SKRIPSI
Oleh :
YULIA NENGSIH
195401426292
Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi, menurut data statistik
World Health Organization (WHO) menggambarkan bahwa Indonesia berada pada
urutan ke-7 dari 11 negara-negara di bagian Asia Tenggara, dengan AKI mencapai
148/100.000 kelahiran hidup. Dimana target Sustainable Development Goals (SDGs)
yaitu < 70 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2017). Kematian ibu di Indonesia masih
didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan (30%), Eklamsia (25%),
dan infeksi (12%)(Profil Kesehatan Indonesia, 2015). Hasil penelitian menunjukan
bahwa ibu bersalin yang mengalami kejadian perdarahan postpartum primer mengalami
anemia dalam kehamilan sekitar 85,3% (Putri, 2015).
Di Indonesia ditemukan angka kejadian anemia pada kelompok ibu hamil adalah
sebesar 48.9% dengan proporsi menurut umur yaitu sebesar 84,6% ibu hamil usia 15-24
tahun, 33,7% ibu hamil usia 25-34 tahun, 33,6% ibu hamil usia 35-44 tahun dan 24%
pada ibu hamil usia 45-54 tahun (Riskesdas, 2018)
Prevalesi anemia ditemukan sangat tinggi di Sulawesi tenggara yaitu 63,5%
angka ini terbilang sangat tinggi dibandingkan persentase secara nasional jauh dibawah
persentase anemia disulawesi tenggara (Kasmawati, 2014). Penyebab yang paling sering
ditemui adalah kekurangan defisiensi besi dalam tubuh, umur yang kurang dari 20 tahun
(16,67%), paritas atau jumlah persalinan (10%), jarak kelahiran (23%), Pendidikan (26,
67%) (Dewi, 2017).
Di Provinsi Banten, angka kejadian anemia masih sangat tinggi dengan prevalensi
37,1 %. Angka kejadian anemia berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota
Tangerangtahun 2017 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2016 dengan
jumlah 4329 jiwa menjadi 5390 jiwayang mengalami anemia (Dinas Kesehatan Kota,
2017).
Penyebab utama dari anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat besi yang
berasal dari makanan akibat minimnya kemampuan ekonomi keluarga. Anemia dalam
kehamilan dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun
sel otak, peningkatan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Risiko
kematian maternal, angka prematuritas, penurunan kecerdasan intelejensi, berat badan
lahir rendah (BBLR), dan angka kematian perinatal meningkat (Uluwiyatun, 2014).
Salah satu upaya pemerintah dalam penanggulangan anemia adalah suplementasi
tablet Fe yang dianggap cara paling efektif karena kandungan zat besinya padat dan
dilengkapi dengan asam. Hasil penelitian menyebutkan bahwa untuk membantu
penyerapan zat besi dalam tubuh, maka tablet Fe dikonsumsi bersamaan dengan Vitamin
C. Vitamin C membantu penyerapan besi non heme dengan mengubah bentuk feri
menjadi fero dimana bentuk fero lebih mudah diserap, dengan begitu membantu proses
absorbsi zat besi dan menanggulangi proses penyembuhan dalam kasus anemia
defesiensi besi. Pisang ambon merupakan salah satu buah yang mengandung zat besi dan
vitamin C. Selain vitamin C, dibutuhkan juga beberapa senyawa yang diperlukan dalam
sintesis Hemoglobin antara lain zat besi, protein dan vitamin B kompleks. Kandungan
senyawa ini bisa ditemukan dalam Rumput laut (Eu-cheuma sp) (Uluwiyatun, dkk,
2014).
Pembentukan sel darah merah berasal dari eritroblast di sumsum tulang, produksi
sel darah merah memerlukan zat seperti, besi untuk metabolisme Hemoglobin,
mioglobin, dan sitokrom, kemudian asam folat untuk metabolisme purin/pirimidin,
vitamin B12 untuk daur ulang koenzim folat, dan vitamin C sebagai antioksidan dan
untuk mengoptimalkan absorpsi besi Pisang ambon merupakan salah satu jenis makanan
yang dapat dikonsumsi karena kaya akan zat besi dan juga vitamin C. Vitamin C
diperlukan dalam penyerapan zat besi, dengan demikian vitamin C berperan dalam
pembentukan Hemoglobin, sehingga mempercepat penyembuhan anemia (Mahardika1,
N dan Zuraida, R, 2016). Pisang ambon merupakan penganan yang dapat dikonsumsi
pada semua umur tanpa memiliki efek samping, selain mudah didapatkan dan harga
relatif murah dibanding buah lainnya.
Rumput laut adalah alga yang berukuran makroskopik dan dengan mudah dapat
dikenali secara visual. Kelompok ini terdiri atas alga hi jau (Chlorophyta), alga merah
(Rhodophyta), dan alga coklat (Phaeophyta). (Dwiyitno, 2011). Kandungan utama
rumput laut segar adalah air yang mencapai 80-90 persen, sedangkan kadar protein dan
lemaknya sangat kecil. Meski kadar lemaknya rendah, susunan asam lemaknya sangat
penting bagi kesehatan. Lemak rumput laut kaya akan omega-3 dan omega-6. Kedua
asam lemak ini merupakan lemak yang penting bagi tubuh, terutama sebagai pembentuk
membran jaringan otak, saraf, retina mata, plasma darah, dan organ reproduksi. Rumput
laut mengandung vitamin B6 dan B12 yang dibutuhkan dalam sintesis Hemoglobin.
Vitamin B6 dan asam amino serta glisin pada reaksi awal pembentukan heme. Vitamin
B6 dan vitamin B12 diperlukan untuk sintesis globin. Selanjutnya interaksi antara heme
dan globin akan meng-hasilkan Hemoglobin.
Menurut penelitian sebelumnya oleh Nancy Olii (2019) di wilayah kerja
Puskesmas Kota Selatan Kota Gorontalo yaitu sebanyak sebanyak 24,7% ibu hamil
dengan anemia yang sebagian besar disebabkan oleh ibu yang berpendidikan rendah.
Hal ini karena kurangnya pengetahuan ibu terhadap masih kurang mengetahui dan
mengkonsumsi makanan yang tinggi vitamin C dan zat besi.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hail study pendahuluan di Desa Citalahab
wilayah kerja puskesmas Banjar pada tahun 2020 terdapat 68 ibu hamil trimester I Dan
14 ibu hamil trimester III, 50 (61%) dintaranya ibu hamil mengalami anemia pada
trimester I dan III, didapati dari study pendahuluan yang dilakukan selama ini ibu hamil
diberikan tablet Fe untuk mencegah anemia dan untuk meningkatkan kadar hemoglobin
ibu hamil belum pernah dianjurkan untuk mengkonsumsi pisang dan rumput laut dan lain
sebagainya.
Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Efektivitas Pisang Ambon dan Rumput Laut terhadap Kenaikan kadar
Hemoglobin Ibu Hamil di Desa Citalahan Puskemas Banjar Tahun 2020”. Dengan
harapan dapat memberikan manfaat dan berkontribusi dalam bidang kesehatan,
khususnya kebidanan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang di atas peneliti tertrik untuk melakukan penelitian
“Evektifitas Pisang Ambon dan Rumput Laut terhadap kenaikan kadar Hemoglobin Ibu
Hamil Trimester I dan Trimester III”
1.3 Tujuan
a. Untuk Mengetahui distribusi frekuensi Anemia pada ibu hamil Trimester I dan
Trimester III di Wilayah Puskesmas Banjar.
b. Untuk Mengetahui Evektifitas Pisang Ambon dan Rumput Laut Untuk
Mengatasi Anemia pada ibu hamil Trimester I dan Trimester III di Wilayah
Puskesmas Banjar
c. Untuk Mengetahui Perbedaan diberikan Pisang Ambon dan Rumput Laut Untuk
Mengatasi Anemia Pada Ibu Hamil Trimester I dan Trimester III Antara Sebelum
dan Sesudah di Wilayah Puskesmas Banjar.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoriritis
Adapun manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk menambah kajian teoritis
dalam kebidanan untuk menanggulangi permasalahan terkait kenaikan kadar Hb
pada ibu hamil.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Puskesmas Banjar
Tempat Penelitian dalam memberikan pelayanan kesehatan diharapkan untuk
lebih banyak memberikan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang
informasi kesehatan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan khususnya
pelayanan kebidanan dalam bentuk penyuluhan yang berkaitan dengan
makan-makanan yang bergizi terhadapt peningkatan kadar Hb khususnya
pada ibu hamil. Hasil penelitian ini diharapkan juga bermanfaat bagi
Puskesmas Banjar untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pada ibu hamil
serta memberikan penanggulangan masalah anemia khususnya di Puskesmas
Banjar.
2) Bagi Responden
Perlunya masyarakat meningkatkan informasi dan wawasan tentang
penanganan anemia, hal ini bertujuan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi
anemia pada ibu hamil.
3) Bagi Institusi Pendidikan
Dapat lebih meningkatkan pengembangan ilmu terutama tentang evektifitas
Pisang Ambon dan Rumput Laut untuk meningkatkan kadar Hb ibu hamil
Trimester I dan Trimester III, selain itu, penelitian ini diharapkan menjadi
bahan masukan atau bacaan bagi para pengunjung perpustakaan Universitas
Nasional Jakarta dalam menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa
untuk melakukan penelitian selanjutnya.
4) Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti diharapkan dapat mengembangkan dan melanjutkan penelitian ini
secara lebih mendalam dengan menggunakan variable-variabel lainnya yang
belum diteliti dengan memperluas variabel yang akan diteliti, subjek
penelitian, serta metode penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kirakira 280
hari (40 minggu).Kehamilan 40 minggu di sebut kehamilan matur (cukup bulan).
Bila kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan post matur. Kehamilan
antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan premature (Rukiah dan Yulianti,
2014). Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari Hari
Pertama Haid Terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu: Triwulan
pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan
ke 4 sampai 6 bulan, triwulan ketiga dimulai dari bulan ke 7 sampai bulan ke 9
(Rukiah dan Yulianti, 2014).
Komposisi kandungan
Air (%) 12,90
Protein (%) 5,12
Lemak (%) 0,13
Karbohidrat (%) 13,38
Serat kasar (%) 1,39
Abu (%) 14,21
Mineral Ca (ppm) 52,82
Mineral Fe (ppm) 0,11
Riboflavin (mg/100g) 2,26
Vitamin C ( mg/100g) 4,00
Karagenan (%) 65,75
Sumber : (Muhammad firdaus, 2019)
c. Jenis Rumput Laut
Rumput laut merupakan makro alga yang hidupnya di laut yang tidak
memiliki akar, batang dan daun sejati dan pada umumnya hidup di dasar perairan
dan menempel pada substrat (benda lain). Rumput laut tidak memiliki akar,
batang dan daun yang sesungguhnya (sejati) seperti halnya tanaman tingkat
tinggi dan fungsi-fungsi bagian tanaman tersebut digantikan oleh thallus. Proses
penyerapan nutrisi dan hara di sekitar rumput laut diperankan oleh thallus.
Thallus juga melakukan proses fotosintesis karena keberadaan klorofil atau
pigmen fotosintesis lain di dalamnya. Karena tidak memiliki akar, batang dan
daun seperti umumnya pada tanaman, maka rumput laut digolongkan ke dalam
tumbuhan tingkat rendah (Thallophyta).
Mulai
Identifikasi Masalah
Studi Pendahuluan
Tujuan Penelitian
Tahap Persiapan
Perizinan dan
Kordinasi (Lapangan)
Anemia (kadar HB
menurun)
Faktor Langsung
Umur
Paritas Kandungan pisang
Jarak Kehamilan ambon Upaya Meningkatkan
Nutrisi Kalori Kadar Hb
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium Pemberin Pisang ambon
Posfor, Zat besi, Vit dan rumput laut
A, B1,C
Faktor Tidak Langsung
Pendidikan
Pengetahuan Kadar HB meningkat
Sikap
Sosial Ekonomi Kandungan rumput
laut :
Air, protein, lemak,
karbohidrat, serat
kasar, mineral Ca,
mineral Fe,
Riboflavin, vitamin
C, Karagenan
hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau
antara variable yang satu dengan variable yang lain dari masalah yang ingin
dan diamati secara langsung.Agar dapat diamati dan dapat diukur, maka
yang diteliti adalah anemia pada ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas
Variabel Independen
Variabel Dependen
Pisang Ambon
Peningktan kadar HB
pada ibu hamil
Rumput Laut
Hipotesis (atau ada pula yang menyebutnya dengan istilah hipotesa) dapat diartikan
secara sederhana sebagai dugaan sementara. Jika dimaknai secara bebas, maka
hipotesis berarti pendapat yang kebenarannya masih diragukan. Untuk bisa
memastikan kebenaran dari pendapat tersebut, maka suatu hipotesis harus diuji atau
dibuktikan kebenarannya. Untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis, yakni
melalui percobaan atau penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
- Hipotesis Nol (H0)
Menyatakan tidak ada perbedaan sesuatu kejadian antara kedua kelompok.
- Hipotesis Alternatif (Ha)
Menyatakan ada perbedaan sesuatu kejadian antara kedua kelompok.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasy experimental dan
desain penelitian yang digunakan adalah Two group pretest-posttest design yaitu
observasi dilakukan dua kali yaitu sebelum eksperimen (01) disebut pretest, dan
sesudah eksperimen (O2) disebut dengan posttest.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kadar Hb pada kelompok
eksperimen yang telah diberikan pisang ambon secara rutin dan rumput laut.
Keterangan :
3.2.1 Populasi
(Notoatmodjo, 2012). Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester II
3.2.2 Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Widya 2014). Dalam menentukan jumlah
N
n=
1+ N ( d ) ²
Keterangan:
n = Jumlah sampel
sebesar 0,1
N = Jumlah populasi
Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah sampel dalam penelitian dapat dihitung
sebagai berikut :
50
n= 2
1+50( 0,1)
50
n=
1+50 ( 0,01 )
50
n=
1+0,5
50
n=
1,5
n = 33,3
n = 33 ibu hamil.
Berdasarkan perhitungan di atas, maka besar sampel yang diambil dalam penelitian
Purposive Sampling. Metode ini menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh
peneliti. Kriteria pemilihan sampel terbagi menjadi kriteria inklusi dan eksklusi.
a. Kriteria Inklusi Sampel
Kriteria Inklusi adalah kriteri atau ciri-ciri yang harus dipenuhi setiap
2018)
1) Seluruh ibu hamil TM I dan III yang mengalami anemia yang berkunjung di
Kriteria eksklusi adalah karakteristik umum dari suatu populasi target yang akan
Banten.
selama 1 bulan penelitian yaitu pada bulan Juni 2020 s.d. bulan Juli 2020.
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik
kesimpulannya. Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas adalah objek atau gejala-gejala dalam penelitian yang bebas dan
tidak tergantung dengan hal-hal lain dilambangkan dengan (X) dan variabel
dengan (Y). berdasarkan judul penelitian, maka terdapat dua variabel yaitu:
disimbolkan (X). Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian
(Y). Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah kadar hemoglobin pada
Laut terhadap kenaikan kadar hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester I dan III
yaitu pemberian pisang ambon (independent variable) atau variabel X1, dan
pemberian rumput laut (independent variable) atau variabel X2, dan anemia
Pada Ibu Hamil Trimester I dan III sebagai variabel terikat (dependent variable)
atau variabel Y.
“Efektivitas Pisang ambon dan rumput laut terhadap kenaikan kadar hemoglobin
Variabel Dependen
1 Peningkat Peningkatan Melakukan Pengukuran 1.Anemia Sedang Ordinal
an kadar Kadar Hb Pemeriksaan menggunakan Jika: Hb 7-8gr%
Hb pada pada ibu Hb, Pengisian alat (Easy touch 2.Anemia Ringan
ibu hamil Selama Lembar GCHB), Jika: Hb 9-10gr%
3. Tidak Anemia
Dengan kehamilan Observasi Lembar
Jika: Hb 11 gr%
Anemia Observasi
Variabel Independen
2 1.Pemberian
Pemberian Kegiatan
Kegiatan Memberikan
Memberikan Timbangan
Timbangan -- --
Pisang
Rumputambon
laut pemberian
pemberian Pisang ambon
Agar-agar
Pisang ambon Rumput laut
pada
Agar-agar Sebanyak
Sebanyak
ibu hamillaut
Rumput 250 g/ hari
sebanyk 250
sebanyak
pada 250 g/hari
g/hari, dan
ibu hamil
selama
sebanyak7 hai
250
g/hari, dan
selama 7 hai
3.7 Intrumen penelitian
lembar observasi dan alat ukur Hb, lembar observasi adalah suatu proses yang
kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.
(Sugiyono, 2013).
mengumpulkan data di peroleh dari data primer yaitu data yang langsung
diperoleh dari subyek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat
pengambilan data secara langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang
ibu.Kemudian, diperoleh juga dari hasil observasi yang sudah diberikan sebelum
dan sesudah pasien diberikan pisang ambon dan rumput laut dimana observasi
variabel yang diteliti. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan
dilakukan. Setelah itu melihat rekam medis pasien yang ada di Puskesmas Banjar
dan menandai buku rekam medis pasien yang termasuk kedalam kriteria dalam
penelitian.
dan memberi kesempatan responden untuk bertanya apabila ada yang kurang
dipahami.
d. Peneliti melakukan pemberian pisang ambon dan rumput laut pada ibu,
sebelum diberikan pisang ambon dan rumput laut , ibu diberi penjelasan
kadar Hb pada ibu dengan anemia. Pisang ambon dan rumput laut diberikan
berikut:
3.9.1 Editing
3.9.2 Coding
3.9.3 Entrying
3.9.4 Cleaning
2018).
masing variabel baik variabel bebas, yaitu pemberian pisang ambon dan rumput
laut , maupun variabel terikat anemia pada ibu hamil. Kemudian untuk
menggunakan uji statistik yaitu uji t-dependent, yakni responden diukur dua
kali/diteliti dua kali atau sering disebut pre-test dan post-test. Taraf signifikan
95% (α = 0,05). Pedoman dalam menerima hipotesis : apabila Pvalue < 0,05 maka
Ho ditolak, apabila Pvalue > 0,05 maka Ho gagal ditolak. Kemudian data yang
didapat disajikan dalam bentuk tabel (Sutanto, 2006). Penelitian ini menggunakan
Paired T-Test.
sebagai berikut :
cara penelitian, cara penelitian, manfaat penelitian, dan hal-hal lain yang
privasinya.
hak-haknya.
(Notoatmodjo, 2018).