DISUSUN OLEH :
ELSAHAMID RUNDU
NIM. P00331018060
A.Latar Belakang
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukan bahwa presentase
bayi yang telah mendapat ASI esklusif sampai berusia enam bulan di Indonesia
adalah sebesar 37, 3%. Hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan pemberian ASI
ekslusif masih jauh dari target pemberian ASI ekslusif yakni sebesar 100%
(Riskesdas, 2018).
Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2018,
angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Sulawesi Tenggara cenderung
fluktuatif. Peningkatan signifikan dilaporkan pada tahun 2015 dengan cakupan 54,15
% atau naik sebesar 21,25 % dari tahun sebelumnya, namun di tahun 2016 kembali
turun menjadi 46,63%, pada dua tahun terakhir kembali meningkat hingga mencapai
55,94% pada tahun 2018, namun belum mencapai target Provinsi Sulawesi Tenggara
yaitu 85%. Tercatat, Kota Kendari yang paling tinggi cakupan pemberian ASI
eksklusif yaitu sebesar 64,96% dan yang terendah terdapat pada Kabupaten Muna
yaitu sebesar 33,31%. Capaian yang fluktuatif mengindikasikan belum bakunya
program peningkatan cakupan ASI eksklusif yang dilakukan oleh program teknis
terkait (Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, 2018).
Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Masyarakat tahun 2019, angka
pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di kabupaten konawe adalah sebesar
67 %. Hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan pemberian ASI ekslusif sudah
mencapai target yang dijanjikan pada tahun 2019 di tingkat Pususat dan Provinsi
(Kesehatan Masyarakat Kabupaten Konawe tahun 2019).
Berdasarkan data dari Puskesmas Sampara tahun 2018 angka pemberian ASI
ekslusif pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Sampara adalah sebesar 50%. Hal
ini sudah menunjukan bahwa cakupan pemberian ASI hampir mencapai target
yang ditentukan .
Pemberian ASI sangat mempengaruhi pertumbuhan bayi sehingga dapat
mempengaruhi status gizi bayi. Status gizi adalah suatu kondisi antara zat gizi
dengan kebutuhannya seimbang dan dikatakan status gizi baik bila berada dalam
keadaan yang sesuai. Masalah gizi akan timbul bila terjadi ketidaksesuaian antara
asupan dan kebutuhan tubuh akan zat gizi. Dalam hal ini gizi mempengaruhi
proses tumbuh kembang pada anak. Oleh karena itu asupan makanan dalam
jumlah dan jenis zat gizi yang sesuai kebutuhan sangat penting bagi orang sehat
maupun orang yang sakit. (Kementerian Kesehatan, 2015).
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian adalah “Bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu, Status Pemberian ASI dan
Status Gizi Pada Bayi Usia 0 – 6 bulan, di Wilayah Kerja Puskesmas Sampara
Kabuapten Konawe” ?
Tujuan
Tujuan umum
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu, Status Pemberian ASI dan Status Gizi
Pada Bayi Usia 0 – 6 bulan. di wilayah kerja Puskesmas Sampara Kabupaten Konawe.
Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui , Pengetahuan Gizi Ibu tentang ASI Pada Bayi Usia 0 – 6 bulan
di Wilayah Kerja Puskesmas Sampara Kabupaten Konawe.
2. Untuk mengetahui Status Pemberian ASI pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Wilayah
Kerja Puskesmas Sampara Kabupaten Konawe.
3. Untuk mengetahui Status Gizi Pada Bayi Usia 0 – 6 bulan di Wilayah Kerja
Puskesmas Sampara Kabupaten Konawe.
BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Tingkat pengetahuan ibu akan berpengaruh dalam pemberian ASI . Semakin
tinggi pengetahuan seseorang dalam pemberian ASI semakin tinggi pula ibu
yang meberikan ASI pada anaknya. Namun kebanyakan kurang menyadari
pentingnya ASI sebagai makanan utama bagi bayi. Mereka hanya mengetahui
ASI adalah makanan yang diperlu bayi tanpa memperhatikan aspek lainnya
(Prasetyono, 2010).
B. Pemberian ASI secara optimal adalah suatu kegiatan yang penting untuk
pemeliharaan anak dan juga persiapan generasi penerus dengan kualitas yang
tinggi di masa mendatang. Pertumbuhan dan perkembangan pada bayi
sebagian besar dipengaruhi oleh jumlah nutrisi yang dikonsumsi oleh bayi.
Kebutuhan nutrisi pada bayi dapat dipenuhi dengan pemberian ASI yang cukup
(Richard et al., 2003 dalam Susanti 2011).
C. Status gizi adalah salah satu tolak ukur untuk menilai perkembangan
kesehatan bayi. Status gizi bayi dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya
yaitu pemberian ASI, kemudian tingkat pendidikan ibu dan status ekonomi
keluarga. (Nilakesuma et al., 2015).
BAB III
Metode Penelitian
Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan survey yaitu metode yang
dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi didalam masyarakat
(Notoatmodjo S, 2010).
Dalam penelitian ini mendeskripsikan tentang gambaran pengetahuan ibu, Status Pemberian ASI dan Status Gizi
bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sampara Kabupaten Konawe.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April 2021 di Wilayah Kerja Puskesmas Sampara Kabupaten Konawe.
Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan dengan jumlah
populasi 218 orang/ibu diwilayah kerja Puskesmas Sampara Kabupaten Konawe.
Sampel
Sampel
sampel yang digunakan penelitian ini adalah bayi yang diberi ASI yang berada di Wilayah Kerja
Puskesmas Sampara Kabupaten Konawe kemudian responden penelitian ini adalah ibu bayi
Cara Penarikan Sampel
Pada pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
teknik Proportional Random Sampling. Dalam random sampling
setiap Desa dalam populasi memiliki kesempatan untuk menjadi
sampel. Adapun kriteria sampel sebagai berikut :
Ibu bayi yang bersedia menjadi responden
Ibu yang memiliki anak berumur 0-6 bulan.
Ibu yang memiliki buku KMS atau kartu imunisasi
Bayi yang terdaftar dalam register di wilayah kerja
Puskesmas Sampara.
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Data primer yang di kumpulkan dalam penelitian ini data primer data
sekunder.
Cara Pengumpulan Data
Data Primer
Pengetahuan ibu diperoleh melalui wawancara secara langsung menggunakan
kuesioner, dari data tersebut kemudian dilakukan Skoring Skor (1) untuk
jawaban yang benar (0) untuk jawaban yang salah (Terlampir).
Status Pemberian ASI diperoleh melalui wawancara secara langsung
menggunakan kuesioner, (Terlampir), dari data tersebut kemudian dilakukan
Skoring Skor (1) untuk jawaban yang benar (0) untuk jawaban yang salah
(Terlampir).
3). Status gizi balita (berdasarkan indeks BB/U) diperoleh melalui pengukuran
BB/U secara langsung menggunakan alat Baby Scale (Terlampir).
Data Sekunder
Pengolahan dan Analisis Data Data Sekunder meliputi Data gambaran
umum lokasi penelitian diperoleh melalui pendekatan dokumentasi tingkat Desa.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Gambaran umum lokasi penelitian
Letak Geografis
Puskesmas Sampara adalah salah satu Puskesmas yang berada dalam naungan Dinas Kesehatan
Kabupaten Konawe. Jarak dari Unaaha yang merupakan ibukota Kabupaten Konawe yaitu ± 55 km
dan jarak dari Kota Kendari yang merupakan Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara ± 26 km
(Puskesmas Sampara, 2017).
Puskesmas Sampara terletak di Kelurahan Sampara yang merupakan Ibukota Kecamatan Sampara.
Bangunan Puskesmas Induk seluas 144 m² dan berdiri diatas tanah seluas 2714 m². Wilayah kerjanya
terdiri dari 13 Desa dan 2 Kelurahan dengan kondisi alam mayoritas berbukit-bukit. Luas Puskesmas
Sampara ± 365 km². Secara administratif Puskesmas Sampara berbatasan dengan beberapa wilayah
Puskesmas lain yaitu:
Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kerja Puskesmas Laosu Kecamatan Bondoala.
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas Anggalomoare Kecamatan
Anggalomoare
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas Ranomeeto Kabupaten Konawe
Selatan.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas Besulutu Kecamatan Besulutu.
•Gambaran Umum Sampel
• Identitas Balita
•Jenis Kelamin
Tabel 6
Distribusi Sampel menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Sampara Kabupaten Konawe
Tabel 6 menunjukan bahwa dari 65 balita sebagian besar atau sekitar 53,8% (n=35) adalah berjenis kelamin laki-
laki
Jenis Kelamin n %
Perempuan 30 46,2%
Total 65 100%
Tabel 6 menunjukan bahwa dari 65 balita sebagian besar atau sekitar 53,8%
(n=35) adalah berjenis kelamin laki-laki
Tabel 7
Distribusi Sampel menurut umur(bulan) balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sampara Kabupaten Konawe
Umur (bulan) n %
1 BULAN 9 13,8%
2 BULAN 6 9,2%
3 BULAN 6 9,2%
4 BULAN 10 15,4%
5 BULAN 8 12,3%
6 BULAN 26 40,0%
Total 65 100%
Jenis Kelamin n %
SMA 58 89,2%
SMP 7 10,8%
Total 65 100%
Perkerjaan n %
IRT 60 92,3%
PNS 5 7,7%
Total 65 100%
Perkerjaan n %
Islam 65 100%
Total 65 100%
Pengetahuan n %
Cukup 55 83,5%
Kurang 10 15,2%
Total 65 100%
Status n %
Pemberian
ASI
Cukup 56 86,2%
Kurang 9 13%
Total 65 100%
Kategori n %
pemberian
ASI
Asi Saja 35 45,5%
Asi + Supor 19 30%
Supor 11 25,3%
Total 65 100%
Status Gizi n %
Baik 59 90,8%
Kurang 1 1,5%
Lebih 5 7,7%
Total 65 100%