Oleh :
WIDIYA SRIWINARNI
NIM. 2221A0032
i
USULAN PENELITIAN
OLEH :
WIDIYA SRIWINARNI
NIM. 2221A0032
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(MP-ASI) sebagai proses mulai ketika Asi saja tidak cukup untuk memenuhi
persyaratan gizi bayi, dan karena itu makanan dan cairan lainnya diperlukan.
Oleh karena itu MP-ASI berfokus pada menjembatani transisi bertahap dari
makanan pelengkap yang aman dan bergizi saat menyusui berlanjut hingga 24
mencatat Sekitar 40% bayi yang berusia 0-6 bulan diseluruh dunia disusui
secara eksklusif pada tahun 2016, sedangkan 60% bayi lainnya ternyata telah
praktek pemberian MP-ASI dini diberbagai negara masih tinggi. Data Profil
1
Indonesia pada tahun 2019 masih rendah hanya 75,4%. 4 Data Laporan
bayi kurang dari 6 bulan terdapat 2.1 13.564 bayi usia kurang dari 6 bulan
Makanan Pendamping ASI yang tidak tepat merupakan salah satu penyebab
MP-ASI dini tersebut sesuai dengan riset yang dilakukan oleh Pusat
Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan diketahui, bayi ASI parsial
lebih banyak yang terserang diare, batuk-pilek, dan panas daripada bayi
menurunkan angka kurang gizi dan kesakitan anak. Kekurangan gizi pada
UGM, 2020).
2
(reinforcing), seperti informasi, dan peran petugas kesehatan (Notoatmodjo,
2017). Sikap dan motivasi merupakan penentu penting dalam tingkah laku.
Sikap yang ada pada seseorang akan memberikan gambaran corak tingkah
laku
bagaimana respon atau tindakan yang akan diambil oleh orang tersebut
terhadap suatu masalah atau keadaan yang dihadapinya (Azwar, 2017). Sikap
ibu terhadap pemberian MP-ASI menjadi sangat penting karena sikap ibu
yang tidak mendukung terhadap pemberian MP-ASI pada anak dengan baik
berdasarkan uji statistik Chi-Square didapatkan nilai p 0,000 yang berarti ada
pendamping ASI tepat lebih besar yaitu sebesar 88,7%, dibandingkan dengan
ibu yang memiliki sikap baik yang memberikan makanan pendamping ASI
tidak tepat sebesar 11,3%. Hal ini dapat terjadi karena sikap ibu dapat
(PAmarta, 2018).
3
Faktor lain yang mempengaruhi ketepatan pemberian MP-ASI yaitu
yang tidak tepat (OR=1,83; p=0,031). Berbeda dengan beberapa hasil studi di
tentang praktik pemberian makanan pada anak sudah lebih baik, tetapi praktik
penelitian tentang pengaruh pemberian KIE dengan media papan lembar balik
tentang gizi seimbang terhadap sikap dan motivasi dalam pemberian MPASI
Gondang
B. Rumusan Masalah
papan lembar balik tentang gizi seimbang terhadap sikap dan motivasi dalam
pemberian MPASI pada balita di Posyandu Pos 2 Dusun Kleben Desa Tiudan
Kecamatan Gondang?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
4
Untuk mengetahui pengaruh pemberian KIE dengan media papan
lembar balik tentang gizi seimbang terhadap sikap dan motivasi dalam
2. Tujuan Khusus
Kecamatan Gondang
Kecamatan Gondang
Kecamatan Gondang
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
pengaruh pemberian KIE dengan media papan lembar balik tentang gizi
5
seimbang terhadap sikap dan motivasi dalam pemberian MPASI pada
balita.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Responden
papan lembar balik tentang gizi seimbang terhadap sikap dan motivasi
pengaruh pemberian KIE dengan media papan lembar balik tentang gizi
balita.
6
tentang gizi seimbang terhadap sikap dan motivasi dalam pemberian
E. Keaslian Penelitian
lembar balik tentang gizi seimbang terhadap sikap dan motivasi dalam
yaitu :
ada yaitu tamat SMA, dan ibu yang tidak bekerja lebih banyak dari pada
tingkat pendidikan yang ada yakni tamat SMP, dan ibu yang tidak bekerja
lebih banyak dari pada ibu yang bekerja. Hasil penelitian terkait
7
signifikan pada ibu balita gizi kurang (Pvalue = 0,001) sebelum dan
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
a. Definisi MP-ASI
Ibu (ASI) eksklusif bila bayi hanya mendapat ASI tanpa tambahan
gizi bayi sebanyak 60% pada bayi usia 6-12 bulan. Sisanya harus
dipenuhi dengan makanan lain yang cukup jumlahnya dan baik bagi
gizinya. Oleh karena itu pada usia 6 bulan keatas bayi membutuhkan
makanan, makanan bayi/anak umur 0-24 bulan yaitu: 1). Pada bayi
usia 0-24 bulan terdiri dari usia 04 bulan terdiri dari ASI, 2). Pada usia
9
4-6 bulan terdiri dari ASI, bubur susu, pisang dan pepaya yang
dilumatkan, 3). Pada usia 6-9 bulan terdiri dari ASI, nasi tim, 4). Pada
usia 9-12 bulan terdiri dari nasi tim, makanan keluarga, dan makanan
selingan, 5). Pada usia 12-24 bulan terdiri dari ASI, makanan keluarga
(Sibagariang, 2010).
pisang
c. Pemberian Makanan Bayi Umur 0-6 Bulan yang Baik dan Benar
ASI saja sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi, ASI adalah
makanan terbaik untuk bayi. Menyusui sangat baik untuk bayi dan
10
2) Berikan kolostrum
1) Pekerjaan ibu
seseorang, (Nurwiah,2017).
(Kumalasari, dkk,2015).
11
Status pekerjaan ibu menjadi alasan ibu memberikan
dini dilihat dari daya beli terhadap makanan pendamping ASI yaitu
2017).
2) Pendidikan Ibu
ide-ide atau masukan dari orang lain dan teknologi yang baru
tentang pemberian MP-ASI pada bayi usia < 6 bulan lebih baik (Sri
dkk, 2015).
12
Semakin tinggi tingkat Pendidikan seseorang maka makin
dikemudian hari.
2017).
3) Pengetahuan Ibu
13
(mata, hidung, teliga, dan sebagainya). Dengan, sendrinya, pada
informasi yang ibu dapatkan dari mitos dan media masa. Ibu
turun temurun dari orang tuanya seperti pemberian bubur nasi dan
bubur pisang pada saa upacara bayi (aqiqah) yang telah mencapai
2013).
4) Budaya/Suku
14
Masyarakat Madura beranggapan bahwa menangis, rewel
dan tidak mau tidur merupakan tanda bayi lapar. Pemberian MP-
ASI dini kepada bayi bukanlah suatu hal yang ditakuti atau
jumlah yang berlebihan. Hal ini dikarenakan tradisi yang ada sejak
itu bayi diberi madu yang di oleskan di bibir bayi yang dipercaya
dan kelak akan tumbuh menjad anak yang manis. Setelah itu bayi
diberi pisang dan nasi yang diulek pada usia yang bervariasi yang
porsi yang bertahap dari buah kelapa yang muda seujung endok.
demisedikit (Noviawti,2015.
5) Dukungan petugas
15
berdasarkan pada keuntungan finansial (Kumalasari, Sabrian,
e. Tujuan MP-ASI
2019).
sesuai prosedurnya.
16
4) Bebas dari mekro organisme dan parasit yang menimbulkan
ASI terutama 30 menit pertama setelah lahir. Pada periode ini ASI
saja sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi. Berikan ASI dari
(Depkes, 2014).
kelapa, air teh, air tajin, madu, pisang dan lain-lain). Pada bayi
17
Pemberian makanan pendamping ASI, ada beberapa syarat yang
(Turrohmah,2019).
secara local
7) Kandungan serat atau bahan lain yang suka dicerna dalam jumlah
yang sedikit.
b) Mudah di cerna
c) Porsi kecil
18
Indikator bahwa bayi siap menerima MP-ASI antara lain
(Kemenkes, RI 2017)
tanpa disangga.
meraihnya.
1) Rasa takut bahwa ASI mereka tidak cukup dan kualitasnya buruk.
mereka.
19
percaya bahwa kolostrum yang warna kunikuningan merupakan
3) Tehnik pemberian ASI yang salah. Jika bayi tidak digendong dan
darah dan mastitis kerena bayi tidak mampu minum ASI sacara
ASI.
resiko diare pada bayi. Bayi akan mendapat ASI yang lebih rendah
tambahana.
2. Konsep Sikap
a. Definisi sikap
20
2012). Sikap merupakan kesiapan untuk bertindak atau dikatakan sebagai
(Notoatmodjo, 2012).
b. Struktur sikap
1) Komponen kognitif
apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap.
Kepercayaan datang dari apa yang telah kita lihat atau apa yang
2) Komponen Afektif
3) Komponen Konatif
21
Komponen perilaku atau komponen konatif dalam struktur
1) Faktor internal
a) Faktor fisiologis
seseorang(Notoatmodjo, 2012).
b) Faktor psikologis
22
emosi seseorang berfungsi sebagai penyalur pengalihan bentuk
2) Faktor eksternal
a) Pengetahuan/Pengalaman
b) Situasi
c) Norma-norma
23
dapat juga dilakukan secara langsung, dalam arti adanya
2016).
Dewi, 2016).
e) Hambatan
24
landasan kognitif bagi terbentuknya sikap terhadap suatu
obyek.
f) Pendorong
25
d. Terbentuknya sikap
Faktor
Internal:
1.Fisiologis
2.Psikologis
Sikap yang ada pada diri seseorang akan dipengaruhi oleh faktor
berpengaruh pada sikap yang ada pada diri seseorang. Makin tinggi
2015).
26
e. Sifat sikap
Sikap dapat pula bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif.
f. Ciri-ciri sikap
Sikap merupakan faktor yang ada dalam diri manusia yang dapat
tertentu terhadap suatu objek. Dengan kata lain, sikap itu terbentuk,
4) Obyek sikap itu dapat merupakan satu hal tertentu, tetapi dapat juga
27
berkenaan dengan obyek saja, tetapi juga berkenaan dengan
Dewi, 2016).
g. Tahapan sikap
tingkatan, yaitu:
1. Menerima (Receiving)
orang terhadap gizi dilihat dari kesediaan dan perhatian itu terhadap
ceramah-ceramah.
2. Merespons (Responding)
3. Menghargai (Valuing)
sikap tingkat tiga. Misalnya: seorang ibu yang mengajak ibu yang
28
lain (tetangganya, saudaranya, dan sebagainya). Untuk pergi
(Notoatmodjo, 2012).
h. Penilaian sikap
1) Positif
2) Negatif
29
ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner(Notoatmodjo,
2012).
2) Situasi pengukuran
4) Penyelenggaraan pengukuran
2016)
j. Skala sikap
1. Pernyataan positif :
b. Setuju (approve) :3
2. Pernyataan negatif
b. Setuju (approve) :2
30
c. Tidak setuju (disapprove) :3
T = 50 + 10 {X -s X }
x : Skor responden
Kriteria:
3. Konsep Motivasi
a. Pengertian
31
b. Factor yang mempengaruhi motivasi
a) Faktor fisik
sebagainya.
d) Umur
32
b) Situasi dan kondisi
sesuatu.
c. Unsur-unsur Motivasi
menjadi:
1) Tujuan
tinggi dan ada rasa kesadaran di dalam diri mereka bahwa tujuan
33
penghidupan, membangun kekerabatan, mencari teman, dan
fisik, otak, mental, dan spiritual dalam arti luas. Kekuatan ini
pengguna.
3) Keuntungan
d. Tipe-Tipe Motivasi
empat jenis yang satu sama lain memberi warna terhadap aktivitas
manusia organisasional.
34
1) Motivasi positif
lain agar dia bekerja secara baik dan antusias dengan cara
2) Motivasi negative
bersumber dari rasa takut, misalnya: jika dia tidak bekerja akan
muncul rasa takut dikeluarkan, takut tidak diberi gaji, dan takut
geraknya.
Motivas dari dalam adalah motivasi yang muncul dari dalam diri
asper-aspek nirmaterial.
35
Motivasi yang muncul sebagai akibat adanya pengaruh yang ada di
subyek.
e. Indicator motivasi
1) Motif
bersikap tertentu.
2) Prestasi
3) Intensif
4) Harapan
36
diikuti dengan pemberian jaminan, fasilitas dan lingkungan atau
5) Harapan
Motif Prestasi Insentif
tingkah laku.
laku.
37
4. Konsep Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
a. Pengertian KIE
2018).
38
yang diberikan kepada masyarakat tentang program KB baik
KIE adalah perilaku dengan berbagai variabelnya, maka KIE ini juga
1) Tahap perencanaan
(pelaksanaan).
2) Tahap intervensi
39
memungkinkan keterlibatan sasaran secara berkesinambungan.
b. Tujuan KIE
2018)
40
informasi yang sejelas-jelasnya tentang materi tertentu kepada
mengimplementasikannya.
cepat.
kemampuan baru.
c. Jenis KIE
besar.
d. Prinsip KIE
41
1) Memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah.
dipahami.
dimiliki klien.
keberlangsungan kesehatan.
3) Mengembangkan pesan
4) Memilih media/strategi
7) Indikator keberhasilan
42
Beberapa tahap dalam proses penerimaan atau penolakan seseorang
lain-lain.
b) Tertarik (interest)
sumber.
c) Penilaian (evaluation)
keluarganya.
d) Percobaan (trial)
atau menolaknya.
43
e) Adopsi (adoption)
puas atau tidak senang, ia akan menolak. Dalam hal ini petugas
terus menolak jika individu merasa tidak puas dan tidak senang
untuk dibalik. Lembar kertas ini berisikan bahan pelajaran berupa gambar
maupun tulisan dengan desain dan variasi warna sesuai dengan kreativitas
44
karena dengan mudah lembaran-lembaran kertas yang sudah disusun
sebelum penyajian dibuka dan dibalik dan jika perlu dapat ditunjukkan
kembali kemudian hari (Arsyad, 2013). Papan lembar balik (flip chart)
merupakan salah satu media cetak yang sangat sederhana dan efektif.
disekitar kita. Efektif karena papan lembar balik (flip chart) dapat
terencana ataupun secara langsung disajikan pada papan lembar balik (flip
chart). Penggunaan papan lembar balik (flip chart) merupakan salah satu
45
B. Kerangka Konsep
Bagan 2.1 Kerangka Konsep Pengaruh Pemberian KIE Dengan Media Papan
46
C. Hipotesis
Kecamatan Gondang
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dependen.
design dengan pendekatan one group pretest posttest design, yang bertujuan
untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari
adanya perlakuan tertentu atau eksperimen tersebut Rancangan ini tidak ada
O1 X O2
48
B. Kerangka Kerja
Populasi:
Semua ibu balita di Posyandu Pos 2 Dusun Kleben Desa Tiudan Kecamatan
Gondang sejumlah 75 orang
Sampel :
Sebagian ibu balita di Posyandu Pos 2 Dusun Kleben Desa Tiudan Kecamatan
Gondang yang memenuhi kriteria inkkulsi dan eksklusi
Pengumpulan data
Sikap dan motivasi dalam KIE dengan media papan Sikap dan motivasi dalam
pemberian MPASI lembar balik tentang gizi pemberian MPASI
sebelum KIE seimbang sesudah KIE
Analisis Data:
Uji Wilcoxon Signed Rank
49
C. Populasi, Sampel, Sampling
1. Populasi
masalah yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu
sejumlah 75 orang.
2. Sampel
penelitian ini adalah sebagian ibu balita di Posyandu Pos 2 Dusun Kleben
eksklusi.
a. Kriteria Sampel
b. Besar Sampel
3. Tehnik Sampling
50
Teknik sampling yaitu pengambilan sampel penelitian yang
siapa saja pasien yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
D. Variabel Penelitian
saja baik sifat ataupun nilai, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
Variabel Independent dalam penelitian ini adalah KIE dengan media papan
lembar balik.
penelitian ini adalah sikap dan motivasi dalam pemberian MPASI dimana
51
E. Definisi Operasional
karakteristiknya.
52
bertindah dalam
memberikan
MP ASI pada
balita
53
F. Pengumpulan dan Pengolahan Data
media papan lembar balik, sedangkan untuk variable sikap dan motivasi
Desember 2023.
a. Studi Pendahuluan
b. Penelitian
penelitian
54
2) Menyerahkan surat ijin penelitian ke litbang Program Studi Ilmu
Kecamatan Gondang
4. Pengolahan Data
a. Editing
data.
55
b. Coding
kerahasiaan responden.
a. Data umum
1) Responden
Kode 1 : Responden 1
Kode 2 : Responden 2
Kode Rn : Responden Rn
2) Umur
3) Pendidikan
Kode 1 : SD
Kode 2 : SLTP
Kode 3 : SLTA
4) Pekerjaan
Kode 1 : IRT
56
Kode 2 : Swasta/Wiraswsta
Kode 3 : PNS
b. Data Khusus
Kode 1 : Negatif
Kode 2 : Positif
Kode 1 : Kurang
Kode 2 : Cukup
Kode 3 : Baik
3) Tabulating
skor terhadap item-item yang perlu diberi skor dan member kode
parameter.
57
G. Teknik Analisa Data
1. Analisa Univariate
f
P= × 100
N
Keterangan :
P : Presentase
F : Jumlah pendidikan
operasi SC.
100% : Seluruhnya
58
51 – 75% : Sebagian besar
50% : Setengahnya
0% : Tidak satupun
2. Analisis Bivariat
ditolak artinya tidak ada pengaruh pemberian KIE dengan media papan
lembar balik tentang gizi seimbang terhadap sikap dan motivasi dalam
ada pemberian KIE dengan media papan lembar balik tentang gizi
Gondang.
H. Etika Penelitian
59
institusi atau lembaga tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan barulah
2. Anonimity (TanpaNama)
namun hanya kode dengan member nomor urut pada setiap bendel
kuesioner.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
60