Oleh ;
Fitria Saadah., A.Md.Keb
19900401 201903 2 009
Desember 2022
ABSTRAK
Kejadian Anemia merupakan kasus yang paling sering terjadi pada ibu hamil. Angka
prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia berkisar antara 20-50% ibu hamil. Di UPTD
Puskesmas Babakan Tarogong, kasus anemia yang ditemukan pada ibu hamil di tahun 2021
yaitu 43 kasus dari 384 orang ibu hamil yang diperiksa kadar hemoglobinnya untuk mengatasi
anemia gizi pada ibu, pemerintah membuat program suplementasi besi mempunyai efek
samping mual, muntah dan konstipasi sehingga menyebabkan rendahnya kepatuhan ibu
hamil mengkonsumsinya. Terapi alternatif yang dapat dikembangkan adalah tempe yang
mempunyai kandungan asam amino dan vitamin B12. Tujuan karya tulis ini adalah melakukan
review pada beberapa literatur yang terkait tentang Pengaruh konsumsi susu tempe terhadap
kenaikan kadar haemoglobin
Pada ibu hamil metode yang digunakan adalah literatur review dengan Sumber data
yang diambil dari Google Scholar dan PubMed dengan tahun terbit 2011-2020. Setelah
melalui proses filtrasi, didapatkan 5 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Dari hasil kajian
menunjukkan bahwa kandungan Protein, B12 serta vitamin dan mineral lainnya yang terdapat
pada susu tempe efektif dalam meningkatkan kadar hemoglobin ibu hamil dan menurunkan
resiko terjadinya kelahiran premature, menurunkan resiko terjadinya anemia.
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Melakukan Kajian pada beberapa literatur yang terkait tentang Pengaruh konsumsi
susu tempe terhadap kenaikan kadar haemoglobin Pada ibu hamil.
2. Tujuan khusus
a. Melakukan review beberapa penelitian tentang konsumsi olahan kedelai
b. Membuat karya tulis ilmiah untuk diajukan dalam pemenuhan angka kredit jabatan
fungsional Bidan terampil.
C. Manfaat
1. Bidan
Dapat menjadi salah satu terapi alternatif yang akan disarankan oleh bidan kepada
ibu hamil untuk mengatasi anemia.
2.Bagi Puskesmas
Dapat digunakan sebagai salah satu bahan puskesmas membuat kebijakan pentingnya
memberikan informasi tentang peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil
melalui pemberian olahan kedelai, khususnya Susu Tempe
3. Ibu hamil
Dapat menjadi informasi bagi ibu hamil tentang pemberian makanan tambahan untuk
meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gejala Anemia yang paling sering umum terjadi adalah badan lemah, lesu, cepat
lelah, mata berkunang-kunang, serta telinga berdenging. Anemia sistomatik jika
hemoglobin turun dibawah 7 g/dl. Pada pemeriksaan fisik dijumpai pasien yang pucat
terutama pada konjungtiva dan jaringan dibawah kuku.
Gejala khas defisiensi besi Gejala khas yang dijumpai pada anemia zat besi, tetapi
tidak dijumpai pada anemia jenis lain adalah koilonychias, atropi papil lidah, stomatitis
angularis, disfagia, atrofi mukosa gaster sehingga menimbulkan akhloridia, pica.
Banyak hal yang menjadi penyebab Anemia, diantaranya ;
a. Zat besi yang masuk melalui makanan tidak mencukupi kebutuhan tubuh.
b. Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi, pada masa pertumbuhan
seperti anak-anak dan remaja, pada masa kehamilan kebutuhan zat besi
meningkat tajam karena zat besi diperlukan untuk pertumbuhan janin serta
untuk kebutuhan ibu sendiri serta penderita penyakit menahun seperti TBC.
c. Meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh seperti perdarahan atau
kehilangan darah yang dapat menyebabkan anemia. Hal ini terjadi pada
penderita cacingan. Infeksi cacing tambang menyebabkan perdarahan pada
dinding usus , meskipun sedikit tetapi jika terjadi terus menerus akan
mengakibatkan hilangnya darah yang mengakibatkan anemia (Dewi el al, 2013)
Kejadian anemia juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya Faktor Yang
Mempengaruhi Anemia Pada Ibu Hamil
a. Umur
Wanita yang berumur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun,
mempunyai resiko yang tinggi untuk hamil, karena dapat membahayakan
kesehatan dan keselamatan ibu hamil maupun janinnya, beresiko mengalami
perdarahan dan dapat menyebabkan ibu mengalami anemia.
b. Paritas
Adanya kecenderungan bahwa semakin banyak jumlah kelahiran (paritas),
maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia.
c. Kekurangan Energi Kronik (KEK)
Dapat diasumsikan bahwa ibu hamil yang menderita KEK (Kekurangan Energi
Kronik) berpeluang untuk menderita anemia.
d. Infeksi dan Penyakit
Pada kondisi terinfeksi penyakit, ibu hamil akan kekurangan banyak cairan
tubuh serta zat gizi lainnya.
e. Jarak Kehamilan
Pada ibu hamil dengan jarak yang terlalu dekat beresiko terjadi anemia dalam
kehamilan. Karena cadangan zat besi ibu hamil pulih. Akhirnya berkurang
untuk keperluan janin yang dikandungnya (Simbolon el al, 2018).
Dampak Anemia Pada Ibu dan Janin Dampak anemia pada ibu semasa kehamilan
dapat mengakibatkan abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang
janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb< 6
gr%), mola hidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, ketuban
pecah dini. Sedangkan pada saat persalinan anemia pada ibu hamil akan
mengakibatkan gangguan his / kekuatan mengejan, kala pertama dapat berlangsung
lama, kala dua berlangsung lama, sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan
tindakan operasi kebidanan, pada kala uri dapat mengakibatkan retensio plasenta dan
perdarahan postpartum kerena atonia uteri, kala empat dapat terjadi perdarahan
postpartum sekunder dan atonia uteri, terjadi subinvolusi uteri menimbulkan
perdarahan postpartum, memudahkan infeksi
puerperium, pengeluaran ASI berkurang, terjadi dekompensasi kordis mendadak
setelah persalinan, anemia kala nifas, mudah terjadi infeksi mamae.Selain pada ibu
hamil anemia juga berdampak pada janin yang dikandungnya seperti terjadi kematian
intrauterine, persalinan prematuritas tinggi, berat badan lahir rendah, kelahiran
dengan anemia, cacat bawaan, bayi mudah infeksi sampai kematian perinatal,
inteligensi rendah (Simbolon el al2018).
Melihat dampak yang di timbulkan dari anemia ini, maka sebaiknya ibu hamil
melakukan berbagai upaya pencegahan, diantaranya ;
a. Mengkonsumsi 60 mg zat besi
b. Makan makanan yang kaya zat besi seperti daging merah, unggas,
telur, sayuran hijau (seperti brokoli, bayam), kacang-kacangan dan biji- bijian,
tahu dan tempe
c. Mengkonsumsi suplemen zat besi dianjurkan juga selain mengkonsumsi
makanan ini makanan tinggi vitamin C seperti jeruk, strowberi dan tomat
yang dapat membantu tubuh menyerap zat besi lebih banyak atau meminum
vitamin C (Simbolon el al, 2018)
B. Hemoglobin
Definisi Hemoglobin Hemoglobin adalah substansi sel -sel darah merah yang
berfungsi sebagai alat tranportasi, mengangkut oksigen dari paru - paru ke seluruh
bagian tubuh (Chomaria, 2012)
Hemoglobin adalah protein dalam eritrosit yang memberikan warna eritrosit
tersebut (Ani, 2013). Hemoglobin merupakan suatu persenyawaan antara heme
(persenyawaan yang terdiri dari sebuah atom Fe yang terletak di tengah- tengah
struktur porfirin) dan globin (suatu protein yang terdiri dari 2 pasang rantai
polipeptida atau 4 buah rantai yaitu satu pasang rantai α (alpha) dan satu pasang
rantai bukan α) dengan berat molekul sekitar 67.0000 Dalton (Pribadi et al ,2015).
Kadar hemoglobin ialah ukuran pigmenrespiratorik dalam butiran darah merah.
Jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah
dan jumlah ini biasanya disebut “100 persen” (Evelyn, 2010), batas normal nilai
hemoglobin untuk seseorang sukar di tentukan karena kadar hemoglobin bervariasi
diantara setiap suku bangsa. Namun WHO telah menetapkan batas kadar hemoglobin
normal berdasarkan umur dan jenis kelamin (WHO dalam (Arisman, 2010). Kebutuhan
hemoglobin yaitu ;
Fungsi paling penting hemoglobin adalah membawa oksigen dari paru – paru
sampai ke seluruh tubuh (Ani, 2013). Hemoglobin di dalam darah membawa oksigen
dari paru –paru ke seluruh tubuh dan membawa kembali karbondioksida dari seluruh
sel ke paru–paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Mioglobin berperan sebagai reservoir
oksigen : menerima, menyimpan dan melepas oksigen didalam sel-sel otot. Sebanyak
kurang lebih 80% besi tubuh berada di dalam hemoglobin (Almatsier, 2011).
Pembentukan Hemoglobin Pada Ibu Hamil Hemoglobin di bentuk sejak janin
masih dalam berada dalam kandungan. Pada masa embrio dibentuk Hb Portland, Hb
Gower 1, dan Hb Gower 2. Sejalan dengan perkembangan janin, terjadi aktivasi gen-
gen yang mengatur pembentukan rantai globin secara berurutan sesuai lokasinya
pada kromosom. Pada masa embrio, yolk sac akan membentuk Hb Gower 1, Hb
Gower 2 dan Hb Poltland. Hemoglobin Glower 1 merupakan hemoglobin utama pada
embrio berumur kurang dari enam minggu, dan dalam keadaan normal tidak akan
ditemukan lagi pada embrio yang berumur lebih dari 13 minggu. Gabungan antara
dua gen α dan dua gen Υmembentuk hemoglobin F (HbF). Pada janin HbF (90-95%)
terbentuk sejak usia sangat muda, merupakan hemoglobin terbanyak sampai usia 34-
36 minggu.Peralihan pembentukan HbF ke HbA bersamaan dengan terjadinya
perpindahan tempat pembentukan eritrosit .
Pemberian preparat 60 mg/hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr%/
bulan. Saat ini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 50
nanogram asam folat untuk profilaksis anemia. (Susiloningtyas, 2011).
C. Susu Tempe
Bahan dasar dari tempe adalah Kedelai atau kacang kedelai (soybeans) yaitu
merupakan tanaman pangan yang berbentuk polong tumbuh tegak dan membentuk
semak (berkumpul) yang hanya panen pada saat musim tertentu yang berasal dari
Asia (Herawaty, 2019).
Kandungan Gizi yang terdapat pada kedelai ;
a. Lemak
Kedelai mengandung sekitar 19% lemak tak jenuh yang merupakan asam
linoleat dan omega 3 atau sekitar 15,6% gram dalam 100 gram kedelai. Efek
konsumsi kedelai sangat aman bagi penderita tekanan darah tinggi dan
penyakit akibat kadar kolesterol/HDL dalam darah tinggi.
b. Protein
Kandungan protein kedelai adalah protein nabati. Diyakini bahwa protein
dalam kedelai hampir setara dengan kandungan protein pada daging merah.
Kandungan protein pada sepotong daging hampir sama dengan dua potong
tempe dengan berat yang sama, sepotong tempe dengan sepotong daging
mempunyai berat masing - masing 100 gram
misalnya. Dapat dikonsumsi bagi orang yang vegetarian, agar asupan protein
tetap tercukupi. Protein yang cukup jumlahnya dalam tubuh manusia akan
membantu proses pencernaan. Selain itu protein sangat bagus untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak.
c. Lesitin
Kedelai mengandung senyawa lesitin, yang sangat berguna bagi
metabolisme, kesehatan hati, dan kesehatan organ - organ tubuh lain.
d. Kalsium
Kandungan kalsium pada kedelai lebih tinggi daripada jenis kacang - kacangan
lain. Susu kedelai dijadikan bahan pembuat susu. Susu kedelai cocok untuk
diminum oleh orang
orang yang alergi terhadap kandugan protein susu pada susu sapi atau susu
kambing.
e. Karbohidrat
Karbohidrat dalam biji kedelai kering terdapat 34,8 gram. Karbohidrat ini
yang mengandung lesitin untuk pencernaan dan menghasilkan kalori energi
bersama protein dan lemak. Oleh karena itu, kedelai sangat cocok untuk
dijadikan makanan pokok pengganti nasi.
f. Mineral
Selain mineral kalsium yang cukup yang tinggi di dalam kedelai, terdapat
mineral lain seperti kalsium, pospor, dan besi.Fe dalam kacang kedelai
memudahkan transportasi oksigen melalui darah ke semua sel, jaringan, dan
organ, membantu lubrikasi semua sel, menolong proses pembekuan darah,
membuat kulit selalu tampak bercahaya.
g. Vitamin
Vitamin yang dikandung kedelai kering dalam tiap 100 gramnya adalah 95
UI vitamin A, 0,93 mg vitamin B1, 0,92 mg vitamin C.
h. Air
Sebagai pelengkap kedelai juga banyak mengandung air yaitu sekitar 20 gram
pada setiap 10 0 gram kacang kedelai kering (Herawati, 2019).
Sebagai produk kedelai yang difermentasi, tempe terbukti memiliki nutrisi yang jauh
lebih tinggi daripada kedelai biasa. Rupanya proses fermentasi membantu
penambahan nutrisi dalam tempe. Di dalam 100 gram tempe, terkandung sekitar 190–
200 kalori dan beragam nutrisi berikut ini;
a. 18–20 gram protein
b. 8 gram karbohidrat
c. 8,8–9 gram lemak
d. 1,4 gram serat
e. 10 miligram natrium
f. 2,7 miligram zat besi
g. 80 miligram magnesium
h. 110 miligram kalsium
i. 270 miligram fosfor
j. 400 miligram kalium
Sedangkan untuk susu tempe memiliki vitamin 2 kali lipat dan mineral 3 kali lipat lebih
besar daripada susu kedelai. Protein dalam susu Tempe pun 5 kali lebih banyak
daripada susu kedelai biasa. Kadar gula, sodium, dan indeks glikemik susu tempe jauh
lebih rendah. Selain itu susu tempe juga mengandung vitamin B12 yang sangat mudah
dicerna tubuh. Selain itu, di dalam tempe terkandung senyawa antioksidan berupa iso
flavon. Sehingga mengkonsumsi tempe dapat mencegah kelainan morfologi sel darah
merah akibat penyakit anemia
Susu tempe ini memiliki manfaat yang sangat besar, diantaranya ;
a. Meningkatkan Metabolisme Tubuh
b. Merupakan salah satu sumber protein nabati yang pada dasarnya merupakan
zat sumber pembangunan sel dan pembuluh darah, pengganti sel-sel tubuh
yang rusak.
c. Menjaga Berat Badan
d. Mengandung isoflavin, sejenis antioksidan yang sangat baik untuk
mengurangi risiko berbagai jenis penyakit kanker, dengan menetralisir radikal
bebas dalam tubuh, karena radikal bebas yang ada di dalam tubuh
menyebabkan sel yang sehat bermutasi menjadi sel kanker. Kanker yang
diatasi diantaranya, kanker prostat, kanker paru-paru, kanker perut, dan
kanker rahim.
e. Menyehatkan jantung karena banyak mengandung lemak tak jenuh yang
artinya bebas kolesterol berarti kedelai dapat mengurangi penyumbatan
disalah satu bagian atau peredaran darah yang menuju atau keluar jantung.
Semakin rajin konsumsi kedelai, jantung menjadi semakin sehat.
f. Mengandung kalsium tinggi dan kandungan lainnya (magnesium, tembaga,
selenium, dan seng) sangat baik untuk kesehatan tulang. Semua unsure
mineral tersebut sangat penting bagi aktivitas osteotherapic, yaitu aktivitas
yang memungkinkan tulang untuk tumbuh lebih cepat dan mempercepat
proses penyembuhan apabila ada kerusakan.
g. Mencegah Anemia karena mengandung Zat besi yang terkandung dalam
kacang kedelai dapat mencegah anemia, yaitu penyakit kekurangan sel darah
merah yang membuat penderita merasa sering lesu dan mudah merasa lelah.
Didalamnya mengandung vitamin B 12 yang dapat membantu pembentukan
sel darah merah dalam tubuh.
h. Mencegah dan Mengatasi Diabetes dengan Kandungan gizi yang dimiliki
kedelai menjadikan makanan sempurna bagi penderita diabetes karena
penderita tidak memerlukan lagi konsumsi makanan yang mengandung
karbohidrat tinggi yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Selain
itu, tempe menurunkan nafsu makan. Cocok sekali bagi penderita diabetes
tahap awal.
i. Mengandung serat yang sangat tinggi sehingga dapat membantu dan
memperbaiki kesehatan pencernaan. Beberapa peneliti juga menunjukan
bahwa kedelai mengandung anti bakteri untuk kesehatan pencernaan yang
dapat mencegah diare.
j. Mengatasi Gangguan Tidur dengan kandungan magnesium yang ada di dalam
kacang kedelai dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan
kenyamanan tidur secara langsung (Herawati, 2019).
Susu tempe merupakan produk hasil ekstraksi tempe dengan air sehingga
diperoleh larutan dengan komponen padatan terlarut. prinsip pembuatan sari tempe
adalah ekstraksi tempedengan air melalui tahap pembuatan yaitu pemotongan bentuk
dadu, pengukusan 3 menit, penambahan air mendidih, penggilingan, penyaringan,
penambahan bahan tambahan pangan (gula, garam, perisa, penstabil) dan pemanasan
pada suhu 90°C.
Adapun cara pembuatan susu tempe ini sangat sederhana, yaitu
a. Potong tempe kecil-kecil dengan ukuran 1 cm persegi,
b. Rebus tempe selama 5 menit untuk mematikan jamur tempe, setelah 5 menit
matikan api dan tiriskan sampai kering.,
c. Blender dengan menambah sedikit air hangat, setelah halus saring hasil
gilingan dengan kain bersih sehingga diperoleh susu tempe mentah,
d. Tambahkan air hangat sampai dengan 1 liter dan rebus susu tempe,
e. Dapat di tambahkan gula, madu, atau kurma sesuai selera dan diaduk-aduk
hingga mendidih,
f. Angkat dan dinginkan setelah itu susu tempe siap untuk diminum,
A. Kesimpulan
Setelah melakukan kajian literature, kelima artikel tersebut menunjukan
dampak positif dari konsumsi susu tempe terhadap kenaikan kadar hemoglobin ibu
hamil. Hal ini dikarenakan, kandungan zat besi dan B12 serta vitamin dan mineral
lainnya yang tinggi pada tempe, meningkatkan kadar hemoglobin dan membantu
menurunkan resiko terjadinya anemia.
B. Saran
Diharapkan tenaga kesehatan dapat mengetahui manfaat dari susu tempe ini,
dan dapat menyebarluaskannya kepada Ibu hamil. serta diharapkan adanya
pengembangan penelitian selanjutnya dengan menggunakan susu tempe dalam
bentuk yang sudah siap digunakan agar memudahkan Ibu hamil dalam
mengkonsumsinya.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Ani,Luh Seri.2013. Anemia Defisiensi Besi Masa Prahamil & Hamil.Jakarta : EGC.
Ariani, Ayu Putri. 2017. Ilmu Gizi Melengakapi dengan Standar Penilaian Status Gizi dan
Daftar Komposisi Bahan Makanan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Astriana, Willy. 2017. Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Ditinjau Dari Paritas Dan Usia. Jurnal
Aisyah : Jurnal Ilmu kesehatan Anak. 2 (2).
Astuti, Reni & Dewi Ertina. 2018. Anemia Dalam Kehamilan. Jember : CV Pustaka badi. 285–
292. Https://doi.org/10.14710/jnc.v3i2.5118
Evelyn, R. 2010. “Diagnosis Of Iron Deficiency Anemia in The Eldery By Transferin Receptor
Feritin Index ”. Arch Intern Med.
Fairus, Martini & Prasetyowati.2012. Buku Saku Gizi & Kesehatan Reproduksi. Jakarta :
enerbit Buku Kedokteran EGC.
Wulandhari, A., Supriyana, S., Bahiyatun, B., Hadisaputro, S., & Mashoedi, I. D. (2017). Effect
Of Fe-Fortified Tempe On Hematologic Status In Pregnant Mothers With Anemia.
Belitung Nursing Journal , 3(4), 370–375. https://doi.org/10.33546/bnj.
Yuniwati, Y. (2014). Pengaruh Pemberian Susu Tempe Terhadap Kadar Haemoglobin Pada
Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Media Kesehatan, 7(2), 169–176.
ttps://doi.org/10.33088/jmk.v7i2.242
Yuni Nur Anggraeni.2020. Kajian Literatur konsumsi olahan kedelai dalam meningkatkan
kadar hemoglobin ibu hamil.Respiratory Poltekkes Kemenkes Semarang.
https://repository.poltekkes- mg.ac.id