Anda di halaman 1dari 5

FORMAT ANALISA TINDAKAN

Nama Mahasiswa Mila Kurnia Sari


NIM 180104069
Hari/Tanggal Senin, 28 Juni 2019
Nama RS RSUD AJIBARANG

Nama Pasien No RM Diagnosa Medis


Tn. S 244875 Hernia Inguinalis

Nama Tindakan Keperawatan Hecting luka


Jenis Tindakan √ Mandiri*
Kolaborasi*
Keterangan : * berikan tanda √ sesuai tindakan yang dilakukan

A. INDIKASI DARI TINDAKAN KEPERAWATAN

Setiap luka dimana untuk penyembuhannya perlu mendekatkan tepi luka.

B. RASIONAL TINDAKAN
Perbaikan integritas fisik dan fungsi jaringan yang cedera tanpa timbul infeksi dan
jaringan parut minimal, serta mempercepat proses penyembuhan.

Sumber

Jong, De dan Sjamsuhidajat. 2011. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.

C. ANATOMI FISIOLOGI TERKAIT ORGAN YANG AKAN DILAKUKAN


TINDAKAN
Gambar
Narasi

Jahitan digunakan untuk hemostasis atau menghubungkan struktur anatomi yang


terpotong. Bagian-bagian kulit yaitu:
1. Lapisan luar (epidermis) berfungsi sebagai proteksi barier, organisasi sel, sintesis
vitamin D dan sitokin, pigmentasi (melanosit) dan pengenalan alergen
2. Lapisan dalam (dermis) berfungsi sebagai struktur penunjang, suplai nutrisi dan
respon dari inflamasi
3. Lapisan subkutis (hipodermis) berfungsi sebagai isolasi panas, cadangan kalori, dan
kontrol bentuk tubuh.
Fisiologi penyembuhan luka:
1. Fase inflamasi dimulai sejak terjadinya luka sampai hari kelima
2. Fase poliferasi atau fibroplasi, fibroplasi mengalami poliferasi dan mensintesis
kolagen, serat kolagen yang terbentuk menyebabkan adanya kekuatan untuk
tertautnya tepi luka.
3. Fase remodeling atau maturasi, pada fase ini didapatkan parut luka yang matang
yang mempunyai kekuatan 80% dari kulit normal.

D. ALAT DAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN

Alat Bahan
1. Pinset 1. Benang (jenis dan indikasi
2. Scalpel handles dan scalpel blades dijelaskan kemudian )
3. Dissecting scissors ( Metzen baum ) 2. Cairan desifektan : Povidon-
4. Suture scissors iodidine 10 % (Bethadine )
5. Needleholders 3. Cairan Na Cl 0,9% dan perhydrol 5
6. Jarum % untuk mencuci luka.
7. Sponge forceps (Cotton-swab forceps) 4. Anestesi lokal lidocain 2%.
8. Pean dan Kocher 5. Sarung tangan steril.
9. Retractors 6. Kasa steril.
10. Towel clamps

E. PROSEDUR TINDAKAN
1. Rambut sekitar tepi luka dicukur sampai bersih.
2. Kulit dan luka didesinfeksi dengan cairan Bethadine 10%, dimulai dari bagian tengah
kemudian menjauh dengan gerakan melingkar.
3. Daerah operasi dipersempit dengan duk steril, sehingga bagian yang terbuka hanya
bagian kulit dan luka yang akan dijahit.
4. Dilakukan anestesi local dengan injeksi infiltrasi kulit sekitar luka.
5. Luka dibersihkan dengan cairan perhydrol dan dibilas dengan cairan NaCl.
6. Jaringan kulit, subcutis, fascia yang mati dibuang dengan menggunakan pisau dan
gunting.
7. Luka dicuci ulang dengan perhydrol dan dibilas dengan NacCl.
8. Jaringan subcutan dijahit dengan benang yang dapat diserap yaitu plain catgut atau
poiiglactin secara simple interrupted suture. i. Kulit dijahit benang yang tak dapat
diserap yaitu silk atau nylon.

F. PRINSIP PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM


MELAKUKAN TINDAKAN dan JELASKAN ALASANNYA
Prinsip yang digunakan dalam menjahit luka adalah prinsip steril, untuk mencegah
kontaminasi kuman dan mencegah terjadinya infeksi.

G. RESPON PASIEN SETELAH DILAKUKAN TINDAKAN


Waktu mengkaji
respon 28 juni 2019
Respon Pasien DS -
(Pasien tidak sadar dibawah pengaruh obat anastesi)
DO Terdapat luka bekas operasi
Tampak luka tertutup kasa

H. ANALISIS KEBERHASILAN TINDAKAN


Keadaan pasien DS Pasien mengatakan terdapat benjolan di pinggangnya.
sebelum tindakan
DO Ekspresi pasien tampak menahan nyeri

Keadaan pasien DS -
setelah diberikan
(pasien dibawah pengaruh obat anastesi)
tindakan
DO Luka tertutup sempurna menggunakan kasa
Jelaskan apa yang menyebabkan terjadinya perubahan atau sebaliknya tidak
terjadi perubahan keadaan pasien

Pada saat diinsisi luka terbuka, untuk menghindari terjadinya infeksi dilakukan tindakan
menjahit luka agar nantinya luka dapat menutup dengan sempurna.

I. KESIMPULAN TERHADAP MANFAAT TINDAKAN


Jadi hecting luka bermanfaat untuk menyatukan jaringan yang terputus, meningkatkan
proses penyambungan jaringan, serta mencegah luka terbuka yang akan mengakibatkan
masuknya mikroorganisme atau infeksi.

J. REFLEKSI DIRI
Kesiapan diri untuk melakukan tindakan:
Siap untuk melakukan tindakan hecting walaupun gugup.
Kemampuan diri untuk melakukan tindakan:
Mampu untuk melakukan hecting namun karena ini pertama kali melakukan hecting
masih merasa grogi.
Perbaikan diri di masa yang akan datang:
Saya akan terus belajar agar bisa melakukan hecting dengan benar.

Purwokerto ………………………2019 Nilai


Pembimbing,

………………………………………..

Anda mungkin juga menyukai