Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI

DISUSUN OLEH :

WIWIK SUPRIHATIN (J210170062)

SABRIINA SEPTIN WULANDARI (J210170063)

SITI KHOTIMAH (J210170064)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

KEPERAWATAN (S1)

2018
I. PENGERTIAN

Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi


normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2018).

Nutrisi adalah zat-zat dan zat lain yang berhubungan kesehatan dan penyakit
termasuk keseluruhan proses-proses dalam tubuh manusia lingkungan
makanan/bahan-bahan lainnya lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan- bahan
tersbut untuk aktifitas penting dalam gizi dan zat lainnya terkandung aksi reaksi dan
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. Nutrisi juga dapat
di katakan sebagai ilmu tentang makanan zat-zat lain yang terkandung aksi dan
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan penyakit.

Nutrisi adalah keseluruhan berbagai proses dalam tubuh makhluk hidup untuk
menerima bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan
tersebut agar menghasilakan berbagai aktivitas penting dalam tubuhnya sendiri. Atau
nutrisi bisa didenifisian sebagai proses pengambilan zat-zat makanan penting dengan
kata lain nuterient adalah apa manusia makan dan bagaimana tubuh menggunakannya.
Gangguan nutrisi terjadi kalau diet mengadung satu atau lebih nutrient dalam jumlah
yang tidak tepat.

II. ANATOMI FISIOLOGI

A. Mulut

Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaanyang terdiri atas dua
bagian luar (vestibula), yaitu ruang diantar gusi, gigi, bibir, dan pipi; serta
bagian dalam yang terdiri dari rongga mulut.

B. Faring dan Esofagus

Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak di belakang


hidung, mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di
bagian atas yang berjalan hingga vertebrae servikal keenam. Faring langsung
berhubungan dengan esophagus, sebuah tabung yang memiliki otot dengan
panjang ±20-25 cm yang terletak di belakang trachea dan di depan tulang
punggung, kemudian masuk melalui toraks menembus diafragma yang
berhubungan langsung dengan abdomen dan menyambung dengan lambung.
Esophagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring
menuju lambung, bentuknya seperti silinder yang berongga dengan panjang 2
cm. Kedua ujungnya dilindungi oleh sphincter. Dalam keadaan normal
sphincter bagian atas selalu tertutup, kecuali bila ada makanan masuk ke
dalam lambung. Keadaan ini bertujuan untuk mencegah gerakan balik ke
oragan bagian atas, yaitu esophagus. Proses penghantaran makanan dilakukan
dengan kerja peristaltic.

C. Lambung

Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas
(disebut fundus), bagian utama, dan bagian bawah yang horizontal (disebut
antrum pilorik). Lambung ini berhubungan langsung dengan esophagus
melalui orifisium kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik.
Lambung terletak di bawah diafragma dan di depan pankreas.

Lambung memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Fungsi motoris adalah menampung makanan, mencegah makanan


menjadi partikel kecil, dan mencampurnya dengan asam lambung.
2. Fungsi sekreasi dan pencernaan adalah mensekresi pepsinogenrennin,
dan lipase. Pepsinogen diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang dapat
memecah protein menjadi proteosa an peptone.

D. Usus Halus

Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar. Usus
halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang ± 2,5 m dalam keadaan
hidup. Pada dinding usus halus, khususnya mukosa, terdapat beberapa nodula
jaringan limfa yang disebut kelenjar soliter yang berfungsi sebagai pelindung
terhadap infeksi. Pada umumnya, fungsi usus halus adalah mencerna dan
meng absorpsi chime dari lambung. Zat makanan yang telah haluskan
diabsorpsi di dalam usus halus, yakni pada duodenum. Di sini terjadi absorpsi
besi, kalsium dengan bantuan vitamin D; serta vitamin A,D,E dn K dengan
bantuan empedu dan asam folat.

E. Usus Besar

Usur besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus halus, mulai dari katup
ileokolik atau ileosaekal sebagai tempat lewatnya makanan. Fungsi utama usus
besar adalah mengabsorsi air (± 90%), elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa.

F. Hati

Merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh

G. Kantong empedu

Merupakan sebuah kantong yang terletak di bawah kanan hati atau lekukan
permukaan bawah di pinggiran depan yang memiliki panjang 8 – 12 cm.
Dengan kapasitas 40 – 60 cm

H. Pankreas

Merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah dengan


memiliki panjang + 15 cm.

III. NILAI-NILAI NORMAL

A. Nilai normal pengkajian nutrisi

Ketebalan lipatan kulit trisep (mm) : pria (12,5), wanita (16,5)

Lingkaran lengan tengah (cm) : pria (29,3), wanita (28,5)

Lingkaran otot lengan tengah (cm) : pria (25,3), wanita ( 23,2)


B. Nilai normal kebutuhan kalori menurut umur

Umur Berat Badan ( kg) Tinggi Badan (cm) Energi (kkal)


0-6 bulan 5,5 60 560
7-12 bulan 8,5 71 800
1-3 tahun 12 90 1250
4-6 tahun 18 110 1750
7-9 tahun 24 120 1900
Pria
30 135 2000
10-12 tahun
45 150 2400
56 160 2500
13 – 15 tahun 62 165 2800 ( ringan)
16 – 19 tahun 62 165 3000 ( ringan)
20 – 59 tahun 35 140 2200
46 153
50 153 1900
>60 tahun 54 156 2100
Wanita
54 154 2050 (ringan)
10-12 tahun
13- 15 tahun 2250 ( sedang )
16-19 tahun 2600 (berat)
20-59 tahun 1850
>60 tahun + 285
Hamil menyusui 0-6
+ 700
bulan
7-12 bulan +500
13- 24 bulan +400

IV. JENIS KELAINAN/GANGGUAN

a) Nafsu makan menurun


b) Lesu
c) Tidak semangat
d) BB berkurang/tidak lebih dari normal
e) Perut terasa kembung
f) Sukar menelan
g) Mual muntah
h) Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap citra
rasa manis, asin, asam dan pahit.
i) Rasa lapar menurun, asam lambung meningkat
j) Gerakan usus atau gerakan peristaltik lemah dan biasanya menimbulkan
konstipasi.
k) Penyerapan makanan di usus menurun.

V. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAYS

PATHWAYS

Pola makan tidak teratur, tidak nafsu makan, mual dan muntah.

Berkurangnya pemasukan makanan Berlebihnya pemasukan makanan

Kekosong Lambung Zat maknan tersimpan di jaringan


adipose dipakai sebagai energi

Erosi pada lambung (gesekan)


Berat tubuh meningkat

Produksi HCL meningkat


Ketidakseimbangan
nutrisi : lebih dari
Asam lambung refleksi kebutuhan tubuh

Berkurangnya pemasukan maknan


Intake makan tidak adekuat

Ketidakseimbangan
nutrisi : lebih dari
kebutuhan tubuh

VI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


VII. PENATALAKSANAAN KOLABORATIF
VIII. ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
B. Diagnosa Keperawatan
C. Intervensi Keperawatan

No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


Dx

IX. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai