PENDAHULUAN
yang dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisiks,
mental, sprititual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
tahun 2012 didapatkan data Angka Kematian Ibu (AKI) meningkat dari 228
per100.000 kelahiran hidup (SDKI 2007) menjadi 359 per 100.000 kelahiran
hidup. Sementara itu,AKI di Indonesia Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebanyak
kehamilan, 5,6% infeksi, 1,8% partus lama dan 1,6% abortus. Sedangkan pada
hidup (SDKI,2012). Pada tahun 2013 AKB di Indonesia mencapai 25 per 1.000
kelahiran hidup (WHO, 2014). Pada tahun 2015 AKB di Indonesia menurun
1
dicapai sesuai kesepakatan MDGs pada tahun 2015 yaitu, AKI adalah 102 per
(Depkes,2012).
deteksi dini dan penanganan ibu hamil berisiko perlu lebih ditingkatkan terutama
di fasilitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Dengan cara pemantauan
dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali pemeriksaan
masalah klasik yang tidak pernah bisa ditangani dan memiliki dampak yang
serius pada ibu dan bayi. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu hamil
dengan kadar hemoglobin (Hb) < 11g/dl pada trimester I dan III, sedangkan
pada trimester II kadar Hb < 10,5g/dl (Kemenkes RI, 2013). Sebagian besar
penyebab anemia pada ibu hamil di Indonesia adalah kekurangan zat besi.
Kebutuhan yang meningkat pada masa kehamilan, rendahnya asupan zat besi
merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya anemia defisiensi besi. Volume
darah pada saat hamil meningkat 50%, karena kebutuhan meningkat untuk
2
usia kehamilan. Kemenkes RI (2020), melaporkan bahwa menurut laporan
Riskesdas 2018 sebanyak 48,9% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia dan
Anemia atau lebih sering disebut kurang darah di mana kadar sel
darah merah berada di bawah nilai normal. Penyebabnya bisa karena kurangnya
zat gizi untuk pembentukan darah misalnya zat besi, asam folat dan vitamin
B12, tetapi yang paling sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi
konsepsi, sering terjadi immaturitas, prematuritas, cacat bawaan atau janin lahir
intrauterin, prematuritas, berat badan lahir rendah, cacat bawaan dan mudah
prematuritas, ancaman dekompensasi kordis dan ketuban pecah dini. Pada saat
prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 41,8%.
2013, pada tahun 2013 sebanyak 37,1% ibu hamil anemia sedangkan pada tahun
Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yang harus
3
hamil itu sendiri, kebutuhan zat gizi janin juga harus diperhatikan. Kebutuhan
terjadi pada ibu hamil yaitu anemia dan KEK (Proverawati, 2009).
tambah darah (TTD) ibu hamil yang memperoleh TTD ≥ 90 butir yaitu
butir. Data tersebut berarti bahwa 61,9% ibu hamil tidak mengonsumsi TTD
sesuai anjuran.
tablet tambah darah, jarak kehamilan, paritas, status gizi, serta penyakit
zat besi dalam makanan atau tablet tambah darah. Kejadian anemia
besi biasa disebut dengan anemia gizi besi atau AGB. Anemia gizi besi
memang biasa diderita oleh ibu hamil, wanita menyusui dan wanita usia
4
subur. Kekurangan zat gizi besi atau defisiensi zat besi di Indonesia
pemberian TTD dengan harapan agar seluruh wanita usia subur khususnya
ibu hamil mudah menjangkau TTD dan mendapat asupan zat besi yang
cukup.
mengenai Hb Ny.Y yaitu 9 gr/dl. Hal tersebut tidak sesuai dengan batas
normal kadar Hb pada ibu hamil yaitu > 11 gr%. Selain itu kenaikan berat
bulan penambahan berat badan pada ibu hamil adalah 2 kg per bulan, hal ini
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin
kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama
Anemia pada kehamilan dapat berakibat buruk baik pada ibu maupun
maupun suplai nutrisi dari ibu terhadap janin. Akibatnya janin akan
kehamilan akan meningkatkan risiko mortalitas dan morbiditas baik pada ibu
maupun pada janin. Maka dengan demikian, BBLR yang ditemukan termasuk
ke dalam dismaturitas, atau bayi kecil masa kehamilan (KMK) artinya berat
janin tidak sesuai dengan usia kehamilan. Apabila bayi yang dilahirkan
7
memiliki berat lahir yang rendah,
umumnya sebagai akibat dari kekurangan zat besi dari konsumsi makanan
atau kehilangan darah yang berlebihan dan tidak mampu diganti dari
termasuk defisiensi vitamin B12, vitamin B6, atau asam folat yang lebih
yang disebabkan oleh rendahnya produksi sel darah merah (eritrosit) dan Hb,
8
atau kadar hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I dan IlI , kadar
hemoglobin atau kadar eritrosit < 10,5 gr% pada trimester II. Anemia adalah
pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama kehamilan, indikasi Anemia
adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,50 sampai dengan 11,00
9
kurang dari 11 gr/dl (Depkes RI. 2006, Depkes RI. 2003).
