Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA

IBU HAMIL DENGAN PREEKLAMPSIA

Disusun oleh :
1. Indriyani
2. Rastini

AKADEMI KEPERAWATAN SAIFUDDIN ZUHRI


Jl. Pahlawan No.45 (Bunderan kijang)
Telp./fax.(0234)274357 Indramayu 45212
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah
memberikan berkat, rahmat, serta karunia-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada
Ibu Hamil Dengan Preeklampsia” ini dengan tidak ada halangan yang berarti.
Makalah ini saya susun dengan tujuan agar dapat dijadikan sebagai
referensi bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai Asuhan
Keperawatan Pada Ibu Hamil Dengan Preeklampsia.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharap tegur sapa dan kritik yang
membangun dari para pembaca guna perbaikan dan peningkatan untuk karya
selanjutnya.
Demikian kiranya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
dan pembaca pada khususnya.

Indramayu , 2 november 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR...............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................5

PENDAHULUAN...................................................................................................5

A. Latar Belakang..........................................................................................5

B. Rumusan Masalah.....................................................................................7

C. Tujuan........................................................................................................7

BAB II......................................................................................................................8

TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................8

Konsep Dasar Pre Eklampsia...........................................................................8

1. Pengertian Preeklampsia...............................................................................8

2. Klasifikasi.....................................................................................................8

3. Etiologi.........................................................................................................9

4. Manifestasi Klinis.......................................................................................10

5. Patofisiologi................................................................................................10

6. Komplikasi..................................................................................................11

7. Pemeriksaan Penunjang..............................................................................12

8. Penatalaksanaan..........................................................................................13

9. PATHWAY..................................................................................................14

BAB III..................................................................................................................17

ASUHAN KEPERAWATAN.................................................................................17

A. Pengkajian...............................................................................................17

3
B. Diagnosa Keperawatan............................................................................20

C. Intervensi.................................................................................................20

D. Implementasi...........................................................................................23

E. Evaluasi...................................................................................................24

BAB IV..................................................................................................................25

PENUTUP..............................................................................................................25

A. Kesimpulan..............................................................................................25

B. Saran........................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................26

4
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kehamilan serta persalinan merupakan suatu peristiwa alamiah dan hal
yang sangat dinanti setiap ibu yang sedang menunggu proses kelahiran
bayinya. Meskipun persalinan merupakan peristiwa fisiologis namun setiap
proses persalinan yang terjadi beresiko mengalami komplikasi selama
persalinan. Hal tersebut dapat memperburuk kondisi baik ibu maupun bayi
selama persalinan berlangsung sehingga berdampak terjadinya kematian pada
ibu dan bayi (Winancy, 2019).

Preeklampsia sebagai salah satu komplikasi persalinan didefinisikan


sebagai suatu kumpulan gejala pada ibu hamil ditandai dengan peningkatan
tekanan darah sistolik ≥ 140/90 MmHg dan tingginya kadar protein pada urine
(proteinuria) yang sering muncul pada usia kehamilan ≥ 20 minggu. Kedua
kriteria ini masih menjadi definisi klasik preeklampsia, sedangkan untuk
edema tidak lagi dipakai sebagai kriteria diagnostik karena sangat banyak
ditemukan pada wanita dengan kehamilan normal (POGI, 2016).

Menurut Andriyani, (2012) dalam penelitiannya menyampaikan kejadian


preeklampsi di negara Amerika Serikat dilaporkan 23,6 kasus per 1000
kelahiran. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia dalam buku
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran menyampaikan untuk kejadian
preeklampsi di Indonesia sebanyak 128.273/tahun atau sekitar 5,3% (POGI,
2016). Di Provinsi Lampung sendiri tercatat kasus preeklamsi sebanyak 59
kasus sedangkan di Kabupaten Lampung Tengah sebesar 12,5% (Kurniasari,
2015).

Masalah preeklampsia bukan hanya berdampak pada ibu saat hamil dan
melahirkan, namun juga menimbulkan masalah pasca persalinan akibat
disfungsi endotel di berbagai organ. Dampak jangka panjang pada bayi yang
dilahirkan ibu dengan preeklampsia antara lain bayi akan lahir prematur
sehingga mengganggu semua organ pertumbuhan bayi. Sampai dengan saat ini
penyebab preeklampsi belum diketahui secara pasti, beberapa faktor resiko
yang menjadi dasar perkembangan kasus preeklampsi diantaranya adalah usia,
primigravida, multigravida, jarak antar kehamilan, janin besar dan kehamilan
dengan janin lebih dari satu (POGI, 2016).

Pentingnya dilakukan serangkaian pemeriksaan serta bagaimanan proses


penanganan persalinan berlangsung sangat berpengaruh terhadap kondisi ibu
pasca persalinan, oleh karena itu penatalaksanaan awal pada masalah
preeklampsi perlu dilakukan dengan mengidentifikasi faktor resiko untuk

5
setiap ibu hamil melalui asuhan antenatal care sebab masalah preeklamsi pada
awalnya tidak memberikan gejala dan tanda, namun dapat memperburuk
kondisi ibu dan bayi dengan cepat. Tujuan utama penatalaksanaan
preeklampsia adalah kondisi ibu yang aman dan persalinan bayi yang sehat.
(POGI, 2016)

Setelah mengidentifikasi faktor resiko pada masa kehamilan,


penatalaksanaan preeklampsia selanjutnya adalah tergantung dari usia gestasi
ibu. Penatalaksanaan terapi definitif pada pasien preeklampsia dengan segera
melakukan persalinan atau terminasi kehamilan atas indikasi mengancam
nyawa ibu dan bayi baik dengan tindakan operatif Sectio Caesarian ataupun
dengan persalinan normal (Khairani, 2020).

Perubahan kondisi pasca persalinan pada setiap ibu dengan preeklampsia


tidak sama, hal ini dipengaruhi proses adaptasi ibu selama mengalami
perubahan tersebut. Kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan
selama masa nifas mempengaruhi kebutuhan ibu baik secara fisiologis
maupun psikologisnya. Dengan memberikan asuhan pada masa nifas
diharapkan mampu memenuhi kebutuhan tersebut sehingga ibu dapat
melakukan dan meningkatkan kemampuan secara mandiri terhadap perubahan
yang terjadi pasca melahirkan (Rusniati, 2017).

