BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah bahwa bayi hanya menerima ASI
dari ibu tanpa penambahan cairan atau makanan padat lain, kecuali sirup yang
berisi vitamin, suplemen mineral atau obat dari sejak lahir sampai usia 6
bulan. Selain gizi lengkap yang bersifat alami, ASI juga memberikan banyak
(Sringati, 2016).
atau lebih, hal ini berdampak ibu tidak memiliki waktu yang cukup untuk
kesempatan untuk memerah ASI di tempat kerja, tidak tersedianya ruang ASI,
selama 5 hari maka Jam kerja 8 jam dalam 1 hari sedangkan untuk jam kerja
1
2
2018).
2021 yaitu sebesar 56,9%. Angka tersebut sudah melampaui target program
tahun 2021 yaitu 40%. Persentase tertinggi di provinsi Nusa Tenggara Barat
di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2020 sebanyak 70,36% dan meningkat
ditahun 2021 yaitu 74,16%. Pada tahun 2022 pencapaian pemberian ASI
Eksklusif pada anak usia kurang dari 6 bulan sebesar 74,32% (Badan Pusat
harus diperhatikan dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak. Salah satu faktor
yang bekerja yang mengganti pemberian ASI dengan susu formula (Depkes
RI, 2015).
Pekan ASI Sedunia (PAS) dilaksanakan setiap tahun pada awal bulan
Agustus. Tema Pekan ASI Sedunia tahun 2015 ini adalah Breastfeeding and
Work, let make it work, sedangkan tema nasional adalah Mari Dukung
3
Kesehatan No. 15 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus
Menyususi dan/ atau Memerah Air Susu Ibu (Depkes RI, 2015).
sangat gencar. Selain itu, kegiatan edukasi, adfokasi, dan kampanye terkait
menyusui anaknya selama waktu kerja dan atau menyediakan tempat untuk
memerah ASI berupa ruang ASI di tempat kerja. Dengan demikian, hak bayi
untuk mendapat ASI Eksklusif sampai usia enam bulan dapat diwujudkan dan
Barat sampai usia 6 bulan pada tahun 2021 sebanyak 4.730 orang dengan
kecamatan dengan jumlah anak yang mendapat ASI Eksklusif sedikit yaitu
sebanyak 287 orang (62%) dan pada tahun 2022 menurun menjadi 55,4%
Seorang ibu tidak hanya menyusui dan mengurus suami dan anak-
Namun, bekerja sering menjadi alasan bagi ibu untuk tidak menyusui.
formal maupun informal. Bekerja dan menyusui bisa seiring sejalan, asal ibu
mempunyai motivasi yang kuat dan ilmu yang cukup untuk terus menyusui
sambil bekerja. Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh ibu bekerja untuk
tetap bisa menyusui adalah dengan memberikan ASI perah pada bayinya
(Ariani, 2009).
memberikan ASI Eksklusif pada bayinya dengan nilai p value 0,000 (<0,005).
58,3%.
Puskesmas Sungai Aur pada 10 orang Ibu bekerja hanya 3 orang dari Ibu
tersebut yang memberikan ASI perah pada bayinya, sedangkan 7 orang Ibu
oleh ibu pada pagi hari sebelum bekerja, sebagian Ibu juga menyatakan
memerah ASI pada malam hari, ASI diperah sebanyak mungkin dan
5
dimasukkan kedalam kulkas pembeku, dan esok harinya sebelum diberikan dot
susu direndam dulu didalam air, setelah itu baru diberikan kepada Bayi.
Sedangkan ibu yang memberikan susu formula pada bayinya menyatakan tidak
Pelaksanaan ASI Perah Pada Ibu Bekerja di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai
B. Rumusan Masalah
Pengetahuan dan Pelaksanaan ASI Perah Pada Ibu Bekerja di Wilayah Kerja
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum.
tentang ASI Perah terhadap Pengetahuan dan Pelaksanaan ASI Perah Pada
2. Tujuan Khusus.
D. Manfaat penelitian
1. Puskesmas.
pada ibu bekerja dan salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan
2. Masyarakat.
ASI Perah pada bayinya, dan Bayi tetap bisa mendapatkan ASI meskipun
3. Peneliti Selanjutnya.
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai aplikasi dan penerapan ilmu yang
Perah pada ibu bekerja wilayah kerja Puskesmas Sungai Aur Tahun 2023.
test and post test one group study). Populasi penelitian ini adalah seluruh Ibu
yang mempunyai bayi 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sungai Aur
yang sudah terkumpul diolah dan dianalisa secara komputerisasi dengan uji
wilcoxon.
8
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. ASI Eksklusif
ASI Eksklusif (menurut WHO) adalah pemberian ASI saja pada bayi
sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI
Eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan seperti susu
formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat
seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan nasi tim
melahirkan secara tepat dan benar sampai bayi berumur 6 (enam) bulan
2019).
adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam)
bayi adalah:
a. Kesehatan
sepanjang masa. Oleh karena itu, bayi yang mendapat ASI Eksklusif
8
9
lebih sehat dan lebih kuat dibanding yang tidak mendapat ASI. ASI
b. Kecerdasan
myelinisasi otak.
c. Emosi
3) Selain itu, ASI merupakan wujud curahan kasih sayang ibu kepada
buah hatinya.
hamil.
bersalin berkurang.
menghentikan perdarahan.
perdarahan
11
c. Mencegah Kanker
penurunan.
tinggi dan hal inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker
d. Manfaat Ekonomis
3) Selain itu, ibu tidak perlu repot untuk mensterilkan peralatan bayi
kepada bayi.
5. Kandungan ASI
a. Protein
b. Karbohidrat
c. Lemak
d. Elektrolit
e. Mineral
tergantung dari diit dan stadium laktasi. Garam organik yang terdapat
f. Air
ASI terdiri dari 88% air. Air berguna untuk melarutkan zat-zat
g. Vitamin
h. Immunoglobin
cairan sekresi.
14
2) Wanita karir
berkurang, hal ini antara lain karena tanpa disadari ibu rentan
mengalami stres akibat kecapekan dan berada jauh dari sang buah
hati.
4) Umur
yang sudah tua. Ibu-ibu yang lebih muda atau umurnya kurang dari 35
tua. Sedangkan ibu yang berumur 19-23 tahun pada umumnya dapat
puluhan.
5) Paritas
6) Kenyamanan ibu
menurun.
16
7) Faktor bayi
Bayi kecil, prematur atau dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
b. Faktor langsung
1) Waktu inisiasi
karena akan memacu produksi ASI, hal ini karena prolaktin lebih
4) Faktor psikologis
antara lain adalah ibu yang berada dalam keadaan stress, kacau,
marah dan sedih, kurang percaya diri, terlalu lelah, ibu tidak suka
5) Faktor fisiologis
6) Tehnik Marmet
B. ASI Perah
Menurut Dr. Mudjito Hospital, (2015) ASI Perah adalah ASI yang
diambil dengan cara diperas dari payudara untuk kemudian disimpan dan
nantinya diberikan pada bayi. ASI terbukti menjadi asupan nutrisi alami
yang paling baik diberikan kepada bayi. Jika ibu bekerja, tak lantas menjadi
kendala untuk memberikan ASI setiap hari. Kini banyak ibu bekerja
memutuskan untuk menyusui. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah
memerah ASI. Ibu bisa memerah ASI tersebut, lalu menyimpan ASI perah
a. Bayi tetap memperoleh ASI walaupun ibu terpisah dari bayinya ( karena
c. Sangat bermanfaat pada bayi dengan berat badan lahir rendah ( BBLR )
atau bayi yang tidak dapat menyusu langsung pada ibunya karena
berbagai masalah.
diajarkan kepada seorang ibu 24 jam setelah bayi lahir supaya ia percaya
memberikan susu suplemen untuk bayi yang sakit, atau tidak dapat
menyusu dengan baik, atau bila terpisah dari Ibu karena berbagai alasan
(Pollard, 2012)
dengan tangan :
1) Cari tempat yang nyaman, aman, dan pribadi agar anda tidak
di punggung ibu.
lebar atau mangkuk yang telah dibersihkan dengan air panas) dekat
payudara.
5) Meletakkan ibu jari di atas areola sisi atas telunjuk di bawah areola
sisi bawah, berseberangan dengan ibu jari. Jari telunjuk bersama tiga
menit.
21
pun akan sangat terbantu apabila pikiran Ibu tidak terganggu oleh
hal–hal lain.
3) Santailah dan pikirkan sang Bayi, kondisi santai akan membuat ibu
dengan memikirkan sang bayi rasa cinta Ibu kepada bayi akan
areola.
5) Letakkan ibu jari dan dua jari lainnya (telunjuk dan jari tengah)
diatas garis batas areola seperti huruf C, tempatkan areola pada posisi
kearah dada akan mendesak air susu didalam payudara kearah depan.
7) Press bagian luar areola dengan ibu jari dan 2 jari lainnya dan
longgarkan tekanan.
12) Jangan khawatir jika ASI hasil perahan pertama sedikit. Dengan
keluar air susu. Sedotan ini dibuat baik secara manual maupun dengan
biasa dilengkapi perisai plastik yang lunak yang disebut flexishield yang
puting susu ibu. Perisai ini lentur dan membungkus payudara dan ketika
perangsangan payudara dan air susu yang dikeluarkan lebih baik. Yang
dengan pompa:
23
bagian yang bersentuhan dengan ASI harus dicuci dengan air panas
dengan puteran paling cepat dan isapan paling rendah. Ketia ASI
a. ASI dapat disimpan dalam botol gelas/ plastik, termasuk plastik klip, ±
80-100 cc.
bulan.
Perah:
a. ASI disimpan dalam wadah/ botol terbuat dari gelas dengan tutup yang
digunakan.
d. Beri label pada tiap botol bertuliskan tanggal dan jam pemerahan ASI.
e. ASI yang diperah pada saat yang bersaamaan dari kedua payudara dapat
f. ASI yang disimpan lebih awal diberikan lebih dulu pada bayi (first in,
first out).
(2015) :
1 pintu
2 pintu
benar agar ASI yang disimpan tetap terjaga kebaikannya. Apabila seorang
ibu yang masih harus memenuhi kebutuhan ASI buah hati, namun suatu saat
ibu harus kerja atau melakukan perjalanan keluar kota tanpa membawa si
kecil tentunya ibu harus menyiasati kebutuhan ASI anak dengan hal berikut
a. Masukkan Ice Gel yang terdapat pada Cooler Bag ke dalam freezer
b. Pada tahap permulaan penggunaan atau tahap awal, bekukan Ice Gel
selama satu hari penuh atau 24 jam di dalam freezer atau kulkas untuk
selama kurang lebih 8 jam, atau jika lebih lama lagi juga akan lebih
maksimal nantinya.
d. Supaya Ice Gel pada Cooler Bag dapat bertahan lama dalam
merata.
27
f. Lalu masukkan Ice Gel yang sudah dibekukan tadi ke dalam Cooler
Bag.
g. Agar suhu di dalam Cooler Bag tetap optimal, tutup Cooler Bag dengan
rapat.
bisa menjadi terlalu panas atau panas tidak merata, selain itu
penggunaan dot. Usahakan diberikan oleh orang lain, bukan ibu, agar
a. Bagi ibu yang bekerja di luar rumah pada masa laktasi, menyusui
menyusui.
c. Di tempat kerja:
berfungsi.
e. Bawa cooler bag. ASI dapat disimpan dalam cooler bag selama 24 jam.
C. Penyuluhan Kesehatan
1. Pengertian Penyuluhan
29
tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan
(Waryana, 2016).
kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat prosedur yang harus
(Waryana, 2016).
diberikan kepada seseorang oleh orang lain perubahan pada diri seorang
kesehatan.
peningkatan kesehatan.
keberhasilan.
31
4. Prinsip Penyuluhan
informasi yang disampaikan harus dua arah dan masyarakat harus ikut
(Waryana, 2016).
Hubungan
Metode Media yang
Penyuluh dan Pendekatan
Penyuluhan digunakan
Klien
Demonstrasi Lisan, Langsung Individu
(cara, hasil) media cetak media Kelompok
terproyeksi
Ceramah, kuliah, Lisan, Langsung Kelompok
diskusi media cetak media
terproyeksi
Pertemuan-umum Lisan, Langsung Masal
media cetak media
terproyeksi
Pameran Lisan, Langsung Masal
media cetak media
terproyeksi
Pertunjukan/ Lisan Langsung, Masal
Sandiwara/Role Tak-langsung
Playing
Radio, Kaset, CD Lisan Tak-langsung Masal
TV, Filem, VCD, Lisan media Tak-langsung Masal
DVD, Filem-strip terproyeksi
Media – cetak Media cetak Tak-langsung Masal
Sumber: Waryana, (2016)
D. Pengetahuan
1. Pengertian
2. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (know)
yang telah dipelajari, termasuk hal spesifik dari seluruh bahan atau
b. Memahami (comprehension)
secara luas.
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (anlysis)
e. Sintesis (synthesis)
34
baru.
f. Evaluasi (evaluation)
3. Pengukuran Pengetahuan
a. Penelitian kuantitatif
responden sendiri.
sendiri.
b. Kualitatif
antara lain:
1) Wawancara mendalam
dua, yakni:
a. Cara tradisional atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah :
2) Secara kebetulan
9) Induksi
10) Deduksi
E. Kerangka Teori
Faktor Predisposisi :
Pengetahuan tentang ASI Perah
(dukungan informasional)
Sikap
Pekerjaan
Pendidikan
Budaya
Status Sosial Ekonomi
Keterjangkauan Fasilitas
Faktor Pendorong :
Sikap dan Perilaku Petugas Kesehatan
Media Promosi
38
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
adalah:
Gambar 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
C. Hipotesis Penelitian
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
(pre test and post test one group study), untuk menilai pengetahuan dan
pelaksanaan ASI Perah pada Ibu Bekerja di wilayah kerja Puskesmas Sungai
O1 X O2 Keterangan : O1=pre-test
X = Penyuluhan
O2 = post-test
41
1. Populasi
41
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai
bayi usia 0-6 bulan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sungai Aur
yaitu 72 orang.
2. Sampel
Keterangan :
b. Tidak bekerja
D. Instrumen Penelitian
telah diuji coba terlebih dahulu dengan uji validitas dan reliabilitas. Valid atau
tidaknya kuesioner yang digunakan diuji dengan uji validitas dan reliabilitas.
Butir pernyataan dinyatakan valid jika nilai r hitung yang merupakan nilai
dari corrected item total correllation > r tabel. Reliable atau tidaknya
kuesioner bila dapat mengukur dua gejala yang sama dan hasil yang diperoleh
relatif sama, metode yang dipakai yaitu uji “moment product” dengan”
pengetahuan ada dua, yakni: a) favorable, dengan pilihan jawaban Benar (B)
dengan skor satu, dan Salah (S) dengan skor nol, b) unfavorable, dengan
pilihan jawaban Benar (B) dengan skor nol dan Salah (S) dengan skor satu.
dari pemerahan, penyimpanan dan pemberian ASI perah kembali pada Bayi
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer merupakan data yang langsung didapatkan dari
responden yaitu tentang pengetahuan dan pelaksanaan ASI Perah oleh ibu
44
jurnal dan data dari Puskesmas Sungai Aur dan Dinas Kesehatan.
F. Pengolahan Data
1. Editing
2. Coding
pembacaan data.
4. Cleaning Data
atau tidak. Lihat variabel apakah data sudah benar atau belum
(Notoadmodjo, 2015).
G. Analisis Data
Data tentang pengetahuan pada ibu-ibu yang mempunyai bayi 0-6 bulan
komputer. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat dan analisis
bivariat.
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
Analisa bivariat dilakukan dengan uji beda rata-rata (uji t test). Uji t test
Ibu Bekerja dengan tingkat kepercayaan 95%, bermakna bila pv < 0,05
(Notoadmodjo, 2015).
46
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, 2010, Ibu Susui Aku Bayi sehat dan Cerdas dengan ASI Khazanah
Intelektual, Bandung.
BKKBN, 2019, Kumpulan Materi Dasar Promosi, Direktorat Advokasi dan KIE
dan Direktorat Kesehatan Reproduksi, Jakarta.
Dinkes Sumatera Barat, 2021. Profil Kesehatan Propinsi Sumatera Barat Tahun
2021.
Dr. Moedjito Hospital, Pengertian ASI Perah Dan Cara Memerah ASI,
http://www.linkedin.com/pulse/pengertian. Diakses 2 Maret 2017.
47
Hidayat Alimul Aziz A, 2014, Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisis
Data, Ed 2, Salemba Medika, Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI, 2015. Dukung Ibu Bekerja Beri ASI Eksklusif.
Maryunani Anik , 2015, Inisiasi Menyusui Dini, ASI Eksklusif dan Manajemen
Laktasi, Trans Info Media, Jakarta
Notoatmodjo, 2015, Metodologi Penelitian Kesehatan, Ed. Ref, PT. Rineka Cipta,
Jakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 15 Tahun 2013. Tata Cara
Penyediaan Fasilitas Khusus Ibu Menyusi dan/atau Memerah Air Susu
Ibu. 18 Februari. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 No. 441.
Jakarta
Saleha Sitti, 2009, Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas, Jakarta, Salemba
Medika.
Selvia Herlina, 2016, Bank ASI & Bank Darah, Program Studi D IV Bidan
Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Tri Mandiri Sakti,
Bengkulu.
48
Lampiran I
Kepada Yth.
Calon Responden
Dengan Hormat ,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Marna
Nim : 1903015
Alamat: Sungai Aur
Menyatakan bahwa akan mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh
Penyuluhan Tentang ASI Perah Terhadap Pengetahuan dan Pelaksanaan ASI
49
Perah Pada Ibu Bekerja di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Aur Kabupaten
Pasaman Barat Tahun 2023” untuk itu saya meminta kesediaan ibu untuk menjadi
responden dalam penelitian ini.
Penelitian ini semata-mata bertujuan untuk mengetahui Pengetahuan dan
Pelaksanaan ASI Perah Pada Ibu Bekerja, tidak akan menimbulkan kerugian
responden, kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian.
Apabila ibu menyetujui, maka dengan ini saya mohon kesediaan untuk
menandatangani lembar persetujuan dan menjawab pertanyaan yang diberikan.
Atas perhatian ibu sebagai responden saya ucapkan terima kasih.
Penulis
Lampiran II
FORMAT PERSETUJUAN
(INFORM CONCENT)
( )
Lampiran III
KUISIONER PENELITIAN
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG ASI PERAH TERHADAP
PENGETAHUAN DAN PELAKSANAAN ASI PERAH PADA IBU
BEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI AUR
KABUPATEN PASAMAN BARAT
TAHUN 2023
Petunjuk Pengisian
A. Data Demografi
Kode Responden :
Umur :
51
Pendidikan :
Tidak sekolah/ tidak tamat SD
SD SMP
SMA PT/Akademik
Agama :
Islam Budha dll
Kristen Hindu
Jumlah Anak :
>3 ≤3
Pekerjaan :
Suku :
B. Pengetahuan
Pilihalah salah satu jawaban yang menurut Ibu benar pada option
dibawah ini!
2. Berikut ini adalah cara yang tepat dilakukan untuk memerah ASI,
kecuali...
a. Memerah ASI dengan tangan
b. Memerah ASI dengan pompa
c. Memerah ASI menggunakan sendok
52
5. Penyimpanan ASI Perah dalam kulkas yang tidak Freezer (Beku) dengan
suhu -180C dapat bertahan selama...
a. 6 Bulan
b. 8 Hari
c. 4 Jam
7. ASI yang disimpan dalam pendingin kulkas dengan suhu 40C dapat
bertahan selama...
a. 24 Jam
b. 1 Bulan
c. 6 Bulan
8. Jika tidak memiliki kulkas ibu dapat menyimpan ASI Perah di ...
a. Cooler Bag
b. Diluar ruangan saja
c. Direndam dengan air dingin
53
10. ASI yang sudah beku dapat dicairkan kembali dengan cara...
a. Microwave dan Air Hangat
b. Dibiarkan saja dalam ruangan sampai mencair
c. Di masukkan kedalam air dingin saja
No Kegiatan Sl Sr Jr Kd Tp
1. Mencuci Tangan
2. Letakkan wadah bermulut lebar yang sudah
disterilkan dibawah payudara yang diperah
3. Pilih tempat yang tenang agar tidak terganggu
Mengeluarkan ASI pun akan sangat terbantu
54
A. Latar Belakang
Ibu bekerja selama waktu kerja delapan jam. Ini berdampak ibu tidak
kerja, tidak tersedianya ruang ASI, serta kurangnya pengetahuan ibu bekerja
meningkat setiap tahunnya. Saat ini dari 114 juta jiwa (94%), 38%
Pekan ASI Sedunia (PAS) dilaksanakan setiap tahun pada awal bulan
Agustus. Tema Pekan ASI Sedunia tahun 2015 ini adalah Breastfeeding and
Work, let make it work, sedangkan tema nasional adalah Mari Dukung
Kesehatan No. 15 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus
Menyususi dan/ atau Memerah Air Susu Ibu (Depkes RI, 2015).
sangat gencar. Selain itu, kegiatan edukasi, adfokasi, dan kampanye terkait
dilakukan.
selama waktu kerja dan atau menyediakan tempat untuk memerah ASI berupa
ruang ASI di tempat kerja. Dengan demikian, hak bayi untuk mendapat ASI
Eksklusif sampai usia enam bulan dapat diwujudkan dan produktifitas pekerja
Seorang Ibu tidak hanya menyusui dan mengurus suami dan anak –
anaknya, terkadang juga harus bekerja dengan pekerjaan diluar rumah. Namun,
bekerja sering menjadi alasan bagi ibu untuk tidak menyusui. Padahal, sekitar
informal. Bekerja dan menyusui bisa seiring sejalan, asal ibu mempunyai
58
motivasi yang kuat dan ilmu yang cukup untuk terus menyusui sambil bekerja.
Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh Ibu bekerja untuk tetap bisa menyusui
Pengeluaran air susu dengan jalan diperah dan penyimpanan ASI secara
aman juga merupakan keterampilan dasar yang harus diajarkan kepada para ibu
sedemikian rupa sehingga para ibu dapat mengerti dan mengingatnya, oleh
karena itu baik komunikasi verbal maupun tertulis harus diberikan kepada
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dapat memahami konsep
tentang Pelaksanaan Pemberian ASI Perah pada Bayi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta dapat mengulang (review)
kembali tentang :
C. Pokok Bahasan
Pengetahuan Tentang ASI Eksklusif
E. Metode
1. Ceramah
59
G. Materi : Terlampir
H. Pengorganisasian
Penyaji : Marna, Amd. Keb
I. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan pengajar Kegiatan peserta
1. 5 menit Pembukaan
dengan baik
4. 5 menit Penutup
J. Materi Penyuluhan
ASI PERAH
1. Pengertian ASI Perah dan ASI Eksklusif
Menurut Dr. Mudjito Hospital, (2015) ASI Perah adalah ASI yang diambil
dengan cara diperas dari payudara untuk kemudian disimpan dan nantinya
diberikan pada bayi. ASI terbukti menjadi asupan nutrisi alami yang paling baik
diberikan kepada bayi. Jika ibu bekerja, tak lantas menjadi kendala untuk
memberikan ASI setiap hari. Kini banyak ibu bekerja memutuskan untuk
menyusui. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah memerah ASI. Ibu bisa
memerah ASI tersebut, lalu menyimpan ASI perah (ASIP) dengan baik agar
manfaatnya tak berkurang.
Air Susu Ibu Eksklusif yang selanjutnya disebut ASI Eksklusif adalah ASI
yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa
menambahkan dan/ atau mengganti dengan makanan atau minuman lain.(Peraturan
Pemerintah RI Nomor 33 Tahun 2012)
2. Manfaat ASI Perah
Menurut Ariani, (2010;h: 47) manfaat ASI Perah adalah :
a. Bayi tetap memperoleh ASI walaupun ibu terpisah dari bayinya ( karena
bekerja, bepergian, atau sakit )
b. Ketika ibu membutuhkan istirahat, orang lain bisa memberikan ASI perah
pada bayinya.
61
c. Sangat bermanfaat pada bayi dengan berat badan lahir rendah ( BBLR )
atau bayi yang tidak dapat menyusu langsung pada ibunya karena
berbagai masalah.
d. Menghilangkan bendungan ASI, mencegah payudara bengkak.
e. Menjaga kelangsungan produksi ASI.
f. Memudahkan bayi minum susu jika ASI terlalu deras.
g. Menunjukkan kasih sayang dan memelihara ikatan khusus ( bonding ) ibu
terhadap bayi walaupun ibu tidak bersamanya.
