Anda di halaman 1dari 26

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS

STRATEGI INTERVENSI KEPERAWATAN


KOMUNITAS PADA IBU HAMIL

KELOMPOK IBU HAMIL , LOKAL 3A :

RETNO PUJI YANTI


123210301
Program Pemerintah

STRATEGI DALAM PENANGGULANGAN PENCEGAHAN ANEMIA PADA


KEHAMILAN

Menurut (Roosleyn, intan Parulian Tiurma. 2016 ) Anemia merupakan salah


satu sebab kematian ibu hamil. Anemia pada ibu hamil disebabkan karena masih
kurang dan rendahnya asupan gizi, dan j uga dapat disebabkan karena
ketidaktahuan tentang pola makan yang benar. Zat besi sangat dibutuhkan untuk
perkembangan otak bayi diawal kelahirannya. Kekurangan zat besi sej ak sebelum
hamil bila tidak diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia.
Penanggulangan anemia gizi hanya dapat
dilakukan secara tuntas bila penyebab mendasar terj
adinya anemia j uga ditanggulangi. Untuk itu perlu
dilakukan upaya sebagai berikut:
1 . Terhadap penyebab tidak langsung; agar
meningkatkan perhatian dan kasih sayang di dalam
keluarga terhadap wanita, terutama terhadap ibu
hamil misalnya:
(a) Penyediaan makanan yang sesuai dengan
kebutuhannya,
(b) Mendahulukan ibu hamil pada waktu makan,
(c) Perhatian agar pekerj aan fisik disesuaikan dengan
kondisi wanita/ibu hamil.
2. Terhadap penyebab mendasar; dalam j angka
panj ang, melalui:
(a) meningkatkan pendidikan, terutama pendidikan
wanita,
(b) memperbaiki upah, terutama karyawan rendah,
(c) meningkatkan status wanita di masyarakat,
(d) memperbaiki lingkungan fisik dan biologis,
sehingga mendukung status kesehatan gizi
masyarakat.
Program puskesmas

PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERIAN TABLET ZAT BESI (Fe) PADA IBU


HAMIL

Menurut (Septiani, winda. 2017) Program suplementasi


Fe di Indonesia telah berlangsung hampir 20 tahun
lamanya. Berdasarkan Riskesdas tahun 2013 diketahui
bahwa prevalensi anemia sebesar 37,1%. Berdasarkan
laporan PWS KIA Puskesmas Tambang pada Tahun 2015
didapatkan dari 1.755 ibu hamil yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Tambang didapatkan kunjungan Fe 1 berjumlah
105 dan Fe 3 berjumlah 113 dengan jumlah cakupan
12,42%. Data Dinkes Kabupaten Kampar cakupan
pemberian Fe di wilayah kerja puskesmas Tambang yaitu
12,42% yang masih jauh dari target nasional yaitu 95%.
Konsep Anemia pada ibu hamil

Pengertian

Anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin


(Hb) dalam darah. Hb adalah komponen di dalam
sel darah merah (eritrosit) yang berfungsi
menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh.
Lanjt..

