BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
permasalahan pada kesehatan ibu, bayi, dan saat proses kelahiran. Salah satu
Perubahan yang terjadi pada wanita hamil bersifat fisiologis, Walau tidak
dipungkiri dalam beberapa kasus mungkin dapat terjadi komplikasi sejak awal
karena kondisi tertentu atau komplikasi tersebut terjadi kemudian. Ibu hamil
tanda bahaya dalam kehamilan ini tidak dilaporkan atau terdeteksi, dapat
mengancam jiwanya (Marmi, 2011). Selain itu ada faktor-faktor resiko yang
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu selama masa
dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti
ibu (AKI) menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Menurut
WHO (2019) Angka Kematian Ibu (AKI) didunia yaitu sebanyak 303.000
jiwa. jumlah kematian ibu di Indonesia pada tahun 2019 yaitu sebanyak 4.221
kesehatan jawa barat, Jumlah kematian ibu tahun 2020 sebanyak 745 kasus
per 100.000 KH, meningkat 61 kasus dibandingkan tahun 2019 yaitu 684
dimana salah satu penyebab perdarahan pada kehamilan adalah anemia 27.92
100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2018, jumlah kematian ibu di KBB
Anemia merupakan suatu keadaan ketika jumlah sel darah merah atau
Anemia pada ibu hamil merupakan penyebab utama dalam pendarahan ibu
hamil, hal ini menjadi faktor utama dalam meningkatkan angka kematian ibu
memiliki kadar hemoglobin dibawah 11 gr% (trimester I dan III) atau kadar <
Akibat dari anemia pada kehamilan yaitu bayi dengan berat badan lahir
rendah (BBLR), infeksi terhadap janin dan ibu, keguguran, kelahiran prematur
2017).
non farmakologi. Tanaman herbal atau tanaman obat masih menjadi salah satu
tanaman herbal di Indonesia bukan tanpa alasan, dari 40 ribuan lebih jenis
tanaman obat yang ada di dunia, sekitar 30 ribunya merupakan tanaman yang
yang banyak mengandung zat besi. Salah satunya adalah kacang merah.
Kacang merah merupakan salah satu makanan yang tinggi serat. Kandungan
4
mineral, seperti zat besi, zinc, dan tembaga pada kacang merah bermanfaat
membantu pembentukan sel darah merah, enzim, dan tulang. Selain itu,
perkembangan otak janin. Bahkan, perkembangan sel darah merah pada bayi
dapat ditunjang apabila ibu hamil rajin mengonsumsi kacang merah ini.
Mei – Juni 2017 terhadap ibu hamil anemia sebanyak 30 orang, menyatakan
setelah diberikan perlakuan yaitu 12,5 g%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi
g%.
dilakukan oleh Asti Bakara, Rizqi, dan Cory Situmorang ( 2022:20 ) dalam
penelitiannya pada bulan Maret – Agustus 2021 terhadap ibu hamil anemia
kacang merah selama 14 hari berturut turut ada peningkatan kadar hb yang
5
signifikan pada ibu hamil,nilai penelitian diperoleh nilai Pvalue = 0,023 <
(0,05).
wilayah binaan. Kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Rongga pada
tahun 2020 terdapat 42 ibu hamil mengalami anemia dari sebanyak 634
tahun 2021 yaitu terdapat 50 ibu hamil yang mengalami anemia dari sebanyak
782 ( 4,71 % ) . Upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi anemia dengan
mengandung zat besi fe 9,3 mg dan akan berpengaruh pada perubahan kadar
B. Rumusan Masalah
2022”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
tentang pemberian kacang merah pada ibu hamil untuk meningkatkan kadar
2. Manfaat Praktis
Rongga.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Definisi Kehamilan
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi, bila
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut
ke-13 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-
adanya bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan atau periode antenatal,
1) Perdarahan pervaginam
2) Hyperemesis gravidarum
1) Perdarahan pervaginam
3) Penglihatan kabur
Ibu hamil membutuhkan asupan zat gizi yang baik untuk tumbuh
kembang janinya, untuk itu dibutuhkan asupan gizi yang beragam untuk
mencukupi zat gizi yang terkandung dalam makanan tersebut (Hasanah and
Febrianti, 2012). Penentuan status gizi (PSG) sangat penting pada tumbuh
kembang bayi balita, tujuan dari penentuan status gizi itu sebagai awal
perbaikan gizi di suatu masyarakat kususnya ibu hamil agar kebutuhan gizi
kebutuhan kalori per hari sebesar 100 kkal untuk trimester pertama dan
sebesar 300 kkal untuk trimester kedua dan ketiga. Protein diperlukan untuk
membentuk struktur sel dan jaringan serta penyusun enzim. Kebutuhan protein
satu sumber energi tubuh dan sebagai pelarut vitamin larut lemak. Kebutuhan
polyunsaturated fatty acid (LC PUFA) antara lain asam linoleat dan asam
Kebutuhan mikronutrien meliputi vitamin larut air dan larut lemak serta
ditambahkan sebesar 200 mcg dari kebutuhan sebelum hamil sebesar 400
mcg. Kolin mutlak diperlukan dari bahan makanan sebesar 450 mg per hari
transmisi impul saraf, dan sumber gugus metil. Vitamin B6 diperlukan untuk
vitamin B6 sebesar 0.4 mg per hari dari kebutuhan sebelum hamil sebesar 1.3
mg per hari. Pemberian tambahan asam askorbat sebesar 10 mg per hari dari
Masalah terbesar diindonesia saat ini ialah BBLR pada bayi yang
tentang asupan gizi yang baik pada saat kehamilan.(Hasanah et al., 2013)
Pada dasarnya ibu hamil sangat memerlukan tambahan zat gizi untuk tumbuh
pengetahuan ibu maka kekurangan gizi yang sering terjadi adalah ibu hamil
mengalami kekurangan energi protein, mineral, zat besi dan kalsium yang
2020)
Kebutuhan energi yang harus dipenuhi ibu hamil iyalah 80.000 kalori
selama kehamilan, dan kebutuhan zat besi sangatlah dibutuhkan oleh ibu
hamil bukan cuman untuk pembentukan janin, zat besi sanggat dibutuhkan
jika ibu kekurangan zat besi ibu kan mengalami anemia hingga bayi
dibutuhkan untuk membentukan tulang pada janin. Rata –rata ibu hamil kadar
hemoglobinnya menurun atau biasa disebut anemia, jika ibu hamil tidak
mengkonsumsi tablet zat besi (fe) yang diberikan dipuskesmas atau rumah
sakit bersalin pada saat pemerikaan kesehatan ibu dan anak (KIA), maka dari
itu ibu hamil harus rutin mengkonsumsi tablet zat besi (fe) agar ibu tidak
1. Definisi Anemia
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi
keadaan tubuh dimana kadar hemoglobin dalam darah kurang dari jumlah
metaloprotein yaitu protein yang mengandung zat besi di dalam sel darah
apabila kadar hemoglobin ibu kurang dari 11g/dl pada trimester satu dan tiga,
serta kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua (Kementrian Kesehatan
Ada beberapa tingkatan anemia ibu hamil yang dialami ibu hamil menurut
a. Anemia ringan: anemia pada ibu hamil disebut ringan apabila kadar
b. Anemia sedang: anemia pada ibu hamil disebut sedang apabila kadar
c. Anemia berat: anemia pada ibu hamil disebut berat apabila kadar
a. Fisiologis
meningkat sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterm serta kembali
b. Patologis
meningkat sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterm serta kembali
Merupakan salah satu jenis anemia yang diakibatkan oleh kurangnya zat
Jenis anemia ini adalah anemia terbanyak kedua setelah anemia defisiensi
c. Anemia pernisius
Biasanya diderita orang usia 50-60 tahun yang merupakan akibat dari
d. Anemia hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan oleh hancurnya sel darah merah yang
lebih cepat dari proses pembentukannya dimana usia sel darah merah
f. Anemia aplastic
hemoglobin dalam darah adalah asupan zat gizi. Proses produksi sel darah
merah berjalan dengan lancar apabila kebutuhan zat gizi yang berguna dalam
akibat mengidap penyakit kronis, dan kehilangan darah akibat menstruasi dan
infeksi parasite (cacing). Menurut hasil Riskesdas 2018, konsumsi sayur dan
hal. Penyebab utama anemia pada kehamilan adalah defisiensi zat besi dalam
tubuh. Kebutuhan zat besi yang besar selama hamil tidak cukup apabila
tablet besi. Kekurangan zat besi sejak sebelum kehamilan bila tidak diatasi
Kekurangan zat besi sejak sebelum kehamilan bila tidak diatasi dapat
a. Penyakit Infeksi
seperti malaria, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan cacingan terjadi
secara cepat saat cadangan zat besi tidak mencukupi peningkatan kebutuhan
zat besi (Listiana, 2016). Kehilangan besi dapat pula diakibatkan oleh infestasi
trichura. Hal ini lazim terjadi di negara tropis, lembab serta keadaan sanitasi
yang buruk. Penyakit kronis seperti ISPA, malaria dan cacingan akan
muntah dan diare serta dapat menurunkan nafsu makan. Infeksi juga dapat
dan ISPA dapat menganggu nafsu makan yang akhirnya dapat menurunkan
b. Umur
Ibu yang berumur dibawah 20 tahun dan lebih dari 35 tahun lebih rentan
menderita anemia hal ini disebabkan oleh faktor fisik dan psikis. Wanita yang
hamil di usia kurang dari 20 tahun beresiko terhadap anemia karena pada usia
ini sering terjadi kekurangan gizi. Hal ini muncul biasanya karena usia remaja
memasuki kehamilan dengan status gizi kurang. Sedangkan, ibu yang berusia
di atas 35 tahun usia ini rentan terhadap penurunan daya tahan tubuh sehingga
Ibu hamil pada umur muda atau di bawah 20 tahun perlu tambahan gizi
dirinya sendiri juga harus berbagi dengan janin yang sedang dikandung. Ibu
hamil dengan umur yang tua di atas 35 tahun perlu energi yang besar juga
karena fungsi organ yang makin melemah dan diharuskan untuk bekerja
dilakukan oleh Dwi (2016), usia ibu hamil dapat mempengaruhi anemia jika
usia ibu hamil relatif muda di bawah 20 tahun, karena pada umur tersebut
18
masih terjadi pertumbuhan yang membutuhkan zat gizi lebih banyak. Jika zat
gizi yang dibutuhkan tidak terpenuhi, akan terjadi kompetisi zat gizi antara ibu
dan bayinya.
c. Status Gizi
terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi ibu dan
darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada janin akan terhambat,
Oleh karena itu, pemantauan gizi ibu hamil sangat penting dilakukan.
lebih dikenal dengan 5L, yaitu lesu, lemah, letih, lelah dan lalai. Disamping
itu penderita kekurangan zat besi akan menurunkan daya tahan tubuh yang
kehamilan akan ditemukan tanda-tanda seperti cepat lelah, sering pusing, mata
berkunang-kunang, mual muntah yang sangat hebat terutama pada saat usia
Tanda dan gejala anemia defisiensi zat besi tidak khas hampir sama
lebih dipercepat,
e. Pucat pada muka, telapak tangan, kuku, membran mukosa mulut dan
6. Patofisiologis Anemia
homeostasis zat besi dalam tubuh. Homeostasis zat besi dalam tubuh diatur
oleh penyerapan besi yang dipengaruhi asupan besi dan hilangnya zat
zat besi dalam tubuh sehingga menimbulkan anemia karena defisiensi besi.
Zat besi yang diserap di bagian proksimal usus halus dan dapat dialirkan
dalam bentuk ferritin dan transferin. Terdapat 3 jalur yang berperan dalam
20
penyerapan besi, yaitu: (1) jalur heme, (2) jalur fero (Fe2+), dan (3) jalur feri
(Fe3+). Zat besi tersedia dalam bentuk ion fero dan dan ion feri. Ion feri akan
memasuki sel melalui jalur integrin-mobili ferrin (IMP), sedangkan ion fero
transporter (DMT)-1. Zat besi yang berhasil masuk ke dalam enterosit akan
untuk reutilisasi atau disimpan dalam bentuk ferritin maupun berikatan dengan
masih belum diketahui dengan pasti. Kapisitas dan afinitias transferin terhadap
zat besi dipengaruhi oleh homeostasis dan kebutuhan zat besi dalam tubuh.
dihancurkan bersama sel darah. Perdarahan baik makro ataupun mikro adalah
penyebab utama hilangnya zat besi. Sering kali perdarahan yang bersifat
dan vili pada usus, sehingga penyerapan besi terganggu dan menyebabkan
7. Penatalaksanaan Anemia
Anemia dapat dicegah dengan konsumsi makanan tinggi zat besi, asam
folat, vitamin A, vitamin C dan Zink, dan pemberian tablet tambah darah
tatalaksana anemia ada 3 yakni, 1) Pemberian Zat besi oral 2) Pemberian Zat
besi secara oral tidak berjalan baik. 3) Tranfusi darah diberikan apabila gejala
anemia disertai dengan adanya resiko gagal jantung yakni ketika kadar Hb 5-8
g/dl. Komponen darah yang diberikan adalah PRC dengan tetesan lambat.
giliran untuk diukur kadar Hb, dipersilahkan duduk lalu ditanyakan apakah
yang sudah dibersihkan menggunakan lancing device yang sudah diisi dengan
jarum lancet. Darah yang keluar diteteskan pada strip yang sudah tersedia
Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari laki-laki karena terjadi
memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah
dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta. Sebagai gambaran banyak
kebutuhan zat besi pada kehamilan adalah 900 mgr Fe. Jumlah ini meliputi
sebanyak 500 mgr Fe digunakan untuk meningkatkan sel darah ibu. Kemudian
300 mgr Fe terdapat pada plasenta dan 100 mgr Fe untuk darah janin. Jika
ibu hamil dengan meningkatkan asupan zat besi melalui makanan, konsumsi
yang bisa menghambat penyerapan zat besi seperti: fitat, fosfat, tannin.
Suplemen tablet zat besi yang diberikan minimal 90 tablet untuk memenuhi
kebutuhan zat besi pada ibu hamil juga perlu untuk diminum secara tepat.
(Triharini, 2019)
suplemen sulfat 325 mg 1-2 kali sehari. Untuk yang disebabkan oleh defisiensi
asam folat dapat diberikan asam folat 1 mg/hari atau untuk dosis pencegahan
dapat diberikan 0,4 mg/hari. Dan bisa juga diberi vitamin B12 100-200
vitamin C pada waktu makan bisa membuat tubuh terhindar dari anemia.
Mengindari makanan yang dapat menghambat penyerapan zat besi yaitu kopi
dan teh.
mangga dan lain – lain yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi (Mei,
2009).
konsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi seperti telur, susu, hati,
ikan, daging, kacang – kacangan (tahu, oncom, kedelai, kacang hijau, sayuran
berwarna hijau, sayuran berwarna hijau tua (kangkung, bayam) dan buah –
buahan (jeruk, jambu biji dan pisang). Selain itu dibiasakan pula
vitamin C, air jeruk, daging ayam dan ikan. Sebaliknya substansi penghambat
penyerapan zat besi seperti teh dan kopi patut dihindari (Anonim, 2003).
mengandung kaya akan zat besi di imbangi dengan makanan yang dapat
jeruk, tomat, mangga dan jambu. Sebab kandungan asam askorbat dalam
1. Definisi
kacang polong (legume); satu keluarga dengan kacang hijau, kacang kedelai,
kacang tolo dan kacang uci, Biji kacang merah merupakan bahan makanan
yang mempunyai energi tinggi dan sekaligus sumber protein nabati yang
penting. Di samping kaya akan protein, biji kacang merah juga merupakan
sumber karbohidrat, mineral dan vitamin. Kandungan vitamin per 100 gram
Kacang merah salah satu makanan yang tinggi serat. Kacang merah
sangat kaya akan gizi yang membangun kesehatan tubuh. Kandungan zat besi,
kacang merah sangat diperlukan tubuh terutama pada ibu hamil.(Umrah &
Dahlan, 2018)
polongan. Satu keluarga dengan kacang hijau, kacang kedelai dan kacang tolo.
Indonesia. Daerah sentral penghasil kacang merah adalah Jawa Barat, Jawa
folat dan vitamin B1), kalsium, fosfor, zat besi dan protein.
merupakan tanaman asli Indonesia. Tanaman ini berasal dari Meksiko Selatan,
daerah lain seperti Indonesia, daerah yang banyak ditanami kacang jogo atau
kacang merah merupakan bahan makanan yang mempunyai energy tinggi dan
digunakan sebagai sayuran (sayur asam, sup), campuran salad, sambal goreng,
kacang goreng, bahan dodol, wajik, dan aneka kue lainnya (Astawan, 2009).
kacang ini berukuran kecil, dengan warna merah tua. Kacang ini berasal
dari Asia, terutama di Jepang dan China. Polong tumbuh 4 sampai 5 inci (10-
12,5 cm) dan masa panennya pada bulan November sampai Desember.
Kacang ini memiliki rasa manis sehingga sering dibuat menjadi pasta kacang
merah untuk bahan isian roti atau kue, sebagai makanan penutup, maupun
b. Red bean
Memiliki ukuran sedang dengan bentuk seperti ginjal dan warna merah
gelap. Red bean memiliki tekstur yang lebih halus dibandingkan kidney bean
red-beans
tekstur yang lembut. Kacang ini berwarna merah daging dan memiliki rasa
bean diolah sebagai salad ataupun sup, direbus, bahan tambahan dalam
2016).
28
Kacang merah merupakan sumber serat yang baik. Setiap 100 gram
kacang merah kering menyediakan serat sekitar 24 gram, yang terdiri dari
campuran serat larut dan tidak larut air. Serat larut dapat menurunkan
konsentrasi kolesterol dan gula darah. (Afriansyah, 2007). Kacang merah juga
bakteri patogen. Nilai gizi kacang merah menurut USDA tahun 2007 dapat
manfaat kesehatan dari kacang merah yang perlu kita ketahui. Berikut adalah
protein saat hamil. Protein berperan penting dalam tumbuh kembang janin.
Selain itu, kacang merah juga dilengkapi asam amino esensial yang bisa
meningkatkan daya tahan tubuh ibu dan bayi. Sehingga bisa lebih kuat
Banyak ibu yang mengalami anemia dan kekurangan zat besi ketika
hamil. Biasanya dokter akan memberikan suplemen penambah darah dan zat
besi, juga merekomendasikan makanan yang kaya zat besi. Salah satu sumber
zat besi yang wajib di konsumsi bila terkena anemia ialah kacang merah.
akibat kekurangan zat besi. Konsumsi kacang merah selama kehamilan juga
Selama hamil, asam lambung seringkali naik dan membuat ibu merasa
tidak nyaman. Ditambah lagi mual-mual dan muntah yang semakin memicu
asam empedu dari usus naik ke tenggorokan. Kandungan serat dalam kacang
31
seperti sembelit dan kelebihan gas, yang sering menjadi masalah pada Bumil.
merah bisa membantu menjaga kadar kolesterol tetap sehat di dalam ibu
Kacang merah juga kaya akan antioksidan, yang bisa membuat ibu hamil
sehat dan glowing selama kehamilan. Antioksidan ini juga bisa membantu
mengurangi risiko diabetes gestasional yang berbahaya bagi janin dan ibu.
dan ligamen tetap elastis agar bisa berfungsi dengan baik. Kacang merah juga
diperkaya magnesium yang bisa merilekskan otot, pembuluh darah serta saraf.
Sehingga bisa mengurangi rasa lelah dan lemas selama masa kehamilan.
Kacang merah mengandung nutrisi penting bagi kesehatan ibu serta janin
selama masa kehamilan. Mulai dari protein, asam folat, dan zat besi bisa Anda
dapatkan dari kacang merah. Saat hamil, wanita membutuhkan zat besi dan
asam folat lebih banyak daripada sebelumnya. Kedua nutrisi ini diperlukan
zat besi pada masa kehamilan dapat menyebabkan bayi terlahir prematur atau
lahir dengan berat badan rendah, ibu hamil mengalami anemia, gangguan
D. Kerangka Teori
Kehamilan
Anemia kehamilan
Asupan Penyakit/
kacang merah makanan pada
infeksi
ibu hamil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
kehamilan adalah Anemia. Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah
merah atau konsentrasi hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari normal atau
tidak mencukupi kebutuhan tubuh (WHO). Untuk itu perlu dilakukan upaya
meningkatkan asupan gizi pada ibu hamil yaitu dengan pemberian makanan
yang mengandung protein dan zat besi yang cukup, seperti mengkonsumsi
kacang merah dimana kacang merah mengandung zat besi, asam folat,
sangat diperlukan tubuh terutama pada ibu hamil selain rutin mengkonsumsi
berikut :
HB Sebelum HB Setelah
Konsumsi
Konsumsi konsumsi
kacang merah
Kacang merah kacang merah
2. Rancangan Penelitian
01 X 02
Keterangan
X : kadar HB
3. Hipotesis
hipotesis salah satunya hipotesis kerja (Ha) dan hipotesis nol (Ho). Ho yang
a. Variabel Penelitian
merah
hamil Anemia.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu hamil yang mengalami anemia
di puskesmas Rongga pada bulan April tahun 2022 sebanyak 60 orang yang
tersebar di 8 desa.
2. Sampel
penelitian ini adalah ibu hamil yang mengalami anemia di puskesmas Rongga
pada bulan April tahun 2022 sebanyak 30 orang. Menurut Cohen, et.al, (2007,
hlm. 101) semakin besar sample dari besarnya populasi yang ada adalah
semakin baik, akan tetapi ada jumlah batas minimal yang harus diambil oleh
30.
38
penelitian ini adalah strata random sampling atau Stratified random sampling
sampel acak strata dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengambilan
kriteria inklusi maka ditemukan sampel sebanyak 30 orang pada penelitian ini.
: Rumusnya :
n
s = ─ xS
N
Keterangan :
N = Jumlah Populasi
Cicadas 3 3/60 X 30 2
Bojong 3 3/60 X 30 2
Cinengah 10 10/60 X 30 5
Sukamanah 10 10/60 X 30 5
Sukaresmi 10 10/60 X 30 5
Cibitung 15 15/60 X 30 7
Jml populasi 60 30
a. Kriteria Inklusi yaitu kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap
b. Kriteria Eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil
C. Pengumpulan Data
(Nursalam, 2019).
primer.
2. Instrumen Penelitian
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan
Anemia cukup besar di wilayah Kec. Rongga Kabupaten Bandung Barat yang
tersebar dari 8 desa, karena Anemia berkaitan dengan asupan gizi ibu hamil
kenaikan kadar HB pada ibu hamil anemia. Tidak hanya sampai disitu penelti
Setelah peneliti menyepakati masalah yang akan diteliti dan judul yang
Data yang telah didapat dari Puskesmas Rongga beserta teori yang
berkaitan dengan Anemia pada ibu hamil dicari dan tulis sehingga dapat
akan dilakukan.
hasil yang didapat baik, tinjauan teori maupun metode penelitian yang telah
dibuat.
serta masukkan dari penguji dan dosen pembimbing sehingga penelitian dan
2. Tahap Pelaksanaan
Anemia untuk dijadikan sampel penelitian. Pada penelitian ini ditemukan ibu
hamil yang mengalami Anemia sebanyak 30 dan data paling tinggi terdapat
43
anemia kepada ibu hamil yang akan diteliti. Setelah semua ibu hamil Anemia
briefing mengenai susunan acara yang akan dilakukan saat Posyandu yang
Hasil penelitian ditemukan bahwa seluruh responden yang dalam hal ini
signifikan.
3. Tahap Akhir
Informed concent
kepada ibu hamil
Anemia
Posttest setelah
Pemantauan selama konsumsi kacang
14 hari diPosyandu
Pengolahan Data
Penyajian Data
1. Pengolahan Data
adalah data relevan dengan tujuan penelitian, kualitas data dapat dipercaya,
gunakan metode yang tepat dan mudah, ungkapkan batasan kelemahannya bila
ada, hasil olahan data harus sesuai standar, data mudah dimengerti,
Coding adalah pemberian kode pada data yang berskala nominal dan
hanya angka yang dapat diolah secara statistik dengan bantuan program
Data entry adalah memasukan data yang tlah dicoding ke dalam program
d. Tabulasi
2. Analisa Data
Rumusnya :
47
F
P= 100 %
N
Keterangan : P= Presentasi
F= Frekuensi
b. Analisis Bivariat
peningkatan.
terdapat peningkatan.
F. Etika Penelitian
2. Confidentiality ( Kerahasiaan )
2011).
1. Tempat Penelitian
dilakukan ditempat ini karena masih ada ibu hamil yang megalami Anemia
kehamilan.
2. Waktu Penelitian
lebih jelasnya rincian waktu dan jenis kegiatan penelitian sebagai berikut:
3. Seminar Proposal
4. Pelaksanaan Penelitian
BAB IV
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
51
BAB V
A. Simpulan
B. Saran
C. Bagian Akhir
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran
52
DAFTAR PUSTAKA
Astawan, Made. 2009. Sehat Dengan Hidangan Kacang dan Biji-Bijian. Jakarta:
Penebar Swadaya
DAFTAR GAMBAR