Salah satu model asuhan keperawatan yang menekankan pada konsep


perubahan adaptasi secara keseluruhan yaitu model keperawatan adaptasi
Callista Roy atau “Holistic Adaptif Sytem” . Model asuhan keperawatan yang
diberikan menggunakan pendekatan perubahan kebutuhan fisiologis, konsep
diri, fungsi peran, dan hubugan interdependensi selama sehat dan sakit.
Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongan tiga jenis stimulus yaitu : focal
stimuli, kontesktual stimuli dan residual stimuli. Roy juga mengadaptasi nilai
“Humanisme” dalam model konseptualnya A.H. Maslow. Menurut Roy
humanisme dalam keperawatan yaitu keyakinan terhadap kemampuan koping
manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan (Rakhman, 2014).

Peran perawat dengan memberikan asuhan keperawatan pada pasien


preeklampsia bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi selama masa
nifas serta mencegah terjadinya komplikasi pasca persalinan. Oleh sebab itu
asuhan keperawata pasien dengan preeklamsi dilakukan untuk meningkatkan
penyesuaian diri pasien dalam menghadapi permasalahan yang berhubungan
dengan kondisinya pasca melahirkan serta memfasilitasi potensi pasien untuk
beradaptasi dalam menghadapi perubahan kebutuhan dasarnya. Berdasarkan
uraian diatas dan kejadian komplikasi yang banyak memberi dampak terhadap
ibu dan bayi, peneliti tertarik melakukan studi kasus penelitian tentang
“Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Preeklampsi”.

6
Rumusan Masalah
Bagaimanakah pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Preeklampsi Yang Dirawat Di Rumah Sakit?

Tujuan
1. Tujuan Umum

Mendeskripsikan gambaran tentang Asuhan Keperawatan Pada Klien


Dengan Preeklampsi Yang Dirawat Di Rumah Sakit.

2. Tujuan Khusus

1) Mengkaji Klien Dengan Preeklampsi.

2) Merumuskan Diagnosa Keperawatan Pada Klien Dengan Preeklampsi.

3) Menyusun Perencanaan Keperawatan Pada Klien Dengan Preeklampsi.

4) Melaksanakan Intervensi Pada Klien Dengan Preeklampsi.

5) Mengevaluasi Pada Klien Dengan Preeklampsi.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Dasar Pre Eklampsia

1. Pengertian

Preeklampsia merupakan gangguan hipertensi yang terjadi pada ibu hamil


dengan usia kehamilan lebih dari 20 minggu yang ditandai dengan meningkatnya
tekanan darah ≥ 140/90 MmHg disertai dengan edema dan proteinuria (Faiqoh,
2014). Preeklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan yang ditandai
dengan tingginya tekanan darah, tingginya kadar protein dalam urine serta edema.
Diagnosis preeklampsia ditegakkan berdasarkan adanya hipertensi spesifik yang
disebabkan kehamilan disertai dengan gangguan sistem organ lainnya pada usia
kehamilan diatas 20 minggu. Preeklampsia, sebelumya selalu didefinisikan
dengan adanya hipertensi dan proteinuri yang baru terjadi pada kehamilan (new
onset hypertension with proteinuria) (POGI, 2016).
Meskipun kedua kriteria ini masih menjadi definisi klasik preeklampsia,
beberapa wanita lain menunjukkan adanya hipertensi disertai gangguan
multsistem lain yang menunjukkan adanya kondisi berat dari preeklampsia
meskipun pasien tersebut tidak mengalami proteinuri. Sedangkan, untuk edema
tidak lagi dipakai sebagai kriteria 7 diagnostik karena sangat banyak ditemukan
pada wanita dengan kehamilan normal (POGI, 2016).

2. Klasifikasi
Menurut (Sukarni, 2017) dalam bukunya menjelaskan hipertensi dalam
kehamilan dibagi menjadi 2 golongan yaitu :

1) Preeklampsia Ringan Kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan


darah 140/90 MmHg atau lebih dengan posisi pengukuran tekanan
darah pada ibu baik duduk maupun telentang. Protein Uria 0,3 gr/lt
atau +1/+2. Edema pada ekstermitas dan muka serta diikuti
kenaikan berat badan > 1 Kg/per minggu.
2) Preeklampsia Berat Kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan
darah 160/110 MmHg atau lebih. Protein Uria 5 gr/lt atau lebih,
terdapat oliguria ( Jumlah urine kuran dari 500 cc per 2 jam) serta
adanya edema pada paru serta cyanosis. Adanya gangguan serebral,
gangguan visus dan rasa nyeri pada epigastrium.

8
3. Etiologi
Sampai dengan saat ini penyebab utama preeklamsia masih belum
diketahui secara pasti. Beberapa ahli percaya bahwa preeklamsia diawali
dengan adanya kelainan pada plasenta, yaitu organ yang berfungsi menerima
suplai darah dan nutrisi bagi bayi selama masih di dalam kandungan Teori lain
menjelaskan preeklampsia sering terjadi pada Primigravida, Kehamilan Post
Matur /Post Term serta Kehamian Ganda. Berdasarkan teori teori tersebut
preeklampsia sering juga disebut“ Deseases Of Theory” . Beberapa landasan
teori yang dapat dikemukakan diantaranya adalah (Nuraini, 2011) :

1) Teori Genetik

Berdasarkan pada teori ini preeklampsia merupakan penyakit yang


dapat diturunkan atau bersifat heriditer, faktor genetik menunjukkan
kecenderungan meningkatnya frekuensi preeklampsi pada anak-anak
dari ibu yang menderita preeklampsia, serta peran Renin-
AngiotensinAldosteron-System (RAAS) dimana enzim renin
merupakan enzim yang dihasilkan oleh ginjal dan berfungsi untuk
meningkatkan tekanan darah bekerja sama dengan hormon aldosteron
dan angiotensin lalu membentuk sistem.

2) Teori Immunologis

Preeklampsia sering terjadi pada kehamilan pertama dan jarang timbul


pada kehamilan berikutnya. Hal ini dapat diterangkan bahwa pada
kehamilan pertama pembentukan blocking antibodies terhadap antigen
plasenta tidak sempurna.

3) Teori Prostasiklin & Tromboksan

Pada preeklampsia didapatkan kerusakan pada endotel vaskuler,


sehingga terjadi penurunan produksi prostasiklin yang pada kehamilan
normal meningkat, aktifitas penggumpalan dan fibrinolisis, yang
kemudian akan diganti trombin dan plasmin. Trombin akan
mengkonsumsi antitrombin mentebabkan pelepasan tromboksan dan
serotonin, sehingga terjadi vasospasme dan kerusakan endotel.

Menurut Marianti (2017) selain Primigravida, Kehamilan Ganda


serta Riwayat Preeklampsia, beberapa faktor lainnya yang bisa
meningkatkan resiko preeklamsia antara lain adalah :

1) Malnutrisi Berat.
2) Riwayat penyakit seperti : Diabetes Mellitus, Lupus, Hypertensi
dan Penyakit Ginjal.
3) Jarak kehamilan yang cukup jauh dari kehamilan pertama.

9
4) Usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
5) Obesitas.

6) Riwayat keluarga dengan preeklampsia.

4. Manifestasi Klinis
Tanda klinis utama dari preeklampsia adalah tekanan darah yang
terus meningkat, peningkatan tekanan darah mencapai 140/90 mm Hg
atau lebih atau sering ditemukan nilai tekanan darah yang tinggi dalam
2 kali pemeriksaan rutin yang terpisah. Selain hipertensi, tanda klinis
dan gejala lainnya dari preeklamsia adalah :

1) Tekanan darah sekurang-kurangnya 160 mmHg sistolik atau 110


mmHg diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 15 menit
menggunakan lengan yang sama.
2) Trombositopenia : trombosit < 100.000 / mikroliter. 10
3) Nyeri di daerah epigastrik / regio kanan atas abdomen.
4) Edema Paru.
5) Didapatkan gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan
visus.
6) Oligohidramnion

Beberapa penelitian terbaru menunjukkan rendahnya


hubungan antara kuantitas protein urin terhadap luaran
preeklampsia, sehingga kondisi protein urin masif ( lebih dari 5 g)
telah dieleminasi dari kriteria pemberatan preeklampsia
(preeklampsia berat). Kriteria terbaru tidak lagi mengkategorikan
lagi preeklampsia ringan, dikarenakan setiap preeklampsia
merupakan kondisi yang berbahaya dan dapat mengakibatkan
peningkatan morbiditas dan mortalitas secara signifikan dalam
waktu singkat (POGI, 2016).

5. Patofisiologi
Pada preeklampsia terjadi spasme pembuluh darah yang disertai
dengan retensi air dan garam. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme
hebat arteriola glomerolus. Pada beberapa kasus, lumen aretriola
sedemikan sempitnya sehingga nyata dilalui oleh satu sel darah merah.
Jadi jika semua arteriola di dalam tubuh mengalami spasme maka
tekanan darah akan naik, sebagai usaha untuk mengatasai kenaikan
tekanan perifer agar oksigen jaringan dapat dicukupi. Sedangkan

10
kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh penimbunan air
yang berlebihan dalam ruangan interstisial belum diketahui sebabnya,
mungkin karena retensi air 11 dan garam. Proteinuria dapat disebabkan
oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerolus.

Vosokontriksi merupakan dasar patogenesis preeklampsia yang


dapat menimbulkan peningkatan total perifer resisten dan
menimbulkan hipertensi.

Adanya vasokonstriksi juga akan menimbulkan hipoksia pada endotel


setempat, sehingga terjadi kerusakan endotel, kebocoran arteriola
disertai perdarahan mikro tempat endotel.

Pada preeklampsia serum antioksidan kadarnya menurun dan


plasenta menjadi sumber terjadinya peroksidase lemak. Sedangkan
pada wanita hamil normal, serumnya mengandung transferin, ion
tembaga dan sulfhidril yang berperan sebagai antioksidan yang cukup
kuat. Peroksidase lemak beredar dalam aliran darah melalui ikatan
lipoprotein. Peroksidase lemak ini akan sampai kesemua komponen sel
yang dilewati termasuk selsel endotel tersebut. Rusaknya sel-sel
endotel tersebut akan mengakibatkan antara lain ; adhesi dan agregasi
trombosit, gangguan permeabilitas lapisan endotel terhadap plasma,
terlepasnya enzim lisosom, thromboksan dan serotonin sebagai akibat
rusaknya trombosit. Produksi tetrasiklin terhenti, terganggunya
keseimbangan prostasiklin dan tromboksan, terjadi hipoksia plasenta
akibat konsumsi oksigen dan perioksidase lemak (Nuraini, 2011)

6. Komplikasi
Komplikasi yang terberat dari preeklampsia adalah kematian ibu dan
janin, namun beberapa komplikasi yang dapat terjadi baik pada ibu maupun janin
adalah sebagai berikut (Marianti, 2017) :

1) Bagi Ibu

a. Sindrom HELLP (Haemolysis, elevated liver enzymes, and low


platelet count), adalah sindrom rusaknya sel darah merah,
meningkatnya enzim liver, dan rendahnya jumlah trombosit.
b. Eklamsia, preeklamsia bisa berkembang menjadi eklamsia yang
ditandai dengan kejang-kejang.
c. Penyakit kardiovaskular, risiko terkena penyakit yang
berhubungan dengan fungsi jantung dan pembuluh darah akan
meningkat jika mempunyai riwayat preeklamsia.

11
d. Kegagalan organ, preeklamsia bisa menyebabkan disfungsi
beberapa organ seperti, paru, ginjal, dan hati.
e. Gangguan pembekuan darah, komplikasi yang timbul dapat
berupa perdarahan karena kurangnya protein yang diperlukan
untuk pembekuan darah, atau sebaliknya, terjadi penggumpalan
darah yang menyebar karena protein tersebut terlalu aktif.
f. Solusio plasenta, lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum
kelahiran dapat mengakibatkan perdarahan serius dan kerusakan
plasenta, yang akan membahayakan keselamatan wanita hamil
dan janin. 13
g. Stroke hemoragik, kondisi ini ditandai dengan pecahnya
pembuluh darah otak akibat tingginya tekanan di dalam
pembuluh tersebut. Ketika seseorang mengalami perdarahan di
otak, sel-sel otak akan mengalami kerusakan karena adanya
penekanan dari gumpalan darah, dan juga karena tidak
mendapatkan pasokan oksigen akibat terputusnya aliran darah,
kondisi inilah yang menyebabkan kerusakan otak atau bahkan
kematian.

2) Bagi Janin

a. Prematuritas.
b. Kematian Janin.
c. Terhambatnya pertumbuhan janin.
d. Asfiksia Neonatorum.

7. Pemeriksaan Penunjang
Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada preeklampsia
adalah sebagai berikut (Abiee, 2012) :

1) Pemeriksaan Laboratorium

a. Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah :


a) Penurunan hemoglobin (nilai rujukan atau kadar normal
hemoglobin untuk wanita hamil adalah 12-14 gr %)
b) Hematokrit meningkat ( nilai rujukan 37 – 43 vol %).
c) Trombosit menurun ( nilai rujukan 150 – 450 ribu/mm3 ).
b. Urinalisis

Ditemukan protein dalam urine.

c. Pemeriksaan Fungsi hati


a) Bilirubin meningkat ( N= < 1 mg/dl ).
b) LDH ( laktat dehidrogenase ) meningkat.

12
c) Aspartat aminomtransferase ( AST ) > 60 ul.
d) Serum Glutamat pirufat transaminase (SGPT ) meningkat (N= 15-
45 u/ml).
e) Serum glutamat oxaloacetic trasaminase (SGOT) meningkat (N=
<31 u/l).
f) Total protein serum menurun (N= 6,7-8,7 g/dl)
d. Tes kimia darah

Asam urat meningkat (N= 2,4-2,7 mg/dl)

2) Radiologi

a. Ultrasonografi

Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus. Pernafasan


intrauterus lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan ketuban
sedikit.

b. Kardiotografi

Diketahui denyut jantung janin lemah.

8. Penatalaksanaan
Menurut (Pratiwi, 2017) penatalaksanaan pada preeklampsi adalah

sebagai berikut :

1) Tirah Baring miring ke satu posisi.


2) Monitor tanda-tanda vital, refleks dan DJJ.
3) Diet tinggi kalori, tinggi protein, rendah karbohidrat lemak dan garam.
4) Pemenuhan kebutuhan cairan : Jika jumlah urine < 30 ml/jam
pemberian cairan infus Ringer Laktat 60-125 ml/jam.
5) Pemberian obat-obatan sedative, anti hypertensi dan diuretik.
6) Monitor keadaan janin ( Aminoscopy, Ultrasografi).

Monitor tanda-tanda kelahiran persiapan kelahiran dengan induksi


partus pada usia kehamilan diatas 37 minggu.

13
9. PATHWAY
Faktor Risiko

Preeklampsia Tidak mendapat paparan informasi yang adekuat

Tidak mendapat informasi Spasme pembuluh darah klien tidak mengerti dengan penyakitnya

Kurang pengetahuan
cemas ↓ Suplai darah ke plasenta

Maladaptasi uterus hipoksia plasenta ↓prostaglandin plasenta

iskemi Gangguan pertumbuhan ↓ Suplai O2 dan nutrisi


Plasenta pada janin
Pelepasan pelepasan rennin Mengaktifkan angiotensinogen
Tropoblastik uterus menjadi angiotensin I Intrauterine growth
retardasi
Endotheliosis Endotheliosis pada pelepasan Oleh enzim
Glomelurus trombloplastin yang dihasilkan
Pecahnya pembuluh di paru mengubah lahir prematur Risiko tinggi cedera janin
darah dan RBC menjadi angiotensin II

14
paru-paru janin system persyarafan bayi belum
↓ Hb perdarahan Merangsang korteks adrenal belum terbentuk sempurna terbentuk sempurna
nyeri menghasilkan aldosteron gangguan trermoregulasi
PK: anemia PK: perdarahan Risiko tinggi
kerusakan pertukaran Ketidak efektifan termo regulasi
gas pada janin

Endotheliosis pada glomerulus

↑ Permeabilitas kapiler terhadap protein

proteinuria

↓ Kadar albumin dalam darah (hipoalbuminnemia)

↓ Tekanan onkotik plasma

Perpindahan cairan intravaskuler ke intersisiil

edema ↓ volume cairan di dalam pembuluh darah

Visikositas darah ↑

Kelebihan ↓ produksi urin edeme di paru-paru ↓ suplai darah perifer


volume cairan

15
oligouria Gangguan pertukaran O2 dan CO2

Gangguan sesak napas Gangguan perfusi


eliminasi urin jaringan perifer
tubuh
Gangguan
pertukaran gas
Intoleransi aktifitas

16
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA


Fasilitas Yankes Puskesmas No. Register 23456
Nama Perawat yang mengkaji Indriyani Tanggal Pengkajian 20 oktober 2021
1. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Tn.A Bahasa sehari-hari Jawa
Alamat Rumah & Telp Jatisawit Jarak yankes terdekat 200m
Agama & Suku Islam / jawa Alat Transportasi motor
DATA ANGGOTA KELUARGA
N Nama Hub dgn Umur JK Suku Pendidikan Pekerjaan Status Gizi TTV Status Imunisasi Alat Bantu/
o KK Terakhir Saat Ini (TB, BB, (TD, N, Protesa
BMI) S, P)
1 Tn.A Suami 30 L Jaw SMA Wirasu 160CM TD Tidak
a asta 50kg 120/80 ada
mmHg
N
80x/mn
t
S
36,8OC
P
22x/mn
t
2 Ny.S Istri 26 P Jaw SMA IRT 155cm TD Imunisasi TT Tidak
a 52kg 160/100 ada
mmHg
N
80x/mn
t
S
36,8OC
P
22x/mn
t
i

LANJUTAN
N Nama Penampilan Umum Status Kesehatan Riwayat Penyakit/ Alergi Analisis Masalah Kesehatan
o Saat ini
1 Tn. A baik sehat Tidak adda Tidak ada
2 Ny. S baik Sedang hipertensi preeklamsi

2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT (terlampir)


