Anda di halaman 1dari 37

“DIARE”

Pembimbing :
dr. Ance A, MS, Sp.OK, Sp.GK

Disusun Oleh :
Alessandra Nidia 1965050067
Natalia Desiana Ayu 1965050107
Muhammad Imam Fitrah Harianto 1965050113
Muhammad Syauqi Mirza 1965050120
Shahnaz Camilla Phasa 1965050123

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PERIODE 26 JULI - 04 SEPTEMBER 2021
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
DEFINISI
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi
lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja
dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga
kali atau lebih) dalam satu hari
Etiologi
● Faktor Infeksi
○ Infeksi Enternal: infeksi saluran pencernaan makanan yang
merupakan penyebab utama diare pada anak
■ Infeksi bakteri: E coli, Salmonella, Shigella,
Campylobacter, Yersinia, aeromonas, dsb
■ Infeksi Virus: Enterovirus (virus ECHO, Coxsacki,
Poliomyelitis) Adeno-virus, Rotavirus, astrovirus, dll)
■ Infeksi Parasit: Cacing, Protozoa dan Jamur
○ Infeksi Parenteral: infeksi di luar alat pencernaan makanan
■ otitits media akut (OMA), tonsillitis/tonsilofaringitis,
bronkopneumonia, ensefalitis, dsb.
Etiologi
● Faktor Malabsorbsi
○ Malabsorbsi karbohidrat disakarida (intoleransi laktosa,
maltose dansukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa,
fruktosa,dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang
terpenting dan tersering (intoleransi laktosa).
○ Malabsorbsi lemak
○ Malabsornsi protein
● Faktor makanan (makanan basi, beracundan alergi)
● Faktor psikologis (rasa cemas)
Faktor Risiko

Umur Musim Lingkungan


pada kelompok umur 6-11 diare karena bakteri Meliputi kepadatan
bulan pada saat diberikan cenderung meningkat pada perumahan, kesediaan
makanan pendamping ASI musim hujan sarana air bersih (SAB),
pemanfaatan SAB, kualitas
air bersih.
Patogenesis
● Gangguan osmotik
○ Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan
tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus
untuk mengeluarkanya sehingga timbul diare.
● Gangguan sekresi
○ Akibat terangsang tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan
sekresi, air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena
terdapat peningkatan isi rongga usus.
● Gangguan motilitas usus
○ Hiperperistaltik akan mengkkpuakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan
mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya timbul diare pula.
DIAGNOSIS
Anamnesis dan Pemeriksaan fisik

● Tanda dan gejala awal diare ditandai dengan anak


menjadi cengeng, gelisah, suhu meningkat, nafsu
makan menurun, tinja cair (lendir dan tidak menutup
kemungkinan diikuti keluarnya darah, anus lecet)
● Dehidrasi (nadi cepat dan kecil, tekanan darah turun)
● BB menurun
● Turgor kulit menurun
● Mulut dan kulit menjadi kering
Pemeriksaan Penunjang
● Pemeriksaan darah lengkap
● Pmeriksaan elektrolit
● Pemeriksaan kultur feses
Dehidrasi

Dehidrasi adalah suatu keadaan penurunan total air di dalam tubuh karena
hilangnya cairan secara patologis, asupan air tidak adekuat, atau kombinasi
keduanya. Dehidrasi terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada jumlah
yang masuk, dan kehilangan cairan ini juga disertai dengan hilangnya elektrolit
Derajat dan Tanda Dehidrasi
Komplikasi
● Dehidrasi
○ karena kehilangan air (output) lebih banyak dari pemasukan (input),
merupakan penyebab terjadinya kematian pada diare
● Hipoglikemia
○ Hipoglikemia terjadi pada 2–3 % anak yang menderita diare, lebih
sering pada anak yang sebelumnya telah menderita Kekurangan
Kalori Protein
● Gangguan gizi
○ Terjadinya penurunan berat badan dalam waktu singkat
● Gangguan Sirkulasi
○ Dapat terjadi syok hipovolemik
Pencegahan
● Menjaga kebersihan air, sanitasi makanan dari vector penyebar kuman seperti
lalat, kebiasaan mencuci tangan sebelum kontak dengan makanan.
● Mengonsumsi makanan yang dimasak secara matang.
● Vaksinasi (terutama wisatawan), namun belum tersedia untuk semua
pathogen yang ada.
Prognosis
● Pada pasien dewasa yang tidak mengalami keterlambatan penanganan,
sebagian besar kasus memiliki prognosis yang baik.
● Kematian bisa terjadi terutama pada kasus yang terjadi pada usia lanjut
atau pasien dengan kondisi imunokompromais dengan status dehidrasi
berat saat awal didiagnosis atau dengan penyulit.
Dampak Akibat Diare
Dampak Akibat Diare
● Dehidrasi Ringan/Sedang/Berat
● Shock Hipovolemik
● Malnutrisi
● Gangguan Pertukaran Gas
Pemberian Makanan pada
Pasien Diare
Tujuan diet pada penderita diare
1. Memberikan makan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan zat gizi tanpa
memberatkan kerja usus.
2. Mencegah dan mengurangi resiko dehidrasi.
3. Mengupayakan agar anak segera mendapat makanan sesuai dengan umur dan
berat badannya .
Status gizi
Berat Badan Ideal
Kebutuhan Kalori Menurut Harris Bennedict:
BBI 🡪 90% (TB – 100)
♀ : 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)

BB : 70 kg BB : 70 kg
TB : 160 cm TB : 160 cm
BBI 🡪 90% (160 – 100) Usia : 55 tahun
BBI 🡪 54 kg
♀ : 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
: 655 + (9,6 x 70) + (1,8x160) – (4,7x55)
: 655 + 672 + 288 – 258,5
: 1.356,5 kkal
Kebutuhan Kalori Menurut Harris Bennedict (BBI)

: 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)


BBI : 54 kg
TB : 160 cm
Usia : 55 Tahun

: 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)


: 655 + (9,6 x 54) + (1,8x160) – (4,7x55)
: 655 + 518,4 + 288 – 258,5
: 1.202,9 kkal
Kebutuhan Kalori
Kebutuhan Kalori Total =

Kebutuhan Kalori Basal + (% aktivitas fisik x Kebutuhan Kalori Basal)

Kebutuhan Kalori Basal : % Aktivitas Ringan 🡪 10 – 20%


= 25 kkal/kgBB % Aktivitas Sedang 🡪 20 – 30%
= 25 x 54 kg % Aktivitas Berat 🡪 40%
= 1350 kkal

Kebutuhan Kalori Total :


🡪 Kebutuhan Kalori Basal + (% aktivitas fisik x Kebutuhan Kalori Basal)
🡪 1350 + (25% x 1350)
🡪 1687 kkal
Kebutuhan Zat Gizi
Karbohidrat (45% - 65%)
→ 65% x 1687 kal = 1096 kal

→ 1096 kal : 4 kal/gr = 274 gr/hari

Protein (10% - 20%)


→ 15% x 1687 kal = 253 kal
→ 253 kal : 4 kal/gr = 63,25 gr/hari
Lemak (20% - 25%)
→ 20% x 1687 kal = 337 kal
→ 337 kal : 9 kal/gr = 37 gr/hari
Kebutuhan Cairan
Kebutuhan cairan per hari : 30 – 50 cc/kgBB

BB 🡪 70 kg x Kebutuhan cairan
🡪 70 kg x (30 – 50 cc)
🡪 2100 – 3500 cc/hari
Rencana Menu
Rata-Rata Kalori Selama 2 Hari
Hari I : 808 kkal
Hari II : 934 kkal
Rata - rata : 808 + 934 kkal / 2
: 871 kkal
Penanggulangan Diare di
Kab. Boven Digoel, Papua
● Diare masuk dalam 3 besar penyakit di Kabupaten Boven Digoel selain ISPA dan Malaria
● Tertinggi ditemukan wilayah kerja puskesmas Tanah Merah
● Faktor risikio : ketersediaan air bersih, cuaca/musim, PHBS (tidak mencuci tangan sebelum makan/ tidak
memasak air sebelum diminum)
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (Diare)
● Tujuan → mencegah, menurunkan kasus diare dan menghindari terjadinya wabah / KLB
● Kegiatan yang dilaksanakan :
○ Penyuluhan/konseling di Puskesmas dan di posyandu
○ Penemuan kasus di Puskesmas, posyandu dan Lapangan
○ Pengobatan penderita dan kontak
○ Kaporitisasi
○ Pojok Oralit
○ Pelaksanaan rehidrasi rumah tangga
○ Rehidrasi parenteral di Rawat Inap
○ Merujuk pasien dan merujuk pasien bila ada KLB
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Tujuan , Sasaran,
Program (Outcome) dan Kegiatan
(Output)

Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Terdapatnya kesepakan dalam


Program Pengendalian Diare melaksanakan rencana tindak lanjut

Peningkatan Kapasitas Sistem Adanya peningkatan Kapasitas Sistem


Kewaspadaan Dini dan Penanggulangan kewaspadaan dini dan penanggulangan
KLB Diare KLB Diare

Penanggulangan KLB Diare Tertanggulanginya KLB Diare


THANK
YOU
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai