Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN PRAKTIK

ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK PERSALINAN NORMAL


PADA Ny. F USIA 26 TAHUN G2P1A1 DI TPMB SARMIYATI
KABUPATEN TULANG BAWANG

Oleh :

RISKE EVIANA
NIM. 202308148

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
2024
i
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan praktik dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK

PERSALINAN NORMAL PADA Ny. F USIA 26 TAHUN G2P1A1 DI TPMB

SARMIYATI KABUPATEN TULANG BAWANG” telah disetujui oleh

pembimbing penyusunan Asuhan pada :

Hari/tanggal :

Tulang Bawang,

Mahasiswa

Riske Eviana

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Pembimbing Lahan

......................................... ...............................................

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik yang
berjudul ”ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK PERSALINAN NORMAL
PADA Ny. F USIA 26 TAHUN G2P1A1 DI TPMB SARMIYATI
KABUPATEN TULANG BAWANG”. Laporan Pratik ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas pendidikan profesi bidan di Stikes Karya Husada
Kediri.
Dalam penulisan Laporan Praktik ini penulis banyak mendapat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak, hingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan
dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan baik secara spiritual, moral
dan material
2. Para Dosen pembimbing yang telah memberi arahan dan bimbingan selama
pembuatan laporan praktik
3. Kepala TPMB Sarmiyati Kabupaten Tulang Bawang yang telah memberi izin
kepada penulis untuk mendapatkan data-data dalam penyusunan laporan
praktik
4. Petugas perpustakaan yang telah menyediakan buku-buku referensi untuk
penyusunan karya tulis ilmiah
5. Teman-teman Prodi Pendidikan Profesi Bidan yang telah memberikan
semangat, yang tidak bisa penulis ungkapkan satu persatu. Serta berbagai
pihak yang telah membantu selama proses penyusunan laporan praktik ini.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan praktik ini, masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari
berbagai pihak dan semoga laporan praktik ini bermanfaat. Amin.

Tulang Bawang, Februari 2024


Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................2
1.3 Manfaat..................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
2.1 Konsep Dasar Pranikah..........................................................................3
2.2 Konsep Dasar Anemia.........................................................................10
2.3 Kajian Dari Jurnal................................................................................17
2.4 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan........................................................18
BAB 3 TINJAUAN KASUS................................................................................22
3.1 Data Subjektif......................................................................................22
3.2 Data Objektif........................................................................................26
3.3 Analisis Data/Diagnosa........................................................................28
3.4 Intervensi..............................................................................................28
3.5 Penatalaksanaan...................................................................................29
BAB 4 PEMBAHASAAN....................................................................................31
BAB 5 PENUTUP................................................................................................34
5.1 Kesimpulan..........................................................................................34
5.2 Saran.....................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................35
LAMPIRAN..........................................................................................................37

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah

masalah besar di negara berkembang. Kematian pada saat melahirkan

biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada puncak

produktivitasnya. Menurut Organisasi Dunia atau World Health

Organization (WHO) menjelaskan bahwa angka kematian ibu (AKI) dan

angka kematian bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

Negara ASEAN lainnya.

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan

melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa

bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini di mulai dengan adanya kontraksi

persalinan sejati, yang di tandai dengan perubahan serviks secara progresif

dan diakhiri dengan kelahiran plasenta. Mekanisme persalinan merupakan

gerakan janin yang mengakomodasikan diri terhadap panggul ibu. Hal ini

sangat penting untuk kelahiran melalui vagina oleh karena janin itu harus

menyesuaikan diri dengan ruangan yang tersedia di dalam panggul.

Diameter-diameter yang besar dari janin harus menyesuaikan dengan

diameter yang paling besar dari panggul ibu agar janin bisa masuk melalui

panggul untuk dilahirkan. 96 % janin dalam uterus berada dalam presentasi

kepala dengan ubun-ubun kecil kiri depan sebanyak 58 %, kanan depan

1
23%, kanan belakang 11 % dan kiri belakang 8 %. Janin dengan presentasi

kepala disebabkan karena kepala relatif lebih besar dan lebih berat serta

bentuk uterus sedemikian rupa sehingga volume bokong dan ekstremitas

yang lebih besar berada di atas di ruang yang lebih luas sedangkan kepala

berada dibawah di ruang yang lebih sempit.

Persalinan yang bersih dan aman serta pencegahan kajian dan bukti

ilmiah menunjukan bahwa asuhan persalinan bersih, aman dan tepat waktu

merupakan salah satu upaya efektif untuk mencegah kesakitan dan

kematian. Penatalaksanaan komplikasi yang terjadi sebelum, selama dan

setelah persalinan. Dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian

ibu perlu diantisipasi adanya keterbatasan kemampuan untuk

menatalaksanaakan konplikasi pada jenjang pelayanan tertentu. Kompetensi

petugas, pengenalan jenis komplikasi dan ketersediaan sarana pertolongan

menjadi penentu bagi kebersihan penatalaksanaan komplikasi yang

umumnya akan selalu berada menurut derajat keadaan dan tempat

terjadinya.

Asuhan persalinan kala I, II, III, dan IV memegang kendali penting

pada ibu selama persalinan karena dapat membantu ibu dalam

mempermudah proses persalinan, membuat ibu lebih yakin untuk menjalani

proses persalinan serta untuk mendeteksi konplikasi yang mungkin terjadi

selama persalinan dan ketidaknormalan dalam proses persalinan.

1.2 Tujuan

1.2.1 Melakukan pengkajian pada kasus ibu bersalin ?

1.2.2 Menganalisa dan mendiagnosis pada kasus ibu bersalin ?

2
1.2.3 Melakukan intervensi/tindaksn pada kasus ibu bersalin?

1.2.4 Melakukan penatalaksanaan pada kasus ibu bersalin ?

1.2.5 Melakukan evaluasi pada kasus ibu bersalin?

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Tenaga Kesehatan

Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang peersalinan

normal

1.3.2 Bagi Pasien

Mendapatkan asuhan kebidanan yang sesuai bagi ibu bersalin

3
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Dari Sumber Pustaka

2.1.1 Persalinan

2.1.1.1 Definisi

Proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamiilan

cukup bulan (37-42) minggu, lahir spontan dengan

presentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu

maupun janin. (Icesmi– Margareth ZH, 2013)

2.1.1.2 Tanda persalinan

1) Terjadinya his persalinan

a. Karakteristik dari his persalinan:

b. Pinggang terasa sakit menjalar ke depan

c. Sifat his teratur, interval makin pendek, dan

kekuatan makin besar

d. Terjadi perubahan pada serviks, jika pasien

menambah aktivitasnya

2) Pengeluaran lendir dan darah dengan adanya his

persalinan, terjadi perubahan pada serviks yang

menimbulkan:

a. Pendataran dan pembukaan

b. Pembukaan menyebabkan selaput lendir yang

terdapat pada kanalisservikalis terlepas

4
c. Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah

pecah.

3) Pengeluaran cairan

Sebagian pasien mengeluarkan air ketuban akibat

pecahnya selaput ketuban. Jika ketuban sudah pecah,

maka ditargetkan persalinan dapat berlangsung dalam

24 jam. Namun jika ternyata tidak tercapai, maka

persalinan akhirnya diakhiri dengan tindakan tertentu,

misalnya ekstraksi vakum, atau sectio caesaria

(Nugraheny, 2010)

2.1.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

1) Passage (jalan lahir)

Jalan lahir terdiri dari panggul ibu,yakni bagian tulang

padat, dasar panggul, vagina, dan introitus(Wiyati,

2008).

2) Power (kekuatan)

Power adalah kekuatan atau tenaga yang mendorong

janin keluar.Kekuatan tersebut meliputi his (kontraksi

uterus) dan tenaga mengedan (Asrinah, 2010).

3) Passenger (janin dan plasenta)

Passenge ratau janik bergerak sepanjang jalan lahir

merupakan akibat interaksi beberapa faktor, yakni

kepala janin, presentasi, letak, sikap dan posisi janin.

Karena plasenta juga harus melewati jalan lahir, maka

5
dia dianggap sebagai bagian dari passenger yang

menyertai janin. Namun plasenta jarang menghambat

proses persalinan normal (Sumarah, 2010).

4) Psikologis

Keadaan psikologis ibu mempengaruhi proses

persalinan. Ibu bersalin yang didampingi oleh suami

dan orang yang dicintainya cenderung mengalami

proses persalinan yang lebih lancar dibanding dengan

ibu bersalin tanpa pendamping. Ini menunujukkan

bahwa dukungan mental berdampak positif bagi

keadaan psikis ibu, yang berpengaruh terhadap

kelancaran proses persalinan (Asrinah, 2010).

5) Physician (Penolong)

Kompetensi yang dimiliki penolong sangat bermanfaat

untuk memperlancar proses persalinan dan mencegah

kematian maternal dan neonatal. Dengan pengetahuan

dan kompetensi yang baik diharapkan kesalahan atau

malpraktik dalam memberikan asuhan tidak terjadi

(Asrinah, 2010).

2.1.1.4 Tahapan persalinan

Menurut (yuni fitriani,-widy nurwiandani, 2018)

1) Kala 1 atau kala pembukaan

Dimulai dari his persalinan yang pertama sampai

pembukaan serviks menjadi lengkap.

6
Kala 1 dibagi menjadi 2 yaitu:

a. Fase laten

Fase laten adalah fase pembukaan 0-3

membutuhkan watu 8 jam.

b. Fase aktif

Dibagi menjadi 3 yaitu:

(1) Fase akselerasi (fase percepatan), yaitu

pembukaan dari 3-4 cm dalam 2 jam.

(2) fase dilatasi maksimal, yaitu pebukaan 4-9

cm dalam 2 jam.

(3) Fase dekelerasi (kurangnya kecepatan),

yaitu dari pembukaan 9-10 cm selama 2

jam.

2) Kala II

dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya

bayi.

3) Kala III atau Kala Uri

Dimulai dari lahirnya bayi sampai dengan lahirnya

plasenta

4) Kala IV (observasi)

Kala IV berisi data tentang tekanan darah, nadi,

suhu, tinggi fundus, kontraksi uterus, kandung

kemih dan perdarahan. Pemantauan pada kala IV

ini sangat penting terutama untuk menilai apakah

7
terdapat risiko atau terjadi perdarahan

pascapersalinan. Pengisian pemantauan kala IV

dilakukan setiap 15 menit pada satu jam pertama

setelah melahirkan, dan setiap 30 menit pada satu

jam berikutnya (JNPK-KR, 2008)

2.1.1.5 Penatalaksanaan Persalinan

a. Kala I

Tabel 2.2 Penatalaksanaan INC Kala I

Tindakan Keterangan
Memberitahu ibu mengenai Memberitahukan ibu mengenai hasil
hasil pemeriksaan. pemeriksaan merupakan hak ibu
sebagai pasien dan dapat membuat
ibu menjadi kooperatif dalam
pemberian asuhan
Memantau terus menerus Penolong dapat mencatat hasil
kemajuan persaliann observasi dan kemajuan persalinan
dengan menggunakan melalui pemeriksaan dalamm serta
partograf dapat mendeteksi apakah proses
persalinan berjalan secara baik atau
tidak, karena tiap persalinan memiliki
kemungkinan terjadinya partus lama.
Memantau tanda-tanda vital Penilaian harus dilakukan lebih
ibu, meliputi : nadi, suhu, sering jika menunjukan tanda-tanda
pernapasan dan CHPBK komplikasi atau perubahan kondisi.
Menganjurkan ibu untuk Mobilisasi seperti jalan, miring kanan
memilih posisi yang dan miring kiri.
nyaman
Mengenali masalah Kebutuhan dan kelainan yang timbul
secepatnya dan mengambil dalam persalinannya.
keputusan serta tindakan
yang tepat guna dan tepat
waktu

Membimbing ibu tehnik Dengan menarik nafas panjang,


relaksasi sewaktu ada his kemudian lepaskan dengan cara
meniup sewaktu ada his.
Menjaga privasi ibu Penolong tetap menjaga privasi ibu
dalam persalinan, dengan
menggunakan penutup atau tirai,
tidak menghadirkan orang laim tanpa
sepengetahuan dan seizin ibu.
Memberikan nutrisi dan Memenuhi kebutuhan energi dan
cairan yang cukup mencegah dehidrasi.

8
Menganjurkan ibu untuk Ibu berkemih setiap ibu merasa ingin
mengosongkan kandung BAK.
kemih
Persiapan persalinan Persiapan untuk pertolongan
normal persalinan normal
Sumber: (Rohani, 2011)

b. Kala II

1) Melihat adanya tanda persalinan kala dua.

2) Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan

termasuk mematahkan ampul oksitosin dan memasukan alat

suntik sekali pakai ke dalam wadah partus set.

3) Memakai celemek plastik.

4) Memastikan lengan tidak menggunakan perhiasan, mencuci

tangan dengan sabun dan air mengalir.

5) Menggunakan sarung tangan DTT pada tangan kanan yang

akan digunakan untuk pemeriksaan dalam.

6) Mengambil alat suntik dengan tangan yang memakai sarung

tangan, isi dengan oksitosin dan letakan kembali ke dalam

wadah partus set.

7) Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas basah

dengan gerakan vulva ke perineum.

8) Melakukan pemeriksaan dalam (pembukaan, effecement,

denominator, ketuban, molase, hodge), memastikan

pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban sudah pecah.

9) Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam

larutan klorin 0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan

terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%.

9
10) Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus

selesai. Pastikan DJJ dalam batas normal (120-160x/ menit).

11) Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap, meminta ibu

untuk meneran apabila ada his.

12) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu saat

meneran (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah

duduk dan memastikan posisi ibu nyaman).

13) Melakukan pimpinan persalinan saat ibu mempunyai

dorongan yang kuat untuk meneran.

14) Menganjurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman.

15) Meletakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di

perut ibu, jika kepala bayi sudah membuka vulva 5-6 cm.

16) Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong

ibu.

17) Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali

kelengkapan alatnya.

18) Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.

19) Melahirkan kepala bayi ketika kepala berdiameter 5-6 cm

dengan cara melindungi perineum dengan satu tangan yang

dilapisi dengan kain bersih dan kering, sedangkan tangan

yang lain menahan belakang kepala untuk mepertahankan

posisi fleksi.

20) Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat

10
21) Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran

paksi luar secara spontan.

22) Melahirkan badan bayi dengan cara memegang secara

biparietal.

23) Menyangga kepala dan bahu belakang bayi dengan satu ,

selanjutnya tangan yang lain menelusuri lengan dan siku

bayi.

24) Menelusuri tangan atas berlanjut ke punggung, bokong,

tungkai dan kaki.

25) Melakukan penilaian selintas pada bayi baru lahir

26) Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian

tubuh lainya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan

verniks. Mengganti handuk basah dengan handuk kering.

Memastikan bayi dalam posisi dan kondisi aman di atas perut

ibu.

c. Kala III

27) Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada bayi

lagi dalam uterus.

28) Memberitahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin 1 menit

setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 IU secara IM

(intramusculer) di 1/3 paha kanan atas bagian distal lateral.

29) Menjepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat

bayi. Mendorong isi tali pusat kearah distal ibu dan jepit

kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.

11
30) Melakukan pemotongan dan pengikatan tali pusat. Mengikat

tali pusat dengan benang steril pada satu sisi kemudian

melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya

dengan simpul kunci pada sisi satunya. Melepaskan klem dan

masukkan dalam bengkok.

31) Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit

ibu-bayi. Menyelimuti bayi dengan kain hangat dan

memasangkan topi dikepala bayi. Biarkan bayi berada di

dada ibu selama 1 jam.

32) Melakukan penegangan tali pusat terkendali.

33) Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm

dari vulva.

34) Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi

atas simfisis, untuk mendeteksi kontraksi.

35) Menegangkan tali pusat ke arah bawah, sementara tangan

yang lain mendorong uterus ke arah dorsocranial. Jika

plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, menghentikan

penegangan tali pusat dan menunggu hingga timbul

kontraksi.

36) Melakukan penegangan dan dorongan dorsocranial hingga

plasenta terlepas, penolong menarik tali pusat dengan arah

sejajar lantai dan kemudian kearah atas.

37) Melahirkan plasenta dengan hati-hati. Bila perlu (terasa ada

tahanan), pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan

12
putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan

mencegah robeknya selaput ketuban.

38) Melakukan massase uterus, meletakkan telapak tangan di

fundus uteri dan lakukan masase dengan gerakan melingkar

searah jarum jam hingga uterus berkontraksi (fundus teraba

keras).

39) Mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan

perineum. Melakukan penjahitan bila laserasi derajat 1 atau

derajat 2 dan atau menimbulkan perdarahan.

40) Memastikan kedua sisi pasenta (maternal-fetal) pastikan

plasenta telah dilahirkan lengkap. Memasukkan plasenta

kedalam kantung plastik atau tempat khusus.

41) Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi

perdarahan pervaginam serta memastikan kandung kemih

kosong. Jika penuh lakukan kateterisasi.

42) Mencelupkan sarung tangan didalam larutan klorin 0,5%,

membersihkan noda darah dan cairan tubuh bilas dengan air

DTT tanpa melepas sarung tangan kemudian keringkan

dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.

43) Mengajarkan ibu/ keluarga cara melakukan massase uterus

dan menilai kontraksi.

44) Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik

serta mengevaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.

13
45) Memantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi benapas

dengan baik (40-60 x/mnt).

46) Membersihkan ibu dengan air DTT. Membersihkan sisa

cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai pakaian

bersih dan kering.

47) Memastikan ibu merasa nyaman. Membantu ibu dalam

memberikan ASI. Menganjurkan keluarga untuk memberikan

ibu minum dan makanan yang diinginkannya.

48) Menempatkan semua perlatan bekas pakai dalam larutan

klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas

peralatan setelah didekontaminasi.

49) Membuang bahan-bahan yang terkontainasi ke tempat

sampah yang sesuai.

50) Mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin

0,5%

51) Mencelupkan sarung tangan didalam larutan klorin 0,5%,

melepas sarung tangan dalam keadaan terbalik dan

merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.

52) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir

kemudian keringkan tangan dengan tissue atau handuk

pribadi yang bersih dan kering.

53) Memakai sarung tangan bersih/ DTT untuk memberikan

vitamin K1 (1 minggu) intramuskuler di paha kiri bawah

14
lateral dan salep mata profilaksis infeksi dala 1 jam pertama

kelahiran

54) Melakukan pemeriksaan fisik lanjutan (setelah 1 jam

kelahiran bayi). Memastikan kondisi bayi tetap baik.

(Pernapasan normal 40-60 kali/ menit dan teperatur tubuh

normal 36,5-37,5oC) setiap 15 menit.

55) Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan

imunisasi Hepatitis B di paha kanan bawah lateral.

Meletakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar sewaktu-waktu

dapat disusukan.

56) Melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan

rendam di dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.

57) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian

keringkandengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan

kering.

d. Kala IV

58) Melengkapi partograf yang meliputi tekanan darah, nadi,

suhu, pernapasan, perdarahan, kontraksi, kandung kemih,

setiap15 menit selama 1 pertama dan 30 setiap menit pada 1

jam kedua (JNPK-KR,2017).

15
2.2 Kajian Dari Jurnal Penelitian

2.2.1 Analisa Jurnal 1

Judul :

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Dengan Rangsangan Puting

Susu Di BPM Lilik Kustono Diwek Jombang

Prodi D- III Kebidanan Stikes Pemkab Jombang

Analisa :

Jurnal ini berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin

Dengan Rangsangan Puting Susu Di BPM Lilik Kustono Diwek

Jombang”. Jurnal ini membahas tentang proses persalinan normal

yang ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu power (his dan tenaga

mengejan), passanger (janin, plasenta dan selaput ketuban) dan

passage (jalan lahir). Ketiga faktor utama ini sangat menetukan

jalannya persalinan. Salah satu upaya untuk menigkatkan kontraksi

non farmakologis dalam persalinan yaitu dengan stimulasi puting

susu.

Hasil penelitian didapatkan bahwa : terdapat 5 ibu bersalin, dan

diberi pengamatan awal sebelum diberikan stimulasi puting susu.

Dari hasil pengamatan di BPM Diwek terdapat dua ibu bersalin yang

kontraksinya kuat, (his >40 detik ), dua ibu bersalin yang

kontraksinya sedang ( his 20-40 detik ) dan satu ibu bersalin yang

kontraksinya lemah (<20 detik). Setelah itu diberikan stimulasi

puting susu kemudian diakukan pengamatan akhir dan hasilnya

terjadi peningkatan lama waktu kontraksi.

16
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan penelitian studi kasus. Pengumpulan data menggunakan

manajemen asuhan kebidanan 7 langkah varney, yaitu pengkajian,

interpretasi data dasar, identifikasi diagnosa potensial, identifikasi

kebutuhan segera, intervensi, implementasi, evaluasi. Selain itu

untuk menjamin kebenaran data yang diperoleh saat penelitian

dilakukan dengan menggunakan triangulasi dari tiga sumber data

utama yaitu pasien, keluarga (suami, ayah, ibu), dan bidan.

Peneliti menyimpulkan bahwa berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan dapat disimpulkan bahwa rangsangan puting susu

meningkatakan kontraksi pada kala II persalinan.

2.2.2 Analisa Jurnal 2

Judul :

Hubungan Antara Pendamping Persalinan Dengan Kelancaran

Proses Persalinan Kala II Di Puskesmas Tambusai Kecamatan

Tambusai Kabupaten Rokan Hulu

Dosen Universitas Pasir Pengaraian

Analisa :

Jurnal ini berjudul “Hubungan Antara Pendamping Persalinan

Dengan Kelancaran Proses Persalinan Kala II Di Puskesmas

Tambusai Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu”. Jurnal ini

membahas tentang seberapa penting pendamping persalinan dengan

kelancaran proses persalinan kala II.

17
Hasil penelitian didapatkan: sebagian besar responden berusia

25-29 tahun sebanyak 31 responden (68,89%), sebanyak 22

responden (48,89%) berpendidikan SLTA, sebanyak 19 responden

(42,22%) bekerja sebagai IRT, sebanyak 16 responden (35,56%)

berparitas anak pertama, dan sebanyak 24 responden (53,33%)

bersalin dengan didampingi suami.

Hasil analisis univariat untuk mengetahui pendamping

persalinan dan kelancaran proses persalinan kala II di Puskesmas

Tambusai bahwa pendamping persalinan sebagian besar adalah

suami sebanyak 24 responden (53,33%). Sedangkan pendamping

persalinan dengan selain suami yaitu sebanyak 21 responden

(46,67%). Proses persalinan kala II responden sebagian besar adalah

lancar sebanyak 26 responden (57,78). Sedangkan proses persalinan

kala II tidak lancar yaitu sebanyak 19 responden (42,22).

Hasil analisis bivariat sebanyak 24 responden (53,33%) dengan

proses persalinan kala II lancar sebanyak 19 responden (42,22%) dan

proses persalinan kala II tidak lancar sebanyak 5 responden

(11,11%). Pendamping persalinan dengan selain suami yaitu

sebanyak 21 responden (46,67%) dengan proses persalinan kala II

lancar sebanyak 7 responden (15,56%), dan proses persalinan kala II

tidak lancar sebanyak 14 responden (31,11%).

Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik

dengan menggunakan pendekatan cross sectional, data yang diambil

adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data

18
menggunakan lembar pengamatan. Teknik pengambilan sampel

yang digunakan adalah total sampling. Sampel penelitian yaitu ibu

bersalin yang didampingi oleh suami atau keluarganya di Puskesmas

Tambusai yang sesuai dan memenuhi kriteria inklusi yang berjumlah

45 orang. Teknik analisis hasil penelitian menggunakan program

komputer.

Peneliti menyimpulkan bahwa berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara

pendamping persalinan dengan kelancaran proses persalinan kala II.

Pendamping persalinan dalam proses persalinan kala II sebagian

besar suami dan sebagian besar persalinan berjalan dengan lancar.

2.3 Tinjauan Menejemen 5 Langkah Askeb

2.3.1 Pengertian Manajemen Kebidanan

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah

kebidanan yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan

pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, keterampilan

dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu

keputusan yang terfokus pada pasien. Manajemen kebidanan terdiri

dari lima langkah yang berurutan dimulai dengan pengumpulan data

sampai dengan evaluasi (Sulistyawati, 2010:219).

2.3.2 Langkah-Langkah Manajemen Kebidanan

2.3.2.1 Pengkajian

Menurut Sulistyawati (2010:219) pada langkah pertama ini

dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari

19
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien. Untuk

memperoleh data dilakukan melalui anamnesis. Anamnesis

adalah pengkajian dalam rangka mendapatkan data tentang

pasien melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan.

Menurut Sulistyawati (2010: 220–228) bagian-bagian

penting anamnesis, yaitu:

1) Data Subyektif

(1) Biodata

a) Nama

Sebagai identitas.

b) Usia/tanggal lahir

Data ini ditanyakan untuk menentukan apakah

ibu dalam persalinan berisiko usia atau tidak.

c) Agama

Dasar bidan dalam memberikan dukungan

mental dan spiritual terhadap pasien dan

keluarga.

d) Pendidikan terakhir

Untuk menentukan metode yang paling tepat

dalam penyampaian informasi mengenai tehnik

melahirkan bayi.

e) Pekerjaan

Menggambarkan tingkat sosial ekonomi, pola

sosialisasi dan data pendukung dalam

20
menentukan pola komunikasi yang akan dipilih

selama asuhan.

f) Suku/bangsa

Berhubungan dengan sosial budaya yang dianut

oleh pasien dan keluarga yang berkaitan dengan

persalinan.

g) Alamat

Sebagai data mengenai distribusi lokasi pasien,

data ini juga memberi gambaran mengenai jarak

dan waktu yang ditempuh pasien menuju lokasi

persalinan.

(2) Riwayat Pasien

a) Keluhan utama

Untuk mengetahui alasan pasien datang ke

fasilitas pelayanan kesehatan.

b) Menstruasi

Untuk mengetahui gambaran tentang keadaan

dasar organ reproduksi. Data yang harus

diperoleh dari riwayat menstruasi antara lain:

(a) Manarche: usia pertama kali mengalami

menstruasi.

(b) Siklus: jarak antara menstruasi yang dialami

dengan menstruasi berikutnya.

21
(c) Volume: seberapa banyak darah menstruasi

yang keluar.

(d) Keluhan: keluhan yang disampaikan oleh

pasien dapat menunjuk kepada diagnosis

tertentu.

c) Riwayat Kesehatan Keluarga

Beberapa data penting tentang riwayat

kesehatan pasien yang perlu diketahui adalah

apakah pasien pernah atau sedang menderita

penyakit seperti jantung, diabetes mellitus,

ginjal, hipertensi, hipotensi, hepatitis atau

anemia.

d) Pola makan

Untuk mendapatkan gambaran bagaiman pasien

mencukupi asupan gizinya. Data fokus

mengenai asupan mengenai asupan makanan

pasien seperti kapan atau jam berapa terakhir

kali makan, makanan yang dimakan, jumlah

makanan yang di makan.

e) Pola minum

Pada masa persalinan, data mengenai intake

cairan sangat penting karena akan menentukan

kecenderungan terjadinya dehidrasi. Data yang

perlu ditanyakan seperti kapan terakhir kali

22
minum, berapa banyak yang diminum, apa yang

diminum.

f) Pola istirahat

Data yang ditanyakan seperti kapan terakhir

tidur, berapa lama dan aktivitas sehari-hari.

g) Personal Hygiene

Beberapa pertanyaan yang diajukan seperti

kapan terakhir mandi, keramas dan gosok gigi,

kapan terakhir ganti baju dan pakaian dalam.

h) Aktivitas seksual

Data yang diperlukan berkaitan dengan aktivitas

seksual seperti keluhan, frekuensi dan kapan

terakhir kali melakukan hubungan seksual.

2) Data Obyektif

Data ini dikumpulkan guna melengkapi data untuk

menegakkan diagnosis. Bidan melakukan pengkajian

data objektif melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi,

auskultasi, perkusi dan pemeriksaan penunjang yang

dilakukan secara berurutan. Langkah-langkah

pemeriksaaan yaitu:

(1) Keadaan Umum

Data ini didapat dengan mengamati keadaan pasien

secara keseluruhan. Hasil pengamatan yang

dilaporkan kriterianya sebagai berikut:

23
a) Baik

Jika pasien memperlihatkan respon yang baik

terhadap lingkungan dan orang lain serta secara

fisik pasien tidak mengalami ketergantungan

dalam berjalan.

b) Lemah

Kriteria ini jika kurang atau tidak memberikan

respon yang baik terhadap lingkungan dan orang

lain dan pasien sudah tidak mampu berjalan

sendiri.

(2) Kesadaran

Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran

pasien, dapat melakukan pengkajian derajat

kesadaran pasien dari keadaan composmentis

(kesadaran maksimal) sampai dengan koma (pasien

tidak dalam keadaan sadar).

(3) Tanda-Tanda Vital

Pemeriksaan ini meliputi : tekanan darah, nadi,

pernafasan dan suhu.

(4) Pemeriksaan Fisik

a) Kepala

Tujuan pengkajian kepala adalah untuk

mengetahui bentuk dan fungsi kepala (Prihardjo,

2006: 50).

24
(a) Rambut: warna, kebersihan, mudah rontok

atau tidak.

(b) Telinga: kebersihan, gangguan pendengaran.

Tujuan pengkajian telinga adalah untuk

mengetahui keadaan telinga luar, saluran

telinga, gendang telinga dan pendengaran

(Prihardjo, 2006: 61).

(c) Mata: konjungtiva, sklera, kebersihan,

kelainan, gangguan penglihatan (rabun

jauh/dekat).

Tujuan pengkajian mata adalah untuk

mengetahui bentuk dan fungsi mata

(Prihardjo, 2006: 51).

(d) Hidung: kebersihan, polip, alergi debu.

Tujuan pengkajian hidung adalah untuk

mengetahui keadaan bentuk dan fungsi

hidung (Prihardjo, 2006: 67)

(e) Mulut

Tujuan pengkajian mulut adalah untuk

mengetahui bentuk dan kelainan pada mulut

(Prihardjo, 2006: 71).

i) Bibir: warna, integritas jaringan

(lembab, kering atau pecah-pecah).

ii) Lidah: warna, kebersihan.

25
iii) Gigi: kebersihan, karies.

iv) Gangguan pada mulut (bau mulut)

b) Leher : pembesaran kelenjar limfe.

Tujuan pengkajian leher adalah untuk mengetahui

bentuk leher serta organ-organ penting yang

berkaitan (Prihardjo, 2006: 72)

c) Dada

Tujuan pengkajian dada adalah untuk mengetahui

postur, bentuk, kesimetrisan (Prihardjo, 2006: 87)

(a) Bentuk

(b) Simetris/tidak

d) Perut: bentuk, bekas luka operasi

e) Ekstremitas

Tujuan pengkajian ekstremitas adalah untuk

menilai ada/tidaknya gerakan ekstremitas

abnormal (Uliyah dan Hidayat, 2009: 147).

(a) Atas: gangguan/ kelainan, bentuk.

(b) Bawah: bentuk, oedem, varises.

f) Data Penunjang

(a) Laboratorium

i) Kadar Hb.

2.3.2.2 Merumuskan Diagnosa

Menurut Sulistyawati (2010:229) pada langkah ini

mengidentifikasi masalah atau diagnosis berdasarkan

26
rangkaian masalah yang ada. Langkah ini membutuhkan

antisipasi, bila mungkin dilakukan pencegahan. Sambil

mengamati pasien, diharapkan siap bila diagnosis atau

masalah potensial benar-benar terjadi.

2.3.2.3 Intervensi

Menurut Sulistyawati (2010:230) pada langkah ini

direncanakan asuhan yang menyeluruh berdasarkan langkah

sebelumnya. Semua perencanaan yang dibuat harus

berdasarkan pertimbangan yang tepat meliputi pengetahuan,

teori yang terbaru serta divalidasi. Cara yang digunakan

dengan membuat terlebih dahulu pola pikir sebagai berikut:

1) Tentukan tujuan tindakan yang akan dilakukan meliputi

sasaran dan target hasil yang akan dicapai.

2) Tentukan rencana tindakan sesuai dengan masalah dan

tujuan yang akan dicapai.

2.3.2.4 Implementasi/ Penatalaksanaan

Menurut Sulistyawati (2010: 231–232) pada langkah ini

rencana asuhan menyeluruh yang telah diuraikan pada

langkah intervensi dilaksanakan secara efisien dan aman.

2.3.2.5 Evaluasi

Menurut Sulistyawati (2010: 233) untuk mengetahui sejauh

mana keberhasilan asuhan yang diberikan kepada pasien,

mengacu kepada beberapa pertimbangan sebagai berikut:

1) Tujuan asuhan kebidanan.

27
2) Efektifitas tindakan untuk mengatasi masalah.

3) Hasil asuhan.

28
BAB 3

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK PERSALINAN NORMAL PADA Ny.


F USIA 26 TAHUN G2P1A1 DI TPMB SARMIYATI KABUPATEN
TULANG BAWANG

Nama Istri : Ny.F Nama Suami : Tn G

Umur : 26 tahun Umur : 28 tahun

Alamat : Tulang Bawang Rt. / Rw . : 02/02

Pendidikan : SMP Pendidikan Suami : SMP

Pekerjaan : IRT Pekerjaan Suami : Swasta

ANAMNESA. Tanggal : 16 Maret 2024 oleh : Riske Eviana

1. Pasien datang : Hari : Selasa Tanggal : 16 Maret 2024 jam : 07.15 WIB

2. Gravida : G2P1001

3. Haid terakhir : 16– 6– 2023 Tafsiran Persalinan : 23-3-2024

4. Perkawinan : 1 kali, dengan suami sekarang : 6 th, umur pertama kali kawin

20 th

5. Riwayat persalinan yang lalu

Umur
anak
Persalinan Nifas
sekar
Sua Ha
ang
mi mil
ke ke
Me
L/ Tempat Penolo penyuli Lama Kelaina
UK KB nyu
P persalinan ng t nifas n
sui

1 1 P 9 BPM Bidan Tidak 35 hari Tidak Suntik ya 5 th


bln ada ada 3 bln

1 2 H A M I L INI

29
6. Mulai sakit, hari :Selasa tanggal 15 Maret 2024 jam 21.00 WIB

7. Pengeluaran pervaginam :lendir bercampur darah sejak hari hari : Selasa

tanggal 15 Maret 2024 jam 22.00 WIB

STATUS PRESENT :

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

TB : 155 cm

BB : 60 kg

Tensi : 12/80 mmHg

Nadi : 78 x/ menit

Suhu : 367 o
C

Pernafasan : 19 x/menit

Anggota gerak : oedema : (-) / (-) varises : tidak ada

Reflek Patella : (+) / (+)

TFU : 2 jari bawah px His: 3 x 10 menit , lama 41 detik

DJJ : 140 x/menit

PALPASI :

LEOPOLD I : Bagian teratas janin teraba bokong ,

TFU 2 jari bawah px

LEOPOLD II : Teraba keras, memanjang seperti papan disebalah

kanan (puka)

LEOPOLD III : Bagian terendah janin kepala

LEOPOLD IV : Bagian terendah janin sudah masuk PAP (3/5)

Mc. Donald : TFU 29 cm, TBJ = 2790 gram

30
Kala 1 ( kala pembukaan)

Tgl. : 16 Maret 2024 jam : 07.30

Hasil VT : pembukaan 5 cm, effecement 50%, Ketuban utuh, Presentasi Kepala,

Molase 0, Denominator UUK, Hodge II

Diagnosa :

Ny. F G2P1001 UK 39 minggu , hidup, tunggal, puka, letak kepala, intrauteri,

jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik dengan inpartu kala 1 fase aktif

Rencana Asuhan :

1. Jelaskan kepada pasien mengenai hasil pemeriksaan

Rasional : Ibu mengerti mengenai kondisinya saat ini

2. Persiapan peralatan dan tempat yang diperlukan

Rasional : Ibu merasa nyama, terhindar dari infeksi persalinan dan persalinan

berjalan lancar

3. Persiapan perlengkapan bahan-bahan dan obat-obatan yang diperlukan

Rasional : Penanganan persalinan berjalan lancar

4. Lakukan observasi CHPBK

Rasional : Mengetahui perkembangan ibu dan janin

5. Lakukan observsi TTV

Rasional : Mengetahui perkembangan ibu

6. Berikan asuhan sayang ibu

Rasioanl : Mengurangi gangguan emosional dan ketegangan selama proses

persalinan

7. Pantau persalinan dengan partograf

31
Rasional : Mengetahui kemajuan persalinan dan mendeteksi proses persalinan

berjalan normal/ sebaliknya

Implementasi :

Tanggal : 16 Maret 2024 Jam 07.45

1. Menjelaskan kepada pasien mengenai hasil pemeriksaan bahwa saat ini sudah

mengalami pembukaan 5 dan sudah memasuki proses persalinan

2. Mempersiapkan peralatan dan tempat yang diperlukan berupa partus set,

sarung tangan, penerangan yang cukup, tempat ibu untuk berjalan-jalan saat

menunggu pembukaan, tempat tidur yang bersih, tempat dan alat resusitasi

3. Mempersiapkan perlengkapan bahan-bahan dan obat-obatan yang diperlukan

seperti oxytosin, vit,K, lidokain, metergin

4. Melakukan observasi CHPBK

C (corton) = 140 x/menit

H (his) = 3 x 10 menit lama 41 detik

P (pembukaan) = 5 cm

B (Bandle) = tidak ada

K (Ketuban) = (+)

5. Melakukan observsi TTV

6. Memberikan asuhan sayang ibu berupa dukungan emosional, membantu

mengatur posisi ibu, meberikan nutrisi dan cairan yang cukup, keleluasaan

menggunakan kamar mandi dan mencegah infeksi

7. Memanantau persalinan dengan partograf

32
Evaluasi :

Tanggal : 16 Maret 2024 Jam 09.30 WIB

Subjektif : Ibu mengatakan keluar cairan berwarna jernih dari jalan lahir dan

perut mules semakin sering dan sakit

Objektif : Hasil VT : pembukaan 8 cm, effecement 75%, Ketuban (-) jernih,

Presentasi Kepala, Molase 0, Denominator UUK, Hodge III

Assasment: Ny. F G2P1001 UK 39 minggu , hidup, tunggal, puka, letak kepala,

intrauteri, jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik dengan

inpartu kala 1 fase aktif

Planing : Pantau kemajuan persalinan dengan partograf

33
KALA II s/d KALA IV

No Tanggal Jam Perencanaan 58 langkah APN Implementasi dan hasil tindakan

1. 16-3-2024 11.15 1. Dengar dan lihat adanya tanda persalinan Kala 1. Mendengarkan dan melihat adanya tanda persalinan Kala Dua
Dua Hasil : ibu terlihat ingin meneran
anus dan perenium menonjol,
vulva dan vagina membuka

2. 16-3-2024 11.18 2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan 2. Memastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan
obat-obatan esensial untuk menolong esensial untuk menolong persalinan dan menatalaksana
persalinan dan menatalaksana komplikasi ibu komplikasi ibu dan bayi baru lahir. Untuk resusitasi → tempat
dan bayi baru lahir. Untuk resusitasi → tempat datar, rata, bersih, kering dan hangat, 3 handuk/kain bersih
datar, rata, bersih, kering dan hangat, 3 dan kering, alat penghisap lendir, lampu sorot 60 watt dengan
handuk/kain bersih dan kering, alat penghisap jarak 60 cm di atas tubuh bayi
lendir, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm Hasil : peralatan, obat-obatan dan tempat sudah siap
di atas tubuh bayi

3. 16-3-2024 11.23 3. Pakai celemek plastik 3. Memakai celemek plastik


Hasil : Bidan tampak memakai celemek plastic

4. 16-3-2024 11.25 4. Lepaskan dan menyimpan semua perhiasan 4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai,
yang dipakai, cuci tangan dengan saber dan air cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian
bersih mengalir kemudian keringkan tangan keringkan tangan dengan handuk DTT
dengan handuk DTT Hasil :Bidan tampak melepaskan semua perhiasan yang
dipakai, mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
32
mengalir kemudian keringkan tangan dengan handuk
DTT

5. 16-3-2024 11.27 5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang 5. Memakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan
akan digunakan untuk pemeriksaan dalam digunakan untuk pemeriksaan dalam
Hasil: Bidan tampak memakai sarung tangan

6. 6. Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik 6. Memasukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan
(gunakan tangan yang memakai sarung tangan tangan yang memakai sarung tangan DTT dan steril (pastikan
DTT dan steril (pastikan tidak terjadi tidak terjadi kontaminasi pada alat suntik )
kontaminasi pada alat suntik ) Hasil : Oksitosin sudah masuk kedalam tabung suntik

7. 16-3-2024 11.28 7. Bersihkan vulva dan perineum, menyekanya 7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan
dengan hati-hati dari depan ke belakang hati-hati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas
dengan menggunakan kapas atau kasa yang atau kasa yang dibasahi air DTT
dibasahi air DTT  Jika introitus vagina, perineum atau anus terkontaminasi
 Jika introitus vagina, perineum atau anus tinja, membersihkan dengan seksama dari arah depan ke
terkontaminasi tinja, bersihkan dengan belakang
seksama dari arah depan ke belakang  Membuang kapas atau kasa
 Buang kapas atau kasa pembersih(terkontaminasi)dalam wadah yang tersedia
pembersih(terkontaminasi)dalam wadah  Mengganti sarung tangan jika terkontaminasi
yang tersedia (dekontaminasi,melepaskan dan merendam dalam larutan
 Ganti sarung tangan jika terkontaminasi clorin 0,5%)
(dekontaminasi,lepaskan dan rendam
Hasil : Bidan sudah melakukan vulva hygiene

33
dalam larutan clorin 0,5%)

8. 16-3-2024 11.30 8. Lakukan periksa dalam untuk memastikan 8. Melakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan
pembukaan lengkap. lengkap
Bila selaput ketuban belum pecah dan Hasil : VT : pembukaan 10 cm, effecement 100%, Ketuban
pembukaan sudah lengkap lakukan amiotomi (-) jernih, Presentasi Kepala, Molase 0, Denominator UUK,
Hodge III

9. 16-3-2024 11.32 9. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara 9. Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan
mencelupkan tangan yang masih memakai tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan
sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% klorin 0,5% kemudian melepaskan dan rendam dalam
kemudian lepaskan dan rendam dalam keadaan keadaan terbalik dalam larutan 0,5% selama 10 menit cuci
terbalik dalam larutan 0,5% selama 10 menit tangan setelah sarung tangan di lepas
cuci tangan setelah sarung tangan di lepas Hasil: Bidan tampak sudah melakukanya

10. 16-3-2024 11.33 10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah 10. Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi/saat
kontraksi/saat relaksasi uterus untuk relaksasi uterus untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas
memastikan bahwa DJJ dalam batas normal normal (120 - 160x/menit)
(120 - 160x/menit)  Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal
 Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ  Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ
tidak normal dan semua hasil-hasil penilaian serta asuhan lainnya pada
 Mendokumentasikan hasil-hasil partograf
pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil-
hasil penilaian serta asuhan lainnya pada Hasil : DJJ = 146 x/menit
partograf

34
11. 16-3-2024 11.35 11. Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap 11. Memeritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan
dan keadaan janin baik dan bantu ibu dalam janin baik dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang
menemukan posisi yang nyaman dan sesuai nyaman dan sesuai dengan keinginannya.
dengan keinginannya. Menunggu hingga timbul rasa ingin meneran, melanjutkan
Tunguu hingga timbul rasa ingin meneran, pemantauan kondisi dan kenyamanan ibu dan janin (mengikuti
lanjutkan pemantauan kondisi dan kenyamanan pedoman penatalaksanaan fase aktif ) dan mendokumentasikan
ibu dan janin (ikuti pedoman penatalaksanaan semua temuan yang ada. Menjelaskan pada anggota keluarga
fase aktif ) dan dukumentasikan semua temuan tentang bagaimana peran mereka untuk mendukung dan
yang ada. Jelaskan pada anggota keluarga memberi semangat pada ibu untuk meneran secara benar
tentang bagaimana peran mereka untuk Hasil : Ibu tampak mengerti penjelasan yang diberikan oleh
mendukung dan memberi semangat pada ibu bidan
untuk meneran secara benar

12. 16-3-2024 11.40 12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi 12. Meminta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran. (bila
meneran. (bila ada rasa ingin meneran dan ada rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu
terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke posisi ibu ke posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu merasa
lain yang diinginkan dan pastikan ibu merasa nyaman)
nyaman) Hasil : Ibu dan keluarga tampak mengerti penjelasan yang
diberikan oleh bidan

13. 16-3-2024 11.45 13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu 13. Melaksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada
merasa ada dorongan kuat untuk meneran: dorongan kuat untuk meneran:
 Bimbing ibu agar dapat meneran secara  Membimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan
benar dan efektif efektif
 Dukung dan beri semangat pada saat  Mendukung dan beri semangat pada saat meneran dan

35
meneran dan perbaiki cara meneran apabila perbaiki cara meneran apabila caranya tidak sesuai
caranya tidak sesuai  Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai
 Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman pilihannya (kecuali posisi berbaring terlentang dalam
sesuai pilihannya (kecuali posisi berbaring waktu yang lama)
terlentang dalam waktu yang lama)  Menganjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi
 Anjurkan ibu untuk beristirahat di antara  Menganjurkan keluarga memberi dukungan dan semangat
kontraksi untuk ibu
 Anjurkan keluarga memberi dukungan dan  Memberikan cukup asupan cairan peroral (minum)
semangat untuk ibu  Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai
 Berikan cukup asupan cairan peroral  Segera merujuk jika bayi belum atau tidak akan segera
(minum) lahir setelah 120menit (2 jam )meneran (primigravida)
 Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai atau 60 menit (1 jam )meneran (multigravida )
 Segera rujuk jika bayi belum atau tidak
akan segera lahir setelah 120menit (2 Hasil : Ibu tampak meneran dengan benar
jam )meneran (primigravida )atau 60 menit Ibu tampak merasa nyaman
(1 jam )meneran (multigravida )
Keluarga tamapak membrikan dukungan

DJJ = 150 x/ menit

14. 16-3-2024 11.50 14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau 14. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau
mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum merasa ada
merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 dorongan untuk meneran dalam 60 menit
menit Hasil : Ibu tampak mengerti penjelasan yang diberikan oleh
bidan

36
15. 16-3-2024 11.53 15. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan 15. Meletakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di
bayi) di perut ibu, jika kepala bayi telah perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan
membuka vulva dengan diameter 5-6 cm diameter 5-6 cm

Hasil : Handuk berada diatas perut ibu

Kepala bayi sudah embuka vulva dengan diameter 5-6 cm

16. 16-3-2024 11.55 16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di 16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah
bawah bokong ibu bokong ibu
Hasil : 1/3 bagian kain bersihdibawah bokong ibu

17. 16-3-2024 11.57 17. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali 17. Membuka tutup partus set dan perhatikan kembali
kelengkapan alat dan bahan kelengkapan alat dan bahan
Hasil : alat dan bahan sudah siap

18. 16-3-2024 11.58 18. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan 18. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
Hasil: Bidan tampak memakai sarung tangan DTT

19. 16-3-2024 12.00 19. Setelah. tampak kepala bayi dengan diameter 5- 19. Setelah. tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm
6 cm membuka vulva maka lindungi perineum membuka vulva maka melindungi perineum dengan satu
dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering. Tangan
bersih dan kering. Tangan yang lain menahan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi
kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan dan membantu lahirnya kepala. Menganjurkan ibu untuk
37
membantu lahirnya kepala.Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernafas cepat dan dangkal
meneran perlahan atau bernafas cepat dan Hasil : Ibu mengerti mengenai penjelasan yang diberikan
dangkal Kepala bayi tampak membuka vulva diameter 5-6 cm

20. 16-3-2024 12.05 20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat 20. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan
dan ambil tindakan yang sesuai jika hal itu mengambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan
terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran segera melanjutkan proses kelahiran bayi
bayi  Jika tali pusat melilit leher secara longgar, melepaskan
 Jika tall pusat melilit leher secara longgar, lewat bagian atas kepala bayi
lepaskan lewat bagian atas kepala bayi  Jika tali pusat melilit leher secara kuat klem tali pusat di
 Jika tali usat melilit leher secara kuat klem dua tempat dan mepotong diantara klem.
tali pusat di dua tempat dan potong diantara
klem. Hasil: tidak ada lilitan tali pusat

21. 16-3-2024 12.06 21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi 21. Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
luar secara spontan spontan
Hasil : Kepala bayi putar paksi secara spontan

22. 16-3-2024 12.09 22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, 22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara
pegang secara biparental.Anjurkan ibu untuk biparental.Mengnjurkan ibu untuk meneran saat ada kontraksi
meneran saat ada kontraksi ,dengan lembut dengan lembut gerakkan kepala ke arah bawah dan distal
gerakkan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan
hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis kemudian gerakkan kearah atas dan distal untuk melahirkan
dan kemudian gerakkan kearah atas dan distal bahu belakang
untuk melahirkan bahu belakang
38
Hasil : Bahu depan dan bahu belakang sudah lahir

23. 16-3-2024 12.12 23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah 23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk kepala
untuk kepala dan bahu. Gunakan tangan atas dan bahu. Mengunakan tangan atas untuk menelusuri dan
untuk menelusuri dan memegang lengan dan memegang lengan dan siku sebelah atas
siku sebelah atas Hasil : badan bayi sudah lahir

24. 16-3-2024 12.15 24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran 24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan alas
tangan alas berlanjut ke punggung, bokong, berlanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki. Memegang
tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki kedua mata kaki (masukkan telunjuk diantara kaki dan
(masukkan telunjuk diantara kaki dan pegang pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari
masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan lainnya )
jari-jari lainnya ) Hasil : Bayi lahir spontan
JK = Laki- Laki
BB = 3000 gram
PB = 49 cm
APGAR SCORE = 7-8

25. 16-3-2024 12.15 25. Lakukan Penilaian (selintas): 25. Melakukan Penilaian (selintas):
 Apakah bayi cukup bulan?  Apakah bayi cukup bulan?
 Apakah air ketuban jernih, tidak tercampur  Apakah air ketuban jernih, tidak tercampur mekonium?
mekonium?  Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernapas tanpa
 Apakah bayi menangis kuat dan/atau kesulitan?
bernapas tanpa kesulitan?  Apakah bayi bergerak dengan aktif ?
 Apakah bayi bergerak dengan aktif ?
Bila salah satu jawaban adalah TIDAK lanjutkan ke langkah

39
Bila salah satu jawaban adalah TIDAK resusitasi pada asfiksia bayi baru lahir jika jawaban Ya
lanjutkan ke langkah resusitasi pada lanjutkan ke langkah 26
asfiksia bayi baru lahir jika jawaban Ya
lanjutkan ke langkah 26 Hasil : Bayi cukup bulan

Ketuban jernih

Meangis kuat

Gerakan bayi aktif

26. 16-3-2024 12.15 26. Keringkan Tubuh Bayi 26. Mengeringkan Tubuh Bayi
Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan Mengeringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks.
tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk Mengganti handuk basah dengan handuk atau kain kering
basah dengan handuk atau kain kering biarkan biarkan bayi diatas perut ibu .
bayi diatas perut ibu . Hasil : Bayi tampak hangat diatas perut ibu

27. 16-3-2024 12.15 27. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak 27. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi
ada lagi bayi dalam uterus (harnil tunggal). bayi dalam uterus (harnil tunggal).
Hasil : tidak ada bayi dalam uteru ibu

28. 16-3-2024 12.15 28. Beritahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin 28. Beritahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin agar uterus
agar uterus berkontraksi baik. berkontraksi baik.
Hasil : ibu bersedia

40
29. 16-3-2024 12.16 29. Dalam waktu. 1 menit setelah bayi lahir, 29. Dalam waktu. 1 menit setelah bayi lahir, menyuntikkan
suntikkan oksitosin 10 unit IM (intramuskuler) oksitosin 10 unit IM (intramuskuler) di 1/3 paha atas bagian
di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan distal lateral (melakukan aspirasi sebelum menyunti
aspirasi sebelum menyunti oksitosin ) oksitosin)
Hasil : oksitosin 10 unit sudah di suntikan secara IM
(intramuskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral

30. 16-3-2024 12.17 30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat 30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem
dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke
Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat 2cm dari klem
jepit kembali tali pusat 2cm dari klem pertama. pertama.
Hasil : Bidan tampak melakukanya

31. 16-3-2024 12.18 31. Pemotongan dan Pengikatan Tali Pusat 31. Memotong dan Mengikatan Tali Pusat
 Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang  Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit
telah dijepit (lindungi perut bayi), dan (lindungi perut bayi), dan melakukan pengguntingan tail
lakukan pengguntingan tali pusat di antara 2 pusat di antara 2 klem tersebut.
klem tersebut.  Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
 Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan
pada satu sisi kemudian melingkarkan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya
kembali benang tersebut dan mengikatnya  Melepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah
dengan simpul kunci pada sisi lainnya disediakan
 Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah

41
yang telah disediakan Hasil : tali pusat telah dipotong dan ditali

32. 16-3-2024 12.20 32. Letakkan Bayi Agar Ada Kontak Kulit Ibu 32. Meletakkan Bayi Agar Ada Kontak Kulit Ibu ke Kulit Bayi
ke Kulit Bayi
Letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan Letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi
bahu bayi sehingga bayi menempel di dada/perut sehingga bayi menempel di dada/perut ibu. Usahakan kepala
ibu. Usahakan kepala bayi berada di antara bayi berada di antara payudara ibu dengan posisi lebih rendah
payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari dari puling payudara ibu
puling payudara ibu Hasil : bayi tampak nyaman

33. 16-3-2024 12.20 33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan 33. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi
pasang topi di kepala bayi. di kepala bayi.
Hasil : bayi tamapak hangat

34. 16-3-2024 12.21 34. Pindahkan klem pada tali pusat berjarak 5-10 34. Meindahkan klem pada tali pusat berjarak 5-10 cm dan
cm dan vulva vulva
Hasil : bidan tampak melakukanya

35. 16-3-2024 12.21 35. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, 35. Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas
di tepi atas simfisis,untuk mendeteksi satu simfisis,untuk mendeteksi satu tangan yang lain memegang tali
tangan yang lain memegang tali pusat. pusat.
Hasil : bidan tampak melakukanya

42
36. 16-3-2024 12.22 36. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali 36. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah
pusat ke arah bawah sambil tangan yang lain sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang -
mendorong uterus ke arah belakang - atas atas (dorso kranial) secara hati-hati (untuk mencegah inversio
(dorso kranial) secara hati-hati (untuk uteri). Jika placenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan
mencegah inversio uteri). Jika placenta tidak penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi
lahir setelah 30-40 detik, hentikan penegangan berikutnya dan ulangi prosedur di alas. Jika uterus tidak segera
tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota keluarga untuk
berikutnya dan ulangi prosedur di alas. melakukan stimulasi putting susu.
Jika uterus tidak segera berkontraksi, mints Hasil : Bidan tampak melakukanya
ibu, suami atau anggota keluarga untuk
melakukan stimulasi putting susu.

37. 16-3-2024 12.23 37. Lakukan penegangan dan dorongan dorso- 37. Melakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga
kranial hingga plasenta terlepas, mints ibu plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong
meneran sambil penolong menarik tali pusat menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke
dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah alas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan
arah alas, mengikuti poros jalan lahir (tetap dorso-kranial)
lakukan tekanan dorso-kranial)  Jika tali pusat bertambah panjang, memindahkan klem
 Jika tali pusat bertambah panjang, hingga berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan
pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5- placenta
10 cm dari vulva dan lahirkan placenta Hasil : Bidan tampak melakukanya
 Jika placenta- tidak lepas setelah 15 menu Ibu mengerti penjelsan yang diberikan
menegangkan tali pusat:

1. Beri dosis ulangan oksitosin 10 unit IM

2. Lakukan kateterisasi (aseptik) jika

43
kandung kemih penuh

3. Minta keluarga untuk menyiapkan


rujukan

4. Ulangi penegangan tali pusat 15 menit


berikutnya

5.jika plasenta tidak lahir setelah 30 menit


bayi lahir atau jika terjadi perdarahan
segera lakukan plasenta manual.

38. 16-3-2024 12.25 38. Saat placenta muncul di introitus vagina, 38. Saat placenta muncul di introitus vagina, melahirkan plasenta
lahirkan plasenta dengan kedua tangan. Pegang dengan kedua tangan. memegang dan putar placenta hingga
dan putar placenta hingga selaput ketuban selaput ketuban terpilin kemudian melahirkan dan tempatkan
terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan.
plasenta pada wadah yang telah disediakan. Jika selaput ketuban robek, Memakai sarong tangan DTT atau
Jika selaput ketuban robek, pakai sarong tangan steril untuk melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian
DTT atau steril untuk melakukan eksplorasi sisa mengunakan jari-jari tangan atau klem DTT atau stern untuk
selaput kemudian gunakan jari-jari tangan atau mengeluarkan bagian selaput yang tertinggal
klem DTT atau stern untuk mengeluarkan Hasil : plasenta lahir spontan
bagian selaput yang tertinggal

39. 16-3-2024 12.27 39. Segera setelah placenta dan selaput ketuban 39. Segera setelah placenta dan selaput ketuban lahir, melakukan
lahir, lakukan masase uterus, letakkan telapak masase uterus, meletakkan telapak tangan di fundus dan
tangan di fundus dan lakukan masase dengan melakukan masase dengan gerakan melingkar dengan lembut
gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus hingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras)
Melakukan tindakan yang diperlukan jika uterus tidak
44
berkontraksi (fundus teraba keras) berkontraksi setelah 15 detik masase.
Lakukan tindakan yang diperlukan jika uterus Hasil : kontraksi uterus baik dank eras
tidak berkontraksi setelah 15 detik masase.

40. 16-3-2024 12.28 40. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu 40. Memeriksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi
maupun bayi dan pastikan selaput ketuban dan memastikan selaput ketuban lengkap dan utuh. Masukkan
lengkap dan utuh. Masukkan placenta ke dalam placenta ke dalam kantung plastik atau tempat khusus
kantung plastik atau tempat khusus Hasil : plasenta lengkap

41. 16-3-2024 12.29 41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan 41. Mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan
perineum. Lakukan penjahitan bila laserasi perineum. Melakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan
menyebabkan perdarahan. perdarahan.
Hasil : terjadi laserasi derajat 2

16-3-2024 12.30 Bila ada robekan yang menimbulkan Bila ada robekan yang menimbulkan pendarhan aktif segera
pendarhan aktif segera melakukan penjahitan melakukan penjahitan

Hasil : dilakukan penjahitan pada laserasi derajat 2

42. 16-3-2024 12.45 42. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan 42. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
tidak terjadi perdarahan per vaginam perdarahan per vaginam
Hasil : kontraksi uterus baik dan keras

43. 16-3-2024 12.50 43. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke 43. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada
kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam. ibu paling sedikit 1 jam.
 Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan  Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan Inisiasi
Inisiasi Menyusu Dini dalam waktu 30-60 Menyusu Dini dalam waktu 30-60 menit. Menyusu pertama
45
menit. Menyusu pertama biasanya biasanya berlangsung sekitar 10-15 menu. Bayi cukup
berlangsung sekitar 10-15 menu. Bayi cukup menyusu dari satu payudara
menyusu dari satu payudara  membiarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun
 Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam bayi sudah berhasil menyusu
walaupun bayi sudah berhasil menyusu
Hasil : bayi tamapak menyusu ibu

44. 16-3-2024 13.15 44. Setelah satu jam, lakukan pemeriksaan fisik bayi 44. Setelah satu jam, melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir,
baru lahir, beri antibiotika salep mata memberi antibiotika salep mata pencegahan, dan vitamin K 1
pencegahan, dan vitamin Ki 1 mg intramuscular mg intramuscular di paha kiri anterolateral.
di paha kiri anterolateral. Hasil : salep mata telah diberikan dan vitamin K 1 mg telah
disuntikan secara intramuscular di paha kiri anterolateral.

45. 16-3-2024 13.15 45. Setelah satu jarh pemberian vitamin K 1 berikan 45. Setelah satu jarh pemberian vitamin K 1 memberikan suntikan
suntikan imunisasi Hepatitis B di paha kanan imunisasi Hepatitis B di paha kanan anterolateral. Meletakkan
anterolateral. Letakkan bayi di dalam jangkauan bayi di dalam jangkauan ibu agar sewaktu-waktu bisa
ibu agar sewaktu-waktu bisa disusukan. disusukan. Meletakkan kembali bayi pada dada ibu bila bayi
Letakkan kembali bayi pada dada ibu bila bayi belum berhasil menyusu di dalam satu jam pertama dan biarkan
belum berhasil menyusu di dalam satu jam sampai bayi berhasil menyusu.
pertama dan biarkan sampai bayi berhasil Hasil : Suntikan imunisasi Hepatitis B di paha kanan
menyusu. anterolateral sudah diberikan

46. 16-3-2024 13.15 46. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah 46. Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan
perdarahan per vaginam per vaginam
 2-3 kali dalam 15 menit pertama  2-3 kali dalam 15 menit pertama pascapersalinan
pascapersalinan  Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pascapersalinan
 Setiap 15 menit pada 1 jam pertama
46
pascapersalinan  Setiap 20-30 menit pada jam kedua pascapersalinan
 Setiap 20-30 menit pada jam kedua
pascapersalinan Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melakukan asuhan
Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, yang sesuai untuk menatalaksana atonia uteri
melakukan asuhan yang sesuai untuk Hasil : Ibu tidak terjadi perdarahan
menatalaksana atonia uteri

47. 16-3-2024 13.17 47. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase 47. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan
uterus dan menilai kontraksi menilai kontraksi
Hasil : ibu mengerti penjelasan yang diberikan

48. 16-3-2024 13.30 48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehamilan darah 48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehamilan darah
Hasil : Perdarahan ibu normal ± 150 cc

49. 16-3-2024 13.30 49. Periksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih 49. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15
setiap 15 menit selama 1 jam pertama menit selama 1 jam pertama pascapersalinan dan setiap 30
pascapersalinan dan setiap 30 menit selama jam menit selama jam kedua pascapersalinan
kedua pascapersalinan  Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama 2
 Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali jam pertama pascapersalinan
setiap jam selama 2 jam pertama
pascapersalinan Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak
. Melakukan tindakan yang sesuai untuk normal
temuan yang tidak normal Hasil : terlampir pada partograf

50. 16-3-2024 13.35 50. Periksa kembali bayi dan pantau setiap 15 menit 50. Memeriksa kembali bayi dan pantau setiap 15 menit untuk
untuk pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik memastikan bahwa bayi bernafas dengan baik (40-60 x / menit)
(40-60 x / menit) serta suhu tubuh normal (36,5–