3. DATA PENUNJANG KELUARGA
Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga
 Tipe Rumah :  Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan :
Permanen/tidak permanen* tembok bata, Ya/ Tidak* ..................................................................................................................
 Ventilasi :  Memberi ASI ekslusif :
Cukup/Kurang ada 8 ventilasi Ya/ Tidak* ..................................................................................................................
 Pencahayaan Rumah :  Menimbang balita tiap bln :
Baik/ Tidak* setiap pagi jendela selalu dibuka dan malam menggunakan Ya/
penerangan lampu Tidak* ...................................................................................................................
 Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
 Saluran Buang Limbah : Ya/
Baik, tidak macet dan tertutup Tidak* ...................................................................................................................
 Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
Ya/ Tidak* ..................................................................................................................
 Sumber Air Bersih :  Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
Sehat, dari PDAM Ya/ Tidak*
 Jamban Memenuhi Syarat :  Tersedia tempat pembuangan sampah :
Ya, menggunakan toilet jongkok Ya/ Tidak*
 Menjaga lingkungan rumah tampak bersih :
 Tempat Sampah Tertutup : Ya/ Tidak*
Ya,  Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
 Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah Anggota Keluarga Ya/ Tidak*
8m2/orang : Ya, 16m2  Menggunakan jamban sehat :
Ya/ Tidak*

17
 Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
Ya/ Tidak* dengan menguras genangan air bak mandi
 Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/ Tidak*
 Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya/ Tidak* embersihkan rumah
 Tidak merokok di dalam rumah  : Ya/ Tidak* suami tidak perokok
4. KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA
KELUARGANYA
 Adakah anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan atau sakit saat ini :  Tidak  Ada, yaitu
 Apakah ada anggota keluarga yang pernah terkena masalah kesehatan yang sama dengan pasien sebelumnya:  Tidak  Ya
 Siapa yang membantu jika ada anggota keluarga yang menderita sakit :  Semua anggota  Hanya Ibu  Lainnya suami
 Adakah perhatian keluarga kepada anggota keluarga yang menderita sakit:  Ada  Tidak ada, sebab
 Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami pasien :  Ya   Tidak, sebab baru mengetahui preeklampsia saat kontrol
 Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami pasien:  Ya   Tidak, sebab karena baru mengetahui preeklampsia
 Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami pasien :  Ya   Tidak, sebab baru pertama kali mengetahui preeklampsia
 Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami pasien bila tidak diobati/dirawat :  Ya  Tidak
 Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan keluarganya:  Keluarga  Tetangga  Kader  Tenaga kesehatan, yaitu bidan
 Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan tersebut :  Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
 Perlu berobat ke fasilitas yankes  Tidak terpikir sebab
 Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan anggota secara aktif :  Ya  Tidak, jelaskan
 Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami pasien :  Ya  Tidak
 Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialami pasien :
 Ya  Tidak, yaitu
 Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami pasien :  Ya  Tidak, sebab
 Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
 Ya  Tidak, sebab
 Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan pada anggota keluarganya :
 Ya  Tidak, sebab

KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA : Kesimpulan:


1. Menerima petugas puskesmas 5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran
2. Menerima yankes sesuai rencana 6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif - Kemandirian II; jika memenuhi kriteria 1 s.d
5
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar 7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran

Lampiran
2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT

Nama Individu yang sakit : Ny.s Diagnosa Medik : preeklampsia


Sumber Dana Kesehatan : KIS Rujukan Dokter/ Rumah Sakit :
Keadaan Umum Sirkulasi/ Cairan Perkemihan Pernapasan
Kesadaran :  Edema  Bunyi jantung: .....  Pola BAK …x/hr,vol ..ml/hr  Batuk
GCS : 15 E6 M4 V5  Asites  Akral dingin  Hematuri  Poliuria Sianosis
TD : 160/100 mm/Hg  Tanda Perdarahan:  Oliguria  Disuria  Hemoptisis
P : 22 x/ menit purpura/ hematom/  Inkontinensia  Retensi  Sekret / Slym
S : 36,8 0C petekie/ hematemesis/  Nokturia  Irama ireguler
N : 80 x/ menit melena/ epistaksis*  Nyeri saat BAK  Wheezing
 Takikardia  Tanda Anemia : Pucat/  KemampuanBAK : Mandiri/  Ronki ........................................
 Bradikardia Konjungtiva pucat/ Lidah Bantu sebagian/tergantung*  Otot bantu napas ..................
 Tubuh teraba hangat pucat/ Bibir pucat/  Alat bantu: Tidak/Ya*………   Alat bantu nafas ....................
 Menggigil Akral pucat* Gunakan Obat :Tidak/Ya*...  Dispnea
 Tanda Dehidrasi:  Kemampuan BAB :Mandiri/  Sesak
mata cekung/ turgor kulit Bantu sebagian/tergantung*  Stridor
berkurang/ bibir kering *  Alat bantu: Tidak/Ya*...  Krepirasi
 Pusing  Kesemutan
 Berkeringat  Rasa Haus
 Pengisian kapiler  3 detik
Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori
 Mual Muntah  Kembung  Tonus otot Fungsi Penglihatan : Fungsi perabaan :
Nafsu Makan :  Kontraktur  Buram  Kesemutan pada …….............
Berkurang/Tidak*  Fraktur  Tak bisa melihat  Kebas pada ..........................…
 Sulit Menelan Nyeri otot/tulang*  Alat bantu …........  Disorientasi  Parese
 Disphagia  Drop Foot Lokasi ……...........…  Visus ………........  Halusinasi  Disartria
 Bau Nafas  Tremor Jenis ……......…......….. Fungsi pendengaran :  Amnesia  Paralisis
 Kerusakan gigi/gusi/ lidah/  Malaise / fatique  Kurang jelas  Refleks patologis ……
geraham/rahang/palatum*  Atropi  Tuli  Kejang : sifat …….. lama ..……
 Distensi Abdomen  Kekuatan otot ....….............…..  Alat bantu frekwensi ....................................
 Bising Usus: ................................  Postur tidak normal .................  Tinnitus Fungsi Penciuman
 Konstipasi  RPS Atas : bebas/ terbatas/ Fungsi Perasa  Mampu
 Diare .......x/hr kelemahan/ kelumpuhan  Mampu  Terganggu
 Hemoroid, grade ..................... (kanan / kiri)*  Terganggu
 Teraba Masa abdomen .........  RPS Bawah :bebas/terbatas/
 Stomatitis  Warna ................... kelemahan/kelumpuhan Kulit
 Riwayat obat pencahar ......... (kanan / kiri)*  Jaringan parut  Memar  Laserasi  Ulserasi  Pus ………
 Maag  Berdiri : Mandiri/ Bantu  Bulae/lepuh  Perdarahan bawah  Krustae
 Konsistensi .......... sebagian/tergantung*  Luka bakar Kulit ...... Derajat ......  Perubahan warna…….
Diet Khusus: Tidak/Ya*................  Berjalan : Mandiri/ Bantu  Pruritus  Perubahan rambut dan kuku
 Kebiasaan makan-minum : sebagian/tergantung*  Perubahan elastisitas kulit
Mandiri/ Bantu sebagian/  Alat Bantu : Tidak/Ya*..............  Decubitus: grade … Lokasi ………..….
Tergantung*  Nyeri sendi : Tidak/Ya*..................
 Alergi makanan/minuman :  Pembengkakan sendi Tidur dan Istirahat
Tidak/Ya*..................................  Susah tidur
 Alat bantu : Tidak/Ya*.............  Waktu tidur ………………………………………………………………
 Bantuan obat, …………………………………………..………………