A. Latar Belakang
Ibu bekerja selama waktu kerja delapan jam. Ini berdampak ibu tidak
kerja, tidak tersedianya ruang ASI, serta kurangnya pengetahuan ibu bekerja
meningkat setiap tahunnya. Saat ini dari 114 juta jiwa (94%), 38%
Pekan ASI Sedunia (PAS) dilaksanakan setiap tahun pada awal bulan
Agustus. Tema Pekan ASI Sedunia tahun 2015 ini adalah Breastfeeding and
Work, let make it work, sedangkan tema nasional adalah Mari Dukung
Kesehatan No. 15 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus
Menyususi dan/ atau Memerah Air Susu Ibu. (Depkes RI, 2015)
sangat gencar. Selain itu, kegiatan edukasi, adfokasi, dan kampanye terkait
dilakukan.
selama waktu kerja dan atau menyediakan tempat untuk memerah ASI berupa
ruang ASI di tempat kerja. Dengan demikian, hak bayi untuk mendapat ASI
Eksklusif sampai usia enam bulan dapat diwujudkan dan produktifitas pekerja
Seorang Ibu tidak hanya menyusui dan mengurus suami dan anak –
anaknya, terkadang juga harus bekerja dengan pekerjaan diluar rumah. Namun,
bekerja sering menjadi alasan bagi ibu untuk tidak menyusui. Padahal, sekitar
informal. Bekerja dan menyusui bisa seiring sejalan, asal ibu mempunyai
64
motivasi yang kuat dan ilmu yang cukup untuk terus menyusui sambil bekerja.
Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh Ibu bekerja untuk tetap bisa menyusui
Pengeluaran air susu dengan jalan diperah dan penyimpanan ASI secara
aman juga merupakan keterampilan dasar yang harus diajarkan kepada para ibu
sedemikian rupa sehingga para ibu dapat mengerti dan mengingatnya, oleh
karena itu baik komunikasi verbal maupun tertulis harus diberikan kepada
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dapat memahami konsep
tentang Pelaksanaan Pemberian ASI Perah pada Bayi.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta dapat mengulang (review)
kembali tentang :
H. Pengorganisasian
Penyaji : Marna, Amd. Keb
I. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan pengajar Kegiatan peserta
1. 5 menit Pembukaan
4. 5 menit Penutup
J. Materi Penyuluhan
ASI PERAH
a. Cara Pengeluaran ASI Perah
diajarkan kepada seorang ibu 24 jam setelah bayi lahir supaya ia percaya
memberikan susu suplemen untuk bayi yang sakit, atau tidak dapat
menyusu dengan baik, atau bila terpisah dari Ibu karena berbagai alasan
(Pollard, 2012)
dengan tangan:
1. Cari tempat yang nyaman, aman, dan pribadi agar anda tidak
jika bayi menyusu langsung. Caranya, anda santai sambil melihat foto
punggung ibu.
lebar atau mangkuk yang telah dibersihkan dengan air panas) dekat
payudara.
5. Meletakkan ibu jari di atas areola sisi atas telunjuk di bawah areola
sisi bawah, berseberangan dengan ibu jari. Jari telunjuk bersama tiga
menit.
keluar air susu. Sedotan ini dibuat baik secara manual maupun dengan
biasa dilengkapi perisai plastik yang lunak yang disebut flexishield yang
puting susu ibu. Perisai ini lentur dan membungkus payudara dan ketika
perangsangan payudara dan air susu yang dikeluarkan lebih baik. Yang
dengan pompa:
bagian yang bersentuhan dengan ASI harus dicuci dengan air panas
dengan puteran paling cepat dan isapan paling rendah. Ketia ASI
pendingin 6 bulan.
a. ASI disimpan dalam wadah/ botol terbuat dari gelas dengan tutup
freezer.
digunakan.
d. Beri label pada tiap botol bertuliskan tanggal dan jam pemerahan ASI.
e. ASI yang diperah pada saat yang bersaamaan dari kedua payudara
f. ASI yang disimpan lebih awal diberikan lebih dulu pada bayi (first in,
first out).
b. Rerata 250C : 6-8 jam dapat diterima jika kondisi benar-benar bersih
d. Kulkas (< 40C) : 72 jam optimal (di sisi paling (refrigerator) dalam,
jangan di pintu kulkas) 5-8 hari dapat diterima jika kondisi benar-
benar bersih
dengan benar agar ASI yang disimpan tetap terjaga kebaikannya. Apabila
seorang ibu yang masih harus memenuhi kebutuhan ASI buah hati, namun
suatu saat ibu harus kerja atau melakukan perjalanan keluar kota tanpa
a. Masukkan Ice Gel yang terdapat pada Cooler Bag ke dalam freezer apabila Ice
b. Pada tahap permulaan penggunaan atau tahap awal, bekukan Ice Gel selama
satu hari penuh atau 24 jam di dalam freezer atau kulkas untuk hasil yang
kurang lebih 8 jam, atau jika lebih lama lagi juga akan lebih maksimal
nantinya.
d. Supaya Ice Gel pada Cooler Bag dapat bertahan lama dalam mendinginkan
makanan atau minuman, sebaiknya gunakan chest freezer atau freezer yang
e. Segera keluarkan Ice Gel setelah dibekukan di dalam freezer secara merata.
f. Lalu masukkan Ice Gel yang sudah dibekukan tadi ke dalam Cooler Bag.
g. Agar suhu di dalam Cooler Bag tetap optimal, tutup Cooler Bag dengan rapat.
ASPer bisa menjadi terlalu panas atau panas tidak merata, selain itu
penggunaan dot. Usahakan diberikan oleh orang lain, bukan ibu, agar
merata.
A. Latar Belakang
Ibu bekerja selama waktu kerja delapan jam. Ini berdampak ibu tidak
kerja, tidak tersedianya ruang ASI, serta kurangnya pengetahuan ibu bekerja
meningkat setiap tahunnya. Saat ini dari 114 juta jiwa (94%), 38%
Pekan ASI Sedunia (PAS) dilaksanakan setiap tahun pada awal bulan
Agustus. Tema Pekan ASI Sedunia tahun 2015 ini adalah Breastfeeding and
Work, let make it work, sedangkan tema nasional adalah Mari Dukung
Kesehatan No. 15 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus
Menyususi dan/ atau Memerah Air Susu Ibu. (Depkes RI, 2015)
sangat gencar. Selain itu, kegiatan edukasi, adfokasi, dan kampanye terkait
dilakukan.
selama waktu kerja dan atau menyediakan tempat untuk memerah ASI berupa
ruang ASI di tempat kerja. Dengan demikian, hak bayi untuk mendapat ASI
Eksklusif sampai usia enam bulan dapat diwujudkan dan produktifitas pekerja
Seorang Ibu tidak hanya menyusui dan mengurus suami dan anak –
anaknya, terkadang juga harus bekerja dengan pekerjaan diluar rumah. Namun,
bekerja sering menjadi alasan bagi ibu untuk tidak menyusui. Padahal, sekitar
76
informal. Bekerja dan menyusui bisa seiring sejalan, asal ibu mempunyai
motivasi yang kuat dan ilmu yang cukup untuk terus menyusui sambil bekerja.
Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh Ibu bekerja untuk tetap bisa menyusui
Pengeluaran air susu dengan jalan diperah dan penyimpanan ASI secara
aman juga merupakan keterampilan dasar yang harus diajarkan kepada para ibu
sedemikian rupa sehingga para ibu dapat mengerti dan mengingatnya, oleh
karena itu baik komunikasi verbal maupun tertulis harus diberikan kepada
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dapat memahami konsep
tentang Pelaksanaan Pemberian ASI Perah pada Bayi.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta dapat mengulang (review)
kembali tentang :
G. Materi : Terlampir
H. Pengorganisasian
Penyaji : Marna, Amd. Keb
I. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan pengajar Kegiatan peserta
1. 5 menit Pembukaan
4. 5 menit Penutup
J. Materi Penyuluhan
ASI PERAH
a. Laktasi pada ibu bekerja
g. Bagi ibu yang bekerja di luar rumah pada masa laktasi, menyusui
menyusui.
i. Di tempat kerja :
berfungsi.
8) Bawa cooler bag. ASI dapat disimpan dalam cooler bag selama 24
jam.