HEPATICUS
PENGERTIAN
• Atresia Ductus Hepaticus atau sering dikenal Atresia bilier (biliary atresia)
adalah suatu penghambatan di dalam pipa/saluran-saluran yang
membawa cairan empedu (bile) dari liver menuju ke kantung empedu
(gallbladder). Ini merupakan kondisi congenital, yang berarti terjadi saat
kelahiran (Lavanilate.2010.Askep Atresia Bilier).
• Atresia Ductus Hepaticus adalah suatu hambatan di dalam pipa atau
saluran-saluran yang membawa cairan empedu (bile) dari liver menuju ke
kantung empedu (gallbladder). Ini merupakan kondisi kongenital yang
terjadi saat kelahiran. Atresia bilier merupakan proses inflamasi progresif
yang menyebabkan fibros saluran empedu intrahepatik maupun
ekstrahepatik sehingga pada akhirnya akan terjadi obstruksi saluran tersebut
(Donna L.Wong, 2008).
KLASIFIKASI ATRESIA BILIER
Obstruksi saluran empedu intra hepatik Obstruksi saluran empedu ekstra hepatik Kerusakan progresif pada ductus bilier
MK : Hipertermi
• Telinga
4. Pola Nutrisi dan Eliminasi
• Nutrisi : anoreksia, tidak toleran terhadap lemak dan makanan
Dapat dinilai pada daun telinga, liang telinga, membran timpani, dan pembentuk gas, dehidrasi.
ketajaman pendengaran
•
• Hidung
• Eliminasi : Perubahan warna urin dan feses
Dapat dinilai ada tidaknya epitaksis.
•
• Mulut • Urine : warna gelap seperti teh, pekat
dinilai bagaimana keadaan lidah, ada tidaknya radang pada gusi dan •
mukosa mulut.
• Feses : warna pucat seperti dempul
• Leher
Ada tidaknya kaku kuduk, nadi karotis teraba atau tidak.
ANALISA DATA
Data Etiologi Problem
Ds : pasien menangis, rewel Inflamasi akibat kerusakan progresif pada Hypertermi
Do : Suhu tubuh meningkat antara (38-39°C) duktusbilier ekstrahepatik
Ds : keleuarga pasien mengatakan nafasnya Dengan peningkatan distensi abdomen Pola nafas tidak efektif
tersengal-sengal dan cepat
Do : RR meningkat antara (25-35/menit)
Penungguna otot bantu pernafasan pendel
Ds : Ibu mengatakan sakit anaknya sudah lama dan Anoreksia dan gangguan penyerapan Gangguan nurisi kurang dari kebutuhan
ibu mengatakan anaknya susah makan (bubur lemak, ditandai dengan bb menurun dan tubuh
halus) dan tidak mau minum ASI konjungtiva anemis
Do : bb turun antara (3-5kg) terlihat
kongjungtiva anemis
Pola nafas tidak efektif Tujuan : diharapkan pasien a. Kaji distensi abdomen a. dengan mengukur lilitan atau lingkar
berhubungan dengan menunjukan pola nafas yang b. Kaji RR, kedalaman, dan kerja abdomen
peningkatan distensi abdomen efektif dengan kriteria hasil ... pernafasan. b. Untuk mengetahui adanya gangguan
x 24 jam c. posisikan semi ekstensi atau pernafasan pada pasien
a. RR menjadi normal eksensi pada saat beristirahat c. Menghindari penekanan pada jalan
b. Tidak ada penggunaan otot nafas untuk meminimalkan
bantu nafas
Gangguan pemenuhan Tujuan yang diharapkan pola nutrisi a. Kaji distensi abdomen a. Distensi abdomen merupakan tanda
nutrisi kurang dari kebutuhan menjadi adekuat dengan kriteria b. Berikan makanan /minuman non verbal gangguan pencernaan
tubuh berhubungan dengan hasil ... x 24 jam sedikit tapi sering. b. Untuk memberikan sensasi terhadap
anoreksia dan gangguan a. BB pasien stabil c. Pantau masukan nutrisi makanan.
penyerapan lemak, ditandai b. Konjngtiva tidak anemis d. Timbang BB setiap hari c. Mengidentifikasi kekurangan /
dengan berat badan turun dan e. Kolaborasi dengan ahli gizi kebutuhan nutrisi
konjungtiva anemis sesuai dengan indikasi d. Mengawasi keefektifan rencana diet
e. Berguna dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi individudengan diet yang paling
tepat.
Keruskaan integritas kulit Tujuan diharapkan integritas a. Gunakan air mandi biasa atau a. Mencegah kulit kering berlebihan
berhubungan dengan akumulasi kulit membaik dengan pemberian lotion/ cream, hindari memberikan
garam empedu dalam jaringan kriteria hasil : sabun alkali. Berikan minyak penghilang rasa gatal, sekaligus
ditandai dengan adanya pruritis a. Tidak ada pruritus kalamin sesuai indikasi. menghindari infeksi.
b. Jaringan kulit utuh bebas b. Pertahankan sprei kering dan a. Kelembaban meningkatkan
eskortasi bebas lipatan pruritus dan meningkatkan resiko
c. Kolaborasi dengan dokter untuk kerusakan kulit.
pemberian obat antihistamin, a. Antihistamin dapat mengurangi gatal
obat resin kholestiramin dan resin kholestiramin berfungsi untuk
d. Kolaborasi dengan laboratorium mengurangi
dengan pemeriksaaan bilirubin pruritis dan hiperbilirubinemia
direk dan indirek a. Bilirubin direk dikonjugasi oleh enzim
hepar glukoronitin direk yang
dikonjugasi dan tampak dalam bentuk
bebas dalam darah atau terikat pada
albumin.