Menurut (Sinsin, Iis. 2008) Anemia pada


kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat
besi, jenis anemia yang pengobatan relative mudah,
bahkan murah. Anemia pada kehamilan merupakan
masalah nasional karena mencerminkan nilai
kesejahteraan social ekonomi masyarakat, dan
pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber
daya manusia.
Akibat anemia pada ibu hamil
 Perdarahan saat persalinan karena luka akibat
persalinan sulit menutup
 Meninggal saat persalinan
 Meningkat risiko persalinan premature
 Berat bayi rendah
 Gangguan jantung, ginjal, dan otak
Klasifikasi anemia
 Anemia ringan,bila kadar Hb > 10 mg%
 Anemia sedang, bila kadar Hb 5-8 mg%
 Anemis berat, bila kadar Hb < dibawah 5 mg%
 Normal (tidak anemia) , bila kadar Hb 12-14 mg%
Jika persediaan cadangan Fe minimal, maka
setiap kehamilan akan menguras persediaan Fe
tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia pada
kehamilan berikutnya.
Diagnosis anemia pada kehamilan
Untuk menegakkan diagnosis anemia kehamilan
dapat dilakukan dengan anamnesa. Pada anamnesa
akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing,
mata berkunang-kunang, dan keluhan mual-muntah
lebih hebat pada hamil muda.
Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan
menggunakan alat Sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan Sahli
dapat digolongkan sebagai berikut:
 Hb 11 gr% tidak anemia
 9-10 gr% anemia ringan
 7-8 gr% anemia sedang
 <7 gr% anemia berat
Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama
kehamilan, yaitu pada trimester I dan trimester III. Dengan
pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami
anemia, maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90
tablet pada ibu-ibu hamil di puskesmas.
Bentuk-bentuk anemia
Factor-faktor yang mempengaruhi pembentukan
darah adalah sebagai berikut: (Sinsin, Iis. 2008hal :31)
Komponen (bahan) yang berasal dari makanan terdiri dari:
 Protein, glukosa, dan lemak
 Vitamin B12, B6, asam folat, dan vit.C
 Elemen dasar, Fe, ion Cu dan zink
 Sumber pembentukan darah
 Sumber tulang
 Kemampuan resorbsi usus halus terhadap bahan yang
diperlukan
 Umur sel darah merah (eritrosit)terbatas sekitar 120
hari. Sel-sel darah merah yang sudah tua dihancurkan
kembali menjadi bahan baku untuk membentuk sel
darah yang baru
 Terjadinya perdarahan kronik (menahun):
 Gangguan menstruasi
 Penyakit yang menyebabkan perdarahan pada wanita
seperti mioma uteri, polip serviks, penyakit darah
 Parasit dalam usus, askariasis, ankilostomiasis,
taenia(Sinsin, Iis. 2008 hal: 34-35)
Pengaruh anemia pada kehamilan dan janin
Pengaruh anemia terhadap kehamilan:
 Bahaya selama kehamilan:
 Dapat terjadi abortus
 Persalinan premature
 Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
 Mudah terjadi infeksi
 Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%)
 Mola hidatidosa
 Hiperemesis gravidarum
 Perdarahan antepartum
 Ketuban pecah dini (KPD)
Bahaya saat persalinan:
 Gangguan his-kekuatan mengejan
 Kala pertama dapat berlangsung lama dan terjadi partus
terlancar
 Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan
dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan
 Kala uri dapat diikuti retensio plasenta dan perdarahan
postpartum karena atonia uteri
 Kala empat dapat terjadi perdarahan postpartum
sekunder dan atonia uteri
Pada kala nipas
 Terjadi subinvolusia uteri menimbulkan perdarahan
postpartum
 Memudahkan infeksi pierperium
 Pengeluaran ASI berkurang
 Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah
persalinan
 Anemia kala nifas
 Mudah terjadi infeksi mamae (Sinsin, Iis. 2008 hal:
36)
Bahaya terhadap janin
 Sekalian tampaknya janin mampu menyerah berbagai
kebutuhan dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi
kemampuan metabolisme tubuh sehingga mnegganggu
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Akibat
anemia dapat terjadi gangguan dalam bentuk:
 Abortus
 Terjadi kematian intrauterine
 Persalinan prematuritas tinggi
 Berat badan lahir rendah
 Kelahiran dengan anemia
 Dapat terjadi cacat bawaan
 Bayi mudah mendapatkan infeksi sampai kematian perinatal
 Inteligensi rendah
Pengobatan anemia dalam kehamilan
Pemerintah telah menyediakan preparat besi
untuk dibagikan kepada masyarakat sampai ke
posyandu. Contoh preparat Fe diantaranya Barralat,
Biosande, Iberet, Vitonal dan Hemaviton. Semua
preparat tersebut dapat dibeli dengan bebas.
Kehamilan dan janin dengan risiko tinggi
Untuk menegakkan kehamilan dengan risiko
tinggi pada ibu dan janin adalah dengan cara:
 Melakukan anamnesa yang intensif (baik)
 Melakukan pemeriksaan fisik
 Melakukan pemeriksaan penunjang seperti:
 Pemeriksaan laboratorium
 Pemeriksaan rontgen
 Pemeriksaan uktrasonografi
 Pemeriksaan lain yang dianggap perlu
Beberapa factor yang perlu diperhitungkan dengan
pemberian zat besi:
 Reaksi tubuh terhadap zat besi
 Kemampuan resobrsi intestine
 Kemampuan hemopoitisis sumsum ulang belakang
 Jumlah kehilangan darah
 Factor makanan:
 Teh dan kopi menghambat reabsorbsi zat besi
 Vitamin C meningkat resorbsi zat besi
 Terdapat dalam buah segar
 Vitamin C 25 mg meningkatkan reborbsi 2 kali
 500 mg meningkatkan rebsorbsi 6 kali
 Hindari makan buah yang pengolahannya dapat
menghilangkan vitamin C (Manuaba, Ida Bagus.
2001 Hal 51)
Rencana Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas

Proses Kelompok

Hasil literature review ini adalah bahwa pemberian


supplement Fe, konsumsi makanan yang mengandung zat
besi seperti ubi jalar , dan konsumsi makanan yang
mengandung zat pembantu penyerapan Fe (enhancer Fe)
seperti tinutuan, buah-buahan yang mengandung vitamin C
seperti jus jambu, bayam merah dan buah bit, serta makanan
tinggi vitamin B9 dan B12 seperti kacang hijau dan rumput
laut dapat meningkatkan kadar Hemoglobin darah pada ibu
hamil. Selain itu pembatasan makanan yang mengandung zat
yang dapat menghambat penyerapan (inhibitor) Fe juga
berpengaruh untuk mengoptimalkan absorbsi Fe dalam
tubuh.
Promosi kesehatan
Penyuluhan di puskesmas dapat dilakukan dengan:
 Merancang dan membuat desain program
 Melakukan pemeriksaan kesehatan ibu hamil dengan
pemeriksaan rontgen, laboratorium, dsb.
 Mencukupi nutrisi pada bumil
 pencegahan anemia pada ibu hamil
 Memberikan contoh dampak yang ditimbulkan bila
kekurangan zat besi (Fe)
 Memberi tahu pada ibu hamil tentang makanan yang
mengandung zat besi atau Fe.
Pemberdayaan
Pemberdayaan dilaksanakan di puskesmas dengan
program, yaitu :
Prgram ayah siaga, :
 Ayah yang bersedia mengantarkan ibu hamil periksa
kesehatan ke puskesmas
 Ayah yang dapat mencukupi kebutuhan nutrisi ibu seperti
vitamin, makanan bergizi, buah sayur setiap harinya
 Bersedia menemani ibu hamil untuk senam ibu hamil
 Ayah yang dapat memahami isi Buku KIA yang penting untuk
ibu hamil
Kemitraan

Melakukan pertemuan dengan petugas


puskesmas untuk merencakan kegiatan pemberian
nutrisi berupa zat besi atau tablet Fe kepada ibu
hamil untuk dapat mencegah terjadinya anemia
serta untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan
janinnya serta untuk mengurangi angka kematian
pada ibu hamil.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai