PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mortalitas terutama pada wanita hamil. Anemia termasuk salah satu risiko
kematian ibu, kejadian bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), infeksi
pada kehamilan berbahaya karena darah yang membawa oksigen yang akan
dibutuhkan 1040 mg zat besi, sehingga kebutuhan zat besi akan meningkat
PAGE \* MERGEFORMAT49
PAGE \* MERGEFORMAT59
digunakan untuk pembentukan sel darah merah, zat besi juga berperan
tulang rawan, dan jaringan penyambung), serta enzim. Anemia defisiensi besi
pada ibu hamil di seluruh dunia telah mengalami penurunan sebanyak 4,5%
selama 19 tahun terakhir, dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2019,
sedangkan di Indonesia pada tahun 2019 angka kejadian anemia pada ibu
hamil meningkat 44,2% dari tahun 2015 sebesar 42,1%. Sedangkan dari hasil
anemia di Indonesia telah terjadi peningkatan dari tahun 2013 sebesar 37,1%
menjadi 48,9% pada tahun 2018, dengan jumlah ibu hamil yang mengalami
anemia paling banyak pada usia 15-24 tahun sebesar 84,6%, usia 25-34 tahun
sebesar 33,7%, usia 35-44 tahun sebesar 33,6%, dan usia 45-44 tahun sebesar
(Kemenkes RI, 2019)
24% .
dari 23.839 ibu hamil yang di periksa kadar hemoglobinnya, terdapat ibu
hamil dengan kadar hemoglobin 8-11 mg/dl terdapat 23.478 orang (98,49%)
PAGE \* MERGEFORMAT59
dan ibu hamil dengan kadar hemoglobin <8 mg/dl terdapat 361 orang (1,15%)
(Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2020)
.
Menurut data Kemenkes RI, (2019) salah satu upaya yang dilakukan
untuk mencegah anemia pada ibu hamil adalah dengan pemberian tablet
tambah darah (TTD) minimal 90 tablet selama kehamilan. Pada tahun 2018
cakupan pemberian TTD pada ibu hamil di Indonesia adalah 81,16%. Namun,
angka ini belum mencapai target Restra tahun 2018 yaitu 95%. Sementara
seperti pada daging merah, ikan, kerang, unggas, sereal, kacang-kacangan dan
Daun kelor merupakan salah satu sayuran dengan kandungan zat besi
yang tinggi. Kandungan nutrisi daun kelor bermanfaat bagi ibu hamil dalam
pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia karena kandungan zat
besi sebanyak 28,29 mg/100 gram daun kelor. Zat besi terdapat di dalam sel
kadar haemoglobin dalam darah yang baik bagi ibu hamil (Sulastri dkk ,
2023).
hanya tablet FE saja. Sedangkan pada hasil penelitian Yulian Dwi Hastuti
zat besi, vitamin C, protein, Vitamin A, Kalsium, dan Kalium sehingga daun
Knadungan zat besi yang terkandung dalam daun kelor sebesar 28,2 mg.
sebanyak 310 ibu hamil dengan 22 (7,2%) ibu hamil mengalami anemia.
selama ini ibu hanya mengkonsumsi tablet Fe sesuai anjuran dari bidan,
sayuran dan lauk yang sudah dimasak, sedangkan pemanfaatan daun kelor
B. Rumusan Masalah
Tamalanrea Makassar
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Makassar.
Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
sayur daun kelor dan tablet FE untuk meningkatkan kadar hemoglobin ibu
hamil.
2. Manfaat Praktis
mengalami anemia.
3. Manfaat Teoritis
ada.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian kehamilan
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
dilanjutkan dengan nidasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya
diluar rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui
PAGE \* MERGEFORMAT49
PAGE \* MERGEFORMAT59
1) Trimester I (0 - 14 minggu)
penerimaan kehamilannya.
dibagi menjadi dua fase yaitu pra - quickening dan pasca - queckening
3) Trimester III
dan kelahiran (nyeri, kehilangan kendali, serta hal-hal lain yang tidak
a. Sistem reproduksi
1) Vagina-vulva
2) Serviks uteri
3) Uterus
pertumbuhan janin.
4) Ovarium
berdiameter 3 cm mengecil.
b. Sistem perkemihan
meningkat.
PAGE \* MERGEFORMAT59
c. Sistem pencernaan
dan HCG.
d. Sistem muskuloskeletal
e. Sistem kardiovaskular
1) Jantung
kerja. Jantung dapat bergeser ke atas dan ke arah kiri. Hasil kerja
jumlah plasma lebih besar dari jumlah sel darah merah sehingga
fisiologis.
2) Tekanan darah
mmHg
mencegah kekurangan zat besi pada ibu. Kebutuhan zat besi janin
f. Sistem integumen
g. Payudara
PAGE \* MERGEFORMAT59
h. Sistem pernapasan
1) Trimester Pertama
masih normal.
2) Trimester Kedua
3) Trimester Ketiga
dkk, 2023).
1) Respons Emosional
pada Trimester I :
a) Ambivalen.
b) Kekecewaan.
c) Penolakan.
d) Kecemasan.
e) Depresi.
f) Kesedihan.
g) Perubahan mood.
i) Penurunan libido.
2) Penyambutan sukacita
sayang).
perlu dirawat.
tubuhnya.
e) Peningkatan libido.
tidak normal.
c) Lebih protektif.
g) Penurunan libido.
c) Memilih nama.
kebutuhan gizi ibu hamil. Seorang ibu yang sedang hamil mengalami
kenaikan berat badan sebanyak 10-12 kg. Pada trimester I kenaikan berat
berat badan mencapai 3 kg dan pada trimester III mencapai 6 kg. Kenaikan
Adanya pertumbuhan janin, plasenta dan air ketuban, maka ibu hamil
janin dalam kandungan dapat tumbuh dengan baik serta tidak mengalami
gangguan dan masalah. Asupan makanan yang dikomsumsi oleh ibu hamil
tubuh yang rusak atau mati, sumber tenaga, mengatur suhu tubuh,
cadangan makanan.
PAGE \* MERGEFORMAT59
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai
berikut :
a. Kalori/energi
kalori/hari.
b. Karbohidrat
c. Lemak
trimester III.
d. Protein
harinya.
e. Vitamin
PAGE \* MERGEFORMAT59
sel.
1) Asam folat
2) Vitamin A
amino.
4) Vitamin C
PAGE \* MERGEFORMAT59
5) Vitamin D
terdapat pada susu, kuning telur dan dibuat sendiri oleh tubuh
6) Vitamin E
mengkomsumsi 2 mg/hari.
7) Vitamin K
bayi.
f. Mineral
1) Zat besi
2) Zat seng
3) Kalsium
hari. Sumber kalsium dari ikan teri, susu, keju, udang, sarden,
4) Yodium
PAGE \* MERGEFORMAT59
kretinise.
5) Fosfot
6) Fluor
7) Natrium
Tabel 2.1
Angka kecukupan gizi sebelum dan selama hamil
Besi (mg) 26 26 0 9 13
Iodium (mcg) 150 150 70 70 70
Seng (mg) 10 10 2 4 10
Selenium (mcg) 30 30 5 5 5
Fluor (mg) 2,5 2,7 0 0 0
Sumber : PerMenKes No. 75 Th 2019 Tentang angka kecukupan gizi
yang dianjurkan bagi bangsa Indonesia
5. Anemia dalam kehamilan
a. Pengertian Anemia
kelainan darah yang umum terjadi ketika kadar sel darah merah
(Rahayu, 2019).
<11 g% pada trimester I dan III atau Hb <10,5g% pada trimester II.
Hal ini disebabkan karena pada sekitar trimester kedua (usia kehamilan
merah :
berlebihan).
(Suheti, 2020)
a. Gejala umum
PAGE \* MERGEFORMAT59
Gejala yang khas yang dijumpai pada anemia zat besi, tetapi
a. Kehamilan
b) Persalinan prematuritas.
e) Mola hidatidosa.
PAGE \* MERGEFORMAT59
f) Hiperemesis gravidarum.
g) Perdarahan antepartum.
b. Persalinan
atonia uteri.
c. Nifas
postpartum.
d. Janin
a) Abortus.
(Suheti, 2020).
porsi) setiap hari. Contoh makanan kaya zat besi: daging merah
4) Makanan kaya vitamin C seperti jeruk dan jus, stroberi, kiwi, dan
tomat.
PAGE \* MERGEFORMAT59
ada/tidaknya anemia.
2) Beri tablet zat besi pada semua ibu hamil sedikitnya 1 tablet
perlunya zat besi, makanan yang mengandung zat besi dan kaya
zat besi.
5) Jika ditemukan/ diduga anemia, berikan 2-3 kali tablet besi per
hari.
pengobatannya.
7) Jika diduga ada anemia berat, segera rujuk ibu hamil untuk
Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki daya
exihemoglobin didalam sel darah merah. Sel darah merah yang berfungsi
dalam tubuh. Hemoglobin adalah ikatan protein, garam besi, zat warna.
zat besi dan suplemen asam folat. Vitamin C salah satu kombinasi yang
(Evayanti & Isnaini, 2020)
baik untuk membantu penyerapan zat besi
darah, terkandung dalam sel darah merah (Eritrosit). Ini terdiri dari empat
protein yang komplek yang terdiri dari protein, globulin dan satu
senyawa yang bukan protein yang sebut hem. Heme tersusun sari suatu
a. Struktur hemoglobin
2018).
b. Kadar Hemoglobin
tambah darah akan normal, hal ini disebabkan oleh karena kebutuhan
zat besi pada kehamilan tidak dapat dipenuhi hanya dari makanan saja.
Pengaruh suplemen besi pada ibu hamil tidak hanya untuk memenuhi
janin menunjukkan hasil yang lebih rendah pada kelompok ibu hamil.
Suplemen zat besi pada ibu hamil dapat menurunkan 73% insiden
anemia pada kehamilan aterm. Hal ini bisa dijelaskan bahwa dengan
suplemen zat besi dapat meningkatkan antara lain retikulosit sel darah
(Ratih, 2018)
merah dan hemoglobin .
yang menandakan keadaan anemia zat besi. Anemia zat besi ditandai
yaitu :
Tabel 2.2
Kadar Hemoglobin Normal Berdasarkan Kelompok Usia
Kelompok Umur Nilai (gr/dl)
Anak 6 bulan - 5 tahun 11,0
Anak 5 – 11 tahun 11,5
Anak 12 – 13 tahun 12,0
Wanita Dewasa 12,0
Wanita Hamil 11,0
Laki – laki 13,0
PAGE \* MERGEFORMAT59
cytochrome, hati, limpa sumsum tulang (> 200-1500 mg). Ada dua
bagian besi dalam tubuh, yaitu bagian fungsional yang dipakai untuk
adalah bentuk besi fungsional dan berjumlah antara 25-55 mg/kg berat
darah merah dan mioglobin dalam sel otot. Kandungan 004% berat
darah merah atau hemoglobin (lebih dari 2,5 g), myoglobin 150 mg),
phorphyrin cytochrome, hati, limpa dan sumsum tulang (> 200- 1500
gram). Ada dua bagian besi dalam tubuh, yaitu bagian fungsional
3. Asupan makanan
50%, salah satu faktor kesalahan adalah standart warna yang tidak
ini memiliki kesalahan tersebut terjadi karena pada metode ini tidak
pabrik.
Kelor atau yang dalam bahasa latin dikenal dengan nama Moringa
Oleifera merupakan jenis tanaman tropis yang sangat mudah dikenali dari
ukuran daunnya yang kecil. Tidak hanya itu, pohon kelor juga sangat
tradisional, jamu maupun dalam ritual yang berbau mistis. Faktanya daun
kelor memang banyak mengandung zat yang sangat baik untuk tubuh. Tak
setelah menemukan manfaat penting daun kelor. Lebih dari 1.300 studi,
Kingdom : Plantae
Subkelas : Dillenidae
Famili : Morigaceae
Genus : Moringa
(USDA, 2023)
Tabel 2.3
Kandungan Gizi dalam 100 gr Daun kelor
Kandungan Gizi per 100
Gizi
gr dalam Porsi Segar
Protein 6,80 g
Lemak 1,70 g
Beta Cerotene(vit.A) 6,78 mg
Tiamin (B1) 0;06mg
Riboflavin(B2) 0,05 mg
Niacin(B3)) 0,8 mg
Vitamin C 220 mg
Kalsium 440 mg
Kalori 92 kal
Karbohidrat 12,5 g
Tembaga 0,07 g
Serat 0,90 mg
Zat Besi 0,85 mg
Magnesium 42 mg
PAGE \* MERGEFORMAT59
Fosfor 70 mg
Sumber: Buku Panduan untuk Masyarakat Keanekaragaman Hayati
Lokal untuk Gizi dan Kesehatan Masyarakat. 2020
anti oksidan, seperti yang terdapat pada daun kelor. Dengan demikian,
bumil akan terhindar dari rafikal bebas yang dapat memicu berbagai
penyakit.
b. Mencegah anemia
lahir prematur dan berat badan lahir rendah. Daun kelor ini
dan perlu segera di tangani. Kondisi ini ditandai dengan tekanan darah
pada ibu hamil. Bahkan, kondisi ini jika tidak segera ditangani.
a. Bahan
b. Bumbu
2 ruas kencur
1 sdt garam
c. Cara membuat
dengan Anemia
zat besi dalam makanan ada dalam 2 bentuk, yaitu besi heme dan besi
non heme. Besi heme adalah senyawa besi yang berikatan dengan protein dan
berasal dari hemoglobin dan mioglobin yang terdapat dalam darah bahan
makanan hewani. Sedangkan besi non heme adalah besi yang ada dalam
bentuk besi anorganik dan umumnya terdapat dalam bahan makanan dari
non heme terdapat dalam bentuk kompleks. Absorbsi besi non heme sangat
yang terdapat dalam bahan makanan yang dikonsumsi. Sementara itu, zat besi
heme tidak dipengaruhi oleh faktor penghambat. Karena itu, jumlah zat besi
heme yang diabsorbsi lebih banyak daripada zat besi dalam bentuk non heme.
PAGE \* MERGEFORMAT59
(Feri/Fe3+) yang oleh pengaruh asam lambung, vitamin C, dan asam amino
mengalami reduksi menjadi bentuk fero (Fe2+). Bentuk fero ini kemudian di
absropsi oleh sel mukosa usus dan di dalam sel usus bentuk fero ini
mineral. Mineral seperti kalsium, fosfor, besi, natrium dan kalium banyak
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Evi susianty tentang “Daun kelor,
Ubu hamil dan anemia” pada tahun 2021 menunjukkan bahwa daun kelor
hemoglobin pada ibu hamil setelah diberikan sayur daun kelor sebanyak 2
kali sehari pada makan siang dan makan malam selama 7 hari. Rata rata
PAGE \* MERGEFORMAT59
berurutan adalah 1,12 gr/dl, 0,5 juta/ul, 112 ribu/ul dan 97,43 ribu/ul6.
2,15 gr/dl sedangkan untuk kelompok daun kelor ada kenaikan didapatkan
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Variabel yang di teliti
PAGE \* MERGEFORMAT59
Menurunnya
kadar HB
hemogloni
Meningkatnya
kebutuhan Fe
Kehamilan
Asupan Nutrisi
(Mengkonsumsi
sayuran hijau)
Mengkonsumsi sayur
daun kelor
PAGE \* MERGEFORMAT59
F. Defenisi Operasional
G. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
Tabel 3.1
Desain PenelitianOne Group Pretest-Postest Design
Pretest Treatment Posttest
T1 X T2
(Sumber: Suryabrata, 2019)
Keterangan:
diberi perlakuan.
diberi perlakuan.
PAGE \* MERGEFORMAT49
PAGE \* MERGEFORMAT59
1. Tempat Penelitian
Makassar
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari – April tahun 2024.
1. Populasi
43 ibu hamil.
2. Sampel
sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari
populasi harus betul-betul mewakili dan harus valid, yaitu bisa mengukur
Sampel dalm penelitian ini yaitu sebagian dari populasi ibu hamil
rumus slovin.
N
n=
1+ N (e)2
43
n=
1+ 43 ( 0 ,1 ) 2
43
¿
1+ 43(0 ,01)
43
¿
1+ 0 , 43
43
¿
1, 43
¿ 3 0,0699301=3 0 Sampel
Keterangan =
N = Besar Populasi
n = Jumlah Sampel
a. Kriteria Insklusi
b. Kriteria Eksklusi
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak
E. Instrumen Penelitian
tablet Fe
3. Daun kelor merupakan salah satu tumbuhan yang mengandung zat besi
dalam tubuh. daun adalah bahan utama dalam pembuatan sayur daun
kelor
F. Prosedur Penelitian
untuk di konsumsi setiap makan siang dan malam selama selama 7 hari.
10. Setelah pemberian sayur daun kelor dan tablet FE selama 7 hari, peneliti
G. Pengelolaan Data
Product and Servise Solution (SPSS) yang telah dahulu melalui tahapan
sebagai berikut :
PAGE \* MERGEFORMAT59
1. Memeriksa (Editing)
1. Analisis Univariat
f
P= xk
n
Keterangan :
P = persentase
f = frekuensi
n = jumlah populasi
k = konstanta (100%)
PAGE \* MERGEFORMAT59
2. Analisis Bivariat
pengukuran dilakukan dua kali sebelum dan sesudah pada subjek yang
atau berhubungan.
X 1−X 2
t=
√ ( )( )
2 2 ❑❑
S1 S 2 S1 S2
+ −2 r
n1 n2 √n 1 n2
Dimana :
2
S1 : varians sampel 1
2
S2 : varians sampel 2
(Sugiyono, 2018)
1
T −⌈ ⌉
4 N (N +1)
Z= Dimana :
√ 1
24 N (N +1)(2 N +1)
positif)
I. Penyajian Data
(Hidayat, 2019).
J. Etika Penelitian
tidak untuk menjadi responden tanpa adanya sanksi apapun atau akan
diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan
tidak akan dipergunakan dalam hal – hal yang merugikan subjek dalam
bentuk apapun.
3. Justice (keadilan)
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Sri dkk. 2018. Buku ajar kebidanan Antenatal care Asuhan Ibu dalam
masa kehamilan. Jakarta: Erlangga
Fitriany, J., & Saputri, A. I. (2018). Anemia Defisiensi Besi. averros: Jurnal
Kedokteran Dan Kesehatan Malikussaleh, 4(2), 1.
https://doi.org/10.29103/averrous.v4i2.1033
Hartati, T., & Sunarsih, S. (2021). Konsumsi Ekstrak Daun Kelor Dalam
Meningkatkan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil. Malahayati Nursing
Journal, 3(1), 101–107. https://doi.org/10.33024/manuju.v3i1.3231.
Hedriana, H. 2019. (2019). Karakteristik Ibu Hamil. In Modul Bahan Ajar Cetak,
53(9),1689–1699.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1316/4/Chapter2.doc.pdf
Hikmah, N., Nontji, W., & Hadju, V. (2021). Teh daun kelor (moringa oleifera
tea) terhadap kadar hemoglobin dan hepcidin ibu hamil. Jurnal Kebidanan,
10(2), 181. https://doi.org/10.26714/jk.10.2.2021.181-189
Kasmiat, dkk 2023, manfaat dan kandungan gizi dalam daun kelor( Moringa
oleifera) jurnal kesehatan.
Rieny, E. G., Nugraheni, S. A., & Kartini, A. (2021). Peran Kalsium dan Vitamin
C dalam Absorpsi Zat Besi dan Kaitannya dengan Kadar Hemoglobin Ibu
Hamil: Sebuah Tinjauan Sistematis. MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT
INDONESIA, 20(6). https://doi.org/10.14710/mkmi.20.6.423-432
Richel R.A. 2023. Pengaruh kapsul dauk kelor Moriga oleifera terhadap kadar
hemoglobin ibu hamil dengan anemia. Vol 14 (12): 187-192
Sulastri, dkk. 2023, kandungan dan manfaat daun kelor untuk ibu hamil.
Wibowo, N., Irwinda, R., & Rabbania, H. (2021). Anemia Defisiensi Besi pada
Kehamilan. In UI Publishing (Vol. 1).
Yulaikhah, S. si. . (2019). Buku Ajaran Asuhan Kebidanan Kehamilan (Vol. 53,
Issue 9). Fakultas
Yuliana Dwi Hastuti 2022. Jurnal kesehatan Poltekkes Palembang ( daun kelor
dengan manfaat dan kandungannya bagi ibu hamil dan janin.