47
37,5 0C) serta suhu tubuh normal (36,5 – 37,5 0C)
 Jika bayi sulit bernafas, merintih, atau  Jika bayi sulit bernafas, merintih, atau retraksi di resusitasi
retraksi di resusitasi dan segera merujuk ke dan segera merujuk ke rumah sakit
rumah sakit  Jika bayi nafas terlalu cepat, segera dirujuk
 Jika bayi nafas terlalu cepat, segera dirujuk
Jika kaki teraba dingin, pastikan ruangan Jika kaki teraba dingin, pastikan ruangan hangat, kembalikan
hangat, kembalikan bayi kulit-ke-kulit dengan bayi kulit-ke-kulit dengan ibunya dan selimuti ibu dan bayi
ibunya dan selimuti ibu dan bayi dengan satu dengan satu selimut.
selimut. Hasil : Bayi bernafas spontan = 42 x/menit

Suhu = 37 0C

51. 16-3-2024 13.40 51. Tempatkan peralatan bekas pakai dalam 51. Menempatkan peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0.5 %
larutan klorin 0.5 % untuk dekontaminasi (10 untuk dekontaminasi (10 menit). Mencuci dan membilas
menit). Cuci dan bilas peralatan setelah peralatan setelah didekontaminasi
didekontaminasi Hasil : alat sudak didekontaminasi

52. 16-3-2024 13.41 52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke 52. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat
tempat sampah yang sesuai sampah yang sesuai
Hasil : bahan-bahan yang terkontaminasi sudah dibuang ke
tempat sampah yang sesuai

53. 16-3-2024 13.41 53. Bersihkan ibu dengan menggunakan air DDT. 53. Membersihkan ibu dengan menggunakan air DDT.
Bersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan dash. Membersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan dash. Membantu
Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan ibu memakai pakaian yang bersih dan kering
kering Hasil : ibu sudah bersih

54. 16-3-2024 13.45 54. Pastikan ibu merasa nyaman, bantu ibu 54. Memastikan ibu merasa nyaman, membantu ibu memberikan
memberikan ASI. Anjukan keluarga untuk ASI. Menganjukan keluarga untuk memberi ibu minuman dan

48
memberi ibu minuman dan makanan yang di makanan yang di inginkan
inginkan Hasil : ibu tamapak menyusi bayinya

55. 16-3-2024 13.50 55. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan 55. Mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0.5%
klorin 0.5 % Hasil: Bidan telah melakukanya

56. 16-3-2024 13.53 56. Celupkan sarong tangan kotor ke dalam larutan 56. Menyelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin
klorin 0,5%, balikkan bagian dalam ke luar dan 0,5%, Membalikkan bagian dalam ke luar dan rendam dalam
rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 larutan klorin 0,5% selama 10 menit
menit Hasil: Bidan telah melakukanya

57. 16-3-2024 13.54 57. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air 57. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
mengalir Hasil: Bidan telah melakukanya

58. 16-3-2024 13.55 58. Lengkapi partograf halaman belakang 58. Melengkapi partograf halaman belakang
Hasil : partograf terlampir

49
KEADAAN IBU / BAYI setelah 2 jam PP :

HARI 1 : KEADAAN IBU KEADAAN ANAK

KU : Baik K/U : Baik

TENSI : 120/80 mmHg BB : 3000 gram

UC / FU : Baik, Keras SUHU : 37 oC

Pendarahan : ± 150 cc BAB / BAK : (+) / (+)

Keluhan : nyeri bekas jahitan Minum : (+)

OBAT – OBATAN:

 Paracetamol 3x1

 Amoxcilin 3x1
 Fe 1x1

KEADAAN WAKTU PULANG :

HARI : Kamis Tanggal: 17 Maret 2024 Jam :09.00 WIB

K/U ibu : Baik

K/U Anak : Baik

Lama Peraslian
Kala I :4 jam
Kala II : 45 menit
Kala III : 10 menit
Kala IV :2 jam
Lama : 6 jam 55 Menit

46
BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan

Persalinan merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada

kehamilan cukup bulan (37-42) minggu, lahir spontan dengan presentasi

belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin. Tanda persalinan

antara lain terjadinya his persalinan, pengeluaran lendir dan darah dengan

adanya his persalinan serta pengeluaran cairan. Adapun faktor yang

mempengaruhi persalinan passage (jalan lahir), power (kekuatan), passenger

(janin dan plasenta), psikologis, physician (penolong). Tahap persalinan

dimulai dari kala I- IV.

Pengkajian dilakukan oleh bidan terhadap Ny.F usia 26 tahun di TPMB

Sarmiyati pada tanggal 16 Maret 2024 jam 07.15 didapatkan pasien hamil

anak kedua sekarang megeluh kenceng-kenceng mulai tanggal 15 Maret 2024

jam 21.00, mengeluarkan lendir bercampur darah sejak tanggal 15 Maret 2024

jam 22.00 HPHT= 16– 6– 2023 HPL= 23-3-2024

Kemudian oleh bidan dilakukan pemeriksaan dimana didapatkan TD =

120/80 mmHg, nadi 78 x/menit, suhu 36,7 0C, pernafasan 19 x/menit, His: 3 x

10 menit , lama 35 detik, DJJ 140 x/menit. Pemeriksaan Palpasi :

Leopold I : bagian teratas janin teraba bokong, TFU 2 jari bawah px

leopold II : teraba keras, memanjang seperti papan disebalah kanan

(puka)

Leopold III : bagian terendah janin kepala

1
Leopold IV : bagian terendah janin sudah masuk pap (3/5)

Mc. Donald : TFU 29 cm, TBJ = 2790 gram.

Hasil VT : pembukaan 5 cm, effecement 50%, Ketuban utuh, Presentasi

Kepala, Molase 0, Denominator UUK, Hodge II.

Dari pemeriksaan diatas dapat ditarik diagnosa : Ny. F G2P1001 UK 39

minggu, hidup, tunggal, puka, letak kepala, intrauteri, jalan lahir normal,

keadaan ibu dan janin baik dengan inpartu kala 1 fase aktif.

Asuhan yang diberikan :

1. Menjelaskan kepada pasien mengenai hasil pemeriksaan

2. Mempersiapkan peralatan dan tempat

3. Mempersiapkan perlengkapan bahan-bahan dan obat-obatan yang

diperlukan Melakukan observasi CHPBK

4. Melakukan observsi TTV

5. Memberikan asuhan sayang ibu

6. Memanantau persalinan dengan partograf

Setelah dilakukan pemantau persalinan didapatkan tanda dan gejala

persalinan, kemudian dilakukan pemeriksaan dalam (VT) didapatkan

pembukaan 10 cm, effecement 100%, Ketuban (-) jernih, Presentasi Kepala,

Molase 0, Denominator UUK, Hodge III. Kemudian bidan melakukan

pertolongan persalinan sesuai dengan 58 langkah APN.

Bayi lahir spontan tanggal 16 Maret 2024 jam 12.15 WIB, JK = laki-laki,

BB = 3000 gram, PB = 49 cm, menangis kuat ,gerakan aktif. Plasenta lahir

lengkap jam 12.25 WIB. Keadaan ibu dan bayi sehat.

2
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan pengkajian pada ibu bersalin Ny.F sedang

mengalami proses persalinan. Dari pemantauan bidan proses persalinan

berjalan normal dan tidak ada tanda bahaya persalinan.

Dari pemeriksaan diatas dapat ditarik diagnosa : Ny. F G2P1001 UK 39

minggu, hidup, tunggal, puka, letak kepala, intrauteri, jalan lahir normal,

keadaan ibu dan janin baik dengan inpartu kala 1 fase aktif. Bidan telah

melakukan intervensi dengan melakukan asuhan persalinan seuai 60

langkah APN. Keadaan ibu dan bayi sehat.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Pasien

Dapat lebih kooperatif terhadap asuhan yang diberikan dalam proses

persalinan

5.2.2 Bagi tenaga kesehatan

Dapat meningkatkan lagi kemampuan pertolongan persalinan normal

agar ibu dan bayi sehat.

3
DAFTAR PUSTAKA

Achmad. 2008. Asuhan kebidanan Ibu hamil. Jakarta : EGC.

Andriyani, A. 2014. Modul 3: Dokumentasi Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin


Normal. Yogyakarta: Aditya Media

Depkes RI. 2002. Asuhan persalinan normal. Jakarta : Dinas Kesehatan.

Jannah, N. 2012. Buku asuhan kehamilan. Yogyakarta : Andi Media

JNPK-KR, Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal, Revisi, 2007

Kismoyo, C.P., dkk. 2014. Modul 2 Persalinan Normal: Persalinan Bagi Ibu dan
Bayi. Yogyakarta: Aditya Media

Kusuma, C.H. 2011. Dokumentasi Kebidanan. Diktat Ajar. Universitas


Muhammadiyah Purwokerto.

Mochtar, R. 2002. Sinopsis obstetri. Jakarta : EGC.

Prihardjo, Robert. 2006. Pengkajian Fisik Keperawatan Ed.2. Jakarta: EGC.

Varney, H. 2007. Buku ajar asuhan kebidanan. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai