STRATEGI DALAM PENANGGULANGAN PENCEGAHAN ANEMIA PADA
KEHAMILAN
Menurut (Roosleyn, intan Parulian Tiurma. 2016 ) Anemia merupakan salah
satu sebab kematian ibu hamil. Anemia pada ibu hamil disebabkan karena masih kurang dan rendahnya asupan gizi, dan j uga dapat disebabkan karena ketidaktahuan tentang pola makan yang benar. Zat besi sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi diawal kelahirannya. Kekurangan zat besi sej ak sebelum hamil bila tidak diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia. Penanggulangan anemia gizi hanya dapat dilakukan secara tuntas bila penyebab mendasar terj adinya anemia j uga ditanggulangi. Untuk itu perlu dilakukan upaya sebagai berikut: 1 . Terhadap penyebab tidak langsung; agar meningkatkan perhatian dan kasih sayang di dalam keluarga terhadap wanita, terutama terhadap ibu hamil misalnya: (a) Penyediaan makanan yang sesuai dengan kebutuhannya, (b) Mendahulukan ibu hamil pada waktu makan, (c) Perhatian agar pekerj aan fisik disesuaikan dengan kondisi wanita/ibu hamil. 2. Terhadap penyebab mendasar; dalam j angka panj ang, melalui: (a) meningkatkan pendidikan, terutama pendidikan wanita, (b) memperbaiki upah, terutama karyawan rendah, (c) meningkatkan status wanita di masyarakat, (d) memperbaiki lingkungan fisik dan biologis, sehingga mendukung status kesehatan gizi masyarakat. Program puskesmas
PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERIAN TABLET ZAT BESI (Fe) PADA IBU
HAMIL
Menurut (Septiani, winda. 2017) Program suplementasi
Fe di Indonesia telah berlangsung hampir 20 tahun lamanya. Berdasarkan Riskesdas tahun 2013 diketahui bahwa prevalensi anemia sebesar 37,1%. Berdasarkan laporan PWS KIA Puskesmas Tambang pada Tahun 2015 didapatkan dari 1.755 ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tambang didapatkan kunjungan Fe 1 berjumlah 105 dan Fe 3 berjumlah 113 dengan jumlah cakupan 12,42%. Data Dinkes Kabupaten Kampar cakupan pemberian Fe di wilayah kerja puskesmas Tambang yaitu 12,42% yang masih jauh dari target nasional yaitu 95%. Konsep Anemia pada ibu hamil
Pengertian
Anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin
(Hb) dalam darah. Hb adalah komponen di dalam sel darah merah (eritrosit) yang berfungsi menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Lanjt..
Menurut (Sinsin, Iis. 2008) Anemia pada
kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, jenis anemia yang pengobatan relative mudah, bahkan murah. Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan social ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Akibat anemia pada ibu hamil Perdarahan saat persalinan karena luka akibat persalinan sulit menutup Meninggal saat persalinan Meningkat risiko persalinan premature Berat bayi rendah Gangguan jantung, ginjal, dan otak Klasifikasi anemia Anemia ringan,bila kadar Hb > 10 mg% Anemia sedang, bila kadar Hb 5-8 mg% Anemis berat, bila kadar Hb < dibawah 5 mg% Normal (tidak anemia) , bila kadar Hb 12-14 mg% Jika persediaan cadangan Fe minimal, maka setiap kehamilan akan menguras persediaan Fe tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya. Diagnosis anemia pada kehamilan Untuk menegakkan diagnosis anemia kehamilan dapat dilakukan dengan anamnesa. Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, dan keluhan mual-muntah lebih hebat pada hamil muda. Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat Sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan Sahli dapat digolongkan sebagai berikut: Hb 11 gr% tidak anemia 9-10 gr% anemia ringan 7-8 gr% anemia sedang <7 gr% anemia berat Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu pada trimester I dan trimester III. Dengan pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia, maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90 tablet pada ibu-ibu hamil di puskesmas. Bentuk-bentuk anemia Factor-faktor yang mempengaruhi pembentukan darah adalah sebagai berikut: (Sinsin, Iis. 2008hal :31) Komponen (bahan) yang berasal dari makanan terdiri dari: Protein, glukosa, dan lemak Vitamin B12, B6, asam folat, dan vit.C Elemen dasar, Fe, ion Cu dan zink Sumber pembentukan darah Sumber tulang Kemampuan resorbsi usus halus terhadap bahan yang diperlukan Umur sel darah merah (eritrosit)terbatas sekitar 120 hari. Sel-sel darah merah yang sudah tua dihancurkan kembali menjadi bahan baku untuk membentuk sel darah yang baru Terjadinya perdarahan kronik (menahun): Gangguan menstruasi Penyakit yang menyebabkan perdarahan pada wanita seperti mioma uteri, polip serviks, penyakit darah Parasit dalam usus, askariasis, ankilostomiasis, taenia(Sinsin, Iis. 2008 hal: 34-35) Pengaruh anemia pada kehamilan dan janin Pengaruh anemia terhadap kehamilan: Bahaya selama kehamilan: Dapat terjadi abortus Persalinan premature Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim Mudah terjadi infeksi Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%) Mola hidatidosa Hiperemesis gravidarum Perdarahan antepartum Ketuban pecah dini (KPD) Bahaya saat persalinan: Gangguan his-kekuatan mengejan Kala pertama dapat berlangsung lama dan terjadi partus terlancar Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan Kala uri dapat diikuti retensio plasenta dan perdarahan postpartum karena atonia uteri Kala empat dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri Pada kala nipas Terjadi subinvolusia uteri menimbulkan perdarahan postpartum Memudahkan infeksi pierperium Pengeluaran ASI berkurang Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan Anemia kala nifas Mudah terjadi infeksi mamae (Sinsin, Iis. 2008 hal: 36) Bahaya terhadap janin Sekalian tampaknya janin mampu menyerah berbagai kebutuhan dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan metabolisme tubuh sehingga mnegganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Akibat anemia dapat terjadi gangguan dalam bentuk: Abortus Terjadi kematian intrauterine Persalinan prematuritas tinggi Berat badan lahir rendah Kelahiran dengan anemia Dapat terjadi cacat bawaan Bayi mudah mendapatkan infeksi sampai kematian perinatal Inteligensi rendah Pengobatan anemia dalam kehamilan Pemerintah telah menyediakan preparat besi untuk dibagikan kepada masyarakat sampai ke posyandu. Contoh preparat Fe diantaranya Barralat, Biosande, Iberet, Vitonal dan Hemaviton. Semua preparat tersebut dapat dibeli dengan bebas. Kehamilan dan janin dengan risiko tinggi Untuk menegakkan kehamilan dengan risiko tinggi pada ibu dan janin adalah dengan cara: Melakukan anamnesa yang intensif (baik) Melakukan pemeriksaan fisik Melakukan pemeriksaan penunjang seperti: Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan rontgen Pemeriksaan uktrasonografi Pemeriksaan lain yang dianggap perlu Beberapa factor yang perlu diperhitungkan dengan pemberian zat besi: Reaksi tubuh terhadap zat besi Kemampuan resobrsi intestine Kemampuan hemopoitisis sumsum ulang belakang Jumlah kehilangan darah Factor makanan: Teh dan kopi menghambat reabsorbsi zat besi Vitamin C meningkat resorbsi zat besi Terdapat dalam buah segar Vitamin C 25 mg meningkatkan reborbsi 2 kali 500 mg meningkatkan rebsorbsi 6 kali Hindari makan buah yang pengolahannya dapat menghilangkan vitamin C (Manuaba, Ida Bagus. 2001 Hal 51) Rencana Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas
Proses Kelompok
Hasil literature review ini adalah bahwa pemberian
supplement Fe, konsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti ubi jalar , dan konsumsi makanan yang mengandung zat pembantu penyerapan Fe (enhancer Fe) seperti tinutuan, buah-buahan yang mengandung vitamin C seperti jus jambu, bayam merah dan buah bit, serta makanan tinggi vitamin B9 dan B12 seperti kacang hijau dan rumput laut dapat meningkatkan kadar Hemoglobin darah pada ibu hamil. Selain itu pembatasan makanan yang mengandung zat yang dapat menghambat penyerapan (inhibitor) Fe juga berpengaruh untuk mengoptimalkan absorbsi Fe dalam tubuh. Promosi kesehatan Penyuluhan di puskesmas dapat dilakukan dengan: Merancang dan membuat desain program Melakukan pemeriksaan kesehatan ibu hamil dengan pemeriksaan rontgen, laboratorium, dsb. Mencukupi nutrisi pada bumil pencegahan anemia pada ibu hamil Memberikan contoh dampak yang ditimbulkan bila kekurangan zat besi (Fe) Memberi tahu pada ibu hamil tentang makanan yang mengandung zat besi atau Fe. Pemberdayaan Pemberdayaan dilaksanakan di puskesmas dengan program, yaitu : Prgram ayah siaga, : Ayah yang bersedia mengantarkan ibu hamil periksa kesehatan ke puskesmas Ayah yang dapat mencukupi kebutuhan nutrisi ibu seperti vitamin, makanan bergizi, buah sayur setiap harinya Bersedia menemani ibu hamil untuk senam ibu hamil Ayah yang dapat memahami isi Buku KIA yang penting untuk ibu hamil Kemitraan
Melakukan pertemuan dengan petugas
puskesmas untuk merencakan kegiatan pemberian nutrisi berupa zat besi atau tablet Fe kepada ibu hamil untuk dapat mencegah terjadinya anemia serta untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan janinnya serta untuk mengurangi angka kematian pada ibu hamil. TERIMA KASIH