Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PRAKTIK

ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK PADA IBU HAMIL Ny. R UK 24


MINGGU DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI TPMB SARMIYATI
KABUPATEN TULANG BAWANG

Disusun Oleh :

RISKE EVIANA
NIM. 202308148

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
2024
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Praktik dengan Judul “ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK PADA IBU


HAMIL Ny. R UK 25 MINGGU DENGAN KEHAMILAN NORMAL” di TPMB Sarmiyati
Kabupaten Tulang Bawang telah disetujui oleh pembimbing penyusunan Asuhan pada :

Hari/Tanggal : Jumat, 9 Februari 2024

Tulang Bawang,

Mahasiswa

Riske Eviana

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Pembimbing Lahan

......................................... ...............................................

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik yang berjudul ”Asuhan Kebidanan
Holistik Pada Ibu Hamil Ny. R UK 25 Minggu Dengan Kehamilan Normal di TPMB
Sarmiyati Kabupaten Tulang Bawang”. Laporan Pratik ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas pendidikan profesi bidan di Stikes Karya Husada Kediri.
Dalam penulisan Laporan Praktik ini penulis banyak mendapat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, hingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan baik secara spiritual, moral dan
material
2. Para Dosen pembimbing yang telah memberi arahan dan bimbingan selama pembuatan
laporan praktik
3. Kepala TPMB Sarmiyati Kabupaten Tulang Bawang yang telah memberi izin kepada
penulis untuk mendapatkan data-data dalam penyusunan laporan praktik
4. Petugas perpustakaan yang telah menyediakan buku-buku referensi untuk penyusunan
karya tulis ilmiah
5. Teman-teman Prodi Pendidikan Profesi Bidan yang telah memberikan semangat, yang
tidak bisa penulis ungkapkan satu persatu. Serta berbagai pihak yang telah membantu
selama proses penyusunan laporan praktik ini.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan praktik ini, masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak dan semoga
laporan praktik ini bermanfaat. Amin.

Tulang Bawang, Februari 2024


Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................3
1.3 Manfaat..................................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................4
2.1 Kajian Dari Sumber Pustaka..................................................................4
2.1.1 Keamilan......................................................................................4
2.2 Kajian Dari Jurnal Penelitian...............................................................17
2.3 Tinjauan Menejemen 5 Langkah Askeb..............................................20
BAB 3 TINJAUAN KASUS................................................................................22
3.1 Pengkajian................................................................................... 27
3.1.1 Data Subyektif.................................................................... 27
3.1.2 Data Obyektif..................................................................... 29
3.2 Analisa/Diagnosa......................................................................... 31
3.3 Intervensi..................................................................................... 31
3.4 Penatalaksanaan........................................................................... 32
3.5 Evaluasi....................................................................................... 32
BAB 4 PEMBAHASAAN....................................................................................34
BAB 5 PENUTUP................................................................................................36
5.1 Kesimpulan..........................................................................................36
5.2 Saran.....................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................37
LAMPIRAN..........................................................................................................38

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Angka kematian ibu dan bayi merupakan suatu indikator yang
menentukan tinggi rendahnya derajat kesehatan penduduk di suatu negara.
(Sarwono, 2002: 22). Setiap ibu hamil mengharapkan keadaannya baik-baik
saja dalam melewati persalinan, nifas, maupun ber KB. Tetapi dalam
kenyataannya tidak selalu berlangsung normal. Seringkali ditemukan kelainan
atau penyakit serta komplikasi yang dapat menyertai selama kehamilan. Pada
akhirnya berdampak pada saat persalinan dan berakhir pada kematian ibu
maupun kematian bayinya Penyebab kematian ibu 90% disebabkan oleh
pendarahan, toksemia gravidarum, infeksi, partus lama dan komplikasi
abortus. Dari penyebab-penyebab tersebut tidak menutup kemungkinan akan
berdampak pada saat ibu ber KB.
Data yang diperoleh dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) diketahui pada 2012, AKI mencapai 359/100.000 penduduk atau
meningkat sekitar 57 % bila dibandingkan dengan kondisi pada 2007, yang
hanya sebesar 228/100.000 penduduk (Ruslan, 2014). Di samping itu, Angka
Kematian Bayi (AKB) juga masih tinggi di Indonesia. Pada tahun 2012,
angkanya adalah 32/ 1.000 kelahiran hidup. (Depkes, 2014)
Sedangkan berdasarkan laporan dari profil kab/kota AKI maternal
yang dilaporkan di Jawa Timur tahun 2012 hanya 106/100 ribu Kelahiran
Hidup (KH). Dan Angka Kematian Bayi (AKB) diketahui mencapai 32/1000
kelahiran hidup. Program pembangunan Sustainable Development Goals
SDGs sebagai lanjutan program MDGs ditetapkan pada tahun 2030, terjadi
penurunan rasio kematian ibu yang kurang dari 70 per 100.000 kelahiran
hidup, serta mengakhiri dan mencegah kematian bayi dan balita (SDGs,
2015).
Data di Kabupaten Tulungagung berdasarkan pencatatan dan
pelaporan dari puskesmas yang berhasil dikumpulkan diperoleh angka
kematian bayi pada tahun 2014 sebesar 8,81 per 1.000 kelahiran hidup.

1
Adapun jumlah bayi yang mati sebanyak 135 jiwa dari 15.322 jiwa kelahiran
hidup. Sedangkan angka kematian ibu sebesar 104 per 100.000 kelahiran
hidup. Adapun jumlah ibu yang mati sebanyak 16 jiwa dari 15.322 jiwa
kelahiran hidup (Dinkes Kab. Tulungagung, 2014).
Penyebab masih tingginya AKI dan AKB tersebut antara lain yaitu
perdarahan, eklamsia dan infeksi. Penyebab lain kematian ibu ada 2 yaitu,
Penyebab langsung kematian ibu disebabkan oleh perdarahan, tekanan darah
yang tinggi saat hamil (eklampsia), infeksi, persalinan macet dan komplikasi
keguguran (Kementerian Kesehatan RI, 2009). Sedangkan Penyebab tidak
langsung kematian ibu adalah karena kondisi masyarakat seperti pendidikan,
sosial ekonomi dan budaya. Kondisi geografi serta keadaan sarana pelayanan
yang kurang siap ikut memperberat permasalahan ini. Beberapa hal tersebut
mengakibatkan kondisi 3 terlambat (terlambat mengambil keputusan,
terlambat sampai di tempat pelayanan dan terlambat mendapatkan
pertolongan yang adekuat) dan 4 terlalu (terlalu tua, terlalu muda, terlalu
banyak, terlalu rapat jarak kelahiran) (Dinkes Jawa Timur, 2010).
Oleh sebab itu maka perlu dilakukanlah Pemeriksaan kehamilan
(Antenatal Care), yang mana ANC adalah suatu program yang terencana
berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan
memuaskan. Tujuan antenatal yaitu untuk menjaga agar ibu sehat selama
masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang
dilahirkan sehat, memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan dan
merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi
serta menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan janin perinatal.
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan yang diterima wanita selama
kehamilan dan sangat penting dalam membantu memastikan bahwa ibu dan
janin selamat dalam kehamilan dan persalinan. Pendekatan pelayanan
antenatal ditekankan pada kualitas bukan kuantitas pada saat kunjungan.
Untuk kehamilan normal, direkomendasikan pelayanan antenatal minimal 4
kali kunjungan (Mufdlilah2009, h.1).

2
1.2 Tujuan
1.2.1 Melakukan pengkajian pada ibu hamil di TPMB Sarmiyati
Kabupaten Tulang Bawang?
1.2.2 Menganalisa dan mendiagnosis pada ibu hamil di TPMB Sarmiyati
Kabupaten Tulang Bawang?
1.2.3 Melakukan intervensi/tindakan pada ibu hamil di TPMB Sarmiyati
Kabupaten Tulang Bawang?
1.2.4 Melakukan penatalaksanaan pada ibu hamil di TPMB Sarmiyati
Kabupaten Tulang Bawang?
1.2.5 Melakukan evaluasi pada ibu hamil di TPMB Sarmiyati Kabupaten
Tulang Bawang?

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Tenaga Kesehatan
Menambah wawasan, meningkatkan pemahaman dan menambah
pengalaman nyata tentang asuhan kebidanan.
1.3.2 Bagi Pasien
Mendapatkan pendidikan sebagai informasi dan motivasi bagi
klien bahwa perhatian pemeriksaan dan pemantauan kesehatan
sangat penting, khususnya asuhan kebidanan pada ibu dalam masa
kehamilan.

3
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Dari Sumber Pustaka


2.1.1 Kehamilan
2.1.1.1 Pengertian
Kehamilan adalah proses fertilisasi atau penyatuan
dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi
atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,
dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu,
trimester kedua (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester
ketiga (minggu ke-28 hingga ke-40). (Prawirohardjo, 2009:
213).
Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita
memiliki janin yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya.
Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan,
dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai
melahirkan (Walyani, 2015: 1).
2.1.1.2 Tanda-tanda kehamilan
Tanda-tanda kehamilan adalah sebagai berikut:
1) Tanda Tidak Pasti Kehamilan
a) Amenorea (terlambat datang bulan). Konsepsi dan
nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan
folikel de Graaf dan ovulasi. Dengan mengetahui
hari pertama haid terakhir dengan perhitungan
rumus Naegle, dapat ditentukan perkiraan
persalinan.
b) Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
c) Pada pemeriksaan dalam, dijumpai tanda Hegar,

5
tanda Chadwicks, tanda Piscaseck, kontraksi
Braxton Hicks, dan teraba ballottement.
d) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. Tetapi
sebagian kemungkinan positif palsu.
e) Mual dan muntah (emesis). Pengaruh hormon
estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran
asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah
terutama pada pagi hari disebut morning sickness.
Dalam batas yang fisiologis, keadaan ini dapat
diatasi. Akibat mual dan muntah, nafsu makan
berkurang.
f) Ngidam. Kondisi dimana Wanita hamil sering
menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam.
g) Sinkope atau pingsan. Terjadinya gangguan sirkulasi
ke daerah kepala (central) menyebabkan iskemia
susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkop atau
pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia
kehamilan 16 minggu.
h) Payudara tegang. Pengaruh estrogen dan progestron
dan somatomamotrofin menimbulkan deposit lemak,
air, dan garam pada payudara. Payudara membesar
dan tegang. Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa
sakit terutama pada hamil pertama.
i) Sering miksi. Desakan rahim ke depan menyebabkan
kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi.
Pada triwulan kedua, gejala ini sudah menghilang.
j) Konstipasi atau obstipasi. Pengaruh hormon
progesteron dapat menghambat peristaltik usus,
menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
k) Pigmentasi pada kulit. Keluarnya melanophore
stimulating hormone hipofisis anterior

6
menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi
(kloasma gravidarum), pada dinding perut (striae
lividae, striae nigra, linea alba makin hitam), dan
sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae,
putting susu makin menonjol, kelenjar Montgomery
menonjol, pembuluh darah menifes sekitar
payudara), dan di sekitar pipi (kloasma
gravidarum).
l) Epulis. Hipertrofi gusi yang disebut epulis, dapat
terjadi bila hamil.
m) Varises/ penampakan pembuluh darah vena. Karena
pengaruh dari estrogen dan progestron terjadi
penampakan pembuluh darah vena, terutama mereka
yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh da-
rah terjadi di sekitar genitalia eksterna, kaki, betis,
dan payudara. Penampakan pembuluh darah ini
menghilang setelah persalinan.
2) Tanda Pasti Kehamilan
a) Gerakan janin dalam rahim.
b) Terlihat/ teraba gerakan janin dan teraba bagian-
bagian janin.
n) Denyut jantung janin. Didengar dengan stetoskop
Laenec, alat kardiotokografi, alat Doppler. Dilihat
dengan ultrasonografi. Pemeriksaan dengan alat
canggih, yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin,
ultrasonografi. (Manuaba, 2010: 107-109).
2.1.1.3 Perubahan fisiologi pada kehamilan
1) Uterus
Uterus yang semula besarnya hanya sebesar jempol atau
beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan
hiperplasia, sehingga menjadi seberat 1000 gram saat
akhir kehamilan. Otot dalam rahim mengalami hiperplasia

7
dan hipertrofi menjadi lebih besar, lunak, dan dapat
mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin
(Manuaba, 2010: 85-87).

Gambar 2.1 TFU sesuai masa kehamilan


2) Ovarium
Dengan adanya kehamilan, indung telur yang mengandung
korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya
sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada usia 16
minggu (Manuaba, 2010: 92).
3) Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah
karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin
berwarna merah dan kebiru-biruan (tanda Chadwicks)
(Manuaba, 2010: 92).
4) Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan
payudara menjadi semakin lunak. Seletah bulan kedua
payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena
dibawah kulit akan lebih terlihat. Puting payudara akan
lebih besar, kehitaman, dan tegak. Areola akan lebih besar
dan kehitaman. Kelenjar sebasea dari areola akan
membesar dan cenderung menonjol keluar (Saifuddin,
2009: 179).
5) Sirlukasi Darah
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum
darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga

8
terjadi pengenceran darah (hemodelusi). Sel darah merah
semakin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi
pertumbuhan janin dalalm rahim, tetapi pertambahan sel
darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah
sehingga terjadi hemodelusi yang disertai anemia
fisiologis (Manuaba, 2010: 93).
6) Sistem Pernapasan
Pada kehamilan terjadi perubahan system respirasi untuk
dapat memenuhi kebutuhan O2. Disamping itu terjadi
desakan diafragma karena dorongan rahim yang
membesar pada usia kehamilan 32 minggu. Sebagai
kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2
yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam
sekitar 20 sampai 25% daripada biasanya (Manuaba, 2010:
93).
7) Sistem pencernaan
Pengeluaran asam lambung meningkat karena pengaruh
estrogen, mengakibatkan:
a) Pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi)
b) Daerah lambung terasa panas
c) Terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama pagi
hari, yang disebut morning sickness
d) Muntah yang terjadi disebut emesis gravidarum
e) Muntah berlebihan sehingga mengganggu kehidupan
sehari-hari, disebut hiperemesis gravidarum
f) Progesteron menimbulkan gerak usus makin
berkurang dan dapat menyebabkan obtipasi
(Manuaba, 2010: 94).
Selama hamil gerakan makanan melalui usus
berlangsung dengan lambat sehingga memungkinkan
nutrisi dan air diserap dengan lebih banyak, tetapi
kadang-kadang menyebabkan sembelit. Tekanan dari

9
rahim yang membesar pada usus besar akan
memperberat masalah konstipasi ini sehingga akan
menimbulkan keluhan pada ibu hamil (Simkin, 2007:
84).

8) Sistem perkemihan
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya
kepala bayi pada hamil tua, terjadi gangguan miksi dalam
bentuk sering berkemih. Desakan tersebut menyebabkan
kandung kemih cepat terasa penuh. Hemodelusi
menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga
pembentukan urine akan bertambah (Manuaba, 2010: 94).
9) Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan
hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore
stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh
kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada
striae gravidarum livide atau alba, areola mamae, papilla
mamae, linea nigra, pipi (chloasma gravidarum). Setelah
persalinan hiperpigmentasi ini akan menghilang
(Manuaba, 2010: 94).
10) Metabolisme
Perubahan metabolisme pada kehamilan:
a) Metabolisme basal naik sebesar 15-20% dari semula,
terutama pada trimester ketiga.
b) Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari
155 mEq per liter menjadi 145 mEq per liter
disebabkan hemodelusi darah dan kebutuhan mineral
yang diperlukan janin.
c) Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan
organ kehamilan, dan persiapan laktasi. Dalam

10
makanan diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 g/kg
berat badan atau sebutir telur ayam sehari.
d) Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan
protein.
e) Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil:
(1) Kalsium, 1,5 gram setiap hari, 30-40 gram untuk
pembentukan tulang janin.
(2) Fosfor, rata – rata 2 gram dalam sehari.
(3) Zat besi, 800 mg atau 30-50 mg per hari.
(4) Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan
dapat terjadi retensi air.
f) Berat badan ibu hamil bertambah. Berat badan ibu
hamil akan bertambah antara 6,5-16,5 kg selama hamil
atau terjadi kenaikan berat badan 0,5 kg/ minggu.
(Manuaba, 2010: 107-109).
2.1.1.4 Perubahan Psikologis Pada Wanita Hamil
Kehamilan adalah saat – saat krisis, saat terjadinya
gangguan perubahan identitas dan peran bagi setiap orang :
ibu, bapak, dan anggota keluarga. Efek – efek pada masa
kehamilan dapat dipahami dengan baik bila kita mengerti
tentang kerangka kerja teori krisis. (Hamilton, 1995: 59).
Perubahan psikologis pada wanita hamil menurut trimester
kehamilan adalah:
1) Trimester I
Trimester pertama ini sering dirujuk pada masa
penentuan membuat fakta bahwa wanita itu hamil.
Kebanyakan wanita bingung tentang kehamilannya.
Kebingungan itu secara normal akan berakhir spontan
ketika ibu hamil tersebut menerima kehamilannya.
Wanita hamil juga memiliki perubahan keinginan
seksual. Dalam trimester I ini, adalah waktu penurunan
libido. Libido dipengaruhi oleh kelelahan, mual, depresi,

11
sakit dan pembesaran payudara, kehawatiran, dan
kekecewaan yang semua merupakan bagian yang normal
pada TM I.
2) Trimester II
Selama TM II ini wanita umumnya merasa baik dan
terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan. TM II dibagi
menjadi fase prequickening dan postquickening.
Quickening (pergerakan janin) sebagai fakta kehidupan,
menambah daya dorong psikologi wanita.
3) Trimester III
Trimester III sering disebut sebagai periode penantian.
Menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya,
wanita hamil tidak sabar untuk segera melihat bayinya.
TM III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran
dan kedudukan sebagai orang tua seperti terpusatnya
perhatian pada kelahiran bayi (Saminem, 2009: 5).
2.1.1.5 Pemeriksaan Antenatal Care (ANC)
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan
terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam rahim dan ibunya. (Manuaba,1998:129).
Menurut Manuaba (1998:133) jadwal antenatal care (ANC)
adalah sebagai berikut:
1) Trimester I
a) Setiap bulan sekali
b) Diambil data tentang laboraturium
c) Pemeriksaan ultrasonografi
d) Nasehat diet tentang empat sehat lima sempurna,
tambahan protein ½ gr/kg= 1 telur/hari.
e) Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi
kehamilan, komplikasi kehamilan.
f) Rencana untuk pengobatan penyakitnya, menghindari
terjadinya komplikasi kehamilan dan imunisasi

12
tetanus.
2) Trimester II
a) Setiap bulan sekali
b) Diambil data tentang laboraturium
c) Pemeriksaan ultrasonografi
d) Nasehat diet tentang empat sehat lima sempurna,
tambahan protein ½ gr/kg= 1 telur/hari.
e) Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi
kehamilan, komplikasi kehamilan.
f) Rencana untuk pengobatan penyakitnya, menghindari
terjadinya komplikasi kehamilan dan imunisasi
tetanus.
3) Trimester III
a) Setiap dua minggu sekali, sampai ada tanda kelahiran
b) Evaluasi data laboraturium untuk melihat hasil
pengobatan
c) Diet 4 sehat 5 sempurna
d) Pemeriksaan ultrasonografi
e) Imunisasi tetanus II
f) Observasi adanya penyakit yang menyertai
kehamilan, komplikasi hamil trimester ketiga
g) Rencana pengobatan
h) Nasehat tentang tanda-tanda inpartu, kemana harus
datang untuk melahirkan.
2.1.1.6 Ketidaknyamanan dan cara mengatasi
1.1 tabel ketidaknyamanan dan cara mengatasi
No Ketidaknyamanan Cara mengatasi
1 Mual muntah 1. Makan sedikit dulu sebelum bangun tidur
(gering pagi/ (biskuit, roti kering, teh)
morning 2. Hindari makanan yang merangsang dan
sickness) berbumbu tajam
3. Makan dalam porsi kecil namun sering

13
4. Dapat diberikan vitamin B kompleks,
vitamin C, dan sedatif
5. Konsul kedokter jika tidak hilang.

2 Sering BAK 1. Minum yang cukup seperti biasa, namun


kurangi minum dimalam hari dan
perbanyak minum dimalam hari
2. Lakukan latihan untuk menguatkan otot
pubis (senam/menahan)
3. Konsultasikan kedokter jika ada keluhan.
3 Pengeluaran 1. Lakukan higiene vulva
lendir vagina 2. Pakai celana dalam dari bahan yang
(flour menyerap
albus/keputihan) 3. Ganti celana jika basah dan keringkan.

4 Ptialisme (sering 1. Cuci mulut dengan menggunakan obat


meludah) kumur
2. Isap permen atau jeruk pecel
5 Nyeri ulu hati 1. Berikan teh hangat secara sering
2. Makan lebih sering namun sedikit-sedikit
3. Hindari membungkuk dan tidur terlentang
4. Duduk tegak sambil napas dalam dan
panjang
5. Jika keluhan bertambah, konsultasikan ke
dokter untuk pemberian antasid

6 Varises 1. Istirahat/tidur dengan kaki ditinggikan


2. Hindari kaki ditegangkan
3. Memakai stocking elastis.

2.1.1.7 Penatalaksanaan Pada Masa Kehamilan Normal


Menurut Depkes (2009) asuhan antenatal dilakukan

14
dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnose,
rencana tindakan, dan melaksanakannya untuk menjamin
keamanan dan keleluasaan serta kesejahteraan janin selama
periode kehamilan terutama pada pemriksaan antenatal
pertama ataupun ulangan. Standart minimal ANC adalah 14
T, yaitu:
1) Timbang dan ukur tinggi badan. Total pertambahan BB
pada kehamilan normal 11,5-16 kg. Adapun TB
menentukan panggul ibu, ukuran normal yang baik untuk
ibu hamil antara lain >145 cm.
2) Ukur tensi darah. Tekanan darah perlu diukur untuk
mengetahui perbandingan nilai dasar selama kehamilan.
Tekanan darah yang adekuat darah sistolik 140 mmHg
atau sistolik 90 mmHg pada saat awal pemeriksaan dapat
mengindikasi potensi hypertensi.
3) Tinggi fundus uteri. Apabila usia kehamilan dibawah 24
minggu pengukuran dilakukan dengan jari, jika diatas 24
minggu memakai Mc Donald yaitu dengan menggunakan
metlin dari tepi sympisis sampai fundus uteri.
4) Tetanus toxoid. Pemberian imunisasi TT pada kehamilan
umumnya diberikan dua kali saja. Imunisasi pertama
diberikan pada usia 16 minggu, kedua diberikan 4
minggu kemudian.
5) Tablet Fe (minimal 90 tablet selama hamil). Zat besi
pada ibu hamil adalah mencegah defisiensi zat besi pada
ibu hamil, bukan menaikkan kadar haemoglobin. Jika
ditemukan anemia berikan 2-3 tablet zat besi perhari.
6) Tes PMS. Bidan harus menganjurkan untuk pemeriksan
PMS. PMS tidak dapat dicegah hanya dengan
membersihkan kelamin setelah berhubungan seksual,
minum jamu tradisional, minum antibiotik sebelum dan
sesudah melakukan hubungan seksual.

15
7) Pemeriksaan Hb (Haemoglobulin). Dilakukan untuk
mengetahui ibu mengalami anemia atau tidak,
mengetahui golongan darah ibu, sehingga pada saat
persalinan ibu sudah mempersiapkan sesuai dengan
golongan darah ibu.
8) Pemeriksaan VDRL. Menganjurkan pada ibu untuk
melakukan pemeriksaan VDRL untuk mendeteksi secara
dini resiko penularan penyakit IMS.
9) Perawatan payudara dan tekan payudara. Sangat penting
dan sangat dianjurkan selama hamil dalam merawat
payudara, untuk kelancaran proses menyusui dan tidak
adanya komplikasi pada payudara, karena segera setelah
lahir bayi akan dilakukan IMD.
10) Pemeliharaan tingkat kebugaran/ senam hamil
Untuk melatih nafas saat menghadapi proses persalinan,
dan untuk menjaga kebugaran tubuh ibu selama hamil.
11) Temu wicara. Anamnesa meliputi biodata riwayat
menstruasi, kesehatan, kehamilan, persalinan, dan nifas.
12) Pemeriksaan protein urine atas indikasi
Pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi secara dini
apakah ibu mengalami hipertensi atau tidak, jika hasilnya
positif, maka ibu bahaya PEB.
13) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi. Dilakukan untuk
mendeteksi secara dini ditakutkan ibu mengalami
penyakit DM.
14) Pemberian terapi kapsulyodium untuk daerah endemis
gondok. Diberikan terapi tersebut untuk mengantisipasi
terjadinya kekurangan yodium dan mengurangi
terjadinya kekerdilan pada bayi kelak.
2.1.1.8 Penatalaksanaan Secara Umum Pada Kehamilan Normal
1) Diagnosa : Kehamilan Normal

16
a) Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan kepada ibu.
Informasi yang dikumpulkan selama kunjungan
antenatal memungkinkan bidan dan ibu hamil untuk
menentukan pola perawatan antenatal yang tepat.
Memberikan informasi tentang gerakan janin dapat
memberikan ketenangan pada ibu (Fraser,2011:266).
b) Mengkomunikasikan dengan ibu tentang perubahan
fisiologis dan ketidaknyamanan umum yang terjadi
pada masa kehamilan. Membedakan antara
ketidaknyamanan yang umum dialami pada saat hamil
dan komplikasi yang mungkin terjadi
(Varney,2007:531). Persiapkan untuk mengajukan
pertanyaan, memberikan informasi dan
mendiskusikan isu-isu tentang kesejahteraan fisik dan
emosi/ psikologis wanita (Medforth,2012:47).
c) Menyarankan pada ibu untuk istirahat cukup selama
hamil.Kesejahteraan janin ditunjang dari suplai O 2
yang cukup pada ibu.
d) Wanita hamil harus makan paling sedikit bertambah 1
porsi untuk setiap harinya, makan dalam jumlah
sedikit tetapi frekuensinya sering, makanlah
mikronutrien secara alami. Pada masa kehamilan
memerlukan asuhan nutrien yang tinggi untuk proses
perkembangan janin selanjutnya
(Indrayani,2011:175).
e) Mendiskusikan dengan ibu tentang rencana
persalinan.Rencana persalinan akan efektif jika dibuat
dalam bentuk tertulis bersama bidan yang berbagi
informasi sehingga ibu dapat membuat rencana sesuai
dengan praktik dan layanan yang tersedia
(Fraser,2011:248).

17
f) Mendiskusikan tanda dan gejala persalinan dan kapan
harus menghubungi bidan (Varney,2007:557).
Informasi yang perlu diketahui seorang wanita (ibu
hamil) demi kesehatan dan keamanan diri dan bayinya
(Varney,2007:554).
g) Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda bahaya
kehamilan seperti sakit kepala hebat, perdarahan
pervaginam.
h) Mengidentifikasi tanda dan gejala penyimpangan
yang mungkin dari kondisi normal atau komplikasi
(Varney, 2007: 531).
i) Penatalaksanaan Menurut Keluhan
(1) Penjelasan mengenai sebab terjadinya.
(2) Kosongkan saat ada dorongan untuk kencing.
(3) Perbanyak minum pada siang hari.
(4) Batasi minum kopi, teh, dan soda.
(5) Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran kemih
dengan menjaga posisi tidur yaitu dengan
berbaring miring ke kiri dan kaki ditinggikan
untuk mencegah deorises.

2.2 Kajian Dari Jurnal Penelitian


2.2.1 Analisa Jurnal 1
Judul:
Motivasi Ibu Hamil Untuk Melakukan Pemeriksaan Kehamilan
Analisa:
Jurnal ini berjudul “Motivasi Ibu Hamil Untuk Melakukan
Pemeriksaan Kehamilan”. Jurnal ini membahas tentang gambaran
motivasi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan di
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Wiradesa Kabupaten Pekalongan.
Yang mana Pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan yang diberikan

18
kepada ibu hamil secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan
janin. Serta koreksi terhadap gangguan dan intervensi dasar.
Hasil penelitian didapatkan bahwa: Data diperoleh dari
metode penelitian descriptive study yaitu penelitian yang dilakukan
untuk menggambarkan secara detail suatu variable. Untuk
mengetahui gambaran motivasi ibu hamil untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Wiradesa
Kabupaten Pekalongan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian
ini menggunakan Cluster random sampling.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode
kolmogorov smirnov distribusi data motivasi Ibu hamil untuk
melakukan pemeriksaan menghasilkan ρ value 0,000 (ρ < α 0,05)
artinya distribusi data tidak normal. Karena distribusi data tidak
normal, maka cut of point yang digunakan adalah median 81,00. Jika
nilai motivasi ibu hamil ≥ 81,00 maka motivasi ibu hamil
dikategorikan tinggi, jika nilai motivasi < 81,00 maka motivasi ibu
hamil dikategorikan rendah. Penelitian ini menunjukkan bahwa
sebagian responden memperoleh motivasi tinggi untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan yaitu sebanyak 49 responden (53%) dan
responden yang memperoleh motivasi rendah untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan yaitu sebanyak 44 responden (47%).
Peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil
yang memperoleh motivasi tinggi untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan sebanyak 53% responden dan sebagian kecil ibu hamil
yang memperoleh motivasi rendah untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan 47% responden. Alasan ibu hamil tetap melakukan
antenatal care meskipun motivasi rendah antara lain karena
terpaparnya informasi tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan.
Disamping itu, pemeriksaan kesehatan ibu hamil di Puskesmas
biayanya sangat terjangkau oleh masyarakat sehingga masyarakat
mampu membayarnya.

19
2.2.2 Analisa Jurnal 2
Judul:
Deteksi Risiko Tinggi Kehamilan Pada Pelayanan ANC Terpadu
Analisa:
Jurnal ini berjudul “Deteksi Risiko Tinggi Kehamilan Pada
Pelayanan ANC Terpadu”. Jurnal ini membahas tentang Pentingnya
Ante Natal Care (ANC) terpadu dalam pemeriksaan ibu hamil. Suatu
kehamilan selalu dapat menyebabkan kemungkinan adanya risiko
rendah maupun tinggi yang akan berdampak adanya penyulit selama
persalinan dan nifas sehingga berisiko terjadi kematian. Adanya
deteksi dini resiko tinggi memudahkan melakukan perencanaan pada
kehamilan dan persalinan ibu sesuai tingkatan resiko yang dialami.
Hasil penelitian didapatkan bahwa: Pelaksanaan ANC
terpadu pada penelitian ini menunjukkan sebagian besar (67%)
ditemukan masalah selama kehamilan dan jenis masalah kehamilan
yang ditemukan menunjukkan sebagian besar (55%) merupakan
masalah obstetrik, sebagian kecil masalah medis (25%) dan sisanya
merupakan gabungan dari masalah obstetrik dan medis. Penemuan
masalah kehamilan pada ANC terpadu ini sebagian besar (80%) baru
ditemukan pada saat pemeriksaan sedangkan sisanya merupakan
masalah yang sudah ditemukan saat pemeriksaan ANC yang lalu.
Hal ini menunjukkan ANC terpadu merupakan langkah yang tepat
dilakukan bagi ibu hamil untuk mendeteksi masalah selama
kehamilan agar mampu mencegah komplikasi selama persalinan
terjadi
Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode studi
deskriptif yaitu menggambarkan deteksi risiko tinggi kehamilan pada
pelayanan ANC terpadu di Puskesmas Bendo Kecamatan Pare
Kabupaten Kediri. Populasi target penelitian ini adalah semua ibu
hamil yang mendapatkan pelayanan ANC terpadu. Populasi
terjangkau adalah semua ibu hamil yang mendapatkan pelayanan
ANC terpadu di Wilayah Puskesmas Bendo Kecamatan Pare

20
Kabupaten Kediri pada bulan Agustus tahun 2015. Sampel penelitian
diambil secara accidental sampling yaitu ibu hamil yang memenuhi
kriteria inklusi; ibu hamil yang bersedia diteliti dan kriteria eksklusi;
rekam medis data yang kurang lengkap .
Peneliti menyimpulkan bahwa Setiap ibu hamil memerlukan
pengawasan saat kehamilan mengingat setiap kehamilan memiliki
resiko meskipun di awal kehamilan menunjukkan kondisi normal.

2.3 Tinjauan Menejemen 5 Langkah Askeb


2.3.1 Pengertian Manajemen Kebidanan
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah
kebidanan yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan
pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, keterampilan
dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu
keputusan yang terfokus pada pasien. Manajemen kebidanan terdiri
dari lima langkah yang berurutan dimulai dengan pengumpulan data
sampai dengan evaluasi (Sulistyawati, 2010:219).
2.3.2 Langkah-Langkah Manajemen Kebidanan
2.3.2.1 Pengkajian
Menurut Sulistyawati (2010:219) pada langkah pertama ini
dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien. Untuk
memperoleh data dilakukan melalui anamnesis. Anamnesis
adalah pengkajian dalam rangka mendapatkan data tentang
pasien melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan.
Menurut Sulistyawati (2010: 220–228) bagian-bagian
penting anamnesis, yaitu:
1) Data Subyektif
(1) Biodata
a) Nama
Sebagai identitas.
b) Usia/tanggal lahir

21
Data ini ditanyakan untuk menentukan apakah
ibu dalam persalinan berisiko usia atau tidak.
c) Agama
Dasar bidan dalam memberikan dukungan
mental dan spiritual terhadap pasien dan
keluarga.
d) Pendidikan terakhir
Untuk menentukan metode yang paling tepat
dalam penyampaian informasi mengenai tehnik
melahirkan bayi.
e) Pekerjaan
Menggambarkan tingkat sosial ekonomi, pola
sosialisasi dan data pendukung dalam
menentukan pola komunikasi yang akan dipilih
selama asuhan.
f) Suku/bangsa
Berhubungan dengan sosial budaya yang dianut
oleh pasien dan keluarga yang berkaitan dengan
persalinan.
g) Alamat
Sebagai data mengenai distribusi lokasi pasien,
data ini juga memberi gambaran mengenai jarak
dan waktu yang ditempuh pasien menuju lokasi
persalinan.
(2) Riwayat Pasien
a) Keluhan utama
Untuk mengetahui alasan pasien datang ke
fasilitas pelayanan kesehatan.
b) Menstruasi
Untuk mengetahui gambaran tentang keadaan
dasar organ reproduksi. Data yang harus
diperoleh dari riwayat menstruasi antara lain:

22
(a) Manarche: usia pertama kali mengalami
menstruasi.
(b) Siklus: jarak antara menstruasi yang dialami
dengan menstruasi berikutnya.
(c) Volume: seberapa banyak darah menstruasi
yang keluar.
(d) Keluhan: keluhan yang disampaikan oleh
pasien dapat menunjuk kepada diagnosis
tertentu.
c) Riwayat Kesehatan Keluarga
Beberapa data penting tentang riwayat
kesehatan pasien yang perlu diketahui adalah
apakah pasien pernah atau sedang menderita
penyakit seperti jantung, diabetes mellitus,
ginjal, hipertensi, hipotensi, hepatitis atau
anemia.
d) Pola makan
Untuk mendapatkan gambaran bagaiman pasien
mencukupi asupan gizinya. Data fokus
mengenai asupan mengenai asupan makanan
pasien seperti kapan atau jam berapa terakhir
kali makan, makanan yang dimakan, jumlah
makanan yang di makan.
e) Pola minum
Pada masa persalinan, data mengenai intake
cairan sangat penting karena akan menentukan
kecenderungan terjadinya dehidrasi. Data yang
perlu ditanyakan seperti kapan terakhir kali
minum, berapa banyak yang diminum, apa yang
diminum.
f) Pola istirahat

23
Data yang ditanyakan seperti kapan terakhir
tidur, berapa lama dan aktivitas sehari-hari.
g) Personal Hygiene
Beberapa pertanyaan yang diajukan seperti
kapan terakhir mandi, keramas dan gosok gigi,
kapan terakhir ganti baju dan pakaian dalam.
h) Aktivitas seksual
Data yang diperlukan berkaitan dengan aktivitas
seksual seperti keluhan, frekuensi dan kapan
terakhir kali melakukan hubungan seksual.
2) Data Obyektif
Data ini dikumpulkan guna melengkapi data untuk
menegakkan diagnosis. Bidan melakukan pengkajian
data objektif melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi,
auskultasi, perkusi dan pemeriksaan penunjang yang
dilakukan secara berurutan. Langkah-langkah
pemeriksaaan yaitu:
(1) Keadaan Umum
Data ini didapat dengan mengamati keadaan pasien
secara keseluruhan. Hasil pengamatan yang
dilaporkan kriterianya sebagai berikut:
a) Baik
Jika pasien memperlihatkan respon yang baik
terhadap lingkungan dan orang lain serta secara
fisik pasien tidak mengalami ketergantungan
dalam berjalan.
b) Lemah
Kriteria ini jika kurang atau tidak memberikan
respon yang baik terhadap lingkungan dan orang
lain dan pasien sudah tidak mampu berjalan
sendiri.
(2) Kesadaran

24
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran
pasien, dapat melakukan pengkajian derajat
kesadaran pasien dari keadaan composmentis
(kesadaran maksimal) sampai dengan koma (pasien
tidak dalam keadaan sadar).
(3) Tanda-Tanda Vital
Pemeriksaan ini meliputi : tekanan darah, nadi,
pernafasan dan suhu.
(4) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
Tujuan pengkajian kepala adalah untuk
mengetahui bentuk dan fungsi kepala (Prihardjo,
2006: 50).
(a) Rambut: warna, kebersihan, mudah rontok
atau tidak.
(b) Telinga: kebersihan, gangguan pendengaran.
Tujuan pengkajian telinga adalah untuk
mengetahui keadaan telinga luar, saluran
telinga, gendang telinga dan pendengaran
(Prihardjo, 2006: 61).
(c) Mata: konjungtiva, sklera, kebersihan,
kelainan, gangguan penglihatan (rabun
jauh/dekat).
Tujuan pengkajian mata adalah untuk
mengetahui bentuk dan fungsi mata
(Prihardjo, 2006: 51).
(d) Hidung: kebersihan, polip, alergi debu.
Tujuan pengkajian hidung adalah untuk
mengetahui keadaan bentuk dan fungsi
hidung (Prihardjo, 2006: 67)
(e) Mulut

25
Tujuan pengkajian mulut adalah untuk
mengetahui bentuk dan kelainan pada mulut
(Prihardjo, 2006: 71).
i) Bibir: warna, integritas jaringan
(lembab, kering atau pecah-pecah).
ii) Lidah: warna, kebersihan.
iii) Gigi: kebersihan, karies.
iv) Gangguan pada mulut (bau mulut)
b) Leher : pembesaran kelenjar limfe.
Tujuan pengkajian leher adalah untuk mengetahui
bentuk leher serta organ-organ penting yang
berkaitan (Prihardjo, 2006: 72)
c) Dada
Tujuan pengkajian dada adalah untuk mengetahui
postur, bentuk, kesimetrisan (Prihardjo, 2006: 87)
(a) Bentuk
(b) Simetris/tidak
d) Perut: bentuk, bekas luka operasi
e) Ekstremitas
Tujuan pengkajian ekstremitas adalah untuk
menilai ada/tidaknya gerakan ekstremitas
abnormal (Uliyah dan Hidayat, 2009: 147).
(a) Atas: gangguan/ kelainan, bentuk.
(b) Bawah: bentuk, oedem, varises.
f) Data Penunjang
(a) Laboratorium
i) Kadar Hb.
2.3.2.2 Merumuskan Diagnosa
Menurut Sulistyawati (2010:229) pada langkah ini
mengidentifikasi masalah atau diagnosis berdasarkan
rangkaian masalah yang ada. Langkah ini membutuhkan
antisipasi, bila mungkin dilakukan pencegahan. Sambil

26
mengamati pasien, diharapkan siap bila diagnosis atau
masalah potensial benar-benar terjadi.

2.3.2.3 Intervensi
Menurut Sulistyawati (2010:230) pada langkah ini
direncanakan asuhan yang menyeluruh berdasarkan langkah
sebelumnya. Semua perencanaan yang dibuat harus
berdasarkan pertimbangan yang tepat meliputi pengetahuan,
teori yang terbaru serta divalidasi dengan asumsi mengenai
apa yang diinginkan pasien. Cara menghindari perencanaan
asuhan yang tidak terarah maka dibuat terlebih dahulu pola
pikir sebagai berikut:
1) Tentukan tujuan tindakan yang akan dilakukan meliputi
sasaran dan target hasil yang akan dicapai.
2) Tentukan rencana tindakan sesuai dengan masalah dan
tujuan yang akan dicapai.
2.3.2.4 Implementasi/ Penatalaksanaan
Menurut Sulistyawati (2010: 231–232) pada langkah ini
rencana asuhan menyeluruh yang telah diuraikan pada
langkah intervensi dilaksanakan secara efisien dan aman.
2.3.2.5 Evaluasi
Menurut Sulistyawati (2010: 233) untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan asuhan yang diberikan kepada pasien,
mengacu kepada beberapa pertimbangan sebagai berikut:
1) Tujuan asuhan kebidanan.
2) Efektifitas tindakan untuk mengatasi masalah.
3) Hasil asuhan.

27
BAB 3
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK PADA IBU HAMIL Ny. R UK 25
MINGGU DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI TPMB SARMIYATI
KABUPATEN TULANG BAWANG

3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 DATA SUBJEKTIF
Anamnesa dilakukan oleh : Sarmiyati
Di : TPMB Sarmiyati
Tanggal : 9 Februari 2024
Pukul : 08.30 WIB
3.1.1.1 Identitas Klien
Nama Klien : Ny. R Nama suami : Tn. A
Umur : 23 Tahun Umur : 27 th
Suku/ Bangsa : Indonesia Suku/ Bangsa : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan : ± 2.500.000
Alamat : Way Jepara

3.1.1.2 Alasan kunjungan saat ini


Untuk mengetahui kondisi kehamilan saat ini

3.1.1.3 Keluhan utama


Pasien mengatakan hamil anak pertama, usia kehamilan 5 bulan.
3.1.1.4 Riwayat menstruasi
1) Menarche : 11 tahun
2) HPL : 27-5-2024
3) Siklus menstruasi : teratur
4) Lama : 7 hari

28
5) Banyaknya darah : ± 3 softek/hari
6) Konsistensi : encer
7) Dysmenorhoe : tidak (sebelum/ selama/ sesudah
menstruasi)
8) Flour albus : tidak (sebelum/ selama/ sesudah
menstruasi)
9) HPHT : 20-8-2023
3.1.1.5 Riwayat kesehatan keluarga
1) Keturunan kembar : tidak ada
Dari pihak siapa :-
2) Penyakit keturunan : tidak ada
Dari pihak siapa :-
Jenis penyakit :-
3) Penyakit lain dalam keluarga : tidak ada
Dari pihak siapa :-
Jenis penyakit :-
4) Riwayat kesehatan yang lalu
(1) Penyakit menahun : tidak ada
(2) Penyakit menurun : tidak ada
(3) Penyakit menular : tidak ada
5) Latar belakang budaya dalam keluarga
(1) Kebiasaan/upacara adat istiadat : tidak ada
(2) Kebiasaan keluarga yang menghambat : tidak ada
(3) Kebiasaan keluarga yang menunjang : tidak ada
(4) Dukungan dari keluarga yang lain : iya
6) Pola kebiasaan sehari-hari
(1) Pola Nutrisi : Pagi : jarang,
Siang : 1 piring nasi + lauk
Malam : 1 piring nasi + lauk
Keluhan yang dirasakan : tidak ada keluhan
(2) Pola Eliminasi : BAK : ± 4-5 x/hari
BAB : ± 1 x/hari

29
Keluhan yang dirasakan : tidak ada
(3) Pola istirahat tidur : ± 7-8 jam/hari
Keluhan yang dirasakan : tidak ada
(4) Pola Aktivitas
Keluhan yang dirasakan : kadang mual
(5) Pola seksualitas
Keluhan yang dirasakan : tidak dikaji
(6) Perilaku Kesehatan
Penggunaan obat/jamu/rokok, dll : tidak menggunakan
obat/jamu/rokok, dll
(7) Personal Hygiene
Mandi, gosok gigi : 2x/hari
Keramas : 3x/ minggu
Ganti celana dalam : 2x/hari
Cara membersihkan genetalia : cebok dengan air dingin
Keluhan yang dirasakan : tidak ada

3.1.2 DATA OBJEKTIF


3.1.1.6 Pemeriksaan Umum
1) Kesadaran : Composmentis
2) TD : 110/80 mmHg
3) Suhu : 365 o
C
4) Nadi : 78 x/menit
5) RR : 22 x/menit
6) BB sekarang : 50 kg
7) TB : 158 cm
3.1.1.7 Pemeriksaan Khusus
1) Inspeksi
(1) Kepala : Simetris, bersih, tidak ada benjolan, rambut
hitam lurus, bersih, tidak rontok

30
(2) Muka : Kelopak mata : simetris
Conjungtiva : tidak anemis
Sklera : berwarna putih
(3) Mulut dan gigi : Bibir : simetris
Lidah : bersih
Gigi : bersih, tidak ada
caries gigi
(4) Hidung : Bentuk : Simetris
Sekret : tidak ada
Kebersihan : bersih
(5) Leher : Pembesaran vena jugularis : tidak ada
Pembesaran kelenjar thyroid : tidak ada
Pembesaran kelenjar getah bening : tidak
ada
(6) Dada : pembesaran/benjolan : tidak ada
(7) Perut : ada striae dan linea nigra
Bekas luka operasi : tidak ada
(8) Ekstremitas atas dan bawah : Oedema: tidak ada
Varises : tidak ada
2) Palpasi
(1) Leher : Pembesaran vena jugularis : tidak ada
Pembesaran kelenjar thyroid: tidak ada
Pembesaran kelenjar getah bening : tidak
ada
(2) Dada : Benjolan/ Tumor : tidak ada
Keluaran : tidak ada
(3) Perut : Pembesaran lien/ liver : tidak ada
Leopold 1 : Setinggi pusat
DJJ 156x/menit
Mc Donald : 17 cm
Leopold II : -
Leopold III : -

31
Leopold IV : -
3) Auskultasi
Bising usus (+)
4) Perkusi
(1) Reflek Patela : kanan (+), Kiri (+)
(2) Abdomen : kembung (-)
3.1.1.8 Pemeriksaan laboratorium
1) Hb : 12,5 gr/dL
2) Reduksi : negative
3) Albumin : negative
4) Hiv : non reaktiv
5) Syphilis : non reaktif
6) Hbsag : non reaktif

3.2 ANALISA/DIAGNOSA
Ny. R G1P0000 UK 24 minggu dengan Kehamilan normal

3.3 INTERVENSI
1. Jelaskan kepada pasien mengenai hasil pemeriksaan
Rasional : Pasien mengerti mengenai kondisinya saat ini
2. Jelaskan kepada pasien mengenai kehamilannya saat ini
Rasional: Pasien mengerti mengenai kehamilannya
3. Anjurkan pasien untuk makan secara teratur
Rasional: Pasien mengerti penejelasan yang diberikan
4. Anjurkan mengkonsumsi makanan yang bergizi
Rasional: Pasien mengerti penejelasan yang diberikan
5. Anjurkan untuk beristirahat yang cukup
Rasional: Pasien mengerti penejelasan yang diberikan
6. Berikan tablet Fe dan kalsium
Rasional: Pasien mengerti dan bersedia minum tablet Fe dan kalsium
7. Anjurkan pasien untuk kunjugan ulang 1 bulan lagi atau segera jika ada
keluhan

32
Rasional: Pasien mengerti dan bersedia kontrol ulang 1 bulan lagi

3.4 PENATALAKSANAAN
Tanggal : 9 Februari 2024
Jam : 08.30 wib

1. Menjelaskan kepada pasien mengenai hasil pemeriksaan bahwa


keadaannya baik-baik saja.
2. Menjelaskan kepada pasien mengenai kehamilan antara lain
perubahan fisiologis yang dialami, ketidaknyamanan yg dialami saat
ini.
3. Menganjurkan pasien untuk makan secara teratur 3x sehari dan teratur
sarapan dipagi hari
4. Menganjurkan mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti pebanyak
makan sayuran berwarna hijau, daging, hati ayam dll serta kurangi
makam makanan siap saji
5. Menganjurkan untuk beristirahat yang cukup minimal 7-8 jam sehari
dan kurangi aktivitas yang berat
6. Memberikan tablet Fe dan kalsium diminum sehari sekali
7. Menganjurkan pasien untuk kunjugan ulang 1 bulan lagi atau segera
jika ada keluhan

3.5 EVALUASI
Tanggal : 9 Februari 2024
Jam : 9.00 wib

Subjektif : Ny. R mengatakan mengerti mengenai penjelasan yang


diberikan dan bersedia melakukannya
Objektif : Ny. R mampu menjelaskan kembali mengenai penjelasan
yang telah diberikan
Assesment : Ny. R G1P0000 uk 24 minggu sudah memahami

33
Planing : Menganjurkan pasien untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi
atau segera jika ada keluhan

34
BAB 4
PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan
Kehamilan adalah proses fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu
berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua (minggu ke-13 hingga ke-
27), dan trimester ketiga (minggu ke-28 hingga ke-40).
Pada saat hamil banyak perubahan fisiologis yang terjadi. Mulai
dari uterus yang semakin besar sesuai dengan bertambahnya usia kehamilan,
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil
tua, terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering berkemih. Desakan tersebut
menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh. Berat badan ibu hamil
bertambah. Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5-16,5 kg
selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan 0,5 kg/ minggu. Dan
perubahan yang lainnya.
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dan
ibunya. Asuhan antenatal dilakukan dengan cara mengumpulkan data,
menetapkan diagnose, rencana tindakan, dan melaksanakannya untuk
menjamin keamanan dan keleluasaan serta kesejahteraan janin selama
periode kehamilan terutama pada pemriksaan antenatal pertama ataupun
ulangan.
Pengkajian dilakukan oleh bidan terhadap Ny. R usia 23 tahun di
TPMB Sarmiyati Kabupaten Tulang Bawang pada tanggal 9 Februari 2024
didapatkan pasien hamil anak pertama mens terakhir tanggal 20 Agustus
2023. Kemudian oleh bidan dilakukan pemeriksaan dimana didapatkan
penghitungan usia kehamilan saat ini 24 minggu. Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa Ny. R hamil anak pertama usia kehamilan 24 minggu.

35
Asuhan yang diberikan oleh tenaga kesehatan yaitu:
1. Menjelaskan kepada pasien mengenai hasil pemeriksaan bahwa
keadaannya baik-baik saja.
2. Menjelaskan kepada pasien mengenai kehamilan antara lain
perubahan fisiologis yang dialami, ketidaknyamanan yg dialami saat
ini.
3. Menganjurkan pasien untuk makan secara teratur 3x sehari dan teratur
sarapan dipagi hari
4. Menganjurkan mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti pebanyak
makan sayuran berwarna hijau, daging, hati ayam dll serta kurangi
makam makanan siap saji
5. Menganjurkan untuk beristirahat yang cukup minimal 7-8 jam sehari
dan kurangi aktivitas yang berat
6. Memberikan tablet Fe dan kalsium diminum sehari sekali
7. Menganjurkan pasien untuk kunjugan ulang 1 bulan lagi atau segera
jika ada keluhan
Setelah diberikan asuhan pasien mengerti mengenai penjelasan yang
diberikan dan bersedia melakukannya.

36
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari Kasus Ny. R diatas bidan telah melakukan pengkajian pada ibu
hamil pemeriksaan dimana didapatkan hamil anak pertama. Usia kehamilan
25 minggu. Dari diagnosa tersebut bidan melakukan intervensi/perencanaan
asuhan agar pasien mengerti kondisinya saat ini dan segera mendapatkan
penanganan.
Penatalaksanaan/ asuhan yang dilakukan oleh bidan untuk mengatasi
hal tersebut antara dengan memberikan penjelasan mengenai kehamilan,
perubahan fisiologis yang dialaminya. Setelah diberikan asuhan bidan
mengevaluasi bahwa pasien sudah mengerti mengenai penjelasan yang
diberikan dan bersedia melakukannya. Pasien juga bersedia kontrol ulang 1
bulan lagi atau segera jika ada keluhan.

5.2 Saran
5.2.1 Bagi pasien
Pasien dapat menerapkan gaya hidup sehat seperti lebih banyak
mengkonsumsi sayur-sayuran, makan secara teratur, membiasakan
sarapan di pagi hari dan istirahat yang cukup.

37
DAFTAR PUSTAKA

Marjati, dkk.(2011). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta:


Salemba Medika
Prawirohardjo, Sarwono. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Sarwono
Walyani, Elisabeth Siwi. (2015). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan.
Yogyakarta: PT. Pustaka Baru
Walyani, Elisabeth Siwi. (2015). Perawatan Kehamilan dan Menyusui Anak
Pertama. Yogyakarta: PT. Pustaka Baru

38
39
40

Anda mungkin juga menyukai