Patofisiologi
Anemia adalah suatu kondisi dimana tubuh kekurangan zat besi dan
Stadium 2 Cadangan zat besi dalam tubuh yang berkurang tidak dapat
dengan cara mempercepat proses pembelahan sel dan menghasilkan sel darah
merah baru yang sangat kecil (Mikrositik). Dan pada Stadium 5, kekurangan
zat besi semakin buruk, dan gejala-gejala anemia akan timbul atau dirasakan.
Maka penambahan zat besi pada ibu hamil sangat diperlukan, untuk memenuhi
kekurangan zat besi dalam darah. Pengobatan untuk anemia ini dengan
karena tubuh kekurangan asam folat dan defisiensi vitamain B12, walaupun
anmia ini jarang terjadi. Pada anemia Hipoplastik ini disebabkan oleh sumsum
10
tulang belakang yang tidak dapat mencukupi sel-sel darah baru. Dan pada
anemia Hemolitik ini dapat disebabkan oleh penghancurah sel darah merah yang
terlalu cepat dari pembuatannya. Dan anemia yang dialami oleh partisan
darah merah akibat kurangnya kadar zat besi dalam darah. Jika
simpanan zat besi dalam tubuh seseorang sudah sangat rendah berarti
gejala fisiologis. Simpanan zat besi yang sangat rendah lambat laun
batas normal, keadaan inilah yang disebut anemia gizi besi ( Masrizal,
2007).
11
Anemia Hipoplastik pada Wanita Hamil adalah anemia yang
dalam darah : penambahan volume plasma yang relatif lebih besar daripada
hipervolemia.
pertambahan tersebut ada lah sebagai berikut : plasma 30%, sel darah 18%,
12
secara fisiologi dalam kehamilan dan bermanfaat bagi wanita hamil tersebut.
Pengenceran ini meringankan beban jantung yang harus bekerja lebih berat
jantung (cardiac output) juga meningkat. Kerja jantung ini lebih ringan
hematokrit. Penurunan ini lebih kecil pada ibu hamil yang mengkonsumsi zat
merah dan sel darah putih. Volume plasma meningkat 40 – 50%, sedangkan
13
tekanandarah dalam batas normal, perlu dicurigai anemia defisiensi besi.
Dan secara klinis dapat dilihat tubuh yang pucat dan tampak lemah
( Wiknjosastro, 2005). Gejala lain adalah lemas, cepat lelah, letih, mata
berkunang kunang, mengantuk, selaput lendir , kelopak mata, dan kuku pucat
Menurut soebroto (2009) gejala anemia pada ibu hamil diantaranya adalah
:
1. Cepat lelah
2. Sering pusing
3. Mata berkunang-kunang
4. Lidah luka
5. Nafsu makan menurun
6. Konsentrasi hilang
7. Napas pendek
8. Keluhan mual muntah lebih hebat pada kehamilan muda
adalah kondisi ibu dengan kadar Hb < 11 % . Anemia pada ibu hamil di
14
2.5.3 Anemia sedang: Hb 7-8.9gr%
Tablet tambah darah adalah tablet besi folat yang setiap tablet
mengandung 200 mg ferro sulfat dan 0,25 mg asam folat. Untuk ibu hamil,
minumlah 1 (satu) tablet tambah darah paling sedikit selama 90 hari masa
Pengertian Kehamilan
terdiri dari ovulasi pelepasan ovum, terjadi imigrasi spermatozoa dan ovum,
15
Kehamilan tidak selalu berjalan dengan baik melainkan banyak faktor yang
jarang, ini menyebabkan kematian ibu dan janin. Beberapa faktor yang
anemia, dan penyakit jantung serta riwayat obstetrik yang buruk (Maulana,
2008).
Usia ibu ketika hamil dan melahirkan, Ibu yang terlalu muda (kurang
dari 20 tahun) dan terlalu tua (di atas 35 tahun), Frekuensi melahirkan telah
empat kali melahirkan atau lebih, riwayat kehamilan serta adanya kelainan
struktur organ reproduksi wanita. Faktor dari bayi seperti kelainan letak janin,
janin ganda dan janin besar. Termasuk kelompok yang berisiko tinggi dan
16
Tanda Kehamilan
bagian,yaitu:
2011). Hal tersebut sangat khas pada ibu hamil, karena biasanya
meredakan rasa mual (Naviri, 2011) Hal ini biasanya terjadi pada
17
usia kehamilan. Mengidam ini tidak terjadi pada semua ibu hamil
(Manuaba, 2010).
d. Pingsan
yang sesak dan padat. Biasanya hal ini hilang sesuai kehamilan 16
minggu.
Keadaan ini sangat lah wajar untuk ibu hamil. Mamae akan
18
terjadi setelah 1 minggu haid terlambat. Payudara menjadi lebih
g. Miksi sering
Semua ibu hamil akan mengalami hal ini. Sering buang air
19
Tanda kemungkinan kehamilan
a. Perut membesar
b. Uterus membesar
c. Tanda Hegar
d. Tanda Chadwick
e. Tanda Piscaseck
20
rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini
f. Tanda Braxton-Hicks
kontraksi otot uterus. Krontraksi ini tidak sakit namun semakin tua
g. Teraba Ballotemen
balik saat pemeriksaan. Hal ini adalah tanda adanya janin. Ketukan
ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa. Hal ini harus
bentuk janin saja tidak cukup karena dapat saja merupakan miomauter
(Naviri, 2011).
kehamilan.
21
Tanda Pasti Kehamilan
muda. Oleh karena itu kehamilan pasti dapat ditegakkan melalui pemeriksaan
USG dapat diketahui terdapat “fetal plate”, kantung gestasi, rahim membesar.
terdengar denyut jantung janin dan teraba gerakan janin (Yulaikah, 2008).
a. Perubahan Pada Trimester Pertama. Ibu merasa tidak sehat dan sering
berharap untuk tidak hamil. Pada trimester pertama, ibu akan selalu
b. Perubahan Pada Trimester Kedua. Ibu akan merasa lebih sehat karena
waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran
22
kewaspadaannya. Ibu mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya
paling sederhana adalah metode sahli, dan yang lebih canggih adalah
HCl menjadi globin ferroheme. Ferroheme oleh oksigen yang ada diudara
ferrihemechlorid yang juga disebut hematin atau hemin yang berwarna coklat.
Warna yang terbentuk ini dibandingkan dengan warna standar (hanya dengan
mata telanjang).
yang diubah adalah warna hemin yang terbentuk. Perubahan warna hemin
(Widyastuti,2014)
23
2.8.1 Nutrisi ibu hamil
Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari
sebagai sumber karbohidrat, lemak nabati, dan hewani 35%, serta 10%
berasal dari sayur dan buah-buahan. Kekurangan dan kelebihan nutrisi dapat
(Winkjosastro, 2005).
komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi (Supariasa I,
2002).
mengetahui status gizi ibu hamil, ada penilaian lain yang digunakan untuk
menilai status gizi ibu hamil (Kusmiyati, 2008) yaitu berat badan dilihat
24
dari quatelet atau Index Masa Tubuh (IMT).
kehamilan karena penting dari segi kesehatan bagi ibu dan bayi. Apabila
pertambahan yang dianjurkan harus lebih kecil dari ibu dengan berat badan
ideal, yaitu antara 12,5 - 17,5 kg hal ini dikarenakan akan mempunyai
sebelum hamil kurang, maka ketika hamil ia perlu menambah berat badan
memiliki berat badan normal. Apabila terjadi asupan gizi yang kurang
2006).
tersebut yaitu janin 25-27%, placenta 5%, cairan amnion 6%, ekspansi
25
IMT (kg/m2) Total kenaikan berat badan Selama trimester 2 dan
yang disarankan
(BMI <18,5)
18,5-22,9)
23-29,9)
2013)
26
Nutrisi pada ibu hamil sangat menentukan status kesehatan ibu
dan janinnya. Hal yang harus diperhatikan ibu hamil yaitu makanan
(Saifuddin, 2010).
memadai. Selain untuk mengatasi beban yang kian berat, juga sebagai
2011).
pada ibu hamil trimester III secara garis besar adalah sebagai berikut :
A. Kalori
70.000-
kg.
27
Agar kebutuhan kalori terpenuhi, maka diperlukan konsumsi
B. Protein
kacangan).
C. Kalsium
D. Vitamin
E. Zat Besi Fe
28
Diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil terutama pada
tablet zat besi dimulai setelah rasa mual dan muntah hilang, satu
F. Asam Folat
tablet Fe, 1 tablet mengadung zat besi 60 mg dan asam folat 500
µg.
G. Air
2.8.2 Imunisasi
29
Kebersihan harus dijaga selama hamil. Baju hendaknya
longgar dan mudah dipakai. Sepatu atau alas kaki lain yang
(Wiknjosastro, 2005).
secara eksklusif.
30
2.9 Tanda Bahaya Kehamilan
beristirahat.
dapat diikuti dengan keluarnya bagian kacil janin seperti tali pusat,
tangan, atau kaki. Oleh karena itu bila saat hamil ditemukan ada
31
mati terlalu lama dalam menimbulkan gangguan pada ibu. Bahaya
zat berasal dari jaringan mati yang masuk ke dalam darah ibu.
jika disentuh sedikit saja dan terasa sangat keras seperti papan serta
I III IV
Triwulan
Masalah / Faktor Resiko SKOR
II III.1III.2
32
Pernah melahirkan dengan
4
a.terikan tang/vakum
b. uri dirogoh 4
c. diberi infus/transfuse 4
Hamil kembar 4
Hydramnion 4
Letak sungsang 8
Letak Lintang 8
Preeklampsia/kejang-kejang 8
JUMLAH SKOR
Untuk umur dan paritas pada semua ibu hamil sebagai skor awal
33
c. Skor 8: Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST)
Jumlah skor :
34
BAB III
TINJAUAN KASUS
Subjektif
1. Biodata
35
Keluhan utama : Ibu mengeluh sering pusing,sering mengantuk,lemas,
3. Riwayat Obstetri
a.Riwayat Menstruasi
b.Riwayat Perkawinan
1) Perkawinan ke : 1 (satu)
Istri : 23 th
c. Riwayat Kontrasepsi
melahirkan spontan
36
1) HPHT : 5-6-2022 (TP : 12-3-2022)
2) TM I : ANC :2x
Keluhan : mual
3) TM II : ANC :2x
Tempat : puskesmas
dan
Tempat : puskesmas
Keluhan : pusing
dan
4.Riwayat Kesehatan
1) Sistemik
37
Diabetes Melitus : Tidak Ada
a. Nutrisi
Makan:
Frekuensi : 3 x sehari
Minum:
38
b. Eliminasi
BAB
Frekuensi : 1x sehari
Konsisten : lembek
BAK
d. Personal higiene
Mandi : 2 x sehari
Keramas : 2 x seminggu
g. Rekreasi : ada
39
i. Kebiasaan ibu/suami yang merugikan kesehatan
2. Persiapan Persalinan
Penolong : Bidan
Kendaraan : Motor
Objektif
1. Data umum :
Kesadaran : composmentis
40
Tinggi badan : 154 cm
BB sebelum hamil : 50 kg
BB sekarang : 58 kg
LILA : 25 cm
Tanda-tanda vital
Nadi : 76 x/menit
Suhu : 36,5 0c
Pernafasan : 18 x/menit
2. Data khusus :
gravidarum
Mulut &gigi : sedikit pucat, bibir lembab, lidah merah muda, tidak
ada karies
dan limfe
41
ki/ka menonjol, hiperpegmentasi pada aerola
negatif
Palpasi :
disebelah kiri
dan melenting
Masuk PAP).
42
3. Pemeriksaan labor :
HB : 9 gr%
HIV : negatif
Sifilis : negatif
Hepatitis B : negatif
Assesment
Diagnosa : Ibu G3P2A0H2 usia kehamilan 28 minggu, keadaan umum ibu anemi
sedang
Kebutuhan :
3. Penkes tentang :
a. Nutrisi
dan buah
4. Kunjungan ulang
43
Planning
a. Nutrisi
b. istirahat
Catatan pelaksanaan:
3. Memberi ibu konseling tentang bahaya asap rokok terhadap kesehatan ibu
dan janin
suaminya
44
6. Memberi jadwal kunjungan ulang ibu beserta suami untuk menjelaskan
Evaluasi : suami ibu mengerti dan tidak akan merokok didalam rumah serta
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
kesimpulan bahwa pentingnya asuhan yang diberikan bidan terhadap ibu pada
masa kehamilan sebagai deteksi dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi
yaitu keadaan Hb Ny. Y yang kurang dari batas normal dan kenaikan berat
badan yang kurang pada bulan ini yaitu hanya1 kg dalam 1 bulan, sesuai dengan
sedang.
2003) tentang kenaikan berat badan yang di anjurkan. Diberikan asuhan untuk
meningkatkan Hb yaitu dengan istirahat yang cukup dan makan yang tinggi
karbohidrat dan protein serta minum tablet Fe secara teratur tiap malam. Serta
45
menganjurkan Ny Y untuk mengatur pola makanan yang baik untuk memenuhi
kebutuhan ibu hamil sehingga berat badan ibu naik normal setiap bulannya.
4.2 Saran
46
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. (2010a). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kemenkes dan JICA
47
Kusmiyati Yuni, Wahyuningsih Heni, S. (2008). Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta:
Fitramaya.
Manuba Ida Ayu, M. I. B. (2012). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB.
Sarwono Prawirohardjo. (2011b). Untaian Materi Penyuluhan KIA (Ibu dan Anak) (1st
Tarwoto, Wasnidar. (2007). Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil, Konsep dan
Varney Helen, Kriebs Jan M, G. C. L. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. (E.
Baru Press. (2015). Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal & Neonatal (1st
48
49
50
51