Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENELITIAN

study case literature review

PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH NAGA DAN TABLET FE TERHADAP


PENINGKATAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI PUSKESMAS
CIMANUK TAHUN 2023

Di Susun Oleh :

Yayah Asy’ariyah
Rita Ayu Yolandia
Maryam Syarah Mardiyyah

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU (UIMA)
TAHUN 2023
RINGKASAN

Anemia Defisiensi Besi Merupakan Salah Satu Gangguan Yang Paling Sering Terjadi
Selama Kehamilan. Ibu Hamil Umumnya Mengalami Deplesi Besi Sehingga Hanya Memberi
Sedikit Besi Kepada Janin Yang Dibutuhkan Untuk Metabolisme Besi Yang Normal.
Selanjutnya Mereka Akan Menjadi Anemia Pada Saat Kadar Hemoglobin Ibu Turun Sampai
Di Bawah 11 Gr/Dl Selama Trimester Iii (Waryana, 2016).
Penanganan peningkatan kadar Hb pada ibu hamil bukan hanya dengan tablet Fe saja,
salah satunya dengan pemberian makanan. Makanan atau sumber zat besi dan vitamin lainnya
yang dapat meningkatan dan menjadi sumber penambah darah adalah salah satunya buah naga
yang bisa di olah menjadi jus buah naga. Pemberian jus buah naga kepada ibu hamil dengan
anemia dapat meningkatkan kadar hemoglobin.
Berdasarkan hasil Penelitian dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan hasil asuhan kebidanan
pada ibu hamil yang di berikan intervensi Pemberian jus buah naga dan Fe dengan ibu hamil yang tidak
di berikan jus buah naga, hanya diberikan tablet Fe. Pada Responden 1 yang di berikan intervensi
jus buah naga terdapat kenaikan pada kadar HB ibu yaitu menjadi 12,2gr% setelah 14 hari diberikan
intervensi dan ibu sudah tidak termasuk dalam anemia. Sedangkan untuk Responden ke 2 yang tidak
di berikan intervensi pemberian jus buah naga hanya dengan mengkonsumis tablet tambah darah saja
kenaikan HB pada hari ke 7 hanya meningkat dengan hasil laboratorium 10,8 gr%, hasil ini
menunjukan ibu masih mengalami anemia ringan dan baru pada hari ke 14 kadar Hb menjadi normal
yaitu 11,6gr%. Ibu hamil yang di intervensi dengan pemberian jus buah naga dan tablet fe sembuh pada
hari ke 7 dan tidak lagi mengalami anemia ringan sedangkan ibu yang tidak di intervensi hanya dengan
mengkonsumsi tablet fe saja di hari ke 7 masih mengalami anemia ringan, dan baru pada hari ke 14
kadar Hb menjadi normal. Ada perbedaan waktu proses kenaikan HB antara ibu hamil yang di berikan
intervensi dan tidak.
BAB I
LATAR BELAKANG

Menurut WHO (World Health Organization), AKI secara global mengalami


penurunan lebih dari sepertiga dari tahun 2000 hingga 2020. Diperkirakan sekitar 810 wanita
terus meninggal setiap hari karena komplikasi saat kehamilan dan persalinan. Sebagian besar
penyebabnya yaitu peyebab yang dapat dicegah atau diobati, seperti penyakit menular
dan komplikasi saat kehamilan dan persalinan. Adanya pandemi covid-19
telah menyebabkan gangguan besar pada layanan kesehatan, sehingga memperburuk risiko,
terutama bagi keluarga yang paling rentan (WHO, 2021)
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, sebanyak 7.389 ibu di Indonesia
meninggal pada 2021. Jumlah tersebut meningkat 59,69% dibandingkan tahun sebelumnya
yang sebanyak 4.627 orang. Sebagian besar kematian ibu pada 2021 disebabkan oleh Covid-
19, yakni 2.982 orang. Sebanyak 1.320 ibu meninggal akibat pendarahan, 1.077 ibu
yang meninggal akibat hipertensi dalam kehamilan. Penyakit jantung menjadi penyebab
kematian dari 335 ibu di Indonesia sepanjang tahun lalu, akibat infeksi dan gangguan
metabolik sebanyak 207 orang dan 80 orang. 65 akibat gangguan sistem peredaran darah, 14
ibu lainnya meninggal akibat abortus (Kemenkes, 2021).
Salah satu penyebab kematian ibu adalah kejadian anemia. AKI menunjukkan sekitar
70% untuk ibu yang anemia dan 19,7% untuk ibu yang non anemia. Anemia dalam kehamilan
dapat berdampak buruk terhadap mortalitas dan morbiditas ibu maupun janin AKI
mencerminkan risiko yang dihadapi anemia pada kehamilan dan melahirkan. Anemia pada
kehamilan merupakan salah satu masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan
sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya
manusia (Alamsyah, 2020).
Menurut World Health 3 Organization (WHO) 40% kematian ibu dinegara
berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan dan kebanyakan anemia pada
kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang
keduanya saling berinteraksi. Prevalensi anemia pada ibu hamil tahun 2019 secara global
yaitu 36,5% (WHO, 2019).
Di Indonesia angka anemia pada ibu hamil masih cukup tinggi. Berdasarkan hasil
Riskesdas 2018 kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 48,9%. Pada tahun 2018
sebanyak 84,6% anemia pada ibu hamil terjadi pada kelompok umur 15-24 tahun (Kemenkes
RI, 2021). Di Provinsi Banten, angka kejadian anemia masih sangat tinggi dengan prevalensi
37,1 %. (Dinkes Banten, 2020). Dan untuk Kabupaten Pandeglang angka anemia pada ibu
Hamil ada 445 bumil berdasarkan laporan tahun 2021. Sebagian besar penyebab utama
kematian ibu di Provinsi Banten dan Indonesia sama dengan dunia Internasional yaitu
akibat perdarahan, hipertensi saat hamil dan infeksi. Perdarahan menempati persendtase
tertinggi kematian ibu di Indonesia yaitu sebesar 28,1 % (Dinkes Banten, 2020).
Penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil adalah kekurangan zat besi di dalam
tubuh yang disebabkan oleh kurangnya sumber makanan yang mengandung zat besi,
makanan cukup namun sumber makanan memiliki kandungan zat besi yang rendah sehingga
jumlah zat besi yang diserap kurang, dan makanan yang dimakan mengandung zat
penghambat absorbsi besi (Rooselyn, 2016)
Dampak yang akan ditimbulkan jika ibu hamil mengalami penyakit anemia
diantaranya abortus, bayi lahir dengan prematur, gangguan pertumbuhan janin, berat badan
lahir rendah (BBLR) dan bayi lahir dengan anemia. Selain itu juga dapat menyebabkan
terjadinya persalinan lama sehingga memerlukan tindakan operatif, serta perdarahan
postpartum sampai pada kematian (Miarti, 2020).
Hasil penelitian sebelumnya dari Journal for Quality in Women's Health volume 04
nomer 1 Maret tahun 2021, penelitian tentang Pengaruh Pemberian Jus Buah Naga Terhadap
Kadar Hb Pada Ibu Hamil Trimester 3 dengan Anemia di UPTD Puskesmas Taktakan Serang
Tahun 2020, di dapatkan hasil bahwa pemberian jus buah naga efektif untuk
meningkatkan kadar Hb pada ibu hamil. uji t test dimana didapatkan data Rata-rata Kadar Hb
pada kelompok Intervensi 11.107 dengan standar deviasi 1.1392, sedangkan pada kelompok
Kontrol didapatkan nilai rata-rata 9.120 dengan standar deviasi 1.4473 (Chendriany dkk,
2021).
Pada Jurnal lainnya yang berkaitan dengan anemia yaitu Pengaruh Pemberian Jus
Buah Naga Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil. Penelitian ini bertujuan untuk
untuk mengetahui pengaruh pemberian jus buah naga terhadap kadar hemoglobin (HB) pada
ibu hamil. Jenis penelitian ini Quasi eksperimental dengan rancangan one group pre-test and
post-test. Teknik pengambilan sampel menggunakan Non Probability cara penentuan sampel
dengan Teknik Purposive Sampling. Kesimpulan: bahwa ada pengaruh pemberian jus buah
naga terhadap kadar hemoglobin (HB)Ibu Hamil. (Astriana, 2023).
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas dapat di simpulkan bahwa terapi
makanan dapat menjadi tambahan pada terapi obat-obatan dalam tatalaksana anemia pada ibu
hamil dan beberapa kasus lainnya, mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan
zat besi yang cukup juga dapat memenuhi kebutuhan tubuh, bahan alami yang
dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengobati anemia dan mudah didapatkan serta
dibudidayakan juga mengandung protein, vitamin C, dan zat besi. dan peningkatan
hemoglobin salah satunya adalah buah naga. Beberapa penelitian menunjukan terdapat
pengaruh pemberian jus buah naga terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada kejadian
anemia pada ibu hamil. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik
melakukan penelitian tentang “Pengaruh Pemberian Jus Buah Naga Terhadap Peningkatan
Kadar Hb Pada Ibu Hamil Trimester 1 di Puskesmas Cimanuk Tahun 2023”
BAB II
METODELOGI PENELITIAN

2.1Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan pre eksperimen (pre experimental design) dengan
Desain one grup pre test-post test.
2.2Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di di Puskesmas Cimanuk Tahun 2023
2.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu Hamil Trimester 1. Sampel dalam penelitian
ini adalah Ibu Hamil Trimester I, Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik
purpuse, yaitu pemilihan sampel yang secara sengaja oleh peneliti berdasarkan tujuan dan
kriteria atau pertimbangan tertentu (Sanafiah Faisal, 2000:67). Kriteria inklusi dalam penelitian
ini yaitu bersedia menjadi responden, bersedia diberikan intervensi Buah naga

2.4 Metode Pengambilan Data


Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menerapkan hasil penelitian yang sudah
dilakukan sebelumnya, untuk mengetahui sebelum dan sesudah dilakukan tindakan Instrumen
pada studi kasus kali ini menggunakan lembar observasi untuk pemantauan lama pemberian jus buah
naga dan meningkatnya kadar hemoglobin pada kedua ibu hamil sampai dengan kadar hemoglobin
kembali normal. Pada penerapannya peneliti melakukan pemberian jus buah naga dengan responden
selama 14 kali pertemuan dalam 14 hari (1 kali setiap 1 hari ) yang sebelumnya dan sesudah pemberian
jus buah naga.
2.5 Tahapan Penelitian

1. Responden akan diberikan penjelasan mengenai rangkaian Penelitian,intervensi


yang akan diberikan dan kewajiban yang harus dilakukan oleh responden selama
penelitian berlangsung.
2. Responden diberikan intervensi berupa pemberian jus buah naga yang akan di
observasi selama 14 hari. Cara pemberian jus naga adalah dimulai dengan
menyiapkan 1 buah naga ukuran sedang (+ 300gr) yang dikupas kulitnya dan
diambil daging buahnya, kemudian potong buah naga menjadi bagian kecil,
masukan buah naga ke dalam blender/alat penghancur, beri gula secukupnya,
blender sampai lembut, jus buah naga siap diminum.
3. Peneliti menjelaskan cara membuat jus buah naga pada Ibu hamil dengan anemia
yang mendapatkan intervensi pemberian jus buah naga. Pemberian jus buah naga
di berikan 1 kali setiap hari selama 14 hari dengan melakukan demonstrasi
pembuatan jus buah naga dan observasi langsung pemberian jus buah naga pada
ibu hamil dengan anemia pada saat makan siang jam 11.00 WIB.
4. Peneliti memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang ke
Fasiitas Kesehatan 1 minggu kemudian dan pada hari ke 14 untuk melakukan
cek laboratorium kembali.
5. Hasil penelitian akan didokumentasikan pada lembar observasi
BAB III
HASIL & PEMBAHASAN
3.1 Hasil Penelitian

Tabel 4.1 Perbandingan Hasil Asuhan Kebidanan antara Kasus 1 dan Kasus 2

Kunjungan Awal Evaluasi Hari Ke 7 Evaluasi Hari Ke 14

Kadar Klasifikasi Kadar Klasifikasi Kadar Klasifikasi


HB Anemia HB Anemia HB Anemia

Responden 1 10,4gr% Anemia 11,4gr% Tidak 12,2gr% Tidak


(Diberikan Ringan Anemia Anemia
Intervensi Jus
buah naga dan
tablet Fe)

Responden 2 10,6gr% Anemia 10,8gr% Anemia 11,6gr% Tidak


(Hanya Ringan Ringan Anemia
diberikan
Tablet Fe)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan hasil asuhan kebidanan pada ibu
hamil yang di berikan intervensi Pemberian jus buah naga dan Fe dengan ibu hamil yang tidak
di berikan jus buah naga, hanya diberikan tablet Fe. Pada Responden 1 yang di berikan
intervensi jus buah naga terdapat kenaikan pada kadar HB ibu yaitu menjadi 12,2gr% setelah
14 hari diberikan intervensi dan ibu sudah tidak termasuk dalam anemia. Sedangkan untuk
Responden ke 2 yang tidak di berikan intervensi pemberian jus buah naga hanya dengan
mengkonsumis tablet tambah darah saja kenaikan HB pada hari ke 7 hanya meningkat dengan
hasil laboratorium 10,8 gr%, hasil ini menunjukan ibu masih mengalami anemia ringan dan
baru pada hari ke 14 kadar Hb menjadi normal yaitu 11,6gr%. Ibu hamil yang di intervensi
dengan pemberian jus buah naga dan tablet fe sembuh pada hari ke 7 dan tidak lagi mengalami
anemia ringan sedangkan ibu yang tidak di intervensi hanya dengan mengkonsumsi tablet fe
saja di hari ke 7 masih mengalami anemia ringan, dan baru pada hari ke 14 kadar Hb menjadi
normal. Ada perbedaan waktu proses kenaikan HB antara ibu hamil yang di berikan intervensi
dan tidak.
3.2 Pembahasan

Penelitian ini membuktikan terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah
diberikan jus buah naga pada ke dua responden. Pada responden 1 yang di berikan intervensi
pemberian jus buah naga dan tablet Fe mengalami peningkatan kadar Hb pada hari ke 7
sampai 14 hari di observasi. Sedangkan responden yang tidak di berikan jus buah naga
dan hanya mengkonsumsi tablet fe masih mengalami anemia ringan pada hari ke 7, dan
baru pada hari ke 14 responden sudah tidak megalami anemia. Dalam hal ini Ibu Hamil
memerlukan banyak makanan tambahan diantaranya yaitu protein, vitamin C dan zat-zat
besi dibanding wanita biasa. Buah naga mengandung vitamin C sehingga dapat membantu
mengoptimalkan penyerapan zat besi melalui saluran cerna. Hal ini tentunnya secara
langsung dapat meningkatkan kadar hemoglobin.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka Bintari, dkk (2020).
Penelitian ini menggunakan desain Quasi eksperimental dengan pre-test and post-test with
control group. Sampel dalam penelitian ini 30 orang ibu hamil, yang terdiri dari 15 ibu
hamil kelompok Kontrol dan 15 ibu hamil kelompok Intervensi. Berdasarkan hasil penelitian
yang telah diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signfikan antara pemberian jus buah
naga dan tablet Fe dengan pemberian tablet Fe saja pada ibu. Dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan kadar HB ibu dengan pemberian jus buah naga dan tablet
fe. Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti berpendapat bahwa jus buah naga dapat
menaikkan kadar hemoglobin pada ibu hamil yang mengalami anemia secara signifikan.
Sehingga antara hasil penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian yang dilakukan
sebelumnya ada kesesuaian hasil yang di dapat setelah dilakukan intervensi.

Penelitian studi kasus dengan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia juga
membuktikan kenaikan kadar hemoglobin setelah dilakukan intervensi. Pada responden 1
yang di berikan intervensi pemberian jus buah naga dan tablet fe terdapat kenaikan Hb dari
10.4gr% menjadi 11,4gr% pada hari ke 7 dan pada hari ke 14 menjadi 12,2gr%.
Sedangkan responden yang tidak di berikan jus buah naga dan hanya mengkonsumsi tablet
fe mengalami perlambatan proses kenaikan HB setelah 14 hari di observasi.
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh Pemberian Jus Buah Naga dan Tablet Fe
Terhadap Peningkatan Kadar HB Pada Ibu Hamil Trimester I di Puskesmas Cimanuk Tahun
2023 di peroleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat peningkatan kadar Hb yang signifikan setelah diberikan jus buah naga dan
tablet Fe pada ibu hamil trimester 1 dengan anemia di Puskesmas Cimanuk Tahun
2023
2. Peningkatan kadar Hb pada ibu hamil trimester 1 yang diberikan FE saja mengalami
keterlambatan kenaikan HB
3. Pemberian jus buah naga dan tablet Fe terbukti efektif dalam peningkatan kadar Hb
yaitu 1,8gr/dl dalam 14 hari (10,4gr%- 12,2gr%) dibandingkan dengan ibu hamil yang
hanya mengkonsumsi tablet tambah darah kenaikan kadar Hb 1gr/dl dalam
14 hari(10,6gr%-11,6gr%)

Anda mungkin juga menyukai