18
Mental Komunikasi dan Budaya Kebersihan Diri Status Fungsional (Indeks Katz)
 Cemas  Denial  Marah  Interaksi dengan Keluarga :  Gigi-Mulut kotor  Makan : Mandiri/ Bantu
 Takut  Putus asa Depresi Baik/ tehambat* ......................  Mata kotor  Kulit kotor sebagian/tergantung*
 Rendah diri  Menarik diri  Berkomunikasi :  Perineal/genital kotor  Kontinensia (BAB/BAK) : Mandiri/
 Agresif Perilaku kekerasan Lancar/ terhambat* ...............  Hidung kotor  Kuku kotor Bantu sebagian/tergantung*
 Respon pasca trauma .....  Kegiatan sosial sehari-hari :  Telinga kotor  Berpindah : Mandiri/ Bantu
 Tidak mau melihat bagian …………………………………….  Rambut-Kepala kotor sebagian/tergantung*
tubuh yang rusak  Toileting : Mandiri/ Bantu
sebagian/tergantung*
 Berpakaian : Mandiri/ Bantu
sebagian/tergantung*
 Mandi : Mandiri/
Bantu sebagian/tergantung*

Status Kognitif (SPMSQ) Fungsi Sosial


 Tanggal hari ini: Benar/ Salah*  Kepuasan terhadap keluarga/
 Nama hari ini: Benar/ Salah* teman apabil terdapat masalah: Ya/
 Nama tempat saat ini: Benar/ Tidak*
Salah*  Kepuasan terhadap keluarga/
 Alamat kediaman: Benar/ Salah* teman ketika mengungkapkan
 Umur saat ini: Benar/ Salah* perasaan dan masalah: Ya/Tidak *
 Nama Presiden/ pemimpin daerah  Kepuasan terhadap dukungan
saat ini: Benar/ Salah* keluarga/ teman untuk menerima dan
 Nama Presiden/ pemimpin daerah mendukung keinginan/ aktivitas:
sebelumnya: Benar/ Salah* Ya/Tidak *
 Nama ibu klien: Benar/ Salah*  Kepuasan terhadap cara keluarga/
 Pengurangan 3 dari 20, dst: Benar/ teman dalam merespon emosi lansia
Salah* seperti marah, kesedihan,
kekecewaan: Ya/Tidak*
 Kepuasan terhadap cara keluarga
dan teman-teman menyediakan waktu
untuk lansia*

Keterangan Tambahan terkait Individu

DATA PENUNJANG MEDIS INDIVIDU YANG SAKIT


Laboratorium Radiologi EKG USG
1. Pemeriksaan darah lengkap
HB 10gr%
Hematokrit 50 vol%
Trombosit 100 ribu/mm3
2. Urinalisis
3.

ANALISA DATA
No. Data Masalah Keperawatan
1
Data Subjektif : Kelebihan volume cairan
Pasien mengatakan sejak 3 hari yang
lalu badannya bengkak

Data Objektif :
a. Akral teraba dingin
b. Warna kulit pucat

19
c. Pengisian kapiler >3 detik
d. Edema pada seluruh tubuh
e. TTV:
TD: 160/100 mmHg
N: 80 x/m
S: 36.8 0 c
P: 22x/m

Nyeri akut
2 DS :
Pasien mengeluh nyeri kepala dan ulu
hati yang dirasakan hilang timbul sekitar
1-3 menit.

DO :
a. Tanda – tanda vital :
Tekanan Darah :160/100 mmHg
Nadi: 80 x/menit
Pernapasan: 22 x/menit
Suhu: 36.8 ºC
b. Pasien nampak meringis ketika
nyerinya timbul
c. Skala nyeri 5 (sedang) dengan
metode NRS
d. Hasil pengkajian nyeri
Qualitas : Nyeri seperti tertusuk-tusuk
Region : kepala dan ulu hati
Severity: Skala 5 (nyeri sedang)
Time : pada saat bergerak

DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga tentang masalah kesehatan yang dilami pasien
b. Nyeri akut berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga tentang penyebab masalah kesehatan

MENGETAHUI :
Nama Koordinator Tanggal/ Tandatangan

20
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Fasilitas Yankes puskesmas No. Register 23456
Nama Perawat yang mengkaji Indriyani Nama Penanggungjawab/ KK Tn.A
Nama Individu/ Keluarga/ Tn. A Alamat Jatisawit
Kelompok
Penyakit/ Masalah Kesehatan preeklampsia

