Anda di halaman 1dari 12

Pengaruh Konsumsi Jus BEGAL dalam Peningkatan Kadar hemoglobin pada Ibu Hamil

di Kinik Pratama Nusantara Kesehatan


Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Kehadiran janin di dalam rahim seorang wanita disebut dengan kehamilan.


Pembuahan, ketika sperma seorang pria bertemu dengan sel telur yang diproduksi di
ovarium, merupakan langkah pertama menuju kehamilan. Menurut Kalender
Internasional, kehamilan biasanya berlangsung selama 40 minggu, 10 bulan lunar, atau
9 bulan. Proses kehamilan dibagi menjadi tiga trimester. Semester pertama lamanya 12
minggu, semester kedua 15 minggu (minggu 13 sampai 27), dan semester ketiga 13
minggu (minggu 28 sampai 40).

Perencanaan kehamilan yang memerlukan persiapan mental dan fisik harus


dilakukan sebelum hamil agar dapat memberikan dampak positif terhadap perubahan
mental dan fisik ibu selama hamil serta baik kondisi janin.Kesehatan ibu pada masa
kehamilan memegang peranan yang sangat penting. Sebab jika seorang ibu menjaga
kesehatannya sebelum dan selama hamil, maka bayinya akan lahir dalam kondisi normal
dan kelahiran bayi prematur atau berat badan lahir rendah dapat dicegah, beri bayi Anda
kesempatan untuk memulai hidup sehat.

Setiap ibu pasti menginginkan kehamilannya aman dan nyaman. Pemeriksaan


kesehatan secara teratur, pola makan yang sehat, istirahat yang cukup, dan manajemen
stres yang baik adalah beberapa cara untuk mendapatkan kehamilan yang nyaman. Anda
juga harus menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik, menghindari makanan yang
membuat Anda merasa mual, dan berhenti merokok dan minum alkohol.

Pola hidup sehat dan pola makan yang sehat mendukung tumbuh kembang janin
dalam kandungan. Ibu yang sehat dan janin yang sehat merupakan hal yang indah dan
membahagiakan bagi banyak orang, terutama para ibu. Bagian dari pemeliharaan adalah
memastikan ibu mendapatkan jumlah makanan, nutrisi, dan hal-hal lain yang benar-
benar dibutuhkannya karena menentukan mutu dan kualitas anak yang dilahirkan dalam
kandungan.

Pada masa kehamilan, ibu membutuhkan nutrisi yang lebih banyak dibandingkan
wanita tidak hamil, karena janin dan janinnya sendiri memerlukan nutrisi dari ibu. Jika
janin tidak mendapat nutrisi yang cukup dari ibu, maka ia akan menyerap makanan ibu
sehingga menimbulkan masalah seperti ibu menjadi lemah, pucat, gigi rusak, dan rambut
rontok.

Defisiensi hemoglobin yang merupakan salah satu akibat anemia pada ibu hamil
dapat menyebabkan penurunan HB. Malnutrisi juga dapat menyebabkan anemia. Anemia
tingkat tinggi dapat berdampak buruk pada kehamilan, antara lain: B.Aborsi, kelahiran
prematur, gangguan tumbuh kembang janin dalam kandungan, risiko infeksi, perdarahan
prenatal, dan ketuban pecah dini. Anemia yang tidak ditangani dengan baik selama
kehamilan dapat berdampak buruk terhadap kesehatan ibu dan bayi serta meningkatkan
risiko kematian ibu.

Ibu yang menderita anemia biasanya tidak mempunyai gejala atau gejala yang
tidak jelas. Hal ini tentunya berdampak pada perkembangan dan pertumbuhan janin, serta
kesehatan dan keselamatan ibu. Pemeriksaan kadar Hb dan deteksi dini anemia
diharapkan dapat meningkatkan kesehatan ibu dan janin serta menurunkan risiko
perdarahan akibat anemia yang dapat menyebabkan kematian ibu.

Jumlah ibu hamil yang menderita kekurangan darah atau anemia masih sangat
tinggi di Indonesia yaitu mencapai 48,9% (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
2019).Hal ini menunjukkan bahwa anemia sangat umum terjadi di Indonesia dan
merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius dengan angka prevalensi di atas
40% (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013). Selain itu, bayi yang lahir
dengan simpanan zat besi yang rendah atau tidak ada sama sekali dapat mengalami
anemia. Sang ibu mungkin menderita anemia. Anemia dapat berdampak pada ibu hamil
dengan meningkatkan angka kesakitan dan kematian ibu, meningkatkan angka kesakitan
dan kematian janin, serta meningkatkan risiko bayi berat lahir rendah.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, terdapat 4.627 kematian ibu pada tahun
2020. Angka ini naik dari 4.221 kematian pada tahun 2019.Menurut Dinas Kesehatan
Provinsi Bali, dari 1.330 kematian ibu pada tahun 2020, sebagian besar disebabkan oleh
pendarahan.Nilai tersebut meningkat dari 83,8% pada tahun sebelumnya menjadi 67,6%
pada tahun 2019, dengan 26,09% kematian disebabkan oleh perdarahan.Oleh karena itu,
sangat penting untuk melakukan tes dan pemantauan kadar Hb pada ibu hamil untuk
mendeteksi anemia sejak dini.

Salah satu buah yang dapat menikkan kadar Hb yaitu buah bit, menurut penelitian
buah bit dikonsumsi untuk menaikkan kadar Hb serta mencegah anemia pada ibu hamil.
Buah bit mengandung asam folat yang berguna untuk pembentukan sel darah merah dan
penting untuk perkembangan sumsum tulang belakang bayi selama trimester pertama
kehamilan. Buah bit juga memiliki vitamin C dan nutrisi lainnya.

Meningkatkan asupan zat besi masyarakat dapat membantu mengobati anemia. Ini
dapat dicapai dengan menerapkan pola makan yang bergizi seimbang yang terdiri dari
berbagai jenis makanan, terutama makanan hewani yang mengandung zat besi dalam
jumlah yang sesuai dengan AKG. Tablet zat besi hanya kurang efektif dalam
meningkatkan kadar hemoglobin. Akibatnya, vitamin C membantu penyerapan zat besi.
Karena vitamin C dapat diperoleh dari senyawa antioksidan dan tomat, sebagian besar
ibu hamil tidak suka mengonsumsi suplemen vitamin C.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis menganalisis adanya pengaruh jus
Begal yaiti buah bit Bit (Beta Vulgaris) dan Buah Tomat (Solanum Lycopersium)
terhadap peningkatan kadar Hemoglobin (Hb) pada ibu hamil.

1.3 Tujuan Penelitian

a) Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh konsumsi jus Begal buah Bit (Beta Vulgaris) dan
Buah Tomat (Solanum Lycopersium) terhadap peningkatan kadar Hemoglobin (Hb) pada
ibu hamil di klinik pratama nusantara kesehatan

b) Tujuan Khusus

1) Untuk menganalisa adakah pengaruh konsumsi jus Begal terhadap kenaikan


Hb pada ibu hamil

2) Untuk mengetahui apakah` tidak ada pengaruh jus Begal terhadap kenaikan Hb
pada ibu hamil.

1.5 Manfaat Penelitian

a) Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan masukan untuk melakukan
pencegahan dan pengobatan dengan pemberian jus buah bit (Beta Vulgaria) dan buah
Tomat (Solanum Lycopersium ) sebagai upaya preventif pada masyarakat mengenai
kejadian anemia pada ibu hamil.

b) Bagi responden

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi dan pengetahuan


mengenai manfaat dan sebagai pencegahan dan pengobatan anemia

c) Bagi Tempat peneltian

Hasil dari penelitian ini dapat diterapkan sebagai asuhan dan terapi non
farmakologis pada pasien anemia

d) Bagi penelitian selanjutnya


Penelitian ini diharapkan mampu menjadikan acuan dan berguna untuk
memberikan informasi, pengetahuan dan ilmu baru bagi kemajuan di bidang kesehatan
sebagai bahan referensi guna pengembangan ilmu pengetahuan.
Bab II

Tinjauan Teoritis

2.1 Jus Begal

Salah satu cara untuk meningkatkan kadar hemoglobin ibu hamil adalah dengan
menggunakan istilah BEGAL, yang mencakup buah bit (beta vulgaris) dan tomat
(solanum lycopersicum). Vitamin A, vitamin C, kalsium, fosfor, potasium, protein,
karbohidrat, folat tinggi, serat makanan, antioksidan, dan betaine ditemukan di buah bit.
Mengandung 24,6 mg vitamin, 0,49 mg zat besi, dan 27 mcg asam folat dalam 180 gram
tomat, tomat juga dapat meningkatkan Hb ibu hamil.

Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi buah bit secara teratur dapat melindungi
ibu hamil dari anemia karena mengandung zat besi, yang merupakan nutrisi penting
untuk meningkatkan hemoglobin darah. Buah bit juga memiliki asam folat, yang berguna
untuk pembentukan sel darah merah dan penting untuk perkembangan sumsum tulang
belakang bayi selama trimester pertama kehamilan. Buah bit juga memiliki vitamin C dan
nutrisi lainnya.

Buah bit memiliki kandungan asam folat dan B12 yang merangsang sistem
peredaran darah dan membantu dalam pembentukan sel darah merah. Selain itu, buah bit
membersihkan dan memperkuat darah, memungkinkan darah untuk membawa zat gizi ke
seluruh tubuh sehingga jumlah sel darah merah tidak berkurang.

Buah tomat, sebagai sumber vitamin dan mineral, membantu mencegah dan
mengobati berbagai penyakit, seperti sariawan yang disebabkan oleh kekurangan vitamin
C dan xeropthalmia pada mata yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C. Buah tomat
juga mengandung zat besi (fe), yang dapat membantu dalam pembentukan sel darah baru,
seperti hemoglobin. Selain itu, buah tomat mengandung serat, yang membantu perut
mencerna makanan dengan lebih baik.

Mengonsumsi buah tomat juga dapat memiliki banyak manfaat bagi ibu hamil,
salah satunya adalah meningkatkan kadar hemoglobin (Hb) karena mengandung vitamin
C, yang membantu tubuh menyerap zat besi. Buah tomat juga membantu pembentukan
sel darah merah, meningkatkan daya tahan tubuh, dan menjaga keseimbangan cairan
tubuh karena mengandung banyak air. Kecukupan cairan tubuh juga dapat membantu
kesehatan darah dan kadar hemoglobin ibu hamil. Peneliti menemukan bahwa, jika
dibandingkan dengan nilai rata-rata sebelum mengonsumsi jus tomat, kadar hemoglobin
ibu hamil meningkat.

Pemanfaatan buah bit dan buah tomat yang dijadikan sebagai jus. Buah bit dan
buah tomat sangat cocok digabungkan kaena manfaatnya yang sama, yaitu bisa
menaikkan kadar hb pada ibu hamil. Buah bit dan tomat juga mudah ditemukan dan
gampang diolah. Saat ini sedang populer dengan istilah BEGAL yaitu gabungan antara
yaitu buah bit (beta vulgaris) dan buah tomat( solanum lycopersicum).

2.2 Kadar Hemoglobin

Tubuh seorang ibu mengalami banyak perubahan selama kehamilan. Perubahan


yang signifikan terjadi pada sistem hematologi. Anemia adalah masalah umum bagi ibu
hamil selama kehamilan. Istilah "anemia fisiologis" sering digunakan untuk menyebut
penurunan hemoglobin (Hb) yang normal selama kehamilan. Pada akhir gestasi, volume
plasma darah meningkat sekitar 1250 ml (atau 45%) di atas normal, dan massa eritrosit
meningkat sekitar 25%, tetapi ini tetap mengakibatkan penurunan konsentrasi Hb.

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kadar hemoglobin (Hb) yang rendah.
Kekurangan zat besi dapat mengganggu atau menghambat pertumbuhan janin baik dalam
tubuh maupun sel otak. Kadar Hb yang tidak normal juga dapat menyebabkan kematian
janin dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, berat badan lahir rendah, dan morbiditas
dan mortalitas ibu dan bayi yang dilahirkan yang lebih tinggi.

Berdasarkan klasifikasi dari WHO kadar hemoglobin pada ibu hamil dapatdi bagi
menjadi 4 kategori yaitu :

 Hb > 11 gr/dl Tidak anemia (normal)

 Hb 9-10 gr/dl Anemia ringan

 Hb 7-8 gr/dl Anemia sedang


 Hb <7 gr/dl Anemia berat

2.3 Definisi operasional

Bit merah (Beta Vulgaris L) adalah jenis umbi-umbian yang sering digunakan
sebagai pewarna alami untuk berbagai jenis makanan karena kaya akan folat yang
membantu mengurangi anemia dan penyakit jantung. Tanaman ini termasuk dalam
kelompok tanaman Amaranthaceae dan dikenal sebagai akar bit atau bit merah.

Tomat (Solanum lycopersicum, syn. Lycopersicum esculentum) mengandung


vitamin C, vitamin B, vitamin E, dan provitamin A, serta mineral seperti Ca, Mg, P, K,
Na, Fe, S, dan Cl. Selain itu, tomat juga mengandung saponin, asam folat, asam malat,
asam sitrat, bioflavonoid, protein, lemak, dan histamine. Tomat juga mengandung
fitokimia seperti beta karoten, antosianin, dan likopen.

Berdasarkan kandungan dari buah bit dan buah tomat, pemanfaatan buah bit dan
buah tomat yang dijadikan sebagai jus guna meningkatkan kadar Hb pada ibu hamil.
Kandungan dari buah bit dan buah tomat sangat cocok digabungkan karena memiliki
kandungan yang hampir sama sehingga disebut dengan istilah jus Begal.

2.3 kerangka penelitian

Berdasarkan fenomena dan juga analisis terdahulu maka penulis membuat


penelitian tentang kenaikan kadar Hb ibu hanil menggunakan buah yang mengandung zat
besi dan juga vitamin C. Dengan mengolah buah bit dan buah tomat yang dijadikan jus
Begal. Penelitian ini meneliti kadar ibu hamil sebelum dan sesudah mengonsumsi jus
Begal di Klinik Pratama Nusantara.
Perubahan yang terjadi

Hari ke Sebelum mengonsumsi jus BEGAL Sesudah mengonsumsi jus BEGAL

1 hari

3 hari

7 hari

14 hari

21 hari

28 hari
Bab III

Metodelogi Penelitian

3.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian adalah suatu bentuk rancangan yang digunakan dalam melakukan
prosedur penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian quasy experimental dengan
rancangan nonequivalent control-group yaitu penelitian yang dilakukan pada dua atau
lebih kelompok yang diukur sebelum dan setelah perlakuan. Kelompok eksperimen
mendapatkan pemberian jus buah bit 1 hari sekali yaitu pada pagi hari selama 1 minggu
dan kelompok kontrol tidak mendapatkan pemberian jus buah bit

3.2 Populasi dan sampel

Penelitian ini ditujukan pada semua ibu hamil yang datang berkunjung di Klinik
Pratama Nusantara. Menurut rekap pemeriksaan ibu hamil sebelumnya banyak ibu hamil
yang kekurangan Hb dan ada juga yang tidak melakukan cek Hb.

3.3 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Klinik Pratama Nusantara Medan. Lokasi ini
dipilih peneliti karena merupakan salah satu puskesmas yang ada di Kota Pekanbaru yang
memiliki ibu hamil dengan anemia.

Anda mungkin juga menyukai