Nama klien : Tn. “T”
Diagnosa medis : Gagal Ginjal Kronis
2. Diagnosa keperawatan
Kekurangan volume cairan
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :

No PrinsipTindakan Rasional
1 Persiapan alat Untuk mempermudahkan melakukan tindakan
a. Cairan infuse
b. Infuset
c. Tornequet
d. Pengalas
2 Tahap orientasi 1. Menerapkan etika keperawatan
1. Member salam dan panggil 2. Menjalin BHSP dengan pasien
nama pasien
2. Perkenal kan diri dan jelaskan
prosedur
tujuan tindakan yang dilakukan
TAHAP KERJA
1 Persiapkan alat yang digunakan Dengan menyiapkan alat dengan benar maka
dalam dapat mempermudah dan mempercepat
pemasangan infuse pemasangan infus

2 Melakukan verivikasi program Memastikan tindakan yang diberikan sesuai


pengobatan pasien dengan program pengobatan pasien
3 Mencuci tangan Mengurangi penularan mikroorganisme
4 Mengidentivikasi pasien dalam Mencegah terjadinya kecemasan pada pasein
menjelaskan maksud dan tujuan
tindakan
5 Mengatur posisi pasien senyaman Membuat keadaan pasien rileks
mungkin
6 Dekatkan alat di dekat pasien Mempermudah dalam melakukan tindakan
7 Sambungakan cairan botol infuse Mempermudah dalam pemasangan infuse
ke infuset dan digantung di tiang
infuse
8 Pasang perlak di bawah daerah Menjaga kebersihan di daerah penusukan dan
yang akan ditusuk menjaga kebersihan tempat tidur pasien
9 Pasang tourniquet 5-10 cm diatas Untuk mempermudah menemukan vena yang
tempat penusukan dan di akan ditusuk
kencangkan
10 Pasang sarung tangan Mencegah penyebaran mikroorganisme
11 Tentukan vena yang akan dirusuk Vena yang sesuaiakan mengurangi nyeri
12 Desinfeksi daerah yang akan Mencegah penyebaran mikroorganisme
ditusuk
13 Lakukan penusukan pada daerah Dapat mengurangi trauma saat memasukan
yang sudah di disinfeksi dengan jarum
sudut 30 ̊c
14 Lepas tourniquet apabila sudah Mengurangi tekanan pada vena
berhasil
15 Hubungkan jarum intravena dengan Untuk memberikan pasien sesuai dengan
infus set ,buka klem dan aliran kebutuhan
cairan
16 Viksasi jarum intravena Agar jarum tidak lepas dan tetap berada pada
posisinya
17 Desinfeksi daerah penusukan dan Mencegah perkembangan mikroorganisme
tutup dengan kassa streril dan pada daerah penusukan
plester
18 Atur tetesan sesua ikebutuhan Menjalankan terapi cairan sesuai anjuran
pasien
19 Melakukan evaluasi tindakan Mengetahui perasaan pasien setelah
pemasangan infuse
20 Merapikan alat dan atur kembali Menjaga kebersihan tempat tidur pasien dan
posisi pasien memberikan rasa aman dan nyaman kepada
pasien
21 Berpamitan dengan pasien Menjaga komuniikasi yang baik dengan pasein
22 Mencucitangan Mencegah penyebaran mikroorganisme
23 Melakukan dokumentasi Mencatat tanggal,hari, jam dan tindakan yang
dilakukan kepada pasien

4. Bahaya-bahaya yang mungki nakan terjadi dan cara pencegahannya


Bahaya :
- Adanya emboli udara di selang infuse
- Hematom
Pencegahan :
- Saat pemasangan infuse pastikan tidak ada emboli udara pada selang
- Harus telitidalammelakukanpenusukan pada vena
5. Hasil dan maknanya
Hasil
- Pemasangan infuse berjalandenganlancar
Maknanya
- Kebutuhan cairan kepada pasein terpenuhi
6. Tindakan keperawatan mandiri dan kolaboratif dengan dokter
Mandiri
- Pantau TTV pasien
Kolaboratif
- Kolaborasi dengan dokter
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan :


Aff infus
Nama klien : Tn. “I”
Diagnosa medis : Abdominal Pain
2. Diagnosa keperawatan :
- Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedarah fisik
3. Prinsip-prinsip tindakan rasional :
. Bersih
b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar
c. Tindakan dilakukan sesuai dengan indikasi/advis dokter
Prosedur tindakan

No Prinsip Tindakan Rasional


1 Persiapan alat Untuk mempermudahkan melakukan
- Daftar obat tindakan
- Obat tablet
- Air dalam
gelas
- Sedotan
- Penumbuk
obat
- Gelas ukur
obat
2 Tahap orientasi
3. Memberi salam dan panggil
nama pasien 3. Menerapkan etika keperawatan
4. Perkenalkan diri dan jelaskan 4. Menjalin BHSP denganpasien
prosedur tujuan tindakan yang
dilakukan
TAHAP KERJA
3 Persiapkan alat yang digunakan Dengan menyiapkan alat dengan benar
dalam pemberian obat oral maka dapat mempermudah dan
mempercepat pemberian obat obat

4 Melakukan verifikasi program Memastikan tindakan yang diberikan sesuai


pengobatan pasien dengan program pengobatan pasien
5 Mencuci tangan Mengurangi penularan mikroorganisme
6 Siapkan obat sesuai dengan 6 benar Memastikan pasien dan terapi sudah benar
7 Mengatur posisi pasien dengan Untuk mempermudah pasien menelan obat
nyaman yang akan diberikan
8 Bantu pasien untuk minum obat Memastikan pasien benar-benar meminum
dan tunggu hinggah obat benar- obatnya
benar telah diminum
TAHAP TERMINASI
10 Melakukan evaluasi tindakan Mengetahui perasaan pasien setelah
meminum obat
11 Merapikan alat dan atur kembali Menjaga kebersihan tempat tidur pasien dan
posisi pasien memberikan rasa aman dan nyaman kepada
pasien
12 Berpamitan dengan pasien Menjaga komunikasi yang baik dengan
pasien
13 Mencuci tangan Mencegah penyebaran mikroorganisme
14 Melakukan dokumentasi Mencatat tanggal, hari, jam dan tindakan
yang dilakukan kepada pasien

4. Tujuan Tindakan
Tindakan pengobatan ini disebut  pemberian obat suppositoria yang bertujuan untuk
mencegah, mengobati, dan mengurangi rasa sakit sesuai efek terapi dari jenis obat.
5. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan dan cara pencegahannya
Setiap obat merupakan racun yang dapat memberikan efek samping yang tidak baik jika
kita salah menggunakannya. Hal ini tentunya dapat menimbulkan kerugian bahkan akibat
nya bisa fatal. Oleh karena itu, kita sebagai perawat kiranya harus melaksanakan tugas
kita dengan sebaik-baik tanpa menimbulkan masalah-masalah yang dapat merugikan diri
sendiri maupun orang lain.

6. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi


masalah/diagnose tersebut (mandiri dan kalaborasi) :
 Observasi TTV
 Pantau KU Pasien
 Penatalaksanaan pemberian terapi
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Pengukuran tanda-tanda Vital
Nama klien : Tn. “Y”
Diagnosa medis : Demam tiphoyd
Diagnosa keperawatan :
- Hipertemi
- Gangguan pola tidur
2. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :

No Prinsiptindakan Rasional
1 Mempersiapkanalat Mempermudah dalam melakukan tindakan
- Termometer pada
tempatnya
- Jam dengan penunjuk detik
- Sphygmomanometer dan
stetoskop
- Nampan
2 Mencuci tangan Mencegah transmisi mikroorganisme
3 Mengucap kan salam pada Menerapkan etika keperawatan dan klien
klien, perkenalkan diri, memahami tujuan tindakan yang akan dilakukan
jelaskan prosedur, tujuannya,
persetujuan klien, kontrak
waktu
4 Memulai tindakan dengan Menerap kan nilai islam
basmalah
Pengukuransuhu
1 Kaji keadaan aksila klien dan Mengetahui kondisi klien
keringkan
2 Lakukan kalibrasi termometer Mengetahui suhu
3 empatkantermometer pada Untuk pengukuran suhu
aksila klien
4 Anjurkan klien menyilangkan Agar thermometer benar-benar
tangan di dada Terkena kulit

5 Baca thermometer setelah Untuk mengetahui suhu tubuh klien


waktu yang ditentukan
Bersihkan termometer yang Mencegah terjadinya penularan infeksi
telah dipakai
Pengukuran nadi
1 Tentukan titik nadi yang akan Untuk menentukan nadi yang tepat
dikaji
2 Tempatkan tiga jari tengah di Agar penekanannya tepat
atas titi nadi
3 Kajiritmenadi dan volume Agar hasilpengukuranbenar-benar
nadiselama 1 menit akurat
penuh
Pengukuran pernapasan
1 Observasi/Palpasi pergerakan Untuk menghitung pernapasan
klien
dada klien

2 Kaji kedalaman dan ritme Agar perhitungan benar-benar


respirasi selama 1 menit penuh akurat

Pengukuran tekanand arah


1 Posisikan klien dalam keadaan Memudahkan melakukan tindakan
duduk/berbaring
2 Lurus kantangan klien sejajar Memudahkan melakukan tindakan
jantung
3 Palpasi arteri brachialis Untuk penempatan manset
4 Tutup kunci pompa manset Agar udara yang dipompa tidak keluar
5 Palpasi arteri radialis, pompa Untuk menentukan hasil tekanan
manset sampai arteri radialis darah yang benar-benar akurat
takteraba, naikkan 30 mmHg
6 Letakkan stetoskop pada arteri Menentukan sistole dan diastole
brachialis
7 Buka pompa sambil diturunkan Mengeluarkan udara pada manset penahan
2-3 mmHg/detik secara perlahan

8 Auskultasi sistole dan diastole Mengetahui sistole dan diastole


(Korotkof 5)
9 Lepaskan manset Tindakan sudah dilakukan
10 Lihat hasil

3. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya

Bahaya yang mungkinterjadi Pencegahan


Memasang manset terlalu kencang dan lama Jangan memasang manset terlalu kencang
dapat menyebabkan pembuluh darah pecah dan jangan terlalu lama
pada saat melakukan pemeriksaan
Dapat menyebabkan penularan Bersihkan setelah melakukan tindakan
infeksi/mikroorganisme

4. Hasil dan maksannya


Hasil
TD : 110/80 mmHg
N : 75 x/menit
S : 38ºC
RR : 23 x/menit
Maknanya
TD : Normal
N : Normal
S : Lebih dari normal
RR : Normal
5. Tindakan keperawatan mandiri dan kolaboratif
Mandiri :
- Melakukan kompres hangat/dingin
Kolaboratif
- Kolaboratif dengan dokter terkait obat penurun panas
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Perawatan Luka
Nama klien : Ny. “S”
Diagnosa medis : Diabetes Melitus
Diagnosa keperawatan :
- Nyeri akut
- Ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuh
- Kerusakanintegritaskulit
- Resikoinfeksi
2. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :

No Prinsip Tindakan Rasional


1 Mencuci tangan Mencegah terjadinya penyebaran microorganism antara
perawat dan pasien
2 Mengucapkan salam Menjalin hubungan saling percaya antara
kepada pasien/keluarga pasien/keluarga pasien dan perawat
pasien
3 Menjelaskan prosedur Memudahkan pasien/keluarga pasein mengetahui
tujuan tindakan yang akan tujuan tindakan yang akan dilakukan dan pasien
dilakukan serta kontrak bersedia menerima tindakan yang diberikan
waktu dengan pasien
4 Mencaga privacy pasien Melindungi untuk tiap kegiatan dan tindakan yang
harus menjaga privacy pasien
5 Kaji kondisi luka Memudahkan dalam melakukan tindakan
(lokasi,ukuran,nyeri dan
kondisiluka)
6 Atur posisi pasien sesuai Memudahkan dalam mebersihkan luka
lokasi luka
7 Pasang pengalas dibawah Pencegah tempat tidur pasien tidak terkena cairan pada
area luka saat melakukan tindakan
8 Buka balutan luka dengan Untuk menjaga kesterilan luka
tehnik steril
9 Memakai handcoenkun Mencegah penyebaran mikroorganisme dalam luka
steril
10 Cuci luka dengan cairan Agar luka bersih
fisiologis
11 Bersihkan luka sesuai Agar luka bersih dan terhindar dari infeksi
dengan kondisi luka,
jangan merusak jaringan
granulasi dari area bersih
ke yang kotor
12 Keringkan luka dengan Agar luka tidak basah
kasa kering
13 Balut luka sesuai dengan Mencegah luka agar tidak kotor dan terhindar dari
kondisi luka : balut infeksi
basah/kering. Balutan
kering/balutan
modern/produk pabrik
14 Tutup luka Mencegah penyebaran mikroorganisme
15 Merapikan pasien dan Membuat pasien merasa nyaman
memberikan posisi
nyaman mungkin
16 Mengevaluasi hasil Mengetahuihasildaritindakan yang dilakukan
daripengkajian
17 Mengucapkan salam Menjalinhubunganantarapasien/keluargadenganpasien
kepada pasien/keluarga dan komunikasiterapeutik
sebelum berpamitan
18 Merapikan dan Memudahkan dalam tindakan saat kembali digunakan
mengembalikan alat
ketempat semula
19 Lepaskan sarung tangan Mengakhiri tindakan
20 Mencuci tangan Mencegah terjadinya penyebaran mikroorganisme
21 Dokumentasi Setiap tindakan keperawatan yang dilakukan dicatat
sebagai bukti perkembangan pasien

3. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akiba ttindakan tersebut dan cara pencegahannya

Bahaya yang mungkinterjadi Pencegahannya


Pengangkatan balutan dan pemasangan Harus lebih hati-hati dalam melakukan
kembali dapat menyebabkan pasien merasa tindakan, apabila balutan terasa lengket
nyeri pada luka, usahakan olesi dengan larutan
NaCL terlebih dahulu agar luka mudah di
angkat
Tidak bisa menjaga kesterilan alat yang Lebih cermat dan tepat dalam
digunakan menggunakan alat-alat yang steril
Salah dalam melakukan tindakan yang Tindakan yang dilakukan, harus dilakukan
menyebabkan terjadinya nyeri bahkan secara hati-hati dan teliti
menyebabkan pendarahan pada luka pasien
Pasien merasa malu pada saat dilakukan Pastikan privacy pasien dijaga dengan baik.
tindakan

4. Hasil dan maknanya


Hasil
Luka sudah dibersihkan
Maknanya
- Luka bersih
- Pasien merasa nyaman
- Berkurangnya terjadinya infeksi
5. Tindakan keperawatanmandiri dan kolaboratif
Mandiri
Pantau kondisi luka pasien
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Melakukan Skintest
Nama klien : Ny. “A”
Diagnosa medis : Febris
Diagnosa keperawatan :
- Hipertermi
2. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :
1) Tahap pra interaksi
- Mencuci tangan
Rasional :mencegah infeksi nosokomial
- Menyiapkan alat
Alat dan Bahan :
a) Catatan pemberian obat
b) Obat dalam tempatnya (ceftriaxone 1 gr)
c) Spuit 1 cc
d) Kapas alcohol dalam tempatnya
e) Cairan pelarut
f) Bak injeksi
g) Bengkok 
h) Perlak dan alasnya
Rasional : persiapan melakukan tindakan
2) Tahap orientasi
- Memberikan salam dan menanyakan nama.
Rasional :menjalin keakraban
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan.
Rasional : agar pasien memahami tujuan tindakan yang dilakukan
- Menanyakan tujuan atau kesiapan pasien.
Rasional : adanya kerjasama antara perawat dan pasien
1) Tahap kerja
- Mengatur posisi pasien dan memasang.
Rasional : menentukan daerah mana yang akan ditusuk
- Memakai hand scoon.
Rasional : menghindari terjadinya infeksi silang
- Mengoleskan kapas alkohol di daerah yang akan ditusuk.
Rasional : mencegah infeksi di daerah yang ditusuk
- Menusukkan spuit dengan kemiringan 15 sampai 20 derajat, kurang lebih 0,5 cm.
Rasional : agar obat yang disuntikkan tidak masuk di jaringan lain
- memasukkan obat secara perlahan sampai terlihat benjolan.
Rasional : menandakan tindakan berhasil masuk ke kulit
- Memberi tanda pada daerah yang ditusuk.
Rasional : agar mudah pada saat melakukan observasi
2) Tahap terminasi
- Membereskan alat dan mencuci tangan.
Rasional : mencegah infeksi silang
- Melakukan pendokumentasian.
Rasional: mencatat hasil tindakan
.
3. Bahaya – bahaya yang mungkin terjadi akibat Tindakan tersebut dan cara pencegahannya :
Bahaya yang dapat terjadi :
- Terjadinya infeksi silang.
pencegahan: mencuci tangan dan menggunakan APD dengan benar.
- Obat yang disuntikkan masuk ke jaringan lain.
pencegahan : perhatikan derajat kemiringan 15 sampai 20 derajat

4. Tujuan tindakan tersebut dilakukan :


a. Melaksanakan uji coba obat tertentu,yang di lakukan dengan cara memasukan obat ke
dalam jaringan kulit yang di lakukan untuk tes alergi dan skin test terhadap obat yang
akan di berikan
b. Memberikan obat tertentu yang pembariannya hanya dapat di lakukan dengan cara di suntik intra
kutan,pada umumnya di berikan pada pasien yang akan di berikan obat antibiotic
c. Membantu menentukan diagnose penyakit tertentu

5. Hasil yang didapat dan maknanya :


 Hasil : tindakan berhasil dilakukan
 Makna: observasi 10-15 menit setelah penyuntikan untuk menilai Apakah klien
memiliki alergi terhadap obat yang diberikan.

6. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi


masalah/diagnose tersebut (mandiri dan kalaborasi) :
Mandiri :
- Observasi TTV
Kolaborasi :
Tindakan kolaborasi dapat diberikan obat penambah darah sesuai resep dokter
Terapy obat :
- Nacl 0,9 % 20 tpm
- Pemberian Obat Paracetamol
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Pemasangan Syringe Pump
Nama klien : Ny. “M”
Diagnosa medis : Hipertensi
Diagnosa keperawatan :
- Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
2. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :

No Prinsip tindakan Rasional


1 Tahap prainteraksi : 3. Memastikan pasien dan terapi yang
5. Mengecek program terapi akan diberikan sudah benar
6. Menyiapkan alat 4. Mempermudah dalam melakukan
tindakan

2 Tahap orientasi 9. Menerapkan komunikasi terapeutik


4. Memberi salam, perkenalkan diri 10. Memberikan informasi kepada pasein
dan mengenai tindakan yang akan
menanyakan nama pasien dilakukan
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur 11. Menghargai hak pasien
tindakan
6. Menanyakan persetujuan pasien
3 Tahap kerja
10. Mencuci tangan 10. Mengurangi penyebaran bakteri dan
11. Siapkan spuit dan medikasi pasien penularan penyakit
12. Pasangkan spuit pada syringe pump 11. Medikasi pasien bertujuan untuk
dan hubungkan spuit dengan akses
intravena mengobati masalah kesehatan pasien
13. Atur jumlah medikasi yang akan 12. agar obat dapat langsung masuk ke
diberikan sesuai dengan program vena tidak naik keselang infus
terapi pasien diatasnya
14. Tekan start untuk memulai 13. memastikan dosis yang diberikan
pemberian medikasi sudah benar
14. memberikan obat kepada pasien
4 Tahapterminasi 6. Mengetahui perasaan pasien setelah
7. Evaluasi pasien dilakukan tindakan
8. Berpamitan pada 7. Menerapkan komunikasi terapeutik
pasien 8. Mengurangi penyebaran bakteri dan
9. Mencuci tangan. penularan penyakit

3. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya
Bahaya yang mungkin terjadi adalah berlebihnya pemberian cairan diakibatkan
salah hitung, cara mencegahnya harus teliti dalam menghitung dan bertanya apabila
tidak paham
4. Tujuan tindakan tersebut dilakukan
Tujuannya untuk memnerika terapi pada pasien agar menstabilkan tekanan
darahnya
5. Hasil dan maknannya
Hasil :
- Obat sudah dimasukan melalui syringe pum
Maknannya :
- Syringe pump dapat bekerja baik pada pasien
6. Tindakan keperawatan mandiri dan kolaboratif
- Kolaboratif : kolaborasi dengan dokter jika terjadi efek samping
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan :


Tranfusi darah
Nama klien : Tn. “T”
Diagnosa medis : CKD
2. Diagnosa keperawatan :
Ketidakefektifan perfusi jarngan perifer berhubungan penurunan konsentrasi hemoglobin
darah
3. Prinsip-prinsip tindakan rasional :
a. Melakukan verifikasi data bila ada
Rasional : mencocokkan data yang tertera di kantonfg darah dengan data pasien agar
tidak tertukar saat pemberian transfusi
b. Mencuci tangan
Rasional : Membersihkan tangan dengan antiseptik untuk mencegah pajanan
mikroorganisme
c. Memakai handscoone
Rasional : Sebagai APD bagi perawat karena darah merupakan salah satu cairan
tubuh yang berpotensi besar menularkan penyakit
d. Memperhatikan reaksi pasien
Rasional : Untuk mengetahui efek samping dari pemberian transfusi
e. Mengevaluasi hasil tindakan
Rasional : Untuk mengetahui proses transfusi berjalan dengan baik
f. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Rasional : Sebagai dokumentasi asuhan keperawatan yang dapat
dipertanggungjawabkan
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencgahannya :
Bahaya yang terjadi kemungkinan klien akan mengalami reaksi alergi
Pencegahan : Berikan injeksi dexametazone sebelum transfusi dan tetap awasi selama
transfusi dan setelah transfusi.

5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan :


Untuk menaikkan Hb pasien tanpa menaikkan volume darah secara nyata
6. Hasil yang didapat dan maknanya :
Kadar hemoglobin dapat meningkat cepat
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
/ diagnosa tersebut (mandiri atau kolaborasi) :
Mandiri : Bantu klien melakukan eliminasi urine dengan pispot

Anda mungkin juga menyukai