Tujuan Kriteria Evaluasi


No. Diagnosa keperawatan Rencana Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
Kelebihan volume cairan Setelah dilakukan tindakan setelah pertemuan 1x30 menit -keluarga mampu mengenal Preeklampsia merupakan TUK I
1 berhubungan dengan keperawatan diharapkan keluarga mampu : masalah preeklampsi gangguan hipertensi yang terjadi - Diskusikan dengan
ketidaktahuan keluarga tentang tidak terjadi kelebihan 1. Mengenal masalah - keluarga mampu mengambil pada ibu hamil dengan usia keluarga tentang
masalah kesehatan yang dilami volume cairan pada ny.s preeklampsi keputusan untuk mengatasi kehamilan lebih dari 20 minggu pengertian, tanda atau
pasien - menjelaskan pengertian preeklampsi yang ditandai dengan gejala dan penyebab
preeclampsia - keluarga mampu merawat meningkatnya tekanan darah ≥ preeklampsia
- menyebutkan penyebab anggota keluarga yang 140/90 MmHg disertai dengan - Mengidentifikasi
preeclampsia mengalami preeklampsi edema dan proteinuria (Faiqoh, bersama-sama keluarga
-menyebutkan gejala - keluarga mampu menciptakan 2014). kondisi preeclampsia
preeklampsi lingkungan yang aman dan Preeklampsia merupakan kondisi - motivasi keluarga untuk
2. keluarga mampu tenang spesifik pada kehamilan yang menjelaskan kembali
mengambil keputusan untuk - keluarga mapu menggunakan ditandai dengan tingginya tekanan tentang pengertian,
mengatasi preeklampsi fasilitas kesehatan darah, tingginya kadar protein tanda atau gejala dan
- menjelaskan akibat terjadi dalam urine serta edema. penyebab
bila preeklampsi tidak diatasi - beri kesempatan pada
dengan cepat keluarga untuk
- mengambil keputusan untuk menanyakan hal-hal
mengendalikan atau mengatasi yang kurang jelas
preeklampsi agar tidak TUK II
bertambah berat - Diskusikan bersama
3. keluarga mampu merawat keluarga tentang akibat
anggota keluarga yang dari preeclampsia jika
mengalami preeclampsia tidak ditanggulangi
dengan : segera
- menjelaskan cara perawatan - motivasi keluarga untuk
ibu hamil dengan preeklampsi memutuskan mengatasi
- demontrasikan cara preeklampsia
perawatan ibu hamil dengan - berikan reinformation

21
preeclampsia positif pada keluarga
4. keluarga mampu atas kemampuan nya
mendiskusikan tentang mengambil keputusan
lingkungan : TUK III
- lingkungan yang aman - diskusikan dengan
-lingkungan yang tenang tidak keluarga tentang cara
menimbulkan stress merawat anggota
5. keluarga mampu keluarga dengan
menggunakan fasilitas preeclampsia
kesehatan : - ajukan pada keluarga
- control ke puskesmas teknik relakssasi
- anjurkan pada keluarga
untuk
mendemontrasikan
kembali teknik
relaksasi
- Motivasi keluarga,
khususnya ny. S untuk
melakukan relaksasi
pada saat mengalami
stress atau kesal, tegang
atau kaku pada daerah
tengkuk
- berikan reinforcement
positif atas kemampuan
keluarga dalam
melakukan teknik
relaksasi
- minta ny. S untuk
mendemontrasikan
ulang
- motivasi keluarga untuk
melanjutkan
penggunaan ramuan
tradisional daun alpukat
(air rebusan nya)
- kontrol tekanan darah
setiap kali kunjungan
TUK IV
- diskusikan dengan

22
keluarga tentang
lingkungan yang
(aman,tidak licin, tidak
bising) tenang tidak
menimbulkan stress.
- Motivasi keluarga
untuk menciptakan
lingkungan yang aman
dan tenang
TUK V
- jelaskan pda keluarga
tentang fasilitas
kesehatan ysng dapat
digunakan dn manfaat
nya
- anjurkan pada keluarga
untuk menggunakan
fasilitas kesehatan jika
tekanan darah Ny.S
tinggi

Tujuan Kriteria Evaluasi


No. Diagnosa keperawatan Rencana Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
2 Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan setelah pertemuan 1x30 menit a. Keluhan nyeri berkurang Nyeri akut adalah rasa nyeri 1. Manajemen Nyeri
ketidaktahuan keluarga tentang keperawatan diharapkan keluarga mampu : b. tidak meringis normal yang memperingatkan Observasi :
penyebab masalah kesehatan nyeri akut berkurang pada keluarga mampu mengambil c. Kesulitan tidur berkurang bahwa Anda telah terluka.  Identifikasi lokasi,
ny.s keputusan untuk mengatasi d. Tekanan darah normal Misalnya saat Anda terkena luka karakteristik, durasi,
preeklampsi e. Pola napas normal bakar, atau ibu jari yang terpukul frekuensi, kualitas,
- menjelaskan akibat terjadi palu secara tidak sengaja. Nyeri intensitas nyeri.
bila preeklampsi tidak diatasi akut biasanya datang secara tiba-  Identifikasi skala nyeri
dengan cepat tiba atau mendadak, dan  Identifikasi respon nyeri
- mengambil keputusan untuk berlangsung dalam waktu yang nonverbal
mengendalikan atau mengatasi relatif singkat.  Identifikasi factor yang
preeklampsi agar tidak memperberat dan
bertambah berat memperingan nyeri
 Identifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang nyeri
 Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik:

23
 Berikan tehnik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (
mis : terapi pijak, terapi
music, kompres hangat
atau dingin, terapi bermai

24
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Fasilitas Yankes puskesmas No. Register 23456
Nama Perawat yang mengkaji indriyani Nama Penanggungjawab/ KK Tn.A
Nama Individu/ Keluarga/ Tn.A Alamat Jatisawit
Kelompok
Penyakit/ Masalah Kesehatan preeklampsia

Tgl/ Ttd
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
No. Perawat
1 Kelebihan volume cairan berhubungan dengan TUK I S:
ketidaktahuan keluarga tentang masalah - Mendiskusikan dengan keluarga tentang - keluarga mampu menjelaskan kembali pengertian
pengertian, tanda atau gejala dan penyebab preeklampsia dengan bahasa yang sederhana
kesehatan yang dilami pasien preeklampsia - Keluarga mampu mengidentifikasi tanda dan
- Mengidentifikasi bersama-sama keluarga kondisi gejala dan menyimpulkan bahwa ny.s sakit
preeclampsia preeklampsia
- Memotivasi keluarga untuk menjelaskan kembali - Keluarga mengatakan akan merawat ny.s dengan
tentang pengertian, tanda atau gejala dan penyebab baik agar tidak terjadi kondisi yang berat lagi
- Memberi kesempatan pada keluarga untuk - Keluarga akan mengingatkan ny. S untuk
menanyakan hal-hal yang kurang jelas relaksasi apabila sedang kesal
TUK II - Kelurga mengatakan akan mendampingi ny.s
- Mendiskusikan bersama keluarga tentang akibat untuk control ke puskesmas
dari preeclampsia jika tidak ditanggulangi segera - Ny. S mengatkan kadang-kadang masih pusing
- Memotivasi keluarga untuk memutuskan
mengatasi preeklampsia
- Memberikan reinformation positif pada keluarga
atas kemampuan nya mengambil keputusan

25
TUK III O:
- Mendiskusikan dengan keluarga tentang cara - Keluarga dan ny.s sangat memperhatikan
merawat anggota keluarga dengan preeclampsia penjelasan yang disampaikan dan antusias
- Mengajukan pada keluarga teknik relakssasi menanyakan hal-hal yang belum jelas
- Menganjurkan pada keluarga untuk
mendemontrasikan kembali teknik relaksasi - TD 150/90mmHg
- Motivasi keluarga, khususnya ny. S untuk N 80x/mnt
melakukan relaksasi pada saat mengalami stress - Daerah leher atau tengkuk teraba kaku
atau kesal, tegang atau kaku pada daerah tengkuk
- Memberikan reinforcement positif atas A:
kemampuan keluarga dalam melakukan teknik - Masalah belum teratasi dan TUK belum tercapai
relaksasi semuanya
- Meminta ny. S untuk mendemontrasikan ulang P:
- Memotivasi keluarga untuk melanjutkan - Lanjutkan intervensi dan motivasi keluarga untuk
penggunaan ramuan tradisional daun alpukat (air mempertahankan perilaku positif
rebusan nya) - Diskusikan kembali hal-hal yang belum jelas
- Mengontrol tekanan darah setiap kali kunjungan I:
TUK IV - Mengingatkan keluarga untuk melakukan
- Mendiskusikan dengan keluarga tentang relaksasi pada saat stress
lingkungan yang (aman,tidak licin, tidak bising) - Menciptakan lingkungan yang tidak menjadi
tenang tidak menimbulkan stress. stressor
- Motivasi keluarga untuk menciptakan lingkungan - Meminta kelurga mendemonstrasikan ulang
yang aman dan tenang
TUK V E:
- Menjelaskan pda keluarga tentang fasilitas
kesehatan ysng dapat digunakan dn manfaat nya
- Menganjurkan pada keluarga untuk menggunakan
fasilitas kesehatan jika tekanan darah Ny.S tinggi

26
Tgl/ Ttd
Diagnosa Keperawatan Implementasi
No. Evaluasi Perawat

2 Nyeri akut berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga TUK II S:


tentang penyebab masalah kesehatan - Mendiskusikan bersama keluarga tentang akibat - Keluarga mampu mengidentifikasi tanda dan gejala dan
dari preeclampsia jika tidak ditanggulangi segera menyimpulkan bahwa ny.s sakit preeklampsia
- Memotivasi keluarga untuk memutuskan - Keluarga mengatakan akan merawat ny.s dengan baik
mengatasi preeklampsia agar tidak terjadi kondisi yang berat lagi
- Memberikan reinformation positif pada keluarga O:
atas kemampuan nya mengambil keputusan - Keluarga dan ny.s sangat memperhatikan
penjelasan yang disampaikan dan antusias
menanyakan hal-hal yang belum jelas

- TD 150/90mmHg
N 80x/mnt
- Skala 3 dari 0-10
A:
- Masalah belum teratasi dan TUK belum tercapai
semuanya

P:
- Lanjutkan intervensi dan motivasi keluarga untuk
mempertahankan perilaku positif
- Diskusikan kembali hal-hal yang belum jelas
I:
- Mengingatkan keluarga untuk melakukan
relaksasi pada saat nyeri timbul
- Menciptakan lingkungan yang tidak menjadi
stressor
- Meminta kelurga mendemonstrasikan ulang
- Mengkaji skala nyeri
E:

27
2 Nyeri akut berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga TUK II
tentang penyebab masalah kesehatan - Mendiskusikan bersama keluarga tentang akibat - Keluarga mampu mengidentifikasi tanda dan gejala dan
dari preeclampsia jika tidak ditanggulangi segera menyimpulkan bahwa ny.s sakit preeklampsia
- Memotivasi keluarga untuk memutuskan - Keluarga mengatakan akan merawat ny.s dengan baik
mengatasi preeklampsia agar tidak terjadi kondisi yang berat lagi
- Memberikan reinformation positif pada keluarga
atas kemampuan nya mengambil keputusan

28
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan
Pre Eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, odem dan
protein uria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi
dalam triwulan ke 3 kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya.
Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti.
Banyak teori – teori dikemukakan oleh para ahli yang mencoba menerangkan
penyebabnya. Oleh karena itu disebut “penyakit teori” namun belum ada
memberikan jawaban yang memuaskan. Pada preeklampsia didapatkan sakit
kepala di daerah frontal, skotoma, diplopia, penglihatan kabur, nyeri di daerah
epigastrium, mual atau muntah-muntah.
Pemeriksaan antenatal yang teratur dan teliti dapat menemukan tanda-
tanda dini preeklampsia, dan dalam hal itu harus dilakukan penanganan
semestinya.

Saran
1. Preeklampsia adalah salah satu penyakit yang berbahaya pada ibu hamil,
oleh karena itu hendaknya upaya preventif dilakukan agar tidak terjadi
masalah tersebut.
2. Ibu yang hamil hendaknya memeiksakan kehamilannya secara teratur
untuk mengetahui jika ada tanda-tanda dini preeklampsia.

29
DAFTAR PUSTAKA

Achadiat. Chrisdiono. 2013. Prosedur Tetap Obstetri dan Ginekologi. Jakarta:


EGC
Benson, Ralph C. 2018. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC.
Guyton, Arthur C. dan John E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi
9. Jakarta: EGC
Hidayati, Ratna. 2009. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisologis dan
Patologis. Jakarta: Salemba Medika.
Marilynn E, Doengoes. 2010. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta:
EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde, dkk. 2017. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2014. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri dan
Ginekologi. Jakarta: EGC.
Leveno, Kenneth J. 2019. Obstetri Williams: Panduan Ringkas. Jakarta: EGC.
Mansjoer, Arif dkk. 2001.Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga Jilid Pertama.
Jakarta: Media Ausculapius.
Sudinaya, Ida Bagus Gde. 2008. Ilmu Kebidannan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta EGC
Triatmodjo. 2005. Ilmu Kandungan.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo:
Jakarta.

30

Anda mungkin juga menyukai