Anda di halaman 1dari 4

ELLY NOVITASARI

J230215085

Analisa Prosedur

Nama Prosedur: Pemasangan Infus.


Tujuan Prosedur: Menurut Tamsuri (2017), tujuan prosedur pemasangan infus adalah:
1. Mempertahankan, mengganti serta menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
yang hilang secara kontinyu atau dalam waktu tertentu.
2. Memelihara nutrisi.
3. Memperbaiki asam basa tubuh.
4. Sebagai jalur dalam pemberian obat-obatan melaui intravena.
5. Memonitor hemodinamik tubuh.
Alat dan Bahan:
1. Cairan infus sesuai terapi.
2. Infus set.
3. IV kateter (abocat).
4. Desinfektan: kapas alcohol.
5. Kassa, plester atau hepafix.
6. Handscoon (sarung tangan bersih/steril).
7. Tourniquet.
8. Gunting.
9. Bengkok.
10. Perlak kecil/pengalas.
11. Bidai (jika diperlukan untuk pasien anak).
12. Standar infus.
13. Masker.
14. Tempat sampah medis.
Indikasi: Menurut Potter & Perry (2016), indikasi pemasangan infus adalah:
1. Seseorang dengan penyakit tertentu dan membutuhkan cairan tambahan.
2. Pasien pra dan pasca bedah.
Kontra Indikasi: Menurut Darmawan (2018), kontra indikasi pemasangan infus adalah:
1. Inflamasi (bengkak, nyeri, demam).
Infeksi di lokasi pemasangan infus.Prosedur Tindakan dan Rasional: Menurut Eni
Kusyanti (2014), prosedur tindakan pemasangan infus sebagai berikut:
1. Identifikasi pasien dan riwayat kesehatan.
Rasional: memvalidasi identitas dan kondisi/keadaan pasien.
2. Menyiapkan alat dan bahan.
Rasional: memudahkan dalam melakukan tindakan keperawatan.
3. Universal pre caution: mencuci tangan 6 langkah benar, memakai handscoon dan
masker.
Rasional: menerapkan upaya dalam pencegahan dan pengendalian infeksi.
4. Melakukan interaksi terapeutik (memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan dan
prosedur dengan jelas).
Rasional: membina hubungan saling percaya antar pasien dan keluarga.
5. Validasi pasien dengan menanyakan nama lengkap, tanggal lahir dan cek pada
gelang identitas.
Rasional: mencegah terjadinya kesalahan identitas pada setiap pasien.
6. Mempersiapkan lingkungan: suhu nyaman, mengontrol pencahayaan, menutup pintu
dan korden.
Rasional: menciptakan rasa nyaman pada pasien, mengalihkan perhatian dan
menjaga privasi pasien.
7. Menanyakan kesiapan pasien sebelum tindakan dan memberikan kesempatan pada
pasien untuk bertanya.
Rasional: memastikan kesediaan pasien sebelum tindakan keperawatan.
8. Pasien diminta berbaring dengan posisi yang nyaman.
Rasional: memberikan rasa nyaman pada pasien.
9. Mengidentifikasi vena yang akan menjadi lokasi pemasangan infus.
Rasional: menentukan lokasi pemasangan infus.
10. Mendekatkan alat dan bahan yang sudah disiapkan.
Rasional: memudahkan dalam melakukan tindakan keperawatan.
11. Hubungkan cairan infus/flabot sesuai terapi yang diberikan dengan infus set, alirkan
sedikit kemudian kunci roller klem dan gantungkan pada standar infus.
Rasional: agar cairan dapat mengalir dan mencegah adanya gelembung udara
didalam selang.
12. Pasang dan kencangkan tourniquet 5-10 cm diatas tempat tusukan.
Rasional: agar vena dapat terlihat dengan jelas.
13. Ajarkan pasien untuk mengepalkan tangan dengan jempol berada didalam.
Rasional: agar vena dapat terlihat dengan jelas.
14. Bersihkan kulit menggunakan kapas alkohol dengan gerakan berputar dari dalam ke
luar.
Rasional: mencegah transmisi mikroorganisme.
15. Gunakan ibu jari untuk menekan jaringan vena dengan jarak sekitar 5 cm dibawah
tusukan.
Rasional: agar vena tidak bergeser saat dilakukan penusukan.
16. Pegang jarum pada posisi 15o-30o pada vena yang akan ditusuk, lalu tusuk perlahan.
Rasional: memastikan jarum masuk pada lokasi vena yang tepat.
17. Rendahkan posisi jarum sejajar pada kulit dan tarik jarum perlahan, kemudian tekan
dengan ibu jari ujung plastik IV kateter dan lepas tourniquet.
Rasional: agar saat jarum dikeluarkan darah tidak mengucur.
18. Sambungkan IV kateter dengan infus set.
Rasional: mengalirkan cairan ke dalam tubuh melalui intravena.
19. Fiksasi posisi ujung IV kateter dengan hepafix dan dressing transparan.
Rasional: mempertahankan posisi IV kateter dengan baik dan memastikan aliran
cairan infus lancar.
20. Buka roller klem dan atur tetesan infus sesuai terapi.
Rasional: menyesuaikan kebutuhan cairan yang dibutuhkan oleh tubuh.
21. Berpamitan dengan pasien, dan melakukan kontrak selanjutnya.
Rasional: menginformasikan rencana tindakan lanjutan untuk pasien.
22. Melepas handscoon, masker dan mencuci tangan 6 langkah benar.
Rasional: menerapkan upaya dalam pencegahan dan pengendalian infeksi.

Referensi:
Tamsuri, A. (2017). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC
Potter & Perry. (2016). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan Praktik.
Edisi 4. Jakarta: EGC
Darmawan, Iyan. (2018). Flebitis, Apa Penyebabnya, dan Bagaimana Cara Mengatasinya.
Cheever, K.H. 2015. I.V. Therapy Demystified: A Self Teaching Guide. New York: Mc Graw
Hill.
Eni Kusyanti. (2014). Ketrampilan & Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar. Jakarta:
EGC

Pembimbing Akademik Preseptor

……………………….. .……………………

Anda mungkin juga menyukai