Pembimbing:
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo S.K.M M.Com H
- Anemia → kondisi medik yang sering ditemukan di klinik. Penurunan jumlah sel
darah merah. WHO menyatakan bahwa seseorang dapat dinyatakan anemia apabila
pada laki - laki kadar Hb <13 g/dl sedangkan perempuan dengan kadar Hb <12 g/dl
- Secara global, Anemia merupakan masalah yang dialami oleh 41,8% ibu hamil di
dunia → defisiensi besi. Afrika (57,1%), Asia (48,2%), Eropa (25,1%), dan Amerika
(24,1%)
- Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia (RISKESDAS) tahun 2018 → 37,1%
McEvoy MT and Shander A. Anemia, bleeding, and blood transfusion in the intensive care unit: causes, risk, and cost.. AJCC Nov 2017, Vol 22, No. 6
Pendahuluan
- Data Dinas Kesehatan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta 2019 → terdapat ibu hamil
dengan kadar Hb 8 - 11 g/dl sebesar 98,49% dan Hb <8 g/dl sebesar 1,15%
- Anemia tanda dari suatu penyakit. Anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang sederhana berperan penting dalam mengevaluasi anemia.
McEvoy MT and Shander A. Anemia, bleeding, and blood transfusion in the intensive care unit: causes, risk, and cost.. AJCC Nov 2017, Vol 22, No. 6
ANALISIS PENYAKIT
MENURUT Trias Epidemiologi
Analisis Teori Trias Epidemiologi
● Agent penyakit pada kasus Anemia berupa faktor infeksi (parasit dan bakteri).
Beberapa infeksi penyakit yang memperbesar risiko anemia umumnya adalah cacingan dan
malaria, karena menyebabkan terjadinya peningkatan penghancuran sel darah merah dan
terganggunya eritrosit. Cacingan jarang sekali menyebabkan kematian secara langsung, namun
sangat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Infeksi cacing akan menyebabkan malnutrisi
dan dapat mengakibatkan anemia defisiensi besi.
Tanziha dkk. Anemia risk factors among pregnant women in Indonesia. J. Kesehatan Masyarakat. 2016.11(2):143-152
Faktor Pejamu (Host)
Tanziha dkk. Anemia risk factors among pregnant women in Indonesia. J. Kesehatan Masyarakat. 2016.11(2):143-152
Faktor Lingkungan (Environment)
Tanziha dkk. Anemia risk factors among pregnant women in Indonesia. J. Kesehatan Masyarakat. 2016.11(2):143-152
ANALISIS PENYAKIT
MENURUT TEORI HL.BLUM
FAKTOR LINGKUNGAN
●Faktor-faktor yang menyebabkan anemia gizi besi di negara berkembang adalah keadaan sosial ekonomi
rendah meliputi pendidikan orang tua dan penghasilan yang rendah serta kesehatan pribadi di lingkungan
yang buruk.
●Rendahnya asupan zat besi sering terjadi pada orang-orang yang mengkonsumsi bahan makananan yang
kurang beragam dengan menu makanan yang terdiri dari nasi, kacang-kacangan dan sedikit daging, unggas,
ikan yang merupakan sumber zat besi.
●Gangguan defisiensi besi sering terjadi karena susunan makanan yang salah baik jumlah maupun
kualitasnya yang disebabkan oleh kurangnya penyediaan pangan, distribusi makanan yang kurang baik,
kebiasaan makan yang salah, kemiskinan dan ketidaktahuan.
FAKTOR PERILAKU
●Penyebab anemia gizi besi dipengaruhi oleh kebutuhan tubuh yang meningkat, akibat
mengidap penyakit kronis dan kehilangan darah karena menstruasi dan infeksi parasit
(cacing).
●Di negara berkembang seperti Indonesia penyakit kecacingan masih merupakan masalah
yang besar untuk kasus anemia gizi besi, karena diperkirakan cacing menghisap darah 2-
100 cc setiap harinya.
FAKTOR PELAYANAN KESEHATAN
●Penanganan anemia salah satunya dengan program pemberian tablet tambah darah pada remaja putri.
●Kemenkes RI, Dirjen Kesmas, mengeluarkan surat edaran nomor HK 03.03/V/0595/2016 tentang
Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur, dengan sasaran anak usia
12-18 tahun yang diberikan melalui institusi pendidikan dan wanita usia subur (WUS) usia 15-49
tahun di institusi tempat kerja.
●Pemberian TTD dengan komposisi terdiri dari 60 mg zat besi elemental (dalam bentuk sediaan Ferro
Sulfat, Ferro Fumarat atau Ferro Glukonat) dan 0.4 mg asam folat.
FAKTOR HEREDITER (KETURUNAN)
●Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari
normal.
●Salah satu penyakit anemia akibat kelainan genetik adalah sickle cell anemia, yaitu anemia
yang disebabkan oleh cacat pada faktor yang berhubungan dengan sel darah merah, dalam hal
ini adalah cacat pada hemoglobin, yang disebut dengan istilah hemoglobinopathy.
●Berdasarkan kasus yang telah dijumpai, Sickle Cell Disease (Penyakit Sel Sabit) dan
thalasemia merupakan hemoglobinopati yang paling sering dijumpai
UPAYA PENANGGULANGAN
PENYAKIT
Lingkungan
Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri. 2020.
Genetik
Sadikin, Mohamad. Anemia. Dalam: Biokimia Darah edisi I. Jakarta: Widya Medika; 2001; 4; 30-8
